Cost dari renewable + coal < renewable saja
Ada artikel menarik mengenai coal dari Bloomberg di sini: https://cutt.ly/pw9GjjRA.
Inti dari artikel tersebut adalah menjelaskan kenapa renewable energy dan coal harus sama2 berjalan ber-iring-iring-an dahulu. Saya summary-kan dalam point2 berikut:
1. Kekurangan power di China, invasi-nya Russia, blackout di India dan lambat-nya funding2 dari negara maju utk shifting ke renewable energy, menyadarkan negara berkembang bahwa coal masih merupakan pilihan yg paling reliable dan murah.
2. Negara maju yang sudah lama menjadi kaya dari menikmati growth karena coal pun kembali ke coal jika pilihan-nya adalah adalah energy security dan renewable energy -- apalagi negara berkembang.
3. Tidak ada negara berkembang yang akan rela mengorbankan growth-nya sendiri untuk menjadi lebih kaya -- supaya rakyat negara maju bisa menghirup udara lebih segar.
Oleh karena-nya tidak heran jika sampai tahun 2000-an setengah konsumsi coal adalah di negara maju, sedangkan sekarang majority-nya di-konsumsi oleh negara berkembang terutama: China, India dan Indonesia.
4. Jadi, coal tidak hanya bertahan -- bahkan diramal masih akan terus tumbuh sampai dengan paling sedkit 2 tahun lagi karena industrialisasi yang terus tumbuh di China, India dan Indonesia. Smelter nickel dan dan pabrik EV belum selesai -- sekarang sudah datang lagi demand dari pabrik2 chip untuk AI.
5. Shifting ke renewable energy yang terlalu cepat juga mendorong kebutuhan energy -- yang masih didominasi oleh dirty energy -- lebih banyak lagi -- sehingga overall cost-nya justru menjadi semakin besar lagi baik utk renewable energy maupun pengguna dirty energi itu sendiri.
6. Cost yang semakin tinggi, ujung2-nya akan membuat pengguna dirty energy semakin bergantung kepada dirty energy-nya.
7. Saya percaya akan didapat balance optimum untuk shifting yang tercepat -- dan balance ini biasanya ada di tengah2 antara scenario 100% renewable energy dan 100% dirty energy.
8. Mungkin China yang sudah menemukan balance-nya sehingga demikian pula-lah strategy shifting-nya mereka dari coal ke renewable energy seperti dijelaskan di postingan yg ini: https://stockbit.com/post/13703656.
9. Renewable energy suatu hari nanti pasti akan tumbuh lebih cepat dari demand energy dan seperti yang kita sudah tahu, renewable energy yang lebih murah akan mendorong pemakaian energy lebih banyak lagi. Tetapi sifatnya yg intermitten juga mendorong kebutuhan coal lebih banyak lagi sebagai backup.
10. Kesimpulan-nya adalah coal akan tetap dbutuhkan untuk waktu lebih panjang. Ini menjelaskan kenapa index coal bergerak di antara 120-130 -- masih lebih tinggi dari harga antara tahun 2011 sd 2020.
$ITMG $TPMA $IHSG