imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

"Pandangan saya mengenai rontoknya harga nikel & emiten nikel"

Topik kali ini menurut saya cukup menarik mengingat salah satu post saya mengenai nikel masuk menjadi salah satu top post of the year di tahun 2023 kemarin versi @Stockbit (Link: https://stockbit.com/post/10626043) walaupun post yang satu itu memang lebih mengenai Indonesia vs WTO dan juga prospect nikel itu sendiri (dari yang nikel semula hanya untuk kebutuhan non-EV akhirnya juga untuk EV). Well lets see apakah postingan saya kali ini akan masuk top post untuk 2024

Selain itu, topik ini cukup menarik setelah rontoknya harga nikel pasca debat cawapres mengenai hilirisasi nikel dan juga naiknya istilah "LFP" dan "NMC"

Topik kali ini akan di bagi dalam beberapa bagian, yakni:

-Rontoknya harga nikel dan emiten nikel
-Perbandingan LFP vs NMC
-Who is more dominant? LFP or NMC?
-Stigma politik LFP vs NMC
-Skenario masa depan nikel menurut James

Btw, sebelumnya ingin saya informasikan bahwasannya saya suka bahas mengenai saham, ekonomi dan finance lewat Insta story saya, apabila anda berkenan, bisa follow Instagram saya di bawah ini:

Instagram: James.Jayadi
Link Insta: https://cutt.ly/DwZeAwo1

Note:
Postingan kali ini akan panjang, silahkan siapkan cemilan anda

===================================

"Rontoknya harga nikel dan emiten nikel"

Pada dasarnya harga nikel dan harga emiten nikel itu berbeda, harga nikel belakangan ini turun karna beberapa faktor, yakni:

-Hilirisasi nikel Indonesia yang berdampak pada bertambahnya supply nikel non-class 1 yang sebenarnya juga bisa ke class 1 ujung2nya (apalagi tidak di ekspor, sehingga tidak di serap oleh demand, #ujung2nya supply naik)

Note: Apabila tidak mengerti apa itu nickel class 1, bisa baca postingan nikel saya yang ada di link di atas

-Kemudian Cina yang juga produksi nikel class 1 nya yang bertumbuh uda dari 2021 hingga 2023 (mohon cek foto lampiran pertama di postingan ini)

-Demand akan nikel sebenarnya bertumbuh hanya saja growthnya tidak secepat pertumbuhan supply (terlepas untuk kebutuhan EV atau non-EV), sehingga terjadi yang namanya supply surplus

Kalau kita merujuk ke forecast milik ING Research (International Nickel Study Group), bakal ada penambahan surplus supply atas demand nikel kurang lebih sebanyak 239,000 metric tons untuk tahun 2024 (Mohon cek foto lampiran kedua di bawah postingan ini)

Pointnya? supply > demand

Di sisi lain untuk rontoknya harga emiten nikel sendiri di karenakan turunnya harga nikel (karna faktor2 di atas) dan paniknya pasar pasca topik perdebatan cawapres mengenai pernikelN + pernyataan Tom Lembong (member tim capres dan cawapres no 1) seputar "LFP battery" yang seolah2 menjadi momok bagi hilirisasi nikel di Indonesoa (apa itu LFP battery? baca bagian selanjutnya)

Therefore, these factors resulted in the downtrend of both nickel price and the stock price

=================================

"LFP vs NMC battery"

Sebelum terjun lebih dalam, ada baiknya mengerti komposisi bahan dari battery LFP dan NMC, ini penting agar teman2 semua mengerti the whole situation mengenai EV

Pada dasarnya komposisi dari LFP adalah lithium ferro phospate (LiFePO4), sedangkan komposisi untuk NMC adalah lithium, nickel, manganese, cobalt (LiNixMnyCozO2), apabila anda bingung mana yang menguntungkan hilirisasi nikel Indonesia apabila omongin EV, maka jawabannya adalah NMC karna berbahan dasar "NIKEL"

Secara kemampuan dari daya energy sendiri lebih baik NMC mengingat battery NMC memiliki daya energy yang lebih besar, sehingga cocok untuk kendaraan2 berat, kendaraan2 dengan jarak perjalanan yang lebuh jauh, kemudian karna daya energynya yang besar maka suatu kendaraan atau barang non-EV yang menggunakan NMC battery hanya butuh tempat yang kecil atau istilahnya lebih hemat tempat (battery nya tidak bulky, maka tidak perlu ruang yang besar untuk masang battery nya). Di lain sisi, NMC menawarkan kecepatan charging yang lebih unggul ketimbang LFP

Note: Perlu di ketahui bahwa jarak tempuh, kecepatan, peletakan mesin, kecepatan charging dan sebagainya merupakan parameter penting dalam permesinan dan berkendara, tolong di ingat point ini, karna ini penting untuk postingan kali ini

Point keunggulan NMC terletak pada:
-Daya energy
-Karna daya energy yang besar maka ukuran battery nya dan segala hal yang berhubungan dengan batterynya pun akan kecil sehingga tidak butuh ruang yang besar di kendaraan/produk non-EV tersebut
-Faster charging

Di sisi lain, keuntungan dari LFP sendiri adalah biayanya yang lebih murah ketimbang bahan yang di gunakan NMC, mengingat adanya naik turun harga nikel dan nikel sendiripun cenderung lebih mahal ketimbang iron + beberapa tahun belakangan ni harga nikel sempat berdampak sekali oleh geopolitik (contoh hilirisasi nikel Indonesia) yang cukup merugikan pabrikan pabrikan yang membutuhkan price stability. Dari banyak sumber sendiri kurang lebih LFP costnya sekitar $70/kWh (dengan energy sekitar 120 WH/Kg) yang dimana 30% lebih cost efficient ketimbang NMC yang costnya sekitar $100/kWh (dengan energy sekitar 220 WH/Kg), tentu dari sini sudah dapat gambaran kenapa LFP bisa jadi alternatif NMC mengingat mahalnya cost untuk NMC + harga komoditasnya yang belum stabil. Btw untuk costnya sendiri saya tidak mau terlalu rely dengan sumber di internet + saya pun bukan engineer, kebetulan saya sempat tanya 2 kenalan saya yang seorang analyst untuk perusahaan EV dan juga engineer, kurang lebih angka tersebut cukup mendekati cost/kWh nya kok. Kemudian, perlu di ketahui juga bahwasannya battery LFP juga memiliki keunggulan lebih di beberapa aspek ketimbang NMC, yakni kinerja nya yang lebih fleksibel di berbagai suhu (mau di negara tropis seperti Indonesia, dingin seperti di negara Eropa dan lain2). Kemudian LFP pun tidak mengandung cobalt layaknya NMC, perlu di ketahui bahwa cobalt di hindari perusahaan2 dengan moral karna industri cobalt sendiri memiliki masalah social (contoh: penggunaan child labor dalam proses pengambilan cobalt). Di sisi lain pula, LFP unggul di life cycle nya mengingat batterynya yang bisa di charge hingga 100% tanpa degradasi, tidak seperti NMC yang kurang lebih cuman boleh hingga 80%, kalau di bikin hingga 100% maka ada potensi degradasi battery

Point keuntungan LFP:
-Cost efficient
-Good with extreme temperatures
-Ethical
-Life cycle

Note: Untuk point good with extreme temperatures, bukan berarti NMC tidak aman, NMC termasuk aman dan sudah di pakai di banyak EV, hanya saja LFP bisa di katakan "lebih baik"

=================================

"Who is more dominant? LFP or NMC?"

Pada tahun 2022 sendiri market share penggunaan battery NMC untuk EV masih lebih besar dan mendominasi ketimbang battery LFP. Market share dari NMC ada sekitar 70% (high nickel ada sekitar 66% sedangkan low nickel ada sekitar 4%), untuk LFP hanya sekitar 27%, sedangkan battery lainnya hanya 3% (Tolong cek lampiran foto ketiga)

But here is the catch...
Walaupun penggunaan NMC masih sangat mendominasi sekali at least untuk 2022 dan mungkin masih untuk beberapa tahun ke depan, tetapi dari 2020 sebenarnya sudah menunjukkan downtrend penggunaan NMC (2020 yang high nickel sekitar 89%), sedangkan penggunaan LFP sudah meningkat sejak 2019 (3% market share), maka dari sini jelas bahwasannya ke depannya LFP sangat patut di perhitungkan

Tetapi, pertanyaannya adalah:

"Apakah ke depannya berarti 100% battery akan di dominasi LFP"?

Dari penjabaran saya di atas mungkin cukup mengecewakan bagi yang pegang emiten nikel, tetapi saya rasa jawaban saya untuk pertanyaan ini mungkin akan sedikit memberi harapan bagi yang pegang emiten nikel, mohon lanjut baca hingga bagian "Skenario masa depan nikel menurut James"

================================

"Stigma geopolitik NCM vs LFP"

Seperti yang sudah di jelaskan di atas, NCM memiliki komposisi utama salah satunya nikel dan salah satu alasan banyak perusahaan EV yang beralih ke LFP dari NMC adalah keinginan akan commodity price stability (sedangkan nikel terlalu ter-control oleh negara2 pengekspor nikel, salah satunya Indonesia)

Tetapi saya rasa EV yang menggunakan LFP battery pun memiliki resiko geopolitiknya sendiri, ini mengingat masih banyak battery LFP yang di produksi di Cina

Beberapa leading companies yang expertise dan produksi battery LFP yakni:
-BYD Company Ltd (China)
-Contemporary Amperex Technology (China)
-CALB (China)
-Gotion, Inc (US)
-A123 Systems LLC (US)

Bisa di bilang produksi battery LFP masih mayoritas di China, in fact Tesla salah satu brand unggulan EV, mereka punya range model EV yang menggunakan NMC dan LFP, untuk lini model battery LFPnya pun battery LFP nya sebagian besar di produksi di Contempotary Amperex Technology (China)

Dari sini kita bisa liat bahwasannya:
-China is the leading LFP battery production
-Ada resiko dari segi geopolitik apabila ada ketegangan hubungan diplomatik yang bersangkutan antara China dengan pemilik brand

Walaupun memang harus di akui pula menurut saya resiko geopolitik untuk LFP sendiri lebih minor ketimbang NMC mengingat battery LFP pun di produksi di luar China.

==============================

"Skenario masa depan nikel menurut James"

Ok here is the fun part, jujur saja, sebagian orang yang baca postingan ini pasti menunggu bagian ini (khususnya bagi para pemegang emiten nikel), but anyway...guna menjawab judul "skenario masa depan nikel menurut James", saya lebih nyaman memberikan beberapa skenario, ketimbang memberikan 1 jawaban absolute (karna masa depan tidak ada yang tau pasti seperti apa)

>Skenario 1: LFP menjadi dominant

Penggunaan LFP battery di industri EV bisa saja ke depannya ambil sebagian besar market share EV battery menggantikan NMC, ini di karenakan LFP battery kasih biaya produksi yang lebih murah, terhindar dari praktik penambangan tidak ber-moral, terhindar dari harga komoditas yang tidak stabil, bisa tahan di berbagai kondisi mau itu iklim tropis seperti Indonesia, panas seperti di timur tengah maupin dingin seperti di Eropa, kemudian juga battery yang tidak akan terkena dampak degradasi dan bisa di charge hingga 100%, the point is...LFP bisa di bilang pengganti NMC

>Skenario 2: LFP dan NMC masih akan terpakai

Perlu di ketahui bahwa dari tahun ke tahun atau at least tiap beberapa tahun, perusahaan2 EV berusaha mengharuskan produk EV mereka untuk memiliki tenaga lebih (Semakin besar daya energynya maka semakin baik)

Pada dasarnya walaupun LFP overall terkesan menjadi alternatif terbaik untuk menggantikan NMC (baca skenario 1), LFP tetap memiliki kelemahan di daya energynya yang kurang lebih di angka sekitar 120 WH/Kg, 150 WH/Kg, 160 atau bahkan 170 WH/Kg, yang dimana sebenarnya sangat kecil di bandingkan NMC yang bahkan mampus menawarkan daya energy up to 300 WH/Kg (ini sih angka yang bagus loh)

Dengan teknologi LFP yg ada sekarang dengan daya energy sebesar itu, maka tidak akan bisa memenuhi seluruh permintaan spesifikasi brand EV, kebetulan di saat saya melalukan analisa EV, saya sempat diskusi dengan salah satu kenalan saya yang juga seorang analyst di perusahaan kendaraan yang ingin beralih ke EV, beliau mengatakan bahwa next generation EV itu permintaannya rata2 kurang lebih 250 WH/Kg (tiap perusahaan berbeda2, tapi setidaknya 250 WH/Kg merupakan angka yang aman buat the next gen EV) at least untuk beberapa tahun ke depan, maka oleh karena itu dengan daya energy LFP yang ada sekarang, LFP battery belum mampu menjangkau seluruh demand EV itu sendiri karna keterbatasan di daya energy sedangkan NMC sangat mampu memenuhi demand the next gen EV, bisa di bilang LFP sangat cocok untuk kendaraan EV yang lebih kecil dan dengan jarak yang lebih pendek, anggap saja seperti city car atau smart car, sedangkan NMC bisa di gunakan untuk kendaraan2 yang lebih berat, kendaraan dengan kebutuhan jarak jauh, kendaraan2 performance tinggi, contoh mungkin seperti truk (light-heavy truck), SUV, bahkan EV sport car (fun fact? Tesla modelan standard menggunakan LFP, sedangkan modelan performance dan long range menggunakan NMC)

Intinya, skenario 2 menurut saya membawa kita ke conclusion bahwasannya di beberapa tahun ke depan, NMC dan LFP tetap akan sama2 terpakai, demandnya akan selalu ada walaupun saya rasa LFP tetap akan menjadi dominant mengingat teknologi LFP itu sendiri juga terus berkembang dari segi daya energy

>Skenario 3: Perang dagang guna tekan nikel

Menurut saya, walaupun LFP merupakan alternatif yang baik, tetapi tetap NCM merupakan opsi yang bagus juga untuk EV mengingat keunggulannya dari segi daya energy dan bahkan juga bisa bertambah seiring berkembangnya teknologi NCM ataupun kadar nikelnya di tambah, walaupun ada perusahaan EV yang beralih dari NMC ke LFP, tetap saja ada perusahaan2 yang memilih menggunakan NMC

Pasca di ketoknya upaya hilirisasi nikel Indonesia, akhirnya nikel Indonesia pun tidak di ekspor, bisa di bilang cukup membuat pabrikan pabrikan EV atau produk2 yang menggunakan EV cukup pusing

Di saat LFP naik, maka harga nikel cenderung turun (karna demand akan NMC menurun maka demand nikel untuk EV pun menurun). Skenario 3 agak sedikit main di geopolitik, menurut saya ada potensi apabila negara2 pada menaikkan penggunaan LFP, maka harga nikel pun akan turun hingga titik dimana "cukup balance" antara supply dan demand, sehingga mempermudah negara2 produsen EV dan non-EV yang membutuhkan nikel (strategy perang dagang), yang pada akhirnya ujung2nya juga LFP dan NMC akan sama sama masih terpakai di masa depan

In conclusion...
Menurut saya untuk komoditas "nikel" itu sendiri tetap akan selalu ada demandnya dan di butuhkan, tetapi apabila kita membicarakan mengenai "hilirisasi nikel Indonesia" yang dimana sangat melekat dengan masa depan EV, maka hasilnya akan bergantung pada 3 skenario di atas.

Kind regards,
James Jayadi

==================================

Note:
-Postingan ini belum full apa yang ada di benak saya mengingat keterbatasan akan waktu, mungkin next time saya akan bahas lebih luas apabila berkesempatan, tetapi point utama sudah ada di positingan ini

-Postingan ini hanya merupakan buah hasil pemikiran saya, bukan ajakan beli ataupun jual emiten yang bersangkutan dengan topik

-Segala keputusan beli dan jual ada di tangan masing2 pembaca

-Para pembaca di harapkan memberikan pendapatnya ataupun argumentnya dengan "sehat" dan sesuai dengan topik

Random tags for those who may need it:
$IHSG $HRUM $INCO $ANTM $TPMA

Read more...

1/3

testestes
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy