BREN IPO
Thanks atas summary yg bagus dari Pak @TheodorusMelvin di sini: https://stockbit.com/post/12338681. Sangat membantu sekali.
Bayangkan BREN tidak mempunyai hutang -- maukah kita membayar-nya dengan P/E 60??
Tetapi psikologis orang itu unik. Begitu kita melihat (mungkin) EBITDA dan operating profit margin besar -- kita seperti lupa bahwa ada hutang besar di situ yg sucking out hampir semua cash yang di-generate dalam waktu paling sedikit 5 tahun ke depan.
5 tahun kemudian pada saat hutang sudah lunas kita akan diganjar dengan P/E kira2 30 atau earning hanya 3% sd 4% per tahun.
Masih berminatkah?
Untuk business infrastruktur yang merupakan basic-need -- seperti energy -- yang impact-nya dari resesi tidak terlalu besar -- MEMANG WORTH untuk di-invest menggunakan hutang yang segunung. Walaupun hutang segunung, cash-flow rutin yang digenerate selama-nya akan bisa membayar hutang segunung tersebut hampir tanpa masalah.
Sebagai pengusaha -- atau dalam case ini lebih tepat-nya calo -- calo antara bank dan proyek2 infrastruktur -- adalah jelas business terbaik. (Dan betul, calo dan sebangsa dan setanah-air-nya seperti insurance, distributorship, dan platform, adalah model business terbaik di dunia.) Dengan modal dengkul, kita bisa mendapatkan spread (selisih) antara bunga bank dan operating profit margin -- atau dengan kata lain ROI = earning / modal dengkul = tak berhingga. Apalagi kalau ini dipakai utk modal bisnis2 infrastruktur yang akan menghasilkan cash flow selama-nya dan hampir kebal terhadap resesi ekonomi -- sehingga risk-nya pun relatif kecil.
Tetapi cerita ini berubah 180 derajat untuk investor yang berinvestasi saat ini dengan harga semahal itu -- alias bukan calo -- karena dengan sendirinya alih2 mendapatkan hutang justru membayar hutang tersebut -- tetapi diganjar hanya dengan P/E 60 yang luar biasa besar atau earning hanya 1% sd 2%, atau 5 tahun kemudian dimana earning menjadi 3% sd 4%. Kalau pakai pinjaman, earning-nya tidak cukup untuk bayar bunga. Kalau pakai duid nganggur -- masih banyak alternatif lain yang juga hampir free-risk dengan earning yang jauh2 lebih besar.
Ooo tetapi ada faktor preminum di sini Pak -- karena ini kan Barito? Well -- semua faktor premium dan segala macam faktor intangible lain -- ujung2nya adalah UUD juga (ujung2nya ya duid alias earning). Dalam hal ini -- faktor premium ini memberikan earning apa di masa depan? Ya itu P/E 30 yg masih terlalu mahal -- tetapi mungkin ada somebody else di masa depan yang rela membayar-nya dengan P/E 60 -- karena well... ini Barito. Haha!
Hal seperti inilah yang exactly merupakan salah satu trap dalam ber-investasi --> mengharapkan kebaikan hati market. Kebaikan hati market tidak ada yg bisa menjamin -- thus kalau dapat -- itu adalah bonus menyenangkan kalau terjadi -- tetapi jangan difantasikan saat ini.
Untuk business dengan growth yang sudah kurang lebih begitu -- return 20% per tahun adalah sebuah keharusan. Karena kalau kita sudah dijamin 20% per tahun -- nyangkut seumur hidup pun tidak masalah. Dalam masa tunggu2 itu kita tetap enjoy return yang membuat hati tetap bahagia -- dan kalau boom dapat bonus kebaikan hati market -- kita terbang ke nirwana. Return di bawah itu -- nyangkut ini hanya akan menjadi siksaan neraka psikologis yang panjang.
Cara hitung-nya bagaimana. Pakai cara sederhana saja, totalkan profit bersih selama 10 tahun -- dibagi 10 -- kemudian kalikan dengan angka 5. Untuk itu harga BREN -- beserta semua faktor premium-nya -- akan menarik jika harga per lembar saham-nya adalah 80 sd 90 rupiah saja (yes betul segitu -- TIDAK KETINGGALAN SATU NOL).
Investasi saham itu sederhana -- low risk tetapi sangat profitable -- selama kita tidak bermasturbasi dengan fantasi liar kita sendiri.
$IHSG $BREN