Lebih catat atau "OVERSTATED" atas pengakuan laba entitas asosiasi $MEDC terhadap $AMMN di Q1 2023

Bagi yang belum tahu, saya ingatkan lagi, kepemilikan MEDC di AMMN itu lebih dari 20% dan kurang dari 50% (tanpa pengendalian) artinya metode pencatatan yang digunakan MEDC atas AMMN adalah metode ekuitas (equity method).
Silahkan baca disini untuk detail dan jenis jenis metode pencatatan https://stockbit.com/post/12118425

Karena metode pencatatannya adalah dengan metode ekuitas, maka penyesuaian atas Laba / Rugi AMMN akan masuk kedalam Income Statement pos Laba/ Rugi entitas asoasiasi (gambar 1). Dalam laporan keuangan interim MEDC non audit Q1 2023, MEDC mengakui laba atas entitas asosiasi sebesar 41.7jt USD (gambar 1), dalam CLK 14 bagian tentang AMMN Q1 2023 non auditan dengan detail sebagai berikut

AMMN Q1 2023 dalam Laporan Keuangan MEDC non auditan
Revenues 666jt USD
Net Profit 186.7jt USD
Persentase kepemilikan MEDC Q1 2023 (Pre-IPO) 23.13%
Bagian Laba MEDC 43jt USD

Sedangkan kemarin 29 Sept 2023 AMMN mengeluarkan LK Q2nya yang sudah diaudit dengan Summary sebagai berikut

AMMN 1H 2023 AUDITAN
Revenues 580jt USD
Net Profit 129jt USD
Persentase kepemilikan MEDC Q2 2023 (after-IPO) 21.09%
Bagian Laba MEDC 27.2jt USD

Mengapa saya bilang overstated? coba bandingkan Revenues Q1 AMMN vs Q2 AMMN, terjadi penurunan, dalam catatan non auditan MEDC (gambar 2) tercatat revenues 666jt USD selama periode 3bulan, sedangkan dalam pencatatan AMMN auditan selama 6bulan revenues tercatat hanya 580jt USD, tidak mungkin bukan Pendapatan sebuah perusahaan bisa berkurang apalagi selisih 3bulan periode berjalan, kalau laba rugi mungkin bisa saja berkurang akibat beban atau biaya biaya yang membengkak, Secara nalar artinya selama Q2 2023 AMMN memang tidak ada penjualan sama sekali, ini karena 100% penjualan AMMN adalah EKSPOR (gambar 3), sedangkan izin Ekspor AMMN habis pada 31 Maret 2023 (gambar 4) ada dalam propektus AMMN bagian faktor risiko, saya sudah sempat buat tulisan singkat disini (https://stockbit.com/post/12258773)

Izin ekspor AMMN sudah didapatkan lagi sejak 24 juli 2023, jadi pasti akan ada perbaikan signifikan selama Q3 nanti khusus untuk AMMN, baik balik lagi dalam case pencatatan MEDC, karena AMMN sudah diaudit maka acuannya harus yang diaudit, dalam keterangan CLK MEDC pun disebutkan jika non auditan angka yang digunakan hanya angka angka estimasi karena masih blm tervalidasi.

Baiklah, lalu apa dampaknya terhadap MEDC? karena di Q1 MEDC mencatatkan bagian laba atas laba entitas asosiasi sebesar 41.7jt, yang mana 43jtnya bersumber dari AMMN, sedangkan selama periode 6bulan laba MEDC atas AMMN hanya 27.2jt, artinya akan ada pencatatan kerugian atas laba entitas asosiasi sebesar -14,5jt khusus untuk periode 3bulan selama April-Juni 2023.

Apa poinnya saya bring up case ini?
1. Laba bersih MEDC Q1 sebesar 86,9jt USD, 43jt bersumber dari pengakuan bagian laba atas AMMN artinya kontribusi laba AMMN di pencatatan MEDC selama Q1 sebesar 49%. Sampai sini semoga mudah dipahami.

2. Dengan nilai overstated atas Pencatatan Q1 artinya kontribusi yang positif di Q1 akan menjadi negatif di Q2, dengan mengasumsikan Laba operasional MEDC Q2 2023 sama persis seperti Q1 yang hanya 43jt USD artinya laba MEDC selama Q2 setelah dikurangi nilai overstated sebesar 27.2jt tadi hanya menyisakan +- 17jt USD atau setara dengan EPS +- 10 / Lembar turun 79% dari Q1.

3. Selama Periode Q1 terdapat FX loss dari MPI IJEN yang bisa saja di Q2 sudah tidak terjadi, bisa jadi ini boost Q2.

4. Pencatatan atas perubahan Ekuitas yang bisa jadi terjadi dalam Pencatatan Q2 walau saya rasa cukup kecil kemungkinannya, jika ini terjadi akan ada lonjakan atas laba di Q2, jika tidak maka terjadinya di Q3 atau bahkan Q4 2023

5. Jika poin 3 dan 4 tidak terjadi, dan asumsi laba operasional tidak ada peningkatan dari Q1. maka besar kemungkinan EPS Q2 MEDC akan buruk resultnya.

Batas waktu penyajian LK Auditan adalah tanggal 30 September yang harusnya hari ini, maka alangkah baiknya jika ditunggu.

Sekian
$ADRO $BTPS $CUAN