WAJIB KAMU TAHU, PENTING SEBAGAI INVESTOR.
Karena kemarin kemarin banyak yang menghubungkan kinerja saham AMMN dengan MEDC, padahal tidak ada sama sekali hubungan antara keduanya dari sisi harga saham maka ada baiknya saya sedikit memberikan penjelasan mengenai jenis jenis dari metode pencatatan penanaman modal dalam saham atau bahasa mudahnya ya pencatatan anak usaha beserta penjelasan di dalamnya
1. Kepemilikan > 50% (Pencatatan Konsolidasian)
Metode ini merupakan metode kepemilikan biasanya dalam kepemilikan anak usaha akan dicatutkan sebagai PSP, caranya adalah dengan menggabungkan seluruh pencatatan laporan keuangan ANAK USAHA ke INDUK. Jadi laporan keuangan induk dan anak usaha yang didalamnya terdiri atas aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu entitas ekonomik tunggal. Sebagai contoh kepemilikan SMDR pada anak usahanya yang listing di Singapore yaitu SSL (Samudera Shipping Line), mungkin banyak yang terkecoh dengan cash jumbo milik SMDR, jika dilihat di Q2 2023 Cash SMDR tercatat sebanyak 411jt dollar, sedangkan cash dan setara cash anak usaha SMDR yaitu SSL di Q2 2023 adalah 312jt dollar, ini artinya di 411jt dollar SMDR, 312jt dollarnya adalah milik anak usahanya yaiitu SSL, dikarenakan kepemilikan SMDR di SSL hanya 65.14% maka SMDR hanya berhak atas 203jt dollar yang dimiliki SSL, sisanya itu kepemilikan masyarakat, begitupula dengan asset lainnya termasuk hutang hutang yang ada di dalam SSL dibagi berdasarkan kepentingan pengendali (SMDR 65.14%) dan non-pengendali (PUBLIK 34.86%)
Contoh case lain : ADRO dengan ADMR, BMTR dengan MNCN, LPKR dengan LPCK dan SILO.
2. Kepemilikan > 20% - 50% (non pengendalian)
pengertian metode ekuitas berdasarkan PSAK 15 adalah sebagai berikut.
Metode ekuitas merupakan sebuah metode akuntansi yang mencatat investasi pada mulanya sebagai biaya perolehan (at cost) dan selanjutnya akan disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan investor atas aktiva bersih investee setelah tanggal perolehan.
Metode ini berlaku apabila kepemilikan atau kendali perusahaan induk (investor) terhadap anak perusahaan (investee) lebih besar dari 20%.
Contoh metode pencatatan dengan equity method adalah ABMM dengan GEMS.
Kepemilikan ABMM melalui cucu usaha PT Radhika dngn kepemilikan mutlak 100% melalui Reswara juga dengan kepemilikan 100% sehingga kepemilikan Radhika di GEMS sebesar 30% merupakan nilai mutlak.
Kita asumsikan GEMS meraih laba sebanyak 100jt dollar di 2024 artinya ABMM mendapatkan porsi laba 30% atas kepemilkan di GEMS, porsi laba ini akan di masukkan dalam Income Statement dengan pencatatan sebagai “bagian laba entitas asosiasi”. Sebagai catatan, dalam metode ekuitas, pendapatan Dividend “Tidak dicatat” didalam laporan laba rugi, sehingga jika GEMS membagikan dividend, itu tidak akan mempengaruhi laba bersih dari ABMM itu sendiri. (Pelajari jurnal metode ini, dalam PSAK 15)
3. Kepemilikan < 20% (Cost Method)
Simpelnya, dalam metode biaya pencatatan nilai investasilah yang dicatat sebagai biaya perolehan. Sebagai contoh pencatatan BUKA pada BBHI di awal 2022z
Pencatatan investasi BUKA pada BBHI sebanyak 11.49% kepemikan dicatat pada “Asset Keuangan Lancar Lainnya” detail di CLK 8. Karena pada Januari 2022 nilai perolehan BUKA di BBHI di harga 478 (harga tebus RI) sedangkan Harga saham BBHI di akhir Quartal 1 2022 adalah 5.775 maka ada pencatatan keuntungan di laporan laba rugi BUKA atas selisih nilai perolehan ini.
(5775-478) x 2.497.816.903 = 13.2T
Nilai 13.2T ini akan tercatat sebagai keuntungan diatas kertas atas investasinya di BBHI di akhir Q1 2022, jika Q2 2022 nilai BBHI lebih dari 5.775 maka nilai laba investasi yg belum direalisasikan ini akan bertambah, begitupun sebaliknya. Jika di equity method Dividend tidak dicatatkan pada Income Statement, di Cost Method dividen akan dicatatkan pada Income Statement, jadi jika BBHI bagi dividen, nantinya akan tercatat pada laporan laba rugi BUKA.
Mungkin itu yang bisa saya share, jika ingin mengetahui struktur kepemilikan di Perusahaan, bagi anak cucu cicit, letaknya ada dI CLK 1, cari yang bobot assetnya signifikan, lihat berapa persen pengendaliannya, karena ini akan signifikan mempengaruhi nilai investasi kedepannya. Apalagi bagi dividend hunter, biasanya entitas induk, DPRnya jauh lebih kecil drpd anak usaha. Biasanya ya, gak selalu kok..
Itu saja Sekian Terimakasih
$ITMG $ADRO $AMMN $MEDC $BUKA
1/4