BBTN UPDATE 6M2023
Sebelumnya saya sudah pernah membagikan pandangan saya terhadap PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk / BBTN. Bagi yang ingin membacanya: https://stockbit.com/post/11572502
Pada hari Jumat, 21 Juli 2023 BBTN merilis laporan keuangan Q2 2023. Hasil net profitnya sesuai ekspektasi saya yaitu akan mengalami penurunan. Namun secara breakdown, ada hal menarik yang menurut saya di luar dugaan. Bagi kalian holder BBTN, ada baiknya jangan terlalu berharap banyak di tahun ini. Kinerja BBTN kemungkinan besar baru akan terjadi lonjakan pada tahun 2024 – 2025. Namun saya sendiri juga buy and hold BBTN saat ini. Karena investor harus invest in bad times, sell in good times.
NOTE: ANGKA DI ARTIKEL INI DISAJIKAN DALAM MILIARAN RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN
UPDATE BBTN PERFORMANCE 6M2023
DPK = 313.256 (2022 = 321.937)
CASA ratio = 54,3% (2022 = 48,5%)
Loans = 307.669 (2022 = 298.282)
LDR = 98,2% (2022 = 92,7%)
NIM = 3,6% (2022 = 4,4%)
Cost of fund = 3,9% (2022 = 3,1%)
Net interest income = 6.478, annualized 12.956 (2022 = 15.148)
Operating income = 8.196, annualized 16.392 (2022 = 16.707)
NPL – gross = 3,7% (2022 = 3,4%)
NPL – net = 1,8% (2022 = 1,3%)
NPL coverage = 139,1% (2022 = 155,7%)
BOPO = 86,9% (2022 = 86,5%)
Net income = 1.474, annualized 2.948 (2022 = 3.045)
ROA = 0,9% (2022 = 1%)
ROE = 12% (2022 = 16,4%)
BBTN Q2 2023 REVIEW
Bagi kalian yang sudah baca artikel saya sebelumnya mengenai BBTN, harusnya kalian sudah paham intinya bahwa BBTN memang secara historis dan fundamental akan mengalami penurunan kinerja akibat suku bunga BI yang naik. NIM BBTN akan turun karena cost of fund (mainly dari deposito) akan meningkat. Hal ini sudah mulai terlihat sejak Q1 2023. Namun secara bottom line net profit baru benar-benar terlihat turun signifikan di Q2 2023.
Net income = 673 (Q1 = 801)
Nah tadinya saya berpikir di Q2 2023, BBTN akan mengalami penurunan net interest income dibanding Q1 2023. Namun ternyata yang terjadi adalah sebaliknya.
Net interest income = 3.357 (Q1 = 3.121)
Setelah dianalisis lebih lanjut, ternyata hal ini didorong oleh kredit yang disalurkan (loans) yang meningkat.
Loans = 307.669 (Q1 = 299.748)
Selain itu, BBTN sepertinya berupaya menekan cost of fund agar tidak kembali meningkat, malah turun sedikit. Hal ini didorong karena BBTN tidak meningkatkan kembali suku bunga deposito dan cenderung “membiarkan” dana dari deposito mengalir keluar. Hal ini membuat LDR BBTN meningkat dari 93,8% menjadi 98,2%. Sedikit menjadi warning karena sudah hampir 100%, namun saya melihat ini menjadi langkah strategis dari management untuk menahan efek peningkatan cost of fund.
Cost of fund = 3,9% (Q1 = 4%)
Dengan meningkatnya net interest income pada Q2, maka pre-provision Operating Profit (PPOP) dari BBTN juga bukannya turun, malah meningkat pada Q2.
PPOP = 2.065 (Q1 = 1.767)
Lalu apa yang membuat net profit BBTN turun di Q2? Ternyata hanya dampak dari provisi CKPN. Ini memang sudah bisa diantisipasi juga karena per 31 Maret 2023, OJK tidak memperpanjang relaksasi restrukturisasi pinjaman. Otomatis semakin banyak pinjaman kredit yang secara kategori masuk ke kategori NPL pada Q2. NPL pun meningkat dari Q1 ke Q2. BBTN dalam hal ini membentuk provisi agar konservatif.
NPL – gross = 3,7% (Q1 = 3,5%)
NPL – net = 1,8% (Q1 = 1,5%)
Provision CKPN = 1.192 (Q1 = 749)
So, in summary, yang membuat net profit BBTN turun di Q2 ternyata hanyalah provisi saja. Di luar dugaan, net interest income malah bisa meningkat dan cost of fund tetap ditekan agar tidak meningkat. Padahal sebelumnya saya kira cost of fund akan kembali meningkat. Dengan melihat breakdown kinerja tersebut, saya berpendapat BBTN justru sudah melakukan tugasnya dengan baik. Provisi pada tahun ini memang akan besar. Namun harapannya pada tahun 2024 - 2025, provisi akan cenderung turun karena efek NPL harusnya akan peaking di tahun ini.
PR yang justru menjadi sedikit concern bagi saya adalah hanya dari sisi LDR saja. Management harus bisa membuktikan saat suku bunga turun nanti, BBTN bisa mendapatkan DPK yang hilang agar kembali ke BBTN. Karena bila DPK tidak berhasil didapatkan kembali, maka BBTN juga tidak dapat menyalurkan kredit lebih banyak lagi dan tentunya ini menjadi hal buruk.
Overall, BBTN masih layak hold untuk turnaround stock dan panen di 2024 - 2025. Kita tunggu dan review lagi rilis laporan keuangan Q3 2023 nanti di bulan Oktober 2023.
CLOSING STATEMENT
As always, ini bukan ajakan buy, sell, hold. Disclaimer on and DYOR.
Any comments, insights, pros, and contras are very welcome because I believe in knowledge.
The more we share, the more we gain.
Thanks bagi yang meluangkan waktu membaca postingan ini dan memberikan comment serta insight tambahan. Dan tentunya terima kasih bagi kalian yang sudah follow saya dan like artikel ini. Saya akan mencoba membagikan sebanyak mungkin apapun yang muncul di pikiran saya, terutama untuk emiten yang saya pegang atau berencana beli.
Data Source:
Summarized from:
- BBTN Financial Statements
- BBTN Annual Report
- BBTN Analyst Meeting
$BBTN $NISP $BNGA $BBRI $IHSG
1/6