Rasa bersalah dan rasa kebanggaan
Ada satu pertanyaan yang masuk: "Kenapa sih nggak dilepas saja? Tetapi ya sudahlah toh duid-nya duid kalian juga." Jawaban-nya sih simple, kalau lepas terus naik gimana :D))
Tepat selalu seperti itulah suasana-nya. Orang selalu merasa yakin bisa menebak harga akan naik atau turun. Terutama pada saat hal tersebut sudah kejadian dalam waktu yang cukup panjang, di-drive oleh bias yang mostly disebabkan oleh rasa bersalah atau kebanggaan karena tebakan-nya kebetulan tepat.
Pada saat saham kita ambrol dalam -- rasa bersalah itu pasti muncul. Nah kan... harus-nya waktu itu kita sudah tahu bahwa ini pasti ambrol blah blah blah! Lupa dengan alasan kenapa waktu itu tidak lepas.
Dan sebalik-nya. Harus-nya sudah bener waktu itu masuk sajaaaa karena memang akan naik! Lupa dengan alasan kenapa waktu itu tidak jadi masuk.
Ini psikologis biasa. Tetapi kalau psikologis ini sampai bisa meng-overwrite nalar kita -- ini menjadi bahaya. Conviction itu nalar -- bukan feeling. Kehilangan nalar akan kehilangan conviction dan membuat kita masuk ke dalam zona limbo yang berisi tebak2an tanpa ujung. Hasilnya adalah jelas kadang betul kadang salah saling menihilkan satu sama lain thus tidak akan bisa generate gain yang alias juga trap yang super-bahaya.
Untuk mencegah ini, mari kita putar mesin waktu kembali ke tanggal 31 Oktober 2022 di saat harga ITMG tertinggi di 45,050. Harga coal walaupun mulai menurun masih di ATH-nya.
Dan kemudian kita mencoba menjawab sebuah pertanyaan sederhana: bisakah waktu itu kita menebak kejatuhan harga coal sampai ke level sekarang?
Kalau bisa ditebak, hal itu worth utk di-evaluasi sehingga bisa meng-improve skill investment kita. Kalau memang tidak bisa ditebak -- kita sudah tahu hasilnya adalah zero result -- thus harus di-hindari sejauh2-nya.
Yang argumen-nya merasa bisa pakai TA untuk menebak, tidak perlu lanjut. Saya jawab langsung 100% tidak bisa. Yg curious dengan reason-nya bisa read di sini: https://stockbit.com/post/10789351. Silahkan comment2 di sana saja.
Kalau ada yang memamerkan tebakan-nya -- ini juga tidak perlu digubris. Orang yang berani menyebutkan dengan pasti angka dan date dari tebakan-nya, sudah bisa ditebak bahwa understanding-nya masih minim sekali. Ciri khas-nya juga gampang dilihat -- tidak ada reason berdasarkan fakta -- selain argumen circular yang di-sesuaikan dengan tebakan selera diri sendiri yang dicomot dari bentuk awan.
Sebagai gambaran bahwa itu hanyalah efek dari sebuah understanding yang minim, saya berikan contoh-nya.
Baru2 ini saya di-share sebuah dokumen yang luar-biasa bagus oleh dua suhu tetapi dilarang untuk di-share kembali -- dan saya paham reason-nya -- so... so sorry kali ini :D)) Dokumen ini tebal-nya hampir 40 halaman yang majority-nya berisi FAKTA soal komoditi, super-cycle, interest rate, currency reserve, de-dollarization, renewable, global warming dan kaitan2-nya satu sama lain. Sangat membuka mata dan terkagum2 melihat sebuah institusi bisa melakukan riset sampai sedalam itu.
Dan institusi yang bisa menyajikan fakta se-comprehensive ini JUSTRU TIDAK ADA SATUPUN STATEMENT-NYA YANG MENYATAKAN SOAL HARGA DAN AKAN KEJADIAN KAPAN. Mereka sebaliknya penuh dengan kehati2an menceritakan alur berpikir-nya, memilah2 hal mana yang bisa ditebak dan mana yang tidak bisa ditebak, dan akhirnya memberikan conclusion yang penuh dengan catatan2 untuk konfirmasi lebih lanjut.
( Bandingkan juga dengan analyst2 dari sekuritas2 itu yang dengan yakin me-recommend harga ARTO adalah 20 ribu walaupun itu artinya balik modal dalam waktu seribu tahun. )
Inspired by document tersebut -- saya juga akan membatasi diri untuk tidak mengambil conclusion tetapi lebih fokus kepada cara bepikir-nya. Saya akan berusaha untuk tidak bias -- karena saya juga betul2 curious dengan hal ini -- tetapi tentu saja tidak akan bisa menghindarkan bias ini sepenuh-nya. Untuk itu silahkan comment2 untuk yang tidak pas. Jadi kita sama2 berlatih di sini.
Argumen yang paling sering digunakan bahwa coal sudah sunset adalah cylical, dimana cyclical tidak bisa bertahan lebih dari 2 tahun (atau whatever tahun yang dicomot). Cyclical itu bukan fundamental -- but for the sake of this discussion, anggap saja sementara begitu.
Banyak yang suka membagi cycle dalam cycle kecil dan super-cycle. Tetapi siapapun yang pernah melihat grafik naik-turun-nya value dari komoditi dalam jangka waktu yang cukup panjang akan agree bahwa jangka waktu dari cycle itu bervariasi tanpa pattern dari cycle PALING-kecil sampai dengan cycle PALING-besar.
Saya sertakan gambar naik-turun-nya salah satu jenis grafik komoditi di Gambar 1. Silahkan para jagoan TA menebak, ini grafik cyclical untuk jangka waktu berapa lama. Posting saja di comment. Kalau ada cukup jawaban nanti saya spill jangka waktu-nya dan dari situ bisa disimpulkan bersama2 apakah jangka-waktu sebuah cyclical bisa ditebak.
Bahkan kalau bicara super-cycle, ada cycle 30 tahun-an dari perbandingan antara harga komoditi dan stock, dimana saat ini kita justru masih berada di level terendah-nya. Semua kerumitan ini hanya meng-confirm 1 hal -- ada tak-berhingga jumlah-nya pattern di dalam sebuah grafik sehingga meng-identifikasi satu dua pattern tidak berarti apa2 tanpa mengerti alasan fundamental naik-turun-nya sebuah grafik.
Alasan bahwa cycle itu bukan fundamental simply karena ada hukum yang lebih fundamental dari itu. Hukum itu nama-nya adalah hukum supply-demand.
Harga naik selalu terjadi karena supply < demand. Harga naik drive produsen untuk ber-investasi meningkatkan supply-nya. Karena keterbatasan informasi, investasi ini HAMPIR SELALU menghasilkan supply yang berlebih. Supply > demand. Harga jatuh. Harga jatuh menyebabkan produsen berhenti ber-investasi, mengurangi supply-nya dan sebagian bangkrut. Supply < demand, harga naik kembali dan begitu seterus-nya.
Itulah juga kenapa defensive stocks cenderung tidak mempunyai cylical yang berarti. Barang kebutuhan sehari2 relatif lebih stabil demand per orang-nya dan setiap produsen-nya relatif mudah mendapatkan informasi jumlah penduduk, peningkatan jumlah penduduk dan berapa market share-nya masing2. Cyclical pada defensive stock lebih kepada harga bahan baku-nya (yg cyclical).
Fluktuasi dalam supply-demand sendiri (thus harga) kalau dibedah lagi ada 2 penyebab, obviously: supply naik / turun, demand naik / turun.
Kenaikan harga coal yang luar-biasa di-drive oleh 2 faktor sekaligus, demand naik mendadak setelah covid selesai, sedangkan supply relatif stagnant selama lebih dari 5 tahun dan diperparah dengan tambang2 yang bangkrut selama covid. Puncak-nya adalah NCI di harga 400-an antara bulan April sd akhir November 2022.
Yang menebak dengan yakin di bulan November 2022 bahwa puncak sudah berakhir dengan alasan supply sudah lebih besar daripada demand, sama sekali tidak berdasarkan data.
Sampai dengan bulan December 2022, report dari Goldman Sachs menunjukkan bahwa supply belum bergerak dengan kecepatan yang cukup. Ada paling sedikit 10 pra-kondisi yang menyebabkan hal tersebut dan ada sedikit-nya satu indikator bagus untuk meng-confirm hal ini, yaitu besar-nya capex yang dialokasikan.
Saya sertakan Gambar 2 yang menunjukkan alokasi capex dari 14 coal companies di Indo. Capex / OCF dan capex / equity dari seluruh company tersebut masing2 adalah -13% dan 8%. Jika kita exclude 4 companies dengan porsi alokasi capex terbesar yaitu ADRO (berjiwa petualang), MCOL (baru IPO), COAL (terlalu kecil), dan ABMM (raja hutang), masing2 adalah hanya -7% dan 5%.
Semua pra-kondisi dan satu indikator tersebut masih belum berubah sampai sekarang.
Ada bonus satu indikator lagi yang menarik yang juga dijelaskan di report Goldman Sachs tersebut. Yaitu yang menjelaskan kenapa NCI bisa mencapai harga yang impossible di 400-an (dunia kiamat government berjatuhan kalau beneran coal harga-nya segini).
Dengan interest rate yang terus dikerek tinggi, sebetulnya sepanjang tahun 2022 itu terjadi pencairan invetory komoditi, tetapi volatility harga justru terjadi. Perhatikan juga bahwa ASP ITMG juga mentok2nya hanya berkisar di 200-an -- jauh sekali dari 400. Bisa dilihat bahwa volatility terakhir terjadi pada awal December 2022 yaitu pada saat market meng-antisipasi reopening China yang ditandai dengan PMI China yg melonjak tinggi.
Harga 400-an itu bukan karena harga transaksi real yang terjadi, tetapi karena volatility. Sering lihat kan saham yang harga melonjak tinggi tetapi tidak ada volume-nya. Kira2 seperti itulah yang terjadi. Ini satu indikator lagi yang menunjukkan bahwa supply belum aman.
Kalau mau konsisten menebak kapan exit berdasarkan harga, seharus-nya sudah dilakukan setidak-nya di awal 2022Q2 -- bukan menunggu berbulan2 sampai mendekati akhir tahun. Waktu itu NCI sudah absurd mencapai 400 dan harga ITMG sudah mencapai ATH-nya. Siapa yang bisa menebak ITMG akan membukukan earning hampir 19 T dan konsisten menjual coal di harga 200. Huaaaa hahahaha saja yg merasa bisa.
Jadi satu2nya dasar dari tebakan ngawur tersebut, yang terpikir... ya tidak lain tidak bukan apalagi selain ilmu menggambar bebas -- karena terjadi dip di awal bulan November 2022 馃檮 馃槀
Ketika akhirnya setelah itu secara terus menerus harga NCI terus menurun hingga sekarang, tidak ada penyebab lain selain demand yang menurun. Case-nya menjadi clear adalah case demand-destruction -- bukan over-supply. Sudah banyak yang menyebutkan alasan-nya yaitu: ketakutan akan resesi, suhu yang relatif lebih hangat, China recovery yang belum kunjung juga terjadi, dan sekarang bertambah satu faktor lagi trade-war US dan China yang semakin memanas.
Sampai di sini, seluruh cerita yang kita punya sudah hampir komplit.
Saya sudah mengatakan tidak akan memberikan conclusion, tetapi sebagai gantinya saya akan menanyakan hal2 yang tersisa sbb: siapa yg bisa menebak kapan The Fed akan mulai menurunkan interest rate-nya? Soft landing atau hard landing? Siapa yg bisa menebak suhu akan menghangat? Siapa yang bisa menebak China reopening akan sukses atau tidak? Kapan?? Dan siapa yang bisa menebak trade-war US dan China akan sejauh apa?
Untuk semua hal2 yang tidak bisa ditebak -- tidak ada guna-nya.
Untunglah ada fundamental2 terkait yang lebih fundamental yang lebih bisa ditebak: kenaikan interest rate pasti berhenti, impact global warming akan terus drive cuaca yang semakin extreem, semua indikator dari sebuah kingdom menunjukkan lebih besar chance-nya China akan recover daripada sebaliknya (dengan growth yg lebih slow), tidak akan ada improvement significant terhadap battery technology dalam waktu dekat, trade-war US dan China akan berlalu -- bisa selesai -- bisa semakin menggila -- nevertheless world akan adjust dengan de-globalization secara terbatas. De-globalization secara terbatas akan drive kebutuhan komoditi, khusus-nya energy, yang lebih besar.
Demand destruction akan berlalu dalam jangka waktu yang tidak akan ada yang bisa menebak. Yang mau menunggu harga2 tertentu di waktu tertentu -- hanya satu pertanyaan-nya, dasar-nya apa? Kalau ada kita semua juga mau tahu. Be sure menjawab-nya dengan fakta yang konkrit, 70% konkrit-lah se-engga2-nya.
Komplit sekarang story-nya (menurut saya).
As theme-nya masih waktu, kita jump ke waktu ITMG masih di harga tertinggi-nya di 45,050... vs semua hal di atas. Decision apakah yang akan diambil? Objek investasi apakah yang lebih baik? Ini serius bertanya dengan curiosity yang tinggi. Tidak perlu dibandingkan dengan ITMG di harga sekarang -- bandingkan dengan ITMG di ATH-nya.
Siapapun yang exit tidak perlu merasa bangga -- dan siapapun yang hold tidak perlu merasa bersalah.
Selama dasar-nya adalah hal2 yang tidak bisa ditebak -- tidak menunjukkan sebuah prestasi apapun -- selain sedang beruntung atau sial saja.
Selama dasar-nya adalah hal2 yg bisa ditebak -- make sure betul2 mengerti kenapa itu benar ada-nya -- you would need all the convictions you have.
$IHSG $ITMG
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*********************
Edit Jun 9 2023: satu bonus lagi https://stockbit.com/post/11508554 :D))
1/2