"The test of all knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific truth." -- RF
Menebak masa depan itu dimulai dari input parameter-nya yang relevant -- kalau parameter nya relevant, akhirnya kita pada akhirnya akan berhasil menemukan relationship antara paremeter2-nya dengan masa depan. Baru dengan demikian ilmu itu lambat laun akan membuat progress dan pada akhir-nya akan memberikan insight2 yang mengerucut dan bahkan mengejutkan kita.
Pertanyaan besar soal TA itu adalah mana input parameter-nya yg relevant:
APA DASAR-NYA HARGA SEBUAH ASSET CLASS AKAN MENGIKUTI CHART HISTORICAL-NYA???
Tanpa input yg relevant, itu akan menjadi tidak ada beda-nya dengan mencoba menebak harga masa depan dengan pergerakan awan.
Kalau jawaban-nya adalah pattern masa lalu, kita tinggal cek jawaban-nya dari ilmu Math. Dalam jangka waktu terbatas, SELALU akan ada unlimited patterns dari sebuah data atau chart. Von Neumann berkata give me enough parameters, I would draw an elephant for you. Oleh karena itu 1-2 pattern yang di-show dalam TA tidak berarti apa2.
Main2 dengan pattern pernah memberikan terobosan besar dalam ilmu Fisika -- yaitu peng-establish-an ilmu yang namanya Quantum Mechanics (QM). Data hasil experiment black-body-radiation yang saat itu tidak bisa dijelaskan oleh teori classical electromagnetic radiaton-nya Maxwell, berhasil ditemukan pattern-nya oleh Planck. Yang walaupun agree dengan hasil experiment dengan akurasi yang sangat tinggi, membuat semua physicists jaman itu bingung. Baru kemudian interpretasi-nya diberikan oleh Einstein, dan arguably menjadi tonggak berdiri-nya ilmu QM. ( Gak akan ada Stockbit kalau tidak ada ilmu yang namanya QM :D)) )
Perbedaan-nya main2 pattern oleh Planck dengan TA adalah: input parameter-nya relevant sehingga dengan cara apapun, mau di-approach secara math (seperti pendekatan ala TA oleh Planck), atau di-approach secara physics (seperti pendekatan ala FA oleh Einstein), akan memberikan hasil yg conclusive. Perkara itu ditemukan lewat Math terlebih dahulu atau Physics terlebih dahulu, hanya a matter of luck siapa duluan -- hasilnya akan sama2 menuju conclusion yang sama (conclusive). Otherwise... ya itu seperti mau menebak masa depan dengan pergerakan awan -- dipastikan tidak akan pernah conclusive.
Yang mirip dengan TA, dalam arti 100% meng-abai-kan qualitative input dari harga masa depan sebuah asset class, adalah quantitative analysis (QtA). Challenge utama dari QtA, guess what... menemukan parameter kuantitatif yang relevant. Turns-out ada ribuan kalau tidak jutaan parameter thus tidak mungkin dilakukan lagi secara manual, thus di-develop-lah quant machine, yang biaya-nya trilyun hingga puluhan trilyun rupiah. Bisa kebayangkan beda-nya dengan effort TA yang parameter-nya hanya segelintir dan bisa dilakukan sendirian dalam hitungan menit. Maksud-nya kalau murahan ala TA bisa beneran dapat hasil bagus, ngapain repot2 spend trilyunan develop quant machine.
Hasil-nya sangat luar biasa bagus dengan satu masalah -- jumlah funding yang bisa di-deploy terbatas (saat ini di range puluhan billion dollar) sebelum result-nya akan memberikan feedback berupa noise tambahan yang hampir tidak mungkin di-rule-out lagi -- dan oleh karena-nya banyak yang menebak pada saat 10% trading dilakukan secara quantitative -- akan terjadi kiamat financial.
Yang lucu-nya jika hal ini terjadi -- asset class mana yang akan survive?? Asset class yang memberikan kenikmatan nyata ke manusia aka balik lagi ke fundamental kenapa kegiatan investasi PASTI memberikan return yang baik.
Kenapa fundamental analysis (FA) menjadi pilihan yang menarik? Simply karena parameter-nya relevant. Dan untunglah jumlah input parameter-nya sangatlah minimum. Business yang bagus profit-nya pasti bagus. Profit yg bagus akan menggiurkan investor, sehingga harga saham-nya pasti akan terapresiasi.
APAKAH FA BISA SALAH??? TIDAK MUNGKIN SALAH SELAMA INPUT PARAMETER-NYA YAITU BUSINESS-NYA BETUL BAGUS DAN SELURUH MANUSIA DI MUKA BUMI MASIH SUKA YANG NAMANYA PROFIT.
Renungkan ini dan that's just all about FA!
Dan memang "DO"-nya dalam ber-investasi sebetulnya paling gampang, beli company bagus dengan harga yg make sense. That’s it gak ada cara lain thus cukup skill math level sekolah dasar.
"DON'T DO"-nya yang jauh jauh lebih susah. Karena harus punya deep understanding soal market, economy, industry, probability theory, risk, more math, more physics etc etc etc semua yang melatih otak System2 kita, baru bisa tidak tergoda nguber2 shortcut, nebak2 market, bisa membuang noise2 yang tidak perlu (e.g. pom2 dan teori2 tidak berdasar), dan punya kesabaran yang cukup.
Oh ya kesabaran itu bukan hanya sabar sabarrr sabaaaaaarrrrrr yaaaa -- ini sih teori-nya tiang investing. Sabar itu dibackup oleh understanding yang deep. Understanding yang deep memungkinkan kita bisa melihat yang orang lain pada umum-nya tidak bisa melihat ( contoh: https://stockbit.com/post/9861672 ) thus kita yakin (conviction) thus kita bisa sabar.
At the end semua tulisan kecap saya di atas itu hanya teori. Tanpa di-confirm oleh hasil experiment, nilai-nya teori ya hanya sekedar teori. Anda boleh saja meng-klaim sudah menemukan teori quantum-gravity tetapi kalau teori tersebut mengatakan apel akan jatuh ke langit -- teori Anda simply adalah sampah.
TA sudah pernah di-research dan hasil-nya zero -- dan minus kalau di-include trading fee-nya.
Hasil experiment FA sudah ditulis hasil-nya oleh WB dengan clear dalam artikel-nya yang berjudul: The Superinvestors of Graham-and-Doddsville ( https://cutt.ly/6eemSLdM ).
QtA sudah dibuktikan oleh Jim Simons dengan RATA2 RETURN 66% ( BUKAN CAGR YA! ) dari Medallion Fund-nya selama 30 tahun.
Tambahan note sedikit: HATI2 YAAA MENGINTERPRETASI-KAN HASILNYA JIM SIMONS! Seperti disebutkan di atas, ada kekurangan terbesar dari QtA yaitu size funding-nya sangat limited. 66%-nya Medallion Fund adalah RATA2 BUKAN CAGR. Kalau CAGR, misalnya Jim Simons mulai dengan $1 juta saja, dalam 30 tahun itu sudah menjadi $4 trilyun -- alias 40x lebih kaya daripada Elon Musk dan kawan2 sebangsa dan setanah-air-nya. Nyatanya Medallion Fund AUM saat ini hanya $34.8 B. Jauh banget.
CAGR WB adalah 20% dalam 30 tahun -- kalau dirata2 ini setara dengan RATA2 790% per tahun -- masih 12x lebih besar kan dari RATA2 JIM SIMONS yang 66%. Total aset (BH gak pakai istilah AUM) yang dikelola adalah $959 B atau 28x lebih besar dari Medallion Fund. Whaatttt jadi terbalik begitu??? Itulah guna-nya Math sederhana hehe
FA still the winner makanya hati2 klo baca artikel2 clickbait bahkan jika itu ditulis oleh majalah kaliber international :D)) Kalau yg ini kita boleh bilang ngapain develop quant engine mahal2 sampai trilyunan sedangkan ada cara murahan FA yang hasilnya masih 12x lebih baik.
So, shall we think again but think deeply this weekend??? Have a nice weekend everyone.
$IHSG $ITMG