Checklist Investasi Saham

Checklist atau daftar periksa bisa menjadi bagian penting dalam hidup kita, mulai dari sesuatu yang ringan seperti daftar tugas yang mengingatkan seseorang tentang apa yang harus ia capai hari itu, hingga daftar periksa wajib yang memengaruhi keselamatan dan memastikan kepatuhan. Misalnya seorang pilot yang wajib mengisi pre-flight checklist dan dokter ahli bedah mengisi surgical safety checklist sebelum melakukan tindakan. Dalam beberapa kasus, jika tidak menggunakan atau gagal membuat checklist yang menyeluruh atau lengkap, akan menimbulkan konsekuensi yang serius, termasuk dalam berinvestasi saham.

Para investment masters merasa perlu untuk menggunakan checklist dalam proses analisis dan pengambilan keputusan berinvestasi pada suatu saham. Charlie Munger berpendapat: "If you're trying to analyze a company without using an adequate checklist, you may make a very bad investment".

Semakin lengkap daftar periksa Anda, semakin kecil kemungkinan Anda akan melupakan sesuatu, dan semakin besar kemungkinan Anda mengumpulkan semua informasi yang Anda butuhkan. Karena tidak ada manusia yang sempurna, demikian juga tidak ada manusia yang memiliki ingatan yang sempurna. Kita manusia cenderung memiliki sifat pelupa. Satu-satunya cara untuk mengingat suatu ide di masa mendatang adalah dengan menuliskannya. Pada dasarnya, jika sesuatu ada dalam checklist Anda, Anda tidak dapat melupakannya.

Menyusun daftar item potensial untuk ditinjau secara sistematis juga akan membantu Anda menghindari kesalahan berulang. Hal ini penting agar kinerja semakin maksimal, seperti yang dicatat Josh Waitzkin dalam bukunya yang luar biasa berjudul 'The Art of Learning': "if a student of virtually any discipline could avoid ever repeating the same mistake twice - both technical and psychological - he or she would skyrocket to the top of their field."

Checklist juga merupakan alat yang bisa terus dikembangkan. Bahkan mereka yang bekerja di luar bidang investasi, seperti pilot dan ahli bedah, secara berkala menambahkan item ke checklist mereka saat ada pembelajaran baru, tambahan informasi, perkembangan teknologi, hingga adanya kesalahan yang terjadi. Pengembangan dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik di masa mendatang.

Checklist yang lebih baik mencakup tidak hanya hal-hal yang kita tahu perlu kita selidiki atau analisis, tetapi juga hal-hal yang telah kita pelajari dari kesalahan masa lalu, baik kesalahan kita sendiri maupun kesalahan mahal yang dilakukan investor lain. Setiap investor pasti pernah tergelincir, tak terkecuali mereka yang sudah berpengalaman selama puluhan tahun.

" …in terms of building checklists, there is no question that the place to go is past mistakes. Not only one’s own past mistakes, but also to look at other investors’ past mistakes and see what those mistakes were." Guy Spier

“Boeing just doesn't sit around in a room and come up with the checklist for take-offs. That has been created over 60-70 years of failures that have caused things to make the checklist. Our investment checklist was designed the same way. I looked at mistakes I made since the time I invested and I looked at mistakes that other people made that I respect like Warren Buffett and Charlie Munger, LongLeaf Partners and so on. When I look at mistakes, I would figure out what was the reason the investment lost money and was that reason visible at the outset? Was it visible before the investment was made.  And, in most cases it's extremely obvious." Mohnish Pabrai

Demikian pula, investment masters lainnya belajar dari kesalahan mereka: "I learned that there is an incredible beauty to mistakes, because embedded in each mistake is a puzzle, and a gem that I could get if I solved it, ie a principle that I could use to reduce my mistakes in the future." Ray Dalio

"One learns the most from mistakes, not successes." Paul Tudor Jones

Checklist investasi saham pun harus terus berkembang seiring dengan bertambahnya ilmu dan pemahaman serta pengalaman seorang investor. Begitu juga saat terjadi perubahan kondisi secara makro, investor dapat mengambil pelajaran untuk mengembangkan checklist. Penting juga diingat bahwa investasi kita harus terus ditinjau checklist-nya untuk memastikan tesis asli tetap utuh.

“My good friend, Guy Spier, observed that both of us have a pre-investment checklist, but no in-flight checklist. The pre-investment checklist has proven invaluable. However, it is not enough to just keep up with ongoings in existing investments in an ad hoc manner. It is important to periodically run and re-run the in-flight checklist.” Mohnish Pabrai

Pre-investment checklist dapat membantu Anda untuk memeriksa semua informasi yang perlu Anda kumpulkan saat menganalisis peluang investasi, atau daftar lengkap tindakan yang harus diselesaikan sebelum membuat keputusan investasi. Demikian pula, checklist Anda mungkin merupakan sekumpulan kriteria tolok ukur yang menentukan keputusan lanjut/tidak lanjut.

"We have multiple checklists and processes in place to improve how we think and make decisions." Ken Shubin Stein

"What we’re starting to institute at our firm is for every function, including the investment function, to have a daily checklist.” Bruce Berkowitz

Memeriksa item checklist bisa memastikan investasi yang tidak sesuai dibuang dengan cepat, meningkatkan efisiensi dan memberikan lebih banyak waktu untuk menemukan/menganalisis peluang menarik lainnya. Selain itu, checklist dapat dikembangkan untuk menciptakan kesadaran dalam mengatasi bias psikologis umum seperti: commitment bias/groupthink/herding/anchoring/recency bias, etc.

"In the checklist, it’s possible to put not only the steps necessary to do the research as well as lists of mistakes or problems that occurred in the past and should be avoided, but also a list of cognitive biases. This allows the investor to check with him or herself and to think about whether there are forces at play that may be activating some cognitive biases, and if so, to consider those." Ken Shubin Stein

“My checklist is.. is it cheap? is it a good business?  who is running it? and what did I miss?  I go through all the checklist. When I go to ‘what did I miss?’  .. it is hugely important to understand psychology and human cognition.” Li Lu

Saudara-saudara, saya ingin ingatkan kembali bahwa investor yang bijak harus memiliki visi yang jauh ke depan. Investasi saham itu forward-looking, kita harus bisa menggunakan intuisi dan kreativitas untuk membayangkan bagaimana prospek pertumbuhan perusahaan ke depan. Untuk itu, maka kemampuan analisis kualitatif sangat diperlukan. Begitupula saat membuat checklist, jangan terlalu terpaku pada item yang bersifat kuantitatif seperti rasio-rasio keuangan.

Sekali lagi, checklist hanya sebagai tools untuk memandu kita menuju ke area di mana penelitian lebih lanjut diperlukan. Dari daftar item yang Anda buat, maka galilah informasi lebih lanjut untuk membentuk tesis investasi secara utuh.

'The first time I run the checklist it adds a lot of value because it highlights things that I don't know the answer to, and that leads to more research. The checklist is really good at highlighting the areas that could be problematic - things that I have missed etc, and then I can make a 'go' or 'no go' decision based on that." Mohnish Pabrai

"If you’ve got a full list of tools, and go through them in your mind, checklist-style, you will find a lot of answers that you won’t find any other way.” Charlie Munger

Perlu dipahami juga bahwa investasi yang potensial tidak mengharuskan semua kotak harus dicentang, beberapa item checklist kemungkinan tidak bisa dipenuhi. Anda bisa menetapkan batas toleransi, misalnya dari semua checklist yang ada, maksimal 30% yang tidak tercentang. Selain itu, tetapkan juga item mana yang wajib dipenuhi. Misalnya dalam checklist saya (gambar slide 2), item pertama dan kedua wajib dipenuhi karena berkaitan dengan ‘fishing spot’. Jika 2 item itu tidak tercentang, maka saya akan skip meskipun semua item sisanya bisa saja tercentang.

"…no investment is going to pass every single investment checklist item. What the investment checklist will do is to throw up issues that one should focus on." Guy Spier

Pada akhirnya, semakin banyak lapisan redundansi checklist yang dimiliki, semakin kecil kemungkinan investor membuat kesalahan. Namun, saya menyarankan saat Anda menyusun checklist, item-nya jangan terlalu banyak agar tidak membingungkan. Misalnya, saya menetapkan tidak lebih dari 20 item dalam checklist saya. Karena saya juga menerapkan strategi quality investing, saya menetapkan standar tinggi dalam beberapa item untuk menyaring hanya saham perusahaan berkualitas yang akan mengisi portofolio.

Jadi, sudahkah Anda menggunakan checklist selama berinvestasi saham? Jika ya, apakah sudah dimasukkan semua poin yang diperlukan untuk mengoptimalkan return dan meredam risiko? Tantang diri Anda untuk meninjau daftar secara teratur. Kembangkan daftar Anda, tambahkan, ubah, hapus poin yang usang. Semakin baik daftarnya, semakin baik mereka melayani aktivitas investasi Anda.

Semoga bermanfaat, jangan lupa bahagia dan selalu bersyukur.


Further reading:
Belajar dari Kesalahan https://stockbit.com/post/4028723

Perbanyak Membaca dan Berpikir https://stockbit.com/post/6645903

$EKAD $SIDO $SMSM $ULTJ

Read more...

1/2

testes
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy