Volume
Avg volume
PT Yelooo Integra Datanet Tbk didirikan pada Agustus 2016. Perseroan bergerak di bidang usaha jasa, pariwisata, dan transportasi dengan mengusung tema βDigital Tourist Passβ. Perseroan hadir untuk menyediakan platform digital yang memberikan kenyamanan konektivitas kepada seluruh masyarakat Indonesia. Perseroan juga berusaha untuk menciptakan kemudahan selama perjalanan wisata dengan produk Perseroan yang diberi nama βPasspodβ. Passpod menyediakan berbagai fitur, antara lain, pemesanan tiket atraksi, direktori transportasi menuju ke lokasi wisata, dan penyusunan kegiatan perjalanan wisata selama di luar negeri. Tujuan utam... Read More
$YELO 15 Aug 25
Investor: ARTALINDO SEMESTA NUSANTARA
Source: KSEI
Action: BUY
Shares Traded: +473,798,800 (+24.7703%)
Current: 709,349,998 (37.0849%)
Previous: 235,551,198 (12.3146%)
Broker: YB
Investor Type: Domestic
$YELO
Antara Optimisme dan Spekulasi
Prospek di Tengah Transformasi Digital dan Dinamika Pasar 2025-2026
Saham emiten teknologi PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) menunjukkan pergerakan yang dinamis di tengah upaya transformasi bisnis dan sentimen pasar yang beragam. Analisis mendalam terhadap berbagai aspek, mulai dari kinerja keuangan, aksi korporasi, hingga kondisi sektoral dan makroekonomi, memberikan gambaran prospek saham ini untuk tahun 2025 dan 2026.
Kinerja Keuangan: Tantangan dan Proyeksi Pemulihan
Kinerja keuangan YELO dalam beberapa periode terakhir menunjukkan adanya tantangan. Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp1,9 miliar pada tahun 2024, meningkat dibandingkan kerugian pada tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp566,7 juta. Penurunan pendapatan yang signifikan pada tahun 2024 menjadi salah satu faktor utama tekanan terhadap profitabilitas.
Meskipun demikian, manajemen YELO memproyeksikan adanya pemulihan pada tahun 2025 dengan menargetkan pendapatan sebesar Rp325,32 miliar. Proyeksi ini didukung oleh berbagai strategi, termasuk penguatan kerjasama dengan agen perjalanan untuk produk Passpod, fokus pada penjualan E-SIM dan kartu SIM yang diminati wisatawan, serta ekspansi jangkauan penjualan data domestik ke kota-kota lapis keempat. Selain itu, pengembangan jaringan fiber optic juga menjadi salah satu pilar strategi untuk meningkatkan basis pengguna.
Laporan keuangan kuartal kedua tahun 2025 menunjukkan bahwa YELO masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp483,6 juta, meskipun angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berhasil mencetak laba. Hal ini mengindikasikan bahwa upaya perseroan untuk kembali ke jalur profitabilitas masih menghadapi tantangan.
Aksi Korporasi: Konsolidasi dan Kepercayaan Pemegang Saham Pengendali
YELO telah melakukan serangkaian aksi korporasi yang signifikan, yang berpotensi memengaruhi arah bisnis dan valuasi sahamnya di masa depan. Salah satu yang paling menonjol adalah akuisisi 99,5% saham PT Komunikasi Profesional Indonesia (KPI), sebuah penyedia layanan internet (ISP). Aksi korporasi ini memperkuat posisi YELO di bisnis konektivitas internet.
Selain itu, perseroan juga melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue yang bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan, salah satunya melalui konversi utang menjadi modal. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban keuangan dan memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi perseroan untuk berinvestasi pada pengembangan usaha.
Aktivitas akumulasi saham oleh pemegang saham pengendali, PT Artalindo Semesta Nusantara, menjadi sentimen positif yang patut dicermati. Aksi beli ini mengindikasikan kepercayaan dari pemegang saham utama terhadap prospek jangka panjang perusahaan. Di sisi lain, tercatat adanya penjualan saham oleh PT Solusi Investama Nusantara sebagai realisasi investasi.
Analisis Sektoral dan Makroekonomi: Peluang di Tengah Persaingan
Prospek YELO tidak dapat dilepaskan dari kondisi industri telekomunikasi dan lanskap makroekonomi Indonesia. Sektor telekomunikasi di Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh pada tahun 2025 dan 2026, didorong oleh meningkatnya kebutuhan akan konektivitas data, penetrasi internet yang semakin luas, dan adopsi teknologi baru seperti 5G. Pertumbuhan ekonomi digital yang pesat juga menjadi katalis positif bagi emiten di sektor ini.
Namun, persaingan di industri telekomunikasi juga semakin ketat. Kehadiran pemain-pemain besar dan dinamika pasar yang cepat menuntut YELO untuk terus berinovasi dan efisien dalam operasionalnya.
Dari sisi makroekonomi, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang optimis pada tahun 2026, diiringi dengan upaya menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah. Stabilitas ekonomi makro akan menjadi fondasi yang kuat bagi pertumbuhan dunia usaha, termasuk YELO.
Sentimen Pasar: Antara Optimisme dan Spekulasi
Sentimen pasar terhadap saham YELO cenderung beragam. Di satu sisi, langkah-langkah strategis perseroan seperti akuisisi dan proyeksi pemulihan kinerja disambut baik oleh sebagian investor. Analisis teknikal harian menunjukkan sinyal "Sangat Beli" yang mengindikasikan adanya momentum positif jangka pendek.
Namun di sisi lain, riwayat volatilitas harga saham dan kinerja keuangan yang belum konsisten membuat sebagian investor lain lebih berhati-hati. Di platform komunitas saham seperti Stockbit, diskusi mengenai saham YELO mencakup berbagai spektrum, mulai dari analisis fundamental hingga rumor dan spekulasi terkait pergerakan harga saham.
Prospek 2025-2026: Jalan Menuju Profitabilitas Berkelanjutan
Prospek saham YELO untuk tahun 2025 dan 2026 sangat bergantung pada keberhasilan perseroan dalam mengeksekusi strategi bisnisnya. Kunci utamanya terletak pada kemampuan YELO untuk meningkatkan pendapatan secara signifikan dan mencapai profitabilitas yang berkelanjutan.
Faktor-faktor yang dapat menjadi pendorong positif:
Keberhasilan strategi peningkatan pendapatan: Jika target pendapatan tahun 2025 sebesar Rp325,32 miliar tercapai dan terus bertumbuh, ini akan menjadi katalis utama bagi harga saham.
Efek sinergi dari akuisisi: Integrasi dan sinergi dari akuisisi penyedia layanan internet diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan perseroan.
Membaiknya kondisi makroekonomi: Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan daya beli masyarakat yang meningkat akan mendukung permintaan terhadap produk dan layanan YELO.
Sentimen positif dari akumulasi saham oleh pengendali: Kepercayaan dari pemegang saham utama dapat menular ke investor ritel dan institusi lainnya.
Risiko yang perlu diwaspadai:
Kegagalan mencapai target kinerja: Jika perseroan gagal mencapai target pendapatan dan terus membukukan kerugian, hal ini dapat menekan harga saham.
Persaingan industri yang ketat: Tekanan dari kompetitor dapat menggerus margin keuntungan YELO.
Volatilitas pasar: Sentimen pasar yang negatif secara umum dapat turut memengaruhi pergerakan harga saham YELO.
Rumor dan spekulasi: Pergerakan harga saham yang didasari oleh rumor tanpa fundamental yang kuat cenderung tidak berkelanjutan.
Secara keseluruhan, investigasi terhadap saham YELO menunjukkan gambaran sebuah perusahaan yang tengah berada dalam fase transformasi. Prospeknya di tahun 2025 dan 2026 akan sangat ditentukan oleh eksekusi strategi yang solid dan kemampuan beradaptasi di tengah lanskap industri yang kompetitif. Investor disarankan untuk terus memantau rilis laporan keuangan perseroan, perkembangan aksi korporasi, serta sentimen pasar untuk dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.
EmitenNews.com - PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (YELO) mencatat pengendali perseroan, PT Artalindo Semesta Nusantara (ASN), terus menambah porsi kepemilikan saham hingga menembus 709,35 juta lembar, nominalnya ditaksir Rp15,17 miliar.
Corporate Secretary YELO, Rosi Diani, dalam keterangan resmi Pers...
www.emitennews.com
$YELO 13 Aug 25
Investor: ARTALINDO SEMESTA NUSANTARA
Source: IDX
Action: BUY
Shares Traded: +293,298,800 (+15.3337%)
Current: 528,849,998 (27.6483%)
Previous: 235,551,198 (12.3146%)
Price: 32
Investor Type: Domestic
$YELO 14 Aug 25
Investor: SOLUSI INVESTAMA NUSANTARA
Source: IDX
Action: SELL
Shares Traded: -180,000,000 (-9.4104%)
Current: 0 (0%)
Previous: 180,000,000 (9.4104%)
Price: 32
Investor Type: Domestic
$YELO 14 Aug 25
Investor: ARTALINDO SEMESTA NUSANTARA
Source: IDX
Action: BUY
Shares Traded: +180,500,000 (+9.4366%)
Current: 709,349,998 (37.0849%)
Previous: 528,849,998 (27.6483%)
Price: 32
Investor Type: Domestic
Sempat heboh karena tidak ada nama $WIFI dari peserta lelang frekuensi 1,4 GHz. Namun, ternyata ada satu nama yang ikut lelang dan terkait WIFI, yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama. Lalu, apa hubungannya perusahaan itu dengan WIFI?
Jadi dalam membongkar kisah sosok Telemedia terafiliasi dengan WIFI ini kita akan mengungkap keanehan strukturnya.
Ada tiga entitas yang terkait di cerita ini:
1. WIFI
2. $YELO
3. Telemedia Komunikasi Pratama
4. Dharma Sinar Semesta
Jadi, YELO jual seluruh saham Telemedia komunikasi Pratama ke Dharma Sinar Semesta pada Juni 2024. Tapi, dalam keterbukaan informasi, pemegang saham Dharma Sinar Semesta itu ada dua orang yang nggak ada hubungannya dengan WIFI.
Namun, di November 2024, WIFI bikin keterbukaan informasi meningkatkan modal di Dharma Sinar Semesta.
Sampai kuartal II/2025, tidak ada nama Dharma Sinar Semesta di list anak usaha WIFI.
Posisi Telemedia di laporan keuangan WIFI adalah pihak ketiga, bukan pihak berelasi.
Jadi, apakah hubungan WIFI dengan telemedia ini backstreet? simak ulasan lengkapnya terkait tantangan frekuensi 1,4 GHz yang sebelumnya dinilai berpotensi dejavu lelang BWA 2,3 GHz di 2009: https://cutt.ly/FrGB7VU8
Mau ngajarin ilmu berharga ke followers saya.
Kalo berita jelek keluar, tapi harga naik, artinya ada yang sengaja pasang berita jelek, supaya dapet barang.
Juga bisa berarti karena orang2 tau itu bohong, justru berita jelek itu malah jadi sinyal beli.
Telemedia Komunikasi Pratama itu ikut lelang frekuensi.
Dulu itu perusahaan punya $YELO.
https://cutt.ly/orGFyUMq
Dijual 99,9% oleh YELO ke PT Dharma Sinar Semesta.
https://cutt.ly/wrGFyOoI
Lalu Dharma Sinar Semesta punya siapa?
https://cutt.ly/prGFyU2C
Eh ternyata punya $WIFI π€£π€£π€£π€£π€£
Ya bener, WIFI ga ikut, yg ikut Telemedia Komunikasi Pratama