Volume
Avg volume
PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Precast) merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Waskita), perusahaan konstruksi BUMN terkemuka di Indonesia, yang bergerak dalam industri manufaktur beton precast dan ready mix. Perseroan telah sukses mengerjakan berbagai proyek dalam bidang jalan tol, jembatan, gedung bertingkat tinggi dan revitalisasi sungai. Bermula ketika Waskita, yang terus melakukan upaya terbaik, dengan melakukan inovasi dan terobosan agar dapat terus melaksanakan pembangunan proyek-proyek secara maksimal. Kala itu, Waskita banyak mendapat kepercayaan dalam menangani mega proyek d... Read More
$WSBP itu punya gap di sekitaran harga 12, namanya gap cermat atau lambat akan di tutup iya kan ayo bantu jawab?
Kasus kebangkrutan Sritex (SRIL) sebagai perusahaan tekstil besar di Indonesia, tengah menjadi perhatian, bahkan Presiden Prabowo memerintahkan empat menteri untuk turun tangan.
Masalah keuangan SRIL bermula dari neraca yang buruk, dengan kas hanya USD 45 juta dan hutang jangka pendek lebih dari USD 1 miliar pada Q1 2021, serta arus kas operasi yang negatif.
Akhirnya saham SRIL disuspensi sejak 18 Mei 2021 karena gagal membayar bunga MTN, dan saat ini masih menjalani proses PKPU hingga Desember 2024. Dengan ini SRIL berisiko untuk delisting yang menyebabkan investor kehilangan seluruh danannya.
Menurut kalian seberapa penting kita perlu analisa neraca perusahaan? Share di kolom komentar!
$IHSG $SRIL $WSKT $WSBP $BBCA
$WSBP mending urus WSBP biar sehat , ngapain juga urus SRIL yang udah terlalu parah hutangnya...ah bego lah ngga ngerti arah otaknya pada kemana ...mau dibawa kemana ini negara kita
$WSBP klo saya jadi menteri bumn, kira2 gini actionnya :
1. Ganti smua jajaran direksi dan komisaris $WSBP
2. Org2 yang ada indikasi Korupsi, dihukum penjara dan asetnya disita utk dikembalikan ke $WSBP (Negara). Sebagai ganti rugi
3. Audit smua lini departemen. Termasuk pengeluaran2 yang tidak jelas,, tender melibatkan swasta sebagai pengawas
4. Rekrut orang swasta yang pintar dan BERAHLAK. Dibuat rekrutment bumn yang jelas dan transparant
5. Diberikan Ancaman klo ada orang yang terindikasi korupsi, bakal dipecat, penjara, dan ganti rugi 2 kali lipat sebesar nilai korupsi
Dijamin Lapkeu WSBP akan membaik dan Utang kreditur bisa perlahan dilunasi dan Harga saham akan mulai membaik.
Minimal kaya grup Wijaya Karya lah
$WSKT rugi tambah gede... ini direksinya kerjanya apa ya...??
opsi utk restrukturusasi bumn karya :
1. ganti seluruh BOD
2. BOD tdk perlu digaji
$WSBP $WTON
@wilsand maksud saya begini. Pemerintah yang jelas - jelas punya perusahaan tekstil BUMN kecil saja tidak bisa diurus dengan benar hingga nyaris pailit. Gimana itu pemerintah mau urus perusahaan segede $SRIL? Makin besar perusahaan makin kompleks masalahnya. Apa yakin pemerintah bisa menyelamatkan?
Apakah 1 BUMN laba terlalu banyak, 1000 BUMN rugi terlalu sedikit?
$GIAA $KRAS $WSKT $WSBP
$BOLT PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) melaporkan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp66,07 miliar pada Kuartal III 2024, turun 37,34% dari Rp105,45 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penjualan perusahaan hingga akhir September 2024 mencapai Rp1,10 triliun, turun 2,65% dari Rp1,13 triliun pada tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp913,63 miliar, turun 1,72% secara tahunan. Laporan keuangan ini dirilis di laman IDX pada 23 Oktober 2024.
$WSBP PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) mencatat pendapatan usaha sebesar Rp1,33 triliun hingga September 2024, naik 29,1% dari Rp1,03 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan terbesar berasal dari bisnis precast, yang tumbuh 74,4% dengan kontribusi Rp588,42 miliar, menyumbang 44,1% dari total pendapatan. Beberapa proyek yang disuplai WSBP tahun ini meliputi LRT Jakarta Fase 1B, Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 3A dan 3B, serta Tol Serang-Panimbang.
$JAWA PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA), produsen tembakau olahan, berencana meminjam Rp1,25 triliun dari pemegang sahamnya, PT Sarana Agro Investama (SAI). Pinjaman terafiliasi ini diharapkan dapat menekan beban bunga JAWA, dengan potensi penghematan antara 34% hingga 100%. Menurut Harli Wijayadi, Sekretaris Perusahaan JAWA, pinjaman tanpa bunga dan jaminan ini tidak merugikan perusahaan. Jika dibandingkan dengan pinjaman dari pihak lain, yang akan dikenakan bunga sebesar 8,25% per tahun, transaksi ini memungkinkan JAWA menghindari beban bunga signifikan.
$WSBP yang urus perusahaan ini kalo jujur semua pasti oke ini. dia dapet proyek besar terus.. cuman sayang seribu sayang ya π
$WSBP aarrghh perusahaan gilaaaa alat k3l4m!n pria binatang penurut
amyo amyo gamnyanmg korupsi
gamnyanmg korupsi semkanmranmg jumga
$WSKT $WIKA $PTPP $ADHI
Harusnya di news $WSBP ditambahin :
1. Lapkeu sampe Q3 posisi Loss Besar, dengan Negative Equity dan Negative Net Cash Flow. Parahh
2. Utang vendor tidak dibayar, melainkan diganti saham harga Rp 50/lbr dimana harga sahamnya skrg turun RP 20/lbr. So sad
3. Kasus korupsi Direktur Waskita Berdasarkan perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, menimbulkan kerugian lebih dari Rp 2,5 triliun. Kaga tau kasusnya ampe mana,, menguapp
4. Investor saham rugi byk karena sahamnya jatuh dalam masuk Papan FCA tanpa deviden. Cek harga per hari ini
Mau dikasi news Penjualan tinggi kek,, kontrak miliaran didapat kek,, Prsh manufaktur terbesar kek kaga guna boss
$WSBP kabar bagi yang sangkuter π https://cutt.ly/ueDUur82
$WSBP Lepas dulu dari WSKT , berdiri sendiri ....selama induknya masih WSKT ... mampus sudah tuh harus bantu ikut bayar hutang WSKT sampai beres,,, BANK DKI dipaksa disuruh berkorban ... PARA VENDOR dipaksa dibayar piutangnya pakai saham dengan nilai 50 padahal realnya sekarang cuma 20 perak ... duit investor yg beli di harga 100 , 200, 300, 400 udah ngga dianggap ada ... semua nya dipaksa berkorban sampai bubuk uang investor jadi sampah ...
$WSBP LK Q3 2024: Revenue Naik, Tapi Rugi Makin Gede
Waskita Beton Precast (WSBP) mencatat pendapatan sebesar Rp1,33 triliun hingga akhir September 2024, naik dari Rp1,03 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 29,1%, yang merupakan indikator positif dari peningkatan penjualan dan operasional perusahaan. β
Namun, meskipun pendapatan tumbuh, perusahaan masih menghadapi tantangan yang cukup besar dalam pengelolaan biaya dan utang. https://bit.ly/45FDAJu
Beban pokok pendapatan pada 2024 mencapai Rp1,05 triliun, naik dari Rp883,33 miliar di tahun sebelumnya. Kenaikan sebesar 19,1% ini mencerminkan biaya produksi yang lebih tinggi, terutama karena kenaikan harga bahan baku. Ini menekan margin laba perusahaan dan menambah beban finansial. Beban operasional tambahan dari pabrik yang tidak berkontribusi mencapai Rp100,47 miliar, yang menambah kerugian operasional perusahaan. β
Rugi bersih perusahaan meningkat menjadi Rp640,66 miliar pada 2024, dibandingkan dengan Rp509,86 miliar pada 2023. Kenaikan kerugian ini terutama disebabkan oleh beban bunga yang tinggi dan biaya operasional terkait pabrik-pabrik yang tidak beroperasi secara efektif. Beban keuangan mencapai Rp212,90 miliar, menambah tekanan terhadap profitabilitas perusahaan. β https://bit.ly/3YGX6Dc
Utang berbunga WSBP tercatat sebesar Rp1,37 triliun pada September 2024, meningkat 3,9% dari posisi sebelumnya. Ini menunjukkan ketergantungan perusahaan pada pendanaan eksternal untuk mendukung operasionalnya. Tingginya utang berbunga juga menambah beban finansial yang terus menekan arus kas perusahaan. β
Arus kas operasi (CFO) WSBP pada 2024 tercatat negatif sebesar Rp(60,03) miliar, membaik dari posisi negatif Rp(191,34) miliar pada 2023. Perbaikan ini didukung oleh penerimaan lain-lain yang lebih tinggi serta restitusi pajak. Meskipun demikian, CFO yang masih negatif menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu menghasilkan kas dari aktivitas operasional secara efektif. β
Cadangan kas perusahaan turun drastis dari Rp120,81 miliar pada 2023 menjadi Rp63,89 miliar pada 2024, turun sebesar 47,1%. Penurunan ini disebabkan oleh pengeluaran besar untuk pembayaran utang dan operasional. Penurunan signifikan dalam kas ini dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan dalam jangka pendek. β https://bit.ly/3YGX6Dc
Jika dilihat dari kemampuan untuk melunasi utang berbunga, CFO negatif sebesar Rp(60,03) miliar dan utang berbunga sebesar Rp1,37 triliun menunjukkan bahwa perusahaan memerlukan waktu lebih dari 5 tahun untuk melunasi utang hanya dengan mengandalkan kas dari operasi. Ini menunjukkan kondisi yang tidak sehat dari segi likuiditas. β
Gabungan arus kas dari operasi, investasi, dan pendanaan menghasilkan arus kas bersih yang masih negatif. Meskipun arus kas dari investasi positif sebesar Rp16,94 miliar berkat penjualan aset tetap, arus kas dari pendanaan negatif Rp(13,84) miliar karena pembayaran utang. Akibatnya, total arus kas perusahaan tetap defisit, memperburuk kondisi likuiditas. β
Dua aset terbesar WSBP pada 2024 adalah aset tetap sebesar Rp2,39 triliun, yang mencakup 63% dari total aset perusahaan, dan piutang dari pihak berelasi sebesar Rp637,32 miliar, atau sekitar 16,7% dari total aset. Kedua aset ini menunjukkan fokus perusahaan pada aset fisik dan hubungan bisnis, namun belum memberikan hasil yang signifikan dalam memperbaiki likuiditas atau profitabilitas. β https://bit.ly/3YGX6Dc
Piutang usaha WSBP terdiri dari dua kategori utama, yaitu piutang dari pihak berelasi dan pihak ketiga. Per 30 September 2024, piutang dari pihak berelasi tercatat sebesar Rp637,32 miliar, turun dari Rp717,33 miliar pada akhir 2023. Penurunan ini disebabkan oleh penyisihan kerugian penurunan nilai yang cukup besar, sebesar Rp1,15 triliun pada 2024 dibandingkan Rp1,05 triliun di tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya risiko tinggi terkait piutang yang belum tertagih dalam waktu yang wajar. β
Piutang usaha dari pihak ketiga juga menurun, dari Rp92,59 miliar pada 2023 menjadi Rp62,60 miliar pada 2024. Meskipun ada penurunan, penyisihan kerugian penurunan nilai masih sangat besar, mencapai Rp636,94 miliar. Ini menunjukkan tantangan besar dalam menagih piutang dari pihak ketiga, yang memengaruhi kondisi likuiditas perusahaan. β
Manajemen telah mengalokasikan penyisihan kerugian penurunan nilai yang dianggap cukup untuk mengantisipasi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Namun, besarnya cadangan penurunan nilai piutang dari tahun ke tahun mencerminkan bahwa masalah penagihan belum terselesaikan dengan baik, terutama karena piutang ini digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman. β https://bit.ly/3YGX6Dc
Beberapa piutang besar berasal dari proyek-proyek besar seperti PT Waskita Bumi Wira, $WSKT PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yang memiliki saldo piutang lebih dari Rp300 miliar. Sayangnya, meskipun ini adalah piutang berelasi, perusahaan mengalami kesulitan dalam penagihan sehingga piutang tersebut tetap tinggi dan belum tertagih dalam beberapa periode terakhir. β
Di sisi piutang pihak ketiga, beberapa perusahaan seperti Semut Tama Langgeng PTE LTD dan PT Yasa Patria Perkasa memiliki piutang yang signifikan. Namun, meskipun jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan pihak berelasi, risiko penagihan tetap menjadi masalah besar yang mempengaruhi arus kas perusahaan. β
Sebagian besar piutang lainnya memiliki umur kurang dari 6 bulan, namun terdapat juga piutang yang berumur lebih dari 12 bulan. Piutang dengan umur yang lebih tua ini menunjukkan masalah dalam pengelolaan piutang yang dapat menjadi hambatan besar bagi perusahaan dalam menjaga likuiditas. β https://bit.ly/3YGX6Dc
Manajemen WSBP telah melakukan berbagai upaya dengan meningkatkan cadangan penurunan nilai untuk mengantisipasi potensi kerugian piutang yang tidak tertagih. Namun, peningkatan cadangan ini dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa masalah ini masih berlanjut dan belum terselesaikan dengan baik. β
Total utang berbunga WSBP terdiri dari utang bank dan obligasi yang memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan perusahaan. Utang bank jangka pendek kepada pihak ketiga (PT Bank DKI) tercatat sebesar Rp671,13 miliar, tidak mengalami perubahan dari akhir tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum berhasil mengurangi kewajiban jangka pendeknya. β
Utang bank jangka panjang WSBP kepada beberapa bank seperti PT Bank Mandiri $BMRI, PT Bank Negara Indonesia $BBNI, dan PT Bank Rakyat Indonesia $BBRI juga menjadi komponen utama dalam kewajiban berbunga perusahaan, dengan total mencapai Rp937,36 miliar. Peningkatan utang jangka panjang ini menambah beban keuangan perusahaan secara keseluruhan. β
Selain utang bank, WSBP juga memiliki utang obligasi sebesar Rp243,08 miliar pada 2024, naik dari Rp228,97 miliar di 2023. Obligasi ini merupakan bagian dari restrukturisasi utang yang dilakukan WSBP dalam beberapa tahun terakhir, namun peningkatan ini tetap menjadi perhatian karena utang obligasi membawa bunga yang harus dibayar secara berkala. β
Beban bunga yang dihasilkan dari utang berbunga cukup signifikan, yang menambah tekanan pada arus kas perusahaan. Meskipun ada beberapa upaya untuk menunda pembayaran bunga selama periode PKPU, kewajiban bunga dan denda tetap menjadi beban berat bagi likuiditas perusahaan. β
Total kewajiban WSBP mencapai Rp4,17 triliun, termasuk utang berbunga, utang usaha, dan liabilitas sewa. Ini merupakan angka yang cukup besar dan mencerminkan tantangan serius yang dihadapi perusahaan dalam mengelola utang mereka agar dapat bertahan di pasar yang kompetitif. β https://bit.ly/3YGX6Dc
Piutang dari pihak berelasi dan pihak ketiga yang belum tertagih, dikombinasikan dengan kewajiban utang berbunga yang tinggi, semakin memperburuk kondisi likuiditas WSBP. Hal ini meningkatkan risiko likuiditas perusahaan dan memperkuat perlunya strategi yang lebih efektif untuk menurunkan beban utang. β
Dengan utang berbunga yang masih tinggi, perusahaan menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas finansialnya. Likuiditas yang terbatas membuat WSBP sulit untuk memenuhi kewajiban utang secara tepat waktu, meningkatkan potensi gagal bayar jika kondisi ini terus berlanjut. β
Utang berbunga WSBP memberikan tekanan besar terhadap arus kas dan likuiditas perusahaan. Jika tidak ada langkah restrukturisasi yang lebih agresif atau perbaikan operasional yang signifikan, risiko keuangan perusahaan dapat terus meningkat. β
Satu-satunya langkah positif adalah upaya restrukturisasi utang yang sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, tanpa peningkatan yang nyata dalam pendapatan dan arus kas operasional, restrukturisasi saja tidak cukup untuk menyehatkan kondisi keuangan perusahaan. β
Total utang usaha WSBP kepada pihak ketiga tercatat sebesar Rp833,41 miliar, turun dari Rp944,90 miliar pada akhir 2023. Penurunan ini adalah langkah yang positif dalam mengurangi kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga. β
Vendor utama yang memiliki saldo utang signifikan terhadap WSBP termasuk PT Tiga Sekawan Serasi sebesar Rp54,18 miliar, PT Jui Shin Indonesia sebesar Rp43,84 miliar, dan PT The Master Steel Mfg sebesar Rp25,37 miliar. Hubungan dengan vendor utama ini penting bagi kelangsungan pasokan bahan baku. Namun, sebagian besar utang kepada mereka telah jatuh tempo lebih dari 360 hari, yang menunjukkan kesulitan dalam melunasi kewajiban tepat waktu. β https://bit.ly/3YGX6Dc
Selain itu, utang kepada PT Multi Indo Trading sebesar Rp24,66 miliar, PT Hanil Jaya Steel sebesar Rp22,92 miliar, serta PT Intiniaga Unggul Nusantara dan PT Jaya Makmur Eka Lestari mencerminkan bahwa WSBP masih memiliki kewajiban yang cukup besar kepada banyak vendor. Penundaan pembayaran utang usaha ini berpotensi merusak hubungan dengan pemasok yang strategis jika tidak segera ditangani. β
Sebagian besar utang usaha telah melewati jatuh tempo lebih dari 360 hari, yang menjadi tanda adanya masalah dalam pengelolaan kewajiban ke pemasok. Ini menunjukkan bahwa perusahaan menghadapi tantangan likuiditas dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya secara efisien. β
Penurunan utang usaha total adalah langkah positif, namun ketergantungan pada penundaan pembayaran kewajiban jangka panjang memperlihatkan bahwa masalah mendasar dalam likuiditas belum terselesaikan. Hal ini memberikan tekanan pada operasi perusahaan ke depannya. β
Meskipun ada perbaikan dalam pengurangan utang usaha total, masalah keterlambatan pembayaran kepada vendor utama dan besarnya jumlah utang yang jatuh tempo tetap menjadi risiko besar bagi stabilitas operasional dan keuangan WSBP. β
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungiΒ Pintarsaham di sini Β
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/2
$WSBP kalau ini punya swasta pasti udah terbang paling kenceng.. perusahaannya bagus sebenernya...cuma berhubung yang punya BUMN negara bobrok menghalalkan korupsi , plus induknya juga punya negara si WSKT full ladang korupsi ditambah Mentri BUMN nya ngga bisa bantu apa2 cuma nonton BOLA
$ANTM biar lama naik tapi tetap mengalami pertumbuhan. gimana menurut kalian?
$BRMS $WSBP $PBSA $TAPG