Volume
Avg volume
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. atau ULTJ memiliki kegiatan usaha utama di bidang industri makanan dan minuman, serta bidang perdagangan. Produk-produk yang diproduksi dan/atau diperdagangkan Perseroan antara lain Susu Cair dengan merek dagang (Ultra Milk, Ultra Mimi, Susu Sehat dan Low Fat Hi Cal), Teh (Teh Kotak dan Teh Bunga), Minuman Kesehatan (Sari Asam), Minuman lainnya (Sari Kacang Hijau dan Coco Pandan Drink), Susu Bubuk (Morinaga), Susu Kental Manis (Cap Sapi dan Ultra Milk), dan Konsentrat Buah-buahan dengan merek dagang ULTRA. Saat ini Perseroan telah menjangkau lebih dari 25.000 wholesaler yang masi... Read More
$ULTJ 25 Feb 25
Shareholder : Sabana Prawira Widjaja
Type : Local
Sold : -350,000 (0.00%)
Current : 5,179,074,400 (49.81%)
Previous : 5,179,424,400 (49.81%)
Sekilas masalah study tour, ragam pungutan sekolah, dll ini hanya isu lokal yang tidak ada dampak signifikannya ke ekonomi negara.
https://cutt.ly/arrxCRcQ
Tapi yang seperti ini sudah jadi kebiasaan menahun dan dinormalisasi.
Sekolah negeri dan swasta dari TK sampai tingkat SMA berlomba-lomba mengadakan study tour dengan ragam judul acara, jauh-jauh jalannya sampai nginep-nginep.
Lulusan sekolah TK sekarang sudah pake wisuda-wisudaan, perpisahan, dll, yang mana sekolah narikin duit jutaan rupiah dari masing-masing murid.
Belum lagi narik duit setiap ekskul, setiap kegiatan (latihan kepemimpinan, OSIS, dll), setiap praktek olahraga misalnya tiket masuk kolam renang atau sewa GOR badminton, yang semestinya cuma berapa duit, tapi ditarikin dari murid melebihi dari yang semestinya.
Kegiatan praktek tiap mata pelajaran juga jadi ladang cari duit. Harus beli bahan, modul, buku, atau materialnya secara kolektif lewat guru atau sekolah, yang kadang sengaja dimahal-mahalin.
Dan masih banyak lagi.
Walaupun sekolah harusnya udah gratis, tapi pungutan-pungutan itu kalau ditotalkan sudah lebih dari iuran resmi sekolah (SPP).
Padahal sekolah sudah banyak dapat bantuan operasional dari pemerintah pusat dan daerah dengan anggaran triliunan rupiah. APBN dan APBD itu alokasi terbesar kan buat pendidikan.
Tapi kalau nunggak iuran atau tidak bayar pungutan, maka ijazah ditahan di sekolah.
Alhasil orang tua yang kurang mampu harus pinjam sana sini buat bayar ragam pungutan itu, bahkan rela utang berbunga tinggi (bank keliling, rentenir, pinjol) biar anaknya tetap bisa sekolah dan tetap bisa ikut kegiatan, tidak malu dan ketinggalan dengan anak-anak lain.
Kalaupun masih mampu dan tidak pinjam duit, ragam pungutan itu tentu lebih produktif kalau dipakai untuk belanja rumah tangga yang penting, atau memberi kursus ekstra bagi anak-anak di luar sekolah sesuai minat dan bakatnya.
Apalagi yang udah kena jerat bunga tinggi, gimana ekonomi mau tumbuh, gimana konsumsi masyarakat mau meningkat.
Duit triliunan kalau dihitung efek sampingan dan turunannya, tentu berdampak besar ke PDB.
Kasus yang diangkat Gubernur Jabar KDM ini juga menjadi bukti kalau korupsi itu sudah jadi mental yang mengakar kuat ke bawah, bukan cuma elit dan pejabat di atas seperti kasus Pertamax oplosan baru-baru ini.
Mental korup masih nyaman ada di benak para tenaga pendidik. Maka mau jadi apa murid-muridnya kalau tenaga pendidik malah kasih contoh yang tidak baik.
Semoga langkah Gubernur Jabar ini bisa segera memperbaiki tata kelola pendidikan.
Jadi gak ada alasan lagi sekolah dan guru bilang kekurangan uang untuk operasional, dan tak ada alasan lagi narik pungutan yang aneh-aneh dari murid.
Pimpinan daerah lain diharapkan berani mengambil langkah yang sama, dan pemerintah pusat pun perlu dukung langkah ini.
$BJBR $SSIA $ULTJ
$ULTJ lebih ke antisipasi sentimen cukai gula atau cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) sama halnya dengan $CMRY
$ULTJ 24 Feb 25
Shareholder : Sabana Prawira Widjaja
Type : Local
Sold : -600,000 (-0.01%)
Current : 5,179,424,400 (49.81%)
Previous : 5,180,024,400 (49.82%)
Fokus pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, perikanan Gubernur Jabar
https://cutt.ly/yrw7JPGp
$ULTJ $CPRO
### š Analisis Saham $ULTJ (Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk.)
ā³ Penutupan terakhir: 1.450 (-3.97%) ā Harga menunjukkan penurunan, menandakan potensi bearish.
š **Indikator Teknis**
1ļøā£ **Trendline & Moving Average (MA)**
š Posisi harga saat ini terhadap MA utama:
- **MA20**: 1.550 (Harga di bawah MA20, menandakan potensi bearish jangka pendek.)
- **MA50**: 1.619 (Harga di bawah MA50, menunjukkan tekanan bearish.)
- **MA200**: 1.734 (Harga di bawah MA200, indikasi bearish jangka panjang.)
ā”ļø Harga yang berada di bawah semua moving averages menunjukkan bahwa tren bearish masih dominan.
2ļøā£ **Fibonacci Retracement & Pivot Points**
- **Support (Fibo & Pivot)**:
- **S1**: 1.450 (Support saat ini, jika breakdown bisa turun lebih dalam.)
- **S2**: 1.400 (Support berikutnya yang harus diperhatikan.)
- **S3**: 1.362 (Support kuat yang perlu diwaspadai.)
- **Resistance (Fibo & Pivot)**:
- **R1**: 1.500 (Resistance pertama, jika breakout bisa melanjutkan kenaikan.)
- **R2**: 1.538 (Jika bisa breakout, ada peluang untuk reversal.)
- **R3**: 1.550 (Target lebih tinggi jika tren berubah bullish.)
š Harga saat ini berada di sekitar support S1 (1.450), jika breakdown bisa turun ke S2 (1.400).
3ļøā£ **Ichimoku Cloud**
āļø Harga berada di bawah awan Ichimoku, mengindikasikan tren bearish yang kuat.
š Belum ada tanda-tanda pembalikan arah, kecuali jika harga bisa kembali di atas 1.500.
4ļøā£ **MACD**
š Histogram MACD negatif dan menunjukkan tekanan jual, dengan MACD Line di bawah Signal Line.
š Jika MACD Line bisa crossover ke atas Signal Line, ini bisa menjadi sinyal bullish.
5ļøā£ **Volume & Net Foreign**
š Volume transaksi: 1.567M (cukup rendah, menunjukkan minat beli yang terbatas).
š Net Foreign Sell: -262.304M (Investor asing melakukan distribusi, menekan harga lebih rendah.)
6ļøā£ **Stochastic RSI**
š Stochastic RSI di 33.6 (mendekati oversold), mengindikasikan potensi untuk rebound.
š Jika ada pantulan dari area ini, bisa menjadi sinyal untuk entry jangka pendek.
š **Level Penting**
ā
**Bullish scenario**:
- Jika harga bertahan di atas 1.450, bisa ada rebound ke 1.500-1.538.
- Jika breakout 1.550, bisa lanjut ke 1.600-1.650.
šØ **Bearish scenario**:
- Jika breakdown 1.450, bisa turun ke 1.400 atau lebih rendah.
- Jika breakdown 1.362, potensi downtrend lebih panjang ke 1.300.
šÆ **Kesimpulan & Potensi**
š¹ **Potensi Bullish**:
ā
Jika ada pantulan dari support kuat di 1.450.
ā
Jika MACD menunjukkan crossover bullish, bisa menjadi sinyal positif.
ā
Jika harga bisa kembali di atas 1.500, ada peluang bullish recovery.
š» **Potensi Bearish**:
šØ Harga masih di bawah MA20, MA50, dan MA200, tren turun masih dominan.
šØ Volume rendah menunjukkan minat beli yang terbatas.
šØ Stochastic RSI menunjukkan kondisi mendekati oversold, ada risiko pembalikan.
š **Rekomendasi**
š¹ **Untuk Trader**:
- Buy on weakness di 1.450 jika ada pantulan.
- Target jual di 1.500-1.538.
- Cut loss jika turun di bawah 1.362.
š¹ **Untuk Investor**:
- Wait and see, karena tren masih perlu diperhatikan.
- Jika harga kembali di atas 1.550, bisa pertimbangkan masuk.
š **Kesimpulan**:
Saham ULTJ menunjukkan penurunan (-3.97%), dan saat ini berada di sekitar support S1 (1.450). Jika breakdown, bisa turun lebih dalam ke 1.400. Namun, jika ada pantulan dari level ini dan MACD menunjukkan sinyal bullish, bisa terjadi technical rebound ke 1.500-1.538. š
$ULTJ Masyarakat Indonesia mayoritas intoleran terhadap laktosa, jadi minum susu itu tidak bakal jadi kebiasaan masyarakat, ditambah lagi harga susu yang super mahal di Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain seperti US yang padahal pendapatnya jauh lebih tinggi.
Market merah kemaren itu kayak diskon, tapi kalau asal serok, siap-siap jadi nyangkuters! š¤£
$ULTJ š¹ Cuan ke 14 hari ini!
š« Beli 1,515
āØ Avg Jual 1,541
š„š„š„
$BREN $INDF
@rizkyween
YAKIN BOSS ā ļø semudah itu bisa mem-Validasi susu $ULTJ yg lebih baik ?
sudah risetkah !!!
cek video ini berikut link di bawah ā¬ļø:
https://cutt.ly/prq6E97x
yg ini hasil pengalaman pribadi:
https://cutt.ly/zrq6E3qD
sejauh ini oe belom pernah temukan pesaing ULTJ atau $CMRY (CIMORY) menemukan hal serupa (SUSU BASI) š„š„š„