436

+4

(0.93%)

Today

153,300

Volume

1.93 M

Avg volume

Company Background

Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) didirikan pada tanggal 05 Juni 1997. Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) bergerak dalam bidang baby care, feminine care dan health care. Saat ini, kegiatan usaha utama UCID adalah bergerak dalam bidang produsen popok bayi (MamyPoko), pembalut wanita (Charm), popok dewasa (Charm) dan tisu basah (MamyPoko).

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

pulp $UCID mulai naik 😆

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

PT Uni-Charm Indonesia Tbk. - UCID
Laporan Keuangan
- Neraca Keuangan
- Laporan Laba Rugi
- Laporan Arus Kas
- Laporan Perubahan Ekuitas

Kunjungi dan follow kami untuk laporan lengkap fundamental emiten!

Sumber Data: https://cutt.ly/ntuBhKig

$UCID

1/4

testestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UCID hayo MamyPoko salah satu produk yang diborong sama Bang Irwandi Ferry setelah mengumpulkan 10,3 milyar untuk selanjutnya didonasikan ke wilayah Aceh Tamiang.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UCID Alon-Alon Asal Klakson 🚔 🚨

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

popok mahh $UCID pak

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

💡 Mengubah Noise Volume Menjadi Sinyal High-Probability
Kebanyakan trader melihat volume tinggi sebagai noise yang ambigu. Bagi kami, volume tinggi adalah sinyal, tetapi harus diuji dan diverifikasi. Mengubah noise volume menjadi sinyal high-probability membutuhkan alat yang mampu membedakan volume yang digerakkan oleh Smart Money dari noise ritel.

Trigger Smart Money adalah alat yang mengubah noise volume menjadi sinyal high-probability di BEI. Kami adalah mesin filter yang fokus pada kualitas volume.

Kami mencapai konversi ini melalui Verifikasi Ganda Volume Abnormal. Kami mencari spike volume yang sangat ekstrem (misalnya, 7x hingga 10x rata-rata intraday). Ini adalah noise besar. Untuk mengubahnya menjadi sinyal high-probability, kami menerapkan Filter Arus Dana Bersih yang Mutlak. Kami memastikan bahwa volume ekstrem tersebut didominasi oleh dana masuk yang kuat. Hanya noise yang didukung oleh dominasi net buying yang akan diubah menjadi sinyal high-probability. Dengan Trigger Smart Money, Anda hanya berinvestasi pada peluang yang telah diubah dari noise menjadi sinyal terverifikasi.
$UCID $VICI $IRSX

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDR $UCID

cashflow nya menarik

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Keren yang nggambar $UCID presisi menuju titik tujuan

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UCID SAHAM KAMPRETT

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@angga0029 $UNIQ ATAU $UCID bang ?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

[ Harga $BNII sekarang Rp 206 ]

Zona Area Beli Aman : Rp 196 – 202
— Area support pendek, cocok untuk entry aman karena BNII volatilnya sedang

Zona Stoploss : < Rp 188
— Jika turun ke bawah level ini, struktur swing melemah dan rawan koreksi lebih dalam

Jika naik & breakout : > Rp 214 → ENTRY LANJUTAN (tambah posisi)

Target Profit:
• TP1 = Rp 220
• TP2 = Rp 228 – 236

Keterangan Tambahan:
- BNII masih bergerak dalam trend naik pendek, tapi perlu volume untuk tembus 214
- Selama bertahan di atas 196, momentum swing masih aman
- Jangan kejar harga dekat resistance supaya risk/reward tetap ideal Boss

Analisa saya boleh bantu, tapi keputusan tetap milik Boss.

Ayo REQUEST SAHAM di kolom komentar seperti

$UCID $BBNI
,Nanti Kami Buatkan Flowchart Keputusan biar analisa makin gampang!

Support like agar terus update!!!

Follow untuk ikuti flowchart keputusan saham trend

Kalau postingan ini bermanfaat, boleh banget kasih tip lewat tombol bergambar 💲 di bawah ya. Terima kasih banyak 🙏

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@abilly pasti $UCID 🤣🤣🥲🥲

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UCID

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UCID
sy masuk kemarin avg 428,cicil saja mungkin agak selow gerakan nya
$LPKR
sy masuk kemarin avg 89
Aktifkan TS if FP >5%
dyor
screening by @HQSahamIDX_bot

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UCID ciye ritel banyak cutloss nih, cc banyak bgt sell hari ini 🤣🤣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Teringat ketika main forex dengan winrate sekian, malah nyasar jadi fundamentalis nyangkut di $UCID sama $PRDA 🤣🤣🤣🥲🥲

1/2

testes

Bye $BISI, diharga segini $UCID lebih menarik upsidenya 🤭🤭

Kalau mau naik, ya silahkan 😬

$UCID Bandarnya kere banget, bid kanan tipis gini bukannya di hajar. Apa perlu gw ara-in ini saham??

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@dwisomantana $UCID aja gross margin skrg sisa 16% aja wkwk

padahal dpt suplai dr afiliasi yg seharusnya bisa saling sharing beban.

Lah gimana yg pemain yg skalanya lebih kecil? brp kira2 marginnya

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

NERACA
Jakarta - Bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan ibu dan anak dengan menggelar kegiatan edukasi pemilihan popok bayi dengan tema “Popok Tepat, Kulit Sehat, Bayi Bahagia Bersama MamyPoko”...

www.neraca.co.id

www.neraca.co.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

fix $UCID

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UCID

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UCID - Belajar Popok #3: Big Player ≠ Big Profit

Popok merupakan produk yg dipakai oleh jutaan keluarga setiap hari. Volumenya besar, permintaannya stabil, dan kebiasaan pemakaiannya tidak mudah berubah. Dari jauh, semua itu terlihat seperti gambaran ideal bagi perusahaan besar.

Tetapi begitu kita mendekat, kita bisa menemukan kenyataan yg jauh lebih rumit. Menjadi market leader bukan jaminan laba mengalir tanpa hambatan. Kadang justru sebaliknya. Skala besar membuat setiap perubahan kecil terasa seperti gempa.

Kita mulai dr fakta yg paling terlihat. Revenue UCID selama empat kuartal terakhir bergerak di kisaran Rp2,1-2,5 triliun per kuartal. Angka itu kelihatan besar, tetapi sifatnya datar. Pada periode yg sama, laba bersih justru berputar dari untung kecil menjadi rugi, dan akhirnya masuk ke fase negatif yg lebih dalam di kuartal ketiga 2025.

Net margin turun dr positif tipis ke minus beberapa persen. Ini perubahan yg tidak sejalan dengan pendapatan. Revenue stagnan saja bukan masalah, yg jd masalah adalah revenue stagnan sementara biaya dan beban promosi meningkat.

Ketika kita melihat arus kasnya, cerita ini makin jelas. Kas operasional (CFO) bergerak seperti grafik detak jantung. Ada kuartal di mana kas masuk Rp200-an miliar, tetapi beberapa bulan kemudian angka itu berubah menjadi minus ratusan miliar.

Angka yg paling mencolok adalah kuartal keempat 2024. Perusahaan melaporkan laba bersih positif Rp117 miliar, tetapi kas operasional justru negatif sangat besar, sampai Rp-165 miliar. Ini jd tanda bahwa kualitas laba sedang menurun.

Penjualan terjadi, tetapi uangnya belum masuk. Dalam bisnis yg bergantung pd distributor dan channel retail besar, fenomena seperti ini sering terjadi ketika perusahaan mendorong volume dengan potongan harga dan pembayaran yg diperlonggar.

Neraca UCID masih terlihat kokoh. Utangnya rendah dan asetnya besar. Tetapi grafik kuartalan memberi sinyal lain. Sejak puncaknya di akhir 2024, total aset mulai susut perlahan. Penyusutan Rp400 miliar dalam sembilan bulan tidak terjadi tanpa alasan. Hal ini merupakan kombinasi antara kerugian operasi, pembayaran kewajiban, serta pembagian dividen.

Memang perusahaan masih aman secara solvabilitas, tetapi perlahan mengecil secara skala. Ini bukan tanda bahaya akut, tetapi tanda bahwa perusahaan sedang berada dalam fase defensif. Mereka bersiaga dlm posisi bertahan, bukan menyerang.

Pada sesi Q&A bersama manajemen dlm pubex Juni 2025 lalu memberi konteks yg menyatukan semua data ini. Mereka terang-terangan mengakui bahwa market share baby diapers turun 5% dalam tiga tahun terakhir, dengan penurunan terbesar justru terjadi dlm satu tahun terakhir.

Kok bisa?

Penjelasannya sederhana tetapi dalam.

Begini, biang keroknya ternyata segmen ekonomis yg tumbuh cepat karena down trading masyarakat, sementara produk unggulan UCID berada di segmen menengah. Artinya konsumen sedang memindahkan preferensi ke harga yg lebih rendah, dan pemain ekonomis mulai naik daun. Ini bukan sekadar siklus belanja, tetapi perubahan perilaku.

Kemudian, kontra strategi yg dilakukan manajemen adalah dengan melakukan strategi mingguan berbasis OODA (Observe, Orient, Decide, and Act). Perusahaan yg sedang berada dlm kondisi aman & nyaman biasanya merencanakan strategi secara triwulanan atau bahkan tahunan. Tetapi ketika perusahaan sudah harus mengoptimalkan minggu demi minggu, artinya tekanan kompetisi begitu besar sampai tidak punya ruang untuk bernafas panjang.

Ini sejalan dengan pola margin dan arus kas yg naik turun dalam jarak pendek. Perusahaan sedang menyesuaikan diri secara cepat terhadap tekanan harga, promosi, dan serbuan merek baru.

Namun tidak semua berita isinya yg kelam saja. Di tengah turbulensi baby segment, feminine care tetap menjadi benteng yg kuat. Segmen ini punya loyalitas tinggi dan lebih sulit direbut kompetitor. Wellness care jg masih tumbuh, meski sekarang mulai menarik pemain baru. Artinya UCID tidak kehilangan landasan, tetapi landasan itu tidak cukup besar untuk menahan seluruh bobot tekanan baby segment.

Di titik ini, kita harus jujur. Apakah UCID bisa turnaround? Secara bisnis, jawabannya bisa. Secara waktu, jawabannya perlu kesabaran. Turnaround tidak terjadi karena satu keputusan, tetapi karena serangkaian kondisi bergerak bersama. Menurut sy ada empat pemicu yg harus diperhatikan:

- Pertama, meredanya gelombang down trading. Ketika ekonomi membaik sedikit saja, kelas menengah mulai kembali ke produk mid tier dan ini akan menaikkan revenue UCID secara alami.

- Kedua, keberhasilan Fitti sebagai senjata ekonomis. Jika Fitti berhasil masuk dlm radar konsumen harga bawah, volume bisa naik dengan biaya lebih terkontrol.

- Ketiga, harga bahan baku utama seperti SAP dan pulp. Penurunan kecil di sini bisa memberi perbaikan margin secara signifikan.

- Keempat, perang promo. Jika intensitas promo bisa diturunkan meski sedikit, margin bisa kembali ke jalur positif.

Nah, sekarang kita bicara angka. Jika pada 2026 sampai 2027 revenue mampu kembali ke Rp10 Triliun pertahun, dan margin bersih bisa dipulihkan minimal 4%, maka laba bersih berada di sekitar Rp400 miliar.

Dengan jumlah saham 4,16 miliar lembar, EPS-nya sekitar Rp96. Jika market memberi valuasi 15× laba, harga wajar pd kondisi pulih adalah sekitar Rp1.400 per saham. Dengan harga sekarang di 400-an, selisihnya terlihat seperti diskon 60-70%. 🍌

Tetapi seperti semua proyeksi, angka itu butuh syarat yg kuat. Down trading harus mereda, kompetisi bottom tier harus stabil, beban promosi harus turun, bahan baku harus bersahabat, dan Fitti harus mendapatkan posisi yg stabil di market.

Tanpa syarat itu, skenario optimis berubah menjadi skenario moderat. Revenue bisa stagnan di sekitar Rp2 triliun per kuartal, margin hanya naik tipis, dan laba kembali ke jalur positif tetapi di level yang tidak spektakuler. Dalam skenario itu, valuasi naik tetapi tidak signifikan.

Pelajaran paling penting dr rangkaian seri ini menurut sy adalah bahwa produk hebat nyatanya tidak otomatis menciptakan saham yg hebat pula. Dalam industri popok, kualitas bahan, inovasi, dan kenyamanan bukan satu satunya kunci. Margin ditentukan oleh perang harga, dinamika channel retail, dan perilaku konsumen yg berubah cepat.

UCID sedang berada di tengah kondisi tersebut. Mereka bukan perusahaan yg gagal, tetapi perusahaan yg sedang dipaksa belajar ulang bagaimana bertahan dlm ekosistem yg makin kompetitif. Perusahaan ini belum selesai. Berbekal neraca yg masih kuat, turnaround menjadi masih mungkin. Hanya waktunya saja yg masih menjadi misteri.

Seri belajar popok berakhir di sini, tetapi analisisnya mungkin masih panjang. Industri popok bisa jd merupakan jendela kecil menuju dinamika ekonomi rumah tangga Indonesia saat ini. Ternyata menarik jg mempelajari tentang perilaku konsumen seperti fenomena down trading, urbanisasi, sampai perubahan budaya menuju taraf hidup yg lebih nyaman, aman, dan praktis.

Disclaimer: Catatan ini adalah refleksi pengetahuan penulis tentang industri popok yg diperoleh dr berbagai sumber umum. Bukan info A1. Dan catatan ini jg bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Segala kerugian sebagai akibat penggunaan informasi pada tulisan ini bukan menjadi tanggung jawab penulis. Do your own research.

Random Tag: $INKP $TKIM

Read more...

1/7

testestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UCID sedang adu panjang-panjangan waktu tahan nafas saat menyelami lautan kompetisi bersama kompetitornya, mereka harus bertahan dengan oksigen yg terbatas…

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UCID - Belajar Popok #2: Perang Harga, Inovasi, dan Strategi

Sebelum sy mempelajari industri popok, sy berpikir ini produk yg sederhana. Bahannya tipis, bentuknya praktis, dan rasanya tidak ada yg terlalu rumit di balik proses pembuatannya.

Tetapi setelah mempelajari cara produksinya, terlihat jelas bahwa popok modern jauh lebih teknis daripada dugaan awal. Komposisi materialnya diatur ketat, prosesnya presisi, dan setiap perubahan kecil bisa berdampak langsung ke biaya.

Perusahaan popok ternyata hidup di dunia yg kelihatannya lembut tetapi sebenarnya keras. Persaingan yg muncul di balik produk selembut ini justru penuh angka tajam dan keputusan strategis yg memotong margin secara perlahan.

Kita mulai dr pertanyaan paling dasar. Mengapa popok modern terlihat semakin tipis, semakin lembut, dan semakin ramah lingkungan?

Jawabannya tidak sesederhana promosi. Produsen itu ternyata selalu mengejar efisiensi bahan dan diferensiasi teknis. Di dalam popok itu ada SAP atau super absorbent polymer yg menyerap cairan seperti spons kecil tetapi bentuknya butiran. Ada pula non-woven fabric yg memberi lapisan lembut.

Setiap gram material punya harga, dan penurunan beberapa gram saja bisa mengubah struktur biaya dengan signifikan. Maka produsen terus mendorong inovasi agar popok terasa lebih nyaman sambil memastikan bahwa biaya bahan baku tidak lari kemana-mana.

Lalu ada cerita lain yg tidak kalah penting. Pasar di Indonesia itu sangat sensitif harga. Sekali konsumen merasa ada pilihan yg lebih murah tetapi kualitasnya cukup mendekati, mereka gampang beralih. Ini membuat promo yg besar menjadi senjata wajib. Di e-commerce, perang diskon bisa mencapai 20-40%.

Bagi konsumen, itu hadiah. Bagi produsen, itu potongan margin yang harus ditebus lewat volume. Begitu satu pemain menurunkan harga, pemain lain mengikuti. Kalau tidak ikut, berarti kehilangan tampilan di etalase digital dan kehilangan market share. Sementara kalau turun harga, itu berarti margin makin tipis. Jadi, di sinilah lingkaran kompetitif itu mulai berputar.

Jika ditarik ke struktur biaya, popok hidup dr tiga komponen utama.
- Pertama, bahan penyerap dan serat non-woven.
- Kedua, ongkos produksi yg berkaitan dengan mesin berkecepatan tinggi dan kontrol kualitas yg ketat.
- Ketiga, ongkos distribusi serta promosi.

Bahan baku bisa turun sewaktu-waktu, tetapi biaya pemasaran sering naik karena tuntutan persaingan. Konsumen melihat popok setiap hari di marketplace dan di toko. Eksposur ini mahal. Setiap promosi, bundling, atau varian khusus yg dimasukkan ke channel tertentu tentunya akan merembes ke laporan laba.

Hasilnya bisa terlihat pd perusahaan besar. COGS menurun karena efisiensi atau penurunan harga pulp. Tetapi margin tetap stagnan karena beban promosi yg menekan dr sisi lain.

Pertarungan berikutnya terjadi di sudut distribusi. Modern trade seperti minimarket $DNET dan supermarket $MPPA memiliki kekuatan negosiasi yg besar. Mereka meminta promosi, slot pajangan, dan potongan tertentu agar produk terpasang di rak yang strategis.

Tradisional trade punya dinamika beda. Volume besar tetapi marginnya tipis. Produsen harus membangun jaringan distribusi dan insentif ritel agar produk tetap mengalir ke semua kota. Perang channel ini bisa menggerus profit lebih dalam daripada yg terlihat di iklan popok yg menggemaskan.

Kemudian, di tengah semua ini, brand menjadi jangkar utama. Sekalipun popok adalah produk fungsional yg merupakan kebutuhan dasar, ternyata loyalitas masih punya tempat. Orang tua lebih nyaman memakai merek tertentu kalau merasa aman. Lansia atau keluarganya cenderung memilih merek yg sudah dikenal.

Tetapi tentu loyalitas itu tidak datang gratis. Produsen harus menanamnya lewat edukasi, kampanye kenyamanan, dan inovasi teknis yg terasa nyata. Semua itu pastinya butuh biaya juga. Itu sebabnya produsen besar bisa terlihat kuat di pasar tetapi tidak selalu kuat di margin.

Jika kita gabungkan potongan cerita tadi, gambarnya menjadi jelas. Industri popok modern adalah arena dimana inovasi digunakan untuk menjaga diferensiasi, tetapi inovasi itu sendiri perlu biaya. Harga harus dijaga agar konsumen tidak lari. Promo harus diatur agar tidak membakar margin, tetapi tidak ada pilihan selain melakukannya. Dan distribusi adalah dunia penuh negosiasi yg terus menekan biaya dr semua sisi.

Beginilah akhirnya sebuah industri sederhana berubah menjadi medan strategi tingkat lanjut. Dan inilah konteks penting sebelum kita masuk ke bagian ketiga. Di sana kita melihat bagaimana perusahaan sebesar UCID menghadapi tekanan struktur industri ini.

Apa saja sinyal yg muncul dr laporan keuangannya, dan bagaimana semua dinamika ini menjelaskan gap antara kekuatan produk dan potensi return bagi investor.

Disclaimer: Catatan ini adalah refleksi pengetahuan penulis tentang industri popok yg diperoleh dr berbagai sumber umum. Bukan info A1. Dan catatan ini jg bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Segala kerugian sebagai akibat penggunaan informasi pada tulisan ini bukan menjadi tanggung jawab penulis. Do your own research.

Read more...

1/2

testes

$UCID - Belajar Popok #1: Dari Pabrik ke P*ntat

Ada banyak cara memahami sebuah industri. Kadang kita mulai dr grafik makro, kadang dr laporan perusahaan, kadang jg dr data survei seperti Nielsen.

Tapi utk industri popok, cara terbaik justru dimulai dari hal yg lebih sederhana, yaitu perjalanan sebuah produk higienis dr pabrik sampai ke pant*t manusia. Entah itu bayi, perempuan, atau lansia. Perjalanan yg tampak biasa ini ternyata membawa cerita bisnis yg jauh lebih besar drpd yg terlihat di rak $AMRT.

Kalau ditarik mundur, popok sekali pakai itu bukan teknologi baru. Begini, popok ternyata lahir sekitar 1960-an di Amerika, lalu menyebar ke Eropa dan Jepang di periode 70-80an. Inovasinya berkembang cepat ketika Jepang masuk sebagai pemain besar.

Seperti teman-teman @Stockbit jg ketahui, Jepang itu punya obsesi terhadap kualitas hidup & higienitas, dan obsesi itu melahirkan merek-merek yg kemudian menguasai Asia, termasuk Indonesia. Unicharm adalah salah satunya.

Dari Jepang, popok berkembang bukan cuma sebagai barang fungsional, tp sebagai “tambahan kenyamanan” yg membuat hidup orang tua jd sedikit lebih mudah. Dan di Asia, kenyamanan itu cepat sekali jd kebutuhan dasar.

Masuk ke Indonesia, popok disposable menemukan panggung yg pas. Pertumbuhan penduduknya tinggi, urbanisasi yg cepat, dan gaya hidup keluarga muda berubah drastis sejak awal 2000-an. Dulu, mencuci popok kain masih biasa. Sekarang, orang tua bekerja dua-duanya, waktu makin padat, dan kebutuhan praktis makin menang. Popok modern mengisi celah itu.

Secara psikologis, produk ini punya efek “sekali pakai nyaman, susah balik”. Begitu orang terbiasa dgn aman, bersih, wangi, dan anti-bocor, jarang yg mau ribet kembali ke popok kain. Di sinilah dasar kenapa permintaan popok itu sticky. Sekalinya naik, jarang turun lagi. Bayi tidak pernah minta diskon, tp orang tuanya selalu cari yg aman.

Kemudian di sisi lain, sy menemukan data pasar Indonesia yg ternyata semakin menarik. Berdasarkan proyeksi pasar dr IMARC dan beberapa riset demografi, pasar popok Indonesia bergerak stabil dgn CAGR moderat, sekitar 6,57%.

Populasi bayi memang menurun perlahan seiring transisi demografis, tp bukan itu inti pertumbuhan industri. Pertumbuhan justru datang dr kombinasi gaya hidup, urbanisasi yg membuat orang makin peduli kebersihan, penetrasi produk premium yg naik, serta kontribusi kategori baru yg tidak kalah besar, yaitu popok dewasa.

Jumlah lansia Indonesia ternyata tumbuh cepat, dan isu incontinence (kesulitan mengontrol buang air) mulai menjadi concern. Di negara maju, popok dewasa sudah lama size-nya lebih besar daripada popok bayi. Indonesia belum sampai sana, tp ya arahnya sama. Ini yg membuat adult diaper jd sunrise industry.

Selanjutnya, begitu bicara pasar yg tumbuh stabil, berikutnya kita otomatis masuk ke peta persaingan. Nah, Indonesia ini adalah salah satu arena popok paling padat pemainnya di Asia. Unicharm (MamyPoko, Charm, Certainty) berdiri sebagai raksasa. Lalu ada Kimberly-Clark (Huggies), P&G (Pampers, meski kiprahnya naik-turun), lalu pemain Jepang lain yg masuk lewat impor.

Di sisi lokal/regional, ada Sweety (PT Softex Indonesia, kini bagian dr Kimberly-Clark) yg agresif, ada Merries dan jg brand value-for-money yg bermain di marketplace. Masing-masing punya strategi serangannya sendiri.

Unicharm suka bermain di segmen premium, Softex kuat di value, Pampers bermain nama besar global, dan brand baru memanfaatkan harga murah dgn jalur online.

Kombinasi banyak pemain + kategori yg konsumennya sensitif harga melahirkan arena pertarungan yg unik, yaitu perang harga yg tidak pernah selesai. Kan seperti kita tahu, kadang perusahaan FMCG berperang utk merebut lidah konsumen. Nah, di popok, mereka berperang utk merebut pant*t. 🙊

Promonya besar, diskonnya dalam, varian renceng hadir utk segmen yg ingin “coba dulu” atau kepepet pas liburan, bahkan beberapa merek rela banting margin demi mempertahankan volume. Industri ini seperti hidup di garis tipis antara inovasi dan promosi, antara fitur premium dan harga yg harus tetap masuk akal.

Jika volume turun sedikit saja, biaya pabrik bisa tidak efisien. Jika harga naik sedikit saja, konsumen pindah ke kompetitor.

Itulah sebabnya belajar popok itu menarik. Kategori ini tampak seperti produk sederhana, tapi di belakangnya ada industri raksasa yg digerakkan oleh faktor demografi, gaya hidup, supply chain global, dan strategi brand yg saling bersikutan.

Dari pabrik ke p*ntat, perjalanan popok adalah perjalanan bisnis yg sarat tekanan kompetitif. Dan memahami lanskap ini memberi kita fondasi kuat sebelum masuk ke bagian yg lebih teknis, yaitu bagaimana produsen bertarung menjaga margin, bagaimana inovasi dipakai sebagai senjata, dan bagaimana semua itu akhirnya membentuk kinerja keuangan emiten di $IHSG seperti UCID.

Disclaimer: Catatan ini adalah refleksi pengetahuan penulis tentang industri popok yg diperoleh dr berbagai sumber umum. Bukan info A1. Dan catatan ini jg bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Segala kerugian sebagai akibat penggunaan informasi pada tulisan ini bukan menjadi tanggung jawab penulis. Do your own research.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Menarik ditunggu turnaroundnya ya 🤭🤭


$BMHS $UCID $PZZA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

#456#
$SDRA 282
$UCID 440
$ACES 426
Saham saham yg Sudah Masuk Radar
#DYOR
Uangmu Bukan Daun

1/3

testestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UCID

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Laporan Laba Rugi 2025Q3
Tahun 2025 Kuartal 3

Kunjungi dan follow kami untuk laporan lengkap fundamental emiten!

$UCID

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy