Volume
Avg volume
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri asuransi umum. Kegiatan usaha Perusahaan terbagi kepada tiga segmen. Segmen Asuransi Umum bergerak dalam bisnis asuransi umum, terutamanya sektor minyak, gas dan energi. Segmen Sewa dan Bisnis Terkait bergerak dalam bisnis penyewaan ruang kantor dan kendaraan. Segmen Bisnis Lainnya bergerak dalam bisnis investasi. TPI memberikan layanan asuransi kepada mitra kerja PT Pertamina (LC), anak perusahaannya, serta pemegang kontrak kerjasama minyak dan gas (KKKS).
Selain CDIA, emiten mana yg sangat menarik perhatian Anda dan > 50% ketertarikan Anda mau menyimpan dana disana saat IPO.?
Random Tag $MINE $TUGU $MRAT
(Bukan ajakan menjual/membeli)
SHARIA ECONOMICS (SHARIA INSURANCE) INDUSTRY - Series 2: Lanjutan Pendahuluan Bisnis Asuransi dan Sumber Revenue Asuransi
$PNLF $LIFE $TUGU
Lanjutan dari sebelumnya kita membahas sejarah asuransi dan pendahuluan basic. Sekarang lanjut. Kemaren contoh untuk pembahasan kita adalah asuransi kendaraan, lalu bagaimana dengan asuransi lain? Perusahaan asuransi Kesehatan misalnya sudah punya data berapa persen orang umur 40-50an yang masuk rumah sakit, lalu berapa biaya rawat inap rata-rata, inflasi biaya medis dan sebagainya. Pada asuransi jiwa, mereka sudah memiliki data statistic seperti berapa rata-rata harapan hidup suatu negara, berapa dari 100 orang yang akan meninggal tiap tahun dan berapa banyak orang yang bayar premi tiap tahun agar dana yang terkumpul cukup buat bayar klaim kematian. Begitu juga dengan asuransi- asuransi korporasi seperti kebakaran, kecelakaan kerja, kelautan. Mereka sudah memiliki data berapa jumlah probabilitas kejadian tadi, berapa rata-rata kerugian yang perlu dicover, berapa premi yang harus dibayar, dan berapa preminya jika nasabah lebih beresiko misal dikawasan padat penduduk, atau kapal mengirimkan ke Samudra yang rawan badai, dll. Dari data tersebut, perusahaan asuransi menyusun sebuah polis yang memuat syarat dan kejadian-kejadian yang dijamin, di mana mereka akan membayar kepada nasabah jika klaim diajukan. Intinya perusahaan asuransi harus pintar menilai harga risiko dari suatu kejadian dan menentukan premi yang tepat untuk menanggung risiko tersebut (isitilahnya underwriting).
Jika perusahaan berhasil menetapkan harga risiko dengan tepat, maka pendapatan dari premi akan lebih besar dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan untuk klaim. Namun, jika salah dalam memperkirakan risiko, perusahaan mungkin mengenakan premi terlalu rendah kepada sebagian nasabah dan terlalu tinggi kepada yang lain. Jika premi terlalu rendah untuk risiko tertentu, perusahaan bisa merugi ketika klaim diajukan. Sebaliknya, jika premi terlalu tinggi, nasabah potensial bisa beralih ke pesaing yang menawarkan harga lebih kompetitif.
Untuk menilai kinerja suatu bisnis asuransi, kita bisa menghitung seberapa besar uang klaim yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi dibandingkan dengan total premi yang mereka kumpulkan. Orang asuransi sering menyebutnya Loss Ratio. Rumusnya sih
Loss Ratio = Beban Klaim yang Dibayar Netto / Premi yang didapat Netto.
Apa artinya? Jika Loss Ratio 90–100%, maka Perusahaan bisa rugi karena hampir semua premi habis untuk bayar klaim. Jika terlalu rendah (misalnya 20–30%), bisa jadi premi terlalu mahal atau nasabah yang diambil sangat rendah risikonya. Oh ya, ini ada note ya:
Beban Klaim yang Dibayar Netto = Beban Klaim Bruto - klaim recovery dari reasuransi (jika ada)
Premi yang didapat Neto = Premi Bruto – Premi Reasuransi + penurunan atau kenaikan CAPYBMP ( Cadangan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan)
Perhitungan Loss Ratio ini tuh lebih sesuai digunakan untuk produk asuransi dengan durasi yang pendek atau kurang dari satu tahun karena kemungkinan untuk lagging time antara pendapatan premi dengan kejadian klaim tidak akan terlalu jauh. Sehingga untuk produk asuransi dengan masa pertanggungan yang Panjang seperti asuransi jiwa, loss ratio dapat dihitung dengan menggunakan metode:
Actual to Expected (A/E) ratio = Beban klaim yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi / Beban klaim yang diharapkan akan terjadi dimasa depan.
Rumusnya sih sebenarnya gak harus diingat. Cukup konsepnya saja. Tapi jangan lupa, revenue ini nanti dikurangi lagi ya dengan biaya operasional ya.
Oke lanjut. Lalu dari mana Perusahaan asuransi bisa menghasilkan duit? Revenue nya pertama didapat dari bisnis asuransinya ini atau istilahnya (1) revenue dari Underwriting. Rumusnya:
Uang masuk dari premi – Uang keluar untuk bayar klaim = Revenue Underwriting
Contohnya dalam setahun, total premi yang masuk dari nasabah asuransi kebakaran Rp 1 miliar, ternyata ada kejadian kebakaran selama setahun dan nasabah mengklaim asuransinya sehingga perusahaan membayar ke nasabah = Rp 500 juta. Maka, revenue dari underwriting = Rp 500 juta. Prinsipnya tentu kalau klaim dari nasabah sedikit, Perusahaan asuransi semakin untung begitu sebaliknya. Jika semakin banyak nasabah yang bayar premia tau premi semakin naik, Perusahaan asuransi juga semakin untung, begitupun sebaliknya.
Selain itu, ada sumber revenue lain. Revenue ini sangat potensial jika bisa memanfaatkannya seperti yang dilakukan oleh Perusahaan kawakan Berkshire Hathaway lewat GEICO. Revenue ini didapat dari kumpulan premi yang menganggur (belum di klaim oleh nasabah. Btw, premi yang didapat gak langsung dipakai) kemudian diputar lagi biasanya ke pasar keuangan seperti saham, obligasi, deposito, instrumen finansial derivatif bahkan bisnis lain atau perusahaan asuransi lain. Istilah Kumpulan premi ini disebut “float”. Float ini bisa dibilang sumber dana murah jika mampu memanfaatkannya secara maksimal. Revenue ini sering disebut (2) investment income. Untuk pemanfaatan “float” ini, Perusahaan asuransi bisa saja lebih banyak porsi masuk ke investasi low risk seperti obligasi untuk jaga stabilitas ataupun masuk ke investasi yang lebih high risk seperti saham untuk cari pertumbuhan lebih tinggi. Ya, tergantung style masing-masing Perusahaan dengan banyak pertimbangan seperti makro ekonomi contohnya suku bunga. Tapi perlu diingat, float ini ada jangka waktunya (lagging time). Maksudnya, untuk asuransi tipe tertentu seperti kendaraan, float bisa saja langsung di klaim oleh nasabah sehingga perusahaan tidak bisa leluasa menggunakannya. Beda hal dengan asuransi jiwa, yang bisa kita asumsikan klaimnya lebih panjang sehingga Perusahaan asuransi bisa lebih lama memanfaatkan float ini.
Selain itu, ada juga sumber (3) revenue lain-lain seperti partnered fee (misal Perusahaan asuransi bekerja sama dengan suatu bengkel sebagai rujukan) atau administrative fee dari biaya keterlambatan pembayaran premi, biaya perubahan data polis, dll.
Oke, ada hal unik lain yang perlu kita pahami di Industri ini. Beberapa perusahaan asuransi menggunakan reasuransi untuk mengurangi risiko. Reasuransi adalah asuransi yang dibeli oleh perusahaan asuransi untuk melindungi diri mereka dari kerugian besar akibat paparan risiko yang tinggi. Tujuan utamanya untuk membantu menjaga kesehatan neraca perusahaan asuransi ataupun mencegah kebangkrutan jika banyak klaim diajukan sekaligus. Ataupun ada tujuan strategis lain misal agar bisa lebih agresif dalam merebut pangsa pasar atau untuk praktek abitrase. Caranya gimana? Perusahaan asuransi menjual premi ke nasabah dengan tarif tinggi, lalu membeli premi reasuransi dalam jumlah besar dengan tarif lebih murah, sehingga tetap memperoleh margin keuntungan.
Nanti kita lanjut ke bagaimana Hukum sharia menilai asuransi dan cara kerja asuransi sharia.
$TUGU ada yang bisa menjelaskan apakah ini kesalahan redaksional atau ada hal lain? Jumlah saham Q1 2025 dan FY 2024 tetap sama namun biaya perolehan berbeda.
1/2
$TUGU
Hit kotak 960 yah.
Dulu kebetulan ada rekan, seorang vigillante, beliau sibuk berjuang untuk membela kebenaran. Meminta saya untuk menggambarkan kotak gap di TUGU.
hari ini, tgl. 19 Juni, gap 960 ketutup. Horeeeee....
waktu harga TUGU di 1000 , sudah digambar ini. Banyak yang heran dan tak percaya, masa TUGU balik ke 960? ngaco ah ini orang. ga bener ini orang, kebanyakan ngelem tuh anak. lalu ada ahli teknikal toko sebelah bilang: Jadi masih percaya kotak2 gap gitu. itu anak itu ngefly kali dll.
Pedes pedes deh kalimatnya.
Saya hanya duduk, main Mobile Legend saja. Jadi Cyclops Jungler.
Bapak/Ibu YTH, kalau gap lagi ga mau didatangin, jangan diminta minta......
nah, tuh dikasih tutup ke harga itu. Hayoo... takut ga? beli ga?
salam
$TUGU ; PE 3.5; PBV 0.35
ini dengan laporan yang baru EPS nya walau turun terhadap 2024, tapi yang 2024 nya ketika laporannya disesuaikan pada Q1 2025 memang jadi naik 😀 😀. Kalau kita lihat di laporan 2024 Q1(aslinya); maka eps nya 56, namun setelah disesuaikan dan ditampilkan kembali di laporan Q1 2025, eps nya jadi 99.
payment ratio $PGAS besar sekali kenapa $TUGU gak sebesar itu ya. Secara $TUGU trus nahan payment ratio untik dividen dikisaran 40%. Semoga tahun depan jadi naikk
Mau Klaim Asuransi? Bayar Dulu
Lanjutan dari postingan sebelumnya tentang kewajiban peserta bayar maksimal 10% kalau mau klaim asuransi di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Mulai 1 Januari 2026, peserta asuransi kesehatan, baik konvensional maupun syariah, wajib menanggung sendiri minimal 10 persen dari total klaim biaya berobat. Ini bukan hoaks, tapi aturan resmi dari OJK lewat Surat Edaran Nomor 7/SEOJK.05/2025. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Artinya, meskipun dalam polis tertulis semua biaya ditanggung, peserta tetap harus rogoh kantong dulu saat berobat. Misalnya kamu dirawat dan tagihannya Rp 25 juta, maka tetap harus bayar minimal Rp 2,5 juta. Tapi jangan panik dulu—OJK juga menetapkan batas maksimal: untuk rawat jalan, co-payment dibatasi Rp 300 ribu per klaim, dan rawat inap maksimal Rp 3 juta. Jadi meskipun tagihan selangit, co-payment tetap ada plafonnya. Aturan ini juga fleksibel. Kalau pemegang polis setuju, batas co-payment bisa lebih tinggi, asal tercantum jelas di polis.
Dari kacamata peserta, aturan ini jelas menimbulkan kekhawatiran. Dulu beli asuransi supaya gak mikir biaya lagi pas sakit. Sekarang, malah diminta ikut bayar. Bisa jadi ini bikin orang mikir dua kali buat ke rumah sakit karena tahu bakal keluar uang juga, walau punya polis. Bagi yang sudah terbiasa pakai asuransi kayak ATM, tinggal gesek, semua beres, aturan ini tentu bikin kecewa. Tapi kalau dipikir lebih dalam, ini sebenarnya bukan langkah jahat. Tujuannya justru untuk menyelamatkan sistem.
Soalnya, selama ini industri asuransi diam-diam berdarah. Banyak peserta seenaknya klaim untuk hal-hal ringan. Sakit kepala sedikit, langsung periksa ke dokter spesialis, ambil MRI, minta vitamin mahal. Semua ditagihkan. Over-klaim seperti ini bikin perusahaan asuransi tekor, dan yang rugi ya kita semua. Kalau terus dibiarkan, bisa-bisa banyak perusahaan asuransi kolaps kayak Jiwasraya atau gagal bayar kayak kasus-kasus asuransi unit-link beberapa tahun lalu. Co-payment ini adalah cara supaya peserta ikut bertanggung jawab atas klaim yang diajukan. Semacam rem psikologis biar gak asal klaim. Kalau tahu harus bayar 10%, orang bakal lebih selektif, perlu ke RS atau cukup istirahat di rumah? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Bagi perusahaan asuransi, ini kabar baik. Dengan peserta ikut menanggung sebagian biaya, beban klaim bisa ditekan. Mereka juga dikasih kewenangan baru untuk menaikkan premi saat perpanjangan polis berdasarkan dua hal: riwayat klaim peserta dan inflasi biaya kesehatan. Jadi, kalau kamu jarang klaim dan sehat-sehat aja, kemungkinan besar premi kamu tetap stabil. Tapi kalau sering bolak-balik RS atau pakai fasilitas premium, siap-siap premi naik. Ini adil, karena prinsip dasar asuransi adalah pooling risiko. Yang risikonya lebih tinggi ya wajarnya bayar lebih.
Namun, tetap ada potensi masalah. Misalnya perusahaan asuransi curang atau terlalu agresif menaikkan premi dengan alasan inflasi padahal tidak didukung data. OJK harus siap mengawasi ini supaya peserta gak jadi korban semena-mena. Untungnya, ada satu kabar baik buat masyarakat berpenghasilan rendah karena produk asuransi mikro dibebaskan dari aturan co-payment. Jadi, masyarakat miskin tetap bisa dapat perlindungan penuh tanpa harus bayar 10 persen saat sakit.
Kalau ditanya apakah ini aturan bagus, jawabannya, tergantung dari sudut pandang siapa. Bagi perusahaan asuransi, ini penyelamat. Bagi peserta, ini tamparan realita bahwa asuransi bukan uang ajaib yang bisa meng-cover segalanya tanpa batas. Tapi kalau semua pihak paham bahwa aturan ini dibuat demi keberlanjutan jangka panjang, seharusnya bisa diterima. Lagi pula, kalau industri asuransi sehat, peserta juga yang diuntungkan. Daripada bisa klaim 100% tapi tiba-tiba perusahaannya bangkrut dan semua klaim gagal bayar, lebih baik bayar 10% tapi masih bisa tidur tenang. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$TUGU $PNLF $MIKA
1/10
High ego floats around this community. Where some people act like the main character, pretend they know everything, or claim to have insider-of-insider knowledge. They sometimes dismiss others just based on portfolio size. This creates a toxic environment that discourages learning and open discussion. everyone starts somewhere. Investing isn’t about flexing, it’s about building sustainable wealth for the future. The market can humble anyone, from beginners to pros. As famous quotes said "Markets can remain irrational longer than you can remain solvent". Humble is the core principle, especially for us young investor, who still have a long road ahead and a lot of room to grow.
Buy what you know. Be fear when others greed, vice versa.
Peace.
$TUGU
jangan pernah menyepelekan cuan kecil. karena dari 1.95 persen ini, jadi 7 persen dalam 1 hari.
$MAPA
random:
$TUGU saham yg dalam monitoring saya. ada gap dibawah, entah kejemput atau ga
$NCKL lagi pelajariin flow nya. nanti kalau uda paham cara mainnya, saya gesek2 kayak Fanny 2 kabel.
thank you.
disclaimer on, dyor
== Cara Baca Flow Bid dan Offer di Market ==
(Part 1)
Selamat pagi, Bapak/Ibu.
Salam sehat selalu.
Saya lihat hari ini market lagi koreksi sehat yah.
meskipun koreksi, terima kasih atas cuannya di $ITMA.
Pasti teman teman ada bingung, bagaimana cara baca bid offer, kapan kita tahu saham itu lagi diturunin, tapi buat naikin lagi, dsb.
Pertanyaan ini memang ditanyakan banyak orang. Setiap orang yang saya jumpai, menanyakan hal yang sama. Seperti suatu urban legen, apa itu Dragon Sense dan lainnya.
Dragon sense bisa diturunkan ? bisa.
Ilmu ini kalau bisa dipelajari dengan benar, maka akan bisa tahu aliran air yang mengalir.
Terima kasih tadi dikasih barang tepat pada titik low nya di hari ini sesi 1 tadi. Di post yang lalu sebenarnya saya sudah sering sharing baca bid dan offer, mungkin masih ada yang kurang simak dengan baik pada contoh2 sampling nya.
kalau ada mau diskusi , boleh diskusi. Ada yg DM juga kadang ke saya misalnya nanya view dll.
tetap selalu riset juga masing2. Karena conviction tiap orang mungkin beda beda.
Salam
sukses selalu.
disclaimer on, dyor.
random: $NCKL $TUGU
Nah ini yang bikin sektor asuransi Indo makin dilirik. Bukan cuma growth-nya, tapi sekarang makin kredibel juga. Good job buat $TUGU yang udah nyiapin lebih awal
PSAK 117 mulai berlaku di 2025. Standar akuntansi baru ini bikin laporan keuangan asuransi jadi lebih transparan. Ini bagian dari penyesuaian menuju laporan yang lebih “align ama global standard”. $TUGU udah transisi ke sana, good step sehingga kalau ada investor atau fund manager global mau invest benchmarkingnya jadi enak harusnya
Alhamdulillah menjelang adzan Dzuhur dividend $TPMA, $TUGU & $AUTO telah mendarat serentak di RDN 😍😍😍
Banyak yang share: "makasih emiten ABC dividennya buat beli cilok / bakso."
Tinggal laporin DJP aja gak direinvestasi, kelar lu dikejar AR / pemeriksa NGOAHAHAHAHAAHA
Hidup Coretax
$IHSG $TPMA $TUGU