Volume
Avg volume
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri asuransi umum. Kegiatan usaha Perusahaan terbagi kepada tiga segmen. Segmen Asuransi Umum bergerak dalam bisnis asuransi umum, terutamanya sektor minyak, gas dan energi. Segmen Sewa dan Bisnis Terkait bergerak dalam bisnis penyewaan ruang kantor dan kendaraan. Segmen Bisnis Lainnya bergerak dalam bisnis investasi. TPI memberikan layanan asuransi kepada mitra kerja PT Pertamina (LC), anak perusahaannya, serta pemegang kontrak kerjasama minyak dan gas (KKKS).
$TUGU
Coba kita mengarang indah dulu.
Once upon a time pada negara konoha, raja baru naik menggantikan raja lama.
Karena gerah dengan ajudan-ajudan yang masih merupakan tali dalang raja lama, diungkaplah dosa lama yang sudah menjadi rahasia umum kaum elit kerajaan: MINYAK OPLOS.
Seantero negara geger! Kaum jelata celoteh lantang, merasa paling terdzolimi. Hiruk, pikuk. Beberapa ajudan tiba-tiba jatuh ke Bumi dari langit ketujuh, dikutuk jadi kambing.
Tapi karena ini negara konoha dan merupakan fiksi, idealisme berdampak. Bada Usaha Konoha Nagara (BUKN) yang melakukan dosa oplos, DIJATUHKAN. Bubar, diganti dengan persaingan sehat mekanisme pasar.
-end
Kalau cerita ini terjadi di dunia nyata, kira-kira apa kabar TUGU ya 🫠🫠
$TUGU transaksi kaya gini gini aja apalagi asing keluar ya sulit naik. Lebih baik amankan dananya dulu dah.... ngeri juga ngarepin deviden tapi modal tergerus...
TUGU - PT. Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk Rp 1.010 -5 (-1,00%) Info Selengkapnya! JAKARTA - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), perusahaan asuransi milik Pertamina, mengumumkan pembubaran salah satu anak usahanya yang terdaftar di Inggris, TRB (London) Limited (TRB). Dudi Sub...
idnfinancials.com
$TUGU
Pada tanggal 25 Februari 2025, $TUGU ditutup di angka 1010, turun 25 poin (-2,42%) dari harga closing kemarin. Secara teknikal dalam timeframe daily, harga ditutup di bawah trend line di angka 1039,624. Belum ada sinyal BUY yang muncul hingga hari ini.
Volume yang dihasilkan tergolong di atas rata-rata, dengan tekanan beli lebih kecil dibandingkan dengan tekanan jual (28,57% berbanding 71,43%). Indikator MACD menunjukkan sinyal yang bullish. Momentum untuk naik terlihat berkurang. Indikator stochastic menunjukkan sinyal yang beairsh. Secara historis, posisi harga terbilang Undervalued.
DISCLAIMER ON: Ini hanya analisis teknikal dari kami yang bisa jadi berbeda dari analisis teknikal orang lain. BUKAN AJAKAN UNTUK MEMBELI ATAU MENJUAL. Keputusan investasi tetap di tangan kalian masing-masing dan selalu terapkan money management!
Chart ini dihasilkan dari: t. me/FutureInvestmentSystem_bot.
News
$TUGU
Kejagung Tetapkan 7 Tersangka Kasus Tata Kelola Minyak & Ditahan!
Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
24 February 2025 23:49

Foto: Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar melakukan konferensi pers terkait penggeledahan kantor Ditjen Migas, di Gedung Kejagung, Senin (10/02/2025). (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), Sub Holding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada periode 2018-2023.
Hal itu diumumkan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar dalam konferensi pers Senin (24/02/2025) malam.
Hal ini ditetapkan setelah penyidik dan Jampidsus Kejagung telah melakukan pemeriksaan setidaknya pada 96 saksi dan 2 orang ahli.
"Dan pada hari ini ada beberapa orang yang dipanggil dan dibawa penyidik dan dilaksanakan pemeriksaan sebagai saksi di Kejagung. Dari hasil pemeriksaan terhadap beberapa orang tersebut yang dilakukan oleh penyidik, maka penyidik berketetapan menetapkan 7 orang saksi menjadi tersangka," paparnya saat konferensi pers di Gedung Kejagung, Senin (24/02/2025) malam.
"Dan penyidik juga pada Jampidsus berketetapan melakukan penahanan terhadap 7 orang tersebut," ujarnya.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung, Abdul Qohar pun mengumumkan ketujuh tersangka tersebut, antara lain:
1. RS, yang bersangkutan adalah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga;
2. SDS, yang bersangkutan adalah Direktur Optimasi Feedstock dan Produk PT Kilang Pertamina Internasional;
3. YF selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping;
4. AP, selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional;
5. MKAR, selaku Beneficial Owner PT Navigation Khatulistiwa;
6. DW, selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim. Komisaris 2 perusahaan sekaligus.
7. GRJ, selaku Komisaris Jenggala Maritim dan sekaligus menjabat sebagai Dirut PT Orbit Terminal Merak.
"Itulah 7 tersangka yang telah ditetapkan penyidik berdasarkan alat bukti yang cukup," ucap Qohar.
"Bahwa pada periode 2018-2023 pemenuhan minyak mentah dalam negeri seharusnya prioritas pasokan dalam negeri. Pertamina cari dari dalam negeri sebelum merencanakan impor minyak bumi sebagaimana diatur pasal 2 dan pasal 3 Permen ESDM nomor... tentang prioritas pemanfaatan minyak bumi untuk pemenuhan dalam negeri," tuturnya.
"Berdasarkan fakta penyidikan, tersangka RS, SDS dan AP melakukan pengkondisian dalam OHA untuk turunkan produksi kilang, sehingga produksi dalam negeri tidak terserap seluruhnya, sehingga pemenuhan dilakukan dengan cara impor," ujarnya.
Dia menyebut, kerugian keuangan dari dugaan tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk minyak ini mencapai Rp 197 triliun yang bersumber dari berbagai komponen, antara lain:
pertama kerugian ekspor dalam negeri
kerugian impor melalui broker
kerugian impor melalui broker
kerugian karena subsidi.
"Kerugian Rp 193,7 triliun itu baru perhitungan yang dilakukan oleh penyidik. Jadi perkiraan. Tentu ahli sekarang dengan ahli keuangan sedang melakukan penghitungan dan bagaimana perhitungan tahun ke tahun ada kerugian negara yang fix setelah perhitungan ahli," jelas Harli.
"Bahwa penahanan yang dilakukan penyidik tentu telah memenuhi persyaratan, baik secara subjektif dan objektif," tandasnya.
$TUGU $ELSA https://cutt.ly/Lre5PyRE
Sudah lama tidak menulis intens di stream karena kesibukan. Begitulah value investor, banyakan menunggunya, asalkan jangan di PHP aja sama di doi #ehh.
Belakangan market kurang bergairah karena faktor tekanan ekonomi yang tidak hanya dialami negara kita Indonesia, namun senasib juga dgn negara lainnya krn efek domino utang yg jatuh tempo dari masa COVID.
Selain itu adanya tekanan perang dagang US dan negara kontra memperparah masalah ekonomi yang terjadi saat ini.
Gimana sikap kita sebagai investor? Secara umum sebagai investor harus tetap mempunyai prinsip. Beli emiten/saham di harga murah dengan fundamental yg baik, Apapun kondisi makro ekonomi yg terjadi.
Nah pasti ada yg berdalih " nggak bisa cuan pak kalo tidak memanfaatkan momentum atau saham2 yg hype" . Saya kurang setuju dengan statement ini, karena ada waktunya saham2 fundamental akan perform juga, walau entah kapan.
Namun di kondisi market seperti saat ini saya prefer untuk membeli emiten yg memberikan dividen konsisten dengan prospek kinerja yg baik kedepannya. Dividen dapat memberikan ketenangan dan sebagai bumper sambil menunggu apresiasi harga dan perbaikan kondisi ekonomi. Selain itu tetap siapkan
Siklus ekonomi akan selalu berjalan dan tinggal menunggu waktu saja untuk terjadi perbaikan ekonomi. Seperti yg oleh sepuh kakek Warren Buffet "good investing is boring".
jadi gmn dengan anda apa sudah bosan di market?
$ASII $NISP $TUGU
💡 *Ringkasan Arus Transaksi $TUGU* [1.040]
✅Posisi saat ini 5,58% dari terendah 52 week (Rp985,-), menarik untuk dicermati.
Jika Beli / Jual $TUGU dilakukan di harga ini, perhatikan potensi pergerakan harganya:
🗒Best price jika bertahan di atas harga 1.030
🗒Target profit terdekat : 1.070 - 1.080
🗒Rentang harga beli : 1.030 - 1.040
🗒Stop Loss jika penutupan tembus : 980
🗒Periode 1-5 hari
🔖 Net FBuy : ❌Penjualan asing lebih banyak dari pembelian.
️🔖 Growth FBuy : ✅Pembelian Asing meningkat 1,47X dari hari sebelumnya.
️🔖 Bid/Off Volume : ✅Volume Bid lebih besar 2,40X dari Volume offer.
️🔖 Growth Bid : ✅Pembelian meningkat 30.100 (213,48%) dari hari sebelumnya.
️🔖 Explode : ❌Tidak ada ledakan volume
️🔖 Frekuensi : ❌Tidak ada peningkatan frekuensi transaksi
*Disclaimer On:*
⚠️ Bukan ajakan beli-jual saham.
⚠️ Pertimbangkan lagi setiap keputusanmu, sebelum memutuskan membeli atau menjual saham.
⚠️ Informasi menarik lain saya share di Channel: https://cutt.ly/creFDiEA