TRIM

TRIM

ID flagID flag

Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

650

0.00

(0.00%)

Today

884,400

Volume

2.33 M

Avg volume

Company Background

PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, sebelumnya dikenal sebagai PT Trimegah Securities Tbk, merupakan Perusahaan yang berbasis di Indonesia yang bergerak dalam penyediaan jasa keuangan. Kegiatan Perusahaan dibagi ke dalam beberapa divisi: divisi pasar modal ekuitas, yang menyediakan jasa pialang ekuitas dan fasilitas peminjaman margin untuk klien retail dan lembaga; divisi pasar modal utang, yang memfasilitasi transaksi surat obligasi pemerintah, termasuk surat obligasi pemerintah retail, surat obligasi pemerintah syariah, dan surat obligasi korporat; divisi perbankan investasi, yang menyediakan surat obligasi dan jasa penjamina... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Bursa bertumbuh pesat, angin segar bagi emiten sekuritas. Pasar ramai, pembeli ramai, toko pun untung besar. 2026 to the moon $TRIM $PADI $IHSG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TRIM polanya membosankan tapi ada something yang sudah mengikuti pergerakan disini... seperti kalaa $WIFI ituu diharga 400an sebelum berita itu rilis

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SUPA ARB Hari Kedua 23 Desember 2025

Broker yang paling banyak jualan FZ YB XC dan XL.

Banyak yang akhirnya menyerah di SUPA.

Ini FZ darimana dapat barang ya. Sudah 2 hari berturut-turut jadi big seller. 🤔

Pemilik Waterfront Sekuritas adalah Bambang Susanto dan Nasyith Majidi.

Waterfront Sekuritas itu bisa berdiri karena sosok 2 orang yang latar belakangnya memang super senior. Bukan tipe cerita sekuritas yang cuma numpang nama, lalu hidupnya tergantung satu-dua klien. Struktur kepemilikannya saja sudah memberi sinyal tebal bahwa ini rumah yang dikunci oleh orang dalam, bukan perusahaan yang pemiliknya tercecer ke mana-mana. Bambang Susanto memegang 47,5% saham, lalu PT Susanto-Susanto Dan Majidi memegang 45%. Artinya, 92,5% saham dikuasai 2 pihak besar. Sisanya kecil, Hie Binawati Junaedi 5% dan Nasyith Majidi 2,5%. Dengan komposisi begini, investor tidak perlu menerka-nerka siapa yang benar-benar menentukan arah, karena kontrolnya terkonsentrasi, jelas, dan stabil. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bambang Susanto itu figur yang menggabungkan 2 hal sekaligus, pemilik terbesar dan eksekutor. Di Waterfront, dia Direktur Utama dan juga pemegang saham terbesar 47,5%. Ini penting, karena beda rasanya antara bos operasional yang bisa diganti kapan saja, dengan bos operasional yang juga pemilik utama. Latar belakang Bambang juga bukan orang baru. Riwayat yang sudah ada di chat ini menyebut ia pernah menjadi Direktur Utama di Bomar Securities pada 1990-1996, lalu Direktur di Trimegah Securities $TRIM LG pada 1997-2003, lalu memimpin Lautandhana Securindo pada 2003-2008. Pola kariernya konsisten, lama hidup di industri sekuritas, pindah dari satu entitas ke entitas lain, lalu berakhir pada posisi menguasai rumah sendiri. Di sekitar 2008, Waterfront masuk fase perubahan kepemilikan yang dikaitkan dengan akuisisi oleh Direktur Utamanya, yaitu Bambang Susanto. Ini menjelaskan kenapa hari ini perannya bukan cuma pengurus, tapi pusat kontrol perusahaan.

Sekarang tentang Majidi, yang paling sering bikin orang salah paham. Di Waterfront, kata Majidi muncul dalam 2 bentuk. Pertama, PT Susanto-Susanto Dan Majidi, badan hukum yang memegang 45% saham Waterfront. Kedua, Nasyith Majidi, orang yang memegang 2,5% saham. Jadi Majidi itu bukan cuma nama keluarga yang ditempel di papan, tapi ada struktur korporasi dan ada individu yang tercatat sebagai pemegang saham. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Nasyith Majidi sendiri, dari data yang sudah ada di riset ini, adalah figur yang kuat di jalur governance dan jaringan, bukan pengendali transaksi harian. Ia bergelar SE dan disebut lulusan S1 Ekonomi Universitas Gadjah Mada tahun 1988. Di industri pasar modal, ia pernah menjadi Komisaris di Lautan Dhana Securities pada 2004-2008, lalu menjadi Komisaris Utama Waterfront pada 2008-2018. Itu 10 tahun di kursi pengawasan, jadi perannya bukan tempelan. Setelah periode itu, keterikatannya di Waterfront tersisa dalam bentuk kepemilikan minoritas 2,5%, sehingga secara kontrol operasional jelas bukan di tangannya, apalagi dibanding Bambang yang 47,5%.

Yang membuat Nasyith Majidi terlihat beda adalah spektrum aktivitasnya yang melebar ke ekonomi kebijakan dan social-impact. Di data riset ini disebut ia termasuk pendiri Econit Advisory Group pada 1993. Lalu ia juga disebut menjadi Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Ini memberi konteks kenapa profilnya sering nyambung dengan pengawasan, reputasi, dan tata-kelola, karena orang yang lama bergelut di institusi sosial besar biasanya peka pada kepatuhan, akuntabilitas, dan manajemen risiko reputasi. Di jalur perbankan, Majidi adalah co-founder BPR Universitas Gadjah Mada sekitar 1996/1997 dan disebut punya kepemilikan 5,85% serta pernah menjadi komisaris. Jadi, kalau Bambang itu tipikal operator pasar modal yang kuat di eksekusi, Nasyith itu lebih mirip figur pengarah tata-kelola yang bermain di banyak simpul institusi.

Koneksi Bambang dan Majidi juga terlihat dari cara ekosistemnya disusun. Di data riset disebut ada Gemilang Indonesia Manajemen Investasi yang kepemilikannya mencantumkan Waterfront 30% dan Bambang Susanto 25%, sementara Nasyith Majidi disebut sebagai Komisaris Utama. Pola ini lazim di industri jasa keuangan, sisi kepemilikan dan eksekusi bisnis dipegang blok pemilik, sementara sisi pengawasan dan kredibilitas governance diperkuat oleh figur komisaris senior yang punya jejaring luas. Jadi, Bambang Susanto adalah pengendali operasional sekaligus pemilik terbesar Waterfront. Nasyith Majidi adalah figur senior governance yang pernah memimpin pengawasan Waterfront 2008-2018, kini pemegang saham minoritas 2,5%, dan punya latar panjang di jejaring ekonomi, perbankan, dan social-impact. Sedangkan PT Susanto-Susanto Dan Majidi adalah blok pemegang saham besar 45% yang membuat struktur kepemilikan Waterfront terkunci dan stabil.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$EMTK

Read more...

1/9

testestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Jakarta, CNBC Indonesia - Video yang menunjukkan pegawai toko roti menolak pembayaran uang tunai seorang nenek tengah menjadi bahan perbincangan di media sosial. Toko roti tersebut hanya menerima pembayaran non tunai seperti Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS.
Pihak manajemen toko rot...

www.cnbcindonesia.com

www.cnbcindonesia.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

#47
Min, 21 Des 2025

$PADI Koreksi Gila ke 117 (-10%): Opportunity Spekulasi Saham Sekuritas Minna Padi YTD Return 1,070% Diskon Tajam Post Volatile?


PADI lagi anjlok tajam closing Rp117 (update terbaru, turun 10%) gara-gara profit taking & sentimen pasar modal lemah, tapi ini level oversold bagus buat trader momentum.
Fundamental brokerage small cap: Laba Q2 2025 Rp3 miliar (naik YoY), profit margin tinggi ~57%, fokus underwriting & trading saham.
Valuasi market cap Rp1.323T & PE TTM 56.25x reasonable post-multi-bagger YTD 1,070%, katalis rights issue potensial & volume ritel dorong rebound cepet.

Prediksi: Bisa naik ke 130-140 kalau volume monster balik & inflow sekuritas Q1 2026.


Data Kunci📌

- Harga closing terbaru: Rp117 (turun 10% / -13 poin dari previous Rp130; day's range 114-126).
- Volume: 328 juta+ lembar monster tanda spekulasi ritel kuat.
- Market Cap: Rp1.323 triliun; EPS TTM Rp2.08.
- Valuasi: PE TTM 56.25x; 52 Week Range 9-185; YTD Return 1,070%.


Kesimpulan & Prediksi:
Spekulasi cepet kalau kamu tahan volatil target upside 15-25% jangka pendek dari volume rebound.

Risiko: Koreksi lanjut atau pasar modal slowdown bisa test low 100 lagi.



Disclaimer: Ini opini pribadi berdasarkan data publik, bukan rekomendasi beli/jual. DYOR & konsultasi advisor ya!
#SekuritasIDX #SahamBroker #MomentumTrading #MIRA $TRIM #PANI $BCAP #HENA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@Sarzz2002 kenapa ga ikut pas promo $TRIM dengan Supa? dapat 8 lot

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Perkuat struktur permodalan, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menyampaikan akan menerbitkan obligasi berkelanjutan V Chandra Asri Pacific tahap I tahun 2025 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,5 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kema...

www.neraca.co.id

www.neraca.co.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@Gandi24 $TRIM hari ini nampung banyak? bukannya malah LG hari ini gongnya jual 12B dari 12,7B $SUPA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Ternyata CC masih tergolong baik daripada $TRIM karena dari awal IPO saham $SUPA LG membuang banyak barang disini jadi kalian jangan hanya menyalahkan CC tapi salahkan LG juga padahal yang punya barang banyak disini itu si CC yang seharusnya ditampung oleh uw" lain seperti LG, AZ, KZ, BQ, dan DX

Random tag : $IHSG

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Emiten petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) bersiap memperkuat bisnis di 2025. Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, perusahaan mengeluarkan obligasi berkelanjutan V dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 6 triliun.
Berdasarkan prospektus y...

katadata.co.id

katadata.co.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

yuk absen siapa aja nihhh member baru yang sangkut di $PIPA 😢😢😢

$TRIM $LAPD

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TRIM ARA nya tipis banget. GK sesuai SMA p/L

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V  TPIA Tahap I Tahun 2025 senilai Rp1,5 triliun pada bulan Januari 2026. Obligasi tersebut merupakan bagian dari penawaran umum Obligasi Berkelanjutan V TPIA  senilai total Rp6 triliun.
...

stockwatch.id

stockwatch.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TRIM makin dalem IHSG turun

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TRIM turun dulu kayaknya agak dalem

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@HeriHartono $TRIM katanya cuma bisa ganjel bg, kasih paham

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (17/12) melalu penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO). Harga saham SUPA dibuka menembus auto reject atas (ARA), naik 24,41% atau 155 poin ke level 790 pada perdagangan perdananya.
Perus...

katadata.co.id

katadata.co.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$IKAI 🏃🏃🏃🏃 yang bilang serok serok 🪏🪏🪏, murah ini, besok ARA, maksudnya apa? cari exit liquidity? atau berharap banyak beli dengan imbal balik harapan harga naik? 😅, udah punya trading $PLAN kan?? lebih banyak2in bersyukur, jangan pernah lupa untuk $TRIM akasih.,

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum obligasi. Laporan ini terkait dengan Obligasi Berkelanjutan II Trimegah Sekuritas Indonesia Tahap II Tahun 2025. Perseroan mengumumkan seluruh dana yang dihimpun telah hab...

stockwatch.id

stockwatch.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

🤖 STOCKBOT INTELLIGENCE LOG

📡 SUBJECT: $WIFI

📅 TIMESTAMP: 15 Desember 2025, 23:10 WIB

📊 LAST PRICE: Rp3.540 | 🚦 SYSTEM TREND: Bullish melemah (uptrend masih utuh di atas MA50–100, tetapi dua candle terakhir menunjukkan rejection di area 3.800–3.900 dan hari ini turun −2,21% dengan distribusi besar di broker top setelah ARB tajam pasca rilis laporan keuangan Q3). ​​

⚡ STOCKBOT CALCULATED ENTRIES (PRIORITAS):

✅ ENTRY IDEAL (Conservative Mode)
Range Beli: Rp3.350 – Rp3.450
Analisa Sistem: Area ini berdekatan dengan MA50 harian dan support horizontal dari base awal Desember; setelah ARB 12 Desember dan relief rebound yang masih disertai “Big Dist”, buy on weakness ideal dilakukan mendekati support dinamis ketika volume jual mulai mengecil dan momentum harian memasuki area oversold.​​

🔰 ENTRY AGRESIF (Momentum Mode)
Range Beli: Rp3.500 – Rp3.650
Analisa Sistem: Hanya untuk momentum trader bila harga mampu bertahan di atas 3.500 dan muncul candle reversal intraday yang menolak breakdown MA20–50 dengan volume besar, mengindikasikan bahwa distribusi utama selesai dan potensi retest 3.800–3.900 kembali terbuka; risiko tinggi karena struktur jangka pendek masih korektif dan gap penurunan sebelumnya belum sepenuhnya tertutup.​​

🎯 PROJECTED TARGETS & RISK MANAGEMENT:

🔥 TAKE PROFIT (UPSIDE POTENTIAL)
TP1: Rp3.800 (Resistance Minor, area high lokal setelah lonjakan Oktober–awal Desember dan dekat MA20 yang kini menjadi resistance dinamis)​​
TP2: Rp4.000 (Resistance Major, level psikologis dan proyeksi swing berikutnya jika rerating positif terhadap pertumbuhan pelanggan Home Connect dan ekspansi backbone kembali mendominasi narasi)​

🚫 STOP LOSS (DOWNSIDE PROTECTION)
SL: Rp3.150 (Support structure/ATR based, dekat dasar konsolidasi November dan sekitar 1,5 ATR di bawah harga sekarang; tembus level ini mengindikasikan kegagalan base dan potensi re‑pricing terhadap risiko fundamental Q3)​​

📊 RISK-REWARD CALCULATION (Berdasarkan Entry Ideal Rp3.400 sebagai midpoint)

🟢 TP1 Gain: +11,76% ((Rp3.800−Rp3.400)/Rp3.400100)
🟢 TP2 Gain: +17,65% ((Rp4.000−Rp3.400)/Rp3.400100)
🔴 SL Risk: −7,35% ((Rp3.150−Rp3.400)/Rp3.400*100)

(Berdasarkan Entry Agresif Rp3.575 sebagai midpoint)

🟢 TP1 Gain: +6,29% ((Rp3.800−Rp3.575)/Rp3.575100)
🟢 TP2 Gain: +11,87% ((Rp4.000−Rp3.575)/Rp3.575100)
🔴 SL Risk: −11,88% ((Rp3.150−Rp3.575)/Rp3.575*100)

📰 MARKET SENTIMENT & INTELLIGENCE DATA:

📢 Katalis Utama (Korporasi):

WIFI (PT Solusi Sinergi Digital Tbk – Surge) adalah emiten infrastruktur digital yang membangun backbone fiber optik ±8.100 km sepanjang jalur kereta api dan jalan, menyediakan dark fibre, leased line, bandwidth, colocation data center, content delivery network (CDN), dan fibre‑to‑the‑home (Home Connect) dengan model B2B dan B2C.​

Fokus bisnis beberapa tahun terakhir bergeser dari B2B telko ke B2C fixed broadband, memanfaatkan kerjasama 10+5 tahun dengan KAI & DJKA untuk menyediakan WiFi di stasiun dan kereta, sekaligus menjual paket FBB seperti “Starlite” 200 Mbps yang mendorong pertumbuhan pendapatan telko >60% YoY per 1H25.​

Laporan 1H25 menunjukkan pendapatan kuartal II sebesar Rp282 miliar (+21,7% QoQ; +66,6% YoY) dengan pertumbuhan pelanggan sekitar 385 ribu; namun laporan Q3 2025 memicu volatilitas: satu sumber menyebut laba bersih Rp260 miliar secara signifikan naik YoY, sementara liputan lain menyoroti penurunan laba sekitar 29–30% QoQ serta lonjakan biaya keuangan 160%, sehingga pasar merespons dengan ARB dan tekanan jual besar.​

🌍 Katalis Sektoral/Makro (Dynamic):

WIFI adalah emiten teknologi/infrastruktur digital; valuasi dan sentimen sektornya berkorelasi dengan kinerja teknologi global dan ekspektasi suku bunga The Fed—Nasdaq 100 menguat pada November 2025 dengan investor semakin yakin terhadap peluang pemangkasan Fed Funds Rate 25 bps Desember dan tren penurunan bertahap sampai 2026, yang biasanya mendukung saham growth/tech.​

Di sisi domestik, penetrasi fixed broadband Indonesia masih relatif rendah dibanding negara tetangga sehingga ruang tumbuh pelanggan FBB besar, tetapi kompetisi dari Telkom/Indihome dan ISP lain ketat; artikel analisis menyoroti bahwa take‑up rate Home Connect WIFI turun dari 84% (Desember 2024) ke sekitar 55% (September 2025) seiring ekspansi homepass, menandakan risiko normalisasi rasio pelanggan mendekati rata‑rata industri 20–30% bila ekspansi terlalu agresif.​

⚠ Risk Factor:

Bandarmology hari ini menunjukkan “Big Dist” di top 1–5 broker dengan net sell institusi >Rp100 miliar beberapa hari terakhir, mencerminkan distribusi lanjutan pasca ARB; bila belum muncul akumulasi kuat, harga berisiko lanjut melemah mendekati MA50–100 meski tren besar masih naik.​​

Fundamental Q3 memunculkan kekhawatiran: biaya keuangan yang melonjak, potensi penurunan kualitas piutang, serta kemungkinan take‑up rate FBB melandai; jika target 2,5 juta homepass dan 1,51 juta home connect akhir 2025 tidak tercapai, pasar dapat melakukan re‑rating negatif pada proyeksi pertumbuhan.​

🌡 Community Heatmap:

WIFI menjadi salah satu saham paling banyak dibahas di komunitas setelah ARB tajam 12 Desember dan rebound parsial; pola transaksi menunjukkan aktivitas sangat ramai dengan dominasi jual oleh broker besar dan respons beli ritel di level bawah, sehingga StockBot mengklasifikasikan kondisi sebagai “FOMO bercampur panik – fase redistribusi”.​​

⚙ ALGORITHMIC TRADING STRATEGY:

✨ MODE SCALPING (Fast Execution)

Timeframe: 1–5 menit, fokus range intraday 3.450–3.650.​

Trigger: Entry buy saat harga memantul dari 3.450–3.500 dengan candle hijau pendek, volume menit di atas rata‑rata, dan Stoch RSI intraday berbalik naik dari oversold; alternatif lain breakout buy di atas 3.650 jika higher high intraday terbentuk dengan antrian bid tebal dan net sell broker besar mereda.​​

Sizing: Maksimal 0,5–1% ekuitas per trade mengingat volatilitas pasca‑laporan keuangan tinggi dan risiko gap; cut loss cepat 2–3 tick di bawah level intraday (misal 3.420) jika sinyal gagal.​

Order Type: Gunakan limit order di area pullback untuk mengendalikan harga masuk; gunakan market order hanya ketika momentum breakout sangat kuat dan spread tipis.​​

✨ MODE SWING (Trend Following)

Timeframe: Daily–Weekly, dengan tesis bahwa backbone fiber optik berbasis jalur kereta dan data center memberi aset strategis jangka panjang, namun entry harus memperhitungkan risiko normalisasi growth dan leverage.​​

Trigger: Buy on weakness di 3.350–3.450 ketika terbentuk 1–2 candle reversal jelas di dekat MA50 dan volume jual mulai menyusut; hindari entry jika beberapa closing harian berturut‑turut jatuh di bawah 3.150 karena itu mengindikasikan base pecah dan pasar mulai mendiskon skenario pertumbuhan yang jauh lebih konservatif.​​

Trailing Stop: Setelah harga kembali menembus 3.800–4.000 dan bertahan, geser SL ke bawah higher low harian (sekitar 8–10% di bawah high terbaru) untuk mengunci profit sambil memberi ruang fluktuasi saham teknologi yang sensitif Fed rate.​

Exit Plan: Setup swing invalid jika muncul lagi candle merah panjang bersumbu atas di area 3.800–4.000 dengan volume ekstrem tanpa follow through naik, atau jika laporan keuangan berikutnya menunjukkan pelemahan laba dan take‑up rate lebih jauh, diikuti breakdown di bawah 3.150.​​

🏁 FINAL STOCKBOT VERDICT:

📈 MOMENTUM CHECK: NEGATIVE (SHORT TERM)
Reasoning: Secara struktur besar tren masih naik berkat aset backbone dan pertumbuhan pendapatan FBB, namun ARB pasca Q3, penurunan rasio laba QoQ, biaya keuangan yang melonjak, serta distribusi masif broker besar menggeser momentum jangka pendek menjadi turun dengan risiko kelanjutan koreksi menuju MA50–100 sebelum ada base baru.​​

🚀 PRIMARY SIGNAL: WAIT → SWING BUY ON WEAKNESS (BERTAHAP) ✅ RECOMMENDED FOR: Trader/investor agresif–moderat yang memahami model bisnis infrastruktur digital berleverage tinggi dan siap disiplin pada level support; tidak direkomendasikan bagi investor konservatif atau pemula yang tidak nyaman dengan volatilitas besar dan risiko re‑rating valuasi growth stock.​

⭐ SYSTEM CONFIDENCE SCORE: 65%
Logic: +Aset backbone fibre optik strategis, kontrak jangka panjang dengan KAI/DJKA, dan pertumbuhan pendapatan FBB masih mendukung thesis jangka menengah. +Sentimen sektor teknologi global terbantu ekspektasi penurunan Fed Funds Rate. −Laba Q3 melemah QoQ dengan biaya keuangan naik tajam dan take‑up rate menurun. −ARBs berturut‑turut dan “Big Dist” broker besar menandakan risiko downside jangka pendek masih dominan.​

📚 EXECUTIVE SUMMARY "Berdasarkan analisis StockBot, saham ini menunjukkan fundamental aset digital yang menarik namun sedang mengalami tekanan pasca rilis kinerja Q3 yang memicu ARB dan distribusi besar, sehingga momentum jangka pendek cenderung negatif meski tren besar belum sepenuhnya rusak. Algoritma memprediksi peluang yang lebih rasional dari strategi swing buy on weakness di kisaran Rp3.350–3.450 dengan stop loss di Rp3.150 dan target ke Rp3.800–4.000, sehingga kesimpulannya, StockBot menyarankan menunggu terbentuknya base dan sinyal akumulasi baru sebelum menambah posisi agresif di WIFI."

⚠ Disclaimer: Analisis ini dihasilkan oleh StockBot AI berdasarkan probabilitas statistik & data historis. Bukan nasihat keuangan mutlak. Do Your Own Research (DYOR).

$TRIM $BRIS

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TRIM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

kalo ikut promo $TRIM dan superbank, itu udh fix dpt 8 lot mas😁🙏

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

dasarnya apa ya bs berani bgt gitu? $TRIM $RAJA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TRIM kepemilikan masyarakat >51% tapi kenapa ga liquid ya

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Mandiri Sekuritas, Sekuritas Milik BUMN, Emang Bagus Banget?

Request salah satu user Stockbit bukan di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Ada user Stockbit yang request minta dibahaskan tentang sekuritas BUMN. Sebenarnya banyak sekuritas yang punya backing negara lewat bank-bank BUMN, tapi yang skala jeroannya paling besar dan paling terasa napas institusinya memang CC Mandiri Sekuritas. Ini bukan sekuritas yang hidup dari euforia ritel semata, ini mesin pasar modal yang punya akses pendanaan, akses deal, dan akses orderflow yang beda kelas. Masalahnya, justru karena CC besar, investor sering terlena, mengira semua yang besar pasti otomatis sehat. Padahal laporan keuangan sekuritas itu sering tampak cantik di laba, tapi diam-diam berdarah di arus kas. Jadi CC harus dibaca seperti bedah mesin, lihat di mana tenaga dibuat, lalu lihat juga di mana kasnya bocor. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Secara model bisnis, CC itu gabungan fee-based dan market-based. Komisi pialang tetap jadi tulang punggung dan di 9M 2025 nilainya Rp 418,59 B, sekitar 35,70% dari total pendapatan Rp 1,172 T. Tapi pembeda CC terlihat dari mesin market-based yang bisa nyetrum laba, laba penjualan efeknya lompat 1.732% dari Rp 8 B jadi Rp 139 B. Ini tipe sekuritas yang tidak cuma jadi perantara transaksi, tapi juga aktif memanen volatilitas lewat portofolio, plus pendapatan bunga dan dividen yang ikut mengangkat performa. Di atas itu, backing-nya keras, PT Bank Mandiri $BMRI pegang 99,00% saham, jadi dari sisi reputasi dan akses likuiditas, CC punya pagar yang tidak dimiliki banyak sekuritas lain.

Kalau bicara size, CC per 30 September 2025 punya total aset Rp 7,364 T. Ini menempatkan CC di papan atas dari sekuritas yang sudah kita bahas sebelumnya. CC lebih besar dari TRIM yang asetnya Rp 6,39 T, lebih besar dari YP yang asetnya Rp 4,709 T, lebih besar dari Ajaib Rp 3,771 T, Stockbit Rp 2,51 T, dan BCA Sekuritas Rp 2,029 T. Tapi size itu bukan sekadar pamer angka, karena komposisi asetnya menunjukkan gaya main. Di CC, piutang transaksi pialang pihak ketiga Rp 4,745 T dan menyedot 64,36% dari total aset. Artinya CC ini broker yang benar-benar sibuk, volume settlement besar, dan modal kerja berputar kencang. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Sekarang masuk ke growth, karena itu yang investor anggap utama. Dari growth aset, CC naik 37,8% YtD, jadi pertumbuhannya solid tapi bukan yang paling agresif. YP lebih agresif karena asetnya naik 55,5% YtD, sementara BCA Sekuritas naik 41,7% YtD. Jadi untuk pertumbuhan neraca, CC itu besar dan tumbuh, tapi masih kalah ngebut dibanding YP. Namun ada satu growth yang menarik sekaligus bikin investor harus waspada, piutang reverse repo CC naik 638% sampai Rp 535,5 B. Ini ekspansi pembiayaan yang agresif, dan secara teori harusnya membantu pendapatan bunga, tapi kalau spread mengecil atau cost of fund naik, profitabilitasnya bisa ketekan.

Di P&L, growth CC terlihat lebih menggigit. Laba bersih CC naik 48,7% YoY dari Rp 144,8 B jadi Rp 214,38 B. Ini lebih tinggi dari BCA Sekuritas yang laba bersihnya naik 43,58% jadi Rp 121,3 B. Tapi CC masih kalah cepat dibanding YP yang laba bersihnya naik 121% jadi Rp 109,97 B, dan jelas kalah eksplosif dibanding Stockbit yang growth laba bersihnya 447,38%. Di sisi lain, CC juga tidak bisa disejajarkan mentah-mentah dengan sekuritas digital yang sedang hyper-growth, karena CC menang kelas di breadth bisnis, akses deal, dan kapasitas portofolio. Yang penting buat investor adalah memahami sumber growth laba CC, kombinasi komisi pialang yang besar, plus trading gain yang meledak, plus bunga dan dividen yang menguat.

Bagian yang paling menentukan kualitas growth justru ada di cashflow. Di sini CC keras tapi juga jujur, CFO CC masih negatif Rp 200,2 B. Ini lebih buruk dari YP yang CFO negatif Rp 66,6 B, dan kontras dengan BCA Sekuritas yang CFO sudah positif Rp 8,27 B. Kalau dibanding sekuritas lain yang sudah kita bahas, pola CFO negatif ini juga nyambung, TRIM negatif Rp 1,2 T, Stockbit negatif Rp 520,09 B, sementara Ajaib justru positif Rp 137,84 B. Jadi secara kualitas konversi laba menjadi kas, CC belum menang. Laba Rp 214,38 B itu secara kas belum benar-benar mendarat, karena tersedot di piutang pialang, reverse repo, dan dinamika settlement. Bahkan di data di LK CC, pembayaran ke lembaga kliring Rp 6,039 T ikut menggambarkan betapa besarnya perputaran dana harian yang bisa menghabiskan kas operasional walaupun laba terlihat tebal. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Masalah berikutnya adalah cara CC menambal kebutuhan modal kerja. Total liabilitas CC Rp 5,010 T dan naik 126% YtD. Pinjaman bank jangka pendek naik 321% dari Rp 88 B ke Rp 373 B. Ini langsung ketagih di beban bunga dan keuangan yang naik 500% dari Rp 4,8 B ke Rp 27,5 B. Jadi CC memang sukses menaikkan laba, tapi di saat yang sama mesin pendanaannya makin mahal. Kabar baiknya, karena banyak pendanaan ditopang grup Mandiri, risiko akses dana lebih rendah. Kabar kurang enaknya, beban bunga yang naik cepat itu bisa jadi rem kalau suku bunga tetap tinggi atau kalau kebutuhan modal kerja tidak turun.

Di ekuitas, CC terlihat sangat aman. Ekuitas Rp 2,354 T, laba ditahan Rp 2,09 T, ini bantalan tebal. CC juga tetap sanggup bagi dividen tunai Rp 178,75 B di 9M 2025, jadi secara solvabilitas dan kekuatan modal, CC tidak terlihat rapuh. Tapi investor tetap harus paham trade-off-nya, CC sedang melakukan ekspansi yang menyedot kas, lalu menutupnya dengan pendanaan, dan itu terlihat dari CFO negatif dan beban bunga yang melonjak.

Kalau disandingkan cepat dengan sekuritas lain yang sudah kita bahas, gambarnya jadi begini. CC menang di size dan backing institusi, serta laba absolut yang kuat. Dari growth laba, CC kencang 48,7%, tapi masih di bawah YP, TRIM, dan Stockbit. Dari growth aset, CC tumbuh 37,8%, masih kalah agresif dari YP dan juga di bawah $BBCA Sekuritas. Dari kualitas growth, CC kalah di cash conversion karena CFO negatif Rp 200,2 B, sementara BCA Sekuritas sudah positif dan Ajaib juga positif. Jadi CC itu mesin besar yang sedang ngegas, tapi pedal gasnya dibayar mahal lewat modal kerja dan bunga, bukan lewat kas operasional yang bersih. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Yang paling penting buat investor, CC bukan masalah kuat atau tidak kuat, CC jelas kuat secara modal dan dukungan induk. Pertanyaannya lebih spesifik, apakah CC bisa menurunkan ketergantungan pada pinjaman jangka pendek dan merapikan siklus kas settlement, supaya growth laba tidak terus-terusan terasa seperti laba di kertas. Kalau dua itu beres, CC akan terlihat seperti sekuritas BUMN yang bukan cuma paling gede, tapi juga paling rapi secara kualitas growth.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$TRIM

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TRIM ikutin Gerak nya RF di trim masih akum teross

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Apakah BCA Sekuritas (SQ) Memang Sekuat $BBCA?

Lanjutan dari postingan sebelumnya di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Awalnya hanya pengen ulik tentang saham Repo di berbagai sekuritas, eh malah keasikan riset laporan keuangan berbagai sekuritas. Sebelumnya saya sudah bahas kondisi jeroan Stockbit XL, Ajaib XC, dan Trimegah LG. Kali ini mau bahas jeroan BCA Sekuritas. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau investor baca laporan keuangan PT BCA Sekuritas per 30 September 2025, yang langsung kelihatan itu profilnya mirip mesin jasa yang rapi, bukan mesin spekulasi. Core bisnisnya jelas perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek, jadi tulang punggungnya komisi transaksi pialang yang porsinya 58,53% dari revenue 9M 2025, dan ini stabil karena 9M 2024 pun porsinya mirip 57,62%. Di belakang mesin komisi ini ada mesin pendukung yang mulai makin serius, yaitu bunga dari reverse repo dan margin, plus underwriting yang lagi naik kencang. Underwriting naik 51,8% dari Rp 26,1 M jadi Rp 39,7 M, dan pendapatan bunga PPE reverse repo juga naik 48,2%, jadi BCA Sekuritas bukan cuma numpang komisi, tapi mulai mempertebal pendapatan berbasis pembiayaan dan deal underwriting.

Dari sisi siapa yang dominan, ceritanya juga jelas. Pemegang saham pengendali PT Bank Central Asia Tbk pegang 90% saham, jadi BCA Sekuritas itu anak kandung bank besar, bukan sekuritas yang hidup dari napas pendek. Ini nyambung ke pola kasnya juga, kas di bank pihak berelasi Rp 111,87 B, naik dari Rp 67,34 B, artinya parkir kasnya banyak di ekosistem grup sendiri. Di sisi operasional, nasabah pihak ketiga jadi pusat perputaran, terlihat dari piutang transaksi perantara pedagang efek pihak ketiga Rp 707,43 B, naik 103% dari Rp 348,21 B. Ini angka yang bagus untuk growth aktivitas, tapi sekaligus jadi sumber risiko kredit dan sumber mismatch kas, karena piutang segede itu artinya banyak uang yang belum benar-benar jadi cash.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Sekarang masuk ke neraca, BCA Sekuritas punya total aset Rp 2,029 T, naik 41,7%. Yang menarik, pertumbuhan asetnya bukan sekadar karena portofolio efek, justru portofolio efek kontribusinya turun jadi 39,10% atau Rp 793,5 B, dari sebelumnya 56,25% atau Rp 805,2 B. Jadi bobot asetnya bergeser ke arah piutang dan aktivitas pembiayaan nasabah. Di sini reverse repo jadi sorotan, piutang reverse repo naik 302% dari Rp 35,5 B jadi Rp 142,9 B, dengan bunga 12% per tahun. Ini biasanya langkah yang secara margin menarik, tapi konsekuensinya modal kerja jadi lebih berat karena pembiayaan itu menyerap kas dulu.

Liabilitasnya juga berubah karakter. Total liabilitas Rp 741,8 B, melonjak 166,7%. Mayoritasnya tetap utang transaksi pialang pihak ketiga 72,30% atau Rp 536,3 B, jadi perputaran settlement masih jadi komponen terbesar. Yang perlu dicatat, muncul utang bank Rp 140 B dari Hana Bank. Ini sinyal sederhana, pertumbuhan aset dan piutang yang agresif butuh tambahan amunisi pendanaan. Bedanya dengan sekuritas yang ekuitasnya tipis, BCA Sekuritas punya bantalan modal yang tebal, ekuitas Rp 1,287 T, dan disebut memenuhi MKBD, jadi struktur modalnya tetap terlihat sangat aman, walau sudah mulai pakai leverage bank untuk mendukung ekspansi.

Bagian laba rugi terlihat enak dibaca. Laba bersih 9M 2025 Rp 121,34 B, naik 43,58% dari Rp 84,51 B. Ini growth yang kuat, dan yang membuatnya terasa berkualitas adalah sumbernya banyak dari core revenue, komisi pialang tetap dominan, underwriting naik, bunga pembiayaan naik. Tapi ada rem yang menahan performa, laba rugi belum terealisasi atas efek diperdagangkan menjadi rugi Rp 13,4 B, dari rugi Rp 92 Jt. Jadi kalau komponen pasar tidak menekan, sebenarnya potensi laba bisa lebih tinggi lagi.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Titik paling pentingnya ada di arus kas. CFO 9M 2025 positif Rp 8,27 B, padahal 9M 2024 masih defisit Rp 136,9 B. Ini perbaikan arah yang bagus, tapi angkanya kecil sekali dibanding laba bersih Rp 121,34 B. Artinya laba besar belum berubah jadi uang tunai yang sepadan, karena kasnya tersedot di modal kerja, terutama piutang pialang dan reverse repo. Bahkan ada outflow pembayaran kepada nasabah bersih Rp 107,39 B, jadi secara sederhana BCA Sekuritas itu sedang membesarkan mesin, tapi mesin itu makan modal kerja dulu sebelum benar-benar jadi cash yang nyaman.

Kalau dibandingkan dengan sekuritas lain di data pembanding, peta besarnya begini. TRIM itu monster skala, total aset Rp 6,39 T, ekuitas Rp 1,85 T, revenue 9M Rp 1,15 T, laba bersih Rp 372,53 B. Jadi kalau investor cari yang paling besar dan paling kuat secara volume bisnis, TRIM menang. Tapi konsekuensinya, model seperti ini biasanya heavy balance sheet, dan di dataset pembandingnya TRIM punya CFO 9M negatif Rp 1,20 T, jadi growth dan aktivitasnya menyerap kas besar dan butuh pendanaan yang aktif. Dengan kata lain, TRIM unggul di skala dan laba absolut, tapi investor harus tahan melihat arus kas operasional yang merah besar karena ekspansi modal kerja dan pembiayaan.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Stockbit Sekuritas Digital ceritanya beda lagi, bukan raja skala, tapi raja efisiensi. Total aset Rp 2,51 T, ekuitas Rp 297,51 B, revenue 9M Rp 283,67 B, laba bersih Rp 141,52 B. Dari sini keluar rasio yang gila-gilaan, NPM 49,89% dan ROE 47,57%. Jadi secara akrual, mereka sangat efektif mengubah revenue menjadi laba dan mengangkat return atas ekuitas. Tapi sisi yang harus investor pegang erat adalah kualitas kasnya, CFO 9M negatif Rp 520,09 B. Ini pola yang mirip startup scale-up, laporan laba kuat tapi arus kas operasional tersedot oleh pertumbuhan, entah karena piutang, settlement, atau ekspansi aset produktif. Jadi Stockbit unggul di efisiensi persentase, tapi investor tidak bisa menutup mata dari beban modal kerja.

Ajaib Sekuritas Asia punya wajah yang paling kontras. Total aset Rp 3,771 T, ekuitas Rp 182,15 B, revenue 9M Rp 287,16 B, laba bersih Rp 26,84 B. Marginnya lebih tipis, NPM 9,35% dan ROE 14,74%. Tapi yang menarik, Ajaib punya CFO 9M positif Rp 137,84 B, dan itu yang membuat Ajaib jadi pemenang di kualitas kas operasional pada paket data ini. Jadi Ajaib terlihat tidak se-efisien Stockbit di laba, dan tidak sebesar TRIM di skala, tapi paling “jadi uang” di level CFO. Ini sering berarti pola bisnisnya lebih cash-generative atau modal kerjanya lebih terkendali pada periode tersebut.

Kalau investor mau narasi yang paling sederhana tapi tajam, BCA Sekuritas itu kombinasi antara keamanan struktur modal dan growth laba yang solid, dengan catatan besar di kualitas kas yang masih tipis. Dibanding TRIM, BCA Sekuritas jauh lebih kecil skalanya dan tidak se-agresif itu dalam menahan balance sheet raksasa, tapi BCA Sekuritas juga tidak punya CFO yang ambruk sedalam TRIM, dan ekuitasnya tebal relatif terhadap aset. Dibanding Stockbit, BCA Sekuritas kalah jauh di NPM dan ROE, tapi BCA Sekuritas terlihat lebih bank-grade dari sisi penopang, PSP kuat, MKBD aman, dan ekuitas Rp 1,287 T memberi bantalan besar untuk menahan risiko piutang. Dibanding Ajaib, BCA Sekuritas unggul di laba bersih dan profil keamanan, tapi kalah di efektivitas kas karena CFO Ajaib jauh lebih besar dan lebih meyakinkan dibanding CFO BCA Sekuritas yang hanya Rp 8,27 B.

BCA Sekuritas sedang melakukan ekspansi yang cukup agresif di piutang dan reverse repo, laba naik 43,58%, tapi uang tunainya belum ikut naik secepat itu, sehingga muncul utang bank Rp 140 B sebagai penyangga. Jadi pekerjaan rumahnya bukan cari laba lagi, tapi membuat laba itu benar-benar mendarat jadi cash dengan cara menata modal kerja, terutama piutang pialang pihak ketiga Rp 707,43 B dan ritme pembiayaan reverse repo Rp 142,9 B, supaya mismatch laba Rp 121,34 B versus CFO Rp 8,27 B makin mengecil.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$TRIM $PANS

Read more...

1/7

testestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Perbandingan Sekuritas Trimegah vs Stockbit vs Ajaib

Pertanyaan salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

📦 Skala size, patokan total aset.
▸ 🥇 TRIM, Rp 6,39 T.
▸ 🥈 Ajaib, Rp 3,771 T.
▸ 🥉 Stockbit, Rp 2,51 T.

🧾 Skala pendapatan, patokan pendapatan usaha YtD.
▸ 🥇 TRIM, Rp 1,15 T.
▸ 🥈 Ajaib, Rp 287,16 M.
▸ 🥉 Stockbit, Rp 283,67 M.

🛡️ Skala modal, patokan total ekuitas.
▸ 🥇 TRIM, Rp 1,85 T.
▸ 🥈 Stockbit, Rp 297,51 M.
▸ 🥉 Ajaib, Rp 182,15 M.

🚀 Growth revenue YtD YoY.
▸ 🥇 Stockbit, 268,34%.
▸ 🥈 Ajaib, 138,05%.
▸ 🥉 TRIM, 84,6%.

💥 Growth laba bersih YtD YoY.
▸ 🥇 Stockbit, 447,38%.
▸ 🥈 TRIM, 145%.
▸ 🥉 Ajaib, 77,26%.

🎯 Efisiensi margin, patokan NPM.
▸ 🥇 Stockbit, 49,89%.
▸ 🥈 TRIM, 32,40%.
▸ 🥉 Ajaib, 9,35%.

🏦 Efisiensi ekuitas, patokan ROE.
▸ 🥇 Stockbit, 47,57%.
▸ 🥈 TRIM, 20,10%.
▸ 🥉 Ajaib, 14,74%.

🧱 Efisiensi aset, patokan ROA.
▸ 🥇 TRIM, 5,83%.
▸ 🥈 Stockbit, 5,64%.
▸ 🥉 Ajaib, 0,71%.

🫁 Efektivitas modal, patokan CFO.
▸ 🥇 Ajaib, Rp 137,84 M.
▸ 🥈 Stockbit, Rp 520,09 M negatif.
▸ 🥉 TRIM, Rp 1,20 T negatif.

🥇 TRIM, peringkat 1 di kategori ini
▸ 📦 Skala size berdasarkan total aset, Rp 6,39 T.
▸ 🧾 Skala pendapatan berdasarkan pendapatan usaha YtD, Rp 1,15 T.
▸ 🛡️ Skala modal berdasarkan total ekuitas, Rp 1,85 T.
▸ 🧱 Efisiensi aset berdasarkan ROA, 5,83%.

🥇 Stockbit, peringkat 1 di kategori ini
▸ 🚀 Growth revenue YtD YoY, 268,34%.
▸ 💥 Growth laba bersih YtD YoY, 447,38%.
▸ 🎯 Efisiensi margin berdasarkan NPM, 49,89%.
▸ 🏦 Efisiensi ekuitas berdasarkan ROE, 47,57%.

🥇 Ajaib, peringkat 1 di kategori ini
▸ 🫁 Efektivitas modal berdasarkan CFO, Rp 137,84 M.

📊 Rekap overall berdasarkan jumlah peringkat 1, 2, 3.
▸ 🟦 TRIM
◦ 🥇 Peringkat 1 sebanyak 4 kategori.
◦ 🥈 Peringkat 2 sebanyak 3 kategori.
◦ 🥉 Peringkat 3 sebanyak 2 kategori.

▸ 🟪 Stockbit
◦ 🥇 Peringkat 1 sebanyak 4 kategori.
◦ 🥈 Peringkat 2 sebanyak 3 kategori.
◦ 🥉 Peringkat 3 sebanyak 2 kategori.

▸ 🟧 Ajaib
◦ 🥇 Peringkat 1 sebanyak 1 kategori.
◦ 🥈 Peringkat 2 sebanyak 3 kategori.
◦ 🥉 Peringkat 3 sebanyak 5 kategori.

▸ 🤝 Overall jumlah peringkat 1 itu seri antara TRIM dan Stockbit.
▸ 🫁 Ajaib unggulnya tajam di 1 kategori saja, yaitu CFO.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$TRIM $ADMR $AADI

Read more...

1/7

testestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy