Volume
Avg volume
PT Trans Power Marine Tbk merupakan perusahaan yang berbasis di Indonesia yang utamanya bergerak dalam penyediaan jasa transportasi angkutan barang curah. Perusahaan memiliki dan mengoperasikan berbagai jenis kapal, seperti kapal tunda, tongkang, dan tongkang crane. Komoditas yang diangkutnya antara lain batu bara, kepingan kayu, dan perangkat rotary kilm spons. Perusahaan menyediakan tiga jasa pengangkutan: transshipment (pemindahan muatan antar kapal), angkutan antarpulau, dan luar negeri. Perusahaan memiliki kantor perwakilan di Banjarmasin, Tarakan, Cilacap, Kumai, dan Cilegon, Indonesia.
Akhirnya merasakan dapat dividen $TPMA dan $AUTO yg masih nyangkut, hold sambil avg down selot-selot sampai pembagian dividen selanjutnya sepertinya akan ijo. Sabar.
30 DAYS coba belajar jadi Value Investor :
☆ DAY 1 ☆
Tulisan ini dibuat bersama ChatGPT dan AI chat lainnya ya yang sudah saya kurasi dan sesuaikan untuk bahan saya belajar tapi mungkin mau saya sharing catatan aja agar jadi bisa sama-sama belajar aja daripada saya cuman sharing shitposting..🤣
Kalau ada pertanyaan saya ngga jamin bisa jawab karena masih belajar juga ini,wkwkwkw..
Karena kemarin saat TRUMP Effect lumayan bikin panik mlah kehilangan kesempatan karena perasaan ikut bermain dalam pengambilan keputusan, jadi dari pada saya hanya kena mental dan meratapi, lebih baik coba perbaiki diri...
Ini akan jadi tulisan yang panjang
So Brace your self..
Day 1: Audit & Penataan “Core” Portfolio Anda
Tujuan:
Membentuk fondasi value-investing dengan memahami di mana posisi modal Anda sekarang, dan menetapkan kriteria screening dasar untuk mencari “hidden gem” jangka panjang.
---
1. Klasifikasi Holdings: Core vs Satellite
1. Core (buy-and-hold jangka panjang 3–5 tahun ke depan)
Pilih 5–7 saham dengan fundamental terkuat: ROE ≥ 15 %, DER < 1×, dividend yield ≥ 3 %, track record profitabilitas stabil.
2. Satellite (trading jangka menengah/pendek, capture event/dividen, average-down)
3–5 saham/scrip yang punya potensi swing atau sedang undervalued sementara.
> Tugas 1: Buat daftar 8–10 saham terbesar di portofolio Anda hari ini, lalu tandai mana yang masuk kategori Core dan mana Satellite.
---
2. Screening Fundamental Dasar
Mulai siapkan screener Anda dengan filter:
Price-to-Earnings (P/E) < 12
Price-to-Book (P/B) < 1,5
Dividend Yield ≥ 3 %
Debt-to-Equity (DER) < 1×
Return on Equity (ROE) > 12 %
> Tugas 2: Dari watchlist Anda (5–10 saham yang Anda “incar”), jalankan filter di atas menggunakan platform favorit (Stockbit / RTI). Pilih 3 saham yang lolos semua kriteria.
---
3. Penetapan Aturan Average-Down “Value Trap”
Untuk saham Satellite yang Anda beli:
Siapkan rule entry awal (misal 1 lot di harga X)
Jika harga turun −10 %, tambah 50 % lot; turun −20 %, tambah lagi 50 % hingga cap exposure 3× posisi awal.
Stop-loss wajib ditentukan (misal −25 % dari entry awal) untuk membatasi kerugian.
> Tugas 3: Untuk masing-masing 3 saham dari tugas Screening, tentukan harga entry, harga average-down (−10 %, −20 %), dan stop-loss.
---
4. Audit Dividen & Reinvestasi
Lembar “REKAP DIVIDEN (Ini file excel saya ya..)” menunjukkan aliran kas dividen signifikan. Buat kalkulasi sederhana:
Berapa persen dividen tiap tahun dari AUM rata-rata Anda?
Apakah ada saham core yang punya potensi konsisten membayar dividen lebih tinggi?
> Tugas 4: Hitung perkiraan dividend yield portofolio Anda tahun lalu, lalu cocokkan dengan yield saham core Anda—apakah Anda under- or over-exposed?
---
Homework Harian (Day 1):
1. Kirimkan daftar 8–10 holdings terbesar, plus kategori Core/Satellite.
2. Daftar 3 kandidat “hidden gem” berdasarkan screener fundamental.
3. Rencana average-down & stop-loss untuk ketiga itu.
4. Perhitungan dividend yield portofolio vs core holdings.
--REFLEKSI PORTO SAYA--
Saham Potensial yang Layak Average Down / Hold Lebih Lama
Dari sheet "PROFIT", terlihat Anda pernah mencetak profit besar di beberapa saham dengan gaya hold yang sabar.
Kriteria saham-saham unggulan Anda:
Memberikan dividen rutin
Berasal dari sektor energi, mining, dan BUMN besar
Valuasi yang sempat murah (PBV < 1)
Namun juga terlihat beberapa kesalahan:
Average down pada saham yang belum jelas turning point-nya
Cut loss tidak dilakukan saat momentum berubah ekstrem
> 📌 Kesimpulan: Anda sudah 90% berada di jalur value investing klasik. Yang dibutuhkan adalah memperhalus aspek teknikal entry & penilaian ulang kondisi fundamental terbaru.
---
🧠 Refleksi Mindset Day 1
Untuk melangkah ke portofolio Rp1 Miliar (tanpa euforia jangka pendek), mindset berikut wajib dijaga dan ditingkatkan:
Mindset Status Catatan
Sabar tahan saham bagus walau merah ✅ Anda sangat kuat secara psikologis
Reinvest dividen ✅ Ini mempercepat efek compounding
Berani average down ✅ Namun perlu kombinasi teknikal (Day 2 sudah mulai)
Profit Factor > 1 ❌ Belum konsisten, perlu review strategi jual & batasi rugi besar
Fokus ke kualitas bisnis 70% ✅ Masih ada saham yang dibeli karena faktor tren atau FOMO
Nanti sesi Day 2 kita akan bahas detail entry technical (moving averages, RSI, Volume Profile) & optimasi risk/reward!
Tag : $TPMA $PTBA $DMAS
Pesugihan
kata di atas kalo saya cari di google, artinya: serangkaian mitos atau ritual yang dipercaya bisa digunakan untuk memperoleh kekayaan secara instan melalui jalan pintas. Biasanya dengan bantuan entitas atau makhluk gaib. Saat melakukan ritual pesugihan, pelaku pesugihan biasanya membuat perjanjian dengan makhluk gaib.
ada 3 point utama: ada ritual, kekayaan instant, dan perjanjian dengan makhluk ghoib
$ITMG dan $TPMA itu bukanlah pesugihan, krn hanya menjanjikan kekayaan yg bukan instant, butuh proses di sana
lagian saya kalo mau beli sahamnya cuma berdoa dan siapin duitnya lalu pencet tombol buy, tidak perlu bikin perjanjian dengan makhluk ghoib jg 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣
ora penting bgt ya?
ini kan demi target 20 postingan sehari
masa cuma 3-4 kali sehari aja kek minum obat? 20 postingan sehari dong.... udah kek pake narkoba 🤣 🤣 🤣 🤣
lagipula... kalo 100jt itu dianggap besar bagi porto saya nih..
mohon maaf... saya udah 2 kali ikutan acara stockbit prioritas bersama $ITMG dan $TPMA
ada beberapa kali undangan masuk termasuk PANI dan BUMI
mas tau ga syarat jadi stockbit prioritas itu punya porto berapa banyak di stockbit? 😏
@darthrafi
Ijin, bantu jawab.
- Hari libur, cuti bersama, Sabtu & Minggu, tdk termasuk dihitung hari kerja. Jadi umpama buy hari Jumat (T+0), wajib balikin hari Rabu (transaksi hari ke-3).
- itu karena Stockbit memberikan batas ijin menyimpan maksimal 3 hari kerja (hari libur tdk dihitung).
- Pd hari ke-3 itu, perhitungan bunga baru berjalan. Besarnya 1 permil (0,1%). Umpama pake TL (trading limit) Rp100 juta, bunganya Rp100 ribu /hari.
- Pd hari ke-4 (dalam kasus di atas jatuh pada hari Kamis, akan dilakukan forced sell (jual paksa, bisa s/d semua emiten di portfolio).
- Ini skrinsut, penjelasan dari Stockbit.
Catatan:
- Stockbit engga sembarangan menawarkan fasilitas Trading Limit (TL). Kalo ga salah ingat, minimal punya ekuitas Rp50 jt. Jadi, engga mungkin kejadian org punya Rp1 juta, trus ditawarkan TL Rp4jt.
- Jumlah TL yg ditawarkan itu juga tergantung emiten apa yg dipilih buat beli. Rata² secara umum besaran TL yg ditawarkan itu 25%.
Contoh kasus:
(A) Umpama total nilai ekuitas di portofolio saya ada Rp100 juta. Kalo mau buy $BBCA pake trading limit, kemungkinan bisa dipinjemin antara Rp70 juta (70% ekuitas) sampai mungkin Rp90 juta (90%). Sementara kalo buat dipake buy $TPMA angka TL yg muncul mungkin sekitar Rp25 juta (25%).
(B) Misal hari Senin pake TL Rp50 juta buy BBCA. Stockbit mengijinkan saham disimpan 3 hari (T+3; Selasa, Rabu, Kamis). Hari Jum'at (T+4) wajib bayar/deposit Rp50 juta, kalo engga akan dilakukan likuidasi (forced sell). Tidak terbatas pada saham BBCA, tapi juga saham² lainnya di portofolio.
(C) Yang dpt dilakukan spy terhindar forced sell, kita tau bahwa Stockbit memberlakukan aturan T+2 pada transaksi sell, sampai dananya efektif di RDN kita. Jd kalo sistem TL berlaku T+3 dan forced sell pd T+4, sistem pencairan dana efektif itu T+2. Jeda waktu ini dapat dimanfaatkan. Misal:
Pembelian BBCA hari Senin itu dijual hari:
- Selasa, artinya dananya baru akan efektif hari Kamis. Lebih cepat 1 hari drpd jadwal forced sell hari Jum'at (T+4)
- Rabu, artinya dana efektif tepat matched dengan jadwal forced sell hari Jum'at
Kesimpulan:
maksimal 2 hari setelah tgl pembelian, wajib jual supaya tidak terkena kewajiban deposit ataupun forced sell.
Tips Menabung Saham #2 - Metode DCA (Dollar Cost Averaging)
Sukses dalam investasi saham tidak melulu diukur dari besaran dana yang dikelola. Namun lebih kepada konsistensi untuk terus mengembangkan portofolio yang kita miliki. Caranya pun beragam, bahkan metode sederhana juga bisa diterapkan untuk memperoleh hasil yg memuaskan.
Salah satu contohnya adalah DCA, cukup sisihkan 50rb s.d. 100rb tiap bulannya untuk alokasi membeli saham. Bila dana belum memadai, bisa ditabung dulu dengan cara dimasukkan ke RDN. Baru kalau nominal sudah cukup untuk beli saham, silahkan kita klik tombol buy-nya (hal ini karena harga saham yg bagus cenderung agak mahal dan pembelian saham dipatok minimal 100 lembar).
Metode DCA ini punya keunggulan menetralisir rerata harga saham yang kita miliki, karena pembelian kita seolah disebar secara bulanan. Jadi tidak terlalu pusing memikirkan timing untuk pembelian, karena risiko salah harga terkendali dari frekuensi pembelian bulanan.
Persyaratan metode DCA tentu konsistensi penerapan alokasi dana saham per bulan dan dana tersebut bukan merupakan dana yg akan kita gunakan dalam waktu dekat atau malah hutang (alias harus uang dingin). Hal ini karena kita tidak bisa memprediksi pergerakan harga saham, sehingga jangka waktu menabung diupayakan untuk jangka panjang.
DCA cocok untuk penabung saham yang berfokus mengejar dividen karena disamping potensi capital gain, ada "uang tunggu" yang akan kita terima dari emiten yg berupa dividen. metode ini juga cocok untuk yang belum bisa menjadi full time investor, karena tidak mewajibkan untuk memantau pergerakan harga saham tiap saat. Pun demikian DCA tidak serta merta hanya beli dan lupakan, tetap perlu review secara berkala (paling tidak 3 bulanan) untuk memastikan performa emiten.
Selamat menabung, semoga sukses di IHSG.
$ITMG $TPMA $ADRO
@sandrean222 🤔selera masing2 ya. kalo mo PER rendah, dividen yield tinggi masi ada $TPMA. don't get me wrong, ak ada $BBNI dan $BBCA tp alasannya beda.
bbca itu most trusted bank di Indo. bbri buat jangkauan sampe pelosok, bmri buat akses user kota2 gede. bbni kota2 mid tier.
balik lagi pertimbangan masing2 sih.
Strategi Tracking Reinvest Dividen (1)
===================================
Sebagain emiten uda bagiin dividen, mungkin karena itu ko @robertgunawankeren nulis soal pajak dividen (ato karena $TPMA baru setor duit preman #eh). Tag juga kakak @ERM1 sebagai bentuk janji saya, makasi kakak sudah menunggu.
Sebagai dividen investor, kita juga perlu tau kewajiban kita yaitu... bahwa dividen itu dipajakin. Yep gaes, jadi di pasar modal ini ada beberapa jenis pajak, di antaranya: (Btw, kalo ada pajak yg kurang, boleh banget ditambah. Ak mungkin lupa/ga aware).
- Pajak transaksi yg uda otomatis dipotong ketika jual, flat 0.1% dari transaksi. Makanya fee jual & fee beli biasa selisih 0.1%, misal stockbit fee beli 0.15% dan fee jual 0.25% karena selisihnya ini pajak penjualan. Di akhir tahun nanti bisa cek ke sekuritas, ada laporan fee pajak, ini bisa diisi ke bagian [Penjualan Saham di Pasar Modal]
- Pajak bunga duit yg diendapin di RDN. Btw semua bunga di tabungan kena pajak yah, otomatis oleh bank, flat 20%. Dilaporin juga di bagian [Bunga Tabungan]
- PPN ato VAT. Uh, ini ak juga kurang paham, gampangnya pas beli/jual ada PPN ajah tapi biasa uda include ke fee sekuritas. Jadi misal stockbit fee 0.15% itu sebenarnya ada rinciannya, sebagian masuk ke stockbit, sebagian ke PPN etc etc. Detailnya bisa dilihat di TC yg dikirim stockbit.
- Pajak dividen. Iyak, ini yg seruu hahahahaha. Sampe 31 Desember 2020, dividen yg kita terima otomatis dipotong 10%, jadi sampe ke RDN uda bersih. Nah, kan waktu itu masi rame covid kan yah, jadi demi menggenjot investasi (karena semua orang waktu itu simpen duit) makanya jadi ada peraturan baru: pajak dividen 0% asal di-reinvest selama 3 tahun berturut-turut dan perlu kita laporkan. Kalo ga di-reinvest gimana? Sama kayak sebelumnya yaitu bayar 10%.
Nah, sekuritas/BEI (siapa pun yg dulunya potong pajaklah, ak kurang paham juga hahahaha) kan ga tau yah kita tarik apa reinvest. Makanya biasanya dividen kita terima tertulis pajak 0%. Kalo misalnya mo tarik gimana? Ya bayar pajak, kak. Caranya bisa coba tanya kak @skydrugz27 ato koko @robertgunawankeren (ato as simple as google, uda banyak yg bahas harusnya). Saya cuma tau samar2:
- bikin e-billing
- transfer ke bank yg melayani pembayaran pajak (dulu saya pernah pake $BBNI dan $BBCA)
- lampirkan pas lapor pajak
yg dimana kita bayarnya maksimum tanggal 15 bulan berikutnya dan boleh digabung sebulan tersebut. Misal: saya mau bayar pajak dividen bulan Mei, maka saya perlu bayar maksimum 10% dari jumlah dividen yg saya terima di bulan Mei di 15 Juni. Bisa aja di bulan Mei saya terima 3x, ini boleh digabung biar ga usah transfer/buat e-billing 3x. Yang paham bisa mengkoreksi kalo salah, saya pernah kurang bayar makanya bayar pajak sendiri tapi ga pernah spesifik pajak dividen, masi masa reinvest soalnya.
Besarannya juga cuma dividen yang ditarik saja. Misalnya kita terima dividen sejuta, mau reinvest 600K dan tarik 400K, maka kita cuma perlu bayar pajak 40K (10% x 400K).
Lanjut part (2) yaa. Ga bisa save, kepanjangan keknya.
Part (2): https://stockbit.com/post/18713827
Yeay! Om Obet Doraemon @robertgunawankeren dan Om Fajar Barney @ahmadfajarsiregar1 sudah damai. 🥳
(salamin satu per satu) $INET $TPMA $ITMG
oh ya, sekalian
saya dan mas @ahmadfajarsiregar1 sudah ga ada masalah, sudah aman
saya jg udah unblock, jadi udah clear ya semuanya
moga" bisa jadi temen
saya pesen, udah jangan diroasting kebanyakan ya itu $ITMG dan $TPMA 🤣 🤣 🤣 🤣
$WIFI
permohonan maaf terbuka
izin abang @robertgunawankeren dan followers2 loyalis
semoga kita bisa berdamai sehingga tidak perlu ke ranah hukum
$ITMG $TPMA $WIFI
ayo followers @robertgunawankeren trading gorengan juga
jangan hanya beli $ITMG $TPMA, gabakal jadi Bill Gates
lihat tuh cuan di $HAJJ besar banget
$TOBA yang di $TOBA dan $TPMA dan memakai panin sekuritas harusnya kan dana masuk ke rdn hari ini.. tapi saya cek kok belum masuk ya?? adakah yang sama??
menyesatkan banget ini
emang berapa persen kontribusi dividend terhadap total kekayaan dia?
jelas2 make money awal karir nya dari bikin bisnis, ada capital gain / exits, payroll / bonus yg semakin besar sejak awal karir, baru invest dividend2
bukan dari awal beli 1 2 lot $PTBA $ITMG $TPMA
"Analisa Ga Jago, Auto Nyalahin Fundamental"
Saya percaya sebagian besar teman2 semua terlepas anda pemula maupun yang sudah lama di pasar modal, pasti pernah baca statement2 kurang lebih seperti berikut ini:
-"Fundamental is dead"
-"Fundamental analysis ga relevant"
-"Mau cuan tinggal ikut bandar"
-"Asing, asing dan asing"
Dan masih banyak lagi statement2 yang kurang lebih maknanya sama
Menurut saya...
Apabila anda menganggap diri anda seorang investor (like literally a proper investor), tetapi anda menganggap bahwasannya fundamental analysis sudah tidak relevant maupun fundamental is already dead, even worse menganggap apabila ingin cuan maka tinggal ikut bandar atau foreign flow, with all due respect bisa saya katakan kemungkinan besar cara pikir anda belum matang untuk menjadi seorang investor
Analisa fundamental pada dasarnya mengajarkan anda untuk menilai apakah suatu perusahaan memiliki kinerja yang baik atau tidak. Analisa fundamental juga mengurangi resiko anda dengan menilai kekayaan perusahaan, power perusahaan dalam mencetak laba, prospect perusahaan ke depannya bagaimana, hingga kira2 berapa valuasi perusahaan yang sesungguhnya guna meminimalisir resiko anda. Moreover, fundamental analysis is not merely about the company itself, analisa fundamental juga tentang bagaimana kita menilai kondisi industri hingga ekonomi global secara luas guna membantu kita dalam menentukan "momentum" sehingga kita bisa masuk ke emiten yang lebih tinggi prospect naiknya ketimbang turunnya
Terkadang orang2 lupa bagaimana contoh perusahaan2 berikut sempat naik di jamannya:
>$ADRO, ITMG, PTBA dan perusahaan coal lainnya naik kala harga coal meroket, yang dimana ngeffect ke kinerja perusahaan kemudian harganya pun juga ikut naik pula
>$TPMA dengan ekspansinya yang kemudian di barengi kinerja dan harga sahamnya
>SMDR yang harganya ikut naik kala harga container sedang naik2nya yang dimana juga memberikan impact terhadap kinerja SMDR kala itu
Orang2 pun lupa bagaimana contoh perusahaan2 berikut yang dimana harganya jatuh karna alasan yang sangat jelas tercermin dari kinerjanya
>$GGRM HMSP yang harganya cenderung turun terus akibat kinerjanya yang terus menurun pula + di pukul pemerintah
>UNVR yang harganya juga turun karna penurunan kinerja
These are just a few examples of how fundamental analysis helps explain the stock market. The price shows how well a company is doing and what people expect from it, vice versa
Kembali ke bandar bandaran...
Foreign (asing) atau siapapun bandar yang mungkin kalian sembah2, mereka bukan orang bodoh yang membeli suatu emiten dengan tutup mata. Bandar juga ujung2nya bakal investasikan uangnya di perusahaan2 bagus atau at least memiliki momentum untuk naik karena tidak ada gunanya naikin emiten random yang kinerjanya ga jelas + tidak ada momentum. Yes, betul, ada emiten di luar sana yang tidak jelas + tidak ada momentum sama sekali (dengan kata lain tidak ada corporate action, akselerasi industri hingga perubahan makro ekonomi yang memberikan impact pada prospect kinerja perusahaan) tapi harganya bisa naik, kalau saya simple sih jawabnya, toh emiten2 demikian harganya juga bakal letoy lagi, its way too risky to buy something like that, its not really my style and not a wise investment at all
Apabila anda tanya pada saya, dari pada saya beli emiten tidak jelas bermodalkan mainan bandar bandaran, saya jauh lebih nyaman nyari emiten yang...
1.Kinerja bagus
2.Prospek bagus
3.Valuasi bagus
4.Momentum bagus
Yang dimana akan jauh lebih meminimalisir resiko saya + potensi keuntungan investasi saya jauh lebih terukur
============================
"Conclusion"
Pada dasarnya...
"Bandarmology" merupakan analisa dengan memahami pergerakan keluar masuknya uang di pasar modal, yang dimana cukup good to understand kalau anda memang mempelajarinya, jadi menurut saya there is actually nothing wrong with "Bandarmology"
Permasalahannya adalah apabila anda yang merupakan seorang "investor" (again, apabila anda merupakan seorang "investor") tetapi terlalu menggantungkan keputusan investasi anda hanya pada bandarmology dan malah justru terlalu menghiraukan faktor fundamental dari emiten yang ingin anda beli, maka resiko investasi anda pun akan makin tinggi pula. Think about it, kalau anda ingin membeli sapi kualitas bagus, maka anda cek susu dan kesehatan sapinya bukan?
Saya pribadi investor yang jual beli saham saya cukup bermodalkan analisa fundamental (yes, karna saya sudah nyaman dengan itung2an dan menggunakan critical thinking saya dalam mengambil keputusan investasi saya)
Tetapi apabila anda merupakan seorang investor yang juga senang menggabungkan berbagai macam metode/analisa guna mendukung decision making anda, maka metode seperti bandarmology juga bisa sebagai "pelengkap" dan mungkin apabila anda juga mempelajari technical analysis, maka anda bisa gunakan technical analysis guna menentukan titik entry anda
At the end of the day, fundamental analysis is still relevant today
============================
Instagtam: @James.Jayadi
Link Insta: https://cutt.ly/7rbWNMFL