


Volume
Avg volume
PT Total Bangun Persada Tbk, yang pertama kali didirikan sebagai PT Tjahja Rimba Kentjana pada 4 September 1970 dan berganti nama menjadi PT Total Bangun Persada pada 1981, adalah perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia yang mengkhususkan diri pada pembangunan gedung-gedung komersial dan high-rise bertaraf internasional. Sejak mencatatkan saham perdana (kode TOTL) di Bursa Efek Indonesia pada 25 Juli 2006, TOTAL memfokuskan operasionalnya pada penerapan Lean Construction, prinsip green building melalui Green Building Council Indonesia, dan efisiensi proses kerja. Perseroan telah menyelesaikan lebih dari 900 proyek prestisiu... Read More
[ Harga $TOTL sekarang Rp 1.000 ]
Zona Area Beli Aman : Rp 960 – 985
— Area support kuat, cocok untuk entry aman karena TOTL cenderung bergerak stabil
Zona Stoploss : < Rp 930
— Jika turun ke bawah level ini, struktur swing melemah dan rawan koreksi lebih dalam
Jika naik & breakout : > Rp 1.050 → ENTRY LANJUTAN (tambah posisi)
Target Profit:
• TP1 = Rp 1.080
• TP2 = Rp 1.120 – 1.160
Keterangan Tambahan:
- TOTL berada dalam pola konsolidasi sehat setelah kenaikan sebelumnya
- Breakout 1.050 bisa membuka ruang menuju 1.100+
- Cocok untuk swing aman karena volatilitas harian TOTL tidak terlalu liar
Analisa saya boleh bantu, tapi keputusan tetap milik Boss.
Ayo REQUEST SAHAM di kolom komentar seperti
$ASII $KIJA
,Nanti Kami Buatkan Flowchart Keputusan biar analisa makin gampang!
Support like agar terus update!!!
Follow untuk ikuti flowchart keputusan saham trend
Kalau postingan ini bermanfaat, boleh banget kasih tip lewat tombol bergambar 💲 di bawah ya. Terima kasih banyak 🙏
cuman sekedar meluruskan saja.
itu proyek dikerjakan sama $TOTL tapi yang memberikan mandat proyek $GWSA
Jadi sistem kerja totl itu by termin ya kak.
istilah kasarnya.
lu bayar gw, gw kerjaain proyek lu.
lu ga bayar gw, gw diemin. tapi lu masih ada utang sama gw.
nah selama si kasih uang ini ga bayar2 ya totl cuman mantau saja. selama dia tidak "kabur"
thank you

$TOTL 25 Nov 25
Investor: DJADJANG TANUWIDJAJA
Action: BUY
Shares Traded: +800,000 (+0.0234%)
Current: 374,279,740 (10.9759%)
Previous: 373,479,740 (10.9525%)
Broker: ZP
Investor Type: Domestic
Source: KSEI
Pergerakan Besar Selalu Diawali Kesunyian
Saham yang meledak biasanya terlihat membosankan sebelumnya. Di fase inilah pemain besar mengoleksi saham tanpa menarik perhatian.
Trigger Smart Money dirancang untuk membaca sinyal di fase sunyi ini.
🔍 Volume sebagai Petunjuk Awal
Ketika volume bergerak tidak wajar, itu menjadi indikasi adanya rencana besar yang sedang berjalan.
🛠 Validasi Lewat Arah Dana
Sistem tidak berhenti di volume, namun memastikan bahwa dana yang dominan benar-benar masuk.
🚀 Hasilnya, Anda bergerak sebelum euforia.
$PWON $SMGA $TOTL
1/2


[WATCHLIST ONLY : 143 EMITEN]
Kamis, 27 November 2025 08:54
Saham potensial gap-up/down di OPENING market, diurut berdasarkan nilai persentase:
(cukup pantau baris paling atas dan paling bawah untuk cek gap terbesar):
GAP UP:
🔼 $NRCA gap up ke 1625 (+65 / +4.17%) dari 1560
🔼 $PNLF gap up ke 278 (+10 / +3.73%) dari 268
🔼 $TOTL gap up ke 1030 (+30 / +3%) dari 1000
🔼 MDKA gap up ke 2380 (+40 / +1.71%) dari 2340
🔼 ARTO gap up ke 2030 (+30 / +1.5%) dari 2000
🔼 TKIM gap up ke 7300 (+100 / +1.39%) dari 7200
🔼 TUGU gap up ke 1095 (+15 / +1.39%) dari 1080
🔼 ANTM gap up ke 3070 (+40 / +1.32%) dari 3030
🔼 INKP gap up ke 8000 (+100 / +1.27%) dari 7900
🔼 EMTK gap up ke 1285 (+15 / +1.18%) dari 1270
🔼 UNVR gap up ke 2630 (+30 / +1.15%) dari 2600
🔼 CSRA gap up ke 930 (+10 / +1.09%) dari 920
🔼 DRMA gap up ke 1055 (+10 / +0.96%) dari 1045
🔼 INDY gap up ke 1760 (+15 / +0.86%) dari 1745
🔼 BNGA gap up ke 1800 (+15 / +0.84%) dari 1785
🔼 BBRI gap up ke 3820 (+30 / +0.79%) dari 3790
🔼 WIFI gap up ke 3830 (+30 / +0.79%) dari 3800
🔼 UNTR gap up ke 28000 (+200 / +0.72%) dari 27800
🔼 GGRM gap up ke 15450 (+100 / +0.65%) dari 15350
🔼 TINS gap up ke 3290 (+20 / +0.61%) dari 3270
🔼 WIIM gap up ke 1800 (+10 / +0.56%) dari 1790
🔼 INCO gap up ke 3850 (+20 / +0.52%) dari 3830
🔼 ITMG gap up ke 22150 (+100 / +0.45%) dari 22050
GAP DOWN:
🔽 TLKM gap down ke 3690 (-30 / -0.81%) dari 3720
🔽 MAPA gap down ke 730 (-10 / -1.35%) dari 740
Cek ulang semuanya dan IEP bisa berubah smp menit terakhir. Salam Cuan.
$TOTL barusan lewat proyek nya total bangun persada di surabaya, tapi kok keliatanya mangkrak yaa, mulai pembangunan dari 2023
@ronamukhtar ini ganjelan $TOTL kalo dilepas bisa brojol kek emak2 bunting pecah aer ketuban nih, semoga bukan fake bid

$TOTL ambil deviden aja akh.. sampai ni perusahaan mentok labanya.. selama masih kreatif manajemennya.. hold dlu akh
Working Capital/modal kerja (WC) didefinisikan sebagai “uang” yang dibutuhkan perusahaan untuk membiayai operasi sehari-harinya. Definisi umumnya adalah aset lancar kurang liabilitas lancar. Sedangkan, dalam konsep ROIC, net working capital (NWC) adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban lancar, namun hanya yang berkaitan dengan operasional saja. Komponen non-operasional, misalnya kelebihan kas dan hutang berbunga, harus dikeluarkan.
Komponen aset operasional lancar biasanya adalah:
*Sebagian kecil kas.
*Piutang usaha/account receivables (AR)
*Beban di bayar di muka/prepaid expenses (PE)
*Persediaan/inventory (I)
Komponen kewajiban operasional lancar biasanya adalah:
*utang usaha/account payables (AP)
*pendapatan diterima di muka/deferred revenue (DR)
*utang pajak/tax payable (TP)
*biaya yang masih harus dibayar/accrued expenses (AE)
NWC sendiri merupakan komponen dalam invested capital (IC). Jika IC dihitung dari pendekatan operasi, maka rumus sederhananya adalah: NWC + PPE (aset tetap). Laba operasional setelah pajak (NOPAT) yang diperoleh dari invested capital, disebut return on invested capital (ROIC). Rumusnya:
ROIC = NOPAT/IC = NOPAT/(NWC + PPE)
Dari sini, sudah kelihatan jika PPE dan NOPAT tetap konstan, maka semakin kecil nilai NWC, semakin besar angka ROIC. Ini berarti, dengan laba dan aset tetap yang sama dibandingkan kompetitor, perusahaan yang pintar mengelola working capital dengan efisien, akan menghasilkan return yang lebih baik.
Bagaimana menilai pengelolaan WC ini efisien atau tidak? Di sinilah muncul metrik yang jarang dipedulikan mayoritas investor, namun memiliki peran yang krusial. Namanya cash conversion cycle (CCC). Pebisnis macam ko @robertgunawankeren biasanya sangat paham dengan hal ini. CCC adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah working capital dalam bentuk non-kas menjadi kas. Komponen dalam CCC ada 3, yang mana biasanya merupakan bagian terpenting dari keseluruhan WC. Rumusnya sebagai berikut:
CCC = DSO + DIO – DPO , di mana:
days sales outstanding (DSO) = (AR/Sales) * 365 hari
days inventory outstanding (DIO) = (Inventory/COGS) * 365 hari
days payable outstanding (DPO) = (AP/COGS) * 365 hari
DSO semakin kecil semakin baik, artinya piutang yang temponya lebih pendek lebih disukai.
DIO semakin kecil semakin bagus, artinya persediaan lebih cepat terjual dan menjadi kas.
DPO semakin besar semakin mantap, artinya semakin panjang jatuh tempo pembayaran ke supplier, semakin bagus.
Thus, semakin lama CCC, semakin tinggi kebutuhan modal kerja, dan sebaliknya. Kebutuhan modal kerja yang besar berarti invested capital juga membesar, sehingga ROIC berpotensi mengecil jika tidak diimbangi dengan peningkatan laba. Kebutuhan modal kerja yang besar, juga menjadikan uang terikat lebih lama. Orang bisnis bilangnya “uang mati”. Kalau demikian, maka kas dari operasi (OCF) dan free cash flow (FCF) juga akan mengecil.
Lalu apakah kita hanya boleh berinvestasi pada Perusahaan yang working capitalnya kecil? Jawabannya tentu tidak. Perusahaan yang hendak bertumbuh, membutuhkan investasi modal. Bisa via capex maupun WC. Beberapa bisnis memiliki nature yang semakin bertumbuh, membutuhkan WC yang besar pula. Jadi ukuran WC yang besar harus dijustifikasi dengan peningkatan revenue dan laba operasi yang proporsional. Otherwise, it will decrease value. Peningkatan laba operasi yang diinginkan tentunya tidak di bawah level ROIC existing, atau paling tidak, minimal harus di atas cost of capital.
Sekarang kita menyadari bahwa metric ROIC harus menjadi perhatian utama investor. ROIC adalah dasar dari DCF. Investor, semalas-malasnya melakukan DCF, tetap harus berpikir dalam framework DCF. ROIC tidak hanya sekedar berbicara tentang return saja. Ia memaksa kita untuk mengerti tiap-tiap aspek penting dalam sebuah perusahaan. Belajar tentang 1 metric ROIC saja, akan membedah banyak hal, antara lain:
*Struktur permodalan.
*Intensitas modal (capital intensity).
*Business model.
*Kualitas pengelolaan modal.
*Capital allocation.
*Growth projection.
*Kesehatan arus kas.
*dll.
That’s why, every long-term investors harus mengutamakan ROIC daripada ROE (kecuali untuk perusahaan finansial). Stop memutar film dan langsung lompat ke bagian akhirnya! Dengan demikian, anda akan memahami apa yang anda beli.
Saya sertakan pdf yang berisi penjelasan lebih rinci tentang WC dan hubungannya dengan ROIC, beserta contoh-contohnya. Mudah-mudahan bermanfaat!
$TOTL $IPCC $JTPE
1/3


