55

-1

(-1.79%)

Today

33.54 M

Volume

58.07 M

Avg volume

Company Background

PT Topindo Solusi Komunika Tbk adalah perusahaan start up yang didirikan pada tahun 2018. Perseroan didirikan sebagai pengembangan dari platform Top Pulsa milik Bapak Seiko Manito sebagai founder Perseroan yang mulanya fokus pada bisnis penjualan pulsa sejak tahun 2009. Di tahun 2018 juga Perseroan merilis aplikasi TopindoPay sebagai platform untuk memberi lebih banyak peluang bagi semua orang yang tertarik membuka usaha dengan minim modal. Selanjutnya, di tahun 2019 hingga tahun 2021 TopindoPay semakin mengembangkan fitur dan di aplikasinya seperti produk virtual dan produk FMCG yang dijual secara online. Di periode ini juga P... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK berbagi hasil pubex bulan Mei 2025, untuk mengetahui project yang sedang dalam proses.
https://cutt.ly/2rLXYanp
budayakan membaca dan belajar sebelum berinvestasi.
salam $CUAN $HRTA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK masuk radar pembelian net foreign 3 hari berturut-turut.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

mampir sini besok terbang $TOSK

Random Tag : $BBCA $CDIA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK bank....
cuman $PBSA yg meroket, td dah CL di pembukaan 70%... ee malah $NAIK yg masih hold

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK $KREN nih $BOSS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK melakukan perlawanan 🔥

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK ngapain pada Panic sell, harga aja udah mentok

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$COIN ku ARA, $TOSK ku kapan naik? $NINE ku kamu pas banget suspend disaat yg tepat.
CDIA ku masih sideways.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK awas jebakan betmen. mending kita nunggu di 50 🚬 ayo bid di 50

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK uhuk cicil dulu

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK balek setelan awal dulu 😭 untung dah tp

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK

ENTRY IDEAL & AGRESIF
✅ ENTRY IDEAL: Rp52–54
(Base support MA50/100 dan area retrace spike, batch kecil saat candle reversal/oversold, floating risk minim selama support ini bertahan dan tidak breakdown volume.)

🔰 ENTRY AGRESIF: Rp56–59
(Posisi sekarang–atas/di area resist minor spike, fast swing or scalping window, scaling out wajib tiap spike, hindari average up tanpa breakout >61/65 karena area tersebut distribusi ARB high risk.)

TAKE PROFIT (TP) & STOP LOSS (SL)
🔥 TAKE PROFIT (TP):

TP1: Rp61
(MA20/resist upper spike; scaling utama batch kecil sebelum reversal.)

TP2: Rp66
(Target optimis breakout bagi risk taker jika inflow/volume baru; exit wajib pada reversal merah panjang/sideways.)

🚫 STOP LOSS (SL):

SL: Rp50
(Cutloss disiplin di bawah base support konsolidasi, safeguard ARB jika distribusi lanjut.)

RISK–REWARD PERSENTASE
Dari Entry Ideal (Rp53):

TP1: +15.1%

TP2: +24.5%

SL: -5.7%

Dari Entry Agresif (Rp57):

TP1: +7.0%

TP2: +15.8%

SL: -12.3%

ISU, BERITA & SENTIMEN
FUNDAMENTAL & KATALIS:

Saham TOSK telah turun cepat sejak listing karena minimnya fungsi investor relations dan ritel mendominasi. Fundamental membaik: profit naik, margin meningkat, produk baru diterima pasar, namun belum tercermin pada harga saham di bursa.

Tidak ada buyback, manajemen optimis kinerja meningkat 30% di 2024—window upside terbuka hanya jika data laba terbukti signifikan di LK Q3–Q4.

Kepemilikan mayor belum berubah signifikan, isu corporate masih minim aksi strategis (hanya spekulasi ritel short run).

SENTIMEN PASAR:

MA mayor campuran: MA20/50 “netral”, MA5 “jual”, indikator RSI 47 “netral”, Stochastic dan MACD cenderung flat.

Komunitas: batch kecil scalping/swing quick window, scaling tiap spike, trailing SL wajib untuk menghindari distribusi mendadak.

Valuasi di Rp56 dianggap fair value market growth, tetapi margin masih tipis—upside tergantung ability mengubah model bisnis dan profitabilitas baru.

TEKNIKAL & MOMENTUM
MA campuran, RSI dan oscillator netral, volatility tetap tinggi di sekitar base support.

Momentum naik hanya valid untuk window swing/scalp kecil di area support, upside terbatas unless breakout kuat/inflow news baru.

STRATEGI TRADING
Entry batch kecil pada support 52–54 saat reversal atau panic sell, TP1 scaling 61, TP2 breakout 66, SL <50 semua entry.

Entry agresif/scalping 56–59 di spike, trailing SL dan scaling exit wajib.

Hindari akumulasi besar; scaling exit paling aman pada spike.

MOMENTUM NAIK/TIDAK?
Momentum masih ada window swing kecil jika support konsolidasi bertahan dan volume rebound, upside terbatas ke TP1–TP2, downside sangat besar bila support fail atau distribusi akselerasi.

SINYAL BELI & SCALPING
🚀 Sinyal Beli: Moderate (Confident: 65%)
(Batch kecil quick swing/scalp, scaling & trailing SL utama.)

🚀 Sinyal Scalping: Kuat (Confident: 85%)
(Volatilitas tinggi, scalping window, bukan hold besar.)

RINGKASAN TOSK (IDX:TOSK) – AGUSTUS 2025
TOSK sideways volatil, entry ideal 52–54, agresif 56–59, TP1 61, TP2 66, SL <50. Fundamental makin baik, upside terbatas, scaling/trailing SL wajib, sinyal beli moderate (65%), scalping sangat cocok (85%). Batch kecil, bukan untuk hold besar.

❗Disclaimer: Informasi dan analisa yang dibagikan di sini hanya untuk tujuan edukasi dan referensi. Ini bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau saran untuk membeli, menjual, atau memegang saham tertentu. Selalu lakukan analisa dan riset Anda sendiri sebelum mengambil keputusan investasi. Investasi mengandung risiko, dan hasil masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan.

$LAJU $WIRG

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK

nangissssss

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Amin semoga saja. kalo $JATI tuh juga sama sebelumnya tidur lama, lebih lama dari $TOSK malahan, dan ternyata juga bisa bangkit juga, tinggal butuh waktu dan kesabaran saja.
semoga $IHSG Hari senin di awal September baik-baik saja, kalo memang DePeEr susah dibubarkan lebih baik anggota dewannya yang kemarin2 buat geram masyarakat lebih baik mundur saja agar masyarakat juga kembali tenang.

$TOSK otw 66 kata sahabat gue😅

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK izin pamit harga 60 kemarin

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK Butuh motivasi ajah si

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Alhamdulillah... waktu masih pada 50. orang2 pada takut, gw malah terus nabung... pas orang2 masuk, waktunya gw keluar.. wkwkwk... $ATLA $TOSK $ADCP

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK LK Q2 2025: Perusahaan Asal Singkawang

Request salah satu user Stockbit member External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

PT Topindo Solusi Komunika Tbk adalah contoh menarik bagaimana perusahaan muda dengan akar lokal bisa melantai di bursa dan berkembang menjadi pemain digital dengan ambisi besar. Didirikan pada 2018, awalnya perusahaan ini mengusung brand Topindopay sebelum rebranding menjadi Topindoku pada 2022. Setahun kemudian mereka mengubah anggaran dasar untuk masuk sebagai perusahaan publik, lalu di Februari 2024 resmi IPO dengan melepas 875 juta saham di harga Rp125 per lembar. Kantor pusatnya berlokasi di Singkawang, Kalimantan Barat, sebuah kota yang mungkin jarang terdengar sebagai basis perusahaan teknologi nasional, tapi justru dari sana lahir perusahaan yang kini mengelola bisnis digital, ritel, hingga properti. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Figur sentral di balik TOSK jelas adalah Seiko Manito. Lahir di Singkawang tahun 1993, Seiko memulai usahanya dari jualan pulsa dengan modal cuma Rp500 ribu saat SMA. Dari usaha kecil itu ia merintis bisnis digital hingga mendirikan PT Topindo Solusi Komunika di 2018. Di bawah kepemimpinannya, aplikasi Topindoku berkembang jadi super-app yang kini punya lebih dari 7,5 juta pelanggan aktif, 24 cabang, dan seribu lebih mitra UMKM yang bergantung pada platform ini. Seiko memegang kendali penuh dengan kepemilikan 54,17% saham atau 2,37 miliar lembar, dan posisinya begitu sentral sampai-sampai dalam perjanjian kredit dengan BCA tercantum syarat kepemilikannya tidak boleh turun di bawah 51%. Selain Topindoku, ia juga mendirikan perusahaan lain seperti PT Digitrans Solusi Nusantara dan PT Topindo Media Investama, membangun sebuah ekosistem bisnis yang saling terkait.

Namun cerita TOSK tidak hanya tentang Seiko. Ada sosok Robby Cahyadi yang menjadi Komisaris Utama sekaligus pemegang saham terbesar kedua. Robby adalah investor aktif yang rajin masuk ke pasar membeli saham TOSK di harga bawah. Pada Februari 2025 ia borong lebih dari 118 juta saham di harga gocap, lalu menambah lagi 50 juta di April, dan bahkan 135 juta saham di Juni di harga Rp45. Total kepemilikannya sempat mencapai 516,5 juta lembar atau 11,8% dari total saham. Pada Agustus 2025 ia mulai melepas sebagian kecil kepemilikan, 3 juta lembar di harga Rp52–59 dan 18 ribu lembar di Rp59, tapi secara keseluruhan porsinya tetap besar. Dari latar belakang, Robby lulusan Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan dan punya sertifikasi TEFL. Ia berdomisili di Tangerang, dan menariknya meski bukan berlatar belakang finansial, ia berani menaruh uang besar di perusahaan teknologi finansial yang masih tahap berkembang.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Dengan struktur kepemilikan ini, TOSK pada dasarnya punya dua pilar. Seiko sebagai founder, operator, dan pengendali yang membangun bisnis dari nol, sementara Robby berperan sebagai investor pengawas lewat posisi Komisaris Utama. Publik memegang sisanya sekitar 15%, sedangkan beberapa nama lain seperti Deden Hendra Permana, Ramadhona, dan Ket Cung masuk dalam daftar pemegang saham signifikan sekaligus duduk di kursi komisaris. Konfigurasi ini membuat arah perusahaan relatif terkonsentrasi namun tetap ada check and balance dari komisaris.

Bisnis utama TOSK ada di penjualan produk digital, layanan pembayaran, dan O2O platform. Anak usahanya memperluas cakupan, seperti PT Topindo Niaga Nusantara yang bergerak di ritel FMCG, PT Topindo Ikon Properti yang fokus ke sewa properti dan pembangunan gedung, serta PT Uwang Lintas Semesta yang baru berdiri 2025 untuk layanan e-wallet dan remitansi. Jadi sebenarnya TOSK sedang membangun model bisnis campuran antara digital dan fisik, dengan ambisi jadi ekosistem serba ada bagi UMKM.

Kalau melihat kinerja semester I 2025, ada cerita kontras. Revenue turun dari Rp1,2 triliun di 2024 jadi Rp859,9 miliar. Penyebab utamanya penurunan penjualan produk digital dan FMCG. Namun laba bersih justru naik dari Rp2,9 miliar ke Rp3,7 miliar. Operating profit naik signifikan dari Rp3,7 miliar ke Rp5,3 miliar. Ini bukan karena penjualan tumbuh, tapi karena efisiensi biaya. Beban penjualan turun dari Rp1,7 miliar ke Rp1,2 miliar, beban umum-administrasi turun dari Rp12,8 miliar ke Rp9,1 miliar. Margin laba operasi meningkat karena pengendalian biaya yang ketat. Dengan kata lain, manajemen berhasil memoles angka meski pendapatan turun.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Yang paling krusial justru di arus kas. Tahun lalu per Juni 2024, TOSK mencatat arus kas operasi negatif Rp44,9 miliar meski laba positif. Itu sinyal bahaya karena laba tidak terkonversi ke kas. Tapi per Juni 2025, kondisi berbalik. Arus kas operasi positif Rp13,2 miliar. Setelah dikurangi belanja investasi Rp2,7 miliar, free cash flow masih positif Rp10,4 miliar. Ini bukti bahwa laba bersih Rp3,7 miliar kali ini benar-benar didukung kas nyata, bukan hanya permainan akuntansi. Perusahaan juga masih punya kas Rp69,2 miliar, sehingga punya bantalan cukup untuk operasional dan ekspansi.

Dari sisi neraca, total aset naik tipis dari Rp215,5 miliar akhir 2024 ke Rp218,7 miliar per Juni 2025. Aset lancar Rp162,3 miliar dengan dominasi uang muka pembelian persediaan Rp89,9 miliar dan kas Rp69,2 miliar. Aset tetap neto Rp23,3 miliar, sementara ada uang muka pembelian aset tetap dari pihak berelasi Rp25,8 miliar yang belum bergerak. Liabilitas turun dari Rp62,1 miliar ke Rp59,1 miliar, sebagian besar jangka pendek Rp55,9 miliar. Pinjaman bank jangka pendek Rp28,7 miliar dan jangka panjang Rp2,2 miliar. Dengan current ratio 2,4x dan DER 0,4x, posisi keuangan masih sangat aman. Bahkan rasio EBITDA terhadap kewajiban 1,8x menunjukkan perusahaan sanggup bayar bunga dan pokok utangnya dari laba operasi.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Segmen usaha memperlihatkan dominasi produk digital dengan kontribusi Rp855,1 miliar dari total penjualan Rp859,9 miliar, menyumbang laba sebelum pajak Rp5 miliar. Segmen FMCG hanya Rp4,6 miliar dengan rugi Rp671 juta, sementara penyewaan alat Rp121 juta dengan rugi Rp396 juta. Jadi jelas sekali jantung perusahaan ada di bisnis digital. Hanya saja margin digital tipis, sekitar 1,8%, jadi butuh volume besar dan efisiensi biaya ketat.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Risiko utama ada di ketergantungan pada vendor. Dua pemasok besar, PT Loket Pembayaran Digital dan PT Bimasakti Multi Sinergi, menyumbang Rp466 miliar dari total pembelian digital. Jika salah satu bermasalah, bisa berdampak signifikan. Dari sisi pelanggan lebih aman karena tidak ada yang dominan di atas 10%. Tapi ada catatan transaksi pihak berelasi cukup besar, seperti uang muka pembelian aset Rp25,8 miliar kepada Seiko Manito untuk gedung yang digunakan anak usaha properti. Pembayaran ini bahkan diundur sampai Desember 2025.

TOSK adalah perusahaan muda dengan struktur kepemilikan terkonsentrasi di Seiko Manito dan diperkuat investor aktif Robby Cahyadi. Revenue masih turun tapi laba bersih naik karena efisiensi biaya, dan yang lebih penting, laba kini ditopang arus kas positif. Dengan kas Rp69 miliar, free cash flow positif Rp10 miliar, DER rendah 0,4x, serta current ratio 2,4x, secara finansial mereka cukup sehat. Tantangannya jelas, bagaimana mengembalikan pertumbuhan top line agar tidak hanya bergantung pada pemangkasan biaya. Dengan digital product sebagai tulang punggung dan dukungan anak usaha baru seperti UWANG, perusahaan masih punya peluang untuk berkembang. Tapi investor juga perlu waspada pada margin tipis, konsentrasi vendor, dan transaksi pihak berelasi. Figur Seiko dan Robby jadi kunci arah perusahaan, dan selama keduanya solid, TOSK masih punya napas panjang di bursa.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari Januari–Juni 2024 penjualan bersih masih Rp1,201 triliun, tapi enam bulan pertama 2025 drop jadi Rp859,8 miliar. Turun 28,5% year-on-year. Walaupun laba operasional dan laba bersih masih bisa naik gara-gara mereka ketat mengendalikan biaya, penurunan revenue sebesar ini tetap bikin waswas. Kenapa? Karena kalau pasar makin sempit, produk atau jasa tidak relevan, atau kompetitor makin agresif, cepat atau lambat profit juga akan ketarik turun. Jadi walau sekarang masih untung, kalau jualan terus mengecil, sustainability-nya dipertanyakan.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Red flag berikutnya agak unik, yaitu uang muka pembelian aset ke pihak berelasi. Ada Rp25,78 miliar yang dicatat sebagai uang muka untuk beli tanah dan bangunan dari Seiko Manito, si UBO sekaligus Direktur Utama. Jumlahnya tidak bergerak sama sekali dari Desember 2024 sampai Juni 2025, padahal nilai transaksi totalnya Rp67,2 miliar. Deadline pembayaran juga sudah molor, tadinya Juni 2024 jadi diperpanjang ke Desember 2025. Masalahnya jelas, ini konflik kepentingan dan tanda tata kelola belum rapi. Uang segitu diam tak produktif, padahal bisa dipakai buat ekspansi atau nutup utang. Intinya, perusahaan seperti terjebak menalangi proyek internal bosnya sendiri.

Lanjut, ada soal agunan pinjaman. Utang bank jangka pendek maupun jangka panjang mereka ke BCA ternyata dijamin pakai tanah dan bangunan pribadi milik Seiko Manito. Untuk perusahaan keluarga kecil mungkin hal ini lumrah, tapi untuk emiten publik, agak memprihatinkan. Artinya, neraca perusahaan tidak cukup kuat buat berdiri sendiri di mata bank. Risiko pribadi UBO jadi tinggi, dan bisa bikin keputusan bisnis condong ke penyelamatan aset pribadi dibanding fokus pada kepentingan perusahaan.

Pinjaman itu sendiri juga diikat ketat oleh covenant. Ada sederet larangan, seperti tidak boleh ambil kredit baru tanpa izin bank, tidak boleh kasih jaminan ke afiliasi, tidak boleh buka bisnis baru atau investasi tanpa restu, bahkan mengubah susunan komisaris, direksi, atau pemegang saham juga harus izin. Dividen pun kalau lebih dari 30% mesti kasih pemberitahuan sebulan sebelumnya. Walau saat ini mereka masih comply dengan rasio keuangan (Current Ratio 2,4x, DER 0,4x, EBITDA/Debt Service 1,8x), tetap saja perusahaan jadi kurang fleksibel. Mau ekspansi sedikit saja harus izin bank, ini jelas mengekang ruang gerak.

Hal terakhir yang bikin bingung adalah arus kas terkait non-controlling interest (NCI). Ada tambahan Rp4,5 miliar ke saldo kepentingan non-pengendali setelah pendirian anak usaha PT Uwang Lintas Semesta di mana TOSK pegang 70%. Di laporan perubahan ekuitas angka ini wajar muncul sebagai kontribusi NCI. Tapi di laporan arus kas, Rp4,5 miliar itu muncul sebagai arus kas masuk dengan label akuisisi kepentingan pada entitas anak dari kepentingan nonpengendali. Bahasa ini bias, karena biasanya akuisisi dari NCI berarti induk beli saham minoritas, harusnya keluar uang, bukan masuk. Jadi antara laporan ekuitas dan cash flow seperti tidak sinkron. Investor bisa bingung, ini kontribusi modal dari NCI atau transaksi jual-beli saham internal? Pencatatan seperti ini bisa bikin transparansi laporan dipertanyakan.

Masalah TOSK bukan hanya soal angka penjualan yang jatuh, tapi juga soal governance dan transparansi. Uang muka ke bos tidak jelas progresnya, utang bank dijamin aset pribadi, covenant yang ketat bikin ruang gerak sempit, sampai anomali pencatatan cash flow yang membingungkan. Semua ini bisa bikin investor bertanya-tanya, seberapa siap perusahaan tumbuh sehat tanpa bergantung pada manuver personal UBO? Jadi kalau bicara red flags, kombinasi antara penjualan yang nyungsep dan governance yang lemah ini adalah alarm keras yang tidak bisa diabaikan. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Valuasi TOSK di harga Rp56 memang menarik. Kalau kita lihat angka-angka, PER TOSK ada di 32,56x. Itu artinya pasar membayar 32 kali laba per saham yang dihasilkan perusahaan. Lumayan mahal kalau dibandingkan dengan patokan PER ideal 10x, tapi angka ini muncul karena EPS TOSK tumbuh kencang. Dari annualized EPS Rp1,38 tahun lalu sekarang jadi Rp1,72 alias naik 24,6%. Jadi wajar kalau pasar kasih premium. Hanya saja dengan PEG di 1,32x bisa dibilang harga saham sudah agak kepalang mengandung ekspektasi tinggi.

Kalau bicara valuasi berbasis aset, BVPS TOSK ada di Rp35,45 jadi PBV-nya 1,58x. Kalau ditarik ke tangible book minus aset tak berwujud, TBVPS Rp34,12 dan PTBV 1,64x. Artinya harga Rp56 jelas premium dibanding nilai buku. Untuk jadi PBV 1 di harga ini, ekuitas per saham harus naik 58%. Itu butuh laba ditahan yang lebih besar atau strategi memperbesar modal kerja dan aset produktif. Artinya perusahaan harus agresif perbesar earning power sambil nahan payout dividen.

Masuk ke kas, di Juni 2025 TOSK punya kas Rp69,2 miliar dengan utang Rp35,2 miliar. Kalau dihitung per saham, cash per share Rp15,83 sementara debt per share Rp8,04. Jadi secara likuiditas posisi aman karena kas lebih gede dari utang. Pantas kalau CFO per share bisa tembus Rp6,01 dan FCF per share Rp5,30. Kalau dibanding harga saham Rp56, P/CFO ada di 9,3x dan P/FCF 10,6x. Ini level yang sehat jauh lebih rasional ketimbang PER yang kelewat tinggi. Bahkan kalau pakai hitungan BEP sederhana, investor butuh Rp5,60 per tahun per saham. CFO sudah 6,01 dan FCF 5,30. Jadi secara kas TOSK hampir sanggup nutup investasi dalam 10 tahun dengan catatan kinerjanya konsisten.

Sayangnya P/S TOSK super rendah, cuma 0,14x. Itu bukannya bargain tapi sinyal margin tipis. Bayangkan gross margin cuma 1,83%. Jadi meski jualan triliunan, laba yang bisa diambil tipis banget. Ini bikin valuasi berbasis sales terlihat rendah, tapi itu bukan kabar bagus malah tanda bisnisnya berat di margin. Kalau mau turunkan PER ke level 10 tanpa harga turun, EPS harus naik 225% jadi Rp5,60. Itu artinya TOSK harus benar-benar tekan COGS, naikin harga, atau geser portofolio ke produk dengan margin lebih tebal. Kalau gagal harga sekarang bisa kelihatan overpriced.

EV juga ngasih cerita lain. Market cap TOSK Rp245 miliar, setelah hitung utang, kas, dan minority interest, EV Rp215 miliar. Kalau dibanding revenue tahunan Rp1,72 triliun, EV/Sales cuma 0,13x. Tapi EV/EBITDA lumayan tinggi, 16,7x, dan EV/EBIT sampai 20,3x. Ini nunjukkin bahwa laba operasionalnya masih kecil banget dibanding nilai perusahaan. Jadi kas memang banyak, tapi profitabilitas inti belum ngejar valuasi.

Dividend yield tipis banget, cuma 0,83% dengan payout ratio 35%. Buat growth stock ini biasa. Tapi jelas bukan saham yang dibeli buat kejar dividen. Investor masuk ke TOSK jelas karena ekspektasi growth, bukan yield.

Kalau kita tarik ke valuasi ideal, harga wajarnya dengan PBV 1 ya sekitar Rp35 dan dengan PER 10 sekitar Rp17. Jadi harga Rp56 saat ini jelas lebih mengandung ekspektasi masa depan. Kalau perusahaan bisa beneran naikin margin, efisiensi biaya, dan dorong revenue ke produk high margin, target itu bisa dikejar. Kalau tidak, ya harga saham rawan koreksi karena gap antara realita dan ekspektasi kelewat lebar.

Masalahnya analisis ini pakai annualisasi data 6 bulan. Jadi kalau paruh kedua tahun berbeda pola, semua angka bisa bias. Ditambah data belum diaudit, jadi ada potensi adjustment. Belum lagi faktor kualitatif kayak eksekusi manajemen, daya saing di bisnis digital, dan hubungan dengan vendor atau partner. Semua itu bisa bikin proyeksi bagus di Excel jadi jeblok di real life. Untuk nutup kelemahan ini TOSK sebaiknya dianalisis juga pakai DCF, pakai skenario optimis basis pesimis, plus dibandingkan peer di sektor digital dan FMCG.

Valuasi TOSK di Rp56 seolah-olah pasar percaya penuh sama cerita growth. Secara kas perusahaan aman bahkan CFO sudah mendekati level break-even investasi 10 tahun. Tapi secara laba PR mereka besar banget, margin harus naik berkali lipat. Kalau berhasil harga Rp56 masuk akal. Kalau gagal, investor yang masuk di harga sekarang bisa nyesel karena bayar mahal untuk margin yang tipis. Jadi ceritanya bukan sekadar angka PER dan PBV, tapi soal bagaimana TOSK bisa ngubah model bisnis dari jualan volume tipis ke arah profit yang lebih tebal.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BBCA

Read more...

1/6

testestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MPIX semoga jadi the next $JATI
atau $TOSK

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK
Bila melihat awal mulai ada pergerakan nilai kuatnya di 56 ini, bila masih lanjut ke bawah kemungkinan bisa ke gocap lagi ini, namun bila kembali mantul ke atas bisa...............
Disclaimer ⚠️ : Ini bukan ajakan untuk jual/beli saham tertentu, silahkan melakukan riset anda sendiri dan melakukan investasi sesuai ilmu anda.
$IHSG Terimakasih $MEJA.

1/3

testestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

bang @BeniKatashi kita $TOSK dulu bang 😵‍💫

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK $NAIK $CUAN
suatu saat ingin tertawa saat kemarau 😅

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOSK disaat orang bingung, tiba2 terbang dan membuat orang lain tambah bingun

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BSBK $CGAS $TOSK untung arbnya 15% hahaha bayangin klo 35% kyk dlu

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

bingung mau serok yg mana $TOSK $ATLA $COIN

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy