


Volume
Avg volume
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi. Perusahaan berinvestasi dalam tiga sektor; konsumen, infrastruktur, dan sumber daya alam. Portofolio investasi sumber daya alamnya termasuk perusahaan yang bergerak dalam industri batu bara, seperti PT Adaro Energy Tbk; perkebunan minyak kelapa sawit, seperti PT Provident Agro Tbk; eksplorasi gas dan minyak bumi, seperti Interra Resources Ltd, dan pertambangan tembaga dan emas, seperti Sihayo Gold Ltd. Portofolio investasi infrastrukturnya mencakup perusahaan yang bergerak dalam penyewaan menara telekomunikasi, seperti PT Tower Bersama In... Read More
JAKARTA – Daftar perubahan kepemilikan saham di atas 5% Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (26/11) masih menampilkan PT Henan Putihrai Asset Management, yang terus membeli saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).
Total saham perusahaan pengelola aset ini di SSIA telah mencapai 8,28%, setelah...

www.idnfinancials.com

$AMRT asing ngejualin mulu.. iya lah teknikal jelek bgt, fundamental emg murah tpi pendapatan gagal sesuai ekspektasi zzzz cma bs turun sama kyk $SRTG
[ Harga $SRTG sekarang Rp 1.595 ]
Zona Area Beli Aman : Rp 1.540 – 1.580
— Area support aman untuk akumulasi santai, risk/reward masih ideal Boss
Zona Stoploss : < Rp 1.500
— Jika turun ke bawah sini, struktur swing melemah dan rawan koreksi lebih dalam
Jika naik & breakout : > Rp 1.650 → ENTRY LANJUTAN (tambah posisi)
Target Profit:
• TP1 = Rp 1.690
• TP2 = Rp 1.740 – 1.780
Keterangan Tambahan:
- SRTG masih bergerak dalam pola konsolidasi sehat, butuh volume untuk breakout 1.650
- Selama bertahan di atas 1.540, momentum masih aman
- Jangan kejar harga dekat resistance biar entry tetap nyaman
Analisa saya boleh bantu, tapi keputusan tetap milik Boss.
Ayo REQUEST SAHAM di kolom komentar seperti
$MLPL $ETWA
,Nanti Kami Buatkan Flowchart Keputusan biar analisa makin gampang!
Support like agar terus update!!!
Follow untuk ikuti flowchart keputusan saham trend
Kalau postingan ini bermanfaat, boleh banget kasih tip lewat tombol bergambar 💲 di bawah ya. Terima kasih banyak 🙏
BLSH
🟩 $NTBK
Harga (134) < MA 5 (142) | > MA 50 (120)
Volume (77.9M) < Volume MA 20 (240.8M)
Relative Strength Rating: 90%
Entry 1: 131
Entry 2: 125
Take Profit 1: 146 (+8.9%)
Take Profit 2: 156 (+16.4%)
Stop Loss 1: 128 (-4.4%)
Stop Loss 2: 122 (-8.9%)
Kesimpulan:
Harga masih di atas MA50 menandakan trend mayor tetap bullish. Tekanan jual terlihat dari volume yang jauh di bawah rata-rata, tetapi RSR 90% menunjukkan saham masih kuat secara relatif terhadap pasar. Selama bertahan di 131, peluang reversal tetap terbuka.
📌 Disclaimer:
Analisa ini berbasis data teknikal dan bukan ajakan membeli atau menjual. Risiko keputusan tetap pada trader masing-masing.
Random TAG: $BBRI, $SRTG
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. - SRTG
Laporan Keuangan
- Neraca Keuangan
- Laporan Laba Rugi
- Laporan Arus Kas
- Laporan Perubahan Ekuitas
Kunjungi dan follow kami untuk laporan lengkap fundamental emiten!
$SRTG
1/4




Kali ini gue mau bahas tentang "Hidden Gems" ketiga, ini sebenarnya adalah clue dari koh Hauw2x, nah disini gue mau jabarin terkait hal tersebut.
Cluenya:
Hidden gems ketiga resmi ATH.
Penguatan conviction yok, biar sama2 kuat sampe atas. 100 likes donk.
Esensi dari hidden gems ketiga adalah power struggle.
Antara siapa? Surakarta dan Kertanegara.
Surakarta mundur dari poros kekuasaan, digantikan oleh Kertanegara.
Otomatis, orang2nya Surakarta akan diganti oleh orang2 nya Kertanegara.
Salah satu figur yang dari dulu dianggap tidak tersentuh, akhirnya terbukti merugikan negara.
Kena kasus korupsi, selesai. Businessnya? Ya diserap.
Businessnya apa?
Berhubungan dengan sesuatu yang sangat vital dalam roda ekonomi Indonesia, serta demandnya dalam jumlah besar.
Selama ini dikuasai dan didominasi asing, perlahan2 mau diambil alih oleh lokal.
Dan akan inject capital.
Dulu diekspor ke luar, dijadikan produk jadi, lalu dibeli lagi dengan harga mahal, lalu selisihnya ditelan asing.
Sekarang, diproduksi sendiri dalam bentuk mentah, diolah jadi, lalu selisihnya diambil sebagai keuntungan usaha yang sah dan halal, masuk ke kantong anak bangsa ini.
Belum tahu sahamnya apa?
Saya bukan mau pelit soal info, tapi terlalu sensitif, karena urusan sama penguasa.
Takut nanti ada tukang bakso lewat.
Tapi saya rasa temen2 harusnya udah cukup jelas orang2 yang dimaksud itu siapa.
Clue pertama :
https://stockbit.com/post/21684882
---
Ini pembahasannya:
Owner “dapet uang triliunan” baru-baru ini → berarti ada aksi korporasi gede yang settle di periode itu (penjualan saham, divestasi, corporate deal, atau settlement akuisisi).
Sekarang, sebelum nebak emiten, kita fokus dulu ke pertanyaannya:
🧐 “Ke Konglomerat sekarang.”
Artinya kita harus masuk ke siapa konglomerat yang paling matching dengan:
Syarat Hidden Gems #3:
1. Owner baru dapat uang triliunan minggu sebelumnya (ini postingan clue pertama di awal bulan Oktober 2025)
2. Owner powerful, dekat dengan 08 (Prabowo) dan 05 (Sandiaga Uno)
3. Ada katalis pemerintah yang akan nge-trigger bisnisnya
4. Bisnisnya menyangkut komoditas vital nasional yang selama ini dikuasai asing → sekarang mau diambil alih lokal
5. Ada “power struggle Surakarta vs Kertanegara” (kode politik)
6. Figure “dulu dianggap tidak tersentuh, kena kasus, bisnisnya diserap.”
Ini bukan clue biasa. Ini heavy geopolitical + industrial clue.
---
🔥 Mari kita bedah satu-satu sampai ketemu “kelompok konglomerat-nya”
1. Owner baru dapat uang triliunan (Akhir September 2025)
Kita cari konglomerat Indonesia yang pada Q3–Q4 2025:
-melakukan penjualan aset besar
-divestasi
-mendapat pembayaran akuisisi,
-atau settlement penjualan bisnis luar negeri.
🤑 Beberapa konglomerat yang dapat cash triliunan 2024–2025:
A. Keluarga Widjaja (Sinarmas Group)
Baru jual sebagian porsi Bank Sinarmas
Aksi-aksi deleveraging grup
Dealing besar di pulp & paper + energi
→ Cash-in besar.
B. Keluarga Prajogo Pangestu (Barito / Chandra Asri / GEMS)
Selling beberapa aset energi
Ekspansi Petchem masif
→ Selalu berkutat di komoditas vital.
C. Keluarga Salim (Indofood, IDN financial ecosystem)
Dapat cash besar dari corporate restructuring + deals
→ Power politik besar.
D. Keluarga Garibaldi Thohir – “Boy Thohir / Erick Thohir family”
Sering ada transaksi GEMS, ADMR, MBMA, HRUM, etc
Dekat dengan pemerintahan
→ Masuk kategori powerful + dekat elite.
E. Keluarga Sandiaga Uno / Saratoga Ecosystem
Deal triliunan lewat investasi exit & refinancing
VERY close to “05” (karena ya 05 = Sandi)
→ High political proximity.
F. Grup Bakrie (BUMI, BRMS, VIVA)
Sedang restrukturisasi besar
Banyak corporate actions
→ Tapi clue “divestasi triliunan minggu lalu” kurang cocok.
---
❗ Tapi clue “SURAKARTA vs KERTANEGARA” = POLITIK
Ini clue yang paling penting di seluruh puzzle.
Surakarta = klaster politik Jokowi / Solo
Kertanegara = klaster Prabowo (Markas Gerindra di Jl. Kertanegara)
🧐 Clue:
> Surakarta mundur.
Kertanegara menggantikan.
→ Ini transisi kekuasaan ke Prabowo-Gibran (08–05).
Maka konglomerat yang paling diuntungkan adalah yang:
✔ Dekat dengan 08 (Prabowo)
✔ Dekat dengan 05 (Sandi)
✔ Sudah in-the-circle politik baru
So far konglomerat yang memenuhi 1+2+3:
→ Grup Saratoga (SRTG, MDKA, TBIG, MPMX)
Karena:
Sandiaga Uno = 05
Sahabat dekat Prabowo = 08
SRTG full of inorganic growth
SRTG sering inject modal triliunan
SRTG punya exposure heavy industrial + natural resources
Dan mereka baru exit beberapa investasi besar → dapat cash gede
>> Ini cocok 80%.
---
❗ Lanjut clue: “Komoditas vital, dikuasai asing, ingin diambil alih lokal.”
Bidang yang memenuhi:
1. Mining / smelter (Nikel, tembaga, bauksit)
2. Energy & gas
3. Petroleum / petrochemical feedstock
4. Pupuk & ammonia
5. Logistics & port
6. Agricultural input / CPO upstream
7. Timber processing (tapi clue sebelumnya lebih condong ke chemicals/metals)
🥸 Konteks geopolitik 2024–2025:
→ Indonesia agresif menghilirisasi mineral & chemical feedstock, terutama:
Nikel → sudah
Bauksit → stop ekspor
Tembaga → smelter
Ammonia/Urea → supply besar, feedstock penting industri
Chlor-alkali → feedstock vital plastisizer & PVC
Coal gasification → DME
Dan negara memang mau mengurangi dominasi asing di sektor:
fertilizer feedstock (ammonia–urea)
petrochemical (ethylene–propylene chain)
energy metallurgy
>> Ini match banget dengan Barito Group / Chandra Asri / Prajogo Pangestu.
Barito is big in:
Petchem (ethylene, propylene, styrene)
Renewable
Forest & biomass
Ammonia chain (via deals)
HCI Chlor-alkali
Big capital injections across subsidiaries
Dekat kekuasaan → iya
Ini match 70%.
---
❗ Lanjut clue: “Owner baru dapat uang triliunan MINGGU LALU.”
Siapa yang dapat cash-in gede akhir September 2025?
Yang paling relevan:
🛜 Prajogo Pangestu (Barito Group)
Bulan September 2025:
Settlement beberapa transaksi petchem & energy
Refinancing deals besar
Monetisasi aset luar negeri
Itu real & massively triliunan.
🧭 Saratoga ($SRTG)
Periode 2025:
Exit sebagian kepemilikan di beberapa aset
Cash-in besar
Divestasi minor di MDKA/TBIG ecosystem
---
❗ Lanjut clue: “Bisnisnya vital & selama ini dikuasai asing → sekarang diambil alih lokal.”
💡 Bidang ini sangat mengarah ke:
**Chemical feedstock (chlor-alkali chain)**
Ammonia–Urea chain
Petrochemical chain
Mineral concentrate chain
Logistics chain (port / storage)**
🗽 Yang paling dikuasai asing:
- ammonia & fertilizer feedstock
- petrochemical
- palm oleochemical exports
- copper concentrate
- bauxite alumina chain
💩 Yang PALING relevan dengan “akan diambil alih lokal” = ammonia–urea chain.
Dan guess what?
🪼 → Prajogo / Barito MEGA EXPANDING ke chemical feedstock
🥊 → It fits like a glove.
---
❗ Sekarang, “power struggle + figur tak tersentuh kena kasus → bisnisnya diserap.”
--> Ini mengarah ke sektor:
1. energi
2. pelabuhan
3. minyak
4. pupuk
5. infrastruktur industri
6. supply chain bahan baku vital
Orang “tak tersentuh + kena kasus + bisnis vital dikuasai asing” → heavy hint ke:
Sektor impor bahan baku kritikal
yang sering jadi ladang rente dan kickback.
Indonesia punya beberapa sektor yang sangat vital:
1. Gas untuk pupuk
2. Chemical feedstock (HCI, chlorine, caustic soda)
3. Ammonia import
4. Energy logistics
5. Mining concentrates
***Orang “tak tersentuh” + “korupsi” + “bisnisnya diserap negara-lokal”
Sangat-sangat mengarah ke komoditas energi + pupuk + petrokimia.***
Dan guess what again?
🔎💎 → Grup Barito (Chandra Asri / CAPC) adalah pemain inti petchem & industrial chemical Indonesia.
✅✅✅
🔥 KESIMPULAN SEMENTARA: Konglomerat yang paling cocok =
⭐ PRAJOGO PANGESTU (BARITO GROUP) ⭐
(Pemilik: BRPT, TPIA, GEMS, ADRO ecosystem melalui partnership)
Why? 😎
✔ Baru dapat cash-in triliunan akhir September
✔ Dekat dengan kekuasaan 08–05
✔ Fokus ke komoditas vital
✔ Ekspansi besar menuju chemical feedstock (yang selama ini dikuasai asing)
✔ Pemerintah sedang dorong hilirisasi petchem/chemical chain
✔ Karakter hidden gems = inject asset → intrinsic value naik
✔ Power struggle Surakarta vs Kertanegara → klaster bisnis Prajogo jelas shift ke orbit kekuasaan baru
✔ Salah satu figur “tak tersentuh” di sektor energi/chemical kena kasus → bisnisnya bisa diserap oleh pemain besar = cocok
✔ Clue soal “diproduksi sendiri lalu margin masuk ke kantong anak bangsa” = EXACTLY cocok dengan industrial chemical & petchem chain
✔ Timeline-nya match banget
⚠️⚠️⚠️
Jadi… Emang “Konglomeratnya siapa?”
👉 Prajogo Pangestu / Barito Group
Kalau ini benar, maka hidden gem ke-3 yang dia kodekan kemungkinan besar adalah salah satu dari:
$BRPT
$TPIA
(atau satu entitas baru/anak perusahaan yang akan di-inject asset chemical feedstock)
🔥 PRAJOGO PANGESTU – BARITO GROUP 🔥
1/2


IDXChannel - Profil saham SRTG milik perusahaan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, sebuah perusahaan investasi besar di Indonesia yang aktif menanamkan modal pada berbagai sektor strategis seperti energi, infrastruktur, kesehatan, dan konsumen.
Saham SRTG pertama kali melantai di BEI pada tahun 2013 ...

www.idxchannel.com

JAKARTA – Daftar perubahan kepemilikan saham di atas 5% Bursa Efek Indonesia (BEI), menampilkan penjualan 4,2 juta saham PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), yang dilakukan oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada Senin (24/11).
Perusahaan investasi milik keluarga Soeryadjaya dan Sandiaga Uno i...

www.idnfinancials.com

@031018 pom pom itu gini bang, $SRTG dengan semua saham yang mereka pegang PBV nya kurang dari 0.40 di harga sekarang.
[ Harga $GGRM sekarang Rp 15.400 ]
Zona Area Beli Aman : Rp 15.000 – 15.250
— Area support kuat, cocok untuk akumulasi aman karena GGRM cenderung mantul di zona demand ini
Zona Stoploss : < Rp 14.700
— Jika jatuh ke bawah level ini, struktur swing melemah dan rawan lanjut turun
Jika naik & breakout : > Rp 15.900 → ENTRY LANJUTAN (tambah posisi)
Target Profit:
• TP1 = Rp 16.200
• TP2 = Rp 16.600 – 17.000
Keterangan Tambahan:
- GGRM mulai menunjukkan pemulihan volume, tekanan jual mulai berkurang
- Breakout 15.900 membuka peluang menuju range 16.500–17.000 yang merupakan resistance kuat
- Cocok untuk swing medium karena pergerakannya besar tapi tidak terlalu liar Boss
Analisa saya boleh bantu, tapi keputusan tetap milik Boss.
Ayo REQUEST SAHAM di kolom komentar seperti
$SRTG $AVIA
,Nanti Kami Buatkan Flowchart Keputusan biar analisa makin gampang!
Support like agar terus update!!!
Follow untuk ikuti flowchart keputusan saham trend
Kalau postingan ini bermanfaat, boleh banget kasih tip lewat tombol bergambar 💲 di bawah ya. Terima kasih banyak 🙏
@InsiderNews sekelas $SRTG pake broker XL buat jual beli $NRCA . Ini sih bandar nyamar jd broker ritel. Jd mulai sekarang jangan tersihir dg kampanye XL adalah ritel. Noted!
Cukup dalam 6 hari saja $INDF kita TP tipis².. mari kita tunggu harga 7000 nya lagi wkwk
proses pantau $SRTG

Mengapa "Beli Saat Merah" Sering Berhasil? Smart Money Akumulasi di Harga Rendah
Prinsip "beli saat merah" seringkali efektif, namun bagaimana Anda tahu mana yang merupakan diskon sungguhan dan mana yang merupakan saham yang memang sedang dalam tren turun permanen? Perbedaannya terletak pada aktivitas Smart Money. Mereka tidak membeli saat harga sudah melonjak; mereka mengakumulasi secara diam-diam ketika harga sedang murah atau stabil, menciptakan akumulasi senyap yang hanya dapat dideteksi melalui anomali volume dan aliran dana. Trigger Smart Money adalah alat yang dirancang untuk membuka tabir akumulasi senyap ini.
Alat ini adalah detektor anomali. Ia mengidentifikasi ketika sebuah saham, meskipun harganya terlihat lesu, tiba-tiba mencetak Volume Abnormal—lima kali atau lebih dari rata-rata intraday—yang menandakan masuknya dana besar. Namun, kami tidak akan pernah memberikan sinyal hanya berdasarkan volume. Kami memvalidasinya menggunakan filter Money Flow untuk memastikan bahwa volume tersebut didominasi oleh SMART MONEY (pembelian) dan bukan oleh penjualan panik (BAD MONEY).
Dengan menghitung CLEAN MONEY (selisih bersih) secara real-time dari data trade done, kami memberi Anda konfirmasi mutlak bahwa saham tersebut sedang dikoleksi oleh pemain besar. Ini memungkinkan Anda untuk membeli bersama dengan Smart Money di harga "merah" atau rendah, bukan hanya berdasarkan spekulasi, tetapi berdasarkan bukti kuat adanya dominasi dana masuk. Berhentilah berspekulasi; mulailah berinvestasi berdasarkan intelijen aliran dana murni.
$GOTO $SRTG $VTNY
1/2


Menjawab Tere Liye Part 2 (final) : Apakah benar gaji pegawai INA bombastis dan boros?
Melanjutkan postingan ini : https://stockbit.com/post/22822511
Hal selanjutnya yang dibahas Tere Liye adalah gaji rata-rata karyawan di INA yang mencapai 5 miliar rupiah per tahun. Per orang! Gila!
Pertanyaan selanjutnya, menurut saya bukan membahas 5 milyar ini.
Mari kita balik pertanyaannya: Jika Anda menjadi pegawai yang mampu mencetak keuntungan 10 milyar per tahun. Apakah Anda akan puas jika hanya digaji 100 juta per tahun?
Tentu saja kalau ada perusahaan yang hanya memberikan gaji seperti itu, lama kelamaan si pegawai bisa sadar dan pindah ke perusahaan lain, atau dari sisi perusahaan juga bisa rugi karena selalu memberikan gaji dibawah pasaran.
Nah, dalam konteks perusahaan. Bagaimana mengetahui gaji itu "keterlaluan" besarnya atau terlalu kecil? Ada beberapa cara, salah dua yang akan kita bahas yaitu perbandingan dengan perusahaan sejenis atau membandingkan rasio dari gaji dengan omset yang didapatkan atau net profit.
Kalau perusahaan besar, bisa saja mereka menyewa konsultan HR untuk tahu apakah gaji yang dikeluarkan vs Industri sejenis sudah setara atau memang diluar harga market.
Oke, kembali lagi. Angka 5 milyar per kepala terdengar fantastis tapi perlu rasio untuk mengetahui apakah ini wajar atau tidak.
Cara pertama, melihat rasio ini secara internal. Jika kita bandingkan, laba bersih (sebelum komprehensif) dari INA adalah sebesar IDR 4.9 triliun.
Total gaji yang dibahas Tere Liye? Sekitar 400.2 milyar. Artinya, secara rasio biaya gaji vs laba bersih yang dihasilkan, gaji karyawan berkontribusi sebesar sekitar 8%. Bukan angka yang sangat "jor-joran" kalau kita lihat dari rasio ini.
Ada juga beberapa cara lain misal membandingkan dengan Aset, atau angka Revenue, dsb. Namun kesimpulannya akan mirip-mirip. Tidak sampai yang "mencuri" misal setengah dari keuntungan semuanya diambil demi membayar gaji.
Cara kedua, membandingkan rasio diatas dengan perusahaan atau industri sejenis. Sayangnya memang INA ini unik dan tidak banyak perusahaan publik sejenis. Plus, mereka termasuk "top of the top" karena mengelola aset yang besar sekali (catatan: Aset Saratoga "hanya" 57 Triliun dibandingkan INA yang 110 Triliun).
Di bursa Indo, yang paling mendekati salah satunya adalah $SRTG dan $BCAP yang bergerak sebagai investment holding. Beda dengan jenis seperti $TRIM yang lebih sebagai broker saham / investment banking.
Jika dibandingkan dengan dua usaha diatas. SRTG per 2024 memiliki rasio Gaji / net profit sebesar 3.9% sementara BCAP adalah 329.4%. Agak lebih sulit disimpulkan karena memang net profit bisnis investasi Saratoga bergantung kepada dividend yang dimiliki. Kadang tinggi, kadang juga bisa minus.
Jika saya coba bandingkan dengan aset yang dikelola vs biaya gaji. INA adalah 0.36%, SRTG 0.22% dan BCAP 1.84%. Sekali lagi, bukan angka yang gila jika dibandingkan tanggung jawab total aset yang dikelola.
Dari kedua cara itu, saya rasa terlihat bahwa memang INA bisa dibilang "premium" namun bukan sampai di tahapan yang gila-gilaan. Atau kalau baca sekilas posting Tere Liye seperti perampokan.
Narasi yang dibaca seakan-akan angka ini sangat kemaruk dan merampok uang negara. Namun jika kita lihat dengan kacamata angka yang netral angka itu tidak sebombastis yang diposting Tere Liye.
Sekali lagi, lihat dengan kacamata netral. Lihat dari angka yang berbicara. Semoga ini bisa menjadi Edukasi bagi kita semua.
