Volume
PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex atau Perseroan) berawal dari sebuah perusahaan perdagangan tradisional yang menjual produk tekstil bernama “Sri Redjeki” yang berada di Pasar Klewer, Solo, yang didirikan oleh H. M. Lukminto pada 1966. Sritex berkembang dengan memproduksi kain yang dikelantang dan dicelup di pabrik pertama yang dibangun di Baturono, Solo, pada 1968. Pada 1978, “Sri Redjeki” secara resmi berubah menjadi PT Sri Rejeki Isman. Saat ini, Sritex telah menjadi produsen tekstil-garmen terintegrasi dengan empat lini produksi mulai dari pemintalan, penenunan, pencetakan, pencelupan, dan garmen. Produk yang dihasilkan ant... Read More
Jaman sekarang, bisa dibilang makin banyak orang yang kemudian disebut “kaya”.
Apalagi dengan terbukanya kesempatan melalui dunia digital, peningkatan minat pada produk produk yang unik dan segmented (spesial khusus segmen pasar tertentu), terbukanya persaingan usaha hingga peluang pada produk produk lokal mengakibatkan hal ini bisa terjadi. Namun, tetap saja ada perbedaan antara Orang Kaya Baru (OKB) era sekarang dengan mereka mereka yang tergolong dalam old money (sebuah istilah untuk orang orang yang sudah kaya sejak lama atau kaya turun temurun). Salah satunya, adalah sektor sektor yang dijalankan sebagai bisnis.
Perbedaan itu, ditentukan oleh banyak faktor, seperti sektor yang jadi fondasi ekonomi negara, zaman dimana pemilik dibesarkan, warisan dari keluarga, dan lain sebagainya. Kali ini, kita membahas perbedaan mereka.
Dengarkan hanya di Spotify dan Noice Cerita Dibalik Duit.
$IHSG $ADRO $MAPI $SRIL $BBCA
1/2
ada kabar lg nih bocoran untuk saham $SDRA,mencoba bisnis baru di kredit kepemilikan mobil,infrastruktur belum siap sdh launching dan kreditpun sdh berjalan beberapa tahun yang lalu,tp krn baru dalam bisnis ini banyak sandungan terutama kredit macet sdh ada yg nunggak dan capainya sudah 2 digit dala milyar,dan kabar yang gak enak lagi kredit macet $SRIL,dan sril di katakan pailit di pengadilan niaga semarang,tau sendirikan asetnya srill berapa dan roti itu akan di bagikan ke beberapa bank.perkiraan q4 lebih rendah dari q3 taun ini dan lebih rendah lagi dr taun kemaren,ini ownernya opa korea sudah bawaanya marah marah mulu,sudah tambah modal bisnis makin seret.
Ternyata BI rate beneran tetap yagesya. Sesuai kemarin sore.
Dari kemarin sore, saat orang2 optimis harus turun dll, sudah firasaf bahwasannya BI rate akan tetap. Karena, belum ada tanda tanda di mana urgensinya untuk naik rate atau turun rate duluan.
Nanti kapan2 saya share kehidupan tentang lika liku dunia lending perbankan yah.
Salam
random: $IHSG $IDXFINANCE $SRIL $PDES $ENAK
Bot SB main hajar notif iklan. Investasi $SRIL bijimane, lha perusahaan sudah mau siap gulung tikar tinggal tunggu waktu jelang ajal pasca vonis mati.
Warren Buffet lewat Berkshire Hathaway jumat yg lalu mengumumkan telah membeli saham Domino Pizza sebesar $550 juta Usd atau sekitar 8,7 Triliun rupiah..
pembelian ini dilakukan ditengah2 aksi nya dlm sell besar2an saham apple n bank amerika.
menariknya klw dilihat Domino pizza, Equitas nya negatif.. (Seperti gambar yg saya lampirkan dibawah)
hutang lbh gede drpd asset,,
opa buffet rela JUAL IPHONE DEMI BELI PIZZA😀
saya gk tau apa yg membuat ia sgt optimis dgn perusahaan yg seolah2 kurang sehat, yg pasti saya gk protes, takut entar ditanya WB : mclaren lo warna apa bos?!
but menariknya klw kita cek sbenarnya banyak saham2 gede di amerika yg Equitas nya negatif (klw di indo jk negatif hanya perusahaan yg otw bangkrut kyk sritex $SRIL)
tapi disana biasa,karena perusahaan disana sangat gemar buyback saham, bahkan rela berhutang lbh banyak dr aset demi buyback...
dan ini yg kmungkinan terjadi pada domino, bukan hutang karena emiten BU tapi karena mw buyback,
menurut kalian, Apakah ad di IHSG perusahaan sehat tapi equitas negatif??
.
random tag $DAAZ $ADRO $GOTO $BRMS
https://cutt.ly/BeJN59Vx
PT Sri Rejeki Isman Tbk ($SRIL), atau yang dikenal dengan Sritex, resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang. Putusan ini menjadi kabar buruk bagi para pemegang saham SRIL. Lantas, bagaimana nasib mereka?
$IHSG $SRIL rungkad awalnya juga karena kebijakan nyleneh seperti ini, kok ga belajar ya?
ya karena posisi pembuat kebijakan nya orang-orang yang sama dgn kabinet 10 tahun lalu
$GOTO $BBRI $BBCA
$IHSG agak lain ini negara, ga heran UMKM lokal seperti $SRIL rungkad .
saham susu sapi apa aja?
$PANI $BBRI
Repost
tulisan analisis lama tahun 2021 $SRIL semoga berguna bagi yang mau mendalami studi kasus cara membongkar laporan keuangan emiten yang terlihat bagus.
Jika hanya menggunakan valuasi multiple relatif seperti PBV (Price Book Value) , PER (Price Earnings Ratio), DER (Debt Equity Ratio) tanpa menganalisis lebih dalam laporan keuangan (Balance sheet (neraca) Profit & Loss statement (laporan laba rugi) , laporan arus kas (sangat penting) serta laporan perubahan modal dan laba (Rentan menambah Book Value melalui laba rugi komprehensif) yang sebenarnya merupakan satu kesatuan ditambah menggunakan analisa rasio laporan keuangan. Hal lainnya yang tidak kalah penting Owner dan analisis kualitatif bisnis perusahaan (pemahaman bisnis, pesaing, produk dll)
https://stockbit.com/post/6220316
Buat ringkasan dengan AI
PT Sri Rejeki Isman (Sritex) mengalami permasalahan baru setelah diputus pailit. Perusahaan tekstil ini mengalami keterbatasan bahan baku yang membuat pemerintah harus mengikuti kewenangan kurator.Sebab, operasional pabrik Sritex berada di bawah manajemen kurator se...
katadata.co.id
https://cutt.ly/UeJfniLQ
Salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, PT Sri Rejeki Isman Tbk ($SRIL) atau yang dikenal sebagai Sritex, telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang. Kabar ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan, terutama bagi para pemegang saham SRIL yang penasaran dengan nasib investasinya.
Citibank N.A Indonesia (Citi Indonesia) memastikan bahwa status pailit dan kredit macet yang dialami PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex tidak akan memengaruhi kualitas kredit maupun profitabilitas bank. Citi Indonesia sebelumnya memberikan pinjaman kepada Sritex sebesar US$ 35,83 juta, atau...
kontan.co.id
Buat ringkasan dengan AI
Raksasa tekstil yang telah dinyatakan pailit, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex, masih memiliki utang kepada Citibank, N.A., Indonesia atau Citi Indonesia sebesar US$ 35.826.893 atau sebesar Rp 565,50 miliar.Berdasarkan laporan keuangan, Sritex memiliki li...
katadata.co.id
Status pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dengan anak usahanya ini terus berlanjut. Tanggal 13 November 2024, kurator mengadakan Rapat Kreditor Pertama di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang. Dalam rapat tersebut, BNI melalui kuasa hukumnya mengajukan usul dibentuknya Panit...
kontan.co.id
DJUAL NAIK DIBELI TURUN #2
*GCG BUKAN SEGALANYA*
Apa benar dalam suatu pemilihan investasi jangka panjang, perlu lihat GCG?
Tentu perlu! Tapi saya bilang, itu bukan segalanya.
Saya masih ingat bagaimana GCG bagus sekelas $SRIL di tahun 2017, $MNCN di tahun 2019, RALS di bawah 2020 bisa berakhir seperti demikian harga sahamnya tahun 2024.
Tetapi, GCG jelek yg orang bilang di tahun 2020 kebawah seperti PNLF PNIN dan ESSA tahun 2024 ini orang2 bisa bilang GCG bagus.
Bahkan saat LKH sering bilang GCG bagus itu yg sering bagi dividen saat menjadi speaker dimanapun, beliau sendiri sudah memegang PNLF sejak 2010 kebawah 🥲
Nah, sebenarnya kalo kita melihat kedepan GCG itu bisa berubah. Yg perlu dipastikan adalah, saat kita mengikuti RUPS dan PubEx, kita tau rencana perusahaan ini mau dibawa kemana.
Inget, investasi jangka panjang itu kita "BELI" nahkodanya lengkap dengan ijazah, sertifikat, radar dan seragam untuk membawa kapal pesiar menuju pulau yg ingin kita pergi liburan. Jadi artinya kita tau rencana kita untuk dikasitau ke nahkodanya, ke pulau surga. Bukan "BELI" kapal pesiar tetapi kita tidak tahu nahkodanya siapa, malah lebih parah yg harusnya HIRE nahkoda eh malah HIRE supir truk SIM TEMBAK
GAWAT GUSTIIII
$MLPL $BUMI $PANI
$SRIL kalau sritex rencana mau diselamatkan pemerintah, gimana nasib pabrik tekstil lainnya yang mau bangkrut seperti $PBRX & $SBAT?
Buat ringkasan dengan AI
Raksasa tekstil yang terancam pailit, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex, masih memiliki utang kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar US$23,81 juta atau sekitar Rp 375,94 miliar. BNI kini menjadi satu-satunya bank pelat merah yang berada dalam d...
katadata.co.id
$IHSG $SRIL
SRIL dilikuidasi, padahal perusahaan merupakan padat karya dan karyawan sangat banyak. Lantas, apa benar SRIL akan diselamatkan Pemerintah?
Lihat di:
https://bit.ly/SRILDilikuidasiPrabowoPenyelamat
#RivanKurniawanChannel #RKYoutube
Beberapa waktu lalu, salah satu Pemilu yang paling ditunggu di seluruh dunia telah digelar di Amerika Serikat.
Pemilu kali ini, yang awal formasinya adalah Donald J Trump vs Joe Biden (jilid 2), yang kemudian diganti menjadi Donald J Trump (selanjutnya Donald Trump saja) vs Kamala Harris, akhirnya menghasilkan Donald Trump sebagai pemenang. Serentak kemenangan Trump ini kemudian dibahas dalam berbagai sudut, termasuk sudut ekonomi. Salah satunya yang sangat sering dibahas adalah bagaimana hubungan Amerika Serikat vs Tiongkok yang sangat meruncing di periode Trump yang lalu (2017-2021). Nampaknya, situasi akan meruncing kembali dan ini punya dampak pada bursa saham, pasar keuangan di seluruh dunia dan ekonomi - dalam konteks ekspor impor.
Namun, sebelum jauh jauh ngomongin itu, kita bahas dulu : kenapa sih urusan Amerika Serikat ini jadi penting, termasuk penting juga bagi Indonesia? Kita akan belajar sedikit tentang ekspor impor, perdagangan internasional dan tentang bagaimana hubungan antar negara punya hubungan pada ekonomi.
=======
Saya kemudian jadi teringat saat awal awal jadi investor pasar modal 6 tahun lalu.
Saat itu, saya masuk di kondisi pasar saham yang kelihatan “kurang menguntungkan”. IHSG yang sekitar 2017-awal 2018 sempat all time high, kemudian turun cukup dalam selama beberapa bulan, sebelum akhirnya kembali naik menjelang 2019. Kontributor utamanya saat itu disebut karena upaya Amerika Serikat untuk bangkit dari sisi ekonomi, sekaligus melawan upaya dominasi Tiongkok dalam persaingan ekonomi dan teknologi di kancah internasional. Saat itu, presiden Amerika Serikat adalah Donald Trump, yang menggaungkan sebuah tagline : “Make Amerika Great Again” yang kemudian disingkat sebagai MAGA.
Atas upaya tersebut, sejumlah intervensi pun dilakukan, yang membuat pasar keuangan dunia menghadapi gejolak. Terkhusus Indonesia, USD menguat melawan Rupiah saat itu, karena arus dana keluar (outflow) dari Indonesia lebih besar untuk mengamankan posisi dari pasar yang beresiko ke pasar yang dinilai lebih aman - emas dan USD/obligasi pemerintah Amerika Serikat-Treasury. Ini yang menyebabkan IHSG, yang kebanyakan diisi mayoritas oleh saham saham big caps, yang kebanyakan investor publiknya (sampai sekarang) adalah investor asing, menghadapi penurunan tersebut. Ini teori yang umum dikenali oleh banyak pelaku pasar. Situasi mirip mirip juga terjadi di pasar obligasi pemerintah Indonesia saat itu.
Tahun 2019 lebih baik, dengan situasi yang terkendali. Meski demikian, persaingan Amerika Serikat vs Tiongkok masih terus berlanjut sampai sekarang. Bahkan, meski kepemimpinan sempat berganti ke Biden, dari partai yang berbeda dengan Trump (Trump Republik, Biden Demokrat), aroma persaingan masih tetap ada. Kecurigaan demi kecurigaan pemerintah Amerika Serikat masih terus terjadi terhadap berbagai produk produk teknologi asal Tiongkok, seperti Huawei dan Tiktok. Disisi lain, Tiongkok pun makin pede dengan teknologi dan platformnya sendiri (di bawah grup teknologi seperti Alibaba dan Tencent), sehingga mereka pun juga menolak produk produk teknologi dan platform Amerika Serikat.
Disinilah teori bahwa teknologi dunia tidak terstandarisasi 1 standar tunggal mulai beredar : akan ada standar Amerika Serikat dan standar Tiongkok.
Satu cerita di atas menggambarkan bahwa Amerika Serikat, dalam posisi ekonomi, memang sepowerful itu. Kok bisa? Jawaban utamanya adalah, kontrol melalui USD atau US Dollar. Mata uang suatu negara, selain sebagai alat transaksi/belanja, juga mencerminkan kekuatan ekonomi negara tersebut. Ini terjadi berkat perdagangan internasional, alias ekspor impor.
Transaksi perdagangan dari dan ke Amerika Serikat definisi besar. Impor mereka besar, melalui kebutuhan energi, sumber daya alam lainnya dan produk produk yang tidak disediakan oleh mereka. Sementara, transaksi impor produk produk dari negara ini (ekspor disisi mereka) juga besar, melalui sejumlah produk seperti produk teknologi, manufaktur/industrial, konsumer, luxury brand dan produk peternakan dan pertanian tertentu. Mereka pun juga mensupport kebutuhan energi, misalnya minyak dan gas dan turunannya.
Karena berlangsung lama, akhirnya membuat USD mempengaruhi banyak hal, termasuk kebijakan moneter, ekonomi dan bisnis banyak negara. Simpanan USD wajib dimiliki, hutang USD pun diambil - terutama untuk mereka mereka yang berorientasi ekspor/impor (karena meluasnya adopsi USD untuk perdagangan antar negara, bahkan termasuk yang tidak melibatkan Amerika Serikat di dalamnya), pergerakan USD vs mata uang setempat menjadi target pencapaian ekonomi pemerintah negara, hingga kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dipantau oleh banyak mata.
Apalagi ketika sumber duit untuk investasi di banyak negara, ternyata sumbernya dari Amerika Serikat. Baik pemerintah maupun institusi asal Amerika Serikat, mereka banyak berinvestasi di pasar keuangan negara lain - baik obligasi dan saham, pasar komoditas seperti emas hingga investasi di startup/venture capital.
Dengan kombinasi jumbo antara perdagangan internasional dan pengaruh Amerika Serikat di pasar keuangan - dua hal yang tidak dimiliki banyak negara, membuat USD dan Amerika Serikat sendiri disebut sebagai negara “adidaya”. Ini belum ditambah dominasi di sektor sektor lain, termasuk pendidikan, budaya populer, media konten dan hiburan dsb, yang mempengaruhi makin kuatnya dominasi USD.
Posisi ini cenderung tidak tergoyahkan berpuluh puluh tahun, disaat negara negara lain yang pernah dilabeli adidaya juga pun bubar jalan. Begitupun disaat ada yang mencoba menandingi posisi ini, termasuk Tiongkok yang termasuk fast grower sejak era 90an hingga sekarang. Namun khusus Tiongkok, nampaknya mereka benar benar menjadi penantang serius kali ini.
Program program ambisius mereka dalam pengembangan ekonomi dan produk produk lokal mereka, serta meningkatkan kompetisi dan kompetensi sumber daya manusia mereka di level internasional memberikan hasil yang signifikan bagi pengaruh mereka. Mereka pun juga ikut “membangun” negara lain melalui sejumlah program, seperti One Belt One Road. Meski program ini disebut membuat sejumlah negara “bangkrut”, namun demi menghadapi dominasi besar, tentu ini punya pengaruh - apalagi tujuan negara negara yang dibangun adalah negara negara berkembang.
Dalam situasi ini, Indonesia tentu harus berfokus meningkatkan kompetensi dan level kompetitifnya dalam pertarungan serius Amerika Serikat vs Tiongkok ini. Peningkatan kualitas ekspor, peningkatan kualitas sumber daya manusia unggul, mendorong masuknya investasi yang lebih menarik dan bertanggung jawab (ESG) sekaligus, strategi diplomasi yang tepat untuk masing-masing kekuatan, integritas dari para penanggung jawab negeri ini dalam hal hukum dan peraturan, fokus ekspansi bisnis dan budaya Indonesia ke luar negeri hingga pengelolaan pariwisata, ekonomi kreatif dan produk lokal Indonesia lainnya yang lebih baik, menjadi hal hal yang penting dikerjakan untuk meningkatkan daya saing Indonesia.
Bacaan menarik soal saham, investasi dan bisnis lainnya, cek Instagram, TikTok dan Threads @plbk.investasi. Cek juga tulisan lainnya di s. id / plbkrinaliando.
$IHSG $SRIL $BBNI $ICBP $BMRI
1/2
$BBNI 5000
Ditengah kasus pailit $SRIL
BBNI tetap tergolong saham Wonderful Company
Yg tadi dpt di 4830-4850 ada gak yah?
https://cutt.ly/1eHL6JNQ
Berdoalah, sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmu Dia kan menjawabnya
Percayalah, dia kan menunjukkan kasihNya padamu Melalui jalannya, percayalah..
Bersujudlah, akui pada Tuhan semua kelemahanmu Dia kan menguatkannya
Memohonlah, Dia kan memberikan yang terbaik untukmu Melalui caraNya, percayalah..
random tags : $TOYS $VIVA $SRIL $KIOS $TOPS
Iseng menyimak video 5 Saham Bikin HEBOH Tahun 2024
1. $BBRI
2. $ADRO
3. $PANI
4. $GGRM
5. $SRIL
PELAJARAN YANG BISA DIAMBIL
1. Tidak ada saham yang "KEBAL" selalu naik, dan tidak ada saham "DITAKDIRKAN" selalu turun. Apa saja bisa terjadi di pasar saham.
2. Selalu update laporan keuangan terbaru. Saham yang dulu bagus belum tentu sekarang bagus dan dimasa depan bagus. Begitu juga sebaliknya.
3. Bagi penganut fundamental, jika harga saham turun tapi fundamental masih bagus, tidak masalah. Tapi jika harga saham turun dan fundamental juga jadi jelek, itu signal untuk segera JUAL, agar jangan sampai rugi lebih banyak.
4. Perhatikan corporate action yang dilakukan perusahaan. Apakah menguntungkan pemegang saham atau malah sebaliknya. Kamu sudah tahu kan yang harus dilakukan jika jawabannya iya, dan jika jawabannya tidak?
https://cutt.ly/feHrhmPy