Volume
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan publik Indonesia dimana mayoritas sahamnya (83,27%) dimiliki dan dikelola oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) – bagian dari Semen Indonesia Group- produsen semen terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk menjalankan usaha yang terintegrasi dari semen, beton siap pakai, dan produksi agregat. Perseroan mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh), dengan total kapasitas 14,8 juta ton semen per tahun, dan mempekerjakan lebih dari 2,400 orang. PT Solusi Bang... Read More
@GugusImam yg di jual dan butuh investor strategi $SMCB
karena FF nya cuma 1% , dan anak usaha $SMGR yg paling sexy....
$SMGR $SMBR $SMCB
*Pemerintah Siap Lepas Kepemilikan Mayoritas di Semen Indonesia, Danantara Siapkan Transaksi Showcase*
_Jakarta, 25 Mei 2025_
Sektor semen nasional bersiap menghadapi transformasi besar. Menurut sumber yang dekat dengan Kementerian BUMN dan lembaga dana kekayaan negara Danantara, pemerintah tengah mempertimbangkan untuk melakukan divestasi sebagian saham di *PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (IDX: SMGR)* sebagai bagian dari strategi restrukturisasi dan monetisasi aset negara.
SMGR saat ini merupakan produsen semen terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas terpasang lebih dari 50 juta ton per tahun, dan menguasai lebih dari 50% kapasitas produksi semen nasional—sebuah posisi dominan yang sangat menarik bagi investor strategis global.
*Melepas Aset yang Undervalued*
Meski memiliki posisi pasar yang sangat kuat, valuasi SMGR tergolong rendah. PBV-nya hanya 0,8x, dan enterprise value per ton hanya sekitar USD 31, jauh di bawah pemain global seperti UltraTech dan Heidelberg yang berada di kisaran USD 100–140 per ton.
Divestasi sebagian saham SMGR akan membuka potensi revaluasi pasar, sekaligus memberikan benchmark harga untuk divestasi BUMN lainnya di masa depan. Danantara bahkan disebut melihat SMGR sebagai model awal untuk unlocking value dari BUMN industri yang matang dan undervalued.
*Strategi Menarik Investor Global*
Divestasi SMGR sejalan dengan misi Danantara untuk menarik investor institusional global dan sovereign wealth fund. SMGR dianggap sebagai salah satu BUMN paling “siap jual”: perusahaan terbuka, struktur kepemilikan yang bersih, laporan keuangan diaudit, dan bisnis yang stabil.
Industri semen kini juga dianggap sebagai sektor non-strategis dan minim risiko politik. Dengan arus kas yang stabil dan perannya dalam pembangunan infrastruktur, SMGR menjadi opsi yang menarik bagi investor jangka panjang.
Karena itu, Danantara melihat transaksi ini sebagai “deal showcase”—mudah dieksekusi, berisiko politik rendah, dan mampu membuka jalan untuk privatisasi BUMN lainnya.
*Opsi yang Sedang Dinegosiasikan*
Menurut sumber internal, Danantara tengah menjajaki beberapa skema transaksi, termasuk:
- Penempatan saham minoritas kepada investor strategis asing dari Jepang, India, dan Timur Tengah;
- Minat investor disebut sangat tinggi terhadap portofolio anak usaha SMGR, terutama *PT Semen Padang, unit tertua sekaligus paling menguntungkan dalam grup*. Beberapa calon investor bahkan dikabarkan tertarik untuk memperoleh akses terbatas terhadap pengelolaan anak usaha tersebut di masa depan.
*Momentum Siklus Super Industri Semen*
Pengamat industri menekankan bahwa industri semen bersifat siklikal dengan siklus besar setiap 8–10 tahun. Indonesia sendiri mengalami downcycle yang panjang sejak 2017, ditandai dengan kelebihan kapasitas, lemahnya sektor properti, dan penurunan margin.
Namun kini muncul tanda-tanda bahwa upcycle besar sudah di depan mata, didorong oleh percepatan proyek IKN, belanja infrastruktur pemerintah, dan pulihnya proyek swasta. Calon investor strategis sangat menyadari pola ini—dan mereka ingin masuk sekarang, saat valuasi rendah.
“Ini murni strategi timing,” ujar seorang analis industri. “Masuk saat pasar lesu, dan nikmati margin tinggi saat permintaan kembali melonjak.”
*Danantara Siap Lepas Kendali untuk Investor Strategis*
Berbeda dari pola lama di mana pemerintah mempertahankan kontrol mayoritas, Danantara kini secara aktif merencanakan penjualan sebagian kecil saham SMGR untuk melepas kepemilikan mayoritas. Tujuannya adalah memberi ruang bagi investor strategis untuk menjadi pemegang saham pengendali, sehingga bisa mengarahkan transformasi operasional dan menciptakan nilai jangka panjang.
Perubahan filosofi ini mencerminkan pendekatan baru negara: menomorsatukan kinerja dibanding kepemilikan.
*Tekanan Reformasi BUMN*
Lembaga internasional seperti Bank Dunia dan lembaga pemeringkat global telah lama mendesak Indonesia untuk mengurangi dominasi BUMN, khususnya di sektor yang tidak lagi strategis. SMGR sebagai perusahaan publik menawarkan jalur divestasi yang minim hambatan dan sangat simbolis dalam kerangka reformasi.
“Ini bukan sekadar cari uang. Ini sinyal bahwa kita serius dengan efisiensi dan disiplin pasar,” ujar seorang penasihat kebijakan.
*Kebutuhan Fiskal dan Daur Ulang Modal*
Dengan kebutuhan belanja besar untuk IKN, ketahanan pangan, dan transisi energi, pemerintah butuh dana segar. Divestasi SMGR dapat menghasilkan ratusan juta dolar tanpa menambah utang, dan tanpa membebani pajak.
Danantara menganut filosofi recycling capital: melepas aset matang untuk membiayai agenda pembangunan yang lebih strategis.
*Semen Tak Lagi Sektor Sensitif*
Pemerintah juga menegaskan bahwa semen bukan lagi sektor ultra-strategis. Kapasitas produksi nasional jauh melebihi kebutuhan, dan harga relatif stabil. Dengan atau tanpa peran negara, pasokan dan keterjangkauan tetap terjaga.
“Tak ada kepentingan nasional yang dikorbankan,” kata seorang sumber internal. “Sebaliknya, jika dikelola swasta yang efisien, hasilnya justru lebih baik untuk ekonomi nasional.”
*Outlook Pasar yang Bullish*
Jika transaksi terealisasi, para analis memproyeksikan bahwa valuasi SMGR akan naik signifikan. Dengan PBV hanya 0,8x dan EV/ton USD 70, potensi re-rating sangat besar jika tata kelola dan efisiensi membaik.
Privatisasi sebagian SMGR juga dapat menjadi pemicu reformasi BUMN industri lainnya, dari baja hingga pupuk dan pelabuhan.
⸻
> Untuk update lebih lanjut mengenai transformasi BUMN dan agenda divestasi strategis Danantara, pantau terus laporan eksklusif dari Indomine. https://cutt.ly/prvHC9vr
Hype Emiten. Rabu, 7 Mei 2025
Kata kunci: SMGR, SMBR, UltraTech, Divestasi, Industri Semen
SMBR Diincar Raksasa India? SMGR Siap Lepas Anak Usaha!
Ringkasan:
Semen Indonesia (SMGR) dikabarkan akan mendivestasi anak usahanya, Semen Baturaja (SMBR), kepada UltraTech Cement, produsen semen terbesar dari India. Langkah ini bisa memperkuat keuangan SMGR, tapi juga membuka pintu persaingan baru yang lebih ketat di industri semen domestik.
Highlight Data:
• Valuasi SMBR saat ini: P/B hanya 0,6x, termasuk yang termurah di sektor semen
• UltraTech Cement: Produsen semen terbesar di India, kapasitas >130 juta ton/tahun
• SMBR: Satu-satunya produsen semen di Sumatera Selatan
• SMGR: Masih kuasai ±50% pasar semen nasional lewat Gresik, Padang, Tonasa, dan SMBR
• UltraTech berpotensi masuk Top 4 pasar semen Indonesia bila akuisisi terjadi
• Risiko utama: SMGR bisa kehilangan kendali atas SMBR dan peta persaingan bisa berubah drastis
Kenapa ini penting?
Masuknya pemain global seperti UltraTech bisa bikin pasar semen Indonesia makin kompetitif!
Buat SMBR, ini jadi peluang emas: akses ke teknologi baru, efisiensi, dan ekspansi pasar
Tapi buat SMGR, keputusan ini harus dihitung matang karena bisa jadi senjata makan tuan!
Investor perlu waspada, tapi juga siap cuan!
Saham SMBR dan SMGR bisa jadi menarik buat short-term swing (jika rumor makin kuat)
Tapi untuk long-term, perhatikan: strategi SMGR pasca-divestasi dan manuver UltraTech di Indonesia
---
Menurut kamu, langkah SMGR ini bakal untungkan jangka panjang atau malah bunuh diri bisnis?
Drop opinimu di kolom komentar! Jangan lupa, pantau terus perkembangan divestasi ini ya!
$SMBR $SMGR $SMCB
Wajar Bang kalo rev naik receivablesnya juga naik.
Bukti kekompakan keluarga.
Sepertiga rev $SMBR minta dari abang2nya Semen Padang & $SMCB, jelas dikasih karena menguntungkan $SMGR sebagai emaknya :
Harga jual mangkin mahal.
Ongkos bikin dan hantar mangkin murah.
Double kill buat emaknya..
dan emak2 yg baik adalah emak2 yg nyimpenin angpao THR anak2nya hasil ngider lebaran doong.
Yah tapi namanya emak2, dah Abang kulitin berkali2 tetep aja somse.
Cenah, mulai beredar gosip mba SMBR lagi ditaksir pemuda India. Yg jelas retail mulai masuk dengan gegap gempita.. kita tunggu gorengannya, apakah pemuda India ini Pangeran Tampan penyelamat Asabri dan Jiwasraya yg avg-nya konon di 900?
$SMGR 25'Q1
Sekilas upperlinenya bisa berlindung kepada alasan seasonality, tapi, jika kita saksama, Q ini mengalami penurunan revenue yang signifikan terhadap Q1 dua tahun sebelumnya berturut-turut, menyimpulkan "kekalahan" SMGR di industri ini yang konon dua tahun terakhir justru tumbuh.
yang paling ngeri adalah penurunan GPM yang tak terbendung, menyimpulkan penurunan harga jual yang terus menerus, atau kenaikan biaya produksi yang terus menerus, atau bahkan keduanya!
Well, nuff said, ngomong yang bagus-bagus aja deh..
kalo Q4 kemarin cuannya cuma 40an juta rupiah, Q1 kali ini cuannya jadi 40an milyar rupiah loooh.
naik 100.000%!
hebat kaaan!
btw,
dengan PBV yang cuma 0.4x, Uda Dony Oskaria apa ga kepikiran buat likuidasi barang seret ini dan kasih ke Uda Pandu Sjahrir aja?
tanpa ngapa-ngapain, return SUN 6.2% aja lebih bagus dari ROE 0.8% ni barang..
Hehee
$SMCB
$SMBR
$GGRP
$SMCB
$FISH
Berdasarkan praktik yang berlaku di **Bursa Efek Indonesia (BEI)**, masa suspensi saham karena **pelanggaran free float** biasanya berlangsung dalam kisaran **3–6 bulan**, tergantung pada seberapa cepat perusahaan memperbaiki kepatuhamya. Namun, tidak ada patokan pasti karena BEI mengevaluasi secara kasus per kasus.
### **Perkiraan Waktu Suspensi**
1. **Suspensi Minimal (1–3 Bulan)**
- Jika perusahaan **segera menaikkan free float** (misalnya dengan melakukan **right issue**, penjualan saham oleh pemegang saham utama, atau corporate action lainnya).
- BEI biasanya memberi waktu beberapa minggu hingga 3 bulan untuk perusahaan memperbaiki kepatuhan.
2. **Suspensi Menengah (3–6 Bulan)**
- Jika perusahaan **lambat merespons**, misalnya masih dalam proses negosiasi dengan investor atau menunggu RUPS.
- BEI akan menunggu hingga **periode pemantauan berikutnya** (biasanya kuartal atau semester berikutnya).
3. **Suspensi Berkepanjangan (>6 Bulan hingga Delisting)**
- Jika perusahaan **tidak kunjung memenuhi syarat free float**, BEI dapat memperpanjang suspensi hingga akhirnya menjatuhkan sanksi **delisting** (pencatatan saham dihapus dari bursa).
### **Contoh Kasus di BEI**
- **Perusahaan yang cepat memperbaiki free float** (misalnya dengan private placement atau rights issue) bisa keluar dari suspensi dalam **1–3 bulan**.
- **Perusahaan yang terlambat** bisa terkena suspensi **6 bulan atau lebih** (contoh: beberapa emiten pernah tersuspensi hampir 1 tahun sebelum akhirnya patuh atau di-delist).
### **Kesimpulan**
- **Perkiraan umum:** **3–6 bulan**, tapi bisa lebih cepat atau lebih lama tergantung respons perusahaan.
- **Jika tidak kunjung diperbaiki**, risiko terberat adalah **delisting** (saham dihapus dari bursa).
**Saran:** Pantau pengumuman resmi dari BEI dan perusahaan terkait untuk update lebih lanjut. Jika perusahaan sudah mengajukan rencana pemenuhan free float (misalnya lewat corporate action), suspensi bisa dicabut lebih cepat.
SPEECHLESS DI Q4 $SMGR.
GPM, OPM, NPM semuanya hancur, mengulang Q2. Seolah performa Q3 kemarin false signal.
kalau Q2 masih dimaklumi karena vol sepi, hingga CPVnya ga optimal. Nah Q4 kemarin excuse apa lagi kiranya, karena vol ramai tapi cuannya nyaris ga kelihatan, ibarat kerja bakti.
Coba drilldown kenapa bisa gini, Biangnya sih GPM, pada variable cost (mostly COGS yg naik) ane ga bisa comment banyak, selain dugaan ASP kembali turun (jualan lebih murah krn perang dagang oversupply) dan/atau biaya bahan baku naik, tapi pada sisi fix cost, ngintip Beban AdUm, kok gaji naik wah yak? padahal di dengar pendapat komisi VI kemarin karyawan di unit usaha terbesarnya justru ngadu ga naik gaji bertahun-tahun..
kok ga inline ya?
apa ini tantiem direksi awal oktober kemarin?
"Untung" (orang Indonesia harus senantiasa beruntung) ane cepet-cepet cabut sendal dari sini. Ane bagaimanapun tetap doakan semoga kedepannya SMGR makin jaya.
$SMCB $SMBR
1/2
$SMGR mending jadi holding aja ga usah ngurusin operator anak2 usahanya ... biar anak2 usaha kerja sendiri malah lebih gesit dan bagus
paham deh sekarang kenapa TCC masuk nya ke $SMCB bukan ke $SMGR
@Deni3533 $SMDM nasibnya bisa aja jadi seperti $SMCB loh, sama2 1% public, tapi berujung dibawa longsor dan di suspend saat ini. Bahaya buat hold deh.🥴