Volume
Avg volume
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai penyedia layanan dan bahan bangunan berbasis semen yang kegiatan usahanya berlangsung di dua negara, Indonesia dan Malaysia. Perusahaan memasok produk untuk memenuhi kebutuhan pasar ritel dan perumahan serta proyek pembangunan prasarana dan umum di dalam negeri. Kini, Perseroan telah merambah pasar utama di sekitar Sumatera Selatan dan Lampung serta wilayah-wilayah Indonesia yang sedang menikmati pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan stabil. Pada saat didirikan pada 14 November 1974, Perusahaan lahir dengan nama PT Semen Baturaja (Persero) denga... Read More
$SMBR jika dihitung aset sudah lebih besar dari market cap nya... so? sdh under value? tapi sayang negara sdg gak baik baik sj
$SMBR
ada sentimen negatif/ akumulasi penjualan gede namun nggak jelas, nahan laju kenaikan dari penurunan terdalam
sialan!!
@InvestSahamMudah Jawaban pertama, profit : $WIFI emang udah profit kok, tapi kalo diliat dari cashflow dia masih minus. Kenapa? Karena ekspansi gede2an. Fase bisnis dia itu masih di awal2 banget, jangan dibandingin sama $SMGR yang udah settled, dan tujuan inbreng $SMBR tuh bukan buat ekspansi besar2an.
Pertanyaan kedua, kalo udah profit kenapa perlu dana tambahan? Simple aja, sama kayak PANI dulu juga udah profit kok sejak akuisisi, kok tetep right issue & PP ya? Aku yakin kamu sebenernya paham jawabannya karena keliatannya udah ngerti pasar modal, cuma pura2 gatau aja.
Terakhir, apakah mungkin WIFI tuh tujuannya mau ngalihin uang dari kantong investor ke kantongnya sendiri? Ya mungkin aja. Namanya juga perusahaan kecil yg tiba2 mau jadi gede. Saya yakin ini poin utamamu, dan ini yg paling valid, sama validnya dengan concern di saham kyk PYFA yang cita2nya gede tapi belum terjalankan dengan baik. Buat ini saya bilang, tinggal di check berkala dan ikutin social media, RUPS, Pubexnya dia. Kalo perlu deketin orang2 yg punya influence buat cari tahu lebih dalam. Cari tahu dibelakangnya siapa. Baru ambil opini dari sana. Apakah masih bisa conviction? Balik ke masing2
🏗️PAKAI BAHAN BAKAR BARU, SEBERAPA NGARUH KE $INTP?
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menutup tahun 2024 dengan kinerja yang menggembirakan, mencatatkan laba bersih sebesar Rp2 triliun, tumbuh 3% secara tahunan dan melampaui ekspektasi pasar.
Pencapaian ini didorong oleh kinerja operasional yang solid dengan EBIT naik 5% yoy menjadi Rp2,4 triliun, serta pendapatan dari anak usaha yang melonjak 467% yoy terutama dari penjualan lahan senilai Rp117 miliar.
Efisiensi biaya menjadi faktor kunci dengan biaya tunai per ton turun 5% yoy menjadi Rp843 ribu, didukung penghematan biaya energi (-7% yoy) dan distribusi (-8% yoy).
Meski menghadapi tantangan pasar, INTP berhasil mempertahankan stabilitas harga dengan ASP tumbuh 2,5% yoy menjadi Rp969 ribu per ton.
Kinerja kuartal IV 2024 semakin memperkuat pencapaian ini dengan laba bersih yang melonjak 53% dibanding kuartal sebelumnya.
Namun, perusahaan tetap menyikapi tahun 2025 dengan kehati-hatian menyusul penurunan anggaran infrastruktur pemerintah yang berpotensi mempengaruhi pertumbuhan volume penjualan.
INTP berfokus pada strategi efisiensi biaya melalui peningkatan penggunaan Refuse Derived Fuel (RDF) di pabrik Grobogan.
Dari hanya 1% di 2024, pemanfaatan RDF ditargetkan mencapai 20% di akhir 2025, yang diharapkan dapat memberikan penghematan biaya energi signifikan meskipun harga batubara saat ini relatif rendah.
Perusahaan memperkirakan penurunan biaya energi sebesar 4%-2% di 2025-2026.
Dengan portofolio produk yang kompetitif dan strategi efisiensi biaya yang terus diperkuat, INTP berada di posisi yang baik untuk menghadapi dinamika pasar di tahun 2025.
Perusahaan akan terus memantau perkembangan harga bahan baku dan permintaan pasar untuk menjaga kinerja keuangan yang stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global.
$SMGR $SMBR
____
Follow & Like biar yang lain bisa dapat manfaat juga ^^
Cek link bio untuk join VIP Membership Saham Bagger. Kamu bisa dapetin akses analisa saham mingguan, dashboard data 800+ saham, Watchlist Momentum investing terbaik saat ini: https://cutt.ly/EetQOBGO
Kalo mau ebook gratis, klik link nya diatas, join newsletter analisa saham bareng ribuan subscriber lain☝🏻
___
Stockbit External Community
Saya seorang Momentum Investor yang fokus di Fundamental first lalu technical analysis secara quantitative. Mau ikutan perjalanan investasi saya?
❤️ Join External Community, masukkan kode: A39716
https://stockbit.com/community
1/2
$SMGR Lelah, Laba Q4 Only 40 Juta Rupiah
Tahun 2024 ini bisa dibilang ajang pembuktian siapa pemain semen yang beneran siap tempur dan siapa yang cuma besar di nama. Di satu sisi ada SMGR, si raksasa tua yang selama ini jadi pemimpin pasar, dan di sisi lain ada INTP, yang kelihatannya kalem tapi diam-diam disiplin dan konsisten. Kalau cuma lihat dari revenue, dua-duanya masih tampak sehat. Tapi begitu disorot ke bawah, ke bagian laba bersih, langsung kelihatan siapa yang beneran tahan banting dan siapa yang lagi ngos-ngosan kayak abis lari keliling pabrik. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Tahun 2024, SMGR mencetak pendapatan Rp36,19 Triliun. Sekilas gak ada yang aneh, walaupun turun -6,4% dibanding tahun 2023 yang sempat nyentuh Rp38,65 Triliun. Bahkan angka itu masih sedikit di bawah 2022 yang ada di Rp36,38 Triliun. Artinya, revenue tiga tahun terakhir stagnan, cenderung menurun. Tapi masalah besarnya bukan di topline. Yang bikin jantung copot adalah laba bersihnya yang cuma Rp720 Miliar. Bandingin deh: 2023 mereka masih sanggup cetak Rp2,17 Triliun, dan di 2022 malah Rp2,37 Triliun. Itu artinya dalam setahun, labanya ambruk -66,8%. Bahkan kalau ditarik dua tahun, penurunan mendekati -70%. Ini bukan koreksi biasa. Ini pingsan total.
Lalu kalau kita zoom in ke performa per kuartal, dramanya makin terasa. Di Q1 2024, SMGR masih terlihat wajar dengan pendapatan Rp8,38 Triliun dan laba Rp472 Miliar. Tapi Q2 langsung seperti disambar petir: pendapatannya turun ke Rp8,04 Triliun dan laba tinggal Rp30 Miliar—cuma 0,4% margin, yang kalau dibagi rata per hari, ya kira-kira cuma cukup buat beli kopi direksi. Q3 sempat membaik, revenue naik ke Rp9,88 Triliun dan laba jadi Rp218 Miliar. Tapi kalau dibanding Q3 tahun sebelumnya yang labanya Rp848 Miliar, jelas banget ini bukan pemulihan, cuma tarik napas sebentar sebelum tenggelam lagi. Dan Q4 2024 adalah klimaks dari kehancuran: pendapatan Rp9,89 Triliun tapi laba cuma Rp40 juta. Gak salah ketik, itu beneran juta. Margin-nya bahkan gak layak disebut angka persentase. Ini udah bukan tipis lagi, tapi transparan.
Sementara itu, mari kita tengok tetangganya, $INTP. Tahun 2024, mereka mencatat revenue Rp18,55 Triliun, naik +3,3% dari 2023 yang ada di Rp17,95 Triliun, dan naik +13,6% dari 2022. Jadi walaupun pertumbuhannya gak meledak-ledak, tapi konsisten dan naik terus. Nah, yang menarik, pertumbuhan revenue ini gak cuma numpang lewat, tapi benar-benar nyambung ke bawah. Laba bersih tahun 2024 INTP mencapai Rp2,008 Triliun, naik dari Rp1,95 Triliun di 2023 dan Rp1,84 Triliun di 2022. Stabil, rapi, tanpa drama. Dan yang paling penting, marginnya terjaga di kisaran 10%–11%. Artinya setiap Rp10 yang mereka hasilkan, ada Rp1 yang jadi cuan. Ini bukan cuma efisien, tapi juga membuktikan bahwa mereka bisa jaga harga dan kontrol biaya dengan baik. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Trend kuartalan INTP juga enak dilihat. Q1 dan Q2 memang agak turun dibanding tahun sebelumnya—laba Rp238 Miliar dan Rp197 Miliar—tapi masih sangat layak, apalagi di tengah tekanan biaya dan persaingan harga. Masuk Q3 dan Q4, mereka gaspol. Q3 labanya tembus Rp621 Miliar, dan Q4 luar biasa—Rp952 Miliar. Itu hampir setengah dari total laba setahun cuma dari satu kuartal. Margin Q4 juga tebal, hampir 18%. Jadi ketika SMGR lagi duduk termenung bingung ke mana perginya profit, INTP lagi duduk santai hitung laba sambil ngopi.
Tahun 2024 jadi semacam cermin besar buat industri semen. SMGR yang besar dan kelihatan kuat ternyata keropos dari dalam—revenue masih jalan, tapi labanya hilang entah ke mana. Sementara INTP, yang secara volume lebih kecil, justru menunjukkan disiplin biaya dan kemampuan jaga margin yang luar biasa. Dua perusahaan ini ibarat dua toko roti: satu kelihatan besar dan ramai tapi akhirnya boncos, satu lagi kelihatan kecil tapi tiap kue yang keluar pasti ada marginnya. Dan dalam jangka panjang, yang kayak gini biasanya lebih awet.
Jadi kalau investor disuruh pilih, mau yang gede tapi gak ada untung, atau yang kecil tapi konsisten nyetak cuan? Jawabannya makin jelas. Tahun ini, INTP bukan cuma lebih efisien, tapi juga lebih waras. Dan itu kadang jauh lebih penting daripada sekadar jadi yang terbesar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$SMBR
1/6
SPEECHLESS DI Q4 $SMGR.
GPM, OPM, NPM semuanya hancur, mengulang Q2. Seolah performa Q3 kemarin false signal.
kalau Q2 masih dimaklumi karena vol sepi, hingga CPVnya ga optimal. Nah Q4 kemarin excuse apa lagi kiranya, karena vol ramai tapi cuannya nyaris ga kelihatan, ibarat kerja bakti.
Coba drilldown kenapa bisa gini, Biangnya sih GPM, pada variable cost (mostly COGS yg naik) ane ga bisa comment banyak, selain dugaan ASP kembali turun (jualan lebih murah krn perang dagang oversupply) dan/atau biaya bahan baku naik, tapi pada sisi fix cost, ngintip Beban AdUm, kok gaji naik wah yak? padahal di dengar pendapat komisi VI kemarin karyawan di unit usaha terbesarnya justru ngadu ga naik gaji bertahun-tahun..
kok ga inline ya?
apa ini tantiem direksi awal oktober kemarin?
"Untung" (orang Indonesia harus senantiasa beruntung) ane cepet-cepet cabut sendal dari sini. Ane bagaimanapun tetap doakan semoga kedepannya SMGR makin jaya.
$SMCB $SMBR
1/2
Perusahaan Semen Indonesia yang Bisa Bertahan di Tengah Oversupply
Diskusi tentang industri semen Indonesia di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Masalah paling klasik sekaligus kronis di industri semen Indonesia bisa dirangkum dalam dua kata sederhana: kelebihan pasokan. Kapasitas produksi nasional sudah tembus lebih dari 100 juta ton per tahun, tapi permintaan dalam negeri mentok di kisaran 60–65 juta ton. Jadi, tiap tahun ada 30–40 juta ton semen yang cuma numpuk di silo, gudang, pelabuhan, atau di benak para direktur yang bingung mau jual ke mana. Kalau semen itu bisa jalan, mungkin mereka udah long march keliling nusantara sambil bawa papan “tolong pakai saya.” Bayangin aja, pabrik jalan terus, barang makin numpuk, tapi penyerapan tetap segitu-segitu aja. Ini bukan bisnis lagi, ini namanya game bertahan hidup versi industri berat. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Overcapacity ini bikin semua perusahaan semen terpaksa main dalam mode bertahan. Margin ditekan, harga jual dibanting, dan promosi diskon volume besar jadi makanan sehari-hari. Semua saling tabrak harga demi mempertahankan pangsa pasar. Karena kalau gak begitu, mereka cuma akan jadi pabrik mahal yang memproduksi debu dan mimpi. Bahkan untuk ekspor pun gak semudah itu. Ongkos kirim mahal, negara tetangga juga punya industri sendiri, dan margin ekspor bisa lebih tipis dari lapisan semen di dinding kamar kost.
Dalam dunia semen yang sesak dan keras ini, mari kita lihat siapa yang masih bisa berdiri tegak, siapa yang bernafas lewat selang, dan siapa yang udah diinfus tapi tetap mengklaim siap ekspansi.
Yang paling waras—dan mungkin karena itu juga paling tidak dilirik—adalah $INTP (Indocement). Ini tipe perusahaan yang sehat, bersih, rapi, tapi karena gak drama, malah sering dilupakan. Mereka punya kas Rp4,5 triliun, utang Rp2,4 triliun, dan free cash flow (FCF) Rp2.751 miliar. Perusahaan ini bisa lunas utang dalam kurang dari setahun (0,89 tahun) hanya dari arus kas operasional. ROE 9,08%, ROIC 8,07%, operating margin 12,90%, FCF yield 14,37%, dan valuasi murah: P/FCF 6,96x, EV/FCF 6,21x. Tapi ya begitu, karena gak meledak-ledak, sahamnya sempat ditinggal investor. Untungnya sekarang asing mulai akumulasi lagi (net buy Rp33,85 miliar dalam sebulan), sementara investor ritel keluar diam-diam kayak maling ayam ketahuan satpam. Sebuah transisi dari tangan lemah ke tangan dingin. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Lalu kita beralih ke $SMGR (Semen Indonesia)—induk besar yang sudah terlalu besar untuk bergerak gesit. Utangnya Rp11,6 triliun, kas Rp3,6 triliun, FCF Rp2.901 miliar, dan waktu lunas utang 4,02 tahun. ROE? 1,64%, operating margin 7,79%, dan laba bersih anjlok -66,84%. Tapi jangan tanya kenapa, justru saham ini yang diborong asing (Rp65,76 miliar dalam sebulan). Mungkin karena terlihat diskon besar, atau mungkin karena mereka bosan main saham yang normal. Secara valuasi memang terlihat murah: P/FCF 6,17x, EV/FCF 8,93x, tapi ini murah karena capek, bukan karena undervalued. SMGR itu ibarat kereta tua: besar, ikonik, tapi perlu waktu lama buat jalan dari stasiun ke stasiun.
SMCB mungkin adalah bintang yang gagal tampil. Angka-angkanya bagus—lebih efisien dari induknya. FCF Rp1.147 miliar, utang Rp1.970 miliar, waktu lunas 1,72 tahun, P/FCF 6,09x, EV/FCF 7,68x. Tapi sejak 3 Februari 2025, saham ini disuspend oleh BEI karena free float gak nyampe 7,5%. Jadi, meskipun sehat dan efisien, tetap aja gak bisa disentuh. Ibarat punya sepatu lari terbaik di dunia tapi kakinya diplester. Cuma bisa dipajang dan dibayangkan, tanpa bisa ikut lomba.
Yang bikin dahi mengernyit adalah CMNT (Cemindo Gemilang). Rugi bersih Rp716 miliar, ROE -25,31%, ROIC -150,32%, tapi FCF Rp2.541 miliar. Loh, kok bisa? Ya bisa lah, ini dunia nyata. Kadang yang rugi paling deras arus kasnya, karena tunda capex, jual aset, atau main sulap akuntansi. P/FCF 6,07x, EV/FCF 9,04x, terlihat murah secara permukaan. Tapi investor asing langsung angkat tangan (net sell Rp7,18 miliar), sementara investor ritel malah makin yakin dan nambah posisi. Ini bukan saham, ini semacam eksperimen psikologi keuangan: seberapa jauh orang bisa denial kalau dikasih angka yang menggoda? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Terakhir, $SMBR, si kecil yang tetap jalan walaupun pasarnya sempit. FCF Rp165 miliar, utang Rp729 miliar, waktu lunas 4,42 tahun, P/FCF 10,18x, EV/FCF 14,42x, ROE 3,95%. Secara kas, dia paling mahal. Secara return, dia paling sederhana. Tapi dia tetap berdiri, tetap produksi, tetap eksis. Seperti warung di pojokan desa yang buka terus walaupun gak ada pelanggan. Konsisten, tapi bukan berarti efisien.
Dunia semen Indonesia bukan tentang siapa yang paling inovatif atau paling ekspansif. Ini tentang siapa yang paling kuat menahan napas di tengah banjir produksi. Oversupply jadi norma, margin tipis jadi gaya hidup, dan investor harus bisa membedakan mana perusahaan yang kuat beneran dan mana yang cuma tampak kuat karena belum tumbang. Di atas kertas, ada yang sehat banget tapi gak dilirik, ada yang rugi berat tapi masih digoreng, ada yang efisien tapi dikunci, dan ada yang hidupnya sekadar bertahan. Sektor semen bukan tentang pertumbuhan, tapi tentang bertahan dalam dunia yang terlalu banyak produksi dan terlalu sedikit pembangunan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10
@doelnaff84 $INTP dan $SMBR bagus LK coba deh lu cek. INTP malah naik itu QoQ nya. Cuma $SMGR
Berarti sudah jelas masalahnya di perusahaan internal itu sendiri. BUMN gitu lho. Menterinya kagak becus, internalnya apalagi
Hari ini dapat Hit Target Prediksi... PASTI CUANNN
$WIIM $PNLF $SMBR My prediksi bullish sdh Hit target ya... ✅️ Done ....
Please Follow for Support Us.....😊🙏
#ARAHUNTER
#Ayo Bergabung bersama kami....
#Mari saya bantu Tradingnya....
1/2
$SMBR jual 187 modal 175,,pindah ke BUMN lain,,,disin kurang nendang,,,yg pentin dah cuan 12jt lumayan