Volume
Avg volume
PT Sigma Energy CompressindoTbk (Perseroan) adalah perusahaan swasta nasional yang didirikan pada tahun 2007 yang bergerak dalam bidang usaha Jasa Penyewaan Alat-Alat Untuk Monetisasi Minyak dan Gas Suar Bakar dengan Menggunakan Teknologi Kompresi untuk Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. Pada saat ini Perseroan adalah pemimpin pasar dalam menyediakan layanan mini gas kompresor untuk memonetisasi gas suar bakar dan mengoptimalkan produksi migas pada sumur-sumur marjinal serta yang berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara menangkap hingga 1.500 MMSCF gas suar bakar per tahun senilai sekitar USD 12.5 juta. Perse... Read More
@Bilbil21 $SICO menarik nih untuk di trading kan..
Buy : 104
TP : 107
SL : 101
Disc. On
Follow for More :)
Group diskusi telegram ada di bio :D
$SICO Semua Holder sico. tinggu saja sampai 90 baru Average down. HARAP SABAR. Aku sudah mengamati Bandar di sini.
@awaloedin mudah2an ada uangnya suatu saat mas. btw statusmu terakhir. tempat kluar masuk saya cuan mas hahaha $SICO
$SICO rajin bagi dividen 3kali setahun $CGAS 1kali setahun bagusan yg rutin bagi dividen aja teman pasti 😂
$SICO tidak lama lagi target 99 bakal tercapai. siapkan cash buat tampung barang cut loss yang harga >120. Tanda-tanda yang punya harga >120 sudah pasang offer 10k lot
Ichimoku Kinko Hyo (IKH) adalah indikator analisis teknikal yang dikembangkan oleh Goichi Hosoda, seorang jurnalis Jepang, pada akhir 1930-an. Indikator ini dirancang untuk memberikan gambaran lengkap tentang tren pasar, momentum, dan level support/resistance dengan hanya melihat grafik sekilas. Ichimoku Kinko Hyo secara harfiah berarti "grafik keseimbangan sekilas."
Indikator ini terdiri dari lima komponen utama:
1. Tenkan-sen (Conversion Line)
Rumus: (High 9-periode + Low 9-periode) / 2
Penggunaan: Garis ini menunjukkan tren jangka pendek. Jika garis ini naik, itu menunjukkan momentum bullish (harga naik), dan jika turun, menunjukkan momentum bearish (harga turun). Ketika harga berada di atas Tenkan-sen, itu bisa dianggap sebagai sinyal bullish, sementara harga di bawah Tenkan-sen menunjukkan sinyal bearish.
2. Kijun-sen (Base Line)
Rumus: (High 26-periode + Low 26-periode) / 2
Penggunaan: Garis ini bertindak sebagai indikator tren jangka menengah. Jika harga di atas Kijun-sen, itu dianggap sebagai sinyal bullish, dan sebaliknya jika harga di bawah Kijun-sen. Selain itu, Kijun-sen juga sering digunakan sebagai level support atau resistance dinamis.
3. Senkou Span A (Leading Span A)
Rumus: (Tenkan-sen + Kijun-sen) / 2, digeser 26 periode ke depan
Penggunaan: Senkou Span A merupakan bagian dari "Kumo" (awan) dan memberikan level support/resistance di masa depan. Jika harga berada di atas awan, tren jangka panjang cenderung bullish. Jika harga di bawah awan, tren jangka panjang cenderung bearish.
4. Senkou Span B (Leading Span B)
Rumus: (High 52-periode + Low 52-periode) / 2, digeser 26 periode ke depan
Penggunaan: Ini adalah garis kedua dari "Kumo" (awan). Senkou Span B biasanya lebih lambat dari Senkou Span A karena menggunakan periode yang lebih panjang. Ketika Senkou Span A berada di atas Senkou Span B, awan berwarna hijau dan menunjukkan tren bullish. Sebaliknya, jika Senkou Span A di bawah Senkou Span B, awan berwarna merah dan menunjukkan tren bearish.
5. Chikou Span (Lagging Span)
Rumus: Harga penutupan saat ini, digeser 26 periode ke belakang
Penggunaan: Garis ini memberikan indikasi momentum pasar. Jika Chikou Span berada di atas harga, itu menunjukkan momentum bullish, dan jika di bawah harga, menunjukkan momentum bearish. Ini juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi level support/resistance.
Kumo (Awan)
Kumo atau awan dibentuk oleh Senkou Span A dan Senkou Span B. Ketebalan awan menunjukkan volatilitas pasar. Semakin tebal awan, semakin sulit bagi harga untuk menembus, baik naik maupun turun, sehingga menunjukkan level support atau resistance yang kuat. Sinyal bullish terjadi ketika harga menembus awan dari bawah ke atas, sementara sinyal bearish terjadi ketika harga menembus awan dari atas ke bawah.
Cara Menggunakan Indikator Ichimoku Kinko Hyo
1. Identifikasi Tren Pasar:
Jika harga berada di atas awan, tren jangka panjang adalah bullish. Jika harga berada di bawah awan, tren jangka panjang adalah bearish. Jika harga berada di dalam awan, tren dianggap sideway (tidak ada tren yang kuat).
2. Entry Sinyal:
Bullish: Sinyal bullish muncul ketika Tenkan-sen melintasi Kijun-sen dari bawah ke atas (disebut sebagai "golden cross"). Jika crossover terjadi di atas awan, itu merupakan sinyal yang lebih kuat. Jika crossover terjadi di dalam awan, sinyalnya moderat, dan jika di bawah awan, sinyalnya lemah.
Bearish: Sinyal bearish muncul ketika Tenkan-sen melintasi Kijun-sen dari atas ke bawah (disebut sebagai "dead cross"). Jika crossover terjadi di bawah awan, sinyalnya kuat. Jika terjadi di dalam awan, sinyalnya moderat, dan jika di atas awan, sinyalnya lemah.
3. Support dan Resistance:
Gunakan Kijun-sen sebagai garis support/resistance dinamis. Kumo juga dapat digunakan untuk menentukan level support dan resistance masa depan.
4. Konfirmasi Tren dengan Chikou Span:
Jika Chikou Span berada di atas harga, itu mengkonfirmasi tren bullish. Jika di bawah harga, mengkonfirmasi tren bearish.
Kesimpulan Syarat Beli atau jual dengan menggunakan indikator Ichimoku :
#Kriteria Beli :
a) Harga di atas awan kumo.
b) Tenkan-sen di atas Kijun-sen dan arahnya ke atas.
c) Chikou-span di atas chart harga.
d) Awan kumo berwarna hijau.
#Kriteria Jual :
a) Harga di tutup di bawah Tenkan-sen atau Kijun-sen
b) Harga turun masuk kedalam awan kumo
Dengan memahami penggunaan setiap komponen dalam Ichimoku Kinko Hyo, trader dapat mendapatkan pandangan yang komprehensif mengenai kondisi pasar tanpa perlu menggunakan indikator tambahan. Namun, penting juga untuk mengkombinasikan dengan analisis lainnya untuk meminimalkan risiko.
Tandom Tag : $ADRO $BREN $SICO
$SICO . LK Q3 estimasi growth minus dan Laba habis dipakai bayar dividen, jadi tidak ada perkembangan bisnis. Yang punya harga diatas 120 mau cut loss susah