105

-1

(-0.94%)

Today

737,400

Volume

1.3 M

Avg volume

Company Background

PT Sigma Energy CompressindoTbk (Perseroan) adalah perusahaan swasta nasional yang didirikan pada tahun 2007 yang bergerak dalam bidang usaha Jasa Penyewaan Alat-Alat Untuk Monetisasi Minyak dan Gas Suar Bakar dengan Menggunakan Teknologi Kompresi untuk Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. Pada saat ini Perseroan adalah pemimpin pasar dalam menyediakan layanan mini gas kompresor untuk memonetisasi gas suar bakar dan mengoptimalkan produksi migas pada sumur-sumur marjinal serta yang berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara menangkap hingga 1.500 MMSCF gas suar bakar per tahun senilai sekitar USD 12.5 juta. Perse... Read More

$NAIK dan $SICO ownernya sama. karakternya mirip, bisa cek chart sico 6 bln setelah bisa tebus w

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) angkat bicara terkait prospek penawaran umum perdana saham (IPO) anak usahanya di bidang properti, PT Griya Idola (GI). Meski tidak menutup kemungkinan untuk membawa Griya Idola melantai di bursa, manajemen menegaskan bahwa langkah IPO harus benar-benar mendukung rencana ekspansi jangka panjang, bukan justru menjadi penghambat.

“Semua kemungkinan masih terbuka. Tapi jangan sampai setelah IPO justru nggak bisa ekspansi lagi. Jangan kayak sekarang, landbank kami mentok di 600 hektare,” ujar Head of Investor Relations BRPT, Pandhu Anugrah, Kamis (15/5/2025).

Menurut BRPT, kondisi landbank saat ini dinilai belum cukup jika mengingat visi jangka panjang perusahaan dalam pengembangan kawasan industri terintegrasi.

Pasca-IPO, Griya Idola diharapkan bisa memiliki fleksibilitas finansial dan korporasi untuk terus menambah cadangan lahan serta mengembangkan kawasan baru untuk minimal 10 hingga 20 tahun ke depan.

Rencana ekspansi ini tidak hanya terbatas pada kawasan Cilegon, Banten, di mana Griya Idola dan grup usaha Chandra Asri, telah mengelola kawasan industri dan menyatu dengan fasilitas petrokimia. Kini, mereka juga mengincar kawasan strategis baru di Patimban, Subang, Jawa Barat.

“Patimban itu sangat strategis, dekat pelabuhan dan sudah ada investor dari sektor otomotif dan logistik yang mulai masuk. Kita tidak bisa ketinggalan,” lanjut Pandhu.

Pengembangan kawasan industri di Patimban disebut akan mengikuti pola pengembangan di Cilegon yakni berbasis ekosistem dan sinergi antar entitas grup, mulai dari logistik, energi, hingga pengolahan limbah. Ini juga sejalan dengan visi jangka panjang Chandra Asri Group untuk membentuk rantai pasok industri yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Barito Geber Kapasitas
BRPT menargetkan peningkatan kapasitas terpasang energi panas bumi menjadi 1.000 MW dalam waktu dekat, seperti tertung dalam paparan publik terbaru. Hal ini sekaligus menjadi bagian dari ekspansi bisnis yang menjadi pilar pertumbuhan utama grup ke depan.

Tidak cukup menargetkan 1.000 MW, BRPT membidik kapasitas berlipat hingga 2.000 MW (2 gigawatt/GW) pada tahun 2030 mendatang. "Kita sekarang kira-kira 886 MW," kata Pandhu.

Peningkatan kapasitas ini akan dijalankan melalui anak usaha Star Energy yang selama ini menjadi tulang punggung lini energi terbarukan grup usaha Barito. Proyek-proyek panas bumi di wilayah Jawa Barat menjadi titik tumpu ekspansi, termasuk pengembangan wilayah kerja baru hasil lelang pemerintah.

Tak hanya sektor energi, BRPT juga menggantungkan ambisi jangka panjang pada perluasan bisnis petrokimia lewat PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Perusahaan menargetkan kapasitas produksi petrokimia bisa tumbuh hingga lima kali lipat dalam dua tahun ke depan, seiring penyelesaian megaproyek kompleks petrokimia kedua (CAP2).

Mengacu pada pernyataan manajemen TPIA yang dikutip dari berita Bloomberg Technoz sebelumnya, saat ini kapasitas TPIA berada di kisaran 1 juta ton per tahun. Lewat CAP2, kapasitas akan terdongkrak hingga 4–5 juta ton per tahun paling lambat pada 2026.

“Kami perkirakan dengan CAP2, kapasitas akan naik empat hingga lima kali lipat dibanding saat ini,” sebut manajemen.

Dengan basis pertumbuhan ganda dari sektor energi dan petrokimia ini, BRPT menyiratkan bahwa ekspansi dalam jangka panjang bukan hanya soal kuantitas kapasitas, melainkan peningkatan kontribusi pendapatan berkelanjutan dari bisnis yang lebih ramah lingkungan dan berbasis substitusi impor bahan baku industri.

Harga BRPT Menuju Rp1.000
Menyinggung potensi pertumbuhan harga saham, Pandhu meyakini BRPT bakal segara mengalami apresiasi menjadi Rp1.000. Per penutupan perdagangan Kamis (16/5/2025), saham BRPT bertahan di Rp860. Meski begitu sepanjang 2025 (year to date/ytd) BRPT masih melemah 8,5%.

Potensi kenaikan didukung oleh struktur kepemilikan saham yang memiliki free float lebih besar dibandingkan entitas grup lainnya seperti TPIA, singgung Pandhu. Besarnya free float BRPT membuat saham perusahaan lebih likuid dan responsif terhadap permintaan pasar.

"Kalau dibandingkan dengan TPIA, free float BRPT memang lebih besar. Jadi, pergerakan harga kita bisa lebih mudah dipengaruhi oleh aksi beli investor." Dengan free float yang lebih luas, peluang harga saham BRPT untuk naik secara signifikan terbuka lebar karena lebih banyak saham yang tersedia untuk diperdagangkan publik.

Kondisi berbeda dengan TPIA dan beberapa perusahaan lain dalam grup yang memiliki free float lebih kecil sehingga pergerakan harganya cenderung lebih terbatas.

$BRPT $SICO $IMAS

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO

perusahaan rental alat gas untuk mengefisiensikan jumlah gas yang bisa diambil dari perut bumi , yang konsumen utamanya adalah pertamina , dan konsumen kecilnya adalah medco ,

telihat tahun lalu salah satu pengendali perseorangan menjual banyak kepemilikan saham ini , dan dalam waktu maret 2025 pengendali utama rajin beli tapi harga belinya di 89 - 92 perak , setiap turun di 90 an pengendali rutin beli , semangat pengendali , deviden yieldnya 3% hehehehe cukup rendah juga .

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO mumpung laku keras, harga minyak global turun..
tambah lg SPBU Shell nya bos

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBNI siap2 pakai sepatu, doi udah bangun dr tidurnya gengs... Cocok buat swing jangka pendek, yang ga bisa pantau2 saham karena sibuk gawean, mau cari cuan lebih, saatnya masuk sini, target terdekat 4.550 - 4.610.

Jangan lupa juga pantau $ADRO buat tabungan masa depan. mau yang harganya murah $SICO cakep juga itu buat swing jangan pendeknya, TP suka2...

Masuk saat merah, pas saat ijo harga udah tinggi yang lain fomo, saya udah cuan luber 😛😎

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

PT Sigma Energy Compressindo Tbk (Sinerco/SICO) pada bulan Mei dan Juni 2025 melakukan beberapa kegiatan utama sebagai berikut:

Pada 9 Mei 2025, SICO membagikan dividen final sebesar Rp3 per saham untuk tahun buku 2024, sebagai kelanjutan dari dividen interim yang sudah dibayarkan pada Oktober 2024. Total dividen yang dibagikan untuk tahun 2024 adalah Rp6 per saham.

PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) akan berpartisipasi dalam acara Innovative Energy Solution Indonesia (IES) pada 21 Mei 2025. Dalam acara ini, SICO akan memperkenalkan inovasi teknologi mini gas compressor yang berfungsi untuk memanfaatkan kembali gas suar bakar (flare gas) yang selama ini menjadi limbah, sehingga dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi di sektor migas. SICO mengangkat tema “Enhancing Efficiency and Productivity with Low-Carbon Compressor Technologies” yang menyoroti peran teknologi kompresor rendah karbon dalam mendukung target zero flaring Indonesia pada 2030 serta meningkatkan produktivitas industri migas secara ramah lingkungan. Acara IES sendiri merupakan bagian dari IPA Convex 2025 yang berlangsung pada 20-22 Mei 2025 di ICE BSD City, Tangerang.

Inovasi terbaru SICO berupa mini gas compressor dapat mempengaruhi sektor energi di Indonesia dengan cara signifikan. Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan kembali gas suar bakar (flare gas) yang selama ini terbuang, sehingga mengurangi emisi karbon dan mendukung target pemerintah zero flaring pada 2030. Selain dampak ekologis, teknologi ini juga meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri migas dengan mengubah limbah gas menjadi sumber energi bernilai. Mini gas compressor yang ringkas dan efisien dapat beroperasi di lokasi terpencil dan dengan tekanan gas rendah, serta versi terbaru yang berbasis listrik meningkatkan efisiensi energi, khususnya di wilayah offshore. Dampak ekonominya juga besar, membuka peluang penciptaan lapangan kerja dan potensi nilai ekonomi triliunan rupiah per tahun jika didukung kebijakan tepat. Secara keseluruhan, inovasi ini memperkuat posisi industri migas Indonesia menjadi lebih ramah lingkungan dan efisien

Perusahaan menargetkan peningkatan pendapatan tahun 2025 sebesar 11,7% dibandingkan 2024, dengan pendapatan yang diproyeksikan mencapai Rp119,81 miliar. Untuk mencapai target ini, SICO berencana meningkatkan pemanfaatan armada kompresor dari 69% menjadi 83% dan meluncurkan mini gas compressor terbaru dengan penggerak motor listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Selain itu, SICO juga menjajaki peluang bisnis baru di luar penyewaan mini gas compressor dan SPBU untuk meningkatkan kinerja perusahaan di 2025.

Dengan demikian, fokus kegiatan SICO di Mei-Juni 2025 meliputi pembagian dividen, promosi teknologi kompresor rendah karbon, dan strategi peningkatan efisiensi serta ekspansi bisnis.

$SICO $BRPT $MEDC

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO next 111, kalo tembus bisa to demun

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO tabungan masa depan, untuk Minggu ini oke lah ya, yg buat swing pendek gurih ini, baru bangun dr tidurnya... gaskeun 🚀🚀🚀 minimal tp terdekat 118 dulu aja dah, udah kenyang ini

Oia yg beli $KOCI sama $SURI hari ini selamat yak, masih bisa nabung untuk 2 hari ke depan

Hit beruntun kurang dari 1 bulan.
Hit ke 12, ke 13, ke 14 di Rabu 14 Mei 2024
find the pattern,

$CSMI naik 9%
https://stockbit.com/post/18400248
$DKFT
https://stockbit.com/post/18500911
$SICO
https://stockbit.com/post/18497867

he

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO hold apa tp neh suhu.. #alhamdulillah

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO Q1 mantul loh cuss terbang 🚀🚀🚀

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO
High Volume BreakOut.
9 Mei 2025
Closing Range: 67
Trend Score: 7/8

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Chandra Asri Group sedang menjajaki peluang investasi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Pada awal Mei 2025, direksi Chandra Asri melakukan kunjungan strategis ke Bantaeng untuk meninjau potensi kerja sama pembangunan industri dan infrastruktur, terutama di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) dan pelabuhan lokal yang mendukung logistik wilayah selatan Sulawesi.

Bupati Bantaeng, Uji Nurdin, menjamin kemudahan proses perizinan investasi sebagai salah satu prioritas utama pemerintah daerah, bahkan berkomitmen mengawal langsung agar tidak terhambat birokrasi. Hal ini menjadi nilai tambah bagi Chandra Asri dalam mempertimbangkan investasi di sana.

Chandra Asri melihat Bantaeng sebagai lokasi strategis dengan dukungan infrastruktur, fasilitas kesehatan unggulan, dan iklim investasi yang sehat. Perusahaan ini berencana mengembangkan proyek industri berbasis kimia dan infrastruktur yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja lokal di Bantaeng.

Singkatnya, Chandra Asri siap berinvestasi di Bantaeng dengan dukungan pemerintah daerah yang mempermudah izin dan menyediakan fasilitas pendukung yang memadai.

Chandra Asri berencana membangun pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) sebagai proyek utama di wilayahnya, yang saat ini sedang dikembangkan di Cilegon, Banten, dengan target rampung pada 2027. Pabrik ini akan dikelola oleh anak usaha PT Chandra Asri Alkali (CAA) dan memiliki kapasitas produksi tahunan sekitar 400.000 ton kaustik soda basah dan 500.000 ton EDC. Proyek ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan investasi sekitar Rp 15 triliun, bertujuan mendukung hilirisasi industri dan mengurangi ketergantungan impor bahan kimia.

Untuk Bantaeng sendiri, saat ini Chandra Asri sedang menjajaki peluang investasi dan meninjau potensi kerja sama pembangunan industri dan infrastruktur di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) serta pelabuhan lokal. Namun, belum ada informasi spesifik mengenai proyek pabrik CA-EDC atau proyek lain yang sudah pasti akan dibangun di Bantaeng. Kunjungan tersebut lebih bersifat eksplorasi dan persiapan investasi dengan dukungan pemerintah daerah terkait kemudahan perizinan dan fasilitas pendukung.

Jadi, proyek yang sudah jelas adalah pabrik CA-EDC di Cilegon, sementara di Bantaeng Chandra Asri masih dalam tahap penjajakan dan persiapan investasi tanpa rincian proyek spesifik yang diumumkan.

$BRPT $TPIA $SICO

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO
High Volume BreakOut.
9 Mei 2025
Closing Range: 67
Trend Score: 7/8

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO LK Q1 2025: Perusahaan Apa Ini?

Diskusi hari ini tentang insider buy di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) memang bukan saham yang heboh di medsos atau jadi bahan obrolan di komunitas saham “to the moon”, tapi kalau kita buka laporan keuangan kuartal I 2025 mereka, rasanya seperti nemu warung sederhana yang layanannya rapi, masakannya enak, dan duitnya masuk. Pendapatan SICO per Maret 2025 tercatat Rp32,74 miliar, naik +28,2% dibanding tahun lalu. Yang bikin menarik, struktur pendapatannya berasal dari dua sumber yang saling melengkapi: sekitar 61% dari penjualan bahan bakar (BBM) senilai Rp19,62 miliar dan 38,5% dari jasa penyewaan kompresor gasjack sebesar Rp12,61 miliar. Jadi SICO ini bukan perusahaan minyak yang ngebor atau punya ladang seperti $MEDC dan $ENRG, tapi lebih ke “support system”-nya: mereka bantu sumur minyak supaya tetap produktif dan sekaligus jualan BBM lewat SPBU dan jaringan distribusinya. Nggak seksi kayak cerita startup, tapi justru stabil dan jelas bisnisnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Pelanggan mereka pun bukan kaleng-kaleng. PT Pertamina EP jadi kontributor utama revenue dengan porsi 31%, artinya bisnis mereka punya pijakan kuat di industri energi nasional. Laba kotor SICO di Q1 2025 tercatat Rp11,36 miliar (GPM 34,7%), laba usaha Rp5,98 miliar (OPM 18,3%), dan laba bersih Rp6,12 miliar (NPM 18,7%)—semua tumbuh dua digit dibanding periode yang sama tahun lalu. Lebih penting lagi, arus kas operasional (CFO) mereka positif Rp9,11 miliar, berbalik dari tahun lalu yang minus. Dengan capex cuma Rp115 juta dan pembayaran bunga Rp264 juta, mereka bisa bilang: “Bisnis jalan, cash masuk, utang dibayar.”

Kas dan setara kas SICO per akhir Maret 2025 sebesar Rp27,95 miliar, sementara total utang berbunga hanya Rp16,94 miliar. Itu artinya posisi net cash mereka positif Rp11 miliar—aman banget. Aset tetap utama terdiri dari kompresor gasjack senilai Rp40,44 miliar dan SPBU serta tangki BBM sebesar Rp3,13 miliar. Mereka juga sedang merampungkan pembangunan SPBU baru senilai Rp6,33 miliar yang sudah 99% selesai. Di sisi lain, piutang usaha malah turun drastis dari Rp24,23 miliar ke Rp14,68 miliar—turun 39%, tanda pelanggan makin rajin bayar. Persediaan naik sedikit jadi Rp2,72 miliar, kenaikannya pun masih wajar dan sejalan dengan pertumbuhan revenue. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Nggak ditemukan biaya eksplorasi yang dikapitalisasi, tidak ada amortisasi misterius, tidak ada impairment, dan semua transaksi revenue serta COGS dilakukan dengan pihak ketiga—tanpa campur tangan afiliasi atau akrobat antar anak usaha. Beban depresiasi selama Q1 sebesar Rp1,19 miliar, sedangkan bunga tahunan diperkirakan cuma sekitar Rp1 miliar. Neraca rapi, struktur asetnya nyata, tidak ada akun “lain-lain” yang mengandung jebakan Batman.

Valuasinya? Di harga saham Rp102, dengan jumlah saham beredar 910 juta lembar, kapitalisasi pasarnya cuma Rp92,83 miliar. Padahal, laba bersih tahunan berpotensi tembus Rp24,5 miliar jika tren Q1 berlanjut. Maka PER-nya cuma 4,2x dan PBV-nya 0,71x, dengan ROE 18,7%. Ini udah masuk kategori murah banget, bahkan lebih murah dari warteg padahal isinya restoran. Nggak heran kalau yang baca laporan ini mulai bertanya-tanya: “Kok bisa perusahaan kayak gini dihargai segini doang?”

Tapi, tentu aja, bisnis sebagus apapun tetap punya risiko. Yang pertama, mereka sangat bergantung pada Pertamina EP. Kalau kontrak ini diputus atau direvisi, revenue langsung keok. Kedua, bisnis distribusi BBM juga bisa kena tekanan dalam jangka panjang karena transisi ke energi terbarukan dan kendaraan listrik. Mungkin belum sekarang, tapi 10 tahun lagi bisa jadi ceritanya beda. Tambah lagi, kalau ada regulasi baru soal distribusi energi atau SPBU atau muncul kompetitor lokal yang bisa tawarin harga lebih rendah, margin mereka bisa tergerus pelan-pelan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Tapi sejauh ini, SICO nunjukin performa yang sehat. Mereka tahu cara jaga margin, efisiensi jalan, ekspansi jalan, dan yang paling penting: semua dijalankan dengan duit sendiri, bukan utang berbungkus mimpi. Jadi kalau kamu lagi cari perusahaan yang gak neko-neko, labanya nyata, arus kasnya masuk, valuasinya masih murah, dan bisnisnya jelas—SICO mungkin salah satu dari sedikit saham di bursa yang cocok diajak jalan bareng jangka panjang. Gak perlu teriak-teriak “to the moon,” karena mereka udah cukup membumi dan mapan.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Investasi Rosan Roeslani, berencana memberikan insentif yang lebih besar bagi produsen kendaraan listrik (EV) yang memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tinggi. Semakin tinggi TKDN yang dimiliki produsen EV, semakin besar pula insentif yang akan diberikan oleh pemerintah. Ini merupakan strategi untuk mendorong peningkatan produksi EV lokal dan memperkuat rantai pasok dalam negeri.

Rosan menyebutkan bahwa sejak Maret 2020 hingga Maret 2025, tujuh produsen EV besar seperti BYD, Citroen, AION, Maxus, Geely, VinFast, dan Volkswagen telah berkomitmen berinvestasi di Indonesia dengan total investasi mencapai Rp15,4 triliun dan kapasitas produksi tahunan sekitar 281.000 unit. Pemerintah menargetkan produksi mobil listrik di Indonesia dapat meningkat hingga 2,5 juta unit per tahun ke depan.

Selain itu, pemerintah juga memberikan berbagai insentif pajak untuk mendukung industri kendaraan listrik, seperti Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga 10% untuk mobil listrik dengan TKDN minimal 40%, serta insentif PPnBM DTP untuk mobil listrik dan hybrid. Insentif ini bertujuan menurunkan harga jual EV agar lebih terjangkau dan mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

Singkatnya, insentif produsen EV akan makin besar seiring dengan kenaikan TKDN, sebagai bagian dari upaya pemerintah memperkuat industri EV nasional dan menggenjot produksi serta investasi di sektor ini.

Insentif pajak di Indonesia, seperti pembebasan atau pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil listrik, terbukti meningkatkan penjualan kendaraan listrik secara signifikan. Misalnya, insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) yang diterapkan sejak April hingga Desember 2023 berhasil mendorong kenaikan penjualan mobil listrik hingga 174%.

Namun, efektivitas insentif ini masih tergantung pada ketersediaan infrastruktur pendukung, terutama stasiun pengisian daya (charging station). Tanpa infrastruktur yang memadai, penjualan mobil listrik sulit berkembang secara masif meskipun insentif sudah ada.

Selain menurunkan harga jual sehingga lebih terjangkau, insentif pajak juga berperan penting dalam menarik minat masyarakat dan produsen untuk berinvestasi di industri kendaraan listrik, sekaligus mendukung target pengurangan emisi karbon nasional. Penelitian menunjukkan insentif pajak menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan konsumen membeli mobil listrik, walau harus didukung oleh peningkatan infrastruktur dan faktor lain seperti harga bahan bakar fosil.

Singkatnya, insentif pajak efektif mendorong penjualan mobil listrik di Indonesia, tetapi keberhasilannya optimal jika diiringi pembangunan infrastruktur pengisian dan dukungan kebijakan lain

$IMAS $SICO $CFIN

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

"$OASA $SICO
Rabu, 14 Mei 2025
#Disclaimer On & Do Your Own Research
#Sebaiknya Jangan Gegabah
Lot.Beli = -(MauLossRp)/[(SL - E) * 100]"

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO selasa rabu ARA ya

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO gak kena deviden trap, trus pas bagi dividen di naikin, apa gak menyala x uang kita

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO thks 104 nya.. balik lagi yuk ke 90an..

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO Jumat berkah wkwkwk

Alchamdulillah, terimakasih $SICO, juga @Stockbit , ada khabar Dividennya SICO
Ulasan Dividen https://stockbit.com/post/18277042
$ATLA

1/2

testes

Sinerco berkolaborasi erat dengan klien-kliennya, termasuk perusahaan migas besar seperti Pertamina EP, Medco Energi, Chevron, dan lainnya, dalam penerapan teknologi mini gas compressor dengan cara:

Menjadi agen tunggal teknologi mini gas compressor di Indonesia, Sinerco menyediakan solusi kompresor yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik lapangan migas klien untuk mengurangi emisi flare gas sekaligus meningkatkan efisiensi produksi.

Menyediakan layanan sewa dan dukungan teknis komprehensif, termasuk pengadaan, instalasi, dan pemeliharaan kompresor, sehingga klien dapat mengoperasikan teknologi ini dengan optimal tanpa harus investasi besar di awal.

Mengintegrasikan teknologi mini gas compressor sebagai bagian dari program zero routine flaring yang diikuti oleh hampir seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S), membantu klien memenuhi regulasi lingkungan dan target pengurangan emisi.

Melakukan pendekatan konsultatif untuk mengidentifikasi masalah produksi seperti gas lock dan liquid handling, lalu menawarkan solusi teknologi yang tepat guna meningkatkan produksi marginal well dan menjaga kontinuitas operasi.

Memanfaatkan dana hasil IPO untuk pengembangan usaha dan pembelian sparepart serta kendaraan operasional proyek, yang mendukung layanan lapangan bagi klien secara lebih responsif dan efisien.

Dengan kolaborasi ini, Sinerco membantu klien mengoptimalkan pemanfaatan gas suar bakar menjadi sumber pendapatan baru sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan di industri migas Indonesia.

PT Sigma Energy Compressindo Tbk (Sinerco/SICO) berencana menjajaki investasi dan kerja sama di bidang SPBU dengan British Petroleum (BP) melalui anak perusahaannya, PT Sigma Niaga Gas. Ini bagian dari strategi Sinerco untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas bisnisnya di industri energi, khususnya di sektor gas dan bahan bakar.

$SICO $AKRA $MEDC

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO alhamdulillah jumat berkah #deviden

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Anjay ARA si $KOCI ,,,
$SICO dan $PPGL tinggal tunggu momentum sblm flying higher

$OKAS ampun deh, jauh jauh dari luar kota, eh RUPS nya batal.
$KETR $SICO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Beberapa merek otomotif besar seperti Citroen, Aion, Maxus, dan Volkswagen (VW) sedang membangun pabrik mobil listrik di Indonesia dengan dukungan Indomobil Group. Pemerintah menyebutkan ada tujuh merek yang sudah menyatakan komitmen dan mulai konstruksi pabrik EV sejak 2024 hingga Maret 2025, termasuk keempat merek tersebut. Total nilai investasi mencapai sekitar Rp15,4 triliun dengan kapasitas produksi sekitar 281 ribu unit per tahun. Indomobil Group sendiri telah berkolaborasi dengan Citroen, Aion, Maxus, dan VW, dan berencana memproduksi kendaraan listrik secara lokal di Indonesia, mendukung target produksi EV yang terus meningkat hingga 2,5 juta unit per tahun pada 2030

Proses produksi mobil listrik GAC Aion di pabrik Cikampek berjalan dengan tahapan sebagai berikut:

Pabrik dibangun dari nol di kawasan industri Dawuan, Cikampek, Jawa Barat, khusus untuk produksi kendaraan bermerek AION tanpa mencampur merek lain.

Kapasitas produksi awal dirancang 20.000 unit per tahun, dengan potensi ekspansi hingga 50.000 unit per tahun seiring pertumbuhan pasar dan penambahan lini produksi.

Produksi dilakukan secara Completely Knocked Down (CKD), di mana komponen utama seperti sasis, bodi, dan interior dirakit di pabrik Cikampek, sementara baterai masih diimpor dari Guangzhou, China.

Pabrik ini juga menjadi basis ekspor ke negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Produksi dimulai pada awal 2025 dengan model pertama Aion V dan Aion Y Plus yang akan diproduksi lokal dan mulai dijual di Indonesia pada pertengahan 2025.

Proses produksi menerapkan standar pengendalian kualitas tinggi dan teknologi manufaktur modern untuk memastikan efisiensi dan kualitas produk.

Pabrik ini merupakan bagian dari strategi GAC Aion dan Indomobil Group untuk membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia, termasuk rencana produksi baterai secara lokal di masa depan.

Singkatnya, pabrik Cikampek adalah fasilitas baru yang fokus merakit mobil listrik GAC Aion secara CKD dengan kapasitas awal 20.000 unit per tahun, menggunakan teknologi modern, dan berorientasi memenuhi pasar domestik sekaligus ekspor regional.

$IMAS $BRPT $SICO

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SICO kalo Inves diatas miliaran lumayan kalo diitung" dividennya 2x😄😄😄

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy