SDRA

SDRA

ID flagID flag

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk.

318

-6

(-1.85%)

Today

374,000

Volume

282,182

Avg volume

Company Background

PT Bank himpunan saudara 1906 Tbk. atau SDRA bergerak di bidang usaha perbankan. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa Giro, Deposito Berjangka, sertifikat Deposito, Tabungan, memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan hutang, dan usaha kegiatan bank umum lainnya. produk dan jasa bank saudara diantaranya, produk pendanaan, perkreditan, jasa keuangan dan produk perbankan lainnya, serta international banking. Penggabungan Usaha (Merger) PT Bank Woori Indonesia ke dalam PT Bank himpunan Saudara 1906 Tbk (“Perseroan”) telah berlaku efektif sejak tanggal 30 Desember 2014, hal ini berpengaruh terhadap perlua... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SDRA kok malah naik, turun dulu lah 🤣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SIDO Mendekati Zona Jong Kox

Saham SIDO kebetulan sudah masuk radar near Jong Kox bareng SDRA di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau $SDRA, near Jong Kox nya jelas karena lagi ada skandal kredit fiktif. Hal itu sudah saya bahas di postingan sebelumnya di sini https://stockbit.com/post/18796795

Kalau kita lihat ke belakang, kisah saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) seperti cerita klasik soal harapan besar yang berubah jadi kenyataan pahit. Dulu saham ini jadi idola banyak investor karena kombinasi yang tampak ideal bisnis herbal yang stabil, margin tinggi, rajin bagi dividen, dan neraca super sehat tanpa utang. Tapi sejak akhir 2021, arah anginnya berubah. Puncaknya terjadi saat perusahaan mengumumkan pembagian saham bonus dengan rasio 1311 pada 27 September 2021, tepat saat harga saham sedang di puncak Rp1.050. Setelah ex-date pada 28 September, harga langsung disesuaikan ke sekitar Rp770, dan sejak itu cerita indahnya pelan-pelan mulai bubar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

$CLEO juga baru bagi saham bonus. Semoga nasibnya lebih baik dari SIDO.

Yang terjadi setelahnya bisa dibilang textbook. Saham yang awalnya naik karena euforia saham bonus masuk fase distribusi diam-diam, lalu lanjut ke fase dump. Harga saham sekarang berada di Rp510, bahkan sempat turun ke Rp486, artinya koreksi dari puncak udah tembus lebih dari 50%. Tapi ini bukan penurunan tanpa sebab. Kinerja operasional SIDO memang sedang menurun. Pendapatan Q1 2025 turun -25% YoY ke Rp789 miliar, dan lebih parahnya segmen herbal - tulang punggung bisnis mereka - anjlok -42% YoY. Manajemen menyebut ini akibat efek Pemilu, Lebaran yang maju, pembatasan truk ODOL yang lebih lama (16 hari dibanding tahun sebelumnya 12 hari), serta jumlah pemudik yang turun. Tapi kalau diperhatikan, pendapatan selama 4 bulan pertama 2025 tetap turun -13% sampai -15%, dan realisasi 2 bulan pertama juga jeblok, jadi penurunan ini bukan cuma karena musim, tapi tanda demand yang mulai melemah lebih dalam.

Di saat pendapatan drop, opex malah naik +2% YoY, karena kenaikan gaji dan bonus dari kinerja 2024. Hasilnya margin tertekan, dan laba bersih Q1 2025 turun -40,35% YoY ke Rp233 miliar. Kalau ini dijadikan dasar annualisasi, laba bersih 2025 kemungkinan hanya sekitar Rp932 miliar, turun dari Rp1,17 triliun di 2024. Tapi yang bikin banyak orang geleng-geleng adalah, di tengah kondisi seperti itu, dividen masih dibagikan Rp39 per saham, sama seperti tahun lalu. Alhasil payout ratio-nya tembus 125% - dividen lebih besar dari laba. Dividen yield memang tinggi 7,65%, tapi ini jadi ilusi manis karena sebetulnya dibayar dengan menguras kas, bukan dari pertumbuhan bisnis. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi valuasi, secara angka terlihat mulai murah. PER-nya sekarang 15,1x, lebih rendah dari rerata 5 tahun (20,9x), dan PBV tinggal 4,12x, padahal dulu bisa tembus 9x. Tapi jangan buru-buru bilang undervalued, karena growth-nya negatif, margin makin tipis, dan guidance perusahaan terlihat terlalu optimis. Dalam earnings call terakhir (Mei 2025), manajemen tetap mempertahankan target pertumbuhan revenue dan laba +10% tahun ini, meskipun data Q1 dan 4M25 jelas-jelas kontraksi. Kalau nanti guidance itu gagal tercapai dan harus direvisi, bisa-bisa pasar makin pesimis.

Meski begitu, ada satu hal yang masih jadi kekuatan utama SIDO neraca keuangan yang super bersih. Kas mereka tercatat Rp1.177 triliun, dengan tidak ada utang sama sekali, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Total liabilitas hanya Rp388 miliar, dan net debt-nya negatif - artinya mereka punya kas bersih. Total aset Rp4,1 triliun, dan ekuitas Rp3,7 triliun, bikin struktur modalnya sangat konservatif. Jadi meski laba menurun, perusahaan ini tetap punya amunisi kalau mau ekspansi, akuisisi, atau transformasi bisnis. Masalahnya kas ini belum digunakan untuk apa-apa yang strategis. Malah dipakai terus untuk bagi dividen besar, yang lama-lama bisa jadi beban kalau tidak dibarengi perbaikan profitabilitas.

Jadi kalau dirangkum, kondisi SIDO hari ini bisa digambarkan begini perusahaan dengan brand kuat, tanpa utang, dan kas melimpah, tapi sedang kehilangan arah pertumbuhan. Pendapatannya melemah, labanya tergerus, dan dividen yang besar malah jadi semacam penenang sementara buat investor yang sudah nyangkut sejak era Rp1.000-an. Ini bukan perusahaan yang sedang bangkrut, tapi juga bukan lagi mesin pertumbuhan seperti dulu. SIDO sekarang adalah contoh klasik value trap, kelihatan menarik karena kas banyak dan dividen tinggi, tapi di balik itu ada masalah struktural yang belum terselesaikan.

Mau disimpan? Boleh, tapi jangan berharap banyak dari capital gain dalam waktu dekat. Mau masuk sekarang? Harus sabar dan pastikan manajemen benar-benar bisa membalikkan kinerja di paruh kedua tahun ini. Kalau tidak, ya saham ini bisa tetap jalan di tempat, atau bahkan pelan-pelan terkikis lagi. Ibarat warung jamu Pak Toto yang dulu rame banget karena semua orang percaya khasiat produknya, sekarang warung itu tetap berdiri, duitnya masih ada, tapi pembelinya makin sedikit - dan yang punya warung terus bagi-bagi THR ke tetangga demi menjaga citra. padahal omzet makin seret. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Target kenaikan harga SIDO ini hanya bisa tercapai kalau laba naik. Kalau laba anjlok terus, ya berat. Ikhlas Nyangkut aja kalau bandarnya kere. Tapi kalau ada bandar sekelas Peter Parker mau goreng, story bisa berubah.

Sejelek apapun kondisi fundamental perusahaan kalau bandarnya strong, saham bisa tetap digoreng. Sebagus apapun kondisi fundamental perusahaan kalau bandarnya kere, maka nyungsep dan sideways adalah the way. Fundamental tidak bisa menggoreng saham sendiri, manusia bandar bisa. Fundamental tidak bisa beli saham sendiri, bandar manusia bisa. Fundamental tidak bisa klik tombol Buy, bandar manusia bisa. Laporan keuangan tidak bisa klik aplikasi online trading, bandar manusia bisa. Dengan demikian, naik turunnya harga saham di tangan bandar. Tidak peduli itu bandar aseng atau lokal. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

_News Brief_ : Sentimen Hari ini 10/06/05

$PGEO
Pertamina Geothermal (PGEO) Bagi Dividen Rp2,2 T, Yield 3,9%
https://cutt.ly/PrmDcWxD

WTON
Wijaya Karya Beton (WTON) Bagi Dividen Rp6 M, Cair 4 Juli
https://cutt.ly/krmDcWQv

$MEDC
Analis Kompak Pangkas Rekomendasi Saham MEDC
https://cutt.ly/wrmDcWkU

$SDRA
Respons OJK Soal Dugaan Fraud Setara Rp1,7 T di Bank Woori (SDRA)
https://cutt.ly/drmDcWgT

MTEL
Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Tebar Dividen, Cek Besaran dan Jadwalnya
https://cutt.ly/zrmDcQ1V

HUMI
Emiten Tommy Soeharto (HUMI) Ungkap Aksi Baru
https://cutt.ly/JrmDcWsH

ICBP
*ICBP Luncurkan Enam Produk Baru di Kuartal I-2025, Cermati Rekomendasi Sahamnya*
https://cutt.ly/LrmDcQX1

PACK
*Harga Saham Abadi Nusantara (PACK) Masih Melonjak, Investor Disarankan Hati-Hati*
https://cutt.ly/CrmDcQBP

GOTO
Danantara Dikabarkan Masuk ke GOTO-Grab, Kabar Baik atau Buruk?
https://cutt.ly/1rmDcQ9c

BMRI
*BRIS Mau Masuk Danantara, Aset Bank Mandiri (BMRI) Terancam Susut*
https://cutt.ly/prmDcWe5

=====
Info Coaching Minggu ini:
- Strategi Mencari Titik Entri Area Higher Low Saat Fase Bullish?
- bagaimana strategi belinya supaya tidak nyangkut?
- Indikator gratis apa yang bisa digunakan?

Selengkapnya di sini: https://cutt.ly/hrmnjYnY

_by Primbon Saham_

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Gairah $SDRA yang keliru arah mengahsilkan surat cinta yang gagal beserta pelukan yang tak utuh.

đź“– Puisi kami hari ini: Pelukan yang Tak Disadari
📌 Follow untuk dosis luka pasar yang tak dibahas oleh analis.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) diduga terlibat dalam skandal kecurangan senilai US$ 78,5 juta (sekitar Rp 1,28 triliun) yang melibatkan perusahaan ekspor lokal. Indikasi penipuan ini pertama kali diungkap oleh induk usahanya, Woori Bank Korea (WBK), yang kemudian mengirim tim ke Indonesia untuk melakukan investigasi. Dugaan bermula dari transaksi letter of credit yang mengandung informasi tidak akurat dan mencurigakan.

Pihak Bank Woori Saudara melalui Corporate Secretary Wuryanto Suyud menyatakan bahwa nilai yang disebutkan adalah total eksposur, bukan kerugian pasti. Proses pemeriksaan internal sedang berlangsung, dan pihak WBK memberikan dukungan penuh untuk menyelesaikan kasus ini. Bank juga menegaskan bahwa kegiatan operasional di seluruh cabang tetap berjalan normal, dan komitmen terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik tetap dijaga.

Dalam upaya meminimalkan kerugian, Woori Bank melakukan berbagai tindakan termasuk mengamankan utang. Perusahaan yang terlibat dikabarkan telah menyatakan niat untuk membayar kembali pinjaman dengan menyusun sumber daya dan jadwal pelunasan. Bank Woori Saudara menyatakan akan terus menjaga kepercayaan publik dan seluruh pemangku kepentingan.

Sumber: CNBC Indonesia

$SDRA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Benang merah $PACK dengan $PANI itu cuma Andry Hakim.

Secara B to B, industrinya aja beda.

Bank Woori Saudara Indonesia $SDRA terancam harus RI, buat nutupin lobang scam L/C lebih Rp1 Triliun.

Apakah juga bakal cocok industri Bank dibandingkan dengan PACK? Tau kan jawabnya?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@ritaefendy $SDRA
Bank Woori Saudara ❌
Jadi Worry Soudara2 ✔️

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

*Heboh Emiten bank bisa kena fraud Rp1,2 triliun? Kok Bisa ?*

https://cutt.ly/2rmzgwua

*_Like ♥️, Share✅ this content jika kalian berasa Bermanfaat_*

Followđź”· Me For more content on stock market and financial industry

Disc On

$SDRA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SDRA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kasus Penipuan Kredit $SDRA

Hari ini ada beberapa user Stockbit yang minta request analisis dan insights saham, bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Ada yang minta bahas saham $MARK, ada yang minta bahas saham IMPC, ada juga yang minat bahas saham AISA. Tapi saya tertarik bahas tentang kasus penipuan kredit di saham SDRA.

Untuk bahas laporan keuangan itu, kita butuh baca laporannya dan riset. Saya baru baca - baca sedikit tentang saham SDRA ternyata ini sama-sama dari Korea Selatan seperti $BBKP.

Saya merasa ini deja vu karena BBKP dan SDRA sama-sama punya PSP dari Korea Selatan. Sama-sama punya masalah kredit macet di Indonesia. Entah siapa nasabah mereka di Indonesia sampai bisa dapat masalah kredit macet yang sama.

Di BBKP dulu ada kasus manipulasi kartu kredit. Dan sampai sekarang nampaknya Kookmin fokus bersih - bersih kredit macet masa lalu sampai harus RI PP berjilid-jilid.

Kalau kita bedah laporan keuangan SDRA (Bank Woori Saudara) dari akhir 2024 sampai kuartal I 2025, situasinya terlihat seperti rumah yang di luar tampak bersih dan rapi, tapi di dalam banyak lantai yang mulai keropos. Kasus dugaan fraud Rp1,28 triliun ini seperti rayap yang sudah menggerogoti struktur tapi belum semua penghuni rumah sadar. Dan ironisnya, justru pihak internal bank tampaknya sudah mencium bau busuk itu lebih dulu, meskipun belum sepenuhnya dibuka ke publik. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Mari kita tarik benang merahnya satu per satu. Pertama, dari sisi eksposur pembiayaan, SDRA memiliki posisi yang janggal. Per Desember 2024, masih ada tagihan kontinjensi dari LC (Letter of Credit) dan bank garansi yang nilainya Rp1,56T, padahal transaksi trade finance di laporan laba rugi nyaris nihil. Bahkan di Q1 2025, penghasilan dari trade finance tinggal Rp104 juta, drop dari Rp8 miliar di Q1 2024. Ini menciptakan mismatch yang mencolok: klaim kontinjensi masih tinggi, tapi aktivitas dasarnya sudah mati. Kalau benar ada fraud di sini, besar kemungkinan pencatatan LC sebelumnya fiktif atau rekayasa, dan manajemen sedang mencoba mematikan kran pelan-pelan.

Lalu kita lihat bagian CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai). Kalau benar nilai fraud sebesar Rp1,28T, kita harusnya melihat lonjakan drastis CKPN di akhir 2024 atau minimal Q1 2025. Tapi anehnya, CKPN justru turun dari Rp652M (Des 2023) menjadi Rp600M (Des 2024). Padahal kredit macet yang terjadi (NPL gross) justru naik dari 1,12% jadi 1,71%. Ini bukan hanya anomali, tapi seperti sinyal alarm yang dimatikan manual. Apalagi pendapatan bunga SDRA masih stabil tinggi, seolah portofolio pinjamannya masih sehat. Jelas ada ketidaksinkronan antara kondisi riil kualitas aset dan pengakuan kerugian. Ini pola klasik delay recognition of losses. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bagaimana dengan pendapatan dan beban bunga? Perusahaan masih mencatat pendapatan bunga bersih Rp456M di Q1 2025, naik dari Rp431M tahun sebelumnya. Tapi beban bunga juga ikut naik, bahkan bunga dari pinjaman yang diterima melonjak 107% yoy, dari Rp17M ke Rp35M. Artinya, ada tekanan likuiditas yang makin besar, meski dari luar masih tampil baik. Ini bisa jadi indikasi bahwa bank harus nutup lubang lewat funding mahal untuk menambal dampak dari kredit bermasalah. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Lalu kita masuk ke transaksi dengan pihak berelasi. SDRA punya simpanan dari pihak berelasi sebesar Rp17,8 miliar di Q1 2025. Jumlah ini kecil, tapi yang bikin menarik adalah pos pinjaman pihak berelasi dan pendapatan bunga antar entitas yang relatif konstan. Tidak terlihat lonjakan maupun perubahan pola. Ini memberi kesan bahwa fraud yang terjadi bukan dari skema relasi internal, tapi lebih mengarah ke nasabah lokal, kemungkinan dari koperasi, multifinance, atau importir domestik yang dimanjakan lewat skema LC palsu atau over-invoicing. Dari sini kita bisa duga aktor utama masalahnya kemungkinan ada di nasabah domestik yang disayang berlebihan, bukan dari sesama entitas grup Woori.

Cuma masalahnya adalah apakah perusahaan sadar lebih dulu ada masalah? Jawabannya, maybe yes, maybe no, tapi belum transparan. Pertama, trade finance distop mendadak sejak akhir 2023. Kedua, saldo LC tidak bertambah lagi. Ketiga, tagihan asuransi dicatat sebagai aset lain-lain sebesar Rp13,4M, kemungkinan berasal dari debitur meninggal atau mangkir. Keempat, bank mencatat pendapatan provisi jauh lebih rendah dari biasanya. Semua ini adalah tanda bahwa manajemen sedang "sterilisasi" sumber fraud. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Tapi justru yang mencurigakan adalah sikap terlalu tenang. Tidak ada restatement. Tidak ada revisi cadangan kerugian besar. Tidak ada penurunan drastis laba. Ini membuat laporan Q1 2025 tampak normal, padahal badai sedang mendekat. Bandingkan dengan kasus BBKP yang langsung restate, turunkan laba, koreksi CAR, dan buka komunikasi dengan investor. SDRA seakan memilih strategi tunda pengakuan sampai puncaknya terpaksa dibuka (kemungkinan di semester dua 2025).

Jika di semester dua nanti mereka harus akui kerugian Rp1,28T, maka CKPN bisa melonjak drastis dan laba amblas. Dengan demikian, CAR berpotensi turun, dan bila di bawah threshold, bisa memicu rights issue atau setoran modal mendadak dari PSP. Bila seandainya pasar tahu Q1 dan FY2024 ternyata misleading, kepercayaan investor akan runtuh dan valuasi saham bisa jeblok.

Idealnya, manajemen segera revaluasi eksposur LC dan trade finance yang tersisa. Lalu naikkan CKPN sesuai risiko aktual. Kemudian tunda pembagian dividen dan prioritaskan penguatan modal. Kemudian manajemen perlu berkomunikasi terbuka dengan OJK, auditor, dan pasar modal. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kasus ini menunjukkan pola lama di perbankan Indonesia yang kembali terulang. Perusahaan dengan PSP asing, nasabah lokal yang sulit dilacak, fraud yang rapi dibungkus, dan manajemen yang pilih delay recognition. Kalau Woori ingin SDRA tidak jadi “Bukopin jilid 2”, mereka harus belajar dari kasus BBKP, jangan tunggu krisis meledak baru bertindak. Audit forensik dan pencadangan agresif harus dilakukan sekarang. Karena kalau tidak, nanti bangkainya keburu membusuk, dan semua lapisan laporan keuangan ikut terkontaminasi.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SDRA

Diduga Ada Fraud Rp 1,2 T, Bank Woori Saudara Buka Suara
https://cutt.ly/ernO3jjW

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

News Update
👉 IHSG sesi I ditutup menguat 0,72% ke level 7,120.
👉 Mendag sebut tarif Trump telah merendam laju ekspor RI per April 2025.
👉 Danantara gelar pertemuan dengan pimpinan Himbara bahas arah kebijakan keuangan.
👉 BEI menggembok sementara perdagangan saham SOLA hari ini.
👉 $MMIX berkolaborasi dengan Tom&Jerry dan Cocomelonn serta bangun pabrik popok.
👉 Pengendali $ISSP membeli 6.823.600 lembar saham perseroan di harga Rp296/saham.
👉 Lo Kheng Hong terpantau akumulasi 680rb lembar saham BDMN selama bulan mei 2025.
👉 Woori Bank Korea laporkan dugaan skandal penipuan anak usahanya $SDRA senilai Rp1,2T.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SDRA https://cutt.ly/1rnEhTUr

kabur dulu aja guys, kebiasaan negara ini

random tag $ASLI $GOTO

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy