Volume
Avg volume
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) berdiri sejak tahun 1999 dengan nama PT Cipta Aneka Selaras. Perubahan nama menjadi PT Surya Citra Media adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 103 tanggal 31 Desember 2001. Bidang usaha Perseroan meliputi: Televisi; Digital dan Iklan Luar Ruangan; serta Konten dan Lainnya. Perseroan berkomitmen untuk memberikan tayangan, program, konten, dan layanan di bidang media yang bermakna dan memperkaya gaya hidup pemirsa Indonesia. Melalui dua saluran TV nasional terbesar di Indonesia, yaitu PT Surya Citra Televisi (SCT... Read More
$BREN Ada support di 9100, untuk akumulasi cukup baik. bisa diperhatikan untuk saham ini.
Disclaimer On, DYOR guys. $PTRO $SCMA
$SCMA nunggu lhkpn raffi ahmad expose valuasi rans di LHKPN
https://cutt.ly/de8iA2fS
@EstaGustikaLoi $SCMA masih layak hold. memang masih sideways, konsolidasi.. Semoga bisa tembus 200. kalau tembus, hold panjang.
Arus Transaksi $SCMA
π‘ Perkembangan 5 hari terakhir:
Pada 5 hari terakhir, SCMA mengalami penguatan πΌ sebesar 1,14% dari Rp 175 menjadi Rp 177. Di mana, broker asing mencatatkan pembelian dengan volume sebesar 26,05 juta atau 14,96% dari total volume yang diperdagangkan.
π‘ Transaksi Harian:
Perdagangan hari terakhir, keinginan Asing untuk menjual saham lebih besar dari pembelian π». Volume bid mencapai 14,96%, sementara volume offer mencapai 16,58% dari total volume yang diperdagangkan.
Pembelian asing pada hari terakhir bursa menguat dengan peningkatan volume πΌ 3,14 juta dari hari sebelumnya, atau mengalami peningkatan πΌ 13,70% dari volume transaksi. Porsi pembelian asing hanya 14,96% dari total volume transaksi.
π‘ Transaksi Mingguan:
Seminggu terakhir, penjualan lebih besar dari pembelian π» , dimana rasio penjualan 196,76X dari pembelian. Volume pembelian didominasi lokal π» dengan volume bid 89,46%. Volume penjualan didominasi lokal πΌ sebesar 79,26% dari total volume.
π‘ Frekuensi dan Volume:
Seminggu terakhir, ada penurunan frekuensi transaksi π» -41,88% dari hari sebelumnya. Sementara dari sisi volume ada penurunan transaksi π» -35,93% dari hari sebelumnya. Hal yang wajar, saat ada penurunan volume disertai dengan penurunan frekuensi transaksi.
π‘ Info lain:
Keinginan investor/trader lokal membeli lebih besar dari penjualan. Volume bid investor/trader lokal mencapai 85,04%, sementara volume offer investor/trader lokal mencapai 83,42% dari total volume yang diperdagangkan.
Secara total, keinginan pelaku pasar untuk membeli lebih besar dari penjualan. Volume bid mencapai 73,42%, sementara volume offer mencapai 26,58% dari total volume yang diperdagangkan.
π‘ Range Harga Terdekat:
Jika harga saham turun π», berpotensi bergerak pada rentang harga 167 - 173. Sementara, kalau harga saham mengalami kenaikan πΌ, berpotensi bergerak pada rentang harga 186 - 194.
π Net FBuy : βPenjualan asing lebih banyak dari pembelian.
οΈπ Growth FBuy : β
Pembelian Asing meningkat 1,14X dari hari sebelumnya.
οΈπ Bid/Off Volume : β
Volume Bid lebih besar 2,76X dari Volume offer.
οΈπ Growth Bid : βPembelian menurun dari hari sebelumnya.
οΈπ Explode : βTidak ada ledakan volume
οΈπ Frekuensi : βTidak ada peningkatan frekuensi transaksi
*Disclaimer On:*
β οΈ Bukan ajakan beli-jual saham.
β οΈ Pertimbangkan lagi setiap keputusanmu, sebelum memutuskan membeli atau menjual saham.
$AVIA spekulasi buy low risk 410 - 420 saja. Jebol MA20 lepas dulu. Kalau breakout 432, harusnya bisa ke 444.
Random tag $SCMA $AADI
Terbersit skenario khayalan .. π‘
Sebelum Vidio IPO, $BUKA beli sahamnya Vidio di $SCMA. Setelah itu baru deh Vidio IPO.
SCMA pegang duit cash, lanjut buyback saham. Vidio masih dipegang $EMTK under Bukalapak.
Emtek lanjut beli saham SCMA dan SCMA juga lanjut buyback saham sampai porsi masyarakat 0 alias delisting.
Skenario diatas juga bisa berlaku buat Superbank. Jadi Bukalapak beli saham Superbank yang dimiliki Emtek lalu setelah itu Superbank IPO.
Lebih menarik mana kira-kira?? π€£
Terbersit skenario khayalan ..
Sebelum Vidio IPO, $BUKA beli sahamnya Vidio di $SCMA. Setelah itu baru deh Vidio IPO.
SCMA pegang duit cash, lanjut buyback saham. Vidio masih dipegang $EMTK under Bukalapak.
Emtek lanjut beli saham SCMA dan SCMA juga lanjut buyback saham sampai porsi masyarakat 0 alias delisting.
Skenario diatas juga bisa berlaku buat Superbank. Jadi Bukalapak beli saham Superbank yang dimiliki Emtek lalu setelah itu Superbank IPO.
Lebih menarik mana kira-kira?? π€£
$MNCN
Berdasarkan informasi bahwa perusahaan ini adalah MNCN (Media Nusantara Citra Tbk) dengan harga saham saat ini sebesar Rp 288, mari kita analisis apakah saham ini murah atau mahal, serta apakah layak untuk diinvestasikan.
Analisis Valuasi
1. Metode PER (Price-to-Earnings Ratio)
β’ PER perusahaan: 3.54x
β’ PER rata-rata sektor media di Indonesia (estimasi): 10-15x
Analisis:
PER MNCN jauh di bawah rata-rata sektor media, yang menunjukkan bahwa saham ini undervalued secara relatif terhadap industrinya. Hal ini bisa menjadi peluang menarik bagi investor value investing.
2. Metode PBV (Price-to-Book Value)
β’ PBV perusahaan: 0.20x
β’ PBV rata-rata sektor media di Indonesia (estimasi): 1-2x
Analisis:
PBV sebesar 0.20x menunjukkan harga saham diperdagangkan jauh di bawah nilai buku perusahaan (BVPS: Rp 1,414.30). Artinya, investor membeli aset perusahaan dengan diskon besar. Hal ini mengindikasikan saham undervalued, tetapi juga perlu dicermati penyebabnya (misalnya, risiko utang atau ketidakpastian di masa depan).
3. Metode Benjamin Graham
Harga wajar saham berdasarkan metode Graham: Rp 1,609.1
β’ Analisis: Dengan harga saat ini Rp 288, saham diperdagangkan sekitar 82% di bawah harga wajar Graham. Ini mengindikasikan potensi undervaluation yang signifikan.
Analisis Fundamental
Kelebihan (Pro):
1. Valuasi Sangat Murah
β’ PER dan PBV jauh di bawah rata-rata sektor media. Ini menunjukkan potensi undervaluation yang besar.
2. Kinerja Keuangan Baik
β’ Net Profit Margin (NPM): 15.38% dan Gross Profit Margin (GPM): 42.88%, menunjukkan efisiensi dalam menghasilkan laba bersih dan kotor. Ini menjadi salah satu kekuatan MNCN dibandingkan kompetitor.
3. Dividen
β’ Perusahaan tetap membagikan dividen meskipun kecil (3.65%), menunjukkan adanya komitmen kepada investor.
4. Market Leadership
β’ MNCN adalah salah satu pemain dominan di sektor media Indonesia dengan portofolio yang kuat, termasuk jaringan TV nasional seperti RCTI, MNCTV, dan GTV, yang memiliki pangsa pasar signifikan.
Kelemahan (Contra):
1. Liabilitas Tinggi
β’ DER sebesar 10.40% menunjukkan perusahaan memiliki utang yang besar dibandingkan ekuitasnya. Hal ini berpotensi menjadi risiko dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil.
2. Fluktuasi Kinerja
β’ EPS perusahaan turun dari Rp 158 (2021) menjadi Rp 69 (2023) meskipun ada sedikit kenaikan ke Rp 81 (2024). Penurunan ini menunjukkan ketidakstabilan laba.
3. Ketergantungan pada Iklan
β’ Sebagai perusahaan media, pendapatan MNCN sangat tergantung pada industri periklanan. Penurunan belanja iklan, terutama di masa ekonomi sulit, dapat memengaruhi pendapatan.
4. Persaingan Ketat dan Disrupsi Digital
β’ Industri media menghadapi persaingan dari platform digital (seperti YouTube, Netflix, dan media sosial). Ini dapat mengancam pangsa pasar TV konvensional yang menjadi andalan MNCN.
5. Kurangnya Inovasi Baru
β’ Tidak ada indikasi investasi besar dalam inovasi digital untuk menghadapi disrupsi.
Kesimpulan: Apakah Saham Murah atau Mahal?
Berdasarkan PER (3.54x) dan PBV (0.20x), saham MNCN tergolong murah dibandingkan rata-rata sektor media. Harga saat ini (Rp 288) jauh di bawah nilai intrinsik berdasarkan metode Benjamin Graham (Rp 1,609.1) dan PBV (Rp 1,414.30).
Apakah Layak untuk Diinvestasikan?
Layak untuk diinvestasikan jika:
β’ Anda adalah value investor yang mencari saham undervalued.
β’ Anda memiliki toleransi risiko terhadap liabilitas tinggi dan fluktuasi EPS.
β’ Anda percaya pada pemulihan ekonomi yang akan meningkatkan belanja iklan.
Tidak layak jika:
β’ Anda tidak nyaman dengan liabilitas tinggi dan ketergantungan perusahaan pada iklan.
β’ Anda khawatir terhadap ancaman disrupsi digital terhadap industri media tradisional.
Rekomendasi Investasi
1. Untuk Investor Jangka Pendek:
Perhatikan sentimen pasar dan laporan keuangan kuartalan terbaru. Jika pendapatan iklan membaik, saham dapat memberikan keuntungan cepat.
2. Untuk Investor Jangka Panjang:
Saham ini cocok jika perusahaan dapat mengurangi liabilitas dan beradaptasi dengan era digital. Namun, selalu waspadai ketergantungan terhadap belanja iklan.
3. Saran:
β’ Lakukan diversifikasi: Jangan hanya bergantung pada saham ini.
β’ Pantau risiko utang: Jika DER terus memburuk, ini bisa menjadi tanda bahaya.
β’ Gunakan analisis teknikal: Untuk menentukan level entry dan exit terbaik.
$SCMA $BBNI
@keterima01 $SCMA bagus, value in time menandakan akumulasi baik dari large maupun small player, MACD akan golden cross, berada di chanel uptrendnya, bisa jadi pilihan opsi untuk entry di are 165-170, ada potensi tembus ke 200
$SCMA
Pada tanggal 20 Januari 2025, $SCMA ditutup di angka 177, naik 3 poin (+1,72%) dari harga closing kemarin. Secara teknikal dalam timeframe daily, harga ditutup di atas trend line di angka 173,034. Sinyal BUY muncul sejak 13 Januari 2025.
Volume yang dihasilkan tergolong di atas rata-rata, dengan tekanan beli lebih kecil dibandingkan dengan tekanan jual (25,00% berbanding 75,00%). Indikator MACD menunjukkan terjadinya golden cross. Momentum untuk naik terlihat bertambah, namun cenderung lemah, sehingga harga berpotensi bergerak sideways. Indikator stochastic menunjukkan sinyal yang bearish, sementara indikator stochastic RSI menunjukkan terjadinya death cross. Secara historis, posisi harga terbilang Slightly Overvalued.
DISCLAIMER ON: Ini hanya analisis teknikal dari kami yang bisa jadi berbeda dari analisis teknikal orang lain. BUKAN AJAKAN UNTUK MEMBELI ATAU MENJUAL. Keputusan investasi tetap di tangan kalian masing-masing dan selalu terapkan money management!
Chart ini dihasilkan dari: t. me/FutureInvestmentSystem_bot.
Saham $SCMA
blm naik tinggi padahal MACD sdh cross
setahuku ada 3 tipe saham
1. naik tinggi tepat saat cross
2. naik tinggi 2 hari sebelum cross
3. naik tinggi 2 hari serelah cross
ternyata SCMA ikut grup 3
perkiraan naik tinggi hari rabu
kembali ke rumus awal
SCMA saham ulet π
besok seperrinya masih turun mwndekati support hari ini (174)
maka rekom entry di 175
yg masih aneh
net buy tapi banssr dan asing jualan
brarri inggin akumulasi dulu
rekom selasa
175-184 = 5,14 %
untuk kenaikan tinggi kita tungguu hari rabu
Tiga sekawan $BUKA, $EMTK, $SCMA pergerakannya sama. Harga tertinggi jam 14-an, abis itu, kehabisan bensin. Besok tolong dipake Avturnya ndarπππ
$SCMA hari ini yang ngangkat para scalper wkwk auto di sangkutin, semoga besok bandar sesungguhnya baik hati π
$EMTK