122

+2

(1.67%)

Today

33.72 M

Volume

139.26 M

Avg volume

Company Background

PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) berdiri sejak tahun 1999 dengan nama PT Cipta Aneka Selaras. Perubahan nama menjadi PT Surya Citra Media adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 103 tanggal 31 Desember 2001. Bidang usaha Perseroan meliputi: Televisi; Digital dan Iklan Luar Ruangan; serta Konten dan Lainnya. Perseroan berkomitmen untuk memberikan tayangan, program, konten, dan layanan di bidang media yang bermakna dan memperkaya gaya hidup pemirsa Indonesia. Melalui dua saluran TV nasional terbesar di Indonesia, yaitu PT Surya Citra Televisi (SCT... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SCMA ayolah ndar mau keluar dari 128 aja susah banget šŸ˜­

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SCMA ini gcg nya bagus šŸ‘
habis bagi deviden selang brp hari langsungg naikkk, toooppp

jangan bandingkan dengan saham vampir ya..pleaseeeee...

$MNCN $BMTR $BHIT $IPTV

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@geekinvest99 soalnya bnyak yang lma nyangkut di emiten $SCMA bang šŸ˜…šŸ˜…šŸ˜…

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SCMA ciek duo tigo...turun lg kah ? mari kita liat ya ? dyor n tdk ajakan apapun

$SCMA akankah akan Ara hari ini šŸ¤”

colek $BBRI $SIDO $BUMI $BRMS

1/2

testes

$BSSR terima kasih šŸ™
Next nunggu cair $SCMA šŸ˜ŠšŸ˜Š & nunggu pengumuman $DMAS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SCMA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SCMA juga lag di grup ini. ideal nya 130 paling ngga...

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SCMA ikutan masuk pas volum kenceng di 138.. setelah itu jebloa balek ke dasar.. babik.. saham gk jelas ATL terus2 an kgk bisa bangkit

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Lebih Menarik $SCMA, Kalau di kasihšŸ¤£

$IHSG $EMTK $BUKA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

barusan dpt email,dpt dividend dr $SCMA , nyangkut lama beut,,

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SCMA

@nurfadillahhakim jangan kak masuk ke saham ini aja lebih bagus $SCMA $TOBA $INDF $SIMP

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SCMA

Ngampang banget nyaham

Trimksih $SIDO. tahn dlu d bwah 600 ya, mau tmbh muatan šŸ˜Š

Colek $BRMS $BUMI $SCMA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BDMN pada bulan September 2024 belum ada nama pak LKH di Danamon, pada Bulan Oktober 2024 nama Pak LKH muncul di saham mercy harga bajay beneran, menjadi top 12 kali ini saya setuju dengan pilihan saham pak LKH menurut saya mercy harga becak ini
tag $NISP $SCMA $EMTK $BBRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@AmmiIs23 $SCMA support 117-118
resist 125-127

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SCMA
TIME 20 November 2024

Lets play with TIME,,,

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@SerokSmart $SCMA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SCMA

$ASII $BBRI $CPIN $SCMA $MEDC

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TMPO $SCMA $IHSG kalau disuruh pilih salah satu, lebih pilih yang mana? šŸ¤” analisis berdasarkan fundamental.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

PERSIAPAN WINDOWS DRESSING
$SIMP $SCMA $BBRI $BBTN $PGEO

Fenomena saham cenderung turun pada bulan November sebelum window dressing sering kali berkaitan dengan faktor psikologis dan strategi pasar. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi:

1. Profit Taking (Ambil Untung)

Investor yang sudah mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham sebelumnya sering menjual saham mereka menjelang akhir tahun untuk merealisasikan keuntungan. November sering menjadi momen untuk "membersihkan" portofolio sebelum strategi baru diterapkan pada bulan Desember.

2. Persiapan Window Dressing

Window dressing biasanya terjadi pada bulan Desember, ketika manajer investasi mempercantik portofolio mereka dengan membeli saham-saham berkinerja baik untuk menarik perhatian klien. Sebelum itu, mereka mungkin menjual saham yang kurang menarik atau tidak sesuai target pada November, sehingga menciptakan tekanan jual.

3. Sentimen Akhir Tahun

Bulan November sering kali menjadi bulan transisi bagi investor. Banyak yang bersikap hati-hati menjelang rilis laporan keuangan akhir tahun atau pernyataan kebijakan moneter dari bank sentral (seperti The Fed). Ketidakpastian ini bisa menyebabkan tekanan turun pada pasar.

4. Efek Kalender (Seasonality)

Secara historis, beberapa saham cenderung mengalami penurunan di bulan November karena adanya pola musiman (seasonal pattern). Namun, ini sering kali diikuti oleh reli di bulan Desember karena aksi beli terkait window dressing dan optimisme tahun baru.

5. Faktor Eksternal atau Makroekonomi

Perubahan kebijakan suku bunga, inflasi, atau isu geopolitik pada kuartal keempat juga bisa memengaruhi pasar saham di bulan November, terutama jika ada ketidakpastian yang memengaruhi sentimen investor.

Apa yang Bisa Dilakukan Investor?

Pantau Saham yang Berpotensi Naik Saat Window Dressing: Biasanya, saham-saham dengan fundamental kuat atau kapitalisasi besar menjadi target utama window dressing.

Manfaatkan Koreksi untuk Beli di Harga Rendah: Penurunan di bulan November bisa menjadi peluang untuk membeli saham di harga diskon.

Diversifikasi Portofolio: Jangan hanya bergantung pada window dressing, tetapi pastikan portofolio memiliki keseimbangan untuk menghadapi volatilitas.

Meskipun fenomena ini umum terjadi, tidak semua saham akan mengalami pola yang sama. Selalu lakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SCMA naekin ke 130 ndar biar enak jualnya nyangkut 128 nih šŸ¤£

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Strikes three!
Matched jual $TLKM lagi coy!! Yeay! Another match sold! šŸš€ Stay cool, donā€™t be greedy, and no FOMO vibes, winning the smart way!










$AKRA $SCMA $UNVR $KKGI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SCMA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SCMA ank rajin bagi dividen daripada emaknya $EMTK

$BBCA $GGRM $BUKA

Tiga bulan di SB, kena badai november. Kapan berentinya nih, dah capek CLšŸ˜… Waktunya menata ulang porto atau tinggal tidur aja dulu nihšŸ’¤

Random tag $SCMA, $TAPG, $EMTK

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

peluang break new low tentu ada.... kinerja 3Q24nya jelek $SCMA

dividen 5 perak nggak ngaruh.../ nahan

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Terkadang dalam waktu senggang, saya masih bisa menyempatkan nonton TV - baik nonton di perangkat TV langsung maupun nonton VOD (Video On Demand) dari program TV yang sudah ditayangkan.

Salah satunya, adalah menyaksikan serial FTV. Tayangan yang kini jadi andalan beberapa stasiun TV di waktu siang hingga sore hari ini kadang kadang saya tonton sekadar untuk melepas kejenuhan. Meski saya paham jalan cerita FTV jaman sekarang terkadang kurang kreatif, sampai akhir ceritanya cukup mudah ditebak, namun saya menganggap itu hanya sebagai hiburan semata. Just relax aja lah wkwkwk ~

Namun, beberapa hari lalu ada judul FTV yang ceritanya menurut saya ā€œagak laenā€ temanya dibandingkan kebanyakan FTV yang ada saat ini. Kebanyakan kisahnya FTV sekarang antara ā€œbenci jadi cintaā€ ala remaja-dewasa muda, atau ya selingkuh. Dua topik simpel dan gampang dipahami, serta dijamin laku kalau mau dibikin format apapun. Namun ini berbeda. Kebetulan, tema FTVnya berhubungan soal keuangan, tentu dalam koridor rumah tangga - genre khas FTV, sehingga membuat saya tertarik membahasnya.

(mengandung spoiler tingkat tinggi)

======

FTV tersebut tayang hari Kamis minggu lalu, di Indosiar. Judulnya tipikal FTV Indosiar pada umumnya, yang selalu pakai kata ā€œderitaā€, ā€œt3r0rā€, ā€œmenduaā€ dan kata negatif lainnya : ā€œDerita Memiliki Istri yang Hidup Sederhanaā€. Aneh sih judulnya, karena terkesan kek ā€œorang orang banyak berharap pasangan yang mau hidup sederhana, kok ini malah menderita?ā€. Namun saat menonton full, hampir setengah dari durasi fullnya (tanpa iklan 1 jam 20 menit, setengahnya sekitar 40-50 menit) saya ngakak terus terusan untuk genre FTV yang sebenernya serius ini - tentu tidak ada sound effect ketawa ala Bajaj Bajuri.

Jadi, disebut ā€œderitaā€ karena si istri ini kebangetan hematnya - dan ini titik lucunya. Saking kebangetannya, satu keluarga (suami, adik ipar dari sisi suami, ibu mertua dan asisten rumah tangga) ngga boleh pakai mesin cuci, AC, motor dan sejumlah barang barang lainnya. Penggunaan setrika dibatasi hanya untuk pakaian keluar, tapi pakaian rumah tidak perlu setrika. Sang asisten rumah tangga pun harus jalan kaki ke pasar dan catatan pengeluaran (bon) harus diberikan ke majikannya (istri).

Segala pengeluaran dan pemasukan diperhitungkan si istri sampai detail detailnya, sehingga dia bakal marah marah jika ada kekurangan uang kembalian, padahal kadang cuma kurang berapa ribu aja. Tagihan listrik naik Rp 90 ribu, mikirnya seperti kenaikan tagihan listrik jutaan. Yang parah, sayur mendekati busuk (layu) dimasak lagi - dengan prinsip yang penting harus habis baru beli lagi, yang menyebabkan satu keluarga keracunan makanan.

Yang lebih unik, saat sang istri jatuh sakit, dan perawatannya dibiayai asuransi (jarang jarang sinetron atau FTV di TV Indonesia pakai istilah ini) sang istri malah kesel kenapa malah ada duit keluar buat premi asuransi. Pas di adegan ini, saya makin heran (plus makin ngakak) dan ini terkesan berkebalikan dengan prinsip ā€œhematā€. Dibanding keluar ratusan ribu sampai jutaan buat perawatan inap plus obat dsb, dijamin pasti sama keselnya. Kebangetan hematnya ini, berkebalikan dengan profil suaminya yang diceritakan tergolong mampu, jadi manajer di cafe.

Secara logis, dan berdasarkan pengalaman yang saya denger dari beberapa orang, sebenernya kebangetan ā€œhematā€nya (alias sangat pelit) seperti ini itu jarang terjadi. Orang pelit ada, orang perhitungan ada, tapi yang sampai ā€œmengorbankanā€ kenyamanan seperti ini - hingga keracunan, keknya agak gimana gitu. Tega amat sama keluarga sendiri.

Biasanya dalam kehidupan nyata, orang orang pelit begini tidak bener bener hemat di semua sektor. Mereka biasanya akan irit di hal hal yang ngga kelihatan di muka publik, tapi dalam presensi atau kehadiran di muka publik (tetangga, temen dsb), justru jaga image (jaim) banget. Misalnya di luaran kelihatan royal, bagi bagi duit, bantu bantu orang, kelihatan orang kaya banget. Tapi di balik layar, di internal keluarga, malah sang istri disuruh talangin belanja (reimburse) dulu baru ditagih ke suaminya. Sudah macam paylater saja.

Yah, saya kemudian sadar bahwa cerita yang lebay binti aneh ini adalah bagian dari strategi penceritaan alias dramatisir - tentu menarik penonton, sekaligus eksperimen. Sepertinya penulis skenario yang mengerjakan episode ini mencoba untuk memasukkan unsur komedi yang cukup kental, untuk menyegarkan cerita - yang juga diakui lucu oleh pemainnya sendiri. Sayangnya, percobaan ini juga agak mengurangi detail detail - misalnya seberapa berkecukupannya si suami, yang mungkin bisa membantu memahami mengapa si istri sampai harus melakukan tindakan hematnya menuju sangat pelit.

Namun cara kerja drama Indonesia di TV yang kejar tayang (stripping), membuat saya jadi ā€œmemaklumiā€ situasi itu. Sebagai sebuah percobaan, ternyata ini cukup berhasil. Kinerja rating FTV ini di waktu tayangnya dilaporkan menjadi yang tertinggi, diantara banyak program televisi di jam tayang yang sama. Secara kebetulan memang FTV Indosiar dalam beberapa tahun ini cukup mendominasi kinerja rating TV di jam tayang siang-sore hari. Hanya memang saya agak tidak menyangka topik non perselingkuhan, bisa punya performance yang sama bagusnya.

Keluar dari itu semua, saya salut bahwa kata asuransi dan dana darurat, dua kata dalam dunia keuangan, dipergunakan dalam skenario episode FTV ini. Sebuah hal yang sangat sangat jarang digunakan di sinetron atau FTV manapun - bahkan dari rumah produksi yang sama dengan yang memproduksi FTV ini.

======

Menjelang akhir cerita, drama pun kembali dikeluarkan. Ada sosok misterius (ciri khas FTV Indosiar belakangan ini) yang mengganggu si istri, yang ternyata kerjaan dari asisten rumah tangga yang disuruh oleh ibu mertuanya serta kerjaan dari seseorang yang pernah suka pada suaminya dulu, namun kali ini diceritakan ia kepepet ekonomi sehingga harus mencuri kalung si istri buat dijual. Istri tersebut kemudian ngambek dan pergi dari rumah, karena lama kelamaan capek menghadapi ā€œteguranā€ satu keluarga suaminya itu.

Akhirnya, terkuaklah alasan mengapa si istri kebangetan pelitnya. Alasannya, karena si istri trauma dengan masa kecilnya, yang awalnya hidup dalam kondisi berkecukupan - semua dipenuhi dan diberi orang tuanya, namun rollercoaster kehidupan membawa mereka jatuh secara ekonomi dan membuat si istri jadi yatim piatu karena kondisi keluarga yang memburuk (orang tuanya sakit sakitan dan stress). Si istri harus berjuang dengan kondisi apa adanya, sehingga ia menjadi lebih takut jika (misalnya) besok ngga kerja, ngga ada uang, atau ada masalah, terus kehidupannya gimana?

Sebuah kekhawatiran dan ketakutan yang valid, dan jadi relate dengan kebanyakan orang. Apalagi dengan situasi hari hari belakangan ini. Apalagi jika kita sedang merencanakan sesuatu dan usaha nabung macam yang dilakukan Kalula di film Home Sweet Loan. Hal hal ini yang sulit kita antisipasi, dan sepenuhnya di luar kontrol kita, sehingga tentu kita sendirilah yang harus bisa mengartikan, mengarahkan apa yang bisa dilakukan oleh kita sendiri.

Berpikir tentang berbagai kemungkinan tentu boleh, tapi tetap harus terukur dan ngga menjadi ketakutan berlebihan. Istilah awamnya, gas dan rem harus tetap dijalankan sesuai dengan apa yang kita lihat dan mempertimbangkan apa yang orang sekitar kita, yang kita bawa ini perlukan.

Begitu ~

Bacaan menarik soal saham, investasi dan bisnis lainnya, cek Instagram, TikTok dan Threads @plbk.investasi. Cek juga tulisan lainnya di s. id / plbkrinaliando.

$IHSG $BBCA $BBRI $SCMA $MNCN

Read more...

1/2

testes
2013-2024 Stockbit Ā·AboutĀ·ContactHelpĀ·House RulesĀ·TermsĀ·Privacy