Volume
Avg volume
Perseroan didirikan dengan nama PT Saraswanti Anugerah Makmur, berdasarkan hukum dan undang-undang pendirian perusahaan di Indonesia, berkedudukan di Propinsi Jawa Timur dengan kegiatan usaha Produksi dan Distribusi Pupuk NPK non-subsidi. Terakhir Anggaran Dasar Perseroan mengalami perubahan sesuai dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 15 tertanggal 12 Desember 2019 yang dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta Timur, yang telah (i) mendapatkan persetujuan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-0105605.AH.01.02 Tahun 2019 tertanggal 17 Desember 2019, (ii) t... Read More
$HILL hutang tinggi, profit minus, bahkan EPS trus memburuk. Ingin lebih liquid eh SS, mari belajar dari $SAMF 😃
Eh valuasi udh kemahalan, harga wajarmu berdasarkan Nilai Buku hanya 80 - 100
emiten stocksplit niatnya biar jadi liquid tapi malah sama aja kayak kuburan $HILL $SAMF makanya sewa bandar lah...
$SAMF Saham sampah begini enak untuk dikoleksi ketika menyentuh angka layaknya (200). Saat ini akan terus bearish trend hingga menyentuh angka tersebut
$MLIA
Kebijakan HGBT baru, Gas Bumi untuk bahan bakar di set ke $7.
naik $1 dari kebijakan sebelumnya, yaitu $6. naik 17%
ada potensi kenaikan beban pokok, jika memang sebelumnya MLIA memang dapat diharga $6.
tag bisnis terkait : $ARNA $SAMF
$HILL
Bedah Aksi Korporasi: Stocksplit dan Gejala-Gejala Saham Repo
[⚠️ Disclaimer: Bukan ajakan menjual/membeli saham emiten tertentu ⚠️]
Jadi beberapa waktu ini saya memantau emiten ini karena akan ada aksi korporasi. Tapi, ada keanehan dari reaksi pasar nih kenapa ya tiba-tiba nggak langsung naik drastsi dibandingkan $SAMF padahal rasionya lebih besar yakni 1:5. Pada awalnya saya berfikir mungkin belum waktunya.
Seiring waktu saya sempatkan untuk cek data kepemilikan dan sebenarnya kepemilikan reksadana juga lumayan besar disini. Saya kemudian melakukan pengamatan dan melihat bahwa emiten ini dijaga oleh dua Broker yakni XA dan LG (terutama ini).
Tetapi, saya cek bahwa ada sejumlah gejala-gejala bahwa saham ini sebenarnya saham repo meskipun tidak ada dokumen transaksi pendukungnya. Jadi sikapi postingan ini dengan bijak saja ya 😁 karena ini hanya analisa saya yang belum tentu saham ini merupakan saham repo. Beberapa tanda-tanda yang saya lihat yakni:
1. Harga Saham Dijaga Secara Rapih oleh Bandar
Kalau diamati secara candle chart secara harian beberapa periode terakhir saham ini tidak begitu volatil dan hanya naik atau turun perlahan. Tidak ada perubahan harga drastis meski ada berita terkait aksi korporasi. Bahkan penjagaan harga ini dilakukan secara rapih untuk membuat perpindahan barang tanpa menyebabkan pergerakan harga yang signifikan (Gambar 1).
2. Volume dan Value Transaksi yang berbentuk seperti sisir
Tanda kedua ini yang paling terlihat jelas pada saham-saham repo ya. Transaksi yang berbentuk sisir ini tujuannya lagi-lagi untuk menjaga harga saham supaya tidak longsor (Gambar 2).
3. Transaksi Afiliasi beberapa periode terakhir
Kalau dilihat di fitur "insider", kita bisa lihat adanya transaksi masuk dari sekuritas CGS International (YU) dan diikuti penjualan saham dari owner. Lalu diikuti lagi dengan penjualan sedikit lembar sahamnya. Saya pribadi mengartikan langkah ini sebagai transaksi repo antara owner dan pihak sekuritas, lalu pengurangan jumlah saham yang sedikit merupakan 'modal' penjagaan harga agar transaksi Repo ini tidak memberikan kerugian terhadap owner maupun sekuritas (Gambar 3).
Lalu kenapa aksi korporasi dan apa kepentingan dari owner emiten?
Interpretasi Stocksplit (1:5)
Saham ini ingin dibuat lebih likuid sehingga memberikan keamanan bagi pihak sekuritas semisal adanya kegagalan dalam repo untuk force-sell. Di sisi lain, likuiditas tambahan dari Stocksplit dapat menarik perhatian pasar dari investor institusi atau ritel yang dapat mendorong kenaikan harga yang dapat memberikan keuntungan bagi sekuritas untuk tetap hold dan owner yang artinya nilai asetnya meningkat.
Bagi saya, yaa kita perlu tau aja, apa implikasi kalau naik dan turun dari saham ini. Jelas kalo ada penurunan yaa yang rugi tidak hanya investor tetapi juga owner. Hal yang baik ketika owner familiar dengan permainan seperti ini.
Apakah repo baik?
Baik sebenarnya untuk keperluan ekspansi usaha apalagi kalau kita coba memposisikan diri kita sebagai pelaku usaha seperti yang dilakukan oleh emiten ini yang perlu dana segar. Tapi, berisiko kalo misalkan ada gagal bayar repo.
Jangan FOMO ya investor ritel (saya juga ritel), selalu berhati-hati dalam investasi. Semoga tulisan saya dapat dipahami 🙏😁
Tag: $BOGA
1/3
Setuju, belum lagi tersandungnya wilmar lewat kasus CPO dan jemput bolanya $SAMF lewat pabrik dolomit 🤭🤭
➖ Pertimbangan BI mempertahankan suku bunga 5,75% hari ini untuk fokus pada kebutuhan menstabilkan nilai tukar Rupiah, karena :
1. Ekonomi US masih kuat, disertai inflasi US yang naik lagi.
Ini menimbulkan kemungkinan bahwa Fed hanya akan 1 kali cut rate, dan itupun baru dilakukan pada semester 2 2025.
2. US Treasury Yield masih terus tinggi.
Didorong oleh kemungkinan defisit fiskal pemerintah US yang bakal melebar dari 7,7% pada 2025, menjadi 8,8% pada 2026.
Bahkan kini berkembang wacana menghilangkan debt ceiling.
3. DXY US Dollar Index masih terus kuat.
Kemarin sempat 109 turun menjadi 108 dan kini 107, tapi hari-hari ke depan masih tidak pasti, bisa saja ada kemungkinan naik lagi.
Rupiah pun tertekan dengan kuatnya DXY ini, sehingga BI selalu ada di pasar setiap hari melakukan intervensi baik di spot maupun DNDF agar kurs Rupiah stabil.
4. BI Rate tetap difokuskan untuk mendukung stabilitas ekonomi dalam negeri.
Rendahnya inflasi tetap membuka ruang penurunan suku bunga kedepannya, sembari mendukung pertumbuhan ekonomi.
Namun timing melakukan cut rate harus memperhatikan dinamika global.
Bulan kemarin timing tepat karena BI juga merevisi turun outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Namun untuk bulan ini belum karena data terakhir masih mendukung proyeksi pertumbuhan ekonomi, disertai mulai bergulirnya program Asta Cita Pemerintah untuk mencapai pertumbuhan tinggi.
Sehingga bulan ini BI fokus ke stabilitas dulu.
5. BI mendukung penuh Asta Cita Pemerintah, sehingga ketika BI bulan ini harus menahan BI Rate demi menjaga stabilitas kurs Rupiah.
Maka di sisi lain BI mendukung dengan peningkatan insentif likuiditas makroprudensial yang semula 4% dari dana pihak ketiga, menjadi 5%.
Dengan demikian aktivitas sektor riil diharapkan meningkat, demand kredit meningkat, penyaluran kredit perbankan pun meningkat, sehingga bank akan memperoleh insentif likuiditas.
6. BI fokus mendukung Asta Cita Pemerintah di dua sektor utama yaitu Perumahan dan Pertanian.
Insentif likuiditas makroprudensial akan diarahkan ke dua sektor itu, dan BI akan terus bersinergi dengan kementerian lembaga terkait.
Dua sektor ini dinilai BI adalah yang paling banyak turunan dan luas dampaknya bagi ekonomi.
Sehingga peningkatan demand dan penyaluran kredit perbankan ke sektor ini diharapkan paling memberi dampak ke pertumbuhan ekonomi.
https://cutt.ly/vrwYkznD
$SAMF $INDF $HOKI