254

+2

(0.79%)

Today

215,900

Volume

1.25 M

Avg volume

Company Background

PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang penyedia layanan kesehatan dan Rumah Sakit dengan nama Omni Hospital. Saat ini perseroan memiliki dan mengelola 2 Rumah Sakit yakni Rumah Sakit Omni yang beroperasi di Pulomas, Jakarta Timur dan Alam Sutera, Tangerang Selatan. Di Segmen usaha , perseroan melalui Rumah Sakit Omni membedakan segmen usahanya menjadi Penunjang Medis, Rawat Inap, Rawat Jalan, Administrasi, Medical Check-Up dan lain-lain.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SAME

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SAME

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SAME LK Q1 2025: Rumah Sakit $EMTK

Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, atau SAME, adalah salah satu pemain lama di sektor rumah sakit swasta di Indonesia. Perusahaan ini berdiri sejak 1984, dan mulanya dikenal lewat brand RS Omni. Namun babak baru dimulai saat Emtek (EMTK), konglomerat media dan digital, resmi menjadi pemegang saham pengendali pada awal 2021. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Sejak akuisisi itu, SAME direstrukturisasi besar-besaran. Brand Omni diganti total menjadi EMC, dan jaringan rumah sakitnya difokuskan di wilayah Jabodetabek. Saat ini SAME mengelola delapan rumah sakit umum aktif yaitu EMC Alam Sutera, EMC Pulomas, EMC Kedoya, EMC Pekayon, EMC Cikarang, EMC Sentul, EMC Tangerang, dan EMC BSD. Selain itu, SAME juga memiliki anak usaha terbuka bernama RSGK (PT Kedoya Adyaraya Tbk), yang masuk ke dalam konsolidasi keuangan grup.

Struktur pemegang sahamnya didominasi EMTK dengan 79%, sedangkan sisanya dikuasai publik. Di dewan komisaris, ada nama besar seperti Alexander Tedja dari $PWON, memperlihatkan sinyal bahwa SAME juga jadi bagian dari lintas koneksi konglomerasi properti dan media.

Model bisnis SAME cukup jelas dan langsung. Mereka tidak menjalankan skema franchise, seluruh rumah sakit dikelola in-house. Layanannya mencakup rawat jalan, rawat inap, radiologi, laboratorium, hingga apotek. Pendapatan didominasi pasien ritel, baik itu pasien umum, asuransi, maupun BPJS, dengan porsi sekitar 90%, dan sisanya dari pelanggan B2B seperti kerjasama perusahaan atau institusi. Sumber pendapatannya bersifat recurring karena berbasis volume pasien, bukan proyek satuan. Pasokan bahan baku berasal dari distributor farmasi dan alat kesehatan lokal, dengan eksposur risiko kurs karena banyak alat medis dan perlengkapan habis pakai berbasis impor. Secara akuntansi, SAME sudah menggunakan PSAK dan IFRS terbaru, termasuk IFRS 15 untuk pengakuan pendapatan jasa yang dicatat sepanjang jasa diberikan, dan PSAK 71 untuk pembentukan cadangan piutang.

Sekarang bayangkan kalau Pak Toto, pedagang bakso terkenal dari Bekasi Timur, tiba-tiba terpikir untuk masuk ke bisnis rumah sakit karena ajakan anaknya, Toni, yang sedang frustasi berat akibat Manchester United musim 2024/2025 tampil kacau balau. MU bukan cuma nirgelar, tapi nyaris masuk papan degradasi meski gaji pemainnya miliaran per minggu. Toni merasa bisnis bola udah toxic. Toni merasa lebih baik Pak Toto bikin rumah sakit, orang sakit tiap hari ada. Pasti untung. Tapi apakah semudah itu? Niatnya Toni anak Pak Toto bikin rumah sakit bukan untuk amal ibadah membantu sesama manusia, tapi cuan cuan cuan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau Pak Toto ikut saran Toni MU langsung terjun tanpa bekal cukup, bukan nggak mungkin bisnis barunya bisa ikut nyungsep, seperti jumlah kebobolan Onana di musim 2024/2025 dan mirip MU yang isinya pemain bintang tapi hasilnya malah bikin suporter naik darah.

Jadi biar tidak kecele, mereka studi banding ke SAME karena bisa jadi contoh nyata yang bisa dipelajari Toni dan Pak Toto sebelum mereka benar-benar nyemplung ke bisnis RS.

Secara laporan keuangan, SAME pada kuartal I 2025 mencatatkan pendapatan Rp441 miliar, naik tipis 2% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Tapi beban pokok penjualan justru naik 6%, membuat margin kotor turun dari 33% menjadi 31%. Meski begitu, beban umum dan administrasi berhasil ditekan sebesar 12%, sehingga laba usaha tetap naik 16% menjadi Rp30,6 miliar. Laba bersihnya melonjak signifikan 142% yoy menjadi Rp11,3 miliar, berkat adanya kontribusi dari bagian laba entitas asosiasi dan beban bunga yang menurun. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Kalau dilihat sepintas, kinerja laba ini seperti pemain depan yang bikin hattrick. Tapi begitu kita buka laporan arus kas, semuanya berubah. Arus kas dari aktivitas operasi (CFO) justru negatif Rp1,39 miliar. Kenapa? Karena SAME mengeluarkan kas lebih besar untuk pembayaran pemasok dan gaji dibandingkan kas yang diterima dari pasien. Uang yang terbakar ini sebagian besar mengendap di kenaikan persediaan dan penurunan utang usaha. Parahnya lagi, belanja modal (capex) mereka tetap tinggi, mencapai Rp43 miliar pada kuartal ini, sehingga free cash flow (FCF)-nya jeblok sampai minus Rp45 miliar.

Posisi keuangan SAME juga cukup berat. Total aset per Maret 2025 mencapai Rp5,53 triliun, tapi lebih dari 72%-nya adalah aset tetap seperti gedung dan peralatan medis, dan Rp449 miliar-nya berupa goodwill, nilai aset imajinasi yang bisa menguap kalau kinerja anak usaha terus-menerus rugi.

Sementara itu, kas setara kas SAME tinggal Rp69 miliar saja. Di sisi lain, total utang berbunga SAME mencapai Rp933 miliar, terdiri dari kredit jangka pendek Rp140 miliar, bagian lancar utang panjang Rp249 miliar, dan utang panjang Rp544 miliar. Dengan EBITDA tahunan sekitar Rp144 miliar, maka rasio net-debt/EBITDA lebih dari 6×, dan interest coverage ratio cuma sekitar 1,5×. Ini ibarat Pak Toto jualan bakso, dapet omzet Rp1 juta sehari, tapi punya utang ke tukang daging, tukang gas, dan tukang sewa gerobak total Rp100 juta, dan uang di kas cuma Rp1 juta. Belum bayar aja, udah ngos-ngosan duluan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau kita zoom ke segmentasi geografis, performa SAME sangat bergantung pada satu rumah sakit di Banten, yaitu EMC Alam Sutera. Di sana, SAME membukukan pendapatan Rp174 miliar dan laba segmen Rp26 miliar, dengan margin 15%. Di Jakarta, pendapatannya Rp146 miliar tapi laba cuma Rp9 miliar alias margin 6%. Paling lemah adalah Jawa Barat (EMC Pekayon dan Cikarang), dengan pendapatan Rp122 miliar tapi laba cuma Rp1 miliar, margin 1%. Artinya, SAME punya satu RS bintang dan beberapa RS pemain cadangan. Ini persis seperti MU yang punya satu Bruno Fernandes yang nyala di musim 2024/2025, tapi selebihnya pemain lain underperform. Kalau RS-RS di Jabar nggak segera membaik, SAME akan terus tergantung pada satu titik yang menopang grup, dan ini riskan dalam jangka panjang.

Transaksi pihak berelasi sejauh ini masih wajar. Piutang dari EMTK cuma Rp35 juta dan utang ke EMTK Rp181 juta, sangat kecil. SAME juga punya plafon pinjaman intragrup dari EMTK senilai Rp300 miliar yang bisa ditarik kalau kepepet. RSGK, sebagai anak usaha, bahkan mengembalikan modal Rp105 miliar ke induknya, menandakan ada upaya rasionalisasi. Tidak ada pembagian dividen ke pemegang saham yang berlebihan, dan tidak ada indikasi siphoning dana oleh pihak terafiliasi.

Lalu bagaimana dengan valuasinya? Harga saham SAME per Maret 2025 adalah Rp258. Dengan jumlah saham beredar 17,16 miliar, maka kapitalisasi pasarnya sekitar Rp4,43 triliun. Ekuitas pemilik entitas induk sebesar Rp3,78 triliun, sehingga PBV 1,17×, kelihatan murah. Tapi kalau dihitung pakai laba, PER-nya sekitar 100×. Bahkan EV/EBITDA-nya mencapai 25×. Ini bukan valuasi hidden gem, tapi lebih mendekati value trap, saham yang terlihat menarik secara buku tapi kinerja kas dan laba tunainya belum solid. Sama seperti MU yang jersey-nya laku keras, media exposure-nya gila-gilaan, tapi performa timnya tak sepadan dengan hype, lawan Tim ASEAN karbitan saja bisa kalah.

Idealnya, valuasi sektor rumah sakit itu ada di PER 30–40× dan PBV 1×. Supaya SAME bisa layak ke situ, ada beberapa prasyarat penting:
1. Margin RS-RS di Jabar harus naik ke atas 10%
2. CFO tahunan harus positif di atas Rp200 miliar
3. Capex mulai diturunkan atau minimal tidak melebihi kas masuk
4. Utang berbunga ditekan hingga rasio net-debt/EBITDA di bawah 4×
5. Goodwill tidak mengalami impairment

Kalau semua itu tercapai, saham SAME bisa mengalami rerating ke Rp330–350. Tapi kalau tidak, dan kondisi terus seperti sekarang, laba tinggi tapi kas negatif, beban bunga menekan, RS baru belum produktif, maka harga saham bisa turun balik ke Rp150-an. Harga ini sudah pernah terjadi waktu EMTK tender offer, dan sangat mungkin terulang kalau sentimen dan kas tidak membaik. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Bagi investor yang sudah terlanjur nyangkut di harga 705 rupiah, harapan realistisnya adalah perbaikan okupansi, peningkatan margin di RS baru, serta kontribusi ekosistem digital EMTK yang bisa mendatangkan pasien dan mendorong efisiensi. Kalau itu terwujud, SAME bisa jadi turn-around story. Tapi kalau kuartal berikutnya masih mencetak CFO negatif dan margin Jabar stagnan, maka itu tanda untuk realistis, mempertimbangkan exit, sebelum posisi makin dalam dan potensi dilusi meningkat.

Jadi, buat Pak Toto dan Toni yang mau banting setir dari jualan bakso ke bisnis rumah sakit, pelajaran dari SAME sangat jelas. Rumah sakit bukan bisnis yang bisa hidup dari branding atau hype. Harus ada kas yang masuk, efisiensi operasional, dan perencanaan finansial yang matang. Kalau enggak, bisnisnya bisa kelihatan elit dari luar tapi sebenarnya megap-megap di dalam. Persis seperti MU, penuh bintang, tapi akhirnya kalah dari Tim yang levelnya di bawah Persija.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SAME menarik buat dikoleksi buat orang yang sabar dan ga buru-buru.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

bisa kesini ga kira2? $SAME

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SAME

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$JARR $SAME bisa kali ya pantau mereka.

Lebih detail kita bisa bahas di grup ya.

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SAME pbv nya aja di atas 1. koq mercy harga bajaj mas?

$SAME Mercy harga Bajaj, let’s go

Random Tag :
$SILO $DKHH

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SAME

@Nureko2301 Terimakasih sudah follow ya. Ini analisis saham $SAME

Waduh, kalau sekarang sinyal belinya gak keliatan bro. Kalau dilihat dari indikator sudah masuk jenuh jual. Hanya saja dengan Fibonacci, kita bisa mengukur kalau dia naik paling jauh sampai mana.

Dari chart apabila dia naik, berpotensi untuk menguji resistance di 294. Kalau berhasil break 302, trendnya sudah berubah jadi uptrend. Nah pada koreksi selanjutnya, kita bisa banget ambil posisi beli asalkan kondisi Fibonacci dan Indikator momentum mendukung yaaa.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SAME

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

tambahan $DGNS $SAME $DIVA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SAME

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SAME

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SAME

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GOTO $SAME $FAST

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

saya cuma mau tag ini saja
$PNBN $EMTK $SAME

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Berikut adalah rekap opsi pengembangan bisnis Tjahaja Aero Services Tbk (CASS), disusun berdasarkan tiga kriteria utama: sinergitas dengan bisnis yang sudah ada, kekuatan sumber daya internal menurut pendekatan Resource-Based View (RBV), dan daya tarik pasar (market attractiveness). Setiap opsi diberikan analisis menyeluruh dan skoring indikatif dari 1–10 untuk ketiga dimensi tersebut.


---

1. Smart Airport & Digital Services

Pengembangan layanan digital berbasis AI, IoT, dan automasi untuk mendukung operasional bandara (misalnya: mobile check-in, e-gate, real-time logistics tracking, dashboard operasional).

Sinergitas: 9/10 – Sangat cocok dengan unit ground handling dan catering.

RBV: 8/10 – CASS memiliki pengalaman dan akses ke data serta operasional, meskipun penguasaan teknologi perlu ditingkatkan.

Market Attractiveness: 8/10 – Transformasi digital di industri aviasi terus meningkat, apalagi pasca-pandemi.
Catatan: Bisa jadi diferensiasi strategis dan memperkuat posisi sebagai pemain terintegrasi.

---



---

2. Logistik Non-Aviasi (e-commerce, farmasi, cold chain)

Memanfaatkan infrastruktur logistik untuk melayani sektor yang tidak bergantung pada bandara. Termasuk warehouse e-commerce, logistik makanan dingin, dan farmasi.

Sinergitas: 8/10 – Masih linear dengan unit cargo/logistik.

RBV: 7/10 – Memiliki gudang, armada, dan jaringan yang bisa diperluas.

Market Attractiveness: 9/10 – Sangat potensial, seiring pertumbuhan e-commerce dan kebutuhan logistik bersuhu khusus.
Catatan: Diversifikasi yang kuat dan bisa jadi penghasil laba baru dalam jangka menengah.



---

3. Transportasi Multimoda (shuttle bandara – pelabuhan/stasiun/terminal)

Mengembangkan layanan transportasi terintegrasi dari dan ke bandara ke simpul lain seperti pelabuhan, stasiun kereta cepat, atau kawasan wisata.

Sinergitas: 8/10 – Menambah nilai pada layanan ground handling dan logistik.

RBV: 7/10 – Bisa dimulai dengan kemitraan operator transportasi, tanpa perlu membangun dari nol.

Market Attractiveness: 8/10 – Peluang besar, terutama dengan pertumbuhan pariwisata dan logistik antar-moda.
Catatan: Sinergi logistik dan pariwisata, cocok untuk kota pelabuhan atau tujuan wisata utama.



---

4. Cargo Laut & Darat (multimoda)

Mengembangkan jasa pengiriman dan logistik untuk barang yang tidak melalui jalur udara, namun via pelabuhan atau darat (truk, kontainer).

Sinergitas: 7/10 – Masih dalam cakupan logistik, tapi memerlukan adaptasi model bisnis.

RBV: 7/10 – Beberapa aset dan pengalaman bisa digunakan, namun butuh investasi tambahan.

Market Attractiveness: 9/10 – Sektor logistik multimoda sangat luas dan dinamis, dengan potensi margin lebih tinggi.
Catatan: Potensi sinergi kuat dengan ekspansi ke logistik terpadu nasional.



---

5. Akuisisi / Pengembangan Restoran & Kafe di luar bandara

Memanfaatkan kompetensi Aerofood dan reputasi layanan makanan untuk menjangkau pasar retail F&B di luar kawasan bandara (cafe, resto jalan tol, food court mall).

Sinergitas: 7/10 – Aerofood bisa dioptimalkan, namun pasar ritel berbeda secara manajerial.

RBV: 6/10 – Ada SDM dan fasilitas produksi, namun adaptasi branding dan consumer experience perlu penguatan.

Market Attractiveness: 8/10 – Pasar makanan dan minuman cukup besar, terutama di kawasan urban dan wisata.
Catatan: Strategi ekspansi horizontal; berisiko jika tidak didampingi pengelolaan outlet ritel yang profesional.



---

6. Data Center khusus Aviasi dan Logistik

Membangun atau mengelola pusat data (data center) yang fokus pada penyimpanan dan pengolahan data dari industri penerbangan dan rantai pasok.

Sinergitas: 7/10 – Relevan dengan digitalisasi aviasi dan logistik, namun tidak langsung berhubungan.

RBV: 6/10 – Perlu mitra TI atau investasi SDM/teknologi.

Market Attractiveness: 8/10 – Permintaan data center tumbuh cepat, terutama untuk layanan berbasis cloud dan AI.
Catatan: Jika disinergikan dengan layanan digital CASS, bisa menjadi pendukung ekosistem digital.



---

7. Pengelolaan Terminal Darat atau Pelabuhan Kecil

Mengelola terminal bus, pelabuhan penyeberangan, atau pelabuhan kecil yang membutuhkan peningkatan layanan dan efisiensi.

Sinergitas: 6/10 – Masih dalam sektor transportasi, namun lebih bersifat diversifikasi ekstrem.

RBV: 6/10 – Perlu banyak adaptasi dan izin pengelolaan dari pemerintah.

Market Attractiveness: 6/10 – Terbatas oleh regulasi dan kepemilikan pemerintah.
Catatan: Cocok hanya jika ada peluang kemitraan strategis dengan pemda atau BUMD.



---

8. Pengelolaan Limbah & Biofuel dari Limbah Catering/Logistik

Mengelola limbah organik dan anorganik dari aktivitas catering dan logistik untuk dijadikan bahan bakar atau pupuk.

Sinergitas: 6/10 – Berkaitan dengan catering dan operasional, tapi bukan inti bisnis.

RBV: 5/10 – Perlu teknologi dan keahlian baru.

Market Attractiveness: 6/10 – Pasar niche, namun potensial di sektor ESG dan circular economy.
Catatan: Bisa jadi nilai tambah ESG jangka panjang, bukan penghasil utama revenue.



---

Rangkuman Rekomendasi Tertinggi Berdasarkan Tiga Aspek:

Skor sinergitas dan RBV tertinggi:

Training & Sertifikasi, Smart Airport, dan Logistik Non-aviasi


Market attractiveness tertinggi:

Logistik Non-aviasi, Cargo Laut/Darat, Transportasi Multimoda, Smart Airport




---

Rekomendasi Strategis Utama:

1. Kembangkan Smart Airport & layanan digital sebagai prioritas transformasi dan efisiensi.


2. Diversifikasi ke logistik non-aviasi dan multimoda untuk memperluas pasar tanpa terlalu keluar dari core.


3. Eksplorasi shuttle terintegrasi bandara–pelabuhan–stasiun untuk sinergi transportasi udara dan laut/darat.


4. Fokus ke penguatan digital dan logistik sebelum ekspansi F&B retail atau bisnis pelabuhan.




---


$CASS $EMTK $SAME

Read more...

@BayuSenoAji16 coba aja cek di aplikasi trader, ada nggak emiten rumah sakit harganya dibawah rp.200 yg saya tau $SAME aja di rp. 288

blm ada setau saya emiten rumah sakit dengan harga saham dibawah Rp. 200 $SAME aja di rp. 288

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

ambil dividen ( DPR 200% tahun 2026/2027 ) = Rp 300an perak

DY 5% = harga saham Rp 6000,-

membara emtek kuuu


$EMTK $CASS $SAME

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Hype Emiten. Rabu, 7 Mei 2025
Kata kunci: SCMA, Cum Date, Dividen

Jangan lupa! Hari ini Cum Date Dividen
PT Surya Citra Media Tbk

SCMA
Dividen Rp18 per lembar
Dividen Yield ±8.91% di harga Rp202

Tanggal pembayaran 27 Mei 2025

$SCMA $BBHI $SAME

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy