PZZA

PZZA

ID flagID flag

Sarimelati Kencana Tbk.

160

-2

(-1.23%)

Today

863,000

Volume

10.19 M

Avg volume

Company Background

PT Sarimelati Kencana Tbk didirikan pada tanggal 16 Desember 1987. Keberadaan Pizza Hut di Indonesia diprakarsai oleh Perseroan berdasarkan perjanjian dengan Pizza Hut Restaurants Asia Pte. LTD (YUM!). Perseroan juga telah terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1.1979 / 1988 pada 1 September 1988. Dengan keabsahan tersebut, Perseroan memiliki hak penuh untuk mengoperasikan, memasarkan dan mengembangkan Pizza Hut di seluruh Indonesia. Hingga akhir 2020, Perseroan mengoperasikan 520 gerai Pizza Hut Restaurant (PHR), Pizza Hut Delivery (PHD), dan Pizza Hut Express (PHE).

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA laporan keuangan ada perbaikan , jangan malu-malu untuk naik yu ke 300 dulu

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@Darmasand
Ada rekom kecil-kecilan
$PZZA
In : ± 162 (sd 153 )
Out ± 175
Fail ± 146

(Pakai uang dingin ya)

$PZZA, $COCO dan $SMDR saatnya serok selot! xixixixi

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA yok DR

$PZZA posisinya riskan. tapi kalo closing diatas 164 ada potensi rebound besoknya.
lanjutan analisa ini https://stockbit.com/post/17176895, gua harap kalian ga lupa wkwk. disclaimer on, DYOR!

update: potensi naiknya kecil, close di 162. karna jangka pendek itu ada resis di 163. tapi dari sisi MA, dia bagus bisa bertahan diatas 157. hanya saja PZZA ini posisinya masih ada dibawah trend MA20. penentuannya lanjut besok. tapi secara gambaran awal, sudah cukup baik. sesuai analisa awal di area fibonacci.

rndmtg: $POLU $SONA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA HAJAR KANAN sampai ARA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@Satrya5tars buat varian baru cheff $PZZA nya, biar laris manis lagi hahah

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

#36 : Laporan Laba Rugi -> Pendapatan

Setelah item utama di Laporan Posisi Keuangan (Neraca) selesai dibuat pembahasannya, saatnya beralih ke Laporan Laba Rugi, dimulai dari Pendapatan.

Pendapatan adalah hasil usaha yang diperoleh perusahaan dari penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan.

Pendapatan yang ada di baris pertama Laporan Laba Rugi ini adalah pendapatan 'utama'.
Artinya yang diperoleh dari semua lini usaha utama yang dijalankan perusahaan, dan mencakup semua pendapatan dari anak usaha yang laporan keuangannya dikonsolidasikan.

Dengan demikian tidak termasuk pendapatan dari luar operasional utama, dan juga tidak termasuk pendapatan dari joint venture, entitas asosiasi, dan anak usaha lain yang perusahaan hanya punya kepemilikan minoritas di sana.

.................................................
Sering kali tertulis juga dengan istilah 'Pendapatan Neto'.
Neto atau Bersih disini artinya sudah dipotong diskon yang diberikan ke pelanggan, dan juga sudah dipotong retur pengembalian produk atau pembatalan jasa.

Sehingga Pendapatan adalah seluruh uang atau kewajiban pelanggan bersih yang diterima perusahaan dari pelanggan.
Namun masih belum dikurangi seluruh biaya (beban) yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Jadi Pendapatan yang sering disebut juga sebagai Omset, Peredaran Bruto, atau Revenue itu bukanlah Laba.
Kalau sudah dikurangi beban-beban, barulah didapatkan nilai laba.

...............................................................
Kemudian hal penting selanjutnya adalah soal 'pengakuan' pendapatan.

Sesuai kaidah akuntansi, pengakuan pendapatan atau syarat tercatatnya nilai pendapatan di laporan laba rugi adalah ketika barang atau jasa secara faktual sudah diserahkan kepada pelanggan.

Saya bagi menjadi 3 kelompok cara pengakuan pendapatan :

1. Penjualan Tunai

Ini artinya uang dibayarkan pelanggan langsung di saat yang bersamaan dengan penyerahan barang atau jasa.
Kewajiban pelanggan (piutang) langsung lunas saat itu juga.

Contoh randomnya emiten $PZZA yang mayoritas pendapatannya diperoleh secara tunai.
PZZA bisa langsung mencatat pendapatan di laporan laba rugi, dan langsung bisa mencatat kas masuk juga.

Pencatatan piutang usaha sangat minim, paling-paling hanya karena selisih waktu pencairan dari e-wallet atau bank penerbit kartu kredit.

2. Penjualan Kredit

Ini artinya barang dan jasa sudah diserahkan duluan oleh perusahaan, tapi pelanggan bayarnya belakangan

Perusahaan sudah bisa mencatat pendapatan di laporan laba rugi, tapi perusahaan belum bisa mencatat kas masuk.

Kewajiban pelanggan yang belum lunas tersebut dicatat dulu sebagai aset Piutang Usaha di Laporan Posisi Keuangan. Kalau sudah dibayar baru dicatat jadi kas masuk.

Dengan demikian timbul risiko bagi perusahaan. Sudah catat pendapatan, menjadi 'prestasi' yang muncul di laporan laba rugi, tapi kalau customer gak bayar-bayar gimana.

Maka dari itu penting bagi perusahaan untuk mengupayakan umur piutang tidak terlalu panjang dan tidak sampai mengganggu operasional perusahaan. Pelanggan mudah ditagih dan kooperatif.

Pembahasan mengenai Piutang ada di link postingan berikut
https://stockbit.com/post/16044618

Mayoritas emiten di bursa memperoleh pendapatan secara kredit. Jadi akun Piutang Usaha menjadi akun utama dengan saldo yang cukup besar pada aset perusahaan.

Contohnya $MPMX sebagai distributor menjual motor secara kredit ke dealer retail, sehingga saldo piutang cukup besar.
Namun sejauh ini pembayaran lancar dari dealer retail yang bisa dilihat dari pendeknya umur piutang dan kelancaran arus kas operasional di Laporan Arus Kas.

3. Penjualan Dibayar di Muka

Ini artinya pelanggan sudah bayar duluan, namun barang atau jasanya belum diserahkan oleh perusahaan.

Perusahaan tidak diperkenankan mencatat pendapatan di laporan laba rugi, tapi sudah harus mencatat kas masuk.

Sehingga perusahaan harus mencatat pendapatan yang 'pending' itu sebagai liabilitas pada Laporan Posisi Keuangan. Bisa berupa akun Uang Muka Penjualan, Liabilitas Kontrak, atau Pendapatan Ditangguhkan.

Bahasannya di link postingan berikut
https://stockbit.com/post/16835841

Kalau barang atau jasa sudah pelanggan terima, barulah perusahaan bisa mencatat Pendapatan.

Sehingga pengakuan pendapatan dengan cara begini adalah yang menurut saya pribadi paling banyak menyimpan potensi soal pencatatan kinerja perusahaan ke depannya.

Bisa saja sekarang ini kinerja terlihat jelek, tapi dengan mudah diketahui kalau itu cuma 'backlog', banyak pendapatan yang belum dicatat masuk untuk kedepannya.

Selain itu rendah risiko juga. Selama perusahaan bisa komit untuk menyerahkan barang atau jasa tepat waktu, dan tidak ada pembatalan dari pelanggan, maka aman-aman saja. Uang malah sudah dipegang duluan oleh perusahaan.

Metode pengakuan pendapatan seperti ini banyak ditemui di emiten sektor properti seperti $ASRI.
Dan sektor lainnya yang berhubungan dengan penyelesaian proyek secara bertahap (termin) atau pesanan yang perlu jangka waktu untuk memenuhinya. Misalnya konstruksi, event organizer, sewa menyewa, penjualan komoditas yang high demand, dll.

................................................................
Misalnya ada emiten yang di liabilitas tercatat akun Uang Muka Penjualan, namun di aset juga tercatat Piutang Usaha, itu gimana ?

Alurnya bisa jadi begini, misalnya :

Perusahaan jual produk senilai Rp 1 miliar yang perlu waktu 1 bulan buat pemenuhannya. Pelanggan bayar DP (down payment) dulu Rp 500 juta. Akhirnya perusahaan catat Rp 500 juta itu sebagai Uang Muka Penjualan.

Sebulan kemudian produk itu sudah diserahkan ke customer. Perusahaan bisa mencatat pendapatan Rp 1 miliar. Tapi pelanggan diberi tempo 7 hari untuk pelunasan Rp 500 juga lagi.

Maka perusahaan harus mencatat Rp 500 juta sisanya sebagai piutang dulu sampai pelanggan melunasi 7 hari kemudian.

Walaupun Uang Muka Penjualan dan Piutang Usaha itu akhirnya nol juga, tapi banyaknya transaksi yang terjadi dengan banyaknya jumlah pelanggan yang alur transaksinya serupa dan kontinyu, akan menyebabkan saldo kedua akun itu seperti 'menetap' di laporan posisi keuangan.

.................................................................
Nilai pendapatan juga diperoleh dari rumus Harga Jual (selling price) dikali dengan Kuantitas (jumlah barang atau jasa yang dijual).

Jadi kalau ada peningkatan atau penurunan pendapatan yang tercatat dari periode ke periode, selain harus diamati adakah faktor dari cara pengakuan pendapatan seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Namun juga penting untuk mengamati penyebabnya karena harga jual yang naik atau turun, dan jumlah (kuantitas) penjualan yang naik atau turun.

Yang bagus ya jualan makin banyak kuantitasnya disertai harga jual yang naik.

Tapi kalau peningkatan pendapatan cuma karena naiknya harga jual, tanpa disertai potensi peningkatan kuantitas, berarti mulai timbul problem stagnansi di situ.

Atau kalau kuantitas jualan meningkat tapi harga jual turun. Perlu diamati itu terjadi karena faktor temporer, atau karena perusahaan mulai berkurang daya saing dan keleluasaan dalam penetapan harga jualnya yang bisa menjadi indikasi masalah yang lebih kompleks.

............................................................
Kemudian bisa diamati juga detail pendapatan lebih lanjut di catatan atas laporan keuangan.

Yakni mengenai detail kontribusi pendapatan dari tiap segmen (lini) bisnis. Mana segmen yang besar kontribusinya, dan mana yang paling bisa bertumbuh kedepannya.

Dan juga adakah pelanggan utama yang jumlah pembeliannya signifikan terhadap total pendapatan perusahaan.

Pelanggan utama tersebut dari pihak ketiga ataukah pihak berelasi (perusahaan lain yang masih punya hubungan namun laporan keuangannya tidak dikonsolidasikan).

Kalau pelanggan utama dari pihak ketiga, apakah punya reputasi yang baik dan bisa kontinyu menyumbang revenue untuk perusahaan, atau cuma sesekali transaksi saja.

Kalau pelanggan utama dari pihak berelasi, selain perlu diamati kontinuitasnya, juga perlu diamati kewajaran transaksinya. Apakah benar menguntungkan perusahaan atau sekedar akal-akalan dengan penetapan harga jual yang hanya menguntungkan pengendali (transfer pricing).

...................................................
Kemudian untuk perusahaan yang banyak jualan ke luar negeri (ekspor) dalam mata uang asing, atau laporan keuangannya bukan pakai Rupiah melainkan dalam USD atau mata uang asing.

Maka faktor kurs (nilai tukar) Rupiah terhadap mata uang asing tersebut (USD, EUR, dll) perlu diperhatikan dampaknya ke besaran pencatatan pendapatan.

Normalnya akan menguntungkan bagi perusahaan orientasi ekspor justru kalau kurs Rupiah melemah. Lebih banyak Rupiah yang bisa terkonversi dari perolehan mata uang asing hasil jualan.

..................................................
Daftar pembahasan laporan keuangan sebelumnya dari series #1 sampai #35, ada di link postingan berikut :
https://stockbit.com/post/17280956

Terlampir juga contoh random laporan keuangan dari ELSA

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Barokah Melayu Foods Selesaikan Tender Sukarela Champ Resto ($ENAK), Serap 165,5 Juta Lembar Saham

sumber: https://cutt.ly/ee7oMOmb
random: $CMRY $PZZA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

gk ada menu $PZZA lagi chef? hahaha

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA volumenya makin kecil aja, mudah2an diborong lg ama DR, biar ARA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$NOBU DIBONGKAR ARA-nya...

makanya hati-hati kalo saham yg ARA kepagian... pengalaman mirip di $PZZA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@bananahazelnut88
PZZA jangka pendek ada distribusi ya. harga turun dulu.

💡 *Ringkasan Arus Transaksi $PZZA* [154]
❌Posisi saat ini 38,74% dari terendah 52 week (Rp111,-), ada potensi yang melakukan take profit atau stop loss.

Spek Beli / Jual Harian $PZZA menurut data 24 Jan 2025
🗒Best price jika bertahan di atas harga 150
🗒Target profit terdekat : 170 - 180
🗒Rentang harga beli : 150
🗒Stop Loss jika penutupan tembus : 140
🗒Periode 1-5 hari

🔖 Net FBuy : ❌Penjualan asing lebih banyak dari pembelian.
️🔖 Growth FBuy : ✅Pembelian Asing meningkat 2,21X dari hari sebelumnya.
️🔖 Bid/Off Volume : ❌Offer lebih besar dari bid.
️🔖 Growth Bid : ❌Pembelian menurun dari hari sebelumnya.
️🔖 Explode : ❌Tidak ada ledakan volume
️🔖 Frekuensi : ❌Tidak ada peningkatan frekuensi transaksi

*Disclaimer On:*
⚠️ Bukan ajakan beli-jual saham.
⚠️ Pertimbangkan lagi setiap keputusanmu, sebelum memutuskan membeli atau menjual saham.
⚠️ Informasi menarik lain saya share di Channel: https://cutt.ly/qe4EWiit

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA sebenarnya berapa harga wajar dari saham ini ya?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA hari ini berangkatt🚀🚀

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA

146-164

$PZZA sabar bandarnya masih akum di 150an

$PZZA 🚀

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA
Pembahasan Lengkap di https://cutt.ly/Ie8zfkLx

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA hari ini lanjut🚀

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA 20 Jan 25
Shareholder : Pemberton Asian Opportunities Fund
Type : Foreign
Bought : +3,965,000 (+0.13%)
Current : 270,000,000 (8.93%)
Previous : 266,035,000 (8.8%)

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MPPA $PZZA naik woiii...

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA 173
$FILM 4100
$WOOD 370

"Dalam waktu seminggu akan tercapai semua"
Test by : @Miracletrader

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA semangat pasti bangkit dan diborong

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA besok lanjut🚀🚀🚀

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA Woii naikin koh

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA wah telat haka

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PZZA 17 Jan 25
Shareholder : Pemberton Asian Opportunities Fund
Type : Foreign
Bought : +1,035,000 (+0.03%)
Current : 266,035,000 (8.8%)
Previous : 265,000,000 (8.77%)

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Gencatan Senjata Israel - Palestina

Akhirnya gencatan senjata juga. Saham - saham yang kena Boikot seperti $UNVR $PZZA $FAST apakah akan terkena dampaknya?

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimulai pada Minggu pagi menjadi sorotan dunia setelah 15 bulan konflik berdarah. Perjanjian ini dianggap sebagai momen langka di tengah kehancuran, tetapi apakah itu solusi atau sekadar jeda dalam siklus kekerasan? Data menunjukkan dampak konflik yang mengerikan karena lebih dari 47.000 warga Palestina tewas dan 110.000 lainnya terluka. Di Gaza, 10.000 jenazah masih terkubur di bawah reruntuhan, sementara warga yang selamat kembali ke rumah-rumah yang telah hancur.

Kesepakatan ini membawa pertukaran tahanan sebagai langkah awal. Hamas membebaskan tiga sandera Israel, sementara Israel melepaskan 90 tahanan Palestina. Di permukaan, ini tampak seperti kompromi yang seimbang, tetapi banyak yang mempertanyakan siapa sebenarnya yang lebih diuntungkan. Israel, dengan dukungan militer dan politiknya yang kuat, berhasil memproyeksikan citra "baik hati" melalui pembebasan tahanan ini, meskipun mereka telah melancarkan serangan udara besar-besaran yang menghancurkan Gaza. Di sisi lain, Hamas mendapatkan waktu untuk berkonsolidasi, tetapi dengan kerusakan yang begitu besar, kekuatannya diragukan.

Gencatan senjata ini dirancang untuk bertahan selama enam minggu. Namun, pelanggaran sudah dilaporkan sejak hari pertama, memperlihatkan betapa rapuhnya perjanjian ini. Di balik kesepakatan tersebut, banyak yang merasa bahwa keseimbangan kekuasaan tetap memihak Israel, yang memiliki kendali penuh atas jalannya konflik dan pemulihan. Pertanyaannya adalah apakah ini langkah menuju perdamaian, atau hanya jeda sementara sebelum konflik kembali meletus? Bagi warga Gaza, gencatan senjata ini mungkin hanya memberi waktu untuk menarik napas sebelum badai berikutnya.

Konflik Israel-Hamas yang berkepanjangan ternyata tidak hanya menciptakan kehancuran, tapi juga menghadirkan "peluang bisnis" bagi sebagian perusahaan. Di tengah suara ledakan dan kehancuran di Gaza, beberapa sektor bisnis justru melihat grafik keuntungannya meroket. Sebaliknya, ada pula sektor yang harus gigit jari karena dampak langsung dari konflik ini. Ironis, bukan?

Mulai dari perusahaan pertahanan. Elbit Systems, perusahaan asal Israel yang memproduksi drone dan teknologi militer, kelihatannya tertawa lebar. Mereka diuntungkan oleh kebutuhan yang terus meningkat untuk senjata dan sistem pertahanan seperti Iron Dome. Saham perusahaan ini bahkan sempat naik lebih dari 20% selama konflik, karena ya, perang itu bisnis besar. Rafael Advanced Defense Systems, otak di balik Iron Dome, juga melihat peningkatan pesanan. Sementara itu, perusahaan Amerika seperti Lockheed Martin dan Northrop Grumman ikut kecipratan keuntungan dari sekutu Israel yang memperkuat pertahanan mereka.

Di sektor energi, nama-nama seperti Chevron dan Energean PLC ikut pesta. Ladang gas mereka di Mediterania Timur menjadi semakin strategis, terutama dengan naiknya harga energi global. Kalau gas mahal karena perang, ya siapa peduli? Selama pundi-pundi mereka bertambah, bisnis jalan terus.

Lalu ada perusahaan teknologi keamanan seperti Check Point Software dan CyberArk, yang kebanjiran permintaan akan perlindungan siber. Ya, karena ketika bom meledak, siapa yang mau ribet dengan peretasan? Mereka pun ikut untung besar.

Tapi, tentu saja, tidak semua dapat jackpot. El Al Israel Airlines, maskapai nasional Israel, harus menghadapi penurunan permintaan hingga 30% karena siapa juga yang mau wisata ke wilayah konflik? Hotel dan sektor pariwisata di Gaza? Jangan tanya. Sudah hancur, tamu juga nggak ada.

Perusahaan kecil di Gaza yang bergerak di sektor konstruksi juga sudah pasti babak belur. Mau bangun apa kalau semuanya rata dengan tanah? Belum lagi startup kecil yang mencoba bertahan di tengah akses internet yang sering mati karena serangan. Intinya, mereka hanya bisa berjuang untuk bertahan hidup.

Sementara itu, perusahaan media seperti BBC, Al Jazeera, dan CNN sibuk menghitung kenaikan pendapatan iklan karena trafik berita mereka meledak. Ironi, kan? Ketika ribuan orang kehilangan nyawa, mereka menikmati lonjakan penghasilan dari rasa penasaran dunia.

Jadi, begitulah, konflik ini adalah pengingat bahwa di balik penderitaan ada pihak-pihak yang justru mendulang untung. Apakah ini mencerminkan ketidakadilan? Tentu saja. Tapi seperti biasa, bisnis adalah bisnis. Dan perang, sayangnya, adalah salah satu bisnis paling menguntungkan di dunia.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/3

testestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy