Volume
Avg volume
PT. Pyridam Farma Tbk (PYFA) bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan obat-obatan (farmasi) dan perdagangan peralatan medis. Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi industri obat-obatan, plastik, alat-alat kesehatan dan industri kimia lainnya, serta melakukan perdagangan, termasuk impor, ekspor dan antar pulau, dan bertindak selaku agen, grosir, distributor dan penyalur dari segala macam barang. Negara tujuan ekspor utamanya adalah Filipina. Brand Perseroan diantaranya Ferospat, M-150, Cataro, Osteor dan lain-lain.
PYFA : Bisa naik sampai berapa? | Elliott Wave Analysis
================================================
Harga saham #PYFA terlihat kembali bergerak naik setelah cenderung bergerak dalam range konsolidasi saja di beberapa minggu sebelumnya
Bisa naik sampai berapa dan apakah sinyal perlawanan naik ini bisa menjadi sinyal dari berlanjtnya lagi tren naik harga saham $PYFA yang sudah berjalan dari beberapa minggu sebelumnya?
Pembahasan selengkapnya bisa dibaca di sini https://cutt.ly/2rIG8iMO
Kumpulan artikel analisa saham dan instrumen lainnya juga bisa dibaca di sini https://cutt.ly/OrIG8i8d
thanks $PYFA , ijin TP hasil HAKA di 256 tadi
kita tunggu lagi di 220 ,
thanks juga cangcimen yang udah podcast buat naikin fomo beli pyfa
1/2
Pembahasan lengkap emiten $ENRG $PANI $PYFA di https://cutt.ly/vrIPMc52
Belajar Filosofi dulu:
#Uang Jangan Dijadikan sebagai Tujuan, Jadikan Uang sebagai Alat
### Makna: "Uang Jangan Dijadikan sebagai Tujuan, Jadikan Uang sebagai Alat"
Ini adalah prinsip filosofis yang mengajarkan cara memandang uang secara sehat dalam hidup dan bisnis. Ini penjelasannya Coy:
---
### 1. Uang Bukan Tujuan, Tapi Alat
* Jika uang jadi tujuan utama:
- Orang bisa menghalalkan segala cara (korupsi, eksploitasi, dll).
- Hidup hanya mengejar angka di rekening, tanpa kebahagiaan sejati.
- Contoh: Orang kerja 80 jam/minggu demi kaya, tapi kesehatan & hubungan rusak.
*Jika uang sebagai alat:
- Uang dipakai untuk mencapai hal lebih bermakna (kebebasan finansial, membantu orang lain, mewujudkan passion).
- Contoh: beberapa orang terkaya di dunia menggunakan kekayaannya untuk filantropi (alat berbagi).
---
### 2. Analogi Uang Sebagai "Alat"
*Seperti palu bagi tukang kayu:
- Tujuan utama: Membangun rumah (bukan mengoleksi palu).
- Uang = palu: Hanya alat untuk mewujudkan mimpi.
*Contoh nyata:
- Entrepreneur sukses tidak mengejar uang, tapi mengejar solusi bagi masalah pasar. Uang datang sebagai konsekuensi.
- Investor bijak tidak fokus pada profit semata, tapi pada nilai jangka panjang.
---
### 3. Bahaya Menjadikan Uang Sebagai Tujuan
*Stress & Never Enough:
- Orang yang fokus pada uang akan selalu merasa kurang, bahkan jika sudah kaya.
* Hilangnya Makna Hidup:
- Seperti cerita *Scrooge* dalam *A Christmas Carol*: kaya raya tapi kesepian.
* Risiko Egois & Merusak:
- Contoh: Perusahaan memotong anggaran safety demi laba, lalu terjadi kecelakaan kerja.
---
### 4. Cara Praktis Menggunakan Uang sebagai Alat
* Tetapkan "Why" yang Jelas:
- Contoh: "Saya ingin punya Rp10M bukan untuk gaya, tapi agar bisa sekolahkan anak & punya waktu untuk keluarga."
* Alokasikan untuk Nilai Hidup:
- Kesehatan (asuransi, makanan sehat).
- Pengembangan diri (kursus, buku).
- Berbagi (donasi, investasi sosial).
* Investasi > Konsumsi:
- Uang diputar untuk aset (bisnis, saham, properti) yang menghasilkan kebebasan finansial.
---
### 5. Quotes Pengingat
- *"Jangan cinta uang, cintalah apa yang bisa uang bantu wujudkan."* — Morgan Housel
- *"Uang itu seperti darah: jika mengalir, ia memberi kehidupan; jika menggenang, ia membusuk."* — Francis Bacon
---
### Kesimpulan
Uang hanyalah sarana, bukan akhir. Fokuslah pada:
✅ Nilai hidup (kesehatan, hubungan, kontribusi).
✅ Kebebasan (bukan kerja demi uang, tapi uang bekerja untuk Anda).
✅ Impact (bagaimana uang bisa memperbaiki dunia sekitar).
Dengan mindset ini, Kita tak akan terjebak dalam *rat race* dan bisa menggunakan uang secara bijaksana.
$KOCI $PAMG $PYFA
$PYFA
pindah dan tambah
https://stockbit.com/post/18532868
500+
Disclaimer On, DYOR, NFA!
🤝
$PYFA sebenarnya secara kenaikan hari ini sih solid sekali ya, keliatan PYFA dah berhasil naik hingga angka 254 hari ini dengan disertai adanya lonjakan volume transaksi dimana menariknya kalau dicek itu broksumnya, overall ada akumulasi cukup besar terjadi hari ini di PYFA sehingga membuat viewnya sih bullish ini.
PYFA itu ada Resistance saat ini dikisaran angka 254-260, tepat diangka saat ini. Jadi perhatikan saja 260nya, kalau PYFA mampu untuk bisa terus naik kedepannya n break keatas 260, barulah PYFA ini punya potensi besar pada akhirnya akan bisa lanjut rally dengan Target bisa ke 274-284, atau bahkan bisa mendekati angka 300nya.
Support dari PYFA ada diangka 222-234.
"$PART $PYFA $RATU
Selasa, 15 Juli 2025
#Disclaimer On & Do Your Own Research
#Sebaiknya Jangan Gegabah
Lot.Beli = -(MauLossRp)/[(SL - E) * 100]"
1/3
🌅BSJP
TIPS BSJP :
1. Pilih saham dengan kondisi Strong Uptrend, karena low risk
NOTE : Screener FINAL BSJP akan di bagikan kembali saat jam pre-closing market (15.50 - 15.55)
pantauan sementara BJSP
$RAJA
$PYFA
$BRMS
Happy cuan $PYFA TP1 & TP2 🥳
Bagi yang mau swing masih bisa hold, Masih berpotensi lanjut naik menuju TP3, TP4 dan TP5
TP1 248 (DONE)
TP2 254 (DONE)
TP3 260
TP4 266
TP5 272
TS < 242
Untuk TP selanjutnya, kawal dengan TS -5% ya..
Boleh juga dengan TP bertahap
@winriders
@constantine88 saya simak profil dirutnya $PYFA:
dari situs :https://cutt.ly/5rInu4P6 saya belum nemu sumber lain, menarik juga sih
Lee Yan Gwan
Lee Yan Gwan meraih gelar Sarjana Sains Perdagangan dari Universitas Advent Filipina (1981-1985). Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Perusahaan sejak 14 Agustus 2020 hingga sekarang.
Beliau adalah seorang eksekutif senior yang berbasis di Indonesia dan Singapura dengan pengalaman kerja lebih dari 25 tahun. Beliau memiliki beberapa pengalaman kerja, termasuk menjabat sebagai Manajer Distribusi dan Logistik di Unilever (1985-1990), Kepala Perbankan Korporat di Standard Chartered Bank (1991-1994), Kepala Keuangan Korporat di HG Asia Smith Barney (1995-1996), Country Director di SEAVI Indonesia Venture (1997-1998), Direktur Komersial SCTV (1998-2000), Direktur di Indika Group (1998-2000), Wakil CEO di Lippo Group (2001-2002), Direktur di SinarMas Group (2013-2015), dan Wakil Presiden Senior di Cathay Organization Holdings Ltd Singapura (2016-2018).