Volume
Avg volume
PT Sat Nusapersada Tbk didirikan pada tahun 1990 sebagai perusahaan yang menyediakan jasa untuk manufaktur elektronik. Perseroan terus memperluas dan meningkatkan kualitas layanannya dengan menyediakan layanan yang lebih terintegrasi untuk memberi nilai tambah bagi pelanggannya. Perseroan menyediakan jasa perakitan dan elektronik berkualitas untuk berbagai industri termasuk otomotif, komunikasi, transportasi, peralatan rumah, dan lainnya.
Setelah NVDA naik sejak 2023, banyak pertanyaan kira-kira ada nggak saham di Indonesia yang terkait dengan semikonduktor?
Jawabannya ya gak ada sih, adanya $PTSN yang tukang rakit. Tapi, ada perusahaan semikonduktor cuma belum IPO. (hayo apa tuh perusahaan semikonduktor di Indonesia? hehe)
Namun, jika bicara korelasi dengan AI ada nih, meski cuma supportingnya aja ya. Jadi ada 3 sektor saham yang terkait dengan AI, yang dua diantaranya mungkin baru respons antara di 2025 - 2026. Apa aja tuh sektornya dan sahamnya?
Kamu bisa simak ulasan lengkapnya di sini: https://cutt.ly/WeVfGUg2
$SSIA $POWR
bagi sy disini yg paling menarik itu $PTSN. Simpel aja dia ini 11 12 mirip ky Foxconn yg ngrakit apple itu. Masa depan juga cerah. Tp secara bisnis loyo gak konsisten
Saham Valuasi Murah di IHSG?
Kalau mau beli saham valuasi murah, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan biar nggak cuma murah tapi juga punya potensi cuan yang aman. Ini ibarat makan bakso Pak Toto tanpa kena risiko infeksi Salmonella https://bit.ly/3OZWjZR
Saham murah dengan dividend yield besar sering jadi daya tarik karena kamu bisa dapat penghasilan pasif tanpa harus menunggu harga saham naik. Tapi, jangan cuma lihat dividen besar aja. Perhatikan juga apakah dividen ini konsisten dari tahun ke tahun. Kalau dividen cuma besar sekali tapi laba perusahaan nggak stabil, ada risiko dividen nggak berlanjut di masa depan. Saham seperti TUGU dengan yield 13,86% menarik, tapi cek dulu apakah laba perusahaan cukup kuat untuk mempertahankan pembagian dividen itu. Upgrade skill pakai dividen https://bit.ly/3YGX6Dc
Valuasi murah nggak ada artinya kalau fundamental perusahaan jelek. Kamu perlu cek hal-hal seperti:
Apakah labanya stabil atau malah turun? Kalau turun, cek penyebabnya, siapa tahu ada masalah besar. Misalnya, SMDR punya valuasi murah, tapi labanya turun 36,46% karena harga kontainer anjlok.
Free Cash Flow positif atau negatif? Ini penting untuk tahu apakah perusahaan punya arus kas yang sehat. Free cash flow positif seperti di MREI atau SMDR artinya perusahaan punya uang lebih untuk investasi atau bayar utang. https://bit.ly/3XemeAx
Apakah utangnya gede? Kalau utangnya lebih besar dari kas (net debt positif), seperti GPRA, kamu harus hati-hati karena ini bisa jadi tanda perusahaan kesulitan bayar kewajiban ke depan.
Murah itu relatif. Saham dengan PBV di bawah 1 dan PER di bawah 15 biasanya dianggap murah, tapi pastikan juga sektor atau industrinya mendukung. Misalnya, saham di sektor properti seperti GPRA sering punya PBV rendah, tapi kalau pasarnya lagi lesu, kenaikan harga bisa butuh waktu lama.
Jangan cuma lihat valuasi dan fundamental, tapi juga cek masa depan bisnisnya. Percuma valuasi murah dan fundamental bagus kalau industrinya nggak punya masa depan cerah. Misalnya, sektor seperti teknologi biasanya punya valuasi lebih tinggi karena prospek pertumbuhannya besar, sedangkan sektor tradisional seperti manufaktur mungkin lebih lambat. https://bit.ly/3XemeAx
Dividen gede itu bonus, tapi cek konsistensinya.
Fundamental bagus wajib, termasuk laba yang stabil, free cash flow positif, dan utang yang terkendali.
Valuasi murah harus realistis dan sesuai dengan sektor bisnisnya.
Lihat juga prospek bisnis, jangan cuma fokus ke angka-angka.
Sederhananya, beli saham murah itu bukan cuma soal harga, tapi harus yakin bahwa perusahaan punya pondasi kuat untuk bertahan dan tumbuh di masa depan. Kombinasi valuasi murah, dividen besar, dan fundamental bagus adalah kombinasi ideal.
Contoh beberapa saham valuasi murah di IHSG
1. $GPRA
Harga: 90
PBV: 0,31 ✅
PER: 3,99 ✅
Dividend Yield: 5,56% ✅
Free Cash Flow: 67 M ✅
Net Debt: 164 M ❌
Net Income Growth (YTD YoY): 9,45% ✅
1-Year Price Returns: -7,22% ❌
2. MREI
Harga: 970
PBV: 0,33 ✅
PER: 5,45 ✅
Dividend Yield: 1,55% ✅
Free Cash Flow: 130 M ✅
Net Debt: -102 M ✅
Net Income Growth (YTD YoY): 79,14% ✅
1-Year Price Returns: -49,74% ❌
https://bit.ly/3OZWjZR
3. $TUGU
Harga: 1.075
PBV: 0,39 ✅
PER: 5,10 ✅
Dividend Yield: 13,86% ✅
Free Cash Flow: 443 M ✅
Net Debt: -156 M ✅
Net Income Growth (YTD YoY): -50,95% ❌
1-Year Price Returns: -5,29% ❌
4. ISSP
Harga: 286
PBV: 0,42 ✅
PER: 4,17 ✅
Dividend Yield: 5,24% ✅
Free Cash Flow: 820 M ✅
Net Debt: 1,72 T ❌
Net Income Growth (YTD YoY): -1,55% ❌
1-Year Price Returns: -3,38% ❌
5. AMFG
Harga: 4.630
PBV: 0,45 ✅
PER: 7,30 ✅
Dividend Yield: 1,73% ✅
Free Cash Flow: 890 M ✅
Net Debt: 1,01 T ❌
Net Income Growth (YTD YoY): -64,30% ❌
1-Year Price Returns: -22,18% ❌
https://bit.ly/3OZWjZR
6. $BDMN
Harga: 2.540
PBV: 0,49 ✅
PER: 7,58 ✅
Dividend Yield: 4,92% ✅
Free Cash Flow: 5,60 T ✅
Net Debt: 2,35 T ❌
Net Income Growth (YTD YoY): -8,96% ❌
1-Year Price Returns: -10,88% ❌
7. LTLS
Harga: 1.000
PBV: 0,57 ✅
PER: 5,99 ✅
Dividend Yield: 3,50% ✅
Free Cash Flow: 326 M ✅
Net Debt: 767 M ❌
Net Income Growth (YTD YoY): 119,00% ✅
1-Year Price Returns: -12,66% ❌
8. $SMDR
Harga: 280
PBV: 0,59 ✅
PER: 5,79 ✅
Dividend Yield: 5,00% ✅
Free Cash Flow: 1,52 T ✅
Net Debt: -1,77 T ✅
Net Income Growth (YTD YoY): -36,46% ❌
1-Year Price Returns: -6,67% ❌
9. $PTSN
Harga: 195
PBV: 0,60 ✅
PER: 8,42 ✅
Dividend Yield: 3,59% ✅
Free Cash Flow: 111 M ✅
Net Debt: 13 M ❌
Net Income Growth (YTD YoY): -32,00% ❌
1-Year Price Returns: -22,00% ❌
Meskipun sebuah saham valuasi murah, kalau tidak ada bandar yang goreng, endingnya tetap nyungsep juga.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan
https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/2
@medika banyak banget jebakan dg menyebarkan berita2 yg sesat menyesat. Kasus $PTSN dg investasi megatron, $SLIS dg pom2 kendaraan listriknya, $BBKP yg sahamnya diserok KBFG korea , sekarang harganya ke mana semua.
Kesian ritel yg unyu, dan culun.
Hati2 banyak jebakan di bursa
$IHSG
Mudah-mudahan penundaan penerapan PPN 12% akan mendorong daya beli masyarakat. Sudah waktunya pemerintah lebih kreatif cari duitnya. Kalau digabungkan semua pajak-pajak pusat/daerah dan pungutan/iuran di Indonesia ini, banyak juga.
1. Pajak Penghasilan PPH 21 (perbulan)
2. Pajak kenderaan (pertahun)
3. Biaya ganti plat kenderaan (per 5 tahun)
4. Pajak pertambahan nilai PPN 11% (bayar tiap pakai jasa dan beli produk (kecuali sembako))
5. Iuran BPJS (perbulan)
6. Pajak PBB (pertahun)
7. Parkir liar, Parkir Legal Dishub (nominalnya bahkan bisa melebihi Pajak PBB secara akumulatif jika disetahunkan)
8. Pajak bahan bakar kenderaan bermotor (udah include tiap beli)
9. Taspen (to be implemented)
10. Asuransi wajib kenderaan (to be implemented)
11. Pajak penjualan atas barang mewah (tiap transaksi)
12. Biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB (tiap transaksi)
13. Ngurus dokumen birokrasi bayar, seperti paspor, SIM (bahkan ada biaya psikotes).
*Kurang tau apakah bayar sekarang kalo ngurus KTP, SKCK, Kartu Kuning, dll.
14. Pajak jual beli rumah (tiap transaksi)
15. Pajak bunga tabungan, pajak adsense, pajak hadiah, dan royalti.
Seingatku semuanya udah pernah gw bayar kecuali pajak hadiah dan royalti. Saking banyaknya sampai lupa, mungkin masih ada yang belum kedaftar disini.
$ASII $TLKM $SMGR $BTPS $PTSN
Sehubungan dengan Apple, iPhone.
Lalu, Donald Trump, perang dagang Amerika - China.
Ingatan balik ke histori tahun 2018.
Saham ini pernah naik ke 600-an, waktu itu belum stocksplit 1:3 berarti harga 1800-an.
Karena dapat kontrak besar dari Pegatron - Taiwan, perusahaan perakit iPhone.
Apakah masa-masa itu bisa balik lagi, dengan kondisi perusahaan saat ini yang jauh lebih siap fasilitas produksinya ?
Kapasitas produksi sudah meningkat, efisiensi juga meningkat. Lebih baik dari keadaan 2018 lalu.
Tinggal nunggu proyekannya aja.
$PTSN
harga sawit as of jam 1 pagi
minggu minggu lalu, di 5200an, turun naik fluktuatif ke 4900.
salam
random: $MTEL $PTSN $TUGU $ADES $FREN
komen nya ada 46 sebelum saya ikut komen
artinya saham $FREN menuju 46 perak
like(s) nya ada 7, berarti sebentar lagi $FREN-W2 menuju 7 perak.
tag group franky wijaya
$SMAR
konon group indra wijaya ($SMMA dkk) lebih adem adem, sedangkan group dibawah pak franky seru kayak petasan ($PTSN)
hahaha... yg kaya gini ni ane stuju ni. hahaha.. tekno sambilan jual sperpat, assesoris hempon wkwkwk.. Klo $ERAA, $PTSN jelas! web nye aj kaga jlas "situs tdk trjangkau" hahaha.. edep aj paham xixix.. makany dibanting hbis
PTSN - PT. Sat Nusapersada Tbk Rp 202 -2 (-1,00%) Info Selengkapnya! JAKARTA. PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN), manufaktur peralatan elektronik untuk sejumlah brand ternama, telah memperoleh fasilitas kredit senilai US$53,5 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Abidin Fan, Direktur...
idnfinancials.com
https://cutt.ly/aeJfc8jP
Sat Nusapersada ($PTSN) baru saja memperoleh dana segar sebesar USD53,5 juta dari Bank Mandiri (BMRI) yang akan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan strategis. Perjanjian kredit investasi ini resmi ditandatangani pada 7 November 2024, memberikan PTSN modal besar untuk mengembangkan bisnisnya.
$PTSN
https://cutt.ly/ueHIhOCd
@halloyan $PTSN Madesu Perang Dagang (Tarif 60%) akan Merugikan China... Ekonomi lesu siapa yang mau beli gadget baru? *silahkan dicounter jika dirasa saya salah
#10 : Laporan Posisi Keuangan (Neraca) -> Aset -> Properti Investasi
Seperti yang sudah saya jelaskan pada pembahasan mengenai Aset Tetap di postingan berikut :
https://stockbit.com/post/16227009
Perbedaan 'Aset Tetap' dengan 'Properti Investasi' adalah tujuan penggunaannya.
Aset Tetap digunakan untuk menunjang operasional sehari-hari perusahaan.
Sementara, Properti Investasi ini dimiliki 'bukan' untuk operasional, melainkan sebagai sarana investasi mendapatkan keuntungan. Bisa dari penyewaan ke pihak lain, atau disimpan untuk kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Bentuk properti investasi ini bisa macam-macam seperti tanah, gedung kantor, ruko, pasar, food court, gedung pertemuan, hotel, mal, lapak usaha, lahan parkir, tempat wisata, dll.
............................................
Perlakuannya mirip dengan Aset Tetap, ada prosedur penyusutan (depresiasi) juga yang bakal dicatat sebagai beban.
Sementara, keuntungan dari properti investasi bakal dicatat sebagai pendapatan lainnya.
Kalau nilai pendapatannya cukup signifikan bisa pula dibuatkan sub-account sendiri misalnya 'Pendapatan Sewa', atau bahkan masuk ke unsur Pendapatan utama (misalnya dalam praktik emiten properti).
..........................................
Yang perlu jadi perhatian adalah kalau saldo akun Properti Investasi ini bernilai besar terhadap total aset.
Maka seharusnya pendapatan lainnya yang diperoleh perusahaan dari pemanfaatan Properti Investasi pun harus mumpuni.
Setidaknya pendapatan (sewa, ticketing, dll) bisa menutupi beban depresiasi (penyusutan) yang timbul, dan aset Properti Investasi ini cukup bernilai jika harus dijual ke pihak lain, sehingga bisa mendatangkan keuntungan.
Bisa diamati juga akun Pendapatan Ditangguhkan atau Uang Muka Sewa/Pelanggan di bagian liabilitas, yang bisa mengindikasikan adanya kontrak sewa terhadap properti investasi ini, namun belum semuanya diakui sebagai pendapatan.
.....................................
Patut curiga kalau emiten yang bukan bergerak di bidang usaha properti, tapi punya saldo akun Properti Investasi yang besar.
Tapi, selama tingkat pendapatan seperti yang dijelaskan di atas itu mumpuni sih masih bisa dimaklumi.
Jangan sampai aset menumpuk di Properti Investasi, tapi keuntungan darinya minim, sementara beban depresiasi jalan terus.
Lebih parahnya lagi kalau yang menikmati aset tersebut adalah owner Pengendalinya sendiri di luar kepentingan usaha.
Atau dalam kasus tertentu emiten "dipaksa" membeli aset dari Pengendalinya dengan harga tinggi.
Padahal kalau mau dijadikan aset tetap pun tidak sesuai dengan keperluan operasional. Bahkan untuk disewakan atau dijual lagi sebagai properti investasi pun kurang berharga.
......................................
Ini adalah series ke #10 bahasan akun (item) di laporan keuangan.
Tiga series sebelumnya :
#9 : Aset Tetap
https://stockbit.com/post/16227009
#8 : Giro pada Bank Indonesia
https://stockbit.com/post/16155184
#7 : Uang Muka Pembelian
https://stockbit.com/post/16150756
Supaya bahasan Properti Investasi ini alurnya nyambung, bisa baca dulu link postingan Aset Tetap.
..................................
Ini saya lampirkan contoh random dari laporan keuangan $ERAA yang ada akun Properti Investasi-nya, walaupun saldonya kecil dan tidak begitu material.
Silakan mengamati emiten yang punya alokasi besar pada jenis aset ini, sepadankah pendapatan yang diperoleh darinya ?
Terima kasih 🙏
$PWON $CTRA $TOOL $PTSN
1/5