


Volume
Avg volume
PT Sat Nusapersada Tbk didirikan pada tahun 1990 sebagai perusahaan yang menyediakan jasa untuk manufaktur elektronik. Perseroan terus memperluas dan meningkatkan kualitas layanannya dengan menyediakan layanan yang lebih terintegrasi untuk memberi nilai tambah bagi pelanggannya. Perseroan menyediakan jasa perakitan dan elektronik berkualitas untuk berbagai industri termasuk otomotif, komunikasi, transportasi, peralatan rumah, dan lainnya.
$PTSN secara LK bagus tinggal sabarnya aja, Thailand, Kamboja, Malay sudah dapat tariff 0% , tinggal sabar nunggu king indo dapat juga, musuh terbesar investasi adalah waktu. Kalau conviction kuat gaka ada keraguan untuk avgdown atau avg up lagi
$PIPA
ENTRY IDEAL & AGRESIF
✅ ENTRY IDEAL: Rp284–Rp294
(Alasan teknikal singkat: support EMA21 dan MA21 daily, BBands lower, harga terkoreksi panjang dari puncak, akumulasi mulai muncul dengan volume bertahan di base. Stoch RSI oversold, support cluster candle 5 hari terakhir.)
🔰 ENTRY AGRESIF: Rp298–Rp308
(Alasan teknikal: Entry agresif bila ada candle hijau >2 bar, MA9/EMA9 cross up, break BBands tengah dan volume spike valid di atas 298; risk fakeout meningkat jika volume tdk sustain atau terjadi gap pagi.)
TAKE PROFIT (TP) & STOP LOSS (SL)
🔥 TAKE PROFIT (TP):
TP1: Rp337
(Alasan singkat: Resistance BBands upper, area distribusi top volume, serta swing high Oktober–awal November.)
TP2: Rp357
(Alasan singkat: Supply major weekly, mid-high VPVR, upper channel BB dan top cluster, ekspektasi retrace rally.)
🚫 STOP LOSS (SL):
SL: Rp270
(Alasan: ATR(14) sekitar 14, SL = Entry Ideal - ATR = 284–14=270; berada di bawah level konsolidasi demand & shadow close.)
📊 RISK-REWARD PERSENTASE
Dari Entry Ideal (Rp289):
TP1: +(337-289)/289100 = +16.61%
TP2: +(357-289)/289100 = +23.53%
SL : -(289-270)/289*100 = -6.58%
Dari Entry Agresif (Rp303):
TP1: +(337-303)/303100 = +11.22%
TP2: +(357-303)/303100 = +17.82%
SL : -(303-270)/303*100 = -10.89%
📰 ISU, BERITA & SENTIMEN PASAR
Fundamental & Katalis:
Akuisisi dan injeksi aset Rp3T oleh Morris Capital (MCI) tuntas Oktober 2025; PIPA akan transformasi ke energi–logistik minyak/gas dan infrastruktur penyimpanan BBM/logistik energi.
Laba Q3 2025 naik Rp2,7 miliar (+750% YoY), revenue 9M25 Rp25,9M (2024: Rp11,4M), margin naik tajam, gearing rendah, EBITDA FY sejauh ini positif.
Proyeksi ekspansi MCI: integrasi ke rantai energi nasional, strategi vertikal supply chain, target valuasi >2x harga sekarang dalam 2 tahun.
Risiko & Sentimen Negatif:
Setelah reli ekstrem +400%, aksi profit-taking besar dan koreksi tajam (koreksi 50% dari ATH), volatilitas dan spread >8%/hari, short-term ritel dominan cut-loss & scalping.
Masih masa transisi model bisnis dan risiko gagal eksekusi integrasi, sentimen sensitif pada tender offer/tarikan asing.
Sentimen Komunitas/Market:
Forum ramai trader scalping dan antrian cut loss, heatmap masih berusaha akumulasi, diskusi mayoritas di scalping/reversal base dengan lot kecil.
🔥 TEKNIKAL & MOMENTUM (per-timeframe)
Timeframe utama yang dianalisa: 15m & Daily
5m: Konsolidasi doji rangkaian, reversal support mulai muncul, valid scalping di base tapi volatilitas tinggi.
15m: Sinyal reversal up, Stoch RSI bullish, volume bertahan mini.
Daily: Trend jangka menengah HH/HL masih valid namun breakdown jangka pendek, EMA21>EMA9, RSI14=40.5 (oversold), BBands squeeze-red, MACD crossing-negatif, VPVR HVN di Rp288–337.
(Indikator utama: EMA9/21/50, MA100, RSI14, ATR14, MACD(12,26,9), BBands, Stoch RSI, OBV, VPVR.)
✨ STRATEGI TRADING (Scalping)
Timeframe: 5m–15m
Rules entry: Konfirmasi pin-bar/doji base, Stoch RSI up, volume spike, exit TP1, trailing mini TP2.
TP/SL & sizing: batch 1=40% TP1, batch 2=30%, trailing 30%.
Contoh order: limit base, scaling out batch mini TP1-TP2.
✨ STRATEGI TRADING (Swing/Hold)
Timeframe: Daily–Weekly
Rules entry & scaling in: Mini batch bertahap pada retrace base, scaling saat break MA9–EMA21, trailing SL/ATR.
Exit: TP1/TP2 scaling, trailing SL breakdown.
📈 MOMENTUM NAIK/TIDAK?
Kesimpulan: Ada peluang teknikal rebound, oversold+divergen, volume coba akumulasi, katalis bisnis baru jangka menengah kuat; volatilitas tinggi, profit-taking membayangi, strategi disiplin wajib.
SINYAL:
🚀 Sinyal (Scalping / Swing): Scalping: entry base EMA21, exit batch TP1/TP2 mini, trailing tight. Swing: entry bertahap, scaling saat valid breakout/volume, trailing ATR disiplin.
✅ Cocok Untuk: Scalping & swing mini — porsi kecil, disiplin scaling SL/TP, best untuk trader aktif bukan holder jangka panjang.
✨ Confident:
Confidence 65% — base support valid, katalis korporasi kuat, volume akumulasi tipis aktif, namun risk cut loss retail besar dan eksekusi transformasi.
✨ TIMEFRAME UTAMA:
15m & Daily
📊 INDIKATOR UTAMA:
EMA9/21/50, MA100, RSI14, ATR14, MACD, BBands(20,2), Stoch RSI, OBV, VPVR.
📚 RINGKASAN – [05 Nov 2025]
PIPA rebound base EMA/MA21 setelah koreksi profit-taking, sinyal reversal mulai muncul, peluang scalping dan swing mini batch aktif di base, katalis bisnis energi dan ekspansi ke logistik; jaga disiplin SL/TP.
DISCLAIMER:
Bukan nasihat keuangan. Selalu gunakan manajemen risiko, position sizing, dan disiplin TP/SL.
$BEEF $PTSN
Berikut analisis ringkas mengenai PT Sat Nusapersada Tbk (kode saham: $PTSN) untuk Q2 2025 vs Q3 2025, mencakup kinerja keuangan, valuasi, solvabilitas, efektivitas manajemen (termasuk CCC: DIO, DSO, DPO), serta catatan GCG dan “story” perusahaan. Data terbatas — jadi beberapa bagian bersifat estimasi atau perlu konfirmasi lebih lanjut.
1. Kinerja keuangan & tren
Q2 2025
•Laba bersih Q2 2025 tercatat Rp 109,4 miliar.
•Untuk 6 bulan hingga Juni 2025, pendapatan disebut “1,8 T” (Rp 1,8 triliun) per sumber tersebut.
•Neraca per 30 Juni 2025: Aset lancar US$ 102,888 juta (dalam dolar AS) vs US$ 56,919 juta per 31 Des 2024.
•Kas & setara kas US$11,664,193 vs US$22,911,386 per 31 Des 2024.
•Piutang usaha US$53,720,580 vs US$11,462,310 per 31 Des 2024.
•Persediaan US$31,024,612 vs US$15,247,346.
Q3 2025
•Laba bersih Q3 2025 tercatat Rp 173,6 miliar, naik dari Rp 104,9 miliar di Q3 2024.
•Untuk 9 bulan hingga Sept 2025: pendapatan Rp 2.966,8 miliar ~ Rp 2,967 triliun, dibanding 9M24: Rp 1.404,7 triliun.
•Margin-kinerja: gross margin ~13,8%, EBITDA margin ~14,1%, net margin ~5,9% untuk periode yang dilaporkan.
•Neraca per 30 Sept 2025: total aset US$225,456,474 vs US$156,223,047 per 31 Des 2024.
Komentar terhadap tren
•Kenaikan laba bersih signifikan dari Q2 ke Q3 (dari ~Rp 109,4 miliar ke Rp 173,6 miliar). Ini menunjukkan akselerasi.
•Pendapatan juga tumbuh besar (9M25 vs 9M24 ~ +111,2 % menurut laporan).
•Margins (gross/EBITDA/net) cukup tipis untuk net margin (~5.9 %) — wajar untuk manufaktur elektronik dengan tekanan global dan biaya yang kompetitif.
•Neraca menunjukkan peningkatan aset yang cukup besar antara Des 2024 ke Sept 2025 — menunjukkan ekspansi atau akumulasi inventori/piutang.
•Namun, kas menurun dibanding Des 2024 (lihat Q2 neraca) dan piutang besar melonjak — yang bisa berarti penjualan on-credit lebih besar atau rilasi pelanggan yang berubah.
2. Valuasi
Data valuasi spesifik (misalnya P/E, P/B) untuk PTSN tersaji terbatas:
•Dari situs Harga saham sekitar IDR 398 pada 28 Okt 2025, dengan rentang 52 minggu ~179-550.
•Dari hub investor: saham PTSN 5.314.344.000 lembar outstanding.
•EPS Q3 2025 per saham adalah Rp 32,76 per lembar.
Jika harga ~IDR 400 (asumsi) dan EPS ~Rp 32,76 → P/E kasar ~12,2×. (400 ÷ 32,76 ≈12,2)
•Namun margin dan risikonya harus diperhitungkan—PE ini tampak wajar/moderat untuk industri manufaktur lokal tetapi bukan “murah”.
3. Solvency (solvabilitas)
Analisis solvabilitas berdasarkan data yang tersedia:
•Kami tidak memperoleh nilai eksplisit untuk total utang atau rasio D/E secara jelas dalam laporan yang dikutip. Namun ada data dari TradingView menyebut “Debt to equity ratio, quarterly and annual stats of PTSN”.
•Neraca Q2 menunjukkan kas menurun dan piutang naik; persediaan juga naik — yang menandakan modal kerja meningkat dan mungkin penggunaan modal kerja lebih besar.
•Karena piutang dan persediaan meningkat signifikan, risiko modal kerja dan tekanan likuiditas bisa muncul jika pelanggan terlambat bayar atau persediaan menumpuk.
•Secara keseluruhan, solvabilitas jangka panjang tidak bisa dievaluasi secara penuh tanpa data utang jangka panjang/pendek dan beban bunga. Namun sebagai gambaran: aset naik besar, yang bisa memperkuat posisi — tapi juga harus dibandingkan dengan liabilitas.
4. Efektivitas Manajemen & CCC (Cash Conversion Cycle)
Data: DIO = 54.71 hari, DSO = 60.67 hari, DPO = 87.07 hari (angka berasal dari Stockbit untuk PTSN).
•DIO (Days Inventory Outstanding) ~ 54.71 hari: artinya persediaan diasumsikan tertahan ~55 hari sebelum dijual.
•DSO (Days Sales Outstanding) ~60.67 hari: artinya piutang pelanggan rata-rata tertahan ~61 hari.
•DPO (Days Payables Outstanding) ~87.07 hari: artinya perusahaan rata-rata membayar pemasok setelah ~87 hari.
Cash Conversion Cycle (CCC) = DIO + DSO − DPO = 54.71 + 60.67 − 87.07 = 28.31 hari (positif). Ini berarti dari pembelian bahan hingga penerimaan kas, sekitar 28 hari modal kerja tertahan.
Interpretasi:
•CCC ~28 hari untuk manufaktur elektronik — wajar tetapi sedikit panjang; semakin pendek semakin baik.
•DPO relatif panjang (~87 hari) → perusahaan mampu memperpanjang pembayaran ke pemasok, yang membantu modal kerja.
•Namun DSO ~61 hari menunjukkan piutang tertahan cukup lama → bisa menambah risiko piutang tak tertagih atau arus kas terbatas.
•DIO ~55 hari juga cukup tinggi; persediaan akan terikat modal kerja.
Efektivitas manajemen: Perusahaan tampak mengelola payables secara baik (memperpanjang), tetapi persediaan & piutang masih butuh perhatian agar tidak menambah beban modal kerja. Dalam konteks meningkatnya piutang di neraca Q2, ini konsisten dengan data.
5. Story & posisi strategis
•PTSN adalah perusahaan EMS (Electronics Manufacturing Services) terbesar di Indonesia yang menyediakan layanan seperti stamping logam, injeksi plastik, perakitan final, kepada klien global.
•Berbasis di Batam, dengan klien internasional (Sony, Panasonic, Epson, JVC Kenwood) dari profil perusahaan.
•Industri EMS global menghadapi tekanan (biaya tenaga kerja naik, rantai pasok global, permintaan modal teknologi) tetapi juga peluang (reshoring, kebutuhan produk elektronik meningkat).
•PTSN punya peluang untuk memanfaatkan tren “Make in Indonesia” dan supply chain lokal.
•Risiko: fluktuasi permintaan global elektronik, persaingan dari negara lain (Vietnam, China), tekanan margin, manajemen modal kerja (piutang/persediaan) seperti terlihat.
6. GCG / Tata Kelola
•Pusat investor PTSN mencatat bagian “Lingkungan, Sosial & Tata Kelola”.
•Namun saya tidak menemukan publikasi spesifik untuk skor GCG Q3 2025 (misalnya predikat atau audit independen) yang mudah diakses dalam pencarian saya.
•Sebagai rekomendasi: investor sebaiknya memeriksa laporan lengkap Q3 2025 (adanya di link PDF) untuk disclosure GCG, risik, board, remunerasi, audit panel.
•Dari sisi profil perusahaan, struktur manajemen dan kepemilikan terlihat transparan: website menampilkan bagian “Leadership and Organization”.
7. Perbandingan Q2 vs Q3 & kesimpulan
•Q3 menunjukkan peningkatan laba bersih signifikan dibanding Q2 (~+58.6% jika 109,4 → 173,6).
•Pendapatan tumbuh sangat pesat untuk 9M25 vs 9M24 (lebih dari 100%).
•Manajemen modal kerja: piutang dan persediaan naik cukup besar antara Des 2024 ke Juni 2025 → ini harus dimonitor.
•CCC ~28 hari, positif dan cukup kompetitif, tapi karena masih ada ruang untuk memperbaiki (DSO dan DIO masih agak tinggi).
•Solvabilitas: terlihat aset tumbuh, namun dengan meningkatnya piutang dan persediaan serta penurunan kas, ada tekanan modal kerja yang perlu diantisipasi.
•Valuasi: P/E ~12× berdasarkan EPS Q3 dan asumsi harga ~IDR 400, yang relatif menarik bila dibandingkan risiko dan prospek.
•Tata kelola: tidak ada red flag langsung, namun sebaiknya cek laporan lengkap untuk disclosure GCG lebih rinci.
8. Catatan Kritis & Risiko
•Piutang tinggi → risiko non-performing atau perlambatan pembayaran dari pelanggan besar.
•Persediaan naik → risiko obsolescence atau biaya penyimpanan meningkat, terutama di industri elektronik yang cepat berubah.
•Margin net hanya ~5.9% → margin tipis, maka perubahan biaya atau permintaan bisa berdampak besar.
•Global supply chain dan biaya tenaga kerja bisa menjadi headwind.
•Valuasi “tidak murah” jika risiko-risiko ini tidak dikelola.
$PTSN $IHSG
$BAPA
ENTRY IDEAL & AGRESIF
✅ ENTRY IDEAL: Rp62–Rp66
(Alasan teknikal singkat: Support MA50/MA100 daily, area base demand lama, struktur sideways base, volume absorption terjadi di bawah Rp69, serta candle reversal panjang di area ini pada timeframe daily & 4h; konfirmasi oleh stochastic RSI oversold dan volume bid mulai naik.)
🔰 ENTRY AGRESIF: Rp66–Rp69
(Alasan teknikal: Entry agresif pada breakout mini atas MA9/21 (66–69), risiko whipsaw tinggi jika volume breakout tipis, entry butuh konfirmasi candle hijau besar di 5m/15m dan absorb orderbook offer pada 67–70.)
TAKE PROFIT (TP) & STOP LOSS (SL)
🔥 TAKE PROFIT (TP):
TP1: Rp69
(Alasan singkat: MA21 & BB tengah harian, resistance minor cluster volume, wilayah swing terdekat dari absorb red spike.)
TP2: Rp73
(Alasan singkat: Bubble upper band daily, supply pivot Q3 / Q4, resistance psychological round number.)
🚫 STOP LOSS (SL):
SL: Rp62
(Alasan: Demand base struktur support, ATR(14) sekitar 2,6–2,8; cutloss disiplin jika close daily <62 untuk menghindari tren turun berlanjut – dan close di bawah historical pivot demand lama..)
📊 RISK-REWARD PERSENTASE
Dari Entry Ideal (Rp64):
TP1: +7.8% (hitung: (69–64)/64100)
TP2: +14.1% (hitung: (73–64)/64100)
SL : -3.1% (hitung: (62–64)/64*100)
Dari Entry Agresif (Rp67.5):
TP1: +2.2%
TP2: +8.1%
SL : -8.1%
📰 ISU, BERITA & SENTIMEN PASAR
Fundamental & Katalis:
BAPA berada di sektor properti, pergerakan 1 bulan turun -11% didominasi distribusi big acc & normal acc, belum ada katalis fundamental yang kuat, namun stabil di base likuiditas dengan support bottom buyer masih bertahan.
Kinerja fundamental YTD datar, EPS belum signifikan, fundamental jangka pendek/netral.
Risiko & Sentimen Negatif:
Tekanan distribusi oleh big account sangat kuat, spread buy-offer tipis, aksi jual selama 1 minggu terakhir tinggi, rawan break low baru jika support demand pecah dan market IHSG lanjut melemah.
Risiko fake break/false breakout tinggi jika bid tipis & tidak ada candle hijau besar.
Sentimen Komunitas/Market:
Komunitas scalper & swing focus di range 62–66, minat entry hanya fast trade; heatmap bid likuid bawah Rp67, retail cenderung support beli dekat ARB dan keluar cepat jika gagal naik ke atas 70.
🔥 TEKNIKAL & MOMENTUM (per-timeframe)
Timeframe utama yang dianalisa: 15m & Daily
5m: Doji konsolidasi mini, volume tipis; spike hijau muncul jika ada absorption.
15m: Sideways base, support berulang di 62–66, volume naik turun, belum ada breakout kuat.
Daily: Struktur chart LH–LL, reversal hammer/engulf base, stochastic RSI <20, RSI14=43, volume minor, VPVR HVN di 66–69..
✨ STRATEGI TRADING (Scalping)
Timeframe: 5m–15m
Rules entry: Buy di base 62–66, candle reversal/volume spike, scaling batch 65% TP1, batch 25% TP2, trailing batch.
Order: Limit buy di bid base, keluar cepat jika breakdown support demand.
✨ STRATEGI TRADING (Swing/Hold)
Timeframe: Daily–4h
Rules entry & scaling in: Entry kecil di base, scaling in tambah hanya jika breakout >69 closing.
Trailing stop: ATR-based/EMA cross.
Exit plan jika news buruk atau volume breakout turun lagi.
📈 MOMENTUM NAIK/TIDAK?
Kesimpulan: Ada peluang rebound fast scalping base, tidak ada momentum rally, tren sideways/minor bearish, volume belum cukup liquid untuk swing hold lama.
SINYAL:
🚀 Sinyal (Scalping / Swing): Buy base 62–66, trigger reversal/volume spike, scale out di TP1/TP2, trailing selalu aktif <62.
✅ Cocok Untuk: Scalping fast base, swing pendek buy support; tidak cocok hold lama atau breakout hunter.
✨ Confident:
Nilai confidence 53% (struktur base valid, reward risk cukup safe scalping, distribusi besar & support buyer rawan jebol adalah faktor negatif.)
✨ TIMEFRAME UTAMA:
15m & Daily
📊 INDIKATOR UTAMA:
EMA9/21/50/100, MA50/100, BB(20,2), RSI14, ATR14, OBV, VWAP, Stoch RSI, Volume.
📚 RINGKASAN – [28 Okt 2025]
BAPA base support & sideways valid, cocok untuk scalping di demand base 62–66, reward risk rasional hanya jika disiplin SL–TP dan trailing aktif, signal swing hanya jika tutup >69 (BB/MA21).
DISCLAIMER:
Bukan nasihat keuangan. Selalu gunakan manajemen risiko, position sizing, dan disiplin TP/SL.
$SMIL $PTSN
yang jelas, Motorola sekarang menjadi partner bisnis yang percaya $PTSN utk merakitnya. tahun 2025 revenue dari Motorola sudah tercatat, yang sebelumnya tahun 2024 belum ada.

$PTSN pada Q3 2025 membukukan Laba Bersih Rp 60 B atau naik 46.25% dibanding Q3 2024 sebesar Rp 41 B. Pada perdagangan saat ini, PE Ratio (TTM) perseroan berada di level 11.66x.
Pendapatan meningkat 112.76% menjadi Rp 1,106 B. Gross Profit Margin di kuartal ini adalah 13.69% dibandingkan dengan 19.05% di periode yang sama tahun lalu. Laba Kotor tercatat naik 52.94% menjadi Rp 151.43 B.
Sementara itu Beban Keuangan $PTSN tercatat sebesar Rp (6 B). Total Debt pada Q3 2025 sebesar Rp 550 B dibanding Rp 303 B di Q3 2024. Dengan demikian, Debt to Equity Ratio $PTSN menjadi 0.27 dibanding 0.18 pada kuartal lalu.
Dari sisi Arus Kas, $PTSN melaporkan positive Operating Cashflow sebesar Rp 249 B. Selain itu, emiten telah menyerap Capex pada periode ini senilai Rp (383 B) sehingga Free Cash Flow tercatat Rp (134 B).
Data tersaji dalam kuartalan, bukan year to date.
Selengkapnya Data Finansial bisa diakses http://stockbit.com/symbol/PTSN/financials
$PTSN LK Q3 2025: Motorola Kembali ke Indonesia dengan Bantuan PTSN
Lanjutan dari diskusi di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Akhirnya Motorola kembali ke Indonesia dan untuk memperkuat fondasi mereka di Indonesia, Motorola menggandeng PTSN sebagai mitra perakitan lokal di Batam. Keputusan ini ternyata langsung berpengaruh dalam laporan keuangan PTSN. Angka-angka revenue dan laba PTSN melonjak drastis seiring masuknya order besar dari Motorola, Asus, dan pelanggan global lain. Ceritanya tidak hanya menarik dari sisi bisnis elektronik Indonesia, tetapi juga memberi gambaran bagaimana satu brand global bisa mengubah peta bisnis perusahaan lokal. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Pendapatan PTSN selama 9 bulan 2025 menembus 177,86 juta Dolar AS, naik 91,67% dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 92,80 juta Dolar. Lonjakan ini tidak main-main karena lebih dari dua kali lipat dalam satu tahun. Namun biaya pokok pendapatan juga ikut berlari, bahkan lebih kencang yakni naik 111,18% menjadi 153,26 juta Dolar. Walaupun begitu laba kotor tetap meningkat menjadi 24,60 juta Dolar atau naik 21,67%. Setelah dikurangi beban usaha yang hanya naik tipis 4,28% menjadi 11,35 juta Dolar, laba sebelum pajak ikut melejit menjadi 13,35 juta Dolar dari sebelumnya 8,80 juta Dolar. Ujungnya laba tahun berjalan menanjak menjadi 10,41 juta Dolar atau meningkat 50,31%. Laba per 1.000 lembar saham dasar juga ikut membaik dari 1,30 menjadi 1,96 atau sekitar 50,77%. Pertumbuhan ini menggambarkan bahwa strategi diversifikasi pelanggan PTSN mulai membuahkan hasil sangat positif.
Jika melihat penyumbang revenue, struktur bisnis PTSN berubah drastis. Segmen penjualan neto yang tahun lalu kontribusinya hanya 49,68% sekarang melonjak menjadi 71,01% atau 126,31 juta Dolar. Pertumbuhannya mencapai 173,99% sehingga jelas segmen ini merupakan motor utama pendapatan. Sementara jasa perakitan yang biasanya dominan kini kontribusinya turun menjadi 28,99% walaupun nilainya masih tumbuh menjadi 51,55 juta Dolar. Ini menandakan PTSN makin kuat di lini industri perakitan untuk produk yang dijual langsung ke pelanggan global.
Masuk ke daftar pelanggan utama, ada empat nama yang mendominasi dengan kontribusi lebih dari 10% terhadap total revenue. Paling besar masih Xiaomi dengan 18% walaupun nominalnya sedikit menurun menjadi 32,01 juta Dolar. Tapi kejutan besar datang dari Motorola Mobility yang sebelumnya tidak ada pemasukan sama sekali bagi PTSN di 2024, kini langsung menyumbang 23,20 juta Dolar melalui Motorola Mobility LLC dan 22,30 juta Dolar lewat PT Motorola Mobility Indonesia. Keduanya menyumbang masing-masing 13,04% dan 12,54% terhadap total revenue PTSN. Ditambah lagi Asustek yang melonjak dari hanya 130 ribu Dolar menjadi 19,68 juta Dolar atau setara 11,07%. Jika digabung, empat pelanggan utama ini menyumbang 128,12 juta Dolar atau 72,04% dari total pendapatan PTSN. Dengan kata lain lebih dari 7 dari setiap 10 Dolar pendapatan PTSN berasal dari pelanggan besar dan pertumbuhan itu sebagian besar didorong oleh Motorola. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Perubahan pasar juga ikut terasa secara geografis. Pendapatan dari luar negeri kini mendominasi 54,04% atau 96,13 juta Dolar, naik 127,62% dari tahun sebelumnya. Amerika Serikat naik drastis dari hanya 11 ribu Dolar menjadi 23,21 juta Dolar. Taiwan juga meloncat dari 130 ribu Dolar menjadi 19,68 juta Dolar. Hong Kong ikut tumbuh pesat menjadi 11,82 juta Dolar. Sementara pendapatan dalam negeri tumbuh lebih moderat menjadi 81,74 juta Dolar atau naik 61,65% tetapi kontribusinya turun karena pasar global berkembang jauh lebih cepat.
Jika ditarik ke konteks global Motorola, situasinya sinkron. Motorola sedang memukul keras pasar dunia lewat dua lini utama. Untuk volume massal ada seri Moto G seperti G Power, G Play sampai G45 5G yang banyak dijual di pasar operator dan retail di Amerika Serikat, India dan Amerika Latin. Motorola kini memegang sekitar 5% pangsa pasar smartphone global pada akhir 2024 dan 11% di pasar Amerika Serikat awal 2025. Sebaliknya untuk segmen premium, seri Razr yang merupakan foldable clamshell sedang meroket dengan pangsa pasar lipat dunia sekitar 28% di pertengahan 2025 dan bahkan 60% pasar flip foldable di Amerika Serikat.
Di Indonesia sendiri Motorola baru resmi kembali sejak Februari 2025 setelah absen lama. Produk andalan comeback di sini adalah Moto G45 5G yang dirakit lokal bersama PTSN dan langsung sempat menguasai sekitar 30% penjualan di gelombang peluncuran awal Maret 2025 serta masuk jajaran terlaris di beberapa e-commerce besar. Motorola memang belum masuk 5 besar brand nasional yang dikuasai Transsion, Samsung, Xiaomi, Oppo dan Vivo. Namun target mereka jelas yaitu mengejar 10% pangsa pasar Indonesia dalam 2 sampai 3 tahun ke depan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Melihat semua data ini, kontribusi Motorola bukan sekadar tambahan revenue bagi PTSN tetapi transformasi pasar. Ketergantungan PTSN yang dulu hanya pada jasa perakitan kini berubah menjadi basis manufaktur ekspor global dengan pendapatan luar negeri yang jauh lebih besar. Dengan naiknya pesanan dari Motorola, Asus dan pelanggan Amerika, PTSN bukan hanya menjalankan produksi tetapi juga menjadi bagian penting dalam misi comeback Motorola di Indonesia dan ekspansi global mereka. Jika tren ini berlanjut, PTSN berpeluang naik kelas menjadi pemain manufaktur elektronik yang jauh lebih besar dalam rantai pasok internasional.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$ERAA $MAPI
