1,770

-25

(-1.39%)

Today

5.6 M

Volume

8.56 M

Avg volume

Company Background

Panin Bank Tbk. atau PNBN bergerak di bidang usaha perbankan dengan produk dan layanan di segmen perbankan Konsumer, SME dan Mikro, Komersial, Korporat, dan Tresuri. Perseroan juga memiliki penyertaan di beberapa perusahaan. Penyertaan Panin Bank menyebar dalam berbagai sektor jasa keuangan seperti perbankan, pembiayaan, perasuransian, dan permodalan. Panin Bank memiliki tiga entitas anak (PT Clipan Finance Indonesia Tbk, PT Verena Multi Finance Tbk, PT Panin Bank Syariah Tbk), enam entitas asosiasi (PT Bank ANZ Indonesia, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT First Asia Capital, PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia, PT Sarana ... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNIN $PNBN $PNLF

yok RAMEIN GRUP SAHAM, free analisa. ada sinyal juga
yang minat Chat Pribadi yaa, langsung dikirim link nya

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNBN jualan rumor akuisisi sudah selesai
Saatnya balik setelan awal

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNIN sudah mulai downtren
Tinggal nunggu $PNBN 1150
$PNLF 300-330

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Baru baru ini, pemberitaan media menyebut bahwa salah satu manajer investasi asing terkemuka, Schroders Indonesia, akan dijual dan mereka akan keluar dari Indonesia.

Tentu ini cukup mengejutkan, mengingat posisi mereka dalam persaingan manajer investasi tidak jelek jelek amat. Mereka cukup mampu mempertahankan posisi mereka di top 20 manajer investasi berdasarkan besaran dana kelolaan. Bahkan, mereka masuk top 10. Berbeda dengan beberapa nama manajer investasi asing yang keluar dari Indonesia sebelumnya, seperti FWD (d/h First State) dan Aberdeen Standards yang posisinya jauh di bawah Schroders. Sejumlah pemain manajer investasi terkemuka disebut menawar pembelian dari manajer investasi ini.

Keluar dari manajer investasi, di perbankan pun restrukturisasi dan out-nya pemain asing dari pasar jasa keuangan Indonesia terjadi beberapa tahun ini. Ada Citibank dan Standard Chartered yang melaksanakan restrukturisasi bisnis ritel mereka (alias bisnis kartu kredit), kemudian ada penjualan Bank Commonwealth ke OCBC (NISP) maupun penjualan Rabobank ke anak usaha BCA (BBCA) - dan keduanya sudah merger - serta ada gosip beredar lagi tentang penjualan Panin Bank (PNBN) dari tangan ANZ (dan keluarga Mu’min Ali Gunawan).

Fenomena apa ini? Kenapa para pemain asing tersebut memilih out dari Indonesia?

=======

Pasar Indonesia selalu digembar gemborkan punya potensi besar. Kelas menengah yang kuat, pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang memadai, modal konsumerisme hingga berkembangnya dunia digital yang memperluas dan memperdalam pengalaman konsumen. Namun demikian, potensi besar ini belakangan menemui tantangan tantangan jangka pendek yang harus diakui dan disadari bersama.

Pertama, tantangan kelas menengah itu sendiri. Dengan lesunya ekonomi setahun dua tahun belakangan, ditambah fenomena fenomena sosial yang melanda (misal pinjol dan j dan i 4 huruf online) ikut mempengaruhi kelas menengah. Kelas menengah yang jumlahnya cukup besar - meski belum bisa mengalahkan kelas menengah ke bawah - tapi posisinya nanggung, dimana mereka sedikit punya kemampuan dan dianggap sebagai peluang oleh perusahaan jasa keuangan, tapi mereka bukanlah orang kaya yang memiliki kemampuan serta aset yang memadai jika ada apa apa, membuat mereka berada dalam kesulitan untuk bisa bertahan dalam posisi nanggung ini. Mereka butuh bantuan, tapi mereka dilihat belum kismin kismin (miskin miskin) amat menurut kebanyakan orang + pemerintah.

Nah, kebanyakan perusahaan jasa keuangan biasanya menargetkan segmen pasar ini, yang dianggap sudah bisa afford kartu kredit atau KTA (Kredit Tanpa Agunan), bahkan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dan kredit kendaraan. Sementara dengan penurunan ekonomi di segmen ini, tentu pasti memperburuk kondisi mereka. Mengatasi resiko kredit tentu satu hal, tapi hal yang lainnya


Bagaimana dengan kondisi ekonomi dan inflasi? Sayangnya target pemerintah yang kentara sibuk mengendalikan inflasi (2-3% ± 1%), tapi tetep aja harga sembako dan barang barang naiknya gila gilaan karena biaya biaya distribusi dan produksi yang tidak efisien, mempengaruhi ekspektasi dunia konsumen Indonesia. Belum lagi dengan PPN 12% yang cukup menambah beban ekspektasi yang kian rendah, karena inkonsistensi pemerintah dan hanya mengatur PPN 0 untuk sembako - yang kenyataan memang sudah PPN 0 sejak lama. Situasi ini tentu mempengaruhi konsumsi, yang menjadi andalan utama ekonomi Indonesia.

Yang lain, dunia digital yang berkembang hari hari ini pun juga menghadapi realitas tersendiri. Kemampuan mereka untuk terus terusan bakar duit sangat menentukan posisi mereka untuk bersaing, sementara tekanan konsumer di Indonesia tidak bisa dihindari oleh mereka, apalagi dengan tantangan in efisiensi yang belum bisa mereka atasi karena model bisnis yang masih eksperimental. Semua tantangan tersebut, tentu perlu putar otak bagi semua pelaku usaha, termasuk di industri jasa keuangan yang mulai kasak kusuk tentang target mereka.

Tapi, ngga selalu alasan pemain asing out tersebut karena masalah di dalam negeri. Alasan utama mereka keluar dari Indonesia, berdasarkan pengalaman yang sudah sudah, biasanya berputar di masalah persaingan dengan pemain lain di Indonesia (termasuk sesama asing, tapi dari benua Asia), masalah inefisiensi bisnis dan perubahan strategi mereka untuk “lebih simpel, lebih compact”.

Harus diakui, pasar jasa keuangan Indonesia ini, yang masih dipenuhi potensi dibandingkan realitas, sudah dipenuhi terlalu banyak perusahaan jasa keuangan. Semua berburu pasar yang sama, dengan teknik atau gaya berburu yang sama. Jarang yang berani beda atau mencari peluang yang berbeda. Sementara tantangan berupa masyarakat yang masih cash society, ngga melek investasi, sudah kejebak pinjol/paylater duluan dan mayoritas berpendidikan SMA sederajat ke bawah, yang selalu dianggap sebagai potensi, sulit tergarap maksimal.

Bayangkan jika realitas mengatakan 10%, tapi potensi 80%, serta persaingan mengatakan 10% ini cuma dikuasai sebagian kecil pemain yang memang sudah punya presensi kuat dan mereka lebih aktif berinvestasi dan memahami pasar disini? Apalagi jika kita mengenal kata BUMN, yang memungkinkan “monopoli” menjadi nyata dan pemain Asia yang belakangan ini makin agresif menancapkan kukunya. Bagaimana pemain pemain asal non Asia, misalnya Eropa atau Australia ini, bisa eksis dengan pendekatan mereka yang sejak dulu berbeda dengan pendekatan Asia?

Situasi ini tentu menyebabkan inefisiensi dan peluang pertumbuhan yang rendah. Tumbuh sih, tapi situasi ekonomi dunia membuat ekspektasi menjadi lebih tinggi lagi dengan resiko Indonesia yang demikian. Sementara itu, dengan tren bisnis secara global yang menuntut “lebih simpel, lebih compact” nampaknya membuat manajemen pemain jasa keuangan asing ini mencoba untuk melihat ekspansi mereka yang demikian ini jadi lebih realistis. Apakah pasar Indonesia memang semenguntungkan itu? Pilihannya, pasti ada pasar (negara) lain yang bisa lebih menawarkan keuntungan yang lebih baik dengan resiko yang bisa lebih rendah. Jikapun tetap menguntungkan, bagaimana mengatasi inefisiensi ini?

Itu mungkin alasan sebagian dari mereka tetap mempertahankan bisnis di Indonesia, dalam level yang relatif minimal. Misalnya menyasar segmen pasar yang relatif lebih kuat permintaannya, seperti sektor korporat. Sementara yang ritel atau konsumen, dilepas ke bank bank lain yang presensinya relatif kuat dan bisa bersaing.

Jadi, begitulah (kemungkinan) alasan alasan mengapa mereka out dari Indonesia. Ada alasan spesifik, ada alasan yang berkaitan dengan peluang di Indonesia itu sendiri.

Bacaan menarik soal saham, investasi dan bisnis lainnya, cek Instagram, TikTok dan Threads @plbk.investasi. Cek juga tulisan lainnya di s. id / plbkrinaliando.

$BBCA $PNBN $NISP

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNLF
Anti cutlos
Sudah 3x tp
Kotak atas area sell
Kotak tengah area buy 50%
Kotak bawah full buy power 50%
Area saat ini : masuk area buy akumulasi

Narasi : rumor akuisisi $PNBN sampai cucu si mukmin jadi direksi wkwkw

Jenis saham: gorengan tier 2 anti gocap2 club
Ga perlu nyari bager , bolak balik ja sudah bisa bager disini🀣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNBN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNBN ayo bikin rumor diakuisisi lgi..wkwkek

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNBN si tangan loyo pasti ga mau jual bank nya murah murah

$PNBN

Akumulasi
02 - 13 Desember 2024

Net Volume 567,067
Net Value 111.4 B
Average buy (Rp)/1,965

1/4

testestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNBN

secara timeframe weekly masih dalam trend bullish, sementara dalam TF Daily setelah mengalami rally, saat ini sedang membentuk base area. belum mampu break R 2010.

long target di harga 2230-2260

*support 1765 harus dijaga supaya tidak patah trend.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNBN cakep senin lanjut 🚀🚀
https://stockbit.com/post/16721812

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNBN ngapain tuh 🚀🚀
https://stockbit.com/post/16697836

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

bandar yang goreng dan dapat $CUAN, manajemen $PNBN yang harus kasih penjelasan.. 🀣🀑

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNBN time to buy 1945 ??

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNBN isu apa lgi ini sampe longsor

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNBN jadi ke 3K koh @Hauw2x ?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Yang paling kaya di seluruh market

Saya agak tertegun melihat postingan seseorang yang mencaci maki bandar $PNBS, katanya bandar PNBS kere, Belvin lebih tajir. Waduh, ini udah bukan salah besar lagi, tapi salah maksimal.

Bandar PNBS itu pelaku pasar TERKAYA di seluruh negara wakanda.
Size nya 10x ++ lipat bapak LKH.
Nama yang tidak boleh disebut.
The REAL legend of IHSG.
Beli BNI satuannya udah bukan juta ato miliar, tapi sekian persen sampe nongol di top 20 DPS.
Tiap kali take profit semua saham ancur, tiap kali beli selalu rally.

Kaya gini mau dibandingin sama Belvin? Belvin diguyur institusi aja kaing2.

Kenapa dia bandarin? Karena gara2 ulah sang pengendali, SATU MARKET nyangkut di saham2 Panin...
Dan karena dia sangkutnya yang paling besar... Ya dia yang paling berkepentingan.
Paham sampe di sini kan akar permasalahan?

Trus kenapa PNBS kagak naik, sementara yang naik $PNBN dan $PNLF?
Silahkan dibaca sampek jelas masalah di group Panin, dan dipahami akar permasalahannya.
https://stockbit.com/post/16208959

Silahkan dibaca juga secara fundamental kenapa PNBS ga bakalan kemana2.
https://stockbit.com/post/16173868

Dan setelah itu Anda tanyakan ke diri Anda sendiri, kalo PNBN mau dijual, ya otomatis yang naik cuma PNBN, PNLF, PNIN. PNBN anak usaha, PNLF induk usaha kecipratan. PNIN kakek usaha, kecipratan.

PNBS kaga ada sentimen apa2, soalnya tidak ada yang mau beli.
Trus buat apa dia dorong? Siapa yang mau dorong? Emangnya ada alasan ato katalis yang bisa bikin market bergairah sama saham PNBS?

Kalo dia kere, kenapa ga Anda2 sendiri aja yang dorong?

Read more...

$TPMA $CLEO $PNBN MAPI

selebihnya stockpick yg sudah ada kmren tgl 10.9.8 6 desember 2024 masih ada yang lanjut

1/2

testes

1. CFIN
BUY : 340-354-364
TP1 :378-388
TP2 : 398-406
TP3: 414-426
TP4 : 438-450 (JIKA BREAK 430)
SL UNDER : 340/350

REKOMENDASI GRATIS CUEK BIO
$CFIN $PNLF $PNBN

Semakin mendekati limit max semakin mencicil akumulasinya.
Yang penting guyuran sudah mulai rendah tinggal digas saja.
🀫😃

$PNLF $TSPC $PNBN
Sekarang max tag saham hanya 3 dari sebelumnya 5
😃

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNBN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

PNBN - PT. Bank Pan Indonesia Tbk Rp 2.000 -10 (-1,00%) Info Selengkapnya! JAKARTA. Oversea-Chinese Banking Corporation (OCBC) dan CIMB Group Holdings Bhd tengah bersaing untuk menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin, menurut 3 orang sumber yang d...

idnfinancials.com

idnfinancials.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

pertarungan perebutan akuisisi saham bank panin $PNBN
siapakah pemenangnya ..
antara :
OCBC singapura
CIMB Malaysia
MUFG bank
atau SMBC..

Sepertinya hal ini akan berpengaruh ke saham $CFIN

#bukan rekomendasi jual beli saham y gaes..

Random tags
$GOTO$BBCA$BBRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

kek nya issue² $PNBN di-akuisisi sesama bank besar itu SULIT terwujud mengingat ketentuan Single Presence Policy Bank Indonesia.

untuk apa $NISP atau $BNGA atau $BNII mengakusisi PNBN kalau harus merger (salah satu branding akan mati atau bahkan keduanya untuk new brand), sepertinya itu ga akan efektif..

ada banyak risiko banyak kehilangan dengan new brand.. 😁

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

PNBN - PT. Bank Pan Indonesia Tbk Rp 2.010 +10 (+0,50%) Info Selengkapnya! DBS dan sejumlah bank jumbo Jepang dikabarkan akan akuisisi Bank Panin JAKARTA. Sejumlah bank ternama di Asia dikabarkan tengah mengajukan proposal untuk akuisisi PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNIN) atau dikenal dengan B...

idnfinancials.com

idnfinancials.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Relax slowly but sure

$GDST $KKGI $TSPC $PNLF $PNBN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Tinggal sekitar 1% lagi untuk mencapai limit max 90% Owner + BOC + BOD atau limit minimal Free Float 10%.
Apakah kita memiliki kesabaran tingkat tinggi seperti Owner ?
$TSPC $KKGI $PNLF $PNBN $PNIN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN $PNIN $PNLF $PNBN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PNIN 1500? Sepertinya kali ini bukan isu musiman wkwk.

$PANS $PNLF $CFIN $PNBN

2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy