Volume
Avg volume
Sejak tahun 2004, PT. PANCA MITRA MULTIPERDANA (PMMP) menghadirkan olahan udang beku terbaik di Indonesia. Bukan hanya sebagai industri, PMMP melihat perusahaan sebagai mitra kerja bagi klien, komunitas, dan lingkungan perusahaan. Selain kantor pusat kami di kota Surabaya, PMMP memiliki 6 fasilitas pengolahan yang terletak di Situbondo (Jawa Timur) dan Tarakan (Kalimantan Utara). PMMP telah berhasil mengekspor ke berbagai macam market di dunia di antara lainnya Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Australia. Produk kami menembus pasar retail di Amerika Serikat dan Jepang.
$PMMP vol nya kecil gitu...
Maen ekspor udang beneran gk sih ?
Kok kayak pedagang udang pasar pinggir jalan...
*ekspor udang ke USA gk lancar nih....
gimana dg pemaen udang kecil ?
$PMMP kyknya mustahil utkARA!dehjngn buru2 fomo ,gw liatin kalo ni saham diguyur bener perkiraan gw!,haha😅😂🤣
$IHSG mulai membaik guyss, saya ada buat sudah mulai buat recom lagi
yang mau gabung boleh yaa, yang mau tau alasan knp saya ambil saham2 ini dan full chartnya, gabung aja yaa
$PMMP $TLKM $MAPA $FILM
$PMMP|116|Ada indikasi rebound dengan target kenaikan maksimal 130 - 140 - 150, apabila belum mampu close di atas 150 maka masih berpotensi drop lagi.
▫️High Risk: Haka open dan cicil sampai S, target 130 - 140, break 150 ke 166 - 184.
▫️Low Risk: Tunggu pullback (merah) atau nawar di deket area S 107 - 99 dengan target 130 up.
🔺SL if break 97.
Review sebelumnya: https://stockbit.com
$PMMP PMMP tukang gedor / supirnya hari ini sukses taking profit dan distribusi 116-119 (CP)... pertanyaannya, kalau supir nya udh exit, penumpang nya gmn? 🤣 yaa turun lah besok ... tunggu CP hadir lg aja area aman 100-105
$PMMP
1. Current PE Ratio (Annualised) dan Current PE Ratio (TTM):
Angka: -0,97 dan -0,99
Rasio Price-to-Earnings (PE Ratio) yang negatif ini mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Semakin rendah (atau semakin negatif) nilai PE Ratio, semakin buruk kinerja perusahaan dari segi profitabilitas. Dalam kasus ini, nilai PE Ratio yang sangat negatif menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang sangat buruk.
2. Earnings Yield (TTM):
Angka: -101,07%
Earnings Yield adalah kebalikan dari PE Ratio. Nilai negatif yang sangat tinggi ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar dibandingkan dengan harga sahamnya.
3. Current Price to Sales (TTM):
Angka: 0,20
Rasio Price-to-Sales (P/S Ratio) mengukur berapa banyak investor bersedia membayar untuk setiap rupiah penjualan perusahaan. Nilai 0,20 mengindikasikan bahwa harga saham PMMP relatif murah dibandingkan dengan total pendapatannya. Namun, seperti halnya PE Ratio yang rendah, P/S Ratio yang rendah juga bisa disebabkan oleh kinerja perusahaan yang buruk.
4. Current Price to Book Value:
Angka: 0,28
Rasio Price-to-Book Value (P/B Ratio) membandingkan harga saham dengan nilai buku per saham. Nilai 0,28 menunjukkan bahwa harga saham PMMP lebih rendah dari nilai buku asetnya. Ini bisa mengindikasikan bahwa saham undervalued, tetapi juga bisa menandakan adanya masalah fundamental pada perusahaan.
5. Current Price To Cashflow (TTM) dan Current Price To Free Cashflow (TTM):
Angka: -0,72 dan -0,71
Rasio-rasio ini membandingkan harga saham dengan arus kas operasional dan arus kas bebas perusahaan. Nilai negatif menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam menghasilkan arus kas positif.
6. EV to EBIT (TTM) dan EV to EBITDA (TTM):
Angka: -24,75 dan 69,00
Rasio Enterprise Value to EBIT dan EBITDA digunakan untuk menilai valuasi perusahaan secara keseluruhan, termasuk utang. Nilai-nilai ini sulit diinterpretasikan secara langsung tanpa konteks industri dan perusahaan lainnya.
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa kondisi keuangan PT Panca Mitra Multiperdana Tbk saat ini sangat buruk. Perusahaan mengalami kerugian besar, arus kas negatif, dan valuasi yang sangat murah dibandingkan dengan pasar.
7. Current EPS (TTM) dan Current EPS (Annualised): Kedua angka ini menunjukkan kerugian per saham baik dalam jangka waktu satu tahun maupun dalam basis tahunan. Angka negatif yang sangat besar mengindikasikan perusahaan mengalami kerugian yang sangat signifikan.
8. Revenue Per Share (TTM): Angka ini menunjukkan pendapatan yang dihasilkan per saham. Meskipun ada pendapatan, namun tidak cukup untuk menutupi biaya sehingga perusahaan tetap merugi.
9. Cash Per Share (Quarter): Angka ini menunjukkan jumlah kas yang dimiliki perusahaan per saham. Angka ini relatif kecil dibandingkan dengan kerugian per saham.
10. Current Book Value Per Share: Ini adalah nilai buku aset perusahaan per saham. Nilai ini lebih tinggi dari harga pasar per saham, yang bisa mengindikasikan bahwa saham undervalued. Namun, mengingat kinerja perusahaan yang buruk, hal ini perlu diinterpretasikan dengan hati-hati.
11. Free Cashflow Per Share (TTM): Angka negatif ini menunjukkan bahwa perusahaan membakar uang dan tidak menghasilkan arus kas bebas dari operasi.
12. Current Ratio dan Quick Ratio: Rasio-rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek. Nilai yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan mungkin kesulitan membayar utang jangka pendeknya jika jatuh tempo.
13. Debt to Equity Ratio, LT Debt/Equity Ratio, Total Liabilities/Equity Ratio: Rasio-rasio ini mengukur tingkat leverage atau penggunaan utang perusahaan. Nilai yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan sangat bergantung pada utang untuk membiayai operasinya.
14. Interest Coverage: Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar beban bunga utangnya. Nilai negatif menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu membayar beban bunganya.
15. Altman Z-Score: Skor ini digunakan untuk memprediksi kemungkinan kebangkrutan perusahaan. Nilai di bawah 1.8 biasanya dianggap sebagai sinyal peringatan.
16. Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Return on Capital Employed (ROCE), Return On Invested Capital (ROIC): Rasio-rasio profitabilitas ini semuanya negatif, menunjukkan bahwa manajemen belum berhasil mengelola aset dan modal perusahaan secara efektif untuk menghasilkan keuntungan.
17. Days Sales Outstanding, Days Inventory, Days Payables Outstanding, Cash Conversion Cycle: Rasio-rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan modal kerja. Nilai yang tinggi atau negatif menunjukkan adanya masalah dalam pengelolaan piutang, persediaan, dan utang dagang.
18. Receivables Turnover, Asset Turnover, Inventory Turnover: Rasio-rasio ini mengukur seberapa efisien aset perusahaan digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Nilai yang rendah menunjukkan efisiensi yang rendah.
Berdasarkan data tambahan ini, dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang sangat buruk. Perusahaan mengalami kerugian besar, kesulitan membayar utang, dan manajemen belum berhasil meningkatkan kinerja perusahaan. Investor perlu sangat berhati-hati dalam mempertimbangkan untuk berinvestasi pada saham perusahaan ini.
TEKNIKAL : Spekulatif Buy
Indikator RSI menunjukkan adanya divergensi bullish pada saham $PMMP, yang mengindikasikan potensi pergerakan harga ke atas. Analisis teknikal memberikan proyeksi target harga di level 165. Namun, hasil analisis fundamental awal menunjukkan kinerja perusahaan yang kurang menggembirakan. Secara teknis, belum terdapat konfirmasi yang kuat mengenai terbentuknya tren naik.
1/2
$PMMP saham yg masuk LQ45 dengan orang dalam.
ya beginilah akhirnyaa.
cman naik utk jualan ke retail.
nnti liat aja broksum di akhir hari.
pasti retail berjejer rapi di bagian buyer