525

+5

(0.96%)

Today

344,400

Volume

729,058

Avg volume

Company Background

Panca Budi Grup didirikan oleh Djonny Taslim pada tahun 1979 dan mengawali kariernya sebagai pedagang umum yang mendistribusi produk jadi kantongan plastik berbahan baku PP, HDPE, dan PE. Pada tahun 1990, Djonny Taslim mendirikan Perseroan untuk memproduksi dan mendistribusikan produk jadi kantongan plastik. Perseroan mulai beroperasi secara komersial dengan memproduksi kantongan plastik pada tahun 1991. Pada tahun 2003, Perseroan mendapat sertifikat ISO 9001 untuk manajemen proses produksinya. Perseroan adalah perusahaan terpadu yang memproduksi dan mendistribusi barang plastik kemasan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup mu... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNGA $TOTO $PBID

gas haka ITMG harga ara

biar dapat dividen yield jumbo 17%

hari ini cum date

dividen 224.500/lot

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Dividen minimal Rp.50 dah cuan disini$PBID

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

target jangka panjang $TPMA 1000 lot, $PBID 1000 lot, $BMRI 100 lot semoga bisa tercapai dalam 5 thun kedepan ๐Ÿ™๐Ÿ™ biar bs bebas financial ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kenaikan harga belum signifikan
Profit YoY 2024
RUPS 30 April
Rajin bagi dividen

"Haqqul yaqin" (ุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ูŠูŽู‚ููŠู†) sama $PBID
DYOR

$BMRI $BNGA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

"$KEEN $LPCK $PBID
Rabu, 16 April 2025
#Disclaimer On & Do Your Own Research
#Sebaiknya Jangan Gegabah
Lot.Ent = -(MauLossRp)/[(SL - Ent) * 100]"

1/3

testestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PBID
Nahhh,,
ini yg ditungguยฒ,,,
bismillah berkah

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PBID bagus fundamentalnya, mungkin tambah dikit Dividen Yield nya biar menarik ๐Ÿ˜€

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

entah kenapa kelihatannya jadi investor yang defensif itu underrated ya. Pilih perusahaan fundamental bagus, pilih yang kasih deviden rutin & yield bagus, terus tidur

$POWR $PBID

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PBID mau naik kok malu2

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

A Billion Rupiah Ideas Ga Harus Sophisticated
_________________________________________
A Brief Thesis Invetment of PT Panca Budi Idaman, Tbk.

Profil
PT. Panca Budi Idaman, Tbk. atau dikenal dengan ticker code $PBID merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur kemasan plastik dengan produk utama berupa plastik PE,PP,HDPE, Heavy Duty Sacks dan Produk lainnya.

Perseroan bermula pada tahun 1979 dari perusahaan distributor plastik yang dinahkodai bapak Djonny Taslim yang sampai sekarang masih menjabat sebagai presiden direktur dari perseroan. Untuk kemudian bertransformasi menjadi perusahaan manufaktur kemasan plastik pada tahun 1990.

Perusahaan ini terhitung sebagai bisnis keluarga dengan Bapak Djonny Taslim sebagai direktur, Vicky Taslim sebagai direktur, dan Robby Taslim sebagai komisari utama. Selain masih aktif dalam proses bisnis perseroan, ketiganya juga secara aktif menjadi pemegang saham dengan total 11.46% kepemilikan. Dan lagi jika ditelisik lebih jauh penerima manfaat terakhir dari PT. Alphen International Corporindo juga adalah Bapak Djonny Taslim. Kondisi ini menimbulkan optimisme bagi investor bahwa PBID masih menjalankan DNA perusahaan yang telah dibangun sejak 1979.

Model Bisnis
Perseroan menjalankan model bisnis yang terintegrasi. Dimulai dari pengadaan bahan baku berupa bijih plastik yang didapat dari lebih 20 Supplier yang kemudian bijih plastik tersebut akan diolah menjadi pelbagai macam produk plastik. Hingga akhirnya nanti akan disalurkan secara langsung ataupun melalui agen grosir besar ke Pasar Tradisional, Pasar Modern, Industri hingga ekspor ke beberapa negara di Eropa, Timur Tengah, Australia, Asia Tenggara hingga Amerika Serikat. Selain menjalankan bisnis manufaktur, perseroan juga menjalankan bisnis trading bijih plastik dengan target konsumen berupa produsen kemasan plastik lainnya.

Secara ringkas proses Hulu plastik didapat dari ekstraksi minyak bumi untuk mendapat Crude Oil. Kegiatan kemudian berlanjut pada proses pemisahan untuk menghasilkan berbagai produk turunan minyak, untuk plastik akan digunakan produk Naphtha. Selanjutnya Naptha akan diproses menjadi Ethene. Langkah berlanjut dengan Polymerization dari Ethene yang akan mengubah Ethene menjadi Polyethene. Dengan lanjutan beberapa tahap pencampuran aditif dan pencetakan, Polythene akan berubah menjadi lembaran, pipa atau serat dan kemudian akan dipecah menjadi butiran bijih plastik. Dari produk bijih plastik inilah akan lanjut ke bisnis Mid Stream untuk di manufakturkan menjadi pelbagai produk plastik.

Sebelum menyelam lebih jauh, mari kita berkenalan dengan produk plastik yang dihasilkan oleh PBID. produk yang pertama adalah Low Linear Density Polyethylene atau biasa disebut plastik PE. plastik ini memiliki karakter elastis, tahan benturan, agak buram dan tahan cairan khususnya minyak dan santan. Produk paling terkenal dari produk PE adalah โ€˜Tomatโ€™ yang biasa digunakan untuk bungkus soto, rendang, maupun makanan berkuah lainnya.

Produk ke-2 yang dihasilkan adalah Polypropylene atau biasa disebut PP. Cirinya adalah bening dan transparan, tidak elastis, dan tidak berbau. Biasa digunakan dalam kemasan roll atau lembaran untuk kue-kue. Merk yang terkenalnya adalah โ€˜wayangโ€™.

Produk ke-3 adalah High Density Polyethylene atau biasa disebut HDPE. Plastik ini dikenal sehari-hari dengan sebutan kantong kresek. Penggunaan produk HDPE merupakan yang paling luas dikarenakan selain biasa digunakan sebagai tas belanja namun juga dapat menampung makanan-makanan seperti gorengan atau sayur dan buah-buahan. Merk yang paling terkenal dari HDPE adalah โ€˜Spartaโ€™ dan โ€˜Pluitโ€™

Produk ke-4 yang di produksi perseroan adalah Heavy Duty Sack, yang digunakan sebagai pengemas barang-barang berat seperti pupuk, semen, pakan ternak dan oleochemical. Berbeda dari produk diatas, produk ini lebih menyasar kepada pasar B2B.

Selain membuat produk kemasan plastik, PBID juga menyediakan berbagai kemasan kebutuhan sehari-hari seperti kertas bungkus nasi, dus kue, tali rafia, karet gelang dan sedotan yang dapat disesuaikan dengan permintaan konsumen.

Per akhir 2024 perseroan memiliki 11 fasilitas pabrik di Banten, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Johor Malaysia dengan kapasitas 155 ribu ton/tahun. Perseroan juga didukung dengan jaringan distribusi yang tersebar dari Aceh hingga Jayapura. Perseroan menjalankan proses distribusi utama yang dilakukan secara langsung kepada pelanggan, sedang sebagian produk disalurkan melalui agen grosir. Perseroan menerima revenue 85% dari pasar tradisional, 5% dari pasar modern dan 10% sisa nya ekspor dan lain-lain.

Keunggulan Kompetitif
Perseroan telah diakui sebagai produsen kemasan plastik yang handal dengan penganugerahan Merk Tomat sebagai Best Brand pada 2009, Wayang pada 2010. Dan bahkan keduanya mendapat penghargaan Platinum Best Brand pada 2016. Penghargaan ini telah diterima oleh PBID sebanyak 13 kali berturut-turut yang membuktikan kekuatan brand dan kualitas produk yang mumpuni. Secara umum produk dari PBID adalah raja di ketiga Segmen PP, HDPE, dan PE menurut data Top Brands Award (Gambar 2-4).

Selain dari produk, manajemen PBID juga mendapat penghargaan โ€œBest of The Bestโ€ dari Forbes Indonesia atas pencapaian dan prestasinya sebagai โ€œThe Best 50 Public Listed Companiesโ€ pada 2022.

Dari segi operasional perusahaan juga telah mencapai taraf economic of scales dengan lokasi pabrik yang tersebar dari Medan hingga Jawa Tengah dan ditopang jaringan distribusi yang baik. Begitu pun dari segi bahan baku, meskipun berada dalam industri Mid-Stream dan sangat terpapar oleh volatilitas harga acuan komoditas Crude Oil dan Naptha, perseroan memanajemen risiko tersebut dengan menjalin hubungan baik dengan lebih dari 20 perusahaan Petrochemical. Hal ini akan dapat menguntungkan bagi perseroan untuk mendapat harga yang terbaik sekaligus menghindari ketergantungan pada 1 atau 2 supplier.

Keunggulan lain yang mungkin tidak banyak disadari oleh para investor adalah pada bisnis trading perseroan. Memang jika dilihat bisnis trading ini memiliki margin yang tidak setebal bisnis manufakturnya. Tetapi dari bisnis trading ini perseroan dalam tanda kutip bisa mengontrol supply bahan baku bijih plastik kepada kompetitor milik perseroan, sehingga memastikan bahwa perseroan akan selalu berada diatas mereka dalam hal efektifitas harga bahan baku.

Performa Keuangan
Pada FY 2024 perseroan mencatatkan revenue IDR 5.2 T (Gambar 5), performa yang impresif dengan kenaikan Revenue sebesar 11.5% yang ditopang oleh Segmen Kemasan Plastik yang naik 7.6%, Bijih Plastik 23.6% dan Lain 8.8%. Selain mengalami kenaikan nilai jual, perseroan juga mengalami peningkatan margin di setiap segmennya.

Penjabaran lebih lanjut dapat dilihat dari pertumbuhan Volume masing-masing produk. Kemasan plastik berhasil mencatatkan volume penjualan 129 Ribu Ton yang naik 4% YoY dan bijih plastik berhasil mencatatkan pertumbuhan yang lebih impresif sebesar 17% YoY dengan 75 Ribu Ton. performa FY 2024 ini berhasil melanjutkan tren pertumbuhan secara berkelanjutan dengan CAGR 10Y kemasan plastik 6.1% dan bijih plastik 10.9% (Gambar 6).

Performa pertumbuhan volume kemasan plastik sudah sangat sesuai dengan pertumbuhan GDP Nasional, hal ini mengindikasikan bahwa peluang pertumbuhan dari wilayah operasional existing sudah terbatas sehingga diperlukan wilayah baru untuk bisa memberikan peluang pertumbuhan di masa depan. Sedangkan dari sisi bijih plastik perseroan berhasil mencatatkan pembalikan pertumbuhan selama 4 tahun berturut-turut. Perseroan masih memiliki peluang untuk kembali mencatatkan volume all time highnya seperti 2019. Apabila volume 110 ribu ton kembali dapat diraih oleh perseroan, maka masih terdapat room upside 45%.

Meskipun secara volume menunjukkan pertumbuhan yang impresif dan belum menunjukkan adanya pelemahan growth, beda hal nya dengan ASP. Selama 10 Tahun terakhir, perseroan hanya mampu menumbuhkan harga jual 1.5% untuk kemasan plastik dan -0.6% untuk bijih plastik secara CAGR. Stagnansi pertumbuhan ASP bisa menjadi alarm bermata dua. Di sisi buruk dapat memberikan indikasi bahwa perseroan tidak mampu untuk menaikan harga jual sembari mempertahankan market share. Hal ini akan menjadi bencana di masa depan mengingat kemasan plastik perseroan akan menghadapi sensitivitas harga yang besar dari para konsumen sedangkan laju inflasi akan terus menggerus value dari perseroan. Namun di sisi baik perseroan masih memiliki ruang untuk menumbuhkan ASP nya setidaknya menyamai tingkat inflasi 3-4%. Sisi baik ini feel likely yang akan terjadi bagi perseroan, mengingat pada FY 2024 ASP kemasan plastik berhasil ditingkatkan 3.5% dan bijih plastik 5.5%.

Dari sisi COGS perseroan mencatat IDR 4.1T, naik 9.3%. Bahan baku sebagai komponen terbesar juga masih mempertahankan marginnya dengan 43% di segmen kemasan dan 24% di segmen Bijih Plastik. Kenaikan volume dan ASP yang lebih tinggi dibading rate COGS menyebabkan kenaikan Laba Bruto yang naik 21.6%, Laba Operasi 27.4% dan Laba Bersih 29.6% di angka IDR 485 M (Gambar 7). Dengan hasil ini perseroan masih melanjutkan tren kenaikan efisiensi yang ditunjukkan dengan GPM yang berada di 20%, OPM 11.7% dan NPM 9.2% (Gambar 8)

Selain itu perseroan juga mencatakan kenaikan ROE dan ROA yang masing-masing berada di angka 16.4% dan 13.5% (Gambar 9). Sementara itu ROIC juga mengalami perbaikan dengan kembali di level normal perseroan yang berada di 15.5% (Gambar 10). Atas hasil tersebut perseroan mencatat ekuitas sebesar IDR 2.9 T dengan tingkat pertumbuhan 13% YoY dan Aset IDR 3.5T dengan tingkat pertumbuhan 12%.

Beranjak ke rasio solvabilitas, perseroan masih menjaga kesehatan neracanya dengan DER 21% dan Gearing Ratio 5%. Angka yang masih sangat aman dan bisa dipastikan PBID masih memiliki neraca yang sehat.

Sejalan dengan kenaikan Revenue, Pendapatan dari Pelanggan juga meningkat mengalami peningkatan 11.5%. Dari sisi CFO perseroan mencatat IDR 500 M dengan dikurangi Capex IDR 51 M maka perseroan memperoleh FCF IDR 449 M atau senilai 59.8/Share. Catatan FCF sebesar ini cukup impresif bagi PBID, dikarenakan PBID terkenal sebagai emiten yang lebih senang untuk menyimpan laba nya dalam bentuk bahan baku. Namun apakah tren peningkatan FCF ini dapat berlangsung terus menerus di masa mendatang?

Analisa Kualitatif
Setelah sangat sukses dalam pasar Jabodetabek, perseroan memutuskan untuk melebarkan sayapnya ke Jawa Timur dan Indonesia Timur yang sebelumnya belum terjamah oleh perseroan. Dengan jumlah penduduk Jawa Timur yang lebih dari 41 Juta jiwa tentu menawarkan prospek pertumbuhan yang menarik bagi PBID.

Demi meraih kesempatan tersebut, perseroan telah membangun pabrik di Jawa Tengah dan pusat Gudang di Jawa Timur. Nantinya pabrik ini akan memenuhi kebutuhan di Jatim dan Indonesia Timur sedangkan Gudang di Jawa Timur akan menjadi Hub-nya.

Selain itu perseroan juga telah melebarkan ekspansinya hingga ke Malaysia dengan pembangunan pabrik di Johor. Pabrik ini dikhususkan sebagai tempat produksi Heavy duty sack dengan kapasitas 3.5 Ribu Ton/Tahun. Manajemen memandang bahwa kenaikan industri manufaktur dalam bidang pupuk, pakan ternak, petrochemical dan lain sebagainya akan mendorong permintaan Heavy Duty Sack sehingga manajemen bergerak cepat untuk meraih potensi market tersebut. Pemilihan pabrik di Malaysia merupakan sebuah langkah strategis perseroan untuk meraih market share di Asia Tenggara terkhusus Malaysia dan Singapura.

Perseroan sebagai emiten yang bergerak dalam fast moving customer staples memiliki karakteristik Asset Turnover yang tinggi, hal ini demi mengoffset NPM yang tergolong rendah. Strategi yang dijalankan perseroan terbilang sangat berhasil dengan historis performa pada 2014 & 2015 yagn berada di NPM kurang dr 1% sehingga mengharuskan perseroan memutar asset jauh lebih cepat hingga 250%. Namun lambat laun perseroan memperkuat economic of scales nya sehingga NPM nya dapat meningkat signifikan di 9% sehingga dapat memberikan ruang untuk dapat lebih santai dalam memutar asetnya hingga di angka 146%.

Secara industri, penggunaan plastik per capita di Indonesia cenderung lebih rendah dibandingkan Negara lain dan Rerata Global. Diperkirakan Indonesia memiliki konsumsi/kapita di angka 22.5Kg, lebih sedikit dibanding Rerata Global yang berada di 28Kg. Bahkan jika dibandingkan dengan negara tetangga Indonesia masih terhitung rendah, jika kita lihat malaysia dengan 57Kg, Singapura 87Kg,dan Thailand 40Kg. Indonesia hanya sedikit diatas Filipina dengan 20Kg. Data ini secara mentah mengisyaratkan bahwa Indonesia masih tergolong underpenetrated dalam konsumsi plastik, namun jika kita telaah lebih jauh apakah dengan status Indonesia sebagai penghasil sampah terbesar kedua di dunia masih dapat menumbuhkan konsumsi perkapitanya? Apakah dengan 3.2 juta sampah per tahunnya yang tidak dikelola menjadi justifikasi yang kuat untuk meningkatkan konsumsi per kapita dalam negeri?

Sebagai emiten yang memproduksi produk customer staples, PBID akan sangat terpapar dengan kondisi perekonomian dalam Negeri. Jika perekonomian jalan maka PBID juga akan jalan, tetapi jika perekonomian mandek PBID juga akan sedikit seret. Maka dari itu cara memitigasi yang tepat adalah dengan memantau Indeks Kepuasan Konsumen dan Juga tingkat inflasi. Apabila keduanya masih terjaga maka dapat diharapkan performa PBID juga masih terjaga.

PBID juga memiliki suatu karakteristik khas sebagai sebuah perusahaan yang berada di Mid-Stream. Dengan volatilitas harga komoditas bahan baku bijih plastik, perseroan harus melakukan efisiensi pengadaan bahan baku. Saat harga turun perseroan harus menumpuk bahan baku, sedangkan saat harga tinggi harus berusaha sebisa mungkin menghemat bahan baku. Oleh sebab itulah OCF dari perseroan sangat fluktuatif.

Tantangan
Meskipun telah berhasil menancapkan tajinya di Jabodetabek sebagai Top of Mind dalam kemasan plastik. Kesuksesan tersebut tak serta merta dapat di replikasi di Jawa Timur. Di Jawa Timur sendiri juga terdapat berbagai produsen lokal yang meskipun tidak memiliki fasilitas produksi dan distribusi sebesar PBID namun memiliki brand awarness yang kuat di mata masyrakat jawa timur. Hal ini akan menjadi tantangan utama bagi PBID, jika ia berhasil menggeser preferensi market di Jawa Timur maka jaminan pertumbuhan dimasa mendatang akan dapat diamankan.

Risiko selanjutnya yang harus dihadapi oleh perseroan adalah wacana penerapan cukai plastik. Wacana kebijakan ini sebenarnya sudah lama di gaungkan, namun hingga rencana APBN 2025 masih belum terlihat hilalnya. Cukai plastik merupakan salah satu langkah dari Pemerintah untuk menekan penggunaan bahan plastik yang dirasa memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Menurut draft awal, rencana pengenaan cukai plastik konvensional akan berada di angka IDR 30.000/Kg. Hal ini berpotensi akan menekan profitabilitas dari PBID sehingga memaksa PBID untuk menaikkan harga jual. Pengenaan cukai yang mencapai 75% dari harga jual tentu akan menjadi pukulan telak bagi PBID. Terlebih apabila pengenaan cukai plastik akan bernasib sama seperti cukai rokok maka bencana downtrading akan menjadi obstacle lanjutan bagi perseroan.

Meskipun memilki brand power yang cukup kuat, tetapi PBID juga tidak mutlak terbebas dari risiko downtrading. PBID bergerak di market Menengah-Kebawah yang sangat rentan akan perubahan harga. Terlebih jika melihat produk PBID dengan kompetitor yang tidak terlalu memiliki perbedaan signifikan dari segi kualitas dan juga bukan suatu masalah bagi konsumen untuk beralih merk.

Sebagaimana diketahui perseroan bergerak dalam industri yang mendapat perhatian khusus dalam beberapa dekade terkakhir. Plastik yang sebelumnya dianggap sebagai substitusi paling ideal bagi kayu, daun, dan produk alam lainnya serta dianggap sebagai penyelamat lingkungan. Justru kini berbalik menjadi ancaman bagi lingkungan setelah penggunaannya yang berlebihan dan manajemen pembuangan yang buruk.

Oleh sebab itu kampanye Go Green yang di gaungkan dalam beberapa tahun terakhir akan menjadi hambatan tersendiri bagi perseroan. Saat ini sudah ada beberapa produk alternatif ramah lingkungan seperti plastik singkong. Memang untuk saat ini industri green plastic masih belum ketemu economic of scalesnya. Bisa dilihat dari harga jual per 1Kg yang senilai IDR 75.000, bandingkan dengan produk โ€˜Tomatโ€™ milik PBID yang dijual IDR 40.000/Kg. Artinya jika ingin bersaing secara sehat di pasar maka produsen green plastic harus melakukan efisiensi sebesar 50%, itupun baru sekedar menyamai nilai jual dari produk PBID. Meskipun masih dirasa jauh, tetapi pergeseran preferensi masyarakat dan kesadaran akan lingkungan tetap harus menjadi perhatian bagi Manajemen.

Sebagaimana disebutkan diatas, PBID telah menjalin kerjasama pengadaan bahan baku dengan lebih dari 20 perusahaan Petrochemical. Dari ke-20 perusahaan tersebut terdapat lebih dari 50% yang berstatus impor. Oleh sebab itu PBID cukup terpapar selain dari volatilitas harga Minyak Mentak dan Naphta tetapi juga terhadap risiko kurs.

Valuasi
Perseroan per 13/4/25 diperdangangkan pada harga 500 yang mencerminkan PER 7.7X dan PBV 1.27X.
Untuk kasus PBID agak kurang relevan apabila kita menggunakan DCF, oleh sebab itu akan kita gunakan Dividen Discounted Model dengan Asumsi pertumbuhan 8%, DPR di 60% dan Discount Rate 13% maka diperoleh Harga Wajar PBID di 790. Dan dengan MOS 30% maka diperoleh harga beli maksimal berada di 553 yang mencerminkan PER 8.6X dan PBV 1.4X.

Kesimpulan
Isu sustainability harus menjadi concern utama bagi pemegang saham/calon pemegang saham PBID. Tak bisa dipungkiri meskipun PBID menjadi market leader dalam industrinya tetapi apa artinya jika industri tersebut ditinggalkan.

Always Do Your Own Research
Bukan Rekomendasi Jual Beli
Random Tag $BMRI $GGRM

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@argountuksaham tag emiten musuhnya SJW plastik $PBID

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@StockbitReports $PBID

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

kayanya kalo belum nginjek di 4000 gampang banget nih merosotnya si $BBRI ? tapi kayanya gaada kekuatan bisa sampe naik kesana nih jadi pesimis ajeee wkwk


udah masuk minggu kedua bulan april nih, $PBID diem diem aja nih? gamau ngadain rups wkwk

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kamsya Insightnya Suhu๐Ÿ™‡โ€โ™‚๏ธ๐Ÿ™...sangat masuk akal dan rasional ๐Ÿ‘. kl yg UMR alon2 waton kelakon ๐Ÿ˜Š menuju 100jt, semua berawal dari yg kecil (setetes, segumpal, sebongkah, sekarung, segudang, sebukit trs segunung) ๐Ÿ˜ ๐Ÿ’ช.

$IHSG $BTPS $PBID

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@StockbitReports $PBID

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Calon Watchlist buat mengarungi IHSG yang merah menyala :

$KBLI $SGRO $PBID

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Porto di akhir Q1 alhamdulillah udah mulai rebound.. Dengan sentimen pembagian dividen di Q2, mudah2an porto bisa balik lagi ke ATH nya dulu, trus bikin ATH baru lagi deh ๐Ÿ˜„

$BSSR $PBID $TPMA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Buruan follow instagram @ https://cutt.ly/TrpReSeZ, big surprise next month :D
https://cutt.ly/HrpReSsZ
$BBRI $BMRI $PBID

1/7

testestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

udah mau lebaran, ayolah ndar bagi THR $MUTU $PBID $GJTL

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ITMG. $MPMX $PBID


Warren Buffett pernah mengatakan:

โ€œBuy a stock the way you would buy a house. Understand and like it such that youโ€™d be content to own it in the absence of any market.โ€

Artinya, beli saham seperti membeli rumahโ€”pilih yang benar-benar kamu pahami dan sukai, sehingga jika pasar tutup selama bertahun-tahun, kamu tetap merasa tenang memilikinya.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MGLV The Wild Card


$PBID $SPTO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@AdeHerlan $PBID oke ya?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Colek $TAPG $PBID juga gan

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@YansenDoang jumlah karyawan $PBID naik 1000an ya, tp berbanding lurus sama pendapatan. oke lah

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Clue kedua kenapa biaya gaji $PBID naik

https://cutt.ly/sroajHww

silakan disimpulkan ๐Ÿ™

2013-2025 Stockbit ยทAboutยทContactHelpยทHouse RulesยทTermsยทPrivacy