Volume
Avg volume
Panca Budi Grup didirikan oleh Djonny Taslim pada tahun 1979 dan mengawali kariernya sebagai pedagang umum yang mendistribusi produk jadi kantongan plastik berbahan baku PP, HDPE, dan PE. Pada tahun 1990, Djonny Taslim mendirikan Perseroan untuk memproduksi dan mendistribusikan produk jadi kantongan plastik. Perseroan mulai beroperasi secara komersial dengan memproduksi kantongan plastik pada tahun 1991. Pada tahun 2003, Perseroan mendapat sertifikat ISO 9001 untuk manajemen proses produksinya. Perseroan adalah perusahaan terpadu yang memproduksi dan mendistribusi barang plastik kemasan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup mu... Read More
Saham paling cocok untuk spekulasi pasti untung!
CDIA datang sebagai pendatang yang sudah disiapkan untuk cuan, berasal dari grup konglomerasi terkenal dan hebat menjadi alasan saham ini layak untuk di perhatikan.
menurut saya pribadi saham ini akan berpotensi naik +35% di hari ia listing, sehingga sangat mudah untuk mendapatkan uang dari ipo company ini. buat yang mau tau alasannya silahkan check video youtube di bawah. Thanks me later!
Link: https://cutt.ly/nrTyNgcG
$CAMP $PBID $ACES
$RALS. $ITMG $PBID
Kisah sang tukang bebersih pompa bensin
Ronald Read di saham bisa diringkas sebagai strategi investasi jangka panjang super sederhana, tapi sangat disiplin dan konsisten. Ronald Read adalah seorang tukang pompa bensin dan petugas kebersihan yang mengejutkan dunia saat meninggal tahun 2014 dengan kekayaan lebih dari $8 juta USD, hampir seluruhnya dari investasi saham yang sangat konservatif.
Berikut taktik dan prinsip utama Ronald Read dalam saham:
✅ 1. Beli Saham Perusahaan Besar, Stabil, dan Terkenal
Ia hanya membeli saham perusahaan blue chip seperti:
• Procter & Gamble
• Johnson & Johnson
• General Electric
• Colgate-Palmolive
• AT&T
• Wells Fargo
📌 Ini adalah perusahaan dengan model bisnis kuat, sejarah panjang, dan bertahan dalam berbagai krisis.
✅ 2. Pegang Saham Sangat Lama (Buy and Hold)
Ronald Read nyaris tidak pernah menjual sahamnya, bahkan ketika krisis besar seperti:
• Crash 1987
• Dotcom bubble 2000
• Krisis finansial 2008
➡️ Ia reinvestasi dividen dan membiarkan portofolio tumbuh perlahan selama puluhan tahun.
✅ 3. Fokus ke Saham yang Membayar Dividen
Dia sangat menyukai dividend-paying stocks, karena:
• Memberi penghasilan pasif
• Bisa di-reinvestasikan
• Menandakan perusahaan sehat
📈 Bahkan banyak sahamnya meningkatkan dividen dari tahun ke tahun (dividend aristocrats).
✅ 4. Investasi Konsisten & Disiplin
• Meskipun penghasilannya kecil, ia selalu menyisihkan uang untuk beli saham, sedikit demi sedikit.
• Tidak pernah mencoba “time the market” atau ikut spekulasi.
• Tidak pernah mengejar saham “trending” atau hype.
⸻
✅ 5. Gaya Hidup Hemat = Bisa Investasi
• Hidup sangat sederhana
• Tidak boros
• Semua surplus dialihkan ke investasi
💡 Prinsipnya: Bukan berapa yang kamu hasilkan, tapi berapa yang bisa kamu simpan dan tanam untuk masa depan
Jelang akhir Juni menjadi pertanda akhir pesta saham dividen. Namun, dari sini, kita bisa mulai berburu saham dividen jumbo yang punya yield menarik. Siapa saja?
Biasanya, saham dividen yield jumbo akan mengalami koreksi signifikan saat periode ex-dividen.
Ex-date dividen adalah periode jika kamu jual sahamnya masih dapat hak dividen, sedangkan jika beli sudah tidak dapat hak dividen.
Dengan begitu, ada potensi anomali harga yang lebih murah saat periode ex-date dividen dari saham-saham dengan dividen jumbo tersebut.
Kalau baru ngejar saham dividen jumbo saat pengumuman atau jelang cum-date biasanya sudah agak pucuk. Pilihannya cuma jual pendek atau nyangkut lama di saham tersebut?
Lalu, apa saja saham-saham dividen yang lagi diskon dan prospek sahamnya? simak selengkapnya di sini: https://cutt.ly/DrRuykgs
$PTBA $TPMA $PBID
"There are no prizes for frenetic activity. Rather, investing is mostly a matter of waiting for these rare moments when the odds of making money vastly outweigh the odds of losing it." (Charlie Munger)
$EAST $PBID
4 Waktu Membeli Saham Yang Tepat Bagi Dividen Investor
Dividen investing merupakan aliran investasi yang fokus dengan dividen yield tinggi dan akan terus mengumpulkan lot saham yang dimaksud agar saat usia tua nanti bisa hidup dengan dividen.
Salah satu momen yang ditunggu oleh para dividen investor adalah saat harga saham turun karena adanya market risk yaitu penurunan harga saham karena sentimen atau isu yang ada di luar perusahaan.
Namun ternyata sebagian dividen investor bingung kapan sebaiknya membeli saham?
Apakah fokus dengan harga wajar?
Atau cukup fokus dengan penurunan di atas 10%?
Atau malah ada tips lain?
Stock Guide menulis ada 4 waktu dimana sebagai dividen investor bisa mengumpulkan lot
1. Penurunan di atas 10% atau 15%
2. Memperbesar MOS
3. Harga psikologis
4. Harga dividen yield
Untuk penjelasan lengkap bisa klik https://cutt.ly/MrEGQ1dT
Join Komunitas Dividen Investing terbesar
Klik https://cutt.ly/arEGQ1uC
Tag $ITMG $PBID $BMRI
Capital-light vs Capital Heavy Business Model.
Penilaian terhadap model bisnis adalah bagian penting dari analisis kualitatif. Bisnis yang berbeda membutuhkan jumlah modal yang berbeda untuk beroperasi. Kita ambil contoh NextEra Energy, salah satu perusahaan utilitas energi terbarukan terbesar di US. Bisnis ini menghasilkan laba bersih 7,5 milyar dollar dari pendapatan 27 milyar dollar. Namun, free cash flow nya negatif, yaitu 14,8 milyar dollar. Ini terjadi karena bisnis ini memiliki intensitas modal yang sangat tinggi, membuatnya sangat padat modal. NextEra adalah contoh ekstrim dari bisnis capital-heavy dengan perbandingan capex to revenue lebih dari 100%. Laporan laba rugi tidak mencakup belanja modal sehingga kita hanya melihat keuntungan secara akuntansi. Namun, sebagai investor, kita ingin mengetahui cash profit. Bagaimanapun, cash profit inilah yang dapat diinvestasikan kembali atau dikembalikan oleh perusahaan kepada pemiliknya. Bisnis dengan modal tinggi biasanya memiliki kesenjangan yang lebih lebar antara laba bersih dan arus kas bebas. Konsep ini disebut cash conversion. Tentunya, kita ingin laba bersih sebanyak mungkin terkonversi ke FCF, idealnya lebih dari 100%.
Di sisi lain, perusahaan layanan data keuangan MSCI Inc. menghasilkan laba bersih 1,17 milyar dollar dari pendapatan 2,6 milyar dollar, dan mengonversi lebih dari 100% laba bersih menjadi FCF. Inilah yang disebut dengan bisnis capital-light, di mana hampir tidak membutuhkan capex untuk menjalankan dan menumbuhkan bisnis (capex di bawah 1% revenue). Sebagai catatan, setelah menghitung persentase capex terhadap revenue, kita harus mengestimasi berapa dari capex tersebut yang masuk sebagai maintenance capex dan mana yang termasuk growth capex. Hal ini karena tidak semua perusahaan secara detail menginformasikan proporsinya.
Kesan sekilas, bisnis capital-heavy tampaknya merupakan pilihan yang lebih buruk, namun mari kita lihat dari sisi positifnya. Bisnis capital-heavy cenderung menguntungkan pemain besar, memungkinkan mereka untuk mempertahankan posisi pasar mereka dengan lebih mudah. Pesaing baru tidak dapat masuk tanpa menginvestasikan banyak uang, yang kemungkinan sulit diperoleh terutama di kondisi suku bunga tinggi. Seringkali, membeli banyak tanah, membangun banyak pabrik, toko ritel, atau data center bukanlah pilihan yang layak, sehingga mampu mencegah pesaing baru untuk berkompetisi.
Sisi negatifnya, bisnis capital-heavy membutuhkan banyak modal untuk dijalankan, terutama untuk maintenance seperti mengganti atau memperbaiki infrastruktur, mesin, server, atau apa pun yang sudah diinvestasikan sejak awal. Ini akan mengurangi free cash flow sehingga mengurangi jumlah modal tersisa yang dapat diinvestasikan kembali ke bagian lain dari bisnis atau untuk dikembalikan kepada shareholders. Bisnis-bisnis ini juga dapat terlihat murah jika hanya melihat rasio EV/EBITDA atau P/E. Karena biaya penyusutan yang besar, EBITDA biasanya ada di level tinggi, dan rasio P/E tidak memperhitungkan capex atau tingkat utang tinggi yang sering menyertainya. Kita harus selalu memikirkan cash conversion karena kita tidak hanya menginginkan keuntungan akuntansi saja, melainkan keuntungan berupa arus kas riil.
Benefit dari bisnis capital-light adalah kebutuhan maintenance capex-nya yang rendah. Ini berarti mereka biasanya memiliki tingkat cash conversion yang tinggi, sehingga arus kas bebas yang banyak dapat diinvestasikan kembali dalam bisnis ataupun dikembalikan kepada shareholders. Di sisi lain, kelemahannya adalah pesaing baru dapat dengan mudah memasuki kompetisi karena kebutuhan investasi di muka dan kebutuhan modal yang tidak besar. Oleh sebab itu, perusahaan yang ringan modal membutuhkan keunggulan kompetitif yang jelas dalam merek, teknologi, atau efek jaringan mereka untuk menonjol, mempertahankan, dan menumbuhkan pangsa pasar mereka.
Sekilas mengenai cash conversion cycle (CCC) yang mana merupakan konsep penting dalam menilai bisnis. Ini adalah metrik yang mengukur seberapa cepat perusahaan dapat mengubah produknya menjadi penjualan dan kemudian arus kas. Rumusnya adalah days of inventory + days of sales outstanding – days of accounts payable. Siklus CCC yang lebih pendek berarti modal kita ‘terikat’ untuk waktu yang lebih singkat. CCC negatif berarti supplier pada sebuah bisnislah yang membiayai investasi bisnis bersangkutan (supplier dibayar setelah perusahaan berhasil mengubah produknya menjadi arus kas). Perusahaan capital-heavy sering kali memiliki CCC yang lebih panjang. Mereka seringkali membutuhkan tingkat inventory yang signifikan dan memiliki siklus penjualan yang panjang. Sedangkan pada bisnis capital-light, CCC lebih singkat atau bahkan bisa negatif. Tentu saja, kedua model bisnis tersebut dapat memanfaatkan siklus hutang usaha yang panjang untuk memperbaiki siklus konversi kas mereka, terutama ketika perusahaan memiliki bargaining power terhadap suppliernya.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Ernst & Young terhadap perusahaan-perusahaan konstituen S&P 500 pada tahun 2021, mereka menemukan bahwa perusahaan capital-light mengungguli peer group mereka yang capital-heavy selama lima tahun terakhir sebesar 4% dalam hal Total Shareholders Return (TSR). Bisnis yang ideal hampir tidak membutuhkan modal untuk tumbuh sambil menumbuhkan keunggulan kompetitifnya dan menginvestasikan kembali kelebihan uang tunainya dengan ROIIC tinggi atau mengembalikannya kepada pemegang saham. Namun, pada kenyataannya sangat sedikit yang mendekati bisnis yang ideal dan jika ada seringkali harganya sangat mahal (MSCI Inc tadi adalah contoh bisnis yang sangat baik).
Perusahaan capital-heavy dapat memiliki moat yang kuat dan berkembang. Idealnya, mereka hanya partially asset-heavy, di mana pada suatu titik mereka berinvestasi besar dan kemudian menuai hasilnya bertahun-tahun ke depan saat investasi mereka berbuah tanpa perlu lagi menghabiskan capex besar. Kinerja Amazon setelah investasi capex senilai 250 milyar dollar yang mencengangkan sejak pandemi Covid melanda adalah contoh yang baik. Yang menjadi rumit adalah perusahaan dengan persyaratan maintenance capex rutin yang besar, yang kemudian memakan sebagian besar arus kas yang dapat dikembalikan kepada pemilik. Bisnis jenis ini harus dihindari dalam banyak kasus. Adalah penting bagi investor untuk meningkatkan kesadaran dan mempelajari intensitas modal dari setiap perusahaan yang mereka pantau. Pada akhirnya, bisnis hebat dapat ditemukan di kedua sisi spektrum, dan kita harus dapat memutuskan pilihan sendiri.
Link study E&Y: https://cutt.ly/DrEmMel2
Semoga bermanfaat!
$TOTL $PBID $IPCC
$PBID
Open : 498
High : 500 ATH (600)
Low : 496 ATL (177)
High Low 52W : 600 418
Price Now : 498 (0.00%)
Freq : 91 (Low)
Avg20 Freq : 483
Likuiditas : Tidak Likuid 🔴
Volume : 3,078 (Low)
(haka 27.62% Haki 72.38%)
Value : 153.28 Juta
Money Flow : -68.61 Juta ❌
RMF to Value : -44.76%
Group chat $ARNA sudah full
Group Chat $PBID masih bisa tampung 10-11 orang lagi.
DM aja kalau mau join.
FREE.
Syarat join: ga boleh keluar grup.
Keluar grup = block
@Efendi1609 Oo.. begitu..
kalo boleh minta masukan, kalo compare dengan kondisi dividend nya $LPIN yg terakhir, apa itu kurang lebih sama dengan $MPMX dan $PBID?
ini minusnya di saya sudah lumayan, di atas 10%. apa sudah waktunya serok atau ada masukan lain?
$INCI
RUPS belum sudah declare deviden.
Mantab.
Contoh perusahaan Cash > Mark Cap.
Lucunya hanya 2,808 per May yg hold emiten ini.
Superb memang bursa 🤣
Pro
PBV 0.28
PER 5.58
Deviden Rutin
Net Income growth 38% YoY
Long Term Debt menurun moderat -0.6% QoQ
DER 0.13 (enteng abis man)
Cons
Operating cash flow minus saat ini dan de growth -405% QoQ
ROE cuma 5%
Pertumbuhan tergantung harga komoditi bahan bakunya.
Yield deviden di bawah 8%
Well santai aja di sini, toh harga stabil dalam waktu 3 tahun terakhir.
Lagi menunggu cash dari $PBID mayan DY di saya sudah 14.7%
Lagi menunggu hasil RUPS dari $CLPI nanti, harapan DY yg akan saya dapat di 13%.
Invest tenang, santai dan keep buying.
Ribet2 amat cari bagger 🤣