Volume
Avg volume
PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) bergerak di bidang usaha Perdagangan, pembangunan, dan Jasa. Khususnya Mekanikal dan Tehnik sipil Elektro. Saat ini usaha Perseroan yang dijalankan berfokus didalam bidang usaha jasa layanan pembangunan infrastruktur, trading, dan jasa. Perusahaan memperluas layanannya dengan menyediakan layanan yang dikelola untuk Telco Towers melalui anak perusahaannya, Telesys Indonesia.
Pagiii...yuk kepasar sy mau lihat toko yg baru diperbaiki $OASA $PMUI $MBMA Psgo Amin Baik Kopi Bcap Bksl, jangan lupa tengokin juga toko² yg kemarin. Semoga ada rejekinya disini. Main gorengan jangan serakah, lihat momentum, analisa kembali, fokus diri sendiri ga usah sibuk komentar negatif sm usaha org lain. Kadang perlu sabar utk hasil yg baik. 😊
Jika bermanfaat silahkan ikuti jika tdk silahkan skip dan out. Tuhan pasti memberikan rejeki secukupnya utk kita.
Tuhan memberkati kita semua😇
#selalubersyukur
#godisgood
alasan klasik kenapa WTE dari dulu belum berhasil:
PLN nggak mau beli listriknya. Harga mahal di atas semua jenis pembangkit, dan tidak ada alasan bagi mereka untuk membayar premium tsb.
tarif mahal karena tipping fee ditiadakan dan diinclude ke harga jual listrik?
komentar PLN: Mengelola sampah bukan kebijakan kami tapi pemda, kenapa kami yang harus bayar biayanya?
sudah ada peraturan permen?
komentar PLN: Peraturan bukan berarti kewajiban. dan di internal PLN sendiri ada kajian kelayakan yang lebih menentukan daripada permen. karena PLN bertanggungjawab ke shareholder, bukan ke permen.
tarif memang mahal, tapi kan disubsidi pemerintah?
komentar PLN: janji subsidi di depan, belum tentu realisasi. karena DPR punya alasan kuat untuk menolak subsidi. yaitu, subsidi itu untuk rakyat kecil, bukan untuk korporasi. ujung'ujungnya, PLN yang menanggung beban tarif mahal
kan listrik WTE mengusung konsep sustainability yg bisa dijual premium ke market?
Komentar PLN: Pelanggan premium tidak menganggap listrik dari WTE adalah green, sehingga tidak mau bayar harga premium untuknya.
-----------
selama belum ada breakthrough, WTE akan jalan di tempat. aturan tarif yang menarik untuk developer sudah dicoba dan hasilnya sama dengan di atas.
jika mau WTE berhasil, gunakan langkah berikut:
1. pengelolaan sampah diset full swasta. revenue nya dari konsumen. konsumen dipaksa untuk membayar jasa pengelolaan sampah. semakin sampahnya ngacak, biaya pengelolaan semakin besar. shg pelanggan dipaksa sorting dari hulu agar nggk terkena biaya besar
2. peraturan tentang sampah sangat diperketat. buang sampah sembarangan kena denda besar. sehingga konsumen dipaksa untuk subscribe ke perusahaan pengelolaan sampah.
3. peraturan tentang TPA sangat diperketat. pengelola sampah yg membuang sampah ke TPA dikenai pajak besar. sehingga pengelola sampah dipaksa untuk recycle dan mengolahnya menjadi energi
4. pengelola sampah punya revenue stream utama dari konsumen dan tambahannya melalui penjualan energi. karena penjualan energi merupakan side revenue, maka tarifnya bisa murah, shg PLN mau beli krn murni keekonomian, bukan karena mandat permen.
----------
dari ilustrasi di atas, yg lebih dibutuhkan agar WTE bisa sustain adalah bukan tarif, melainkan peraturan yg:
1. memprivatisasi pengelolaan sampah
2. pajak tinggi / denda bagi yg tidak mengelola sampah dengan benar
otomatis WTE akan berkembang dan sustain.
sebelum itu, perusahaan WTE seperti $TOBA dan $OASA akan menarik di atas kertas dan story ke depan, tapi keberhasilan masih big question mark.
@IndraWijayanto9123 BCI dikasih hati minta jantung, tapi tetep udah tahu track record kok $OASA masih percaya BCI malah nambah DP 😂
Ibarat ada temen ajakin kerjasama usaha kita trf DP, eh usahanya gk jadi dan temen kita bilang mau balikin uangnya 6 bulan lagi. Hbs 6 bulan bukannya dibalikin minta perpanjangan waktu 4 bulan lagi. Hbs itu masih belum dibalikin malah temen kita pakai janji manis nanti katanya dia mau nyariin proyek usaha yg lebih bagus lgi dan minta kita nambah DP lagi. Kayak gtu masih dipercaya dan kirim uang lagi. Ya kita juga salah kok masih naif percaya ama temen kita, suruh balikin duit aja masih gk bisa dipercaya 😂
saham ini sungguh sampah
right issue 10:167
dapat duit malah nyari vendor buat kerjasama proyek, oasa DP vendor 145M, eh batal vendor gak bisa ngembaliin minta tempo 1thn lebih, skrg vendor minta tambah yang 75M dengan janji oasa akan dicarikan proyek strategis minta tempo 24bulan.
gila gak tuh?? padahal kalo dimasukkan obligasi atau bond aja dapat tuh 5â„…bunga. ini malah mau titip uang 4thn tnpa bunga.. company kok gak punya decision bikin usaha beneran.
lapkeu isinya kerjasama dengan vendor abcde, batal, vendor minta tempo balikin duit. hahaha PT terlawak
btw ini kondang repo ya si vendor bci=bull??
jauhi aja ini saham. company 67org mau pimpin WTE?? urusin aja vendor2 itu
$OASA
$TOBA
IDXChannel - PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) terus berupaya memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri waste-to-energy (WTE) di Indonesia.
Hal tersebut ditegaskan manajemen Perseroan, dalam pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang baru saja digelar di Jakarta, Ju...
www.idxchannel.com
Perpres sampah selesai akhir bulan ini. Harga listrik naik jadi 20c dan tipping fee dihapus. Danantara menjadi lead untuk proyek WTE, termasuk untuk permodalan. PLN melakukan FS. Ijin disentralisasi di KESDM. Pemerintah akan subsidi biaya listrik yang lebih tinggi.
Tapi tanpa tipping fee, 20c tidak cukup untuk membuat WTE menjadi profitable. Jadi apakah proyek WTE di Indonesia akan mangkrak lagi?
Banyak yang bertanya mengapa saya invest di $TOBA, bukan $OASA. Jawaban saya adalah kunci untuk berhasil di proyek WTE adalah untuk mengamankan feedstock yang cukup dan berkalori tinggi (sudah disortir). Kalo anda tidak control feed in nya, bagaimana proyek WTE anda bisa jalan? Kalo pemain WTE lainnya yang tidak punya integrated platform, masa mau berharap kepada Pemda untuk ngirim feed?
Di TOBA, mereka punya ARAH yang sudah bergerak di waste management jadi secara supply akan aman dibandingkan kompetitor lain yang hanya membangun proyek WTE.
Prediksi saya dengan adanya Perpres Sampah, mayoritas proyek WTE mangkrak akan tetap mangkrak. Yang berhasil hanya beberapa 3-4 lokasi dan itu perlu di dukung oleh platform integrated waste management seperti milik TOBA. Nanti setelah pilot project di 3-4 kota ini berhasil, barusan akan direplikasi ke 40 kota lainnya di seluruh Indonesia.
Dalam 5-10 tahun, waste management akan menjadi salah satu industri yang sangat hot. Yang kerjain TOBA, Yang modalin Danantara. Partai biru akan menjadi tameng politiknya.
Disclaimer on: Opini menentukan posisi. Posisi menentukan prestasi.