Volume
Avg volume
PT Mulia Industrindo, Tbk. didirikan pada tanggal 5 November 1986 sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan atas hasil produksi entitas anak. Perseroan terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta pada tanggal 17 Januari 1994. PT Mulia Industrindo, Tbk. semula mempunyai 2 entitas anak, PT Muliaglass dan PT Muliakeramik Indahraya. Pada bulan Oktober 2017, Perseroan menjual seluruh kepemilikannya di PT Muliakeramik Indahraya kepada PT Eka Gunatama Mandiri, sebuah perusahaan terafiliasi. Aksi korporasi ini dilakukan untuk mendukung rencana Perseroan untuk memperbaiki dan meningkatkan posisi keuangannya sebagai perusahaan publ... Read More
$MARK punten, coba bahas teknikalnya MARK hari ini ya 7 mei.
1D⏰
RSI: 40 (oversold, tapi belum reversal)
Stochastic: 23 (oversold juga, ada potensi naik)
MACD: Masih bearish
Volume: Melemah waktu turun ke 800
Chart patternnya, lower highs, trend masih agak turun, tapi udah deket support kuat, mungkin bisa jadi mantul
4H⏰
RSI: 38,7 (masuk zona oversold)
Stochastic: Mulai bullish
MACD: Histogram mulai hijau, sinyal awal reversal kah?🤩
Chart patternnya, descending triangle, potensi breakout kalau konsolidasi selesai
1H⏰
RSI: 47,7 (netral, agak turun)
Stochastic: 17,3 (oversold, siap naik)
MACD: Divergensi bullish, tanda2 sinyal pantulan?
Chart patternya, harga lagi konsolidasi, masih nunggu arah breakout
15M⏰
RSI: 45,3 (netral)
Stochastic: Bullish (udah crossing)
MACD: Hijau, wangi2 sinyal naik
Chart patternnya, flat range, siap nunggu breakout? 😋
🔹Support/resistance area kalo dari gabungannya
Support: 800, 795, 780, 760, 740
Resistance: 836, 857, 880–898
Zona Diskon: 800, 795, 760, 740
Zona Premium: 836–857, 880–898
Jangan lupaa maiainin strategi buy on dips, sell on rallies, jangan lupa juga selalu pake konfirmasi.. jangan grabak grubuk kaya saya 🙈
‼️‼️Disclaimer, DYOR yah ‼️‼️
🔹 Harga gak akan bener 100% valid. Bisa diatas/dibawah yang ku cek, Jadi, analisa pribadi masing-masing lagi yo. Karena tiap orang pasti punya hasil yang beda🔹
Ada saran / masukan? 🤗🥂
Randomtag $SMIL $MLIA
$MLIA Q1 2025: Laba Makin Anjlok
PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) adalah salah satu contoh perusahaan industri tua yang setia pada jalur konservatif dan fokus pada satu inti bisnis. Berdiri sejak 1986, perusahaan ini mulai beroperasi komersial pada 1990 dan melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 1993. Sejak IPO dan dua kali rights issue (1995 dan 1996), MLIA tidak pernah lagi menambah modal melalui pasar modal. Total saham beredar masih tetap 6,615 miliar lembar per 31 Maret 2025. Ini menjadikan struktur kepemilikannya stabil dan bebas dari efek dilusi. Dari sisi tata kelola, jajaran direksi dan komisaris juga tidak banyak berubah. Direksi masih diisi oleh nama-nama dari keluarga Tjandranegara, sementara komisaris utamanya adalah Osman Sitorus yang juga merangkap ketua komite audit. Bahkan karyawan tetap pun menurun tipis menjadi 3.111 orang (turun dari 3.134), bisa jadi karena efisiensi, tapi juga bisa menandakan restrukturisasi diam-diam di dalam. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
MLIA sebenarnya hanyalah perusahaan induk, karena operasional bisnis sesungguhnya ada di anak usaha tunggal: PT Muliaglass (MGL) di Cikarang, yang memproduksi kaca lembaran, kaca pengaman, botol kemasan, dan glass block. MGL menyumbang 99,99% dari seluruh aset grup, dan bisa dibilang MLIA hidup dari napas MGL. Total aset sebelum eliminasi anak usaha ini naik dari Rp6,97 Triliun menjadi Rp7,11 Triliun (+2,1% QoQ). Kalau dibilang MLIA ini bisnis yang bergantung pada satu anak usaha, memang iya, tapi anak usaha ini sangat kapital-intensif dan menjadi motor utama kinerja grup.
Namun meskipun aset dan posisi struktur terlihat kokoh, performa operasional MLIA pada Q1 2025 tidak bisa dibilang sehat. Pendapatan MLIA turun dari Rp1,07 Triliun menjadi Rp991 Miliar (-7,6% YoY), sementara beban pokok naik dari Rp800 Miliar ke Rp815 Miliar (+1,8% YoY). Margin laba kotor rontok dari 25,3% ke hanya 17,8%, tanda tekanan berat dari sisi efisiensi produksi. Biaya bahan bakar naik 7,2% jadi Rp205 Miliar, gaji pabrik Rp56 Miliar, dan depresiasi Rp77 Miliar. Yang lebih aneh, barang pecah di beban umum naik 5 kali lipat dari Rp1,3 Miliar ke Rp7,3 Miliar, artinya ada masalah handling, kontrol kualitas, atau logistik yang tak terlihat di permukaan.
Laba bersih anjlok tajam dari Rp105 Miliar jadi Rp27 Miliar (-74%), tapi anehnya manajemen tetap membayar dividen tunai penuh Rp99 Miliar, sesuai keputusan RUPS Mei 2024. Memang komitmen terhadap pemegang saham tinggi, tapi ini juga bisa memberatkan arus kas jika tren laba tidak segera pulih. Walaupun begitu, arus kas operasional justru naik signifikan menjadi Rp150 Miliar dari sebelumnya Rp70 Miliar. Artinya, perusahaan masih punya kemampuan menarik kas dari pelanggan lebih baik dibanding tahun lalu. Sayangnya, arus kas investasi tercatat negatif Rp164 Miliar karena belanja modal dan pembelian mesin, sehingga kas bersih akhir periode justru turun. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi neraca, MLIA masih sangat konservatif. Total aset mencapai Rp7,05 Triliun, turun tipis dari Rp7,2 Triliun. Kas tercatat Rp657 Miliar, sebagian besar dalam bentuk USD (sekitar 52%), mencerminkan kehati-hatian menghadapi risiko nilai tukar. Piutang turun drastis dari Rp696 Miliar ke Rp593 Miliar, kemungkinan karena penurunan penjualan. Namun yang perlu dicatat, rasio piutang macet sangat rendah, hanya Rp311 juta, dan tidak ada masalah kolektibilitas besar. Persediaan naik tipis jadi Rp1,03 Triliun, dengan mayoritas berupa barang jadi (64,6%). Ini bisa sinyal bahwa barang menumpuk di gudang karena penjualan yang tidak terlalu lancar. Total aset tetap Rp4,63 Triliun masih stabil, sebagian besar berasal dari mesin dan bangunan.
Utangnya pun masih terkendali. Total liabilitas Rp1,82 Triliun, yang terdiri dari utang jangka pendek Rp1,02 Triliun dan utang jangka panjang Rp798 Miliar. Utang bank jangka pendek Rp188 Miliar dan jangka panjang Rp525 Miliar. Beban bunga turun 20% YoY, menandakan efisiensi dalam manajemen pinjaman. Beban keuangan Rp15,8 Miliar, dan seluruh pinjaman dijamin aset tetap berupa tanah dan mesin. Risiko valas juga relatif aman karena total aset dalam USD lebih besar dari liabilitas USD—aset bersih valas MLIA di atas Rp600 Miliar.
Dari sisi segmen usaha, MLIA terbagi jadi tiga: kaca lembaran menyumbang 56% revenue, botol kemasan + glass block sekitar 37%, sisanya kaca pengaman. Secara geografis, 58% penjualan masih dari pasar domestik, sisanya tersebar ke Asia, Amerika, Eropa, Australia, dan Afrika. Ini menunjukkan bahwa MLIA cukup kuat dalam pasar ekspor dan punya ketergantungan yang lebih rendah pada market dalam negeri dibanding perusahaan sejenis.
MLIA adalah perusahaan yang defensif, konservatif, dan relatif transparan (baik dalam produk maupun tata kelola). Namun tekanan margin yang muncul dari kenaikan biaya dan anjloknya laba bersih dalam satu kuartal ini menunjukkan bahwa bisnis kaca bukan bisnis yang bisa dikelola dengan autopilot. Butuh perhatian ekstra pada efisiensi logistik, kontrol kualitas, dan manajemen produksi jika MLIA ingin mengembalikan margin ke level historisnya. Apalagi mereka sudah belanja cukup besar untuk aset tetap dan uang muka mesin baru, sehingga investor akan menanti apakah investasi ini bisa mendongkrak revenue atau hanya menambah beban depresiasi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi, MLIA ini bukan saham yang seksi, tapi tetap layak diamati. Mereka punya fondasi yang kuat, tetapi kalau tak hati-hati dalam menjaga profitabilitas, bisa pelan-pelan tergilas oleh efisiensi dan strategi kompetitor yang lebih tajam.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$MLIA
Pesakitan bgt, kualitasnya menurun
banyak loss cost karena NG di prosesnya,
wajar minus banyak,
Gak perform,
#YTTA
Saham $MLIA
Mulia Industrindo Tbk (Industrials - Building Products & Fixtures)
14 Apr 2025
Opening harga : 282
High harga : 284 (0.71%)
dan Low harga : 274 (2.92%) -> ( Don't Break )
Harga sekarang : 280 (-0.71%)
saham ini kecil kemungkinan untuk mengalami penurunan dari Low hari ini,
krn low hari ini tidak berhasil menembus L5 : 268, L10 : 268 dan L20 : 268
ANALISA VOLUME:
Volume hari ini sebanyak 29,370 Lot(Tinggi), atau 1.09x dari rata2 Volume 20 Hari (Break Out),
Value Transaksi hari ini Rp. 820.40Jt
Dgn Money InFlow Rp.+265.48Jt
Saham ini Tidak Likuid dgn ATR 3.52 (Moderate).
Frekuansi transaksi Hari ini sebanyak 336, dimana rata2 Frequensi 20 hari sebanyak 156
ANALISA NBSA:
Hari ini Asing
melakukan Pembelian Rp. 170.39 Juta (Big Accum),
5 hari terahir Asing
melakukan Pembelian Rp. 875.78 Juta,
10 hari terahir Asing
melakukan Pembelian Rp. 1.60 Milyar,
20 hari terahir Asing
melakukan Pembelian Rp. 2.43 Milyar.
ANALISA FUNDAMENTAL :
Record Board : Utama
Market Cap : Rp. 1.85 Trilyun
Book Value : Rp. 767
Price to BV : 0.37 X Murah (✅)
E P S : Rp. 53.12
P E R : Rp. 5.27 Murah (✅)
N A V : Rp. 774 Murah (✅)
Oprt. Profit : -37.99 % Turun (❌)
Net Profit : -37.99 % Turun (❌)
Revenue : -6.66 % Turun (❌)
Div. Yield : 4.55 % (✅)
Max Buy : 265 Lot / ( Rp. 7.42Jt )
ATR : 3.52 % (Moderate)
Likuiditas : Tidak Likuid
Buy Power : 66.18 %
Sell Power : 33.82 %
Volume : 29,370 || V20x : 1.09
STRATEGI TRADING:
1. One Shoot
Strategi one shoot ini, kita langsung beli saham dalam jumlah besar sesuai lot yang disarankan, dan apabila harga turun kita bisa menjaga modal kita dgn cara cutloss, jadi walau harga terus turun posisi modal kita sudah aman dari turunnya harga.
Buy Range : 276 - 282
Cutloss : 270 (-3.57 %)
Target 1 : 292 (4.29 %)
Target 2 : 300 (7.14 %)
Target LT : 322 (15.00 %)
2. Average Down
Strategi Average Down ini, kita membeli saham dgn cara dicicil sesuai dgn harga dan lot yang disarankan, jadi pembelian kita bertahap tidak langsung sekaligus pembelian. dan target harga bisa berubah sesuai rata-rata harga yang kita punya namun persentase target tetap.
System ini mempunyai kelemahan yaitu tidak ada Cutloss, sehingga apabila harga turun terus kita rawan sangkut. jadi disarankan apabila ingin menggunakan strategi ini pastikan saham yang akan kita beli memiliki Fundamental yang bagus dan Valuasi yang murah serta likuid.
Buy Range : 276 - 282 -> 14 lot, or 0.39Jt
Avg Down 1 : 272 (2.94) -> 14 lot, or 0.38Jt
Avg Down 2 : 264 (3.03) -> 26 lot, or 0.69Jt
Avg Down 3 : 256 (3.13) -> 46 lot, or 1.18Jt
Avg Down 4 : 248 (3.23) -> 80 lot, or 1.98Jt
Avg Down 5 : 240 (3.33) -> 117 lot, or 2.81Jt
👨🏻💻This Analysis created by Artificial Intelligence
#Disclaimer On (15-04-2025)
DISCLAIMER!!
1. Ini adalah Analisa berdasarkan system trading base on Artificial Intelligence yang saya buat, dan ini hanya sebuah analisa bukan ajakan membeli atau menjual, keputusan membeli dan menjual tetap ditangan Anda.
2. Gunakan system trading ONE SHOOT untuk saham valuasi mahal, Arus Kas negatif (Merugi), banyak hutang dan Management perusahaan bermasalah.
3. Gunakan system Trading AVERAGE DOWN Untuk saham Valuasi Murah, Cash Flow Positif (Untung), Hutang Kecil dan Management perusahaan Sehat.
4. Memilih Strategi trading (One Shoot or Average Down) ada di tangan anda, cek Fundamental (EPS dll) perusahaan sebelum memutuskan.
5. Lakukan analisa kembali informasi yang kami berikan sesuai analisa masing - masing.
6. Trading dan Investasi Saham memiliki potensi untung dan rugi, Manage your Own Risk.
7. Ingat tidak ada yang bisa menjamin keuntungan ataupun kerugian dalam dunia investasi atau trading saham.
8. Analisa kami bisa benar dan juga tentunya bisa salah, Ingat!! Market Always Right.
9. ingat!! Ingat!! Ingat!! apabila sebuah saham ramai NEWS POSITIF, itu artinya ada yang lagi butuh EXIT LIQUIDITY.
10. Jangan terlalu GREEDY atau terlalu FEAR dan Jangan lupa selalu bersyukur.
1/7
Saham Menarik?
Di tengah koreksi pasar yang bikin investor nyangkut berjamaah, beberapa saham diam-diam menyimpan potensi menarik kalau dilihat dari angka-angka dasarnya. Misalnya RALS, meskipun harganya jeblok -5.68%, valuasinya murah banget dengan PBV cuma 0.55 dan PER 6.28. Dividen yield-nya juga nggak main-main, tembus 14.20%. Laba bersih masih stabil di 314 miliar dan FCF-nya positif 551 miliar. Pertumbuhan laba +4.56% dan FCF +14.59%, sedangkan Net Debt -2.17 triliun artinya kas-nya lebih gede dari utang. Memang utang naik +11.22%, tapi secara keseluruhan masih masuk akal. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Lanjut ke PRDA, saham lab kesehatan ini juga tampil solid meski harganya turun -6.18%. PBV 0.92 dan PER 8.43 masih tergolong murah, plus dividen yield 6.41%. Laba bersih 270 miliar, Net Debt malah -735 miliar alias kelebihan kas. FCF positif 339 miliar, pertumbuhan laba +3.97% dan FCF +21.52%, sementara utang turun -3.26%. PRDA ini cocok buat yang cari saham defensif dan stabil di tengah gejolak pasar.
Kalau mau yang yield-nya brutal, ada MBAP dengan dividen yield 19.68%, PBV 0.60, dan PER 5.90. Laba 303 miliar, FCF 201 miliar, dan FCF Growth meledak +771.88%. Tapi ya, ada harga yang harus dibayar: laba bersih turun -6.64% dan utang meledak +3.025%. Walau Net Debt-nya masih aman di -1.91 triliun, lonjakan utang ini jelas bikin waspada.
MLIA juga nggak bisa diabaikan. Harganya turun -6.80%, tapi PBV 0.34 dan PER 5.83 bikin dia kelihatan murah. Dividen yield 5.10%, FCF 262 miliar, dan pertumbuhan FCF +26.11%. Tapi, laba bersihnya jeblok -44.71%. Neraca masih sehat, Net Debt cuma 50 miliar, tapi jelas performa operasionalnya butuh perhatian.
Buat pecinta sektor keuangan, BTPN bisa jadi opsi. PBV 0.43 dan PER 6.89 bikin valuasinya menarik, dan meskipun dividen yield-nya kecil di 2.22%, laba bersih mereka 2.81 triliun dan FCF 6.49 triliun. Growth laba +19.28% dan FCF +20.90%. Sayangnya, Net Debt-nya tinggi di 39.63 triliun dan utangnya naik +24.12%, tapi secara operasional mereka solid.
Nggak berhenti di situ, ada juga SDRA yang walau turun -3.91% dan punya Net Debt 8.18 triliun, PBV-nya cuma 0.37 dan PER 8.24. Dividen yield-nya tinggi 7.36%, FCF 875 miliar, dan utang mulai ditekan dengan Debt Growth -1.95%. Memang laba turun -26.04%, tapi FCF masih tumbuh +0.61%, yang artinya bisnisnya tetap menghasilkan uang.
Kalau suka saham yang udah legendaris, DLTA bisa dilirik. Dividen yield-nya ngeri: 13.64%, dengan PER 10.67. Laba 144 miliar, FCF 154 miliar, dan Net Debt -606 miliar alias full cash. Meski laba dan FCF-nya menurun masing-masing -29.85% dan -8.01%, mereka tetap rajin bagi dividen dari dana yang melimpah. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Satu lagi yang menarik adalah CAMP, dengan PBV 0.89 dan PER 8.54. Dividen yield-nya 12.99%, Net Income 97 miliar, FCF 20 miliar, dan Net Debt -150 miliar. Laba memang turun -23.79% dan FCF -56.57%, tapi setidaknya dari sisi balance sheet dan yield, masih layak dipertimbangkan.
Jadi, di tengah situasi pasar yang lagi memble, ada beberapa nama yang pantas dimasukkan ke daftar pantauan. $RALS dan PRDA adalah kombinasi valuasi murah, dividen menarik, dan arus kas solid. MBAP cocok buat yang tahan mental dan lapar yield. $MLIA dan BTPN punya potensi tapi perlu hati-hati di sisi operasional dan leverage. Sedangkan $SDRA, DLTA, dan CAMP bisa jadi pilihan buat yang cari dividen gede dan posisi kas sehat. Tinggal sesuaikan aja sama profil risiko dan gaya masing-masing.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/2
$MLIA luar biasa.. Itulah kenapa di bursa $IHSG tidak boleh terlalu baik beli di harga biasa.. Kalau mau beli harus di harga super diskon biar untungnya juga besar . 👏🏼 Dari harga kita rasa murah, pastikan diskon lagi 20% ++ baru beli...
MLIA - PT. Mulia Industrindo Tbk Rp 296 -4 (-1,00%) Info Selengkapnya! JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau pergerakan saham PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) karena pola transaksi saham di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan T...
idnfinancials.com
$MLIA
Kebijakan HGBT baru, Gas Bumi untuk bahan bakar di set ke $7.
naik $1 dari kebijakan sebelumnya, yaitu $6. naik 17%
ada potensi kenaikan beban pokok, jika memang sebelumnya MLIA memang dapat diharga $6.
tag bisnis terkait : $ARNA $SAMF
https://cutt.ly/brrYFjMx
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) tetap dilanjutkan di tahun ini. Presiden Prabowo Subianto pun sudah memutuskan untuk melanjutkan kebijakan tersebut.
"HGBT udah diputuskan rapat dipimpin presiden dilanjutkan pada 7 sektor yang masuk list penerima manfaat, plus perusahaan industri yang ada di kawasan industri dan kawasan industri berbasis manufaktur, itu sudah diputuskan," katanya di kantor Kemenperin, Rabu (26/2/2025).
Ia pun mengungkapkan alasan kenapa hingga kini kebijakan tersebut belum juga dilaksanakan.
"Memang sekarang belum karena Perpresnya belum terbit, kita akan berkoordinasi dengan ESDM, Mensesneg agar penerbitan Perpres bisa segera dilakukan," ujar Agus.
Keputusan untuk melanjutkan HGBT hanya tinggal menunggu waktu keputusan dari Presiden dan regulasi resminya.
"Ratas udah ada, keputusan udah ada, Sebagai pembantu presiden kita semua harus melaksanakan dengan baik keputusan yang dipimpin presiden," ujar Agus.
$PGAS $MLIA $ARNA