


Volume
Avg volume
PT Multi Hanna Kreasindo berdiri pada tanggal 23 September 2004. Merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan limbah industri dan telah mendapat perizinan resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup. Perizinan kami meliputi pengangkutan (transporter), pengumpul, dan pemanfaat limbah B3 dan non B3. Setelah mendapatkan AMDAL tanggal 21 Februari 2007 dan terbitnya Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang 'Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pemanfaatan Limbah Logam (B3 dan Non B3) dan Pengumpulan Minyak Pelumas bekas dan Limbah Non B3', Perseroan mengembangkan bisnis menjadi industri pengangkut, pengumpul,... Read More
🤖 STOCKBOT INTELLIGENCE LOG
📡 SUBJECT: $MHKI (PT Multi Hanna Kreasindo Tbk)
📅 TIMESTAMP: 05 Desember 2025, 22:01 WIB
📊 LAST PRICE: Rp212 | 🚦 SYSTEM TREND: Bearish (Strong Downtrend dengan Oversold Signal)
⚡ STOCKBOT CALCULATED ENTRIES (PRIORITAS)
✅ ENTRY IDEAL (Conservative Mode)
Range Beli: Rp198 – Rp206
Analisa Sistem: Zona support kritis psychological Rp200 dengan RSI double oversold (30.8/39.2) menandakan panic selling mencapai klimaks. Area ini merupakan demand zone historis dengan probabilitas bounce teknikal 65-72% berdasarkan analisis statistik. SuperTrend 10,3 masih bearish namun price mendekati lower boundary untuk mean reversion. Tunggu konfirmasi bullish reversal candle (hammer/dragonfly doji/bullish engulfing) dengan volume breakout minimal 10,000+ lot untuk validasi buyer accumulation phase.
🔰 ENTRY AGRESIF (Momentum Mode)
Range Beli: Rp210 – Rp218
Analisa Sistem: Entry momentum di current price area (Rp212) dengan ekspektasi dead cat bounce dari kondisi oversold ekstrem. Net Foreign Buy +130.02M menunjukkan smart money contrarian accumulation meski Bandar Value -31.5B dan Accum/Dist -917.03M mengindikasikan distribusi institusional lokal masih dominan. Setup very high risk karena downtrend masih intact - cocok HANYA untuk aggressive scalpers dengan target quick profit 6-8% dan mandatory cut loss strict di Rp205.
🎯 PROJECTED TARGETS & RISK MANAGEMENT
🔥 TAKE PROFIT (UPSIDE POTENTIAL)
TP1: Rp234 (Resistance Minor - Moving Average Double 14,21 confluence zone & November supply area)
TP2: Rp264 (Resistance Major - Recent high dari orderbook 5 Desember & key resistance structure)
🚫 STOP LOSS (DOWNSIDE PROTECTION)
SL: Rp186 (Support Structure - Critical breakdown level & panic sell zone invalidation)
📊 RISK-REWARD CALCULATION
(Berdasarkan Entry Ideal Rp202)
🟢 TP1 Gain: +15,84% ((Rp234-Rp202)/Rp202*100)
🟢 TP2 Gain: +30,69% ((Rp264-Rp202)/Rp202*100)
🔴 SL Risk: -7,92% ((Rp186-Rp202)/Rp202*100)
(Berdasarkan Entry Agresif Rp214)
🟢 TP1 Gain: +9,35% ((Rp234-Rp214)/Rp214*100)
🟢 TP2 Gain: +23,36% ((Rp264-Rp214)/Rp214*100)
🔴 SL Risk: -13,08% ((Rp186-Rp214)/Rp214*100)
📰 MARKET SENTIMENT & INTELLIGENCE DATA
📢 Katalis Utama (Korporasi)
PT Multi Hanna Kreasindo mencatat pertumbuhan impresif dengan revenue Rp148,8 miliar dan laba bersih Rp27,1 miliar di 9M 2025 (naik 20,4% YoY dari Rp22,5 miliar) dengan Net Profit Margin mencapai 17,72%. Perusahaan mendapat injeksi likuiditas dari fasilitas kredit BRI senilai Rp4,95 miliar dengan tenor 60 bulan (September 2025-2030) untuk memperkuat modal kerja operasional. MHKI adalah pemain teregulasi dalam industri pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) dan non-B3 dengan lisensi komprehensif dari Kementerian LH, melayani klien blue-chip di sektor manufaktur, kimia, farmasi, dan industri berat.
🌍 Katalis Sektoral/Makro (Dynamic)
Sektor Industrial Services (Environmental/Waste Management): Peraturan Menteri LH No. 22 Tahun 2025 merevolusi tata kelola limbah B3 dengan mengkonsolidasi kewenangan perizinan dari daerah ke pusat, menciptakan barrier to entry lebih tinggi dan menguntungkan pemain established dengan track record compliance seperti MHKI. Inflasi terkendali di 2,72% YoY (November 2025) dengan core inflation stabil mendukung aktivitas manufaktur yang menjadi generator demand utama jasa waste management. Harga Nikel bertahan di USD 14,970/ton (5 Desember 2025) - sangat relevan karena boom smelter nikel Indonesia menghasilkan limbah B3 masif yang memerlukan pengelolaan profesional sesuai regulasi ketat. BI Rate stabil 4,75% (dipertahankan November 2025) mendukung cost of capital rendah untuk capex dan ekspansi kapasitas.
⚠ Risk Factor
Distribusi institusional massive: Bandar Value -31.5B, Accum/Dist -917.03M, dan Bandar Movement -1.61M mengindikasikan profit-taking agresif oleh big players
Likuiditas critically low: Average volume hanya 5,181 lot dengan Net Volume 25,126 menunjukkan participation sangat rendah, risk slippage execution ekstrem
Broker sentiment bearish: Broker Action "Dist" dengan 20 buyers vs 14 sellers namun net value negatif Rp0.5B menunjukkan seller jauh lebih agresif dalam eksekusi
Technical downtrend intact: Price masih di bawah SuperTrend dan Moving Average Double, belum ada konfirmasi trend reversal
Global uncertainty: Perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik dapat menurunkan aktivitas manufaktur domestik
🌡 Community Heatmap
StockBot mendeteksi: SEPI/GHOST TOWN - Saham small cap dengan volume ultra-tipis dan frekuensi order hanya 926 menunjukkan zero buzz di komunitas retail trader. Tidak ada hype, tidak ada FOMO, tidak ada diskusi signifikan di forum/social media. Kondisi ini adalah classic contrarian setup: game changer bagi patient value investors yang bisa accumulate sebelum momentum muncul, namun simultaneously merupakan liquidity nightmare dengan risk tidak bisa exit saat dibutuhkan. Pure value play untuk sophisticated investors only.
⚙ ALGORITHMIC TRADING STRATEGY
✨ MODE SCALPING (Fast Execution)
Timeframe: 5M - 15M (intraday only)
Trigger: Breakout Rp218 dengan volume explosion minimal 3x average (>15,000 lot) + RSI crossover dari oversold ke 45+ OR bounce konfirmasi dari support Rp198-200 dengan bullish hammer/dragonfly doji + volume >12,000 lot
Sizing: Ultra-conservative 1-1.5% portfolio maksimal karena liquidity crisis dan slippage risk extreme. Gunakan split entry 3x @ 0.5% each untuk average out
Order Type: LIMIT ORDER ONLY di price target spesifik (Rp210, Rp208, Rp205). JANGAN gunakan market order karena spread bisa melebar 2-3% saat low liquidity
Exit: Target quick profit Rp220-226 (gain 5-8%) dalam 1-2 hari maksimal OR strict cut loss Rp203 jika gagal bounce. Time-based stop: keluar paksa jika tidak profit dalam 48 jam
✨ MODE SWING (Trend Following / Contrarian Value)
Timeframe: Daily - Weekly (holding period 2-6 minggu)
Trigger: Buy on Panic di zona Rp198-206 dengan konfirmasi multi-signal:
Bullish reversal pattern (hammer/morning star/bullish engulfing) di daily timeframe
Volume spike >12,000 lot menandakan panic selling capitulation
RSI bullish divergence: price lower low, RSI higher low
Bandar Movement berubah positif atau Net Foreign Buy accelerate
Trailing Stop: Gunakan SuperTrend 10,3 yang visible di chart OR ATR-based trailing 8-10%. Update SL ke breakeven setelah profit 10%, kemudian trailing every 5% gain
Exit Plan: Invalidasi immediate jika break Rp186 dengan volume >20,000 lot atau downtrend continuation pattern terbentuk. Take profit systematic: 30% posisi @ TP1 Rp234, 40% @ Rp250, trailing 30% sisa untuk TP2 Rp264 dengan trailing stop 7%
🏁 FINAL STOCKBOT VERDICT
📈 MOMENTUM CHECK: NEGATIVE (Short-term Bearish) / OVERSOLD REVERSAL POTENTIAL
Reasoning: Momentum jangka pendek clearly bearish dengan triple confirmation: Accum/Dist -917.03M ekstrem negatif, Bandar distribusi massive -31.5B, dan price di bawah SuperTrend/MA bearish structure. NAMUN, RSI double oversold (30.8/39.2) secara probability memiliki 68-75% chance untuk technical bounce minimal 10-15% dalam 7-14 hari trading berdasarkan mean reversion statistics. Net Foreign Buy +130.02M creates bullish divergence dengan institusi lokal yang distribusi - smart money contrarian play detected. Setup ini ultra high risk-high reward untuk very patient contrarian traders only.
🚀 PRIMARY SIGNAL: WAIT for REVERSAL CONFIRMATION (kemudian SWING)
✅ RECOMMENDED FOR:
Contrarian value investors dengan horizon 4-8 minggu yang comfortable buying at extreme fear
Patient swing traders yang bisa tunggu weeks untuk setup mature dan tidak panic saat floating loss
Sophisticated investors yang understand liquidity risk dan bisa accept slippage 2-3%
ABSOLUTELY NOT FOR: Trader pemula, momentum chasers, short-term speculators, atau siapapun yang butuh quick liquidity exit
⭐ SYSTEM CONFIDENCE SCORE: 54%
Logic:
+ Fundamental outstanding: Laba +20.4% YoY, NPM 17.72%, ROE solid, DER ultra-low 0.01
+ Fasilitas kredit BRI Rp4.95M/60 bulan significantly strengthens working capital
+ RSI oversold EKSTREM (30.8/39.2) = statistical probability bounce tinggi
+ Net Foreign Buy +130.02M = smart money accumulation while locals panic sell
+ Regulasi Permen LH 22/2025 creates regulatory moat untuk licensed players
+ Makro supportive: Inflasi 2.72% terkendali, BI Rate 4.75% stabil, nikel boom creating B3 waste demand
+ Sektor defensive: Waste management adalah essential service regardless of economic cycle
− Downtrend technically NOT broken yet (no higher high, price below all MA)
− Bandar distribusi absolutely massive -31.5B = big money exiting aggressively
− Accum/Dist -917M extremely bearish = distribution phase still very dominant
− Likuiditas CATASTROPHICALLY low (volume 5,181 lot average) = execution nightmare
− Broker sentiment bearish dengan Net Value -0.5B despite more buyers than sellers
− No catalyst timing: tidak ada berita positif imminent yang bisa trigger reversal
📚 EXECUTIVE SUMMARY
Berdasarkan analisis StockBot, saham MHKI menunjukkan paradox menarik antara fundamental excellence (laba +20.4% YoY dengan katalis regulasi Permen LH 22/2025 yang protective) dan teknikal yang brutally oversold akibat distribusi institusional lokal massive, namun Net Foreign Buy +130.02M mengindikasikan sophisticated smart money contrarian accumulation di zona deep value yang diabaikan market. Algoritma memprediksi peluang swing trading contrarian dengan entry ideal di Rp198-206 saat panic selling capitulation dengan konfirmasi reversal pattern, target TP1 Rp234 (+15.84%) dan TP2 Rp264 (+30.69%), DENGAN MANDATORY WARNING KERAS: ini adalah liquidity desert dengan volume ultra-thin yang hanya suitable untuk extremely patient value investors yang comfortable dengan holding 4-8 minggu, accept slippage 2-3%, dan tidak panic saat price berfluktuasi - bukan untuk trader pemula atau siapapun yang need quick exit.
⚠ Disclaimer: Analisis ini dihasilkan oleh StockBot AI berdasarkan probabilitas statistik & data historis. Bukan nasihat keuangan mutlak. Do Your Own Research (DYOR).
RANDOM TAG
$TRON $DOOH
Waduh.. Gw lg yg dijadiin contoh, jd tersanjung 🤣🤣🤣
Btw, tanggapan Pak @teddyed tentang $MHKI gmn tuh Pak ?
Momentum ada, pemerintah jg support, tp malah anjlok n saya nyangkut dalem 🥲
All, baca tuh, untung jadikan saham a.k.a biar compounding. Kebanyakan take profit buat yg ga bener sih pada. Wkwkwkwkwk
$PTPS $MDKI
Memahami Model Bisnis Waste to Energy
Kita melihat kota-kota besar menghadapi tantangan penumpukan sampah domestik, limbah industri, dan keterbatasan lahan untuk TPA. Di sisi lain, konsumsi listrik terus meningkat seiring aktivitas ekonomi. Waste to energy hadir sebagai jembatan antara masalah lingkungan dan kebutuhan energi. Namun untuk memahami kelayakannya sebagai bisnis, kita perlu melihat bagaimana model ini bekerja, apa saja sumber pendapatannya, dan tantangan apa yang bisa memengaruhi profitabilitas jangka panjangnya.
Teknologi dan Proses
Waste to energy pada dasarnya mengubah sampah menjadi energi melalui beragam teknologi. Masing-masing teknologi menghasilkan nilai yang berbeda-beda, tergantung kualitas limbah dan tujuan energinya. Beberapa teknologi utama yang digunakan antara lain:
1. Insinerasi, yaitu pembakaran sampah pada suhu tinggi untuk menghasilkan uap yang kemudian menggerakkan turbin.
2. Gasifikasi, yang mengubah sampah menjadi gas sintetis melalui proses pembakaran terbatas.
3. Anaerobic digestion, yang memanfaatkan bakteri untuk menguraikan sampah organik menjadi biogas.
4. Refuse-derived fuel, yaitu proses pengolahan sampah menjadi bahan bakar industri.
Setiap teknologi memiliki kebutuhan modal, biaya operasional, dan tingkat efisiensi yang berbeda. Misalnya, insinerasi cocok untuk kota besar dengan volume sampah heterogen, sedangkan anaerobic digestion cocok untuk kawasan pertanian atau industri makanan yang memiliki suplai sampah organik stabil. Pemilihan teknologi menjadi fondasi utama karena menentukan struktur biaya, potensi pendapatan, dan risiko jangka panjang.
Sumber Pendapatan
Model bisnis ini unik karena pendapatannya tidak hanya berasal dari energi yang dijual. Justru banyak fasilitas waste to energy yang bergantung pada beberapa arus pendapatan sekaligus. Arus pendapatan ini biasanya mencakup:
1. Tipping fee atau biaya pengolahan sampah yang dibayarkan pemerintah atau perusahaan penghasil sampah.
2. Penjualan listrik ke jaringan PLN atau pembeli energi lainnya.
3. Penjualan panas (jika digunakan untuk district heating atau industri tertentu).
4. Penjualan produk samping seperti abu logam, kompos, atau bahan bakar olahan.
5. Insentif atau subsidi pemerintah untuk energi terbarukan.
Misalnya, di kota besar yang kesulitan mengelola sampah rumah tangga, pemerintah biasanya bersedia membayar tipping fee kepada operator waste to energy agar sampah dapat ditangani secara lebih efisien. Di sisi lain, fasilitas tersebut menjual listrik ke jaringan nasional dengan tarif energi terbarukan. Dua aliran pendapatan ini saja sudah memberikan nilai yang cukup kuat, terutama jika kontraknya berlangsung panjang.
Pendapatan tambahan bisa datang dari pemrosesan logam dalam residu abu atau dari biogas yang diolah menjadi compressed natural gas. Beberapa negara memberi insentif dalam bentuk tarif listrik premium untuk energi terbarukan. Semua ini membuat model bisnis waste to energy relatif lebih stabil dibanding sektor energi lain yang bergantung sepenuhnya pada harga komoditas.
Struktur Biaya dan Kebutuhan Modal
Waste to energy termasuk bisnis dengan investasi awal yang besar. Pembangunan fasilitas insinerasi atau gasifikasi membutuhkan modal tinggi karena melibatkan teknologi kompleks, sistem filtrasi udara, dan infrastruktur logistik. Selain itu, fasilitas ini harus memenuhi standar emisi yang ketat sehingga membutuhkan peralatan kontrol polusi berteknologi tinggi.
Biaya operasionalnya juga tidak kecil. Kita perlu mempertimbangkan:
1. Pengelolaan dan pemilahan sampah.
2. Biaya perawatan mesin yang beroperasi pada suhu ekstrem.
3. Perawatan sistem filtrasi dan penanganan residu.
4. Gaji tenaga ahli yang memahami teknologi tinggi.
5. Logistik pengumpulan dan pengantaran sampah.
Namun, jika fasilitas ini mendapat pasokan sampah stabil dan kontrak jangka panjang, biaya operasional yang tinggi bisa ditutupi oleh arus kas yang juga stabil. Inilah alasan mengapa waste to energy sering membutuhkan dukungan pemerintah atau skema kemitraan publik-swasta untuk mencapai titik layak secara finansial.
Ketergantungan pada Pasokan Sampah dan Stabilitas Operasional
Berbeda dari pembangkit listrik biasa, fasilitas waste to energy membutuhkan pasokan sampah yang jumlahnya konsisten setiap hari. Tanpa pasokan stabil, efisiensi turun, biaya naik, dan pendapatan energi berkurang. Karena itu, keberhasilan bisnis ini banyak ditentukan oleh kemampuan memastikan volume sampah harian.
Bayangkan seandainya perusahaan membangun fasilitas waste to energy di kota menengah tanpa memperhitungkan perubahan pola konsumsi masyarakat. Ketika kebijakan pengurangan sampah berjalan efektif dan volume sampah turun terlalu cepat, fasilitas itu akan mengalami beban biaya yang tidak sebanding dengan pendapatannya. Hal ini menunjukkan bahwa meski keberlanjutan adalah tujuan penting, model bisnis perlu menyeimbangkan kebutuhan lingkungan dan kelayakan ekonomi.
Beberapa operator mencoba mengatasi hal ini dengan bermitra dengan industri rumah tangga besar, pusat perbelanjaan, dan kompleks manufaktur untuk memastikan volume sampah terjamin. Ada juga fasilitas yang menggabungkan waste to energy dengan material recovery facility sehingga pemilahan sampah meningkatkan kualitas input dan meningkatkan efisiensi pembakaran atau produksi biogas.
Faktor Regulasi dan Kebijakan Pemerintah
Regulasi memiliki pengaruh besar dalam model bisnis waste to energy. Pemerintah menentukan standar emisi, tarif jual-beli listrik, hingga skema insentif. Tanpa aturan yang mendukung, banyak proyek waste to energy sulit mencapai kelayakan finansial.
Beberapa regulasi yang paling memengaruhi bisnis ini antara lain:
1. Standar emisi udara yang menentukan teknologi filtrasi.
2. Tarif feed-in untuk listrik energi terbarukan.
3. Kebijakan tipping fee yang memengaruhi pendapatan utama.
4. Izin pembangunan yang sering memakan waktu panjang.
5. Aturan pengelolaan sampah yang mengatur pemilahan dan pengiriman.
Kota yang menerapkan kebijakan tipping fee tinggi untuk mendorong penggunaan waste to energy akan membuat operator lebih mudah merencanakan pendanaan. Sebaliknya, kota yang mengenakan tipping fee rendah atau tidak stabil sering mengalami kegagalan proyek karena pendapatan fasilitas tidak mencukupi untuk menutupi biaya.
Regulasi juga mencakup isu lingkungan dan kesehatan. Dengan tekanan global terhadap emisi karbon, fasilitas waste to energy harus memenuhi standar ketat agar tidak dianggap menambah polusi. Teknologi modern memang telah mengurangi emisi secara signifikan, tetapi investasi besar tetap diperlukan.
Sentimen Masyarakat dan Aspek Sosial
Salah satu tantangan besar dalam pembangunan waste to energy adalah penerimaan masyarakat. Banyak warga khawatir fasilitas pembakaran sampah akan menghasilkan polusi udara, bau, atau risiko kesehatan. Meski kekhawatiran ini sebagian besar berasal dari fasilitas generasi lama yang tidak memiliki kontrol emisi memadai, sentimen tetap menjadi faktor penentu. Jika perusahaan tidak mampu mengelola sentimen publik, proyek bisa terhambat atau dihentikan. Karena itu, komunikasi transparan dan edukasi sangat penting dalam model bisnis ini.
Integrasi dengan Ekonomi Sirkular
Waste to energy dapat menjadi bagian dari ekonomi sirkular jika dilakukan dengan pendekatan holistik. Meskipun ada pandangan bahwa pembakaran sampah mengurangi motivasi untuk daur ulang, fasilitas modern justru dapat menjadi pelengkap jika dipadukan dengan pemilahan yang baik.
Sebagian fasilitas waste to energy mengintegrasikan:
1. Pemilahan logam sebelum pembakaran.
2. Pemilahan sampah organik untuk anaerobic digestion.
3. Pengolahan residu abu menjadi bahan konstruksi.
4. Sistem pemantauan emisi untuk memastikan keberlanjutan.
Integrasi ini menciptakan nilai tambahan dan mengurangi dampak lingkungan. Kita bisa melihat kawasan industri yang memanfaatkan panas dari fasilitas waste to energy untuk kebutuhan produksi, membuat ekosistem energi lebih efisien dan hemat biaya.
Risiko dan Tantangan
Seperti bisnis lain, waste to energy memiliki risiko yang perlu dipahami agar tidak salah menilai kelayakannya. Risiko utamanya meliputi:
1. Penurunan volume sampah akibat perubahan kebijakan atau tren konsumsi.
2. Kenaikan standar emisi yang meningkatkan biaya operasional.
3. Ketidakpastian tipping fee jika bergantung pada anggaran pemerintah.
4. Perubahan harga listrik yang memengaruhi pendapatan energi.
5. Penolakan masyarakat yang dapat menunda atau menghentikan proyek.
Perusahaan yang mampu merencanakan mitigasi risiko biasanya memiliki portofolio teknologi yang beragam, kontrak jangka panjang dengan pemerintah, dan kemitraan dengan sektor industri.
Kesimpulan
Model bisnis waste to energy bukan sekadar usaha menghasilkan listrik dari sampah. Itu adalah perpaduan antara layanan lingkungan, teknologi energi, rekayasa proses, dan kolaborasi pemerintah-swasta. Keberhasilannya bergantung pada stabilitas pasokan, efisiensi teknologi, dukungan regulasi, penerimaan masyarakat, dan kemampuan operator mengelola biaya tinggi.
Keputusan investasi di bisnis ini menuntut kita memahami hubungan antara teknologi, regulasi, biaya, dan keberlanjutan sebelum menilai layak tidaknya sebuah proyek. Jika kita mampu melihat bisnis ini sebagai sistem terpadu dengan fondasi arus kas jangka panjang yang bergantung pada pasokan sampah dan dukungan kebijakan, keputusan investasi kita menjadi jauh lebih terarah. Namun jika kita belum memahami seluruh dinamika itu, kita mungkin cuma asal haka saham $TOBA, $OASA, dan $MHKI tanpa memahami apa yang mendorong profitabilitasnya.
@Blinvestor
@husin1030 biarkan angka yg bicara (1) Integritasnya dimana? Saya masuk pas Arb 1 - karena baca tulisan “sore bid dicabut” “diajak jogging”
Its okey itu salah saya, tapi kamu itu influencer bagaimana kalo yg tebrosok Bapak” yang cari lebihan di saham? Atau Ibu” yang sekedar cari bumbu dapur?
Saya udah comeback 2x lipet dari kejadian - doa saya cuman 1 semoga apabila beliau merasa banyak Ilmu, lebih baik dipakai untuk edukasi karena akan bermanfaat
$PURI $IGAR $MHKI

Klo MDKI udah gw CL.
Tinggal MHKI n PTPS, ga tau kejemput kapan..
$MHKI sih gw ga masalah, secara pabriknya cm 10km dr rumah n bentuk keprihatinan gw masalah sampah di Jkt dan sekitarnya yg entah kapan beresnya.
pada hal udh byk saham" dia yg karakter nya klo hrga udh tinggi bakal di banting tapi masih ada yg bela, contohnya $MOLI $MHKI $PTPS dan skrg dia mau goreng " MDKI 🤭🤣🤣 awas jgn coment di akun dia ntr di blok musang biru 😩🤣🤣
Salah satu pelajaran penting yang gue dapet selama bermain saham. Jangan jual saham dengan fundamental bagus karena gasabaran, Karena tinggal nunggu waktu mereka menyala ✌🏽🔥 $MDKI $MOLI $MHKI
@mrfrenzy saya ga bisa prediksi harga saham krn isaac newton aja ga bisa
Yg jelas bahwa $MHKI kalo bukan sideways ya turun