Volume
Avg volume
PT. M Cash Integrasi Tbk (MCAS) didirikan pada tanggal 1 Juni 2010 dengan nama PT M Cash Integrasi di Jakarta. Perseroan telah mengembangkan model bisnis distribusi digital berupa ekosistem digital yang mampu mengintegrasikan O2O (Online to Offline), aplikasi, dan state-of-the-art IoT (Internet of Things), dimaksudkan untuk menjangkau dan membantu berbagai aspek aktivitas masyarakat Indonesia sehari-hari. Baru-baru ini, Grup juga melengkapi ekosistem teknologinya dengan pengembangan kemampuan logistik. Ekosistem digital Grup saat ini terdiri dari berbagai produk dan layanan dengan Portofolio digital Grup yang saat ini mencakup ... Read More
ini yang buat saya masih yakin untuk hold dan tambah muatan KREN saat diguyur.
$DMMX pengendalinya NFCX. Pengendali NFCX adalah $MCAS.
Dan pengendali MCAS adalah $KREN
$KRENš¤š
Beberapa ekspansi terbaru yang diluncurkan oleh emiten-emiten di bawah naungan Grup Kresna:
1. PT M Cash Integrasi Tbk $MCAS dan Anak Perusahaan
⢠āPengembangan Motor Listrik: MCAS, melalui anak perusahaannya Volta, terus melakukan ekspansi di bisnis kendaraan listrik. Mereka berencana menambah jumlah dealer dan layanan purna jual untuk motor listrik Volta. Ekspansi ini sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
⢠āPerluasan Jaringan Charging Station: Kolaborasi terus dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk PLN dan gerai ritel seperti SRC, untuk menambah titik-titik stasiun ganti baterai (SGB) guna mendukung ekosistem motor listrik.
⢠āEkspansi ke Luar Negeri: Anak usaha MCAS dan DMMX juga telah mengambil langkah untuk merambah pasar internasional, seperti di Asia Tenggara (Singapura, Filipina) dan bahkan Amerika Selatan (Meksiko, Chile, Kolombia, Peru).
2. āPT NFC Indonesia Tbk $NFCX
⢠āAkuisisi Perusahaan Internasional: NFCX melalui anak usahanya, PT Energi Selalu Baru (ESB), mengakuisisi 50% saham di Infi Asia E-Mobility Pte Ltd. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat ekspansi ke pasar utama di Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam, untuk bisnis kendaraan listrik.
⢠āPrivate Placement: NFCX berencana melakukan penambahan modal melalui skema private placement untuk memperkuat struktur keuangan dan mendanai ekspansi bisnis di ekosistem digital
3. āPT Digital Mediatama Maxima Tbk DMMX
⢠āEkspansi Global: DMMX secara agresif melakukan ekspansi ke luar negeri. Selain di Asia Tenggara, mereka juga telah masuk ke pasar Amerika Selatan dengan memasang digital tablet cloud signages di gerai-gerai Xiaomi di sana.
⢠āKerja Sama Strategis: DMMX terus menjalin kemitraan strategis, seperti dengan ZKTeco, untuk menyebarkan solusi Infrastructure As A Service (IAAS) dan Cloud Content Management System (CMS) ke berbagai negara, serta dengan merek-merek ritel internasional untuk memperkuat jaringannya.
Market lagi bisikin sesuatu lewat $MDIY $BANK $MCAS
Yang peka bakal cuan. Yang lain mungkin baru sadar nanti.
$GTSI
ENTRY IDEAL & AGRESIF
ā
ENTRY IDEAL: Rp76ā85
(Support MA20/MA50 healthy pullback, swing entry di zona akumulasi break, risk minim bila candle reversal hijau & volume closing MA. Area ini sering rebound kuat pasca retrace, cocok batch kecil akumulasi swing/scalp. Buffer kuat di MA kecil, floating risk kecil selama konsolidasi sehat.)
š° ENTRY AGRESIF: Rp99ā108
(Posisi breakout euforia spike window uptrend, fast swing/scalping di momentum breakout selanjutnya. Scaling wajib tiap spike breakout/candle hijau, hindari entry besar di atas 108 tanpa breakout valid karena rawan distribusi profit taking. Profit taking di upper window dapat terjadi cepat pada microcap.)
TAKE PROFIT (TP) & STOP LOSS (SL)
š„ TAKE PROFIT (TP):
TP1: Rp122
(Window swing resistance psikologis breakout, scaling exit utama pada spike breakout, wajib scaling di range ini setiap profit spike breakout euforia.)
TP2: Rp135
(Target optimis upper runner, scaling exit penuh, wajib trailing SL setiap muncul reversal merah breakout/volume drop.)
š« STOP LOSS (SL):
SL: Rp68
(Cutloss disiplin di bawah base support healthy pullback/MA50, safeguard sudden ARB jika volume mini-cap drop mendadak setelah spike euforia habis.)
RISKāREWARD PERSENTASE
Dari Entry Ideal (Rp80):
TP1: +52.5%
TP2: +68.8%
SL: -15%
Dari Entry Agresif (Rp100):
TP1: +22%
TP2: +35%
SL: -32%
ISU, BERITA & SENTIMEN PASAR
Fundamental & Katalis:
Q2/2025: laba bersih Rp60,9 miliar (naik 34,1% YoY), margin bersih 22,1%, ROA 3%, ROE 6%, current ratio & DER sangat sehat. Revenue 6M25 naik 10% YoY, gross margin naik ke 34%. Growth bottom line didukung volume LNG naik, margin usaha lebih tinggi, fixed cost lebih efisien, profit stabil 3 tahun terakhir.
Prospek: GTSI kelola angkutan LNG dan gas nasional, kolaborasi multinasional, backlog kontrak panjang, ekspansi vessel baru berjalan lancar. Harga saham masih masuk kategori FCA, namun kinerja fundamental makin sehat, rating undervalued, PBV 0,81x, PE <10x, free float besar.
Target 2025: Pendapatan naik 10% YoY, recurring income dari vessel baru, beban tetap efektif, aksi korporasi akuisisi vessel/joint venture.
Risiko dan Sentimen Negatif:
Risiko sudden ARB/volatilitas tinggi pada microcap, bid & offer tipis di upper window. Entry besar sangat riskan, hanya cocok batch kecil swing/scalping. Komunitas aktif di breakout cepat, risiko floating profit besar jika volume/aksi smart money menipis.
Sentimen Pasar & Komunitas:
Mayoritas indikator teknikal harian ābeli sangat kuatā, mayoritas komunitas fokus batch kecil scalp di setiap breakout/candle hijau, scaling exit wajib. Tidak untuk kumulasi besar/buy and hold, trailing SL mutlak.
TEKNIKAL & MOMENTUM
Analisis teknikal hari ini: "Pembelian kuat", rating mingguan & bulanan "strong buy". Semua MA buy, trend harian Uptrend buy, MACD, RSI mendukung bullish continuation, stochastic jenuh namun breakout valid.
Momentum naik MASIH valid short-term untuk scalping/swing, upside maksimal hanya di batch kecil scaling; risk sudden profit taking jika volume drop.
STRATEGI TRADING
Entry batch kecil 76ā85 pullback, scaling TP1 122, TP2 135, trailing SL <68.
Entry agresif/scalping di 99ā108, scaling exit setiap profit spike breakout, trailing SL di candle reversal merah/volume turun.
Hindari average up di atas 108, scaling & trailing SL mutlak; tidak untuk invest besar/hold-all.
MOMENTUM NAIK/TIDAK?
Momentum naik MASIH valid fast swing/scalping window euforia breakout, upside maksimal batch kecil scaling, sangat risk floating/ARB di reversal volume.
SINYAL BELI & SCALPING
š Sinyal Beli: Kuat (Confident: 74%)
(Batch kecil window swing spike, trailing SL wajib, scaling tiap spike breakout.)
š Sinyal Scalping: Sangat Kuat (Confident: 88%)
(Fast swing/scalping breakout euforia mini-cap, trailing SL utama, scaling exit wajib tiap profit spike. Hanya cocok batch kecil trader aktif.)
ā
Cocok Untuk Scalping/Swing:
Sangat cocok fast swing/scalp batch kecil window breakout, trailing SL mutlak, bukan untuk invest besar jangka panjang.
⨠Confident:
Akurasi analisa ~74% batch kecil swing healthy pullback, ~88% scalping breakout multi-spike. Momentum rally optimal batch kecil, downside sudden floating risk di window distribusi.
RINGKASAN GTSI (IDX:GTSI) ā SEPTEMBER 2025
GTSI microcap breakout, entry ideal 76ā85, agresif 99ā108, TP1 122, TP2 135, SL <68. Laba Q2 tumbuh kuat, sinyal beli kuat (74%), scalping sangat kuat (88%). Batch kecil swing/scalp, trailing SL mutlak, momentum rally validārisk mini-cap volatilitas.
āDisclaimer: Analisa hanya edukasi/referensi, bukan ajakan beli/jual. Risiko investasi pada masing-masing trader.
$CSRA $MCAS
@StellaDjohan $MCAS sepertinya sdh selesai buyback di bulan juni 2025. Dana yg katanya 90M mau dipakai utk buyback nyatanya yg dipakai buyback gak sampai 1M ššš
$EMTK ā Big cap stabil
Entry: 1.130ā1.170
TP: 1.250 / 1.400
SL: 1.080
Catatan: Perlu sabar, cocok swing menengah.
ā ļø Disclaimer: Bukan ajakan beli/jual, hanya catatan teknikal pribadi.
š Random tag: $MCAS $BRIS
$TRON LK Q2 2025: Rajin Menjual, Lupa Menagih?
Perusahaan dengan label 'teknologi' biasanya selalu menarik perhatian di bursa saham. Cerita tentang produk canggih seperti yang ditawarkan PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) memang terdengar menjanjikan. Namun, laporan keuangan terbarunya menunjukkan ada masalah di balik layar, tidak seindah cerita yang ditampilkan ke publik.
Inti masalahnya sebenarnya sangat mendasar, yaitu soal menjual barang dan berhasil mendapatkan bayarannya. Mari kita lihat. Pendapatan perusahaan di semester pertama 2025 tercatat sebesar Rp 56,7 miliar. Angka ini memang besar, meskipun sedikit turun dari periode yang sama tahun lalu. Anehnya, saat pendapatan turun, tagihan ke pelanggan atau piutang usaha justru meledak dari Rp 51,7 miliar menjadi Rp 91,5 miliar hanya dalam enam bulan. Pertumbuhan seperti apa ini? Apakah ini benar-benar penjualan, atau cuma memindahkan barang yang belum tentu dibayar?
Kondisi piutangnya pun semakin mengkhawatirkan. Dari total tagihan Rp 91,5 miliar, sekitar Rp 79,2 miliar di antaranya sudah telat bayar lebih dari 90 hari. Ini adalah titik kritis, di mana kemungkinan tagihan itu bisa dilunasi semakin kecil. Yang membuat heran adalah sikap perusahaan. Walaupun tumpukan tagihan macet makin tinggi, perusahaan tidak menambah dana cadangan untuk menutupinya. Apakah manajemen terlalu percaya diri tagihan ini akan lunas, atau mereka abai dengan risikonya?
Akibat dari semua ini cukup ironis. TRON, perusahaan teknologi yang terlihat besar itu, ternyata nyaris kehabisan uang tunai. Kas mereka anjlok dari Rp 5,1 miliar menjadi hanya Rp 71,9 juta. Uangnya bukan cuma berkurang, tapi seperti hilang begitu saja. Laporan arus kas menunjukkan penyebabnya. Aktivitas operasi perusahaan justru minus Rp 16,8 miliar. Artinya, uang yang keluar untuk operasional lebih besar daripada uang yang masuk dari pelanggan. Bagi sebagian orang, angka pendapatan mungkin terlihat bagus di laporan. Tapi bagi investor yang realistis, arus kaslah yang menjaga perusahaan tetap hidup, dan kondisi kas TRON saat ini sangat memprihatinkan.
Lalu, bagaimana perusahaan ini tetap beroperasi? Caranya seperti gali lubang tutup lubang. Karena sulit menagih ke pelanggan, TRON jadi menunda bayar ke pemasoknya. Utang usaha mereka melonjak tiga kali lipat menjadi Rp 18,5 miliar. Sementara itu, neraca perusahaan masih kelihatan kuat karena ada 'aset takberwujud' senilai Rp 72,3 miliar. Tapi pertanyaannya, apa gunanya punya software canggih jika bisnisnya tidak bisa menghasilkan uang tunai? Aset, pada akhirnya, hanya berharga jika mampu mendatangkan kas.
Semua strategi berisiko ini diputuskan oleh segelintir orang, karena kendali perusahaan sangat terpusat pada pemilik utamanya, David Santoso. Artinya, keputusan bisa diambil cepat, tapi risikonya juga besar kalau keputusan itu salah, karena tidak banyak pihak yang ikut mengawasi. Pertumbuhan perusahaan kini bergantung penuh pada kemauan beberapa pelanggan besar untuk membayar tagihan mereka yang sudah lama tertunda.
Di bursa saham, cerita yang bagus seringkali lebih menarik daripada kenyataan angkanya. Kisah TRON sebagai perusahaan teknologi modern adalah cerita yang menarik. Tapi angka-angka di laporannya menunjukkan cerita lain yang lebih sepi, yaitu tentang penjualan yang belum lunas terbayar. Pada titik ini, pertanyaan sesungguhnya bukan lagi untuk manajemen TRON, melainkan untuk kita sendiri. Cerita mana yang ingin kita beli?
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Tag: $TRJA $MCAS @tirtapranata
$WIRG LK Q2 2025: Mimpi Metaverse
Melihat laporan keuangan PT WIR Asia Tbk (WIRG) seperti melihat dua sisi yang sangat berbeda. Di satu sisi, ada angka pendapatan yang sangat besar, nyaris Rp 1,3 triliun hanya dalam enam bulan. Angka ini gampang membuat orang terkesan, apalagi pasar saham suka cerita pertumbuhan cepat dari perusahaan teknologi. Tapi kalau kita lihat lebih teliti, ada sisi lainnya. Pertumbuhannya ternyata hampir tidak ada dibandingkan tahun lalu, sangat berbeda dari janji perusahaan teknologi yang katanya mau membuat gebrakan.
Di sinilah WIRG jadi aneh. Meski ceritanya tentang metaverse dan teknologi canggih, bisnis utamanya sebenarnya seperti pedagang grosir. Kalau dibedah, kelihatan kalau lebih dari 80% pendapatannya datang dari jual-beli produk digital dan barang lainnya. Keuntungannya? Tipis sekali. Dari penjualan produk digital, laba kotornya cuma sekitar 0,7%, sementara dari penjualan barang sedikit lebih baik di 4,5%. Ini bukan ciri perusahaan teknologi yang punya produk sendiri, tapi lebih mirip makelar yang menjual barang dalam jumlah sangat besar. Cara ini memang membuat angka omzet terlihat hebat, tapi ini ada akibatnya di laporan keuangan.
Akibatnya adalah piutang usaha yang besar. Ada Rp 572 miliar uang perusahaan yang masih ada di tangan pelanggan. Bisnis yang untungnya tipis ini harus jalan terus dengan sangat cepat supaya tidak rugi. Supaya bisa terus jalan, butuh banyak modal kerja. Akibatnya, uang kas dari kegiatan bisnisnya jadi seret, turun drastis dibanding tahun lalu. Ini seperti lari di tempat. Makin besar omzetnya, makin banyak uang yang nyangkut di piutang. Jika bisnis utamanya saja sudah butuh banyak uang untuk modal kerja, dari mana uang untuk membiayai proyek besar jangka panjangnya?
Jawabannya ada di bagian lain laporan keuangan, yaitu aset takberwujud yang nilainya makin besar hingga Rp 607 miliar. Inilah "mesin kedua" yang coba mereka bangun, sebuah pertaruhan besar yang dibiayai dari bisnis utamanya yang untungnya tipis. Perusahaan menghabiskan Rp 48 miliar kas untuk aset ini hanya dalam enam bulan. Aset ini sulit dinilai oleh investor. Isinya ada paten, hak cipta, dan biaya pengembangan, tapi nilainya sangat tergantung pada apakah bisa menghasilkan untung di masa depan, sebuah masa depan yang belum pasti. Ini seperti cara mereka untuk lepas dari bisnis yang untungnya tipis dan beralih ke bisnis teknologi yang untungnya besar.
Masalahnya jadi makin rumit karena struktur perusahaannya yang punya puluhan anak usaha dengan nama-nama unik. Banyak dari anak usaha ini bahkan belum menghasilkan apa-apa, membuatnya lebih mirip perusahaan investasi yang menaruh uang di banyak startup, tapi statusnya perusahaan publik. Bagi investor biasa, sulit sekali untuk menilai setiap anak usahanya satu per satu. Struktur ini membuat kinerja bisnis utamanya jadi tidak jelas dan membuat investor sulit meminta pertanggungjawaban manajemen. Kumpulan anak usaha ini jadinya seperti membeli banyak tiket lotre.
Pada akhirnya, berinvestasi di WIRG artinya percaya pada dua hal sekaligus. Pertama, percaya pada bisnisnya yang sekarang, yaitu pedagang grosir digital yang omzetnya besar tapi sulit menghasilkan uang kas. Kedua, percaya pada bisnis masa depannya yang belum jelas, yaitu perusahaan teknologi yang sedang membangun metaverse. Pasar saham mungkin lebih suka dengan cerita masa depannya. Tapi laporan keuangan selalu menunjukkan kenyataan bisnisnya hari ini. Mungkin, pertanyaan utamanya bukan soal harga sahamnya, tapi soal jati diri perusahaan ini. Apakah bisnisnya yang biasa-biasa saja saat ini bisa terus membiayai mimpinya yang sangat besar?
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Tag: $MCAS $BUKA
$COIN Bisa ke 1200? masih bisa, ini justru area sangat layak buy! rebound ada potensi di sini š¤šæ tapi saya akum sejak 1400, kalau ke 1200, ya beli lagi, gitu kok repot šš¤£š¤£
$AKRA $MCAS
$MCAS beneran ini spekulasi. Baca LKnya bikin pusing 9 keliling, tapi memang itu tujuannya om Kresna akwoawko
Kalau ini barang naik, kemungkinan $TFAS $NFCX DMMX KREN DIVA dan DEFI dan konco-konconya bisa juga ikutan naik xixixi