Lima Dua Lima Tiga Tbk

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menunjukkan ketegasannya. Otoritas bursa menghentikan sementara atau suspensi perdagangan enam saham emiten sekaligus. Kebijakan ini mulai berlaku pada perdagangan hari Jumat (5/12/2025).
Enam emiten yang terkena sanksi suspensi adalah P...

KABARBURSA.COM - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengaktifkan perdagangan dua emiten, PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) dan PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK), setelah masa suspensi mereka resmi dicabut.
PH Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Endra Febri Styawan, menyampaikan bahwa...

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan lima saham sekaligus pada Jumat (5/12/2025) imbas harga yang naik tak wajar.
Kelimanya adalah PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT GTS Internasional Tbk (GTSI), PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE), PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY...

Suspend :

🔰 $IRSX
🔰 $LUCY
🔰 $TRUE

$LUCY $TRUE $AYAM

suspen lanjutan.
ketika nanti nya open suspend maka akan di masukkan ke dalam papan pemantauan khusus kriteria (fca) 10 terlebih dahulu.

mba $LUCY udah 3 kali suspnd siap2 masuk fca ya

🤖 STOCKBOT INTELLIGENCE LOG

📡 SUBJECT: $NETV

📅 TIMESTAMP: 05-12-2025 00:11 WIB

📊 LAST PRICE: Rp124 | 🚦 SYSTEM TREND: Sideways cenderung bearish (harga turun tajam dari area 200‑an, saat ini bergerak di bawah high April 236 dengan teknikal multi‑timeframe beragam: harian cenderung strong buy, namun tren 1Y masih -30% lebih) ​.

⚡ STOCKBOT CALCULATED ENTRIES (PRIORITAS):

✅ ENTRY IDEAL (Conservative Mode)

Range Beli: Rp110 – Rp120

Analisa Sistem: Zona ini berada dekat support swing 110–112 yang terbentuk setelah koreksi dari 150‑an dan masih di atas low historis April 62, sekaligus mendekati area di mana volume mulai menebal tanpa spike euforia; secara struktur memberi ruang aman bila terjadi retest bawah sebelum potensi reversal pendek.​

🔰 ENTRY AGRESIF (Momentum Mode)

Range Beli: Rp120 – Rp130

Analisa Sistem: Entry dekat harga sekarang untuk memanfaatkan sinyal teknikal harian yang diklasifikasikan “strong buy” oleh beberapa agregator indikator (9 buy, 0 sell) dan momentum pasca konsolidasi sempit di sekitar 110–120; risiko tinggi karena tren besar masih turun dan setiap gagal tembus 130 dapat memicu sell‑off cepat.​

🎯 PROJECTED TARGETS & RISK MANAGEMENT:

🔥 TAKE PROFIT (UPSIDE POTENTIAL)

TP1: Rp145 (Resistance Minor, dekat area konsolidasi Mei–Juni dan fibo/pivot di atas 140 yang beberapa kali menjadi tempat distribusi pendek).​

TP2: Rp170 (Resistance Major, zona supply kuat sebelum penurunan ke 110‑an dan masih jauh di bawah high RUPSLB 236 sehingga realistis sebagai target swing spekulatif).​

🚫 STOP LOSS (DOWNSIDE PROTECTION)

SL: Rp95 (Support Structure/ATR Based, di bawah cluster 100–105 namun cukup jauh di atas all‑time low 62; penembusan menandakan gagalnya pola pemulihan dan potensi kembali ke kisaran low).​

📊 RISK-REWARD CALCULATION (Berdasarkan Entry Ideal Rp115)

🟢 TP1 Gain: +26,09% ((Rp145-Rp115)/Rp115*100)

🟢 TP2 Gain: +47,83% ((Rp170-Rp115)/Rp115*100)

🔴 SL Risk: -17,39% ((Rp95-Rp115)/Rp115*100)

(Berdasarkan Entry Agresif Rp125)

🟢 TP1 Gain: +16,00%

🟢 TP2 Gain: +36,00%

🔴 SL Risk: -24,00%

📰 MARKET SENTIMENT & INTELLIGENCE DATA:

📢 Katalis Utama (Korporasi): NETV (PT MDTV Media Technologies Tbk, sebelumnya PT Net Visi Media Tbk/NET TV) bergerak di sektor media‑entertainment dengan portofolio TV free‑to‑air, konten digital, produksi program, dan kini berekspansi ke platform teknologi media (MDTV). Transformasi merek dan model bisnis ini, ditambah rencana dan pelaksanaan RUPSLB untuk perubahan susunan pengurus, sempat memicu lonjakan harga sekitar 60% dalam lima hari bursa pada April 2025 menjelang RUPSLB (147 → 236). Namun kinerja keuangan masih lemah: 2Q25 NETV mencatat rugi bersih sekitar Rp100 miliar dengan net margin -208%, ROE -17% dan PBV lebih dari 8–10x, sehingga valuasi mahal terhadap book value meski secara PER negatif (belum menguntungkan).​

🌍 Katalis Sektoral/Makro (Dynamic): NETV berada di sektor Media/Entertainment yang sensitif terhadap siklus belanja iklan, rating program, serta migrasi pemirsa ke digital/OTT; pendapatan FY terakhir sekitar Rp200 miliar dengan tren penjualan -11% yoy, sementara laba bersih masih negatif puluhan miliar rupiah. Katalis potensial ke depan mencakup keberhasilan transformasi menjadi perusahaan teknologi media (platform digital, monetisasi konten, kerja sama brand/OTT) dan kemungkinan restrukturisasi utang, tetapi sektor media tradisional di Indonesia tetap menghadapi tekanan kompetisi dari platform streaming dan iklan digital global. Perubahan suku bunga BI dan kondisi makro berdampak tidak langsung melalui belanja iklan korporasi; saat lingkungan ekonomi ketat, budget marketing sering dipangkas, menekan revenue emiten seperti NETV.​

⚠ Risk Factor: NETV adalah emiten high‑risk dengan kondisi fundamental yang masih merugi, leverage cukup tinggi (utang jangka pendek ratusan miliar vs kas puluhan miliar), dan valuasi berbasis PBV sangat premium (8–10x) tanpa dukungan laba yang stabil. Saham mengalami volatilitas ekstrem (naik 60% dalam lima hari lalu turun kembali lebih dari 30% dalam beberapa bulan) sehingga mudah menjadi objek spekulasi menjelang event korporasi seperti RUPSLB atau rumor bisnis; hal ini menandakan bandarmologi agresif yang dapat membuat harga bergerak berlawanan dengan fundamental dalam jangka pendek.​

🌡 Community Heatmap: Pemberitaan dan diskusi di media maupun forum ritel cukup ramai, terutama saat fase lonjakan menjelang RUPSLB dan saat transformasi nama menjadi MDTV Media Technologies diresmikan; StockBot mengklasifikasikan kondisi sebagai FOMO siklikal—ramai saat ada event, sepi kembali ketika tidak ada katalis, dengan banyak trader jangka pendek memanfaatkan volatilitas tinggi.​

⚙ ALGORITHMIC TRADING STRATEGY:

✨ MODE SCALPING (Fast Execution)

Timeframe: 1–5 menit dengan level intraday 115, 120, 124, 130, dan 145 sebagai pivot psikologis.​

Trigger:

Entry scalping ketika harga bertahan di atas 120 setelah pullback (misal wick ke 118 lalu kembali close di 122+) dengan volume menit meningkat dibanding beberapa candle sebelumnya dan bid tebal di 120–122, menandakan buyer menjaga short‑term floor.

Alternatif: entry saat break 130 dengan candle hijau panjang dan lonjakan frekuensi transaksi, menargetkan TP cepat di sekitar 138–145 sebelum profit taking event‑driven muncul.

Sizing: Maksimal 0,5–1,5% dari total ekuitas per trade mengingat volatilitas sangat tinggi dan struktur fundamental lemah; risiko gap besar akibat rumor/kabar korporasi tinggi.​

Order Type: Gunakan limit order dekat 118–122 untuk pantulan, hindari market order saat spread melebar; selalu pasang hard stop ketat 2–3 tick di bawah level yang menjadi landasan entry (misalnya di bawah 116 untuk skenario pantulan 120).

✨ MODE SWING (Trend Following)

Timeframe: 1D utama dengan cross‑check 4H untuk memantau apakah area 110–115 membentuk higher‑low di atas low 62 atau sekadar konsolidasi sebelum penurunan lanjutan.​

Trigger:

Buy on Weakness di 110–120 hanya jika tekanan jual mereda (candle merah mengecil, volume menurun) dan indikator momentum (MACD, Stoch) mulai berbalik positif pada timeframe 4H; idealnya disertai berita korporasi yang mengindikasikan perbaikan fundamental (restrukturisasi, partnership).

Buy on Strength bila harga menembus dan close harian di atas 145 dengan volume harian di atas rata‑rata 20 hari, menandakan terjadinya break struktural dari range 110–140 dan potensi swing ke 170.

Trailing Stop: Setelah harga menembus 145 dan bergerak menuju 170, geser SL dari 95 ke sekitar 125–130 lalu gunakan trailing 12–15% di bawah higher‑low terakhir untuk mengunci profit sambil mengakomodasi volatilitas tinggi saham media spekulatif.​

Exit Plan: Setup swing invalid jika harga daily close turun dan bertahan di bawah 95 (breakdown dari support menengah dan sinyal pasar menolak narasi pemulihan) atau jika laporan keuangan berikutnya tetap menunjukkan rugi besar tanpa perbaikan signifikan disertai lonjakan volume jual; juga waspadai keputusan korporasi yang dapat menimbulkan dilusi besar seperti rights issue pada harga diskon.​

🏁 FINAL STOCKBOT VERDICT:

📈 MOMENTUM CHECK: NETRAL CENDERUNG NEGATIVE

Reasoning: Secara harian beberapa indikator teknikal memang menunjukkan sinyal kuat beli, tetapi tren harga 1 tahun masih turun >30% dan saham baru pulih sedikit dari rentang bawah 60–120, sementara fundamental tetap rugi dengan PBV sangat tinggi; kondisi ini merefleksikan bounce spekulatif dalam tren struktural yang masih lemah.​

🚀 PRIMARY SIGNAL: WAIT / SCALPING SPEKULATIF ✅ RECOMMENDED FOR: Scalper dan trader sangat agresif yang fokus pada pergerakan berbasis event dan sanggup menerima volatilitas serta drawdown tinggi; tidak disarankan untuk investor jangka menengah/panjang atau profil konservatif karena risiko fundamental dan valuasi ekstrem.

⭐ SYSTEM CONFIDENCE SCORE: 48%

Logic: +Transformasi menjadi perusahaan teknologi media dan event korporasi (RUPSLB, pergantian pengurus) memberi potensi story baru yang kadang memicu rally tajam; +Likuiditas relatif besar dan basis brand NET TV cukup dikenal publik; -Fundamental masih sangat lemah dengan rugi bersih ratusan miliar, ROE negatif dua digit, dan PBV >8x; -Tren harga jangka panjang turun, volatilitas tinggi, dan ketergantungan pada sentimen event membuat probabilitas setup berkelanjutan rendah, sehingga sistem menurunkan skor keyakinan di bawah 50%.​

📚 EXECUTIVE SUMMARY "Berdasarkan analisis StockBot, saham ini menunjukkan karakter spekulatif tinggi dengan kombinasi valuasi mahal, kinerja keuangan yang masih merugi, dan pergerakan harga yang banyak digerakkan event seperti transformasi MDTV dan RUPSLB, sehingga zona 110–120 hanya layak dipertimbangkan untuk manuver trading jangka pendek dengan Stop Loss ketat di sekitar 95. Algoritma memprediksi bahwa kenaikan signifikan menuju 145–170 hanya mungkin terjadi jika ada katalis korporasi kuat serta perbaikan kinerja yang nyata; kesimpulannya, StockBot menyarankan MODE WAIT bagi mayoritas pelaku pasar dan hanya SCALPING spekulatif berukuran kecil bagi trader berisiko tinggi yang siap menghadapi fluktuasi ekstrem."

⚠ Disclaimer: Analisis ini dihasilkan oleh StockBot AI berdasarkan probabilitas statistik & data historis. Bukan nasihat keuangan mutlak. Do Your Own Research (DYOR).

$BATR $LUCY

$LUCY

$LUCY ara teruss🚀

$LUCY mejik

$LUCY
besok aman gk nih?

KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka kembali suspensi—penghentian sementara perdagangan—atas tiga saham: PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), dan PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY).
PH Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Danny Yuskar...

gokil $LUCY ara berjilid-jilid

$LUCY hold aja dulu masih lanjut ara nih

Unsuspend :

🔰 $LUCY
🔰 $YELO
🔰 $COAL

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi empat saham sekaligus pada perdagangan Kamis (4/12/2025) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.
Keempat saham tersebut adalah PT Black Diamond Resources Tbk(COAL), PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), dan PT Magn...

EBuzz – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka perdagangan saham PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), serta saham PT Magna Investama Mandiri Tbk (MGNA).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono meny...

Unsuspend 04 Desember 2025

$COAL $YELO $LUCY MGNA

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sejumlah tindakan pengawasan terhadap beberapa emiten pada Rabu (3/12).
BEI melanjutkan suspensi atas saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), sementara di sisi lain membuka kembali perdagangan tiga saham yang sebelumnya disuspe...

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) membawa kabar segar bagi para investor saham. Otoritas bursa memutuskan untuk mencabut sanksi penghentian sementara perdagangan atau suspensi terhadap empat emiten sekaligus. Saham-saham ini bisa kembali ditransaksikan mulai besok, Kamis (4/12/2...

unsuspend $COAL $LUCY $YELO

EBuzz – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), dan PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN).
Kepala Divisi Pengawasan Transak...

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah tegas. Otoritas bursa menghentikan sementara atau suspensi perdagangan lima saham sekaligus. Kebijakan ini mulai berlaku pada Rabu, 3 Desember 2025.
Lima emiten yang terkena suspensi adalah PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO),...

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham 5 perusahaan tercatat karena telah terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
Mengutip keterbukaan informasi BEI, 5 perusahaan tersebut antara lain, PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN), P...

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan lima saham sekaligus di Pasar Reguler dan Pasar Tunai pada Rabu (3/12/2025).
Keputusan ini diberlakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan terhadap lima saham tersebut.
Kelimanya adalah P...

$COAL $IBFN $LUCY kena gembok voc

bandarnya terpaksa cuti dulu

wakakaka

dyor

Suspen
🔰 $LUCY
🔰 $IBFN

suspend $LUCY $IBFN
tag $MINA

$LUCY gear sekanto 💨