Volume
Avg volume
PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) bergerak di industri perkebunan kelapa sawit dan karet. Produk utamanya adalah minyak sawit mentah dan karet serta sejumlah kecil kakao, teh dan biji-bijian. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1963.
[WATCHLIST ONLY : 153 EMITEN]
Selasa, 01 July 2025 08:56
Saham potensial gap-up/down di OPENING market, diurut berdasarkan nilai persentase:
(cukup pantau baris paling atas dan paling bawah untuk cek gap terbesar):
GAP UP:
🔼 $TKIM gap up ke 6050 (+425 atau +7.56%) dari 5625
🔼 $ASDM gap up ke 600 (+20 atau +3.45%) dari 580
🔼 MAPI gap up ke 1220 (+40 atau +3.39%) dari 1180
🔼 ISAT gap up ke 2160 (+70 atau +3.35%) dari 2090
🔼 BBCA gap up ke 8925 (+250 atau +2.88%) dari 8675
🔼 CPIN gap up ke 4800 (+100 atau +2.13%) dari 4700
🔼 MDKA gap up ke 2040 (+40 atau +2%) dari 2000
🔼 ERAL gap up ke 322 (+6 atau +1.9%) dari 316
🔼 PSSI gap up ke 348 (+6 atau +1.75%) dari 342
🔼 INKP gap up ke 5850 (+100 atau +1.74%) dari 5750
🔼 DOID gap up ke 410 (+6 atau +1.49%) dari 404
🔼 ANTM gap up ke 3080 (+40 atau +1.32%) dari 3040
🔼 AKRA gap up ke 1175 (+15 atau +1.29%) dari 1160
🔼 SIDO gap up ke 500 (+6 atau +1.21%) dari 494
🔼 HRUM gap up ke 840 (+10 atau +1.2%) dari 830
🔼 SOCI gap up ke 173 (+2 atau +1.17%) dari 171
🔼 DRMA gap up ke 970 (+10 atau +1.04%) dari 960
🔼 BRMS gap up ke 400 (+4 atau +1.01%) dari 396
🔼 TINS gap up ke 1045 (+10 atau +0.97%) dari 1035
🔼 PGAS gap up ke 1630 (+15 atau +0.93%) dari 1615
🔼 ADRO gap up ke 1845 (+15 atau +0.82%) dari 1830
🔼 CUAN gap up ke 12700 (+100 atau +0.79%) dari 12600
🔼 AADI gap up ke 6800 (+50 atau +0.74%) dari 6750
🔼 INDY gap up ke 1380 (+10 atau +0.73%) dari 1370
🔼 PRDA gap up ke 2750 (+20 atau +0.73%) dari 2730
🔼 TLKM gap up ke 2800 (+20 atau +0.72%) dari 2780
🔼 MBAP gap up ke 1690 (+10 atau +0.6%) dari 1680
🔼 ITMG gap up ke 22125 (+125 atau +0.57%) dari 22000
🔼 TPIA gap up ke 9925 (+50 atau +0.51%) dari 9875
🔼 PANI gap up ke 11350 (+50 atau +0.44%) dari 11300
🔼 BMRI gap up ke 4900 (+20 atau +0.41%) dari 4880
GAP DOWN:
🔽 BBNI gap down ke 4100 (-20 atau -0.49%) dari 4120
🔽 JSMR gap down ke 3620 (-30 atau -0.82%) dari 3650
🔽 EMTK gap down ke 480 (-4 atau -0.83%) dari 484
🔽 TBIG gap down ke 2280 (-20 atau -0.87%) dari 2300
🔽 UNTR gap down ke 21250 (-200 atau -0.93%) dari 21450
🔽 INDF gap down ke 8025 (-100 atau -1.23%) dari 8125
🔽 DSNG gap down ke 770 (-10 atau -1.28%) dari 780
🔽 MBMA gap down ke 454 (-6 atau -1.3%) dari 460
🔽 INTP gap down ke 5225 (-100 atau -1.88%) dari 5325
🔽 $LSIP gap down ke 1200 (-50 atau -4%) dari 1250
Cek ulang semuanya dan IEP bisa berubah smp menit terakhir. Salam Cuan.
#SUDAHDIINFOKAN DI EVENT MEI LALU, HARGA EMITEN CPO INI NAIK 30%
Jujur judulnya emang terkesan agak clickbait ya, tapi emang kenyataannya naik sebanyak itu. Oke langsung ke topiknya ya. Jadi kami sebelumnya pernah ngepost acara meet up offline untuk yang pertama kalinya kami selenggarakan di Jakarta Selatan pada 10 Mei lalu. Di situ kita ngebahas emiten dan sektor apa sih yang kira-kira bakal terdampak positif oleh kehadiran Danantara. Kami waktu itu spill bahwa salah satunya adalah sektor CPO.
Ada yang sedikit berbeda dari kami. Kebanyakan orang kalau ngomongin CPO, pasti enggak jauh-jauh dari $TAPG, $LSIP, dan DSNG. Iya kan? Kalau kami justru waktu itu ngebahas emiten yang jarang dibahas banyak orang, yaitu $SIMP. Itu emiten CPO yang ada di top of mind kami.
Nah waktu 10 Mei itu SIMP harganya masih di 406, pergerakannya lemot dan transaksinya sepi banget. Tapi coba liat sekarang. Per 30 Juni. harga tertingginya nyampe ke 530. Hitungan kasarnya ada kenaikan hingga 30%. Naik 30% dalam 50 hari sih sebenernya not bad lah ya? Yang penting kan pada akhirnya naik.
Walaupun sebenernya kenaikan SIMP ini bukan didasari oleh Danantara, tapi lebih didorong oleh berita pembelian LKH. Tapi balik lagi, kami udah masuk sebulan lebih dulu sebelum berita itu keluar. Yakin baru mau masuk sekarang? Coba dipikir-pikir lagi, deh.
Dulu, emangnya ada yang berani beli SIMP yang beberapa hari lalu pergerakannya stagnan ketika emiten CPO lainnya naik tinggi? CONVICTION ITU MAHAL. Bahkan priceless.
Oh iya, di acara itu kita enggak cuma ngomongin SIMP doang. Ada satu emiten CPO lagi yang kita bahas. Kenaikannya juga cukup tinggi. Penasaran sama emitennya? Mau belajar cara punya conviction di emiten yang belum dilirik?
Gak usah malu-malu. Follow dan pantengin postingan kita tiap hari. Kalian juga boleh kok DM kita. Cobain ajaa~
1/8
$LSIP Mayan lah dapat dividen yield 6%, tinggal lihat besok mau dibawa kemana nih saham, tergantung si Mang Guyur wkwk
💰 Harga Wajar $SIMP
#Pendekatan Valuasi PE (Earnings-based)
> Fair Value = EPS × PE Wajar
Asumsikan PE wajar untuk sektor agrikultur = 8 – 10 (konservatif).
PE 8 → Rp 109,05 × 8 = Rp 872
PE 10 → Rp 109,05 × 10 = Rp 1.090
✅ Harga wajar berdasarkan PE = Rp 870 – 1.090
#Pendekatan PBV (Asset-based)
> Book Value per Share = Rp 1.236,81
PBV sekarang = 0,41 → diskon sangat dalam
Asumsikan PBV wajar 0,8 – 1,0:
PBV 0,8 → 0,8 × 1.236,81 = Rp 989
PBV 1,0 → 1,0 × 1.236,81 = Rp 1.236
✅ Harga wajar berdasarkan PBV = Rp 990 – 1.236
🧠 Kenapa Lo Kheng Hong Tertarik?
PBV sangat rendah = 0,41 (aset besar, pasar men-discount ekstrem)
Cash per share = Rp 442 → artinya perusahaan sangat likuid
EPS tinggi → PE sangat murah = <5
FCF (free cash flow) sehat = Rp 107,16 per lembar
DE Ratio hanya 0,44 → tidak terlilit utang
Lo Kheng Hong sering masuk saat:
Saham sangat undervalued
Prospek sektoral bagus jangka panjang (sawit, agrikultur)
Pasar belum melirik, tapi fundamental solid
$TAPG $LSIP
Lo Kheng Hong Masuk Emiten Sawit, Emiten mana yang Menarik Secara Teknikal?
Beberapa waktu lalu, muncul berita tentang Lo Kheng Hong atau "Warren Buffett Indonesia" yang masuk di Emiten Sawit milik Salim Group, yaitu Salim Ivomas Pratama Tbk ($SIMP).
Hal ini menjadi menarik, karena LKH terkenal dengan kesuksesan investasinya dan menjadi panutan kebanyakan investor atau trader retail di Indonesia dalam memilih saham yang akan dibeli.
Kita coba melakukan screening sederhana terhadap beberapa saham Sawit atau CPO di bursa dan menemukan beberapa saham yang sedang dalam kondisi menarik secara teknikal.
Hasilnya adalah terdapat beberapa saham yang menurut kita sedang dalam posisi yang bagsu secara teknikal, diantaranya adalah BWPT LSIP PTPS dan SIMP.
$IHSG $LSIP
1/10
.
DIJUAL.
Karena terlanjur dipompom2 sama influencer2 kawakan.
Open Sale aja deh..
780 perak aja per lembar, di pasar normal 😆
Kalo bisa mengimbangi harga LSIP ya rejeki masing2.
*jgn dibanting y pak keng hong, agak banyak nih stoknya 🤭
$SIMP $LSIP $SMAR
Lo Kheng Hong Pegang Saham SIMP 5,03%! Emang Gimana Kinerjanya?
Lo Kheng Hong menambah kepemilikan pada saham PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), dimana posisi 25 Juni 2025 terdapat penambahan kepemilikan di saham SIMP sebanyak 350 ribu lembar, sehingga kepemilikannya menjadi 779.207.000 lembar (5,03%). Emang gimana kinerja SIMP sendiri hingga Q1 2025?
Kalau kita melihat kinerja SIMP Q1 2025 memang mencatatkan kenaikan, pendapatannya tercatat naik 29% dari Rp3,7 triliun menjadi Rp4,8 triliun. Kemudian laba kotornya juga naik 58% dari Rp826 miliar menjadi Rp1,3 triliun.
Laba bersih perusahaan juga ada kenaikan yang bagus sebesar 46% dari Rp307 miliar menjadi Rp447,5 miliar.
Kenaikan yang bagus pada kinerjanya tersebut disebabkan karena harga CPO yang tinggi pada Q1 2025 kemarin, dimana sempat menyentuh level MYR 4.673 per ton, sedangkan pada Q1 2024 tertingginya mencapai MYR 4.342 per ton.
Manajemen juga menyampaikan penjualan yang naik disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata produk sawit dan produk minyak & lemak nabati, ditambah dengan naiknya volume penjualan produk sawit.
Dari sisi neraca keuangan, kas perusahaan mencapai Rp6,8 triliun juga sudah cukup untuk membayar hutang buruk jangka pendeknya sebesar Rp6,1 triliun, sedangkan untuk DER juga masih dalam kondisi yang terkendali mencapai 44%.
Harga saham SIMP sepanjang tahun 2025 ini sudah naik 21% yang ditutup pada level Rp458.
Dengan harga CPO yang saat ini berada pada level MYR 4.012 per ton, maka ada potensi kinerja SIMP tertekan pada Q2 2025 secara kuartalan dibandingkan Q1 2025.
Jadi, ada yang tertarik dengan saham SIMP disini?
$SIMP $LSIP $BBRI
1/7
$SIMP Beberapa hari masuk Screening saya.
memang big akumulasi tapi naiknya gak signifikan padahal mau ada dividen.
ehh gak taunya si Lo Kheng Hong masuk sebelum cum date pintar juga dia masuknya.
memang sihh harganya masih undervalue kena dividen trap juga gpp.
tapi ya balik lagi prospek bisnis ke depannya gimana kalo di mergerin sama $LSIP bagus sih
tapi gw tetap cinta $TAPG 🤣🤣
Jadwal Dividen Saham minggu depan
(30 Juni - 03 Juli 2025)
Apakah ada emiten yang kalian incar Gaesss ???
Follow buat dapat info menarik lainnya ya..
$INDF $ICBP $LSIP
1/4
Ironi CPO Indonesia di Titik Jenuh
Ada ironi yang menggelayuti industri kelapa sawit Indonesia belakangan ini. Saat harga mulai pulih, justru stok CPO dalam negeri melonjak ke titik tertingginya sejak tahun lalu. Pada April 2025, volume persediaan naik tajam hingga 50 persen secara bulanan menjadi 3,04 juta ton. Alih-alih menyusut di bulan berikutnya, jumlahnya malah bertambah, menembus 5,3 juta ton. Ini bukan sekadar angka di laporan, tapi gejala dari pasar yang kehilangan daya serap, di saat kebijakan domestik juga gagal membaca arah angin global.
Penyusutan ekspor sebesar 38 persen di bulan April jadi alasan yang gampang diajukan. Namun sesungguhnya, akar masalahnya lebih dalam dari sekadar permintaan luar negeri yang lemah. Produksi dalam negeri tetap berjalan seperti mesin tua yang tak mengenal jeda, sementara upaya menyerap kelebihan pasokan lewat program biodiesel masih belum cukup kuat menarik rem tangan. Bahkan India, yang kembali aktif mengimpor lebih dari 500 ribu ton di bulan Mei, belum mampu sepenuhnya mengurangi kelebihan pasokan ini.
Harga jual yang lebih murah sempat memberikan angin segar. CPO menjadi minyak nabati dengan harga paling bersahabat di pasar internasional, bahkan terpaut sekitar 50 dolar per ton dari minyak kedelai. Namun pasar global bukan sekadar tempat obral diskon. Ada ketegangan geopolitik, regulasi baru dari Eropa yang makin ketat, dan Malaysia yang bermain lebih cerdik dengan struktur pajak yang lebih bersahabat. Dalam konteks ini, Indonesia seperti petani yang menjual hasil panen ke kota, tapi dihadang oleh berbagai pungutan di sepanjang jalan. Ketika sampai di pasar, keuntungan yang tersisa tinggal remah-remah.
Program B40 yang digadang-gadang akan menyerap hampir 15 juta ton CPO dalam negeri terlihat menjanjikan di atas kertas. Tapi implementasinya lamban dan belum terasa pengaruhnya di lapangan. Pemerintah berniat menjaga harga tetap stabil, tapi lupa bahwa yang dibutuhkan saat ini bukan pagar harga, melainkan jalan keluar bagi pasokan yang menumpuk. Ironisnya, saat sinyal pemulihan permintaan mulai terlihat, justru pungutan ekspor dinaikkan pertengahan Mei, seperti menutup pintu yang baru saja terbuka. Gabungan antara kebijakan yang terlalu berhati-hati dan permintaan yang belum stabil membuat pasokan makin terjebak di dalam negeri.
Bagaimana dampaknya ke emiten? $AALI, sebagai pemain besar dengan jaringan luas dan efisiensi yang sudah teruji, masih punya cukup bantalan untuk menghadapi situasi ini. Tapi $LSIP, yang masih sangat bergantung pada penjualan berbasis harga harian dan belum banyak bergerak ke segmen hilir, bisa lebih cepat terdampak. Sementara $TAPG, dengan keunggulan di sisi lahan dan pertumbuhan volume, tetap menghadapi risiko besar dari ketidakpastian harga jual dan ketergantungan terhadap insentif fiskal yang berubah-ubah. Situasi saat ini menuntut lebih dari sekadar produksi besar. Ia menuntut adaptasi, efisiensi, dan kejelian membaca arah pasar.
CPO selama ini kerap dianggap penyelamat ketika harga sedang naik. Namun ketika kebijakan energi berubah atau isu lingkungan naik ke permukaan, ia dengan cepat berubah jadi beban. Indonesia memang pemain dominan, tetapi sayangnya masih bersikap seperti penumpang di dalam pasar global. Saat harga naik, kita ikut menikmati. Tapi saat harga turun, kita hanya bisa menunjuk pada cuaca atau aturan asing. Ini bukan posisi yang menguntungkan dalam jangka panjang.
Jika stok terus meningkat meski permintaan mulai pulih, dan jika pemerintah justru memperberat jalan keluar lewat kebijakan pungutan, maka kita sedang menghadapi ketidakseimbangan struktural, bukan sekadar dinamika bulanan. Dalam kondisi seperti ini, kelebihan pasokan bukan berkah, tapi jebakan. Bagi investor yang tergoda oleh kenaikan harga, perlu diingat bahwa lonjakan harga belum tentu berarti laba mengalir, apalagi jika komoditasnya lebih banyak tinggal di tangki ketimbang dikirim ke pelabuhan.
Minyak sawit, sehebat apa pun fungsinya, tidak akan berarti jika hanya diam di tempat. Pasar mungkin akan kembali bergairah, tapi stok yang terus membengkak adalah bayangan panjang dari industri yang terlalu nyaman dengan masa lalu. Selama kebijakan lebih fokus menahan ketimbang melepas, dan pelaku pasar lebih sibuk menunggu daripada bergerak, maka harga tinggi hanya akan menjadi fatamorgana. Yang nyata justru beban logistik, tekanan biaya, dan seleksi pasar yang makin ketat. Dalam situasi seperti ini, yang lambat bukan hanya akan tertinggal, tapi bisa tergilas.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
$SIMP $TBLA $LSIP
CPO ini secara bulanan biasa bulan sekarang n Juli periodenya naik, tapi chartnya di tahan, masih di atas tapi ga boleh turun, pola bull flag panjang, pilihan cuma 2, naik kenceng atau turun sakit
Random aja ini ada investor kawakan jadi punya 5%
Disclaimer On, Bukan ajakan jual beli saham. Keputusan investasi diluar tanggung jawab penulis. DYOH
"$LSIP $MAPA $NSSS
Rabu, 25 Juni 2025
#Disclaimer On & Do Your Own Research
#Sebaiknya Jangan Gegabah
Lot.Beli = -(MauLossRp)/[(SL - E) * 100]"
1/3
➖ Terlepas dari apapun diklaim sebagai keberhasilannya, tapi moga emang perangnya beneran berhenti.
$BRENT $STAA $LSIP
$LSIP
yok swing lagi ...
target : 1320
buy small lot (now)
buy big lot after breakout 1240, atau waktu macd positif