


Volume
Avg volume
PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) bergerak di industri perkebunan kelapa sawit dan karet. Produk utamanya adalah minyak sawit mentah dan karet serta sejumlah kecil kakao, teh dan biji-bijian. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1963.
$LSIP (London Sumatra - CPO)
β’ Status: Trend Following. Akumulasi ratusan miliar oleh MG & AK.
β’ Action: BUY ON WEAKNESS.
β’ Area Entry: 1.360 - 1.380.
β’ Target Profit: 1.450 - 1.500.
β’ Stop Loss: Jika jebol 1.330.
Narasi "Emas Hijau" & Krisis Suplai (Sektor CPO)
Saham Terkait: LSIP (PP London Sumatra Indonesia)
Kenapa MG dan AK akumulasi ratusan miliar di LSIP?
β’ Mandatori Biodiesel (B35/B40): Pemerintah Indonesia sangat agresif meningkatkan campuran minyak sawit ke solar (Biodiesel). Ini menyedot stok CPO domestik secara masif.
β’ Supply Crunch (Kelangkaan Suplai): Di saat permintaan domestik naik untuk energi, produksi CPO di Malaysia dan Indonesia sedang stagnan karena faktor cuaca (El Nino) dan replanting (peremajaan pohon) yang lambat.
β’ Harga Global: Ketidakseimbangan ini membuat harga CPO global rally. LSIP adalah perusahaan hulu (murni perkebunan) dengan cash rich dan tanpa utang, sehingga mereka yang paling diuntungkan jika harga komoditas naik.
β’ Kesimpulan: Bandar bertaruh pada Laporan Keuangan Akhir Tahun yang akan meledak karena kenaikan harga jual rata-rata (ASP).
Harga CPO Makin Turun!!! Gimana Potensi Ke Depannya??
Harga CPO saat ini dalam tren yang masih turun, dimana harganya berada di level MYR 4.068 per ton, yang membuat harganya sepanjang tahun 2025 ini turun sebesar 8,46%. Jika kita lihat juga harga saat ini menjadi yang terendah sejak pertengahan Juli 2025.
Penurunan harga CPO disebabkan oleh menguatnya mata uang ringgit Malaysia yang membuat harga CPO bagi pengimpor menjadi lebih mahal, kemudian harga minyak kedelai global juga melemah yang menyeret harga CPO, ditambah dengan melemahnya kinerja ekspor CPO Malaysia.
Terkait dengan ekspor CPO Malaysia yang melemah, pada tanggal 1 β 20 November 2025 ekspor CPO Malaysia turun cukup signifikan, sebesar 14,1% hingga 20,5% dibandingkan bulan sebelumnya.
Meskipun kalau kita lihat harga CPO pada 19 November 2025 sempat menguat karena adanya ekspektasi produksi yang mulai melemah. Sedangkan dari sisi permintaan global, harga CPO mendapat sentimen positif dari proyeksi lonjakan permintaan hampir 20% pada impor minyak sawit dari India di tahun pemasaran baru (new marketing year).
Kemudian kebijakan Indonesia yang berencana menerapkan program biodiesel B50 pada semester kedua tahun 2026 berpotensi memperketat pasokan global. GAPKI bahkan memperkirakan harga CPO bisa naik ke level MYR 5.000 per ton, karena ada proyeksi penurunan ekspor Indonesia menjadi sekitar 26 juta ton pada 2026, dari estimasi 31 juta ton pada tahun ini.
Pada skenario B40 pada tahun 2025, konsumsi biodiesel diperkirakan mencapai sekitar 15,6 juta kL, dengan kebutuhan CPO sekitar 13,9 juta ton β 14 juta ton.
Jika ditingkatkan menjadi B50, kebutuhan biodiesel diperkirakan naik menjadi 19,5 juta kL β 20 juta kL, sehingga kebutuhan CPO meningkat menjadi sekitar 17,5 juta ton β 18 juta ton. Artinya, peralihan dari B40 ke B50 berpotensi membutuhkan tambahan 3 juta ton β 4 juta ton CPO di dalam negeri.
Hal ini bisa menurunkan volume ekspor minyak sawit Indonesia sekitar 2β3 juta ton, bergantung pada pertumbuhan produksi dan kondisi stok awal CPO. Sehingga, kebijakan B50 akan memperkuat permintaan domestik minyak sawit, dan bisa memperkuat harga CPO secara global.
Gimana menurutmu, apakah harga CPO bisa sentuh level MYR 5.000 pada tahun 2026 nanti?
πΒ Join ke channel Telegram buat dapetin insight lainnya! Klik link di bio.
Disclaimer: Konten ini dibuat dengan tujuan informasi dan edukasi, bukan merupakan rekomendasi untuk jual, beli, atau hold suatu saham. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing investor.
$TAPG $LSIP $PSGO
1/3



$BTEK $COCO $LSIP bea keluar ekspor cacao di turunin sampe 50%, ini pupuk lagi murah, belum pemerintah lagi mengusahakan bea masuk cacao ke us 0% meledak kakak.
1/2


BREAKING NEWS
Pemerintah kembali merencakan kebijakan untuk mendorong hilirisasi kakao sebagai bagian dari strategi meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan. Dengan alokasi dana hingga Rp9,9 triliun untuk peremajaan dan pengembangan perkebunan, program ini diharapkan bukan hanya memperkuat daya saing Indonesia di pasar global, tetapi juga menciptakan ekosistem industri kakao yang lebih berkelanjutan. Langkah ini turut diperkuat dengan dukungan internasional. Indonesia bersama Prancis meluncurkan proyek INDOCACAO, yang fokus pada penguatan petani kecil, perempuan, dan generasi muda agar bisa lebih berdaya dalam rantai pasok kakao. Sementara itu, rampungnya perjanjian dagang ICA-CEPA dengan Kanada memberi peluang baru bagi produk olahan kakao Indonesia untuk menembus pasar global dengan biaya lebih kompetitif. Bagi pasar modal, kombinasi kebijakan hilirisasi dan kerja sama internasional ini menjadi kabar positif, terutama bagi sejumlah emiten yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan industri kakao. Tiga di antaranya adalah: PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) BTEK telah memiliki pengalaman di rantai pasok kakao lewat akuisisi Golden Harvest Cocoa. Dengan hilirisasi, BTEK berpotensi meningkatkan margin usaha karena bisa lebih fokus pada produk olahan bernilai tambah, bukan sekadar menjual biji. Insentif pemerintah untuk industri pengolahan juga bisa memperkuat ekspansi bisnisnya. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) COCO dikenal sebagai produsen cokelat premium yang sudah menembus pasar ekspor. Hilirisasi akan memastikan pasokan bahan baku kakao lokal lebih terjamin, sekaligus membuka peluang memperluas pasar ke Eropa dan Amerika Utara lewat perjanjian perdagangan bebas. Dengan branding yang kuat, COCO berpeluang memperkokoh posisinya sebagai pemain cokelat Indonesia di kelas dunia. PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) Meski lebih dikenal dengan kelapa sawit, LSIP memiliki potensi diversifikasi ke kakao berkat basis lahan yang luas dan pengalaman mengelola perkebunan skala besar. Jika serius menggarap kakao dan masuk ke pengolahan hilir, LSIP bisa mendapatkan sumber pertumbuhan baru yang menjanjikan di tengah tren hilirisasi. Dengan arah kebijakan yang semakin jelas, dukungan internasional, serta terbukanya akses ekspor lewat CEPA, peluang bagi emiten seperti BTEK, COCO, dan LSIP terbuka lebar. Jika program hilirisasi benar-benar berjalan sesuai rencana, saham-saham ini bisa menjadi kandidat kuat multibagger di masa depan.
$BTEK $COCO $LSIP
Sumber: https://cutt.ly/dtrQFLFR

$INET: sinyal teknikal kuat bullish β cocok untuk entry rebound dari area support rendah dengan target menengah.
$TINS: lebih spekulatif; gunakan strategi buy on support dan siapkan target + stop loss dengan jelas.
$LSIP: cukup menarik untuk swing / scalping jangka pendek jika bisa rebound dari support.
setuju dengan perspektif ini. Argumen mengenai ketidakadilan struktural atau fenomena kicking away the ladder memang sangat terasa. negara eropa amerika yang besar karena energi fosil kini seolah menutup jalan yang sama bagi negara berkembang dengan dalih lingkungan, sementara mereka sendiri kerap inkonsisten.
Eropa memboikot sawit Indonesia dengan alasan deforestasi. Padahal, mereka membabat habis hutan asli Eropa ratusan tahun lalu untuk gandum dan bunga matahari yang yield-nya jauh lebih rendah dari sawit (sehingga butuh lahan lebih luas). Ini bukan soal lingkungan, ini soal proteksi dagang minyak nabati mereka (Rapeseed/Sunflower oil) yang kalah saing.
$AALI $LSIP $TAPG
mngkn cuma $LSIP ya perkebunan sawit yg DER ny di kosongin alias emg gk punya hutang jangka pendek dan panjang π€π
KABARBURSA.COM β Pergerakan saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) pada Kamis, 20 November 2025, memperlihatkan dinamika yang lebih tenang namun tetap berada dalam jalur pemulihan.
Meski kenaikannya hanya 0,36 persen dan menancapkan kaki di level 1.410, karakter pergerakan hari ini menunj...

www.kabarbursa.com

[ Harga $KOPI sekarang Rp 310 ]
Zona Area Beli Aman : Rp 290 β 300
β Area support pendek, entry di sini lebih aman untuk swing Boss
Zona Stoploss : < Rp 280
β Jika turun ke bawah level ini, struktur bullish pendek melemah dan rawan lanjut turun
Jika naik & breakout : > Rp 325 β ENTRY LANJUTAN (tambah posisi)
Target Profit:
β’ TP1 = Rp 340
β’ TP2 = Rp 355 β 370
Keterangan Tambahan:
- KOPI masih bergerak dalam pola konsolidasi setelah kenaikan cepat sebelumnya
- Breakout 325 bisa memicu momentum swing baru
- Hindari kejar harga terlalu dekat area 325 biar posisi Boss tetap aman
Analisa saya boleh bantu, tapi keputusan tetap milik Boss.
Ayo REQUEST SAHAM di kolom komentar seperti
$BKSL $LSIP
,Nanti Kami Buatkan Flowchart Keputusan biar analisa makin gampang!
Support like agar terus update!!!
Follow untuk ikuti flowchart keputusan saham trend
Kalau postingan ini bermanfaat, boleh banget kasih tip lewat tombol bergambar π² di bawah ya. Terima kasih banyak π
Pokoknya pas broad market lagi depresi, saatnya $CPO tampil glowing
Masih banyak yang deep value juga $LSIP $STAA
Menko Airlangga Hartanto mengatakan bahwa negosiasi tarif sawit bersama dengan pihak US sudah mendekati tahap final dan DIHARAPKAN tarifnya bisa dikurangi dari 19% ke 0% (https://cutt.ly/qte5v0Yj). Jika ini terjadi, apakah ini menguntungkan emiten $SMAR, $LSIP dan $AALI?
disc on
Tadi sore udah set order jual sedikit saja π€π½ porsi hedge saya di GDX (VanEck Gold Miners) + sedikit tax loss harvesting dari saham sektor per-crypto-an, buat nyiapin amunisi karena $IHSG sudah menandakan koreksi dan sektor gacoan saya CPO makin banyak wonderful business yang masuk ke level valuasi sangat menarik seperti mantan terindah saya $LSIP
Market global terpantau sedang dibanting lebih keras daripada IHSG, jadi bersyukurlah kita punya privilege berada di market yang masih resilient. Tapi habis saya jual, GDX naik >4%++. Kalau penguatan ini bertahan sampai penutupan, siap-siap besok ada inflow dari Maybank foreign (ZP) di saham-saham sektor $XAU yang jadi konstituen GDX
@rizkyais ga usah jauh2 60an, coba liat income statement-nya aja udah ketahuan kok kenapa sedikit yang lirik. ngambil contohnya nggak sepadan sama $LSIP. saham $CPO yang runway-nya masih panjang kok dibandingin sama asuransi yang revenue-nya anjlok