330

+20

(6.45%)

Today

1.12 M

Volume

692,160

Avg volume

Company Background

PT. Star Pacific Tbk (LPLI) bergerak di bidang jasa, manajemen pengembangan usaha dan media. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1 Januari 1984. Pemegang saham mayoritas perusahaan adalah PT. Lippo Securities Tbk.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CENT – PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk.

ENTRY IDEAL & AGRESIF
✅ ENTRY IDEAL: Rp120–123
(Area support MA20/50 dan base konsolidasi minor, entry batch kecil swing/scalping di bawah 123 dengan floating risk rendah. Entry optimal saat candle hijau atau rebound pagi pada window bawah; scaling entry jika volume dan akumulasi bid buyer di sesi pertama valid).

🔰 ENTRY AGRESIF: Rp123–128
(Posisi harga saat ini s/d minor resistance, batch kecil untuk scalper/swing breakout volume, hindari entry besar tanpa breakout kuat di atas 128–132. Scaling exit wajib pada spike dan trailing SL bila reversal merah panjang di resistance atas).

TAKE PROFIT (TP) & STOP LOSS (SL)
🔥 TAKE PROFIT (TP):
TP1: Rp132 (Minor resistance sesuai spike breakout window).
TP2: Rp140 (Target swing optimis window berikutnya; scaling exit penuh jika reversal merah panjang di spike atas).

🚫 STOP LOSS (SL):
SL: Rp110 (Cutloss disiplin, di bawah base MA100/support window konsolidasi dan safeguard reversal candle ARB abnormal).

📊 RISK-REWARD PERSENTASE
Dari Entry Ideal (Rp122):
TP1: +8.1%
TP2: +14.8%
SL: -9.8%

Dari Entry Agresif (Rp125):
TP1: +5.6%
TP2: +12.0%
SL: -12.0%

📰 ISU, BERITA & SENTIMEN PASAR
CENT terkoreksi -2.38% hari ini setelah sempat memimpin top gainer beberapa pekan dengan lonjakan +66.67% dalam satu minggu dan +158% YTD di April–Mei 2025, serta lonjakan harga didorong ekspansi ke bisnis listrik dan distribusi fiber, meskipun fundamental masih merugi (PER -0.79, PBV 0.32, market cap Rp1,4T). Saham ini sempat masuk UMA (Unusual Market Activity), hingga BEI dua kali melakukan suspensi trading di April dan Juli karena kenaikan harga tidak wajar dan spekulasi ritel tinggi; efek naik turun harga besar sangat rawan profit-taking abrupt.
UOB Kay Hian Private Limited menjadi investor utama, menguasai 9,6% (18 miliar saham), sehingga floating saham di pasar kecil, valid untuk batch kecil trading.
Teknikal rating daily “beli/netral”, indikator MA buy, MACD, ADX, dan Momentum bullish, namun stochastic jenuh jual dan RSI netral—trend lebih condong sideways–posisi tahan. ATR (volatilitas) tinggi, valid window scalping/swing trade batch kecil saja, bukan hold besar.

🔥 TEKNIKAL & MOMENTUM
Daily: Konsolidasi di atas MA20/50, candle doji volume tinggi, MA100 support kuat di bawah 121–123, RSI 53 (netral), MACD bullish, ATR tinggi, stochastic jenuh jual, window optimal rebound–pantulan pagi untuk scalping/swing batch kecil.
Hourly/15m: Entry optimal di support 120–123 pada pantulan candle hijau, scaling exit di spike TP1–TP2.
Weekly: Trend sideways-bullish; window momentum optimis batch kecil 1–3 hari bukan hold panjang, trailing SL wajib.

✨ STRATEGI TRADING
Scalping: Entry batch kecil candle hijau/pantulan support pagi, scaling exit pada TP1 window breakout, trailing SL wajib reversal merah pajang/spike.
Swing (Hold 1–3 hari): Entry support 120–123 pagi, scaling exit bertahap TP1/TP2 jika volume breakout lanjut; trailing SL pada reversal volume.

📈 MOMENTUM NAIK/TIDAK?
Momentum valid untuk scalping/swing batch kecil; volume breakout, akumulasi buyer, sentimen komunitas, dan penguasaan investor utama mendorong, namun risiko technical correction abrupt jika profit-taking ritel besar. Trend masih sideways–bullish window pendek dengan ATR tinggi.

SINYAL:
🚀 Sinyal: Cocok scalping/swing batch kecil support–breakout window, scaling exit TP1/TP2, trailing SL mutlak reversal spike resistance.
Indikator valid: MA20/50, ATR tinggi, volume breakout, MACD bullish, news investor utama, technical rating "beli/netral".
Konfirmasi sinyal: Valid, confident 90% scalping, 87% swing batch kecil, bukan long hold/batch besar.

✅ Cocok Untuk: Scalping dan swing window 1–3 hari, tidak cocok hold panjang (risk reversal sudden, ATR volatilitas, trailing SL mutlak).

✨ Confident:
Scalping: 90%
Swing: 87%

✨ TIMEFRAME UTAMA:
Daily, 15m, 1h (pantau volume, candle hijau, support MA, ATR, monitoring UMA)

📊 INDIKATOR UTAMA:

MA20/50/100, volume spike, ATR tinggi, candle doji, MACD, stochastic, RSI, sentiment investor utama, support-resist

📚 RINGKASAN CENT (IDX:CENT) – SEPTEMBER 2025
CENT rebounce batch kecil valid window scalping/swing, katalis ekspansi bisnis & floating kecil, technical rating MA bullish, ATR tinggi, trailing SL mutlak, analisa mendukung confident tinggi batch kecil, bukan long hold/position besar.

✨ Strategy Entry saat market buka pagi hari:
Pantau volume/candle opening, entry batch kecil di Rp120–123 window support pagi, scaling agresif Rp123–128 bila breakout volume/candle hijau besar, scaling exit bertahap di TP1/TP2, trailing SL mutlak dan hindari entry besar tanpa breakout valid, exit cepat pada reversal merah resistance.

$LPLI $SOFA

Read more...

$MDLN salah satu hidden gem yang belum banyak dilirik $LPLI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPLI yo bisa yo, akhirnya ada pergerakan

Ramdom tag $BUVA $EMTK

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPLI Harga mu terlalu murah.. ayolah kejar harga wajarmu..

Random tag : $BWPT $HOKI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPLI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CPRO $DNAR $LPLI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Net Net

Lanjutan dari postingan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Skrining Skydrugz Modal Kerja Gede kali ini mencoba memakai pendekatan klasik dari Benjamin Graham dengan kriteria P/NNWC lebih besar dari 0 dan kurang dari 1. P/NNWC atau Price to Net Net Working Capital adalah rasio harga saham terhadap nilai modal kerja bersih yang dihitung sangat konservatif. Perhitungan modal kerja bersih dilakukan dengan cara aset lancar dikurangi kewajiban lancar, lalu didiskon sesuai tingkat likuiditasnya. Kas dihitung penuh 100%, piutang biasanya 75%, dan persediaan hanya 50%. Dengan pendekatan ini investor dianggap membeli perusahaan di bawah nilai likuidasinya, sehingga secara teori kalau besok perusahaan ditutup investor masih bisa memperoleh nilai sisa positif. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kelebihan dari rasio ini adalah memberi margin of safety yang tebal. Kalau P/NNWC di bawah 1 maka harga pasar saham lebih rendah dibanding nilai konservatif aset lancar. Saham yang masuk kategori ini sering disebut saham net-net atau deep value. Dalam sejarah, saham dengan rasio ini memang sering rebound besar saat ada pemicu positif, misalnya restrukturisasi, perubahan manajemen, atau perbaikan kinerja. Namun kelemahannya cukup besar. Saham yang terlihat murah dengan rasio P/NNWC rendah sering kali punya masalah serius, entah kerugian operasional, tata kelola lemah, hingga risiko suspend. Di pasar modern sangat jarang perusahaan sehat diperdagangkan di bawah NNWC. Selain itu laporan keuangan bisa menipu, piutang mungkin macet, persediaan sulit dijual, sehingga angka di atas kertas belum tentu bisa diuangkan.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Dari hasil skrining ini muncul enam nama yaitu $LPLI, $INCI, LMSH, DUCK, IGAR, dan $DIVA. Semuanya berada pada rentang P/NNWC 0,46 sampai 1,00. Data mereka jika diurai terlihat beragam dengan kombinasi menarik antara valuasi, laba, free cash flow, dan posisi kas bersih.

1. LPLI
➡️ P/NNWC 0,46, harga 316, laba 179,93 miliar, free cash flow -65,51 miliar, kas bersih 810,14 miliar
➡️ Perusahaan ini sebenarnya lebih ke arah holding investasi dengan operasional minim. Laba yang ditunjukkan sering berasal dari hasil investasi non operasional sehingga kualitasnya fluktuatif. Dengan jumlah karyawan sangat sedikit, likuiditas saham tipis, dan aktivitas operasional terbatas, valuasi murah bisa menjadi jebakan. Namun kas bersih yang sangat besar tetap menjadi bantalan kalau hanya melihat neraca.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf


2. INCI
➡️ P/NNWC 0,66, harga 610, laba 22,85 miliar, free cash flow 8,97 miliar, dividen yield 5,74%, kas bersih 165,75 miliar
➡️ INCI adalah pabrik kimia resin yang relatif kecil. Perusahaan ini pernah mengalami kebakaran gudang pada 2018 yang menunjukkan adanya risiko K3. Bisnisnya sangat dipengaruhi oleh harga bahan baku kimia yang bisa volatil. Meski demikian perusahaan rutin membayar dividen, posisi kas tebal, dan valuasi murah menjadikannya kandidat yang cukup defensif untuk investor yang sabar.


3. LMSH
➡️ P/NNWC 0,79, harga 256, rugi -8,33 miliar, free cash flow -1,92 miliar, kas bersih 30,83 miliar
➡️ Kondisi perusahaan ini justru mengkhawatirkan. Sudah merugi, arus kas operasi juga negatif, dan kas bersih relatif kecil. Di sisi lain perusahaan pernah kena sanksi karena masalah free float sehingga risiko likuiditas tinggi. Dari sisi valuasi memang murah, tetapi kualitas fundamental dan masalah tata kelola membuatnya berisiko tinggi.


4. DUCK
➡️ P/NNWC 0,80, harga 176, laba 41,15 miliar, free cash flow 221,30 miliar, kas bersih 435,17 miliar
➡️ Secara kertas angka-angkanya cantik. Laba positif, free cash flow besar, dan kas bersih juga lumayan. Namun masalah utama DUCK adalah saham ini sudah suspend sejak 2021 akibat ketidakpatuhan keterbukaan informasi. Selama status suspend belum dicabut, data keuangan tidak ada gunanya untuk investor publik karena sahamnya tidak bisa diperdagangkan.


5. IGAR
➡️ P/NNWC 0,99, harga 525, laba 52,72 miliar, free cash flow 15,08 miliar, dividen yield 0,95%, kas bersih 450,95 miliar
➡️ IGAR bergerak di bisnis kemasan fleksibel yang stabil, apalagi setelah masuknya investor Jepang. Kas tebal, laba positif, dan arus kas operasi juga ada. Namun risiko besar muncul dari regulasi pengurangan plastik yang sedang digencarkan pemerintah. Valuasinya pun nyaris sama dengan NNWC sehingga margin of safety tipis.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx


6. DIVA
➡️ P/NNWC 1,00, harga 126, laba 26,61 miliar, free cash flow 62,84 miliar, kas bersih 28,46 miliar
➡️ Angka TTM terlihat membaik, namun perusahaan ini sempat mencatat kerugian besar lebih dari 1 triliun pada 2023 dan 2024. Ditambah lagi ada tekanan sentimen negatif dari grup Kresna. Dengan kondisi itu investor perlu memastikan apakah laba dan arus kas terbaru benar-benar berasal dari operasi inti atau hanya perbaikan sementara.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau disatukan, pola umumnya jelas. Saham yang lolos screener memang tampak murah, tapi mayoritas punya risiko besar di balik angka kertas. LPLI dan INCI muncul sebagai kandidat deep value dengan kas bersih besar, tetapi LPLI harus diuji kualitas labanya sedangkan INCI perlu diwaspadai risiko operasional kimia. IGAR relatif stabil, namun valuasinya tidak semurah dua nama tadi. DIVA terlihat seperti kisah turnaround, tapi track record rugi besar membuatnya belum bisa langsung dipercaya. Sementara LMSH dan DUCK praktis gugur, satu karena fundamental negatif dan satu lagi karena suspend.

Skrining P/NNWC sangat berguna sebagai filter awal untuk menemukan saham undervalued. Kelebihannya bisa membuka peluang deep value yang tidak dilirik pasar. Namun kekurangannya adalah hasil yang keluar sering didominasi saham bermasalah dari sisi fundamental, tata kelola, maupun likuiditas. Investor tidak boleh berhenti di angka P/NNWC, tetapi harus melanjutkan dengan analisis mendalam atas arus kas, kualitas laba, governance, dan risiko sektor agar tidak terjebak di saham yang murah hanya karena masalah besar di belakang layar.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/7

testestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPLI kemon

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPLI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPLI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@ayahhera $LPLI 2x lipat market cap

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPLI

✅ ENTRY IDEAL: Rp280–297
(Base MA20/MA50/support breakout, zona konsolidasi setelah spike, swing entry bertahap di candle hijau/pullback sehat. Struktur parabolic naik >100% sejak awal Agustus, area ini jadi base low risk bagi swing dengan buffer support kuat, selama disiplin cut loss saat closing breakdown base.

🔰 ENTRY AGRESIF: Rp338–344
(Entry harga sekarang hingga mid upper band, fast swing/scalping, scaling lot kecil wajib exit tiap spike. Hindari average up tanpa breakout >360 karena di atas zona ini rawan distribusi dan banyak downside risk dengan volume fast swing microcap.

🔥 TAKE PROFIT (TP):
TP1: Rp384
(Pivot resistance swing previous candle, scaling wajib profit di zona ini, banyak fast trader keluar setelah intraday spike tinggi; cocok untuk short-term exit).

TP2: Rp430
(Target optimis breakout; hanya untuk risk taker, exit cepat bila reversal merah spike muncul atau candlestick tinggi tanpa volume sustain.

🚫 STOP LOSS (SL):
SL: Rp260
(Cut loss disiplin di bawah base major support, bila breakdown area ini very high risk—bid-offer tipis, downside ARB bisa muncul ketika trend berubah tiba-tiba.

📊 RISK–REWARD PERSENTASE
Dari Entry Ideal (280):
TP1: +37.1% (384/280–1)
TP2: +53.6% (430/280–1)
SL: -7.1% (260/280–1)

Dari Entry Agresif (344):
TP1: +11.6% (384/344–1)
TP2: +25% (430/344–1)
SL: -24.4% (260/344–1)

📰 ISU, BERITA & SENTIMEN
FUNDAMENTAL & KATALIS PASAR:
LPLI (Star Pacific) emiten properti/real estat Lampung, fundamental: rasio DER=0, current ratio 289x, PBV 0,17 undervalued, EPS positif 3 tahun, market cap kecil. Net profit Q2/2025 Rp203M (+217%yoy), tetapi mayoritas laba berasal dari gain asset keuangan, bukan operasional inti (bukan recurring lapangan, hanya untung mark-up aset NOBU, total pendapatan turun 4%).
Sentimen utama: euforia breakout ditopang properti, fast swing, kenaikan market cap NOBU (anak usaha), aksi goreng microcap setelah news laba extraordinary dari revaluasi aset investasi. Chart: mayoritas rating “BUY” namun sangat volatil, MACD mid sell, stochastic short-term netral, MA mingguan tetap uptrend.

RISIKO & PASAR:
Risiko utama: profit/laba instan dari pos non-operasional, floating profit hilang jika panic bid exit, belum teruji dari sisi bisnis inti, ARB sangat cepat jika fail breakout atau sentimen asset mark up memudar.

📊 STRATEGI TRADING
Akumulasi 280–297 pada retrace/candle hijau, tambah kecil scaling. Entry agresif 338–344 scaling cepat profit setiap spike, trailing stop. TP1 wajib scaling 384, TP2 430 (optimis, breakout only), SL <260 semua skenario. Hindari average up tanpa breakout.

📢 RINGKASAN LPLI (IDX:LPLI) – Agustus 2025
LPLI rally parabolic breakout, swing entry ideal 280–297, agresif 338–344, TP1 di 384, TP2 430, SL <260. Prospek: undervalue assets, euforia mark up. Downside: profit non-recurring, risk ARB, volume swing trader.
Strategi: scaling batch kecil, trailing strong, exit tiap spike.

❗Disclaimer: Informasi dan analisa yang dibagikan di sini hanya untuk tujuan edukasi dan referensi. Ini bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau saran untuk membeli, menjual, atau memegang saham tertentu. Selalu lakukan analisa dan riset Anda sendiri sebelum mengambil keputusan investasi. Investasi mengandung risiko, dan hasil masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan.

$TALF $MSIE

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TRIM

✅ ENTRY IDEAL: Rp348–356
(Base support MA50/MA20, zona demand sideways—entry bertahap di candle hijau/reversal volume rebound. Harga konsolidasi sideways sejak awal Agustus, setiap penurunan tertahan area support, struktur tetap solid untuk swing low risk dan posisi buy on weakness dalam tren sideways uptrend mingguan.

🔰 ENTRY AGRESIF: Rp356–364
(Entry sekarang hingga resistance minor, momentum/scalping, scaling lot kecil. Wajib scaling profit di setiap spike, jangan average up tanpa breakout valid >370 karena resistance kuat di area atas dan pola sideways masih mendominasi pergerakan.

🔥 TAKE PROFIT (TP):
TP1: Rp370
(Resisten minor, area distribusi swing harian, scaling profit wajib jika harga rebound ke sini, sering terjadi reversal atau profit taking di level ini pasca sideways panjang).

TP2: Rp388
(Target optimis/upper channel jika breakout >370 sustain dengan volume tinggi; hanya untuk swing risk taker, exit jika reversal atau gagal breakout di spike atas.

🚫 STOP LOSS (SL):
SL: Rp336
(Cut loss disiplin di bawah base support, area ini menjadi zona risk besar jika breakdown support, struktur dapat berubah bearish jika turun di bawah MA utama.

📊 RISK–REWARD PERSENTASE
Dari Entry Ideal (348):
TP1: +6.3% (370/348–1)
TP2: +11.5% (388/348–1)
SL: -3.4% (336/348–1)

Dari Entry Agresif (356):
TP1: +3.9% (370/356–1)
TP2: +9.0% (388/356–1)
SL: -5.6% (336/356–1)

📰 ISU, BERITA & SENTIMEN
FUNDAMENTAL & KATALIS PASAR:
TRIM (Trimegah Sekuritas Indonesia) fundamental sangat sehat: laba 2024 naik +61,73% YoY ke Rp262M, EPS Rp36,55 (+60%), aset naik ke Rp3,54T, margin NPM tetap tinggi (>20%), ROE bagus (17%), DER aman (0,7x). Namun, valuasi mulai mahal (PBV 1,78x, PER 10,1x), price action sideways akibat sentimen wait and see sektor sekuritas serta aksi jual minor bottom sejak Juli. Sinyal teknikal daily mayoritas netral/jual (MACD sell, stochastic netral), tapi struktur mingguan masih menyimpan potensi breakout jika ada rotasi volume sektor keuangan/Jasa Investasi pada rebound market atau euforia emiten sekuritas.

RISIKO & PASAR:
Risiko: sideways dan fake breakout, gagal breakout >370, likuiditas turun cepat jika minat spekulan menghilang, sentimen korporasi/minor outflow bisa tekan harga.

📊 STRATEGI TRADING
Akumulasi bertahap di 348–356 saat candle hijau/volume rebound. Entry agresif di 356–364, scaling wajib profit tiap spike. TP1 370, TP2 388 (optimis), cut loss <336, scaling keluar jika sideways gagal breakout. Hindari average up tanpa breakout kuat.

📢 RINGKASAN ANALISA TRIM (IDX:TRIM) – Agustus 2025
TRIM sideways healthy, swing entry ideal 348–356, agresif 356–364, TP1 di 370, TP2 388, SL <336. Prospek fundamental (laba, EPS, ROE naik), downside risk sideways prolonged/gagal breakout. Strategi: scaling kecil, layer di support, disiplin profit/take loss.

❗Disclaimer: Informasi dan analisa yang dibagikan di sini hanya untuk tujuan edukasi dan referensi. Ini bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau saran untuk membeli, menjual, atau memegang saham tertentu. Selalu lakukan analisa dan riset Anda sendiri sebelum mengambil keputusan investasi. Investasi mengandung risiko, dan hasil masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan.

$LPLI $BSDE

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPLI LK Q2 2025: Pamer Laba Ratusan Miliar, Tapi Kas Operasi Minus dan Hidup Dari Jual-Beli Aset Lippo

Request salah satu user Stockbit member External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

PT Star Pacific Tbk punya perjalanan panjang yang penuh warna. Perusahaan ini pertama kali berdiri tahun 1983 dengan nama PT Asuransi Lippo Jiwa Sakti, lalu berubah jadi PT Asuransi Lippo Life hanya beberapa bulan kemudian. Dari bisnis asuransi jiwa, mereka berevolusi menjadi perusahaan investasi dan properti. Sekarang, nama PT Star Pacific Tbk lebih dikenal sebagai bagian dari Lippo Group, konglomerasi besar yang menguasai banyak sektor mulai dari retail, kesehatan, properti, sampai perbankan. Kantornya berada di Lippo Karawaci, Banten, dan aktivitas komersialnya sudah dimulai sejak 1984. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau melihat statusnya sebagai perusahaan terbuka, Star Pacific sudah melantai di bursa sejak 1989 dengan harga perdana Rp8.500 per lembar. Saat ini modal dasar perusahaan mencapai 16,9 miliar saham dalam tiga seri, namun yang benar-benar beredar hanya 1,17 miliar lembar. Menariknya, semua seri saham punya hak suara yang sama tanpa preferensi khusus. Struktur ini memberi fleksibilitas tapi di sisi lain menunjukkan kontrol masih ada di tangan segelintir pemegang besar.

Pemegang saham pengendali jelas adalah PT Inti Anugerah Pratama dengan 592 juta lembar atau 50,6% kepemilikan. HX Trading Limited pegang 20%, PT Sanggraha Nusa Raya sekitar 5,75%, sementara publik menguasai 23,6%. Dengan komposisi ini arah perusahaan sangat dipengaruhi induk grup Lippo. Investor publik mungkin ikut menikmati pertumbuhan aset, tapi arah strategi tetap ditentukan pusat kendali.

Dari sisi tata kelola, perusahaan ini dipimpin oleh Fendi Santoso sebagai presiden komisaris, didampingi Surya Tatang dan Ganesh Chander Grover sebagai komisaris independen. Kursi presiden direktur diisi oleh Herry Senjaya. Ada juga Junarto Sinambung Agung dan Heni Widjaja sebagai direktur. Jumlah pegawainya sangat kecil untuk ukuran emiten, hanya 9 karyawan permanen. Hal ini menandakan model bisnis perusahaan yang lebih sebagai vehicle investasi daripada operasional padat karya.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Kalau membicarakan bisnis, di anggaran dasar mereka mencakup banyak bidang, mulai dari konsultan, IT, media, sampai properti. Namun kalau ditarik ke realita, pendapatan utama berasal dari investasi dan penyewaan properti. Segmen media dan lainnya praktis tidak menghasilkan apa-apa. Semester I 2025, pendapatan eksternal yang dicatat hanya Rp8,7 miliar, semuanya dari sewa properti. Untung operasi yang tercatat Rp1,2 miliar. Tapi laba besar justru datang dari pos keuntungan aset keuangan yang nilainya Rp192 miliar. Jadi terlihat jelas bahwa motor laba bukan dari core business properti, melainkan dari portofolio investasi.

Relasi dengan pihak berelasi mendominasi hampir seluruh transaksi. Dari sisi revenue, 94,53% di semester I 2025 berasal dari pihak dalam grup. PT Matahari Department Store Tbk menyumbang Rp2,7 miliar atau 31% revenue, PT Lippo Karawaci Rp1,39 miliar atau 16%, lalu ada KSO Villa Permata Indah Nirwana Rp1,09 miliar atau 12%. Dari sisi beban malah lebih ekstrem, 100% biaya berasal dari pihak berelasi. Sewa gedung misalnya, Rp6,58 miliar dibayar ke PT Surya Menara Lestari, sisanya Rp904 juta ke PT Bank Nationalnobu Tbk. Ini menegaskan perusahaan sangat tergantung pada jaringan Lippo, baik untuk pendapatan maupun biaya.

Dari sisi aset, perusahaan tampak kuat. Total aset naik dari Rp1,77 triliun di akhir 2024 menjadi Rp2,24 triliun per Juni 2025. Aset lancar mencapai Rp1,45 triliun dengan kas Rp811 miliar dan aset keuangan lancar Rp639 miliar. Aset tidak lancar Rp785 miliar, didominasi investasi keuangan Rp739 miliar, plus properti investasi Rp42 miliar. Dengan struktur ini, Star Pacific terlihat lebih sebagai manajer dana internal grup ketimbang operator properti murni.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Utangnya sangat kecil. Total liabilitas hanya Rp8,7 miliar di Juni 2025, turun dari Rp16,2 miliar akhir 2024. Dengan kas Rp811 miliar, jelas perusahaan punya posisi net cash sangat besar. Net debt malah minus Rp803 miliar. Debt to equity ratio cuma 0,36%. Artinya secara neraca mereka sangat aman, bahkan nyaris tidak punya risiko gagal bayar karena uang tunai berlipat-lipat menutupi liabilitas.

Laba di laporan memang terlihat menggiurkan. Semester I 2025, laba bersih Rp203 miliar melonjak tiga kali lipat dari Rp64 miliar setahun sebelumnya. Laba komprehensif bahkan mencapai Rp480 miliar dari posisi rugi Rp47 miliar di 2024. Laba per saham naik ke Rp173,6. Namun di balik itu ada cerita lain. Revenue justru turun dari Rp10,3 miliar ke Rp8,7 miliar. Biaya operasional naik dari Rp7,6 miliar ke Rp8,4 miliar. Jadi margin usaha inti semakin tertekan. Untung besar hanya karena keuntungan investasi yang volatile.

Masalah serius muncul ketika melihat arus kas. Laba Rp203 miliar ternyata diiringi arus kas operasi minus Rp2,6 miliar. Tahun sebelumnya juga sama, laba Rp64 miliar tapi CFO minus Rp49 miliar. Jadi keuntungan yang tercatat di laporan keuangan tidak masuk jadi uang kas. Penyebabnya jelas, karena porsi besar laba datang dari keuntungan nilai wajar aset yang bersifat noncash, ditambah perubahan modal kerja yang menyedot kas.

Kalau digali lebih dalam, keuntungan terealisasi dari jual investasi mencapai Rp204 miliar di semester I 2025, contohnya dari pelepasan saham Bank Nobu Rp221 miliar. Jadi jelas bahwa penyumbang utama laba bukan penyewaan properti, melainkan trading portofolio. Free cash flow juga negatif karena CFO minus sementara belanja aset tetap nihil. Perusahaan tidak mengeluarkan modal baru untuk investasi jangka panjang, sehingga keberlanjutan core business patut dipertanyakan.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Masalah struktural makin kentara dengan tiga hal. Pertama, hampir seluruh pendapatan dan beban bergantung pada relasi internal grup, sehingga risiko governance dan independensi tinggi. Kedua, profitabilitas sangat tergantung pada keuntungan portofolio yang fluktuatif, bukan dari bisnis berulang. Ketiga, arus kas operasi negatif secara konsisten, tanda core bisnis tidak mampu hasilkan kas. Ditambah lagi ada anak usaha yang tidak beroperasi, yang terlihat lebih seperti aset mati.

Manajemen menyebut strategi ke depan tetap menyewakan properti dan mengelola investasi portofolio untuk memperbaiki performa. Artinya mereka akan lanjut jalan dengan model kaya di neraca karena kas besar dan aset finansial gemuk, tapi miskin di bisnis inti. Strategi ini memang bisa bikin laporan laba rugi tampak sehat selama pasar modal mendukung. Namun kalau pasar berbalik arah, laba bisa ambruk. Jadi bisa dibilang PT Star Pacific Tbk ini seperti rumah besar yang temboknya dari uang, tapi pondasinya bukan dari bisnis nyata.

Kalau kita lihat laporan keuangan konsolidasian , ceritanya memang cukup unik karena sumber utama laba bukan datang dari bisnis inti, melainkan dari hasil jual-beli aset keuangan. Angka yang ditorehkan pun fantastis, ada realisasi keuntungan Rp204,185 miliar hanya dari pos financial assets yang diklasifikasikan sebagai fair value through profit or loss (FVTPL). Padahal di periode sama tahun lalu mereka malah mencatat rugi Rp2,879 miliar, jadi lonjakannya benar-benar drastis. Keuntungan ini terutama berasal dari pelepasan saham-saham yang mereka pegang, seperti PT Lippo Karawaci Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Raharja Energi Cepu Tbk, dan PT Sentul City Tbk. Nama lain seperti PT Bank Nationalnobu Tbk maupun PT Rukun Raharja Tbk juga pernah jadi kontributor di periode sebelumnya. Sesuai kebijakan akuntansi, semua aset FVTPL memang dicatat langsung ke laba rugi setiap ada pergerakan harga pasar, baik yang sudah terealisasi maupun yang belum.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau ditelusuri lebih jauh, laba Rp204,185 miliar ini akhirnya dirangkum jadi bagian dari pos besar yang disebut laba dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi neto, dengan total Rp189,394 miliar. Kenapa lebih kecil? Karena ada rugi belum direalisasi sekitar Rp15,573 miliar yang ikut menggerus. Artinya, meskipun ada saham yang sudah dijual dengan untung, sebagian portofolio lain yang masih dipegang nilainya lagi turun. Mekanismenya sederhana, setiap kali perusahaan jual saham di harga lebih tinggi dari nilai bukunya, langsung tercatat untung. Di sisi lain, saham yang masih nyangkut di portofolio tetap harus di-mark to market, dan kalau nilainya lagi anjlok, otomatis jadi rugi belum direalisasi. Itulah yang bikin angka total laba FVTPL lebih kecil dari realisasi keuntungannya.

Dampak laba ini terasa banget ke laporan bottom line. Periode enam bulan pertama 2025, laba bersih yang dicatat perusahaan sebesar Rp203,178 miliar. Bandingkan dengan gross profit mereka yang hanya Rp1,235 miliar dan beban operasional Rp8,449 miliar, jelas laba dari investasi saham jadi penyelamat utama. Bisa dibilang, tanpa cuan dari jual-beli saham, laporan mereka mungkin masih merah. Tidak hanya itu, laba ini juga mengerek total laba komprehensif jadi Rp479,701 miliar, karena selain laba bersih, ada juga item lain seperti keuntungan belum direalisasi dari FVOCI securities yang ikut masuk. Efek domino berikutnya, laba bersih ini ikut memperbaiki posisi ekuitas karena mengurangi defisit akumulasi. Bahkan laba per saham ikut melonjak jadi Rp173,59 untuk periode ini, angka yang lumayan tinggi untuk perusahaan yang secara operasional justru tipis marginnya.

Tapi menariknya, walaupun laba sebesar itu tercatat, tidak ada indikasi kalau perusahaan langsung membagi dividen dari hasil ini. Laporan perubahan ekuitas interim tidak menampilkan ada distribusi dividen. Jadi, laba masih dimasukkan untuk memperkecil saldo defisit di ekuitas. Mereka memang ada pendapatan dividen dari pihak ketiga atau entitas terkait, tapi itu posnya beda, bukan dividen yang dibagikan ke pemegang saham Star Pacific. Jadi investor tidak bisa berharap dapat bagian langsung dari cuan Rp204 miliar ini, paling tidak di semester I 2025. Perusahaan tampaknya masih fokus tambal defisit ketimbang bagi-bagi cash.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Kalau bicara manajemen risiko, perusahaan mengaku punya strategi diversifikasi portofolio, memadukan analisis fundamental dan teknikal, rutin evaluasi, dan memantau kondisi makroekonomi. Strategi itu yang jadi alasan bisa dapat momentum cuan besar di semester I 2025. Namun tetap ada risiko, karena sebagian besar laba bergantung pada pergerakan pasar modal. Ketika pasar naik, laporan laba terlihat bagus, tapi ketika turun, bisa langsung terbalik jadi rugi seperti yang terjadi di semester I 2024. Dengan kata lain, model bisnis Star Pacific lebih mirip perusahaan investasi portofolio ketimbang bisnis operasional murni.

Kalau ditanya apa makna semua angka ini, jelas sekali laba besar yang tercatat itu bukan hasil dari core business, melainkan dari momentum pasar saham. Ini sekaligus mengajarkan kalau keberhasilan mereka sangat volatil, tergantung cuaca pasar. Untuk investor, laporan ini enak dilihat karena laba bersih melonjak ratusan miliar, tapi tetap perlu hati-hati karena keberlanjutannya belum tentu bisa dijamin di periode berikutnya. Kalau pasar saham bergeser arah, Star Pacific bisa kembali ke situasi tahun lalu, mencatat rugi puluhan miliar hanya dari pos yang sama. Jadi ya, hasil Rp204 miliar ini manis, tapi sifatnya sementara dan rapuh. Kecuali LPLI bisa cuan terus tiap hari dari trading saham. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

📌 Daftar saham portofolio Grup per 30 Juni 2025 vs 31 Desember 2024

1. PT Bank Nationalnobu Tbk (related party) $NOBU
➡️ Dec 2024 Rp221,116 miliar (FVTPL) + Rp357,432 miliar (non-current)
➡️ Jun 2025 Rp0 (FVTPL) + Rp506,622 miliar (non-current)


2. PT Multipolar Technology Tbk (related party)
➡️ Dec 2024 Rp173,715 miliar
➡️ Jun 2025 Rp333,345 miliar


3. PT Lippo Karawaci Tbk (related party)
➡️ Dec 2024 Rp5,212 miliar (FVTPL) + Rp131,656 miliar (FVOCI)
➡️ Jun 2025 Rp4,190 miliar (FVTPL) + Rp105,841 miliar (FVOCI)


4. PT Siloam International Hospitals Tbk (related party)
➡️ Dec 2024 Rp24,317 miliar
➡️ Jun 2025 Rp17,638 miliar


5. PT Arkora Hydro Tbk (third party) $ARKO
➡️ Dec 2024 Rp106,631 miliar
➡️ Jun 2025 Rp92,363 miliar


6. PT Raharja Energi Cepu Tbk (third party)
➡️ Dec 2024 Rp0
➡️ Jun 2025 Rp1,350 miliar


7. PT Sentul City Tbk (third party)
➡️ Dec 2024 Rp0
➡️ Jun 2025 Rp6,500 miliar


8. PT Rukun Raharja Tbk (third party)
➡️ Dec 2024 Rp8,976 miliar
➡️ Jun 2025 Rp0


9. PT Anekatrada Indotama (non-current)
➡️ Dec 2024 Rp1 miliar
➡️ Jun 2025 Rp1 miliar


10. PT Bhakti Sarana Ventura (non-current)
➡️ Dec 2024 Rp500 juta
➡️ Jun 2025 Rp500 juta


11. PT Pemilik Pembangunan dan Pengelola Menara Proteksi Indonesia (non-current)
➡️ Dec 2024 Rp500 juta
➡️ Jun 2025 Rp500 juta


12. Lippo Dragonstone Asset Management Ltd (non-current)
➡️ Dec 2024 Rp230 juta
➡️ Jun 2025 Rp230 juta


📌 Perubahan investasi saham Grup 2024–2025
Total investasi saham
➡️ Juni 2025 Rp1,070,675 miliar (47.79% aset Rp2,240,395 miliar)
➡️ Desember 2024 Rp1,031,876 miliar (58.36% aset Rp1,768,186 miliar)
✅ Naik nominal, turun proporsi

FVTPL (saham jangka pendek)
➡️ Juni 2025 Rp104,998 miliar vs Desember 2024 Rp342,525 miliar
➡️ Turun -69.34% akibat pelepasan Bank Nationalnobu Rp221,116 miliar dan Rukun Raharja Rp8,976 miliar
➡️ Tambahan baru Raharja Energi Cepu Rp1,350 miliar dan Sentul City Rp6,500 miliar
❌ Turun signifikan

FVOCI (saham jangka pendek OCI)
➡️ Juni 2025 Rp456,824 miliar vs Desember 2024 Rp329,688 miliar
➡️ Naik +38.56% ditopang Multipolar Technology Rp333,345 miliar (naik +91.90%)
➡️ Lippo Karawaci turun ke Rp105,841 miliar, Siloam turun ke Rp17,638 miliar
✅ Portofolio naik

Saham jangka panjang (non-current)
➡️ Juni 2025 Rp508,853 miliar vs Desember 2024 Rp359,663 miliar
➡️ Naik +41.48% terutama Bank Nationalnobu Rp506,622 miliar (naik +41.74%)
✅ Penguatan signifikan

Konsentrasi investasi
➡️ Bank Nationalnobu Rp506,622 miliar + Multipolar Technology Rp333,345 miliar
➡️ Dua emiten mencakup 78% dari seluruh portofolio saham
❌ Risiko konsentrasi tinggi

Dampak ke laba rugi
➡️ Laba FVTPL neto H1 2025 Rp189,394 miliar vs Rp31,874 miliar H1 2024
➡️ Laba belum terealisasi FVOCI H1 2025 Rp276,324 miliar vs rugi Rp111,004 miliar H1 2024
➡️ Dividen turun Rp860 miliar vs Rp1,978 miliar
✅ Laba nilai wajar naik, ❌ dividen turun

Dampak ke arus kas
➡️ Investasi H1 2025 kas masuk Rp420,468 miliar vs kas keluar Rp42,296 miliar H1 2024
➡️ Pelepasan jangka pendek menghasilkan Rp419,654 miliar kas masuk
➡️ Dividen diterima Rp814 miliar vs Rp1,847 miliar tahun lalu
✅ Kas masuk besar, ❌ dividen makin kecil

Harga saham di pasar ada di Rp344, sementara kas per sahamnya justru Rp693, lebih dari dua kali lipat harga pasarnya. Jadi kalau beli satu lembar, secara hitungan kertas sudah dapat kas yang lebih gede dari harga belinya. Tapi jangan buru-buru girang, karena kondisi ini justru ngasih sinyal pasar lagi menghukum bisnis intinya yang memang seret. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Laba bersih tahunan kalau dianualisasi tembus Rp406 miliar, dengan EPS Rp347 per saham. Dari situ, PER jadi 0,99x, angka yang super rendah, tapi kelihatan cakepnya karena ada suntikan laba Rp189 miliar dari kenaikan nilai wajar aset keuangan. Begitu laba ini dicabut, operasi inti malah rugi Rp7 miliar dalam 6 bulan, alias minus di level gross margin setelah beban usaha. Jadi jelas, kualitas laba ini rapuh, lebih mirip one-off daripada recurring income. Makanya PER yang kelihatan seksi itu sebenarnya fatamorgana.

PBV-nya 0,18x, artinya saham ini dihargai cuma seperlima dari nilai bukunya. Biasanya investor senyum lebar kalau lihat angka segini, tapi balik lagi, masalahnya bukan di aset, melainkan di kemampuan manajemen bikin aset itu produktif. Kalau bisnis intinya terus rugi dan CFO juga negatif Rp5,2 miliar setahun, investor akan tetap skeptis. Makanya harga saham bisa lebih murah dari nilai kasnya, karena pasar nganggep bisnis intinya malah ngabisin duit.

Kalau bicara growth, net profit yoy naik 217% sehingga PEG jatuh ke 0,0045x. Di atas kertas, ini super murah, tapi ya balik lagi, karena lompatan itu cuma dari laba investasi mark-to-market, bukan dari operasional. Revenue tahunan juga cuma Rp17 miliar, alias sales per share Rp14, sedangkan harga Rp344 bikin rasio P/S melonjak 23x. Ini jelas nggak sehat, karena P/S tinggi biasanya dibenarkan kalau perusahaan punya growth revenue tinggi, padahal di sini justru revenue tipis dan rugi operasional.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Dari sisi enterprise value malah lebih aneh lagi, EV jadi minus Rp400 miliar. Itu artinya, kalau ada orang beli seluruh perusahaan di harga pasar sekarang, dia dapat bonus kas lebih banyak dari harga beli plus hutang-hutangnya. Kondisi EV negatif ini jarang banget, biasanya tanda undervaluasi ekstrem. Tapi jangan lupa, pasar nggak bodoh, diskon segede itu pasti ada alasannya, terutama karena arus kas operasi negatif dan bisnis inti nggak jalan. Jadi EV negatif bukan otomatis sinyal beli, tapi alarm bahwa pasar ngeremehin prospek bisnis intinya.

Idealnya, kalau PBV balik ke 1x, harga saham bisa Rp1.906, dan kalau PER balik ke 10x, harga bisa Rp3.471. Tapi untuk sampai ke sana, perusahaan wajib berbenah habis-habisan. Core revenue harus tumbuh, beban usaha dikontrol, dan strategi investasi diarahkan supaya bisa hasilkan cash, bukan sekadar laba kertas. Kas gede bisa dipakai buat buyback atau dividen supaya investor percaya manajemen serius unlock value. Kalau nggak ada langkah nyata, harga bisa mentok di bawah kas terus, atau malah makin ditekan.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau gagal reformasi, konsekuensinya pahit. Harga saham bisa tetap murah bahkan turun lebih dalam, karena pasar capek ngasih diskon tapi nggak ada turnaround. Bisa juga muncul investor agresif atau corporate raider yang tertarik ambil alih demi dapetin kasnya. Dalam jangka panjang, kas juga bakal terkikis kalau terus dipakai nutup rugi operasional. Jadi yang sekarang kelihatan aman bisa berubah jadi jebakan kalau bisnis inti nggak segera dibenerin.

Singkatnya, valuasi Star Pacific hari ini adalah puzzle yang kontras. Di satu sisi, kas tebal dan aset besar bikin valuasi di bawah wajar. Di sisi lain, operasi lemah dan CFO negatif bikin investor kehilangan kepercayaan. Untuk keluar dari jebakan ini, kuncinya ada di perbaikan fundamental bisnis dan pemanfaatan kas yang cerdas. Kalau itu berhasil, valuasi bisa meroket ke level PBV 1 atau PER 10. Kalau tidak, saham bisa tetap diperdagangkan di harga recehan, meskipun isi brankasnya masih penuh.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/8

testestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPLI

$LPLI cash jumbo, harga masih terjangkau😆

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Heran dengan cash setebal dan marcap sekecil ini kok $LPLI sepi ya bang. Potensi ara mestinya ini

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$KETR hari ini lock ara, yng ketinggalan barang masih ada $LPLI, yo jngn sampe ketinggalan

Random tag $EMTK

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergerak positif pada awal perdagangan Rabu, 27 Agustus 2025 usai dibuka di level 7.909 atau naik sebanyak 0,05 persen.
Mengutip Stockbit, sejumlah saham mencatat lonjakan harga pada pembukaan sesi I pagi ini. Saham PT Ketrosden Triasmitr...

www.kabarbursa.com

www.kabarbursa.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPLI untuk hari ini gua ga minta jauh2
Cuma ARA aja wkwkwk

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPLI Gas ges nambah muatan

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

ada yang dapet tiket? $LPLI $TOBA $HUMI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPPS tugas saya 1 sudah selesai LPPS 100
di saat koar2 di stream sendiri wkwkw

sekarang saatnya $LPLI 500 bismillah gas keun dar

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Ketinggalan di $KETR?
Mending ke $LPLI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$NOBU group lippo siap menyaingi group om pp $MLPL $LPLI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPLI Callon Bagger


tag $KETR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

EmitenNews.com - Star Pacific (LPLI) medio 2025 mengemas laba bersih Rp203,17 miliar. Melambung 217,35 persen dari episode sama tahun lalu Rp64,02 miliar. Oleh sebab itu, laba bersih per saham emiten Lippo Group tersebut ikut melangit menjadi Rp173,59 dari sebelumnya Rp54,70.
Pendapatan Rp8,72 mili...

www.emitennews.com

www.emitennews.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LPLI Bismillah Besok ARA lock

$TOBA $COIN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

yang bener aja Cash 800 M $LPLI Market Capnya cuma 360 M:)

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy