


Volume
Avg volume
PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) adalah pengembang perkotaan residensial dan komersial di Indonesia. Kegiatan utama perusahaan meliputi pembangunan perkotaan, pembangunan terpadu skala besar, mal ritel, layanan kesehatan, rumah sakit dan infrastruktur serta pengelolaan properti dan portofolio. Ini adalah proyek pembangunan perkotaan termasuk Lippo Village, Lippo Cikarang, Tanjung Bunga, Royal Serpong Village, dan San Diego Hills Memorial Park. Perusahaan adalah anggota Grup Lippo.
$LPKR Secara teknikal sih menarik ya, beberapa kali mencoba bertahan di area supportnya. Dan semoga aja kuat, dilihat juga udah mau oversold. Kalo kedepannya bisa nembus resisten terdekatnya, kemungkinan besar akn lanjut kenaikan. But in the market kita ga tau seperti apa saham yg kira pegang, mungkin untuk LPKR sendiri akan membutuhkan waktu yang cukup lama buat bisa nembus resistencenya. Yang kuat tahan yang gakuat bisa angkat tanganš¤£

Kalo aku sih $LPKR secara kas keuangan lancar dalam bidang properti, kasus kasus tanah dapat diatasi dengan mudah ada yang kalah ada yang menang. Lha dapat duitnya dari mana dari yang kasusnya menang. Selain itu penjualan properti nya sehat dan lancar meskipun volatil.
Selain itu bisnis jangka panjang seperti pemakaman untuk longlast bagus valuasinya juga lumayan dengan logo "sandiego hills".
Untuk per Mall an juga volatil apalagi market jual beli kalah dengan online shop sehingga terkadang penjual lebih memilih olshop ketimbang jualan di Mall yang sekarang rata2 sepi. Misal ada bioskop pun rata2 lebih memilih nunggu di netflix tapi ada beberapa yang langsung beli di $CNMA.
Selain itu LPKR juga punya $SILO yang valuasinya lumayan dan target market yang jelas dalam bidang kesehatan.
DYOR
klu kamu punya porto ini
ada duit nganggur 80jt an..
mana yg mau kamu avgd Guys..
saran yg plng masuk akal dapat 100k Gpayš
$ACES$NOBU$LPKR
#DYOR

$LPKR LK Q3 2025: Kasus Hukum Lippo
Request member External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
LPKR ini punya banyak kasus hukum. Ini bukan mengada-ngada atau konspirasi Lippo Way. Ini bukan rumor warung kopi. Ini tertulis jelas, hitam di atas putih, di laporan keuangan mereka sendiri. Yang terbaru mereka lagi sengketa lahan sama Jusuf Kalla vs $GMTD. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau mau jujur, banyak investor yang hanya melihat proyek, marketing gallery, brosur township, atau estetika mal. Tapi tidak banyak yang menyadari bahwa dalam bisnis real estat skala besar, terutama model kota terpadu yang agresif, risiko sengketa lahan itu bukan kemungkinan, tapi keniscayaan. Dan di LPKR, skala sengketanya bukan kecil-kecilan. Hampir setiap entitas utamanya yang bergerak di pengembangan kawasan punya sejarah tarik-menarik hak tanah di pengadilan, baik sebagai penggugat maupun tergugat.
Sengketa-sengketa ini tidak banyak berubah statusnya sepanjang Desember 2024 sampai September 2025. Artinya ini bukan konflik baru yang sedang dibuka, melainkan kasus lama yang berlarut dan naik sampai tingkat hukum tertinggi, yaitu Kasasi atau Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung. Ini penting, karena ketika perkara sudah sampai di MA, yang dipertaruhkan bukan hanya lahan, tetapi struktur hak yang menjadi fondasi proyek.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Contohnya di Makassar, melalui GMTD, ada sengketa tanah seluas sekitar 68.929 m² dengan John Tandiary dan sekitar 84.141 m² dengan Tajuddin Molla. Dua-duanya sudah kalah di tingkat Kasasi atau Peninjauan Kembali. Perusahaan masih mencoba upaya hukum luar biasa dan mencari Novum. Tetapi secara realitas hukum, putusan PK itu final. Artinya risiko kehilangan haknya bersifat nyata. Ada juga sengketa lain sebesar 160.000 m² dengan Ir Mulyono. Untuk yang ini GMTD menang di PTUN Makassar, tetapi lawan sekarang sedang mengajukan Kasasi ke MA. Jadi statusnya belum aman. Kita bicara lahan yang luasnya bukan dalam satuan kapling, tapi dalam satuan hektar.
Di Lippo Cikarang, masalahnya juga bukan kecil. Ada sengketa atas 6.860 m² yang sudah kalah di tingkat Peninjauan Kembali. Itu final, tidak bisa dibatalkan kecuali ada bukti baru yang sangat kuat. Ada pula sengketa lain atas 4.350 m² yang posisinya masih unggul untuk sementara karena LC menang di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi, tetapi masih menunggu putusan Kasasi di MA. Dalam hukum pertanahan, selama belum final di MA, tidak ada kemenangan yang pasti.
Lalu ada kasus yang lebih menarik dan lebih strategis. Sengketa tanah seluas 27.658 m² antara LPKR dengan Jason Surya Tanuwidjaya. Dalam perkara perdata, LPKR menang. Tetapi dalam perkara Tata Usaha Negara, Penggugat menang sampai PK Ketiga. Ini posisi yang berat. Jika dieksekusi, bisa memengaruhi keabsahan dokumen izin. Namun pada September 2025, kedua belah pihak memilih penyelesaian damai. Itu bentuk mitigasi risiko. Bukan kemenangan. Bukan kekalahan. Tapi keputusan untuk menyetop kerugian waktu, biaya, dan ketidakpastian.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau dijumlahkan, total lahan yang disengketakan secara material mencapai sekitar 351.938 m² atau sekitar 35,19 hektar. Sekitar 159.930 m² berada pada posisi kalah atau berisiko kehilangan hak. Sisanya sekitar 192.008 m² masih dalam posisi menang atau penyelesaian yang terkendali. Dibandingkan total land bank LPKR yang mencapai sekitar 1.023 hektar atau setara 10.230.000 m², area sengketa ini setara sekitar 3,44%. Secara matematis terlihat kecil. Tetapi dalam pengembangan kota terpadu, lokasi itu menentukan segalanya. Hilang satu bidang lahan di tengah blok, bisa membuat desain kawasan berubah, konektivitas jalan terganggu, atau bahkan memutus arteri utama yang menjadi tulang punggung perkembangan kawasan. Artinya, dampak strategisnya bisa jauh lebih besar daripada persentase luasan.
Di sisi keuangan, kerugian atas lahan yang kalah perkara berpotensi menimbulkan penurunan nilai aset. Hak atas tanah dicatat sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. Kalau tanah itu harus dilepas, selisih nilai tercatat harus diakui sebagai rugi. Laba bersih LPKR pada sembilan bulan 2025 berada di kisaran 368 miliar Rupiah. Jika satu atau beberapa lahan yang kalah bernilai besar dan harus diimpairment, laba tersebut bisa langsung tergerus atau berubah menjadi rugi.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Namun di sisi lain, LPKR sudah membuktikan bahwa mereka punya kemampuan bertahan. Mereka memilih penyelesaian damai pada kasus tertentu, mereka melanjutkan upaya hukum pada kasus lain, dan mereka mengelola litigasi bukan dengan euforia publik, tetapi dengan kalkulasi kepentingan jangka panjang. Investor optimistis melihat ini sebagai biaya operasional bisnis properti skala kota. Investor pesimistis melihatnya sebagai risiko bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Investor realistis akan melihat angka, bukan perasaan.
Realitasnya begini. Sengketa lahan bukan kejutan di Grup Lippo. Mereka sudah menghadapinya selama puluhan tahun. Yang membedakan adalah cara mereka menahan tekanan dan mengeksekusi mitigasi. Selama penjualan proyek berjalan dan arus kas kembali pulih, mereka punya ruang untuk membayar pengacara, revisi izin, atau menyelesaikan sengketa lewat negosiasi. Tetapi jika arus kas melemah, litigasi yang berlarut bisa menjadi beban.
Jadi pada akhirnya pertanyaan bukan apakah LPKR punya sengketa. Sudah jelas punya. Pertanyaan yang menentukan adalah apakah LPKR bisa menjaga mesin kasnya tetap menyala lebih cepat dibandingkan sengketa-sengketa ini bergerak ke tahap eksekusi. Dan itulah titik pertaruhan sebenarnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/8








$LPKR LK Q3 2025: Bisnis Kematian Lippo
LPKR ini punya bisnis pemakaman. Yang mau mati, bisa ke Lippo. Bukan bercanda, ini kenyataan bisnis. Di tengah deretan proyek apartemen, township, mal, hotel, dan jasa pengelolaan kota, LPKR juga mengoperasikan Sandiego Hills Memorial Park di Karawang. Sebuah kompleks pemakaman modern dengan konsep taman yang luas, kapel, danau, patung dekoratif, hingga fasilitas keluarga. Tempat yang diposisikan bukan sekadar lahan kuburan, tetapi sebagai tempat peristirahatan terakhir yang rapi dan terhormat. Bisnis ini sudah berjalan sejak tahun 2006 dan menjadi salah satu portofolio jangka panjang LPKR. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Aset entitas ini justru naik. Nilainya meningkat dari sekitar 520 miliar Rupiah pada akhir 2024 menjadi sekitar 592 miliar Rupiah pada September 2025. Kenaikan ini menunjukkan bahwa lahan dan infrastruktur pemakaman tetap dikembangkan. Jadi bisnisnya bukan berhenti, bukan terabaikan, dan bukan juga proyek yang macet. Tanah pemakaman tidak menurun nilainya seperti bangunan komersial yang bisa kehilangan okupansi. Ia perlahan naik, mengikuti perkembangan kawasan dan daya beli.
Namun tren pendapatannya sedang menurun. Pada tahun 2023 pendapatan segmen pemakaman berada di sekitar 285 miliar Rupiah. Di tahun 2024 turun menjadi sekitar 201 miliar Rupiah atau turun sekitar 29,5%. Pada periode 9 bulan 2024 pendapatan segmen ini sekitar 155 miliar Rupiah, namun pada periode yang sama di 2025 turun menjadi sekitar 105 miliar Rupiah. Penurunannya sekitar 32,7%. Jika dilihat per setengah tahun, 6 bulan 2024 pendapatan berada di angka 108 miliar Rupiah dan pada 6 bulan 2025 hanya 58 miliar Rupiah. Turunnya hampir separuh. Bahkan per kuartal pun menunjukkan pola yang sama, 3 bulan 2024 sekitar 42 miliar Rupiah menjadi sekitar 33 miliar Rupiah pada 3 bulan 2025.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Beban pokok pendapatan pun menyesuaikan tempo yang menurun. Tahun 2023 beban pokok berada di sekitar 23 miliar Rupiah, kemudian turun menjadi sekitar 15 miliar Rupiah pada 2024. Di 9 bulan 2024 beban pokok berada di sekitar 11,7 miliar Rupiah dan pada 9 bulan 2025 turun menjadi sekitar 8,1 miliar Rupiah. Ini menunjukkan bahwa pengelola tidak membiarkan bisnis ini berdarah tanpa kontrol. Mereka menyesuaikan biaya dengan ritme permintaan.
Dengan pola ini status bisnis pemakaman LPKR tetap berjalan penuh. Tidak ada penghentian proyek. Tidak ada penyusutan nilai aset. Namun terjadi penurunan volume penjualan lahan dan paket pemakaman. Penurunan ini perannya tidak fatal bagi keseluruhan perusahaan, mengingat fokus manajemen pada 2025 lebih diarahkan ke proyek yang memberi arus kas langsung seperti apartemen dan rumah hunian, yang memang sedang dalam fase serah terima dan mencatat kenaikan pendapatan yang jauh lebih besar.
Di titik ini bisnis pemakaman harus dipandang sebagai aset jangka panjang. Ia bukan sumber pendapatan yang meledak tiba-tiba, tetapi ia stabil dan pelan-pelan menguat nilainya seiring waktu. Ketika LPKR sedang memperkuat struktur kas dan menuntaskan proyek pengembangan, memorial park menjadi portofolio yang tetap bernilai tanpa menuntut modal kerja agresif.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Bisnis apartemen dan perumahan adalah sprint. Harus cepat dijual, cepat dibangun, dan cepat diserahterimakan supaya kas masuk. Bisnis pemakaman Sandiego Hills adalah maraton. Tidak perlu berlari kencang, tetapi jaraknya panjang dan nilainya tidak cepat habis.
Maka di tengah pembahasan likuiditas dan utang LPKR, segmen pemakaman ini bukan masalah. Ia adalah kartu cadangan yang diam tapi terus bertambah nilai. Yang sedang diuji bukan apakah bisnis ini menguntungkan atau tidak. Tetapi seberapa cepat LPKR bisa mengembalikan laju kas dari proyek utama yang sedang berlari. Untuk Sandiego Hills, cukup berjalan. Ia tidak perlu dikejar. Ia tidak ketinggalan. Ia memang diciptakan untuk sampai tujuan paling akhir dengan tenang.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$LPKR LK Q3 2025: Proyek Lippo
Request member External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
LPKR ini punya banyak proyek, cuma masalahnya tidak semua proyek berjalan mulus. Ada yang lancar dan menghasilkan kas, ada yang masih menunggu momentum pasar, ada juga yang harus ditahan dulu karena faktor legal atau permintaan. Ini wajar untuk konglomerat properti besar yang mengelola township, apartemen, mal, hotel, sampai layanan kota. Di atas kertas terlihat luas dan kuat. Tetapi kalau dibawa ke pembukuan, yang menentukan bukan jumlah proyeknya, melainkan mana yang benar-benar berubah menjadi uang masuk dari pelanggan.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Segmen utama LPKR ada di pengembangan real estat. Di sinilah penjualan rumah hunian, ruko, apartemen, dan lahan siap bangun menjadi motor pendapatan. Pendapatan dari rumah hunian dan ruko justru naik dari sekitar 1,57 triliun Rupiah menjadi 2,23 triliun Rupiah dalam sembilan bulan pertama 2025. Artinya proyek residensial inti tetap punya pasar. Yang lebih mengejutkan adalah pendapatan dari apartemen yang melonjak hampir sepuluh kali lipat dari sekitar 172 miliar Rupiah menjadi 1,81 triliun Rupiah. Kenaikan sebesar ini biasanya terjadi ketika beberapa tower masuk fase serah terima. Jadi bukan sekadar janji prospektus, tetapi realisasi fisik. Layanan pengelolaan kota juga naik dari 445 miliar Rupiah menjadi 540 miliar Rupiah. Ini penting karena pendapatan pengelolaan kota sifatnya berulang dan stabil.
Namun ada juga bagian yang sedang melambat. Penjualan lahan siap bangun turun dari sekitar 493 miliar Rupiah menjadi 445 miliar Rupiah. Taman memorial Sandiego Hills turun lebih tajam, dari sekitar 155 miliar Rupiah menjadi 105 miliar Rupiah. Segmen ini memang sensitif pada kondisi daya beli dan strategi harga. Jadi tidak bisa diperlakukan sebagai lokomotif utama.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Land bank LPKR masih sangat luas, tersebar dari Tangerang, Bekasi, Jakarta, Karawang, Bali, Sulawesi Utara, NTT, Medan, Jambi, Lampung, hingga Makassar. Luas tanah dalam pengembangan turun dari sekitar 1.087 hektar di 2023 menjadi sekitar 1.023 hektar di September 2025. Penurunan ini bukan karena tanah habis, tetapi karena sebagian tanah sudah berpindah status menjadi inventori real estat atau properti yang sedang dibangun. Dengan kata lain tanah itu sedang bekerja, bukan hanya tercatat.
Yang perlu diperhatikan adalah liabilitas kontrak atau uang muka pelanggan. Untuk proyek apartemen, uang muka yang diterima naik dari sekitar 365 miliar Rupiah menjadi sekitar 3,78 triliun Rupiah dari 2023 ke 2024. Ini bukti bahwa pemesanan unit apartemen sudah kuat sejak awal. Namun pada 2025 total liabilitas kontrak justru turun dari sekitar 9,35 triliun Rupiah menjadi sekitar 6,62 triliun Rupiah. Penurunan ini berarti pengakuan pendapatan berjalan lebih cepat daripada pre sales baru masuk. Jadi backlog masih ada, tapi harus diisi ulang lebih agresif.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Di luar properti, segmen lifestyle berupa mal dan hotel tetap berjalan, terutama yang berbasis sewa jangka panjang. Pendapatan di segmen ini cenderung stabil selama okupansi terjaga. Untuk segmen rumah sakit, sejak pertengahan 2024 statusnya berubah menjadi entitas asosiasi. Jadi kontribusinya masuk lewat porsi laba dan sewa bangunan, bukan dikonsolidasikan penuh.
Kenyataannya, 2025 adalah tahun yang penuh kontras. Pendapatan konsolidasian sembilan bulan turun dari sekitar 9,16 triliun Rupiah menjadi 6,37 triliun Rupiah. Namun laba setelah pajak justru naik dari sekitar 636 miliar Rupiah menjadi sekitar 797 miliar Rupiah. Ini terjadi karena beban usaha ditekan dari 2,65 triliun Rupiah menjadi 1,68 triliun Rupiah. Efisiensinya nyata. Tapi arus kas operasi berbalik dari positif sekitar 1,99 triliun Rupiah menjadi negatif sekitar 853 miliar Rupiah. Kas turun dari 5,33 triliun Rupiah menjadi 2,18 triliun Rupiah. Ini artinya laba naik, tetapi napas kas pendek.
Di sisi utang, LPKR melakukan langkah yang sangat berani. Obligasi senilai sekitar 1,02 triliun Rupiah dilunasi penuh di awal tahun. Lalu pinjaman sindikasi lebih dari 4 triliun Rupiah juga ditebus di pertengahan tahun. Utang bank jangka panjang turun dari 8,28 triliun Rupiah menjadi 4,15 triliun Rupiah. Beban bunga ikut turun. Tetapi pelunasan ini jelas menguras cadangan kas. Ini seperti orang yang memutuskan untuk melunasi semua cicilan agar hidup ringan, tetapi harus hidup lebih ketat sampai penghasilan berikutnya datang.
LPKR sedang berada di persimpangan. Proyek residensial dan apartemen sedang bergerak dan mengonversi backlog menjadi pengakuan pendapatan. Tetapi arus kas operasi perlu diperbaiki segera karena cadangan kas tidak bisa terus dikorbankan. Kalau pre sales kembali kencang di 2026 dan penyerahan unit berjalan tepat waktu, maka langkah pelunasan utang tahun ini akan terlihat sangat visioner. Tapi kalau pre sales tetap lemah, perusahaan harus berhadapan dengan pilihan sulit seperti penjualan aset atau menambah utang baru. Cerita ini belum selesai. Yang menentukan bukan berapa banyak proyek LPKR punya, tetapi siapa yang lebih dulu datang: arus kas masuk atau arus kas keluar yang makin besar.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
@tahri150 Udah out, pindah LABA. Masa target habis š
Mau cari profit malah suruh tunggu lilin & nonton drama $LPKR
@fajrisyafitri2704 justru ini menarik om..gaya² ala lippo ini..ada kasus..padahal kinerja lagi mencoba turn around..orang takut..tiba² harga sahamnya naik š
that's lippo $LPCK $LPKR
$LPKR LK Q3 2025: Bayar Utang Dulu
Hari ini ada member External Community yang request bahas LPKR. Kalau investor zaman old, biasanya mereka otomatis menghindari konglomerat grup L, B, dan H. Bukan tanpa alasan. Banyak yang punya kenangan pahit. Saham bisa naik tinggi, lalu pelan-pelan turun sampai tidak bernyawa. Banyak yang nyangkut bertahun-tahun. Tapi saya pribadi tidak punya dendam. Saya pernah juga dapat cuan dari tiga grup ini. Dan yang paling menarik, meskipun reputasi mereka penuh drama, rumor, konflik pengendalian, restrukturisasi utang berlapis, dan litigasi yang tidak pernah benar-benar selesai, belum ada satu pun sahamnya yang delisting. Itu fakta. Dan fakta ini penting. Itu menunjukkan dua hal. Pertama, mereka punya daya tahan di atas rata-rata. Kedua, cara mereka mengelola tekanan jauh lebih canggih daripada yang dilihat dari permukaan.
Request member External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
LPKR adalah emiten properti tua di IHSG, yang sekarang sedang berada di fase peralihan. Ini bukan fase ekspansi, bukan fase sekarat. Tetapi fase bertahan sambil melakukan operasi besar pada struktur keuangan. Dan dalam fase seperti ini, angka-angka di laporan keuangan bisa memberikan kesimpulan yang sangat berbeda tergantung dari mana kita melihatnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Pendapatan 9 bulan 2025 turun ke kisaran 6,37 Triliun Rupiah dari sekitar 9,16 Triliun Rupiah pada periode yang sama 2024. Penurunannya sekitar 30%. Ini bukan fluktuasi biasa. Ini penurunan yang menandakan siklus penjualan properti yang sedang melemah. Tetapi di saat pendapatan turun dalam, laba setelah pajak justru naik, dari sekitar 635,84 Miliar Rupiah menjadi sekitar 797,12 Miliar Rupiah. Dan kenaikan laba ini bukan karena bisnis membaik, melainkan karena biaya operasional ditekan habis-habisan. Beban umum dan administrasi turun dari sekitar 2,65 Triliun Rupiah menjadi sekitar 1,68 Triliun Rupiah. Di situ kuncinya. Laba naik karena perusahaan āmengencangkan ikat pinggangā sampai tulang terasa.
Namun penghematan biaya hanya memberi napas, bukan kekuatan. Yang memberi kekuatan adalah arus kas operasi. Dan arus kas operasi LPKR pada 9 bulan 2025 justru negatif sekitar 853 Miliar Rupiah dari sebelumnya positif sekitar 1,99 Triliun Rupiah pada 9 bulan 2024. Ini titik yang paling harus diwaspadai. Arus kas operasi adalah refleksi dari uang yang benar-benar masuk dari pelanggan, bukan angka laba di atas kertas.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau kita lihat struktur uang muka pelanggan yang tercatat sebagai liabilitas kontrak, nilainya turun dari sekitar 9,35 Triliun Rupiah menjadi sekitar 6,61 Triliun Rupiah. Penurunan sekitar 29%. Ini adalah bukti bahwa pipeline penjualan masa depan sedang menipis. Dalam bisnis properti, uang muka pelanggan adalah darah. Kalau darah ini menurun drastis, tubuh masih bisa bergerak, tetapi stamina akan terus menurun. Dan kalau tidak ada suplai darah baru dalam waktu dekat, tubuh akan kolaps.
Namun di sisi lain, LPKR melakukan langkah yang sangat agresif dalam memperbaiki neraca. Obligasi sekitar 1,02 Triliun Rupiah dilunasi pada awal 2025. Lalu di pertengahan tahun, pinjaman sindikasi lebih dari 4 Triliun Rupiah juga dilunasi. Akibatnya, utang bank jangka panjang turun dari sekitar 8,28 Triliun Rupiah menjadi sekitar 4,15 Triliun Rupiah. Ini bukan langkah kecil. Ini langkah yang menurunkan ancaman gagal bayar secara signifikan. Tetapi tentu ada harga yang dibayar. Kas turun dari sekitar 5,33 Triliun Rupiah menjadi sekitar 2,18 Triliun Rupiah.
Jadi situasinya menjadi dilematis. Neraca membaik. Tetapi likuiditas melemah. Laba bersih meningkat. Tetapi arus kas operasi negatif. Biaya berhasil ditekan. Tetapi penjualan tidak membaik. Ini adalah struktur yang tidak bisa bertahan lama tanpa pemulihan pendapatan.
Di kuartal ketiga 2025 sebenarnya ada sinyal kecil perbaikan. Pendapatan kuartal meningkat dari sekitar 2,01 Triliun Rupiah menjadi sekitar 2,34 Triliun Rupiah. Arus kas operasional yang negatif pada kuartal pertama dan kedua, berubah menjadi positif sekitar 227 Miliar Rupiah di kuartal ketiga. Tetapi satu kuartal positif belum bisa menjadi dasar kesimpulan. Kita perlu melihat apakah tren ini berlanjut atau hanya efek penyerahan unit tertunda.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Karena itu, posisi LPKR saat ini adalah posisi di tengah jembatan. Di depan ada harapan pemulihan penjualan. Di belakang ada jurang tekanan likuiditas. Jika penjualan kembali naik pada 2026, maka semua langkah restrukturisasi ini akan terlihat seperti strategi yang jenius. Perusahaan masuk ke fase yang jauh lebih efisien, dengan beban bunga rendah, dan struktur biaya ringan. Laba akan naik cepat karena basis biaya sudah ditekan.
Tetapi jika penjualan tidak pulih, maka penghematan biaya ini akan mencapai batas. Tidak ada lagi yang bisa ditekan. Dan pada titik itu perusahaan akan kembali mengambil utang baru, atau menjual aset, atau masuk ke siklus drama baru. Ini sudah pernah terjadi di sejarah grup ini. Dan pasar tahu itu.
Jadi LPKR bukan cerita selesai. Ini cerita yang sedang berjalan. Dan titik penentu hanya satu, yakni apakah permintaan properti kembali pulih dalam 12 sampai 18 bulan ke depan?
Jika ya, ini bisa jadi salah satu turnaround paling menarik di IHSG.
Jika tidak, ini akan menjadi bab lanjutan dari drama panjang grup L.
Dan saat ini, waktu yang memutuskan.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/7







Mau Tau Kenapa $LPKR & Kaki Tangannya Tidak Naik, Padahal LK Grup Ini Mulai Bertumbuh Tapi Tidak Dilirik Investor?
50 Like Cukup Sih Untuk Membongkar Yang Sedang HOT Dibelakang Layar Meja L....
$LPCK
$LPKR IHSG Hijau dia diem, IHSG Merah dia ikut turun, gak punya sumbangsih banget buat IHSG...
haddeewww......
$LPKR jualan hvs... udah tinggal ampas. makanya bikin lagi $LPCK nanti juga kalo udah ampasnya bernasib sama
$LPKR menurut gue CL aja. Mending puterin ke emiten yg bisa gerak. Kalo kalian liat chart kebelakang ni saham udh downtrend dan akumnya butuh waktu diatas 5 bulan.
$LPKR sumpahin bangkrut dan jangan beli lg walaupun terbang saham nya....
saham busuukk... wkwkwkwwkkwwk