Volume
Avg volume
PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) bergerak dalam pengembangan dan penjualan kawasan industri dan fasilitas dan layanan terkait termasuk, antara lain, kawasan perumahan, apartemen, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, pengembangan dan pemasangan pabrik pengolahan air, pengolahan air limbah, telepon , listrik dan fasilitas lainnya untuk mendukung kawasan industri, selain itu Perusahaan menyediakan fasilitas olahraga dan rekreasi, dan juga ekspor dan impor barang untuk bisnis yang terkait dengan pengembangan dan pengelolaan kawasan industri. Perusahaan berdomisili di Bekasi dan Anak Perusahaan berdomisili di Bekasi, Pande... Read More
PANI vs KIJA
Bisa gak ya diadu? π
Kita coba ulas π
1. Total Aset & Land-Bank Terbaru (2025)
PANI
Total Aset per 1Q-2025: sekitar Rp48,486 triliun, menegaskan bahwa PANI adalah perusahaan dengan skala aset yang besar.
Land-Bank per 31 Maret 2025: 1.845 hektar, khusus di area PIK2 (Pantai Indah Kapuk Dua, Tangerang). Ini termasuk ekspansi terbaru sekitar 232 hektar yang diperoleh melalui Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
KIJA
Total Aset per H1-2025: sekitar Rp14,44 triliun, menunjukkan skala yang lebih kecil dibanding PANI.
Land-Bank Bersama:
Kota Jababeka (Cikarang): sekitar 5.600 hektar, telah dikembangkan sebagai kawasan industri terintegrasi.
Tanjung Lesung & Morotai: sekitar 3.400 hektar, dimiliki sebagai land-bank untuk potensi pariwisata masa depan.
Kendal Industrial Park (fase 1): direncanakan seluas 2.200 ha, dengan area 352 hektar sudah disiapkan sebagai cadangan lahan industri.
2. Analisis Lahan: Produktif vs Cadangan
PANI
Dengan total land-bank 1.845 ha, mayoritas lahan belum produktifβartinya, sebagian besar masih dalam tahap perencanaan atau pengembangan (township residential dan mixed-use). Ini mencerminkan model bisnis yang mengandalkan pengembangan bertahap serta monetisasi melalui pra-penjualan dan konstruksi bertahap.
KIJA
Kota Jababeka (5.600 ha): signifikan telah produktifβberoperasi sebagai kawasan industri dan residensial dengan infrastruktur lengkap. Ini berarti arus kas masuk dari sewa, penjualan lahan, dan utilitas secara otomatis lebih stabil.
Tanjung Lesung & Morotai (3.400 ha): sepenuhnya merupakan land-bank cadangan untuk pengembangan pariwisata masa depan.
Kendal fase 1 (352 ha): masih berstatus persiapan / cadangan untuk pengembangan industri.
Dengan demikian, KIJA memiliki komposisi lahan yang lebih berimbang antara aset produktif dan cadangan, sedangkan PANI masih dalam tahap realisasi land-bank yang cukup besar.
3. Kondisi Finansial
Dari sisi skala aset, PANI jauh lebih besar dengan total aset sekitar Rp48,5 triliun dibandingkan KIJA yang hanya sekitar Rp14,4 triliun. Ekuitas PANI juga lebih tinggi, yakni Rp29 triliun, sementara KIJA sekitar Rp7,7 triliun. Ini berarti PANI punya kapasitas modal yang jauh lebih besar untuk ekspansi, meskipun ukuran aset besar juga bisa berarti beban pengelolaan lebih tinggi.
Kalau kita lihat struktur hutang, PANI justru memiliki porsi hutang jangka pendek dan panjang yang relatif kecil dibanding total asetnya. Hutang jangka pendeknya sekitar Rp16,2 miliar dan jangka panjang Rp3,24 miliarβini tergolong sangat rendah, sehingga leverage-nya aman. Sebaliknya, KIJA punya hutang yang lebih besar secara nominal dan persentase terhadap aset. Misalnya, di 1Q25, hutang jangka pendek KIJA Rp2,09 triliun dan jangka panjang Rp4,61 triliun. Ini menunjukkan beban bunga dan kewajiban finansial KIJA lebih berat.
Dari sisi likuiditas, kas PANI (Rp5,48 miliar) terlihat jauh lebih kecil dibanding KIJA (Rp2,58 triliun). Ini cukup menarik, karena walaupun PANI besar asetnya, kasnya tipis. Kemungkinan sebagian besar aset PANI berbentuk tanah/proyek yang belum likuid. KIJA di sisi lain memegang kas lebih tebal, yang memberi ruang manuver untuk operasi dan investasi jangka pendek.
Pendapatan KIJA di 1Q25 (Rp1,29 triliun) lebih dari dua kali lipat pendapatan PANI (Rp612 miliar). Bahkan di paruh pertama 2025, KIJA mencatat Rp2,73 triliun. Namun, margin laba bersih PANI di kuartal I mencapai 8,1%, sedangkan KIJA hanya 3,3% pada periode yang sama. Artinya, PANI lebih efisien menghasilkan laba dari pendapatannya, meskipun skalanya lebih kecil. Menariknya, di H1-25, margin laba bersih KIJA melonjak ke 11,5%, menandakan ada peningkatan profitabilitas signifikan di kuartal II.
Profitabilitas aset (ROA) dan modal (ROE) PANI di 1Q25 masih sangat rendah, masing-masing 0,10% dan 0,17%, karena basis asetnya sangat besar sementara laba masih relatif kecil. KIJA di 1Q25 punya ROA 0,30% dan ROE 0,56%, yang meski lebih tinggi dari PANI, tetap tergolong rendah. Namun di H1-25, KIJA mencatat ROA 2,15% dan ROE 3,95%, yang menunjukkan peningkatan kinerja signifikan dalam enam bulan.
Secara ringkas:
PANI unggul di skala aset, ekuitas besar, leverage rendah, dan margin kuartal yang lebih tinggi, tetapi kas tipis dan efisiensi aset belum optimal.
KIJA unggul di kas besar, pendapatan lebih tinggi, dan perbaikan profitabilitas di H1-25, tetapi memiliki beban hutang lebih berat.
4. Kabar Ekspansi dan Korporasi
PANI
Fokus utama tetap pada pengembangan PIK2βmengembangkan township secara bertahap dan monetisasi melalui pra-penjualan. Ekspansi lahan baru (Β±232 ha) melalui PMTHMETD meningkatkan land-bank sekaligus mempersiapkan fase berikutnya. Strategi keuangan diarahkan untuk menjaga likuiditas dan mendukung pengembangan terus-menerus.
KIJA
Strategi utama adalah mempertahankan kawasan Kota Jababeka pada status operasional penuh dengan pengembangan infrastruktur pendukung. Selain itu, mempersiapkan area pariwisata (Tanjung Lesung & Morotai) dan kawasan industri baru (Kendal fase 1) sebagai ekspansi jangka menengahβpanjang. Hal ini ditunjukkan melalui pipeline yang siap dikembangkan dan peningkatan profitabilitas pada semester pertama.
5.Model Bisnis & Prospek Pertumbuhan
PANI = pengembang township dengan potensi upside besar karena land-bank masih banyak dan belum dimonetisasi penuh. Namun, ekspos terhadap risiko eksekusi, arus kas proyek, dan ketidakpastian timing penjualan bisa menjadi tantangan.
KIJA = model bisnis mature dengan aliran pendapatan stabil dari kawasan industri yang sudah beroperasi. Proyek baru (pariwisata dan Kendal) menawarkan potensi tambahan namun dengan profil risiko yang lebih terukur.
- Likuiditas vs Profitabilitas
PANI memegang kas besarβsekitar Rp5,5 triliunβmemberi fleksibilitas modal, namun profitabilitas pada kuartal masih tipis (ROA hanya ~0,10%, ROE ~0,17%).
KIJA meski kas lebih kecil (sekitar Rp2,9 T), menunjukkan perbaikan profitabilitas yang signifikan di H1-25: ROA ~2,15%, ROE ~3,95%, net margin ~11,5%. Ini menunjukkan efisiensi operasional yang meningkat dan eksekusi proyek yang lebih efektif.
- Implikasi Investasi
Investasi jangka panjang di PANI cocok bagi investor yang percaya pada potensi pertumbuhan township dan monetisasi massive lahanβkalau ingin bersabar menunggu realisasi pembangunan.
KIJA lebih menarik untuk investor yang mencari stabilitas pendapatan dan profitabilitas jangka pendek hingga menengah, dengan exposure juga ke prospek jangka panjang dari pengembangan baru.
6. Kesimpulan
PANI dan KIJA menawarkan dua narasi investasi berbeda dalam sektor properti & industri Indonesia. Data terbaru 2025 menunjukkan:
PANI: skala aset besar, land-bank luas (1.845 ha), namun profitabilitas kuartal masih rendah. Fokus pada akuisisi lahan dan pengembangan bertahap.
KIJA: aset lebih kecil (~Rp14,4 T), land-bank besar dengan sebagian besar produktif (Kota Jababeka 5.600 ha), cadangan lahan siap dikembangkan (pariwisata, Kendal). Profitabilitas H1-25 membaik pesat.
$PANI $KIJA $CUAN
Tulisan ini hanya bersifat informasi, bukan rekomendasi jual atau beli. Harap teman-teman tetap mengedepankan analisa secara pribadi
Terimakasih sudah bersedia membaca
Semoga bermanfaat π.
N/B
Kami tidak buka kelas dan tidak terima titip dana apapun. Terimakasih
#belajarnulis
#isiwaktukosong
Sebagian besar reverensi diambil dari data google dan analisa AI
$KIJA $ACES alasan beli karena tau kawasan dan pabrik2nya. Belum yang perusahaan lain yang udah di ubek2 di Cikarang. Santai aja.
Pelan2 nyicil $GIAA siapa tau terbang 10.000 π
KIJA: Marketing Sales +13% YoY pada 1H25, Setara 55% Target 2025
Kawasan Industri Jababeka ($KIJA) mencatatkan marketing sales sebesar 741 miliar rupiah pada 2Q25 (-31% YoY, -37% QoQ). Hasil ini membuat marketing sales selama 1H25 mencapai 1,9 triliun rupiah (+13% YoY), setara ~55% target 2025 di level 3,5 triliun rupiah. Joint venture KIJA di Kawasan Industri Kendal tercatat menyumbang 73% dari total marketing sales 1H25.
[Sumber: Kontan]
_______
Stockbit Sekuritas
JAKARTA β Transaksi investor asing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (7/8) ditutup dengan net sell atau penjualan bersih.
Sebagai informasi, volume transaksi investor asing pada Rabu (6/8) ditutup dengan net buy 1,30 miliar saham. Namun pada perdagangan hari ini, investor asing mencatat net...
www.idnfinancials.com
Sementara IHSG keliatan bearish short-term (by 10DMA),
Beberapa stock masih juga keliatan strength nya.
1. $KIJA udah breakout, massive buying tapi ketemu resistance area. Kalo mau entry, pakai intraday aja. Cara nya? Pantau 3 or 5-min chart dan cari bullish pattern breakout pagi2.
2. $PGAS juga sama kalo mau entry pakai cara di #1.
*3. $TAPG bisa swing tapi lebih baik cari intraday karena lumayan extended.
*4. ***O Great buyer strength.. daily still downtrend tapi intraday uptrend.
5. P*** Saham kesehatan yg lagi ada yg koleksi.
6. S*** Semen tapi ga terlalu liquid.
Kasih 1 mystery chart dari salah satu saham diatas.
*Don't miss these!
#Watchlist
#SwingWatchlist #DaytradeWatchlist
#IHSG
#hfmtradesTradingCommunity
$KIJA dah selesai tukaran barangnya saatnya berangkat LETSGO KIJA LABA 500%++ saham minimal naek 2x ini
Random Tag:
$INCO $ANTM
Perlu mempunyai otak gila tuk cuan di IHSG
$KIOS salah perusahaan bisa terbang
$KRYA semakin Rugi semakin naik
$KIJA LK makin bagus, semakin turun
Kalo anda jarang cuan, berarti otak anda msh waras π€£π€£π€£