Volume
Avg volume
Perusahaan berdiri pada tanggal 19 Januari 1972 dengan nama PT Kabelmetal Indonesia yang didirikan oleh Kabel-und Metalwerke Guetehoffnungshuette AG sebuah perusahaan dari Jerman yang kemudian hari berubah nama menjadi Kabelmetal Electro Gmbh. Produk komersial pertama KMI diluncurkan pada tahun 1974 dengan menggunakan merek KABELMETAL yang kepopulerannya terus meningkat seiring waktu. Perusahaan percatat sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1992. Sejak pertengahan 2007, dengan mempertahankan merek 'kabelmetal Indonesia' untuk pasar domestik, Perusahaan memperkenalkan merek 'KMI Wire and Cable' di pasar ... Read More
$KBLI dulu ini barang jagoan MI Sucor dalam portfolionya. FYI, produk reksadana MI Sucor tahun 2019 kebawah paling baik imbal hasilnya bersama dengan produk RD MI Sinarmas yg pegang $INKP
$SCCO vs $KBLI Siapa yang lebih bagus?
(analisa yang dilakukan dengan melihat fundamental perusahaan)
Mari membedah perusahaannya masing masing secara satu per satu
SCCO (Supreme Cable Manufacturing & Commerce)
SCCO merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industrsi kabel dan sejenisnya, dengan melakukan aktivitas usaha dengan memproduksi macam macam kabel bersama dengan produk yang berhubungan, bersama dengan memperdagangkan produk tersebut baik secara domestik maupun secara global. SCCO memiliki market cap sebesar 88,88 miliar dengan penguasaan pangsa pasar lokal di angka 40%. Perusahaan memiliki 5 pabrik yang berlokasi di Jakarta, Cibodas, Bekasi, Cibodas, hingga Cikarang Selatan. Adapun produk yang dijualoleh perusahaan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Kabel Listrik
2. Kabel khusus telekomunikasi
3. Kawat enamel (kawat ini digunakan untuk kebutuhan kelistrikan (penggerakan motor kecil, kontraktor, koil pengapian, dll).
Salah satu keunggulan perusahaan terletak pada customer perusahaan yang didominasi oleh sejumlah perusahaan besar. mulai dari perusahaan milik pemerintah seperti (PLN, Telkom, Waskita, Pertamina, Kereta api, Jaya Konstruksi dan PP, Semen Indonesia). Selanjutnya juga ada private sector seperti (KCIC, Huawei, ZTE, MRT Jakarta, Medco Energy, Siemens, Unilever, Frisial Flag, Panasonic, dan masih banyak lagi).
Selanjutnya dari jaringan distribusi perusahaan SCCO juga cukup luas, mulai dari jangkauan wilayah Sumatera, Kaimantan, Sulawesi, Jawa, hingga Papua. Selanjutnya perusahaan juga memiliki jaringan customers secara global (hingga mencapai 30 negara) , yang menjangkau sejumlah negara di benua Asia, Australia, Afrika, Eropa, hingga Benua Amerika.
Kinerja keuangan singkat perusahaan pada tahun 2023
Jika melihat kinerja keuangan perusahaan, tercatat bahwa pendapatan perusahaan juga tumbuh hingga mencapai angka Rp 5,8 triliun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,4 triliun. Alhasil, perusahaan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 237 miliar atau tumbuh lebih dari 100% secara Year On Year dimana pada tahun 2022, total laba bersih perusahaan mencapai angka Rp 106 miliar. Perusahaan memiliki margin laba bersih sebesar 4,08% pada tahun tersebut.
Selanjutnya , perusahaan memiliki rasio hutang yang tergolong kecil, dimana proporsi hutang terhadap seluruh total aset perusahaan pada tahun 2023 adalah 7,3% kemudian sebesar 7,9% terhadap total ekuitas perusahaan. Rasio hutang yang kecil didukung dengan jumlah kas perusahaan yang cukup jumbo. Pada tahun 2023, perusahaan memiliki jumlah kas sebesar 780 miliar. Jumlah kas perusahaan ini mampu menutupi total seluruh liabilitas jangka pendek perusahaan, bahkan total seluruh liabilitas perusahaan bahkan sampai 2 kali lipat.
Selanjutnya berdasarkan informasi yang saya peroleh dari RTI, adapun informasi terkait valuasi perusahaan antara lain adalah sebagai berikut :
1. PER : 5.97x
2. PSR : 0.27x
3. PBV : 0.36x
KBLI (KMI Wire and Cable Tbk.)
KBLI merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kabel dengan memproduksi kabel listrik bersama dengan kabel elektronik lainnya (memproduksi jumlah kabel dalam jumlah yang banyak). Perusahaan memiliki 1 pabrik yang berdomisili di Jakarta dengan pabrik yang berlokasi di Bekasi. KBLI memiliki market cap sebesar 1,59 triliun. Selanjutnya perusahaan juga memiliki jaringan usaha yang cukup luas dengan menjangkau 6 benua di seluruh dunia (dengan jaringan usaha lebih dari 30 negara). Adapun produk unggulan perusahaan antara lain adalah sebagai berikut
1. Underground Cables
2. Kabel ACCC
3. Fire Resistant Cables
4. Thermocouple Cables
5. Nylon Sheathed Cables
(dan masih banyak lagi)
Selanjutnya perusahaan juga memiliki sejumlah customer antara lain adalah sebagai berikut, mulai dari Siemens, BUKAKA, Black and Veatch, Krakatau Engineering, TMS, PLN, ABB, rekadaya elektrika, Siemens, Indokomas, Hyundai Heavy Industries, hingga Samsung.
Kinerja keuangan singkat perusahaan pada tahun 2023
Jika melihat kinerja perusahaan secara keseluruhan (dengan mengacu terhadap kinerja tahun 2023, tercatat bahwa perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 24% mencapai angka 2.7 triliun dengan perolehan laba bersih sebesar 115 miliar atau tumbuh 92% secara Year on Year). Perusahaan mencatatkan margin laba bersih sebesar 4.25% pada tahun 2023.
Selanjutnya perusahaan memiliki rasio hutang yang tergolong rendah, dengan rasio liabilitas terhadap ekuitas seebsar 15% pada tahun 2023 kemudian jumlah proporsi hutang yang sebesar 13% terhadap seluruh total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Sama seperti perusahaan sebelumnya, dimana perusahaan memiliki jumlah kas yang jumbo. Perusahaan memiliki jumlah kas sebesar 749 miliar, dimana jumlah kas tersebut juga mampu menutupi total seluruh liabilitas perusahaan bahkan sampai 2 kali.
Selanjutnya berdasarkan informasi yang saya peroleh dari RTI, adapun informasi terkait valuasi perusahaan antara lain adalah sebagai berikut :
1. PER : 7.54x
2. PSR : 0.51x
3. PBV : 0.62x
Kesimpulan,
Saya sendiri secara pribadi cukup sulit untuk memilih mana perusahaan yang paling bagus karena kinerja perusahaan secara keseluruhan dapat dikatakan cukup mirip mulai dari jaringan usaha, model bisnis bersama dengan kegiatan utama perusahaan, hingga kinerja keuangan secara keseluruhan. Namun jika harus memilih saya cenderung lebih tertarik dengan SCCO. Mengapa demikian? meskipun margin laba bersih SCCO pada tahun 2023 lebih kecil dibandingkan dengan KBLI, namun SCCO memiliki rasio hutang yang lebih kecil yakni dibawah 10%, dengan valuasi perusahaan yang cenderung lebih "murah" jika dibandingkan dengan KBLI. Selanjutnya, SCCO memiliki jaringan usaha (customer yang beragam dari sektor pemerintahan maupun sektor swasta) yang besar, baik secara domestik maupun secara global. Kemudian dari sisi cash dividend perusahaan, SCCO memiliki cash dividend yang cenderung lebih besar dibandingkan dengan KBLI. Hal tersebut yang membuat saya memilih SCCO sebagai saham yang menarik dalam industri kabel.
Ini merupakan opini atau pendapat saya karena pada dasarnya kedua perusahaan ini memiliki kinerja yang cukup baik, apabila ada sanggahan boleh didiskusikan lebih lanjut. Analisa yang saya lakukan berdasarkan laporan tahunan perusahaan bersama dengan company profile perusahaan,
1/4
Scalping 8 Oktober 2024
$MTWI
$DMMX (S)
$KBLI. (S)
$PNLF
$SCMA. (S)
Cuan bungkus aja yaaa..
Jangan serakah, dan tetap disiplin mainnya..
Semoga diberikan cuan yang melimpah..
Disclaimer on
$KBLI
Tabel KBLI.JK Support Kuat:
Date Support
0 2024-03-28 302.0
1 2024-02-27 302.0
2 2024-02-21 304.0
3 2024-03-01 304.0
4 2023-10-03 306.0
.. ... ...
58 2024-05-15 342.0
59 2024-06-06 368.0
60 2024-06-24 368.0
61 2024-06-11 370.0
62 2024-06-13 370.0
[63 rows x 2 columns]
Tabel KBLI.JK Resistance Kuat:
Date Resistance
0 2024-05-29 400.0
1 2024-07-04 400.0
2 2024-07-08 402.0
3 2024-08-06 402.0
4 2024-08-15 402.0
5 2024-08-14 402.0
6 2024-07-12 404.0
7 2024-08-08 404.0
8 2024-08-13 404.0
9 2024-08-07 404.0
10 2024-07-15 406.0
11 2024-07-31 406.0
12 2024-07-09 410.0
13 2024-08-20 410.0
14 2024-08-21 410.0
15 2024-09-04 430.0
16 2024-09-13 430.0
$PA / 7225 (P.A. RESOURCES BERHAD) $KRAS $KBLI $MELEWAR / 3778 (MELEWAR INDUSTRIAL GROUP BERHAD) $LEFORM / 0266 (LEFORM BERHAD) ?
oh hey i like how indo and msia are merged
salah satu hal yang sering dilupakan orang2 mengenai ESG dan EBT. Green power itu perlu new grid. kalau tidak, peningkatan kapasitas listrik tanpa kemampuan grid untuk menampung dan mendistribusikan-nya hanyalah bohong semata.
Buktinya di USA, UK dan Eropa terjadi grid crisis sampai diperdebatkan parlemen untuk pembangunan tiang listriknya (terutama pylon) karena orang eropa tidak suka lihat tiang listrik tinggi2 dekat pemukiman. kalau di China butuh new grid tinggal gusur.
Mau itu Geothermal, Biomass, Hydro, Wind, Solar semuanya akan butuh upgrade grid. Mau tetap pakai coal juga proyeksi demand Listrik naik terus karena kebutuhan manufaktur dan data center yang lagi booming di Indonesia. belum lagi kalau AI jalan itu juga butuh banyak listrik.
tag kabel2an.
"slow is steady, steady is fast"
$SCCO $KBLI $KBLM
https://cutt.ly/keYDCWC6 $KBLI