Volume
Avg volume
PT. Kimia Farma Tbk (KAEF) adalah perusahaan Kesehatan terintegrasi. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi, pengolahan, pemasaran, dan distribusi bahan kimia, farmasi, biologi, dan bahan lainnya di Indonesia.
$SIDO
udah dua hari harga masih stuck di situ-situ aja. come onnn udah mau cum date lho ini oi..
$TSPC $KAEF
$KAEF yg saya takutkan adalah kalau semisal kaef ga kirimkan laporan keuangan bs kena suspend lama dan kena FCA, mateng ini.
jual aja kali ya masuk downtrend lagi?
"$KAEF $KLBF $LSIP
Jumat, 02 Mei 2025
#Disclaimer On & Do Your Own Research
#Sebaiknya Jangan Gegabah
Lot.Beli = -(MauLossRp)/[(SL - E) * 100]"
1/3
@itokireng owner $KAEF kan pemerintah hu. coba suhu tanya ke papi prabowo selaku kepala pemerintahan hu.
$KAEF doa para apestor $KAEF , Tuhan datangkan lah pandemi biar $KAEF naik ke 7000 xixixi tau nya yang doa metong duluan wkwkwk
Sambil ngu 3 bulan deadline bocahtuanakal, Kira2 saham defensif anti badai apa pilihan kalian? $KAEF $SIDO $UNVR TLKM AMRT
$KAEF yah semuanya memang judi. apalagi lap. keuangan belum keluar.
main tebakan2. pas keluar positif rugi / laba.
balik lagi melihat kondisi $GIAA yng pernah mengalami kritis, tetap bisa berdiri d bursa.
begitu juga $KRAS, dengan sentimen internasionalnya. wkwkkkk
mantap ulansanya sis
selagi masih ada kemiskinan, tekanan dan ketidakadilan hidup rokok dan alkohol menjadi pilihan sementara untuk pelarian.
rokok ga akan pernah mati, hanya berubah bentuk, dari legal menjadi ilegal jika pemerintah tidak tegas akan berdampak buruk bagi sektor pertanian tembakau, cengkeh dan buruh itu sendiri.
$KAEF contoh saham di bidang kesehatan yg keuanganya maaf kurang sehat š
#IHSG
#disclaimer on
#opini
Tentang $DVLA: Dividend Hunter
Lanjutan dari postingan sebelumnya tentang saham farmasi di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Kalau ada saham yang bisa dibilang āpendiam, setia, dan nggak neko-neko,ā DVLA adalah salah satu kandidat utamanya. Saham ini nggak banyak gaya, nggak sering masuk berita, dan jarang banget muncul di radar saham populer. Tapi justru di situlah daya tariknya. DVLA, atau PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, adalah salah satu emiten farmasi paling mapan di Indonesia. Perusahaan ini berdiri sejak lama, IPO tahun 1994 dengan harga Rp6.200 per saham. Tapi DVLA bukan sekadar perusahaan tua yang diam di tempat. Di balik grafik harga yang lesu, tersembunyi bisnis yang stabil, kas melimpah, dan konsistensi membagi dividen yang bisa bikin kamu lupa kalau harga sahamnya nggak naik-naik. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
DVLA ini punya DNA multinasional. 92,66% sahamnya dimiliki Blue Sphere Singapore, anak dari grup raksasa United Laboratories Inc (Unilab), yang punya jaringan di berbagai negara Asia. Jadi bisa dibilang, DVLA ini perusahaan Indonesia dengan otak dan kontrol global. Mereka memproduksi produk kesehatan consumer dan ethical, dengan brand yang sudah sangat dikenal publikāsebut saja ENERVON-C, NEOZEP, NEW DIATABS, NATURE-E, dan VICEE. Jadi jangan kira ini perusahaan kelas teri. DVLA punya distribusi, reputasi, dan produk yang bahkan bisa dibilang household name.
Dari segi fundamental, DVLA terlihat sangat konservatif dan sehat. Total kas Rp358 miliar, dengan total utang hanya Rp43 miliarāyang artinya net cash Rp315 miliar. Mereka nggak suka ngutang, dan itu tercermin juga di debt-to-equity ratio mereka yang cuma 0.03, jauh di bawah standar industri. Di sisi lain, Free Cash Flow TTM sebesar Rp229 miliar, yang artinya semua dividen dibayarkan dari arus kas nyata, bukan dari utang atau akal-akalan akuntansi. Dan ini penting: dividend yield-nya 7.25%, dengan payout ratio yang konsisten di kisaran 75ā89%. Sejak 2016 sampai sekarang, dividen selalu dibayar rutin, bahkan meningkat secara nominal. Bahkan sejak 2021, mereka membayar dua kali dividen per tahun. Ini perusahaan yang benar-benar memanjakan investor income-oriented.
Tapi jangan salah sangka. Di balik semua angka manis tadi, harga sahamnya justru nggak pernah heboh. Dalam 5 tahun terakhir, harga turun 31.34%. Bahkan sekarang jauh di bawah harga IPO-nya yang Rp6.200. Dan ini yang kadang jadi jebakan psikologis: saham kayak DVLA ini bisa kelihatan "nggak menarik" karena harganya nggak lompat-lompat. Tapi kalau kita lihat valuasinya, sekarang PBV-nya cuma 1.15x, padahal rata-rata 10 tahun terakhir di angka 1.77x. PER-nya 10.69x, sementara rerata historisnya 16x. Price to Sales juga cuma 0.80x, terendah dibanding rata-rata sektor farmasi yang biasanya di atas 1.5x. Artinya? Ini saham sedang "diskon" dari segi valuasi, meskipun nggak kelihatan dari sisi sentimen pasar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Bukan cuma itu, dari analisis PE dan PBV Band, saham DVLA saat ini berada di area -1 hingga -2 SD dari rerata 10 tahunnya. Di banyak literatur, kondisi seperti ini dianggap undervalued secara statistik. Bahkan bisa dibilang sedang berada di harga terendahnya secara historis, padahal kinerja fundamentalnya stabil dan masih menghasilkan laba yang cukup. Dan menariknya lagi, saham ini dikuasai investor asing hampir 97%, yang artinya mayoritas investor retail lokal justru melepas saham ini. Komposisi investor lokal hanya 2.82% di Maret 2025, dan didominasi individu, bukan institusi. Ironis, saham yang paling stabil justru makin ditinggal oleh investor lokal, dan makin dikumpulkan oleh pemodal besar luar negeri.
Tapi tentu saja, DVLA juga punya sisi "jebakan" yang perlu dicermati. Fall trap utamanya adalah stagnasi pertumbuhan. Dari sisi revenue dan laba bersih, perusahaan ini nggak menunjukkan pertumbuhan eksplosif. Laba bersih tahunan memang stabil di kisaran Rp140ā160 miliar, tapi tidak bertumbuh signifikan. Bahkan dalam beberapa kuartal terakhir, laba kuartalan sempat drop tajam, misalnya Q3 2023 cuma Rp4 miliar, dan Q4 2023 Rp47 miliar. Walaupun TTM-nya pulih jadi Rp156 miliar di 2024, tetap saja pola ini menunjukkan bahwa bisnisnya sangat tergantung pada musim (seasonal), dan bukan growth stock. Jadi buat investor yang suka growth tinggi dan momentum trading, DVLA bisa jadi jebakan karena terlihat murah tapi nggak akan naik cepat.
Seasonality juga mengonfirmasi itu. Pergerakan bulanan selama 10 tahun terakhir menunjukkan pola yang tidak konsisten, dengan performa cenderung lemah di Q1 dan Q2, lalu membaik di Q3 dan Q4. Ini juga selaras dengan pola distribusi dividen merekaākebanyakan terjadi di pertengahan tahun dan akhir tahun.
Manajemen DVLA juga tergolong konservatif. Tidak ada aksi korporasi aneh-aneh, nggak ada rights issue, nggak ada spin-off anak usaha, dan mereka juga nggak aktif terlibat dalam akuisisi besar. Bisa dibilang ini perusahaan yang low profile but high yield. Tidak ekspansif, tapi menguntungkan. Board of directors juga berisi kombinasi profesional Indonesia dan Filipina, dengan kendali mutlak tetap berada di tangan pemilik mayoritas dari Singapore/Unilab. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
DVLA adalah saham yang menarik buat investor jangka panjang yang cari stabilitas, dividen, dan valuasi diskonābukan pertumbuhan agresif atau capital gain jangka pendek. Cocok buat kamu yang pengin pegang saham kayak punya tabungan deposito, tapi dengan potensi yield 2ā3x lipat dari bunga bank. Tapi pastikan kamu tahu posisiājangan berharap DVLA jadi multibagger. Ini bukan saham untuk spekulasi, ini saham untuk kamu yang sabar, disiplin, dan tahu menikmati cuan pelan-pelan sambil ngopi.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$SIDO $KAEF
1/2
Perusahaan Farmasi Terbesar di IHSG
Lanjutan dari postingan sebelumnya tentang saham farmasi di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Di tengah tren sektor defensif yang kembali naik daun, saham-saham farmasi di IHSG mulai jadi sorotan lagi. Tapi seperti biasa, yang tampil di layar belum tentu sehat di dapur. Meskipun semua membawa embel-embel āfarmasiā, kondisi keuangan mereka jauh dari seragamāada yang seperti Kalbe Farma yang kaya raya dan stabil, ada juga yang kayak Kimia Farma yang lagi megap-megap. Jadi mari kita bedah satu per satu, mulai dari yang paling bonafid sampai yang paling bikin deg-degan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Pertama, Kalbe Farma ($KLBF) masih jadi raja farmasi Indonesia. Revenue-nya tembus Rp32,6 triliun dengan laba bersih Rp3,24 triliun. Ini bukan cuma besar, tapi juga stabil. Bahkan arus kas bebas (free cash flow) mencapai Rp3,88 triliun dan posisi kas bersih (net debt) sebesar -Rp4,2 triliun, alias KLBF tidak punya utang berbunga bersih, malah punya ākelebihanā kas. Sayangnya, valuasinya sudah cukup mahal dengan PBV 2,58x dan PER 18,15x. Sahamnya juga kurang disukai pasar dalam setahun terakhir, turun -13,45%. Dividend yield-nya pun hanya 2,47%, terbilang rendah untuk investor income. KLBF itu seperti kapal induk-nya sektor farmasi: aman, sehat, tapi udah nggak murah.
Lalu kita ketemu Tempo Scan Pacific (TSPC). Ini bisa dibilang hidden gem di sektor farmasi. Pendapatan Rp13,65 triliun, laba Rp1,44 triliun, FCF positif Rp1,32 triliun, dan kas bersih Rp3,3 triliun. Artinya, dia sama sekali tidak tergantung pada utang. Valuasinya sangat menarik: PER 8,01x dan PBV 1,33x. Sahamnya pun dihargai pasar, dengan kenaikan harga +33,85% dalam 1 tahun terakhir. Dividend yield-nya 3,89%, lumayan untuk ukuran growth stock. TSPC ini cocok banget buat yang cari kombinasi sehat secara fundamental, masih murah secara valuasi, dan punya momentum harga yang kuat.
Kalau kamu tipe investor dividen sejati, maka Darya-Varia (DVLA) bisa jadi kandidat utama. Memang revenue-nya hanya Rp2,08 triliun dan laba bersih Rp156 miliar, tapi FCF positif Rp229 miliar dan net debt -Rp315 miliar menunjukkan posisi keuangan solid. Yang bikin standout? Dividend yield-nya 7,25%āpaling tinggi di sektor ini. Dengan PER 10,69x dan PBV 1,15x, valuasinya juga masih ramah kantong. Bisa dibilang, DVLA ini cocok buat kamu yang pengen duduk santai sambil ngumpulin cuan dari dividen. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kemudian ada Sido Muncul ($SIDO), yang meskipun dikenal sebagai produsen jamu, tetap tergolong emiten farmasi. Revenue Rp3,92 triliun, laba Rp1,17 triliun, FCF Rp1,1 triliun, dan net debt -Rp855 miliar. Valuasi agak mahal (PBV 4,69x), tapi dividend yield-nya 6,61%, nyaris setara deposito jumbo. PER-nya pun masih wajar di 13,96x. Cocok buat yang pengen investasi di perusahaan yang ānggak neko-nekoā dan rutin bagi hasil ke pemegang saham.
Masuk ke barisan āberisiko tinggiā, ada Soho Global Health (SOHO) dan Penta Valent (PEVE). SOHO punya pertumbuhan laba 24,59% dan kenaikan harga saham +23,98% setahun terakhir, tapi FCF-nya malah minus Rp167 miliar, dan valuasi udah mahal banget (PBV 2,85x, PER 16,73x). Dividen juga cuma 1,97%, nyaris tak terasa. Sementara PEVE justru jadi jawara growth dengan net income growth 32,73% dan return harga saham +51,61%. Tapi sayangnya FCF-nya negatif Rp95 miliar, dan mereka tidak bagi dividen. Ini saham yang menarik tapi harus ditangani dengan hati-hatiābisa cuan besar, tapi kalau salah timing, bisa babak belur.
Terakhir, mari bicara soal Kimia Farma ($KAEF) dan Pyridam Farma (PYFA). Dua emiten ini bisa dibilang masuk kategori āpasien ICUā. KAEF mencatat kerugian Rp422 miliar dan utangnya menumpuk hingga Rp6,46 triliun. PYFA malah lebih parah: rugi Rp330 miliar, FCF minus Rp262 miliar, dan utang Rp3,5 triliun. Meski revenue PYFA melonjak 173,59%, itu belum cukup menutupi beban operasional dan bunga. Saham mereka pun tidak memberikan dividen. Dengan kata lain, kalau kamu beli saham ini, kamu bukan investasiākamu sedang berjudi. Harus siap mental kalau ternyata nyangkut bertahun-tahun.
Jadi kalau kamu cari perusahaan besar dan stabil, KLBF adalah pilihan paling mapan. Kalau cari value dengan kinerja bagus dan momentum harga, TSPC adalah pilihan paling seimbang. Kalau kamu tipe investor dividen yang pengen passive income, DVLA dan SIDO adalah dua nama teratas. Tapi kalau kamu pengen spekulasi dan punya nyali baja, ya silakan lirik-lirik PEVE, KAEF, atau PYFAāasal jangan ngeluh kalau ujung-ujungnya harus nge-average tiap bulan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/2