Volume
Avg volume
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa) merupakan salah satu pemain utama di industri peternakan terintegrasi di Indonesia. Didirikan awalnya sebagai PT Java Pelletizing Factory Ltd yang memproduksi pelet kopra, perusahaan merambah bisnis pakan ternak pada tahun 1975 dan mengembangkan pembibitan ayam pada tahun 1982, dengan hak eksklusif mendistribusikan bibit ayam Indian River dari Aviagen untuk ayam pedaging melalui merek MB202. Pertumbuhan pesat tercermin dari pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia tahun 1989, akuisisi lima unit pabrik pakan ternak dan udang pada tahun 1990, serta perubahan nama menjadi PT Japfa Comfeed Indo... Read More
@Zie97 sharing aja ya bang, saya pake beberapa indikator, nih saya jabarin :
1. grafik dibawah MA05 (garis kuning) dan dibawah M20 (garis biru) itu pasti saham lagi turun
2. pasang garis support resistance yg diagonal, saya pasang resistance tapi gak tembus dan malah turun. kalo baca2 di stream $JPFA ada berita gak enak soal komoditas pasar ternak makanya kebanting turun
3. stochastic (indikator yg tengah) berbalik turun atau terlihat berpotongan menghadap bawah artinya harga saham mulai mengalami penurunan lagi setelah ex date deviden turun
4 MACD (indikator yg bawah), itu saya bacanya yg merah terang itu pasti mau masa penurunan tapi merah pucat itu reversal ke arah bullish, sama halnya yg hijau juga. itu di capturean saya dari merah pucat kembali ke merah terang artinya dia gajadi reversal tapi balik ke bearish.
semoga bermanfaat bang š
Selamat pagi, teman-teman pengguna Stockbit.
Perkenalkan, saya Artanti Kuswandini, mahasiswa Magister Manajemen Business Management di BINUS University (NIM: 2502441254). Saat ini, saya tengah melakukan penelitian untuk keperluan tesis yang bertujuan untuk menganalisis loyalitas pengguna aplikasi investasi seperti Stockbit, IPOT, Ajaib, dan sejenisnya.
Saya mengundang teman-teman yang memenuhi kriteria berikut untuk berpartisipasi dalam kuesioner penelitian ini:
- Generasi Milenial (kelahiran 1981ā1996) atau Generasi Z (kelahiran 1997ā2012).
- Aktif menggunakan aplikasi investasi minimal selama 6 bulan terakhir.
Partisipasi teman-teman sangat berarti bagi kelancaran penelitian ini. Kuesioner dapat diakses melalui tautan berikut: https://bit.ly/ArtaThesis
Tidak ada respons yang benar atau salah sehingga teman-teman dipersilakan untuk menilai sesuai dengan pengalaman yang dialami. š
Sebagai bentuk apresiasi, saya akan memberikan e-money dengan total Rp1.000.000 kepada 5 orang beruntung yang telah mengisi kuesioner. Pengumuman akan dilakukan setelah penelitian selesai.
Atas perhatian dan kesediaan teman-teman, saya ucapkan terima kasih.
Salam,
Artanti Kuswandini
2502441254
_
Tag: $TAPG $JPFA $BMRI
$JPFA Karena saham ini mayoritas supply nya ada di asing jdi kita ckup melihat pergerakan dana asing nya saja , krna asing beli akan naik dan ketika jualan akan turun
Ka dri maha lihat data supply agar tau yg handle sebuah saham , asing atau lokal ?
Teman teman ckup lihat di web IDX kita disana ada data kepemilikan semua saham namun belum rapi , disana ada kepemilikan individual alias ritel/insitusi lokal/Asing dll
Oke lanjut , hari outflow terjadi di saham ini sudah pasti saham nya akan turun , terus gmn ke depan nya ?
teman teman tinggal throw back dri data transaksi lihat total pembelian asing berapa banyak dan hari ini jualan berapa banyak , di bandingkan dlu saja dan cek jga total avg mreka ada di berapa krna mreka mau cuan juga
Apabila outflow sudah lebih dr 1/2 total akumulasi itu sudah bsa jdi warning namun apabila msih lebih kecil msih bsa kita berharap , dengan catatan semoga investor ritel tidak lanjut beli saham ini
karena kalo ritel beli harus ada yg jualan dan yg jualan adalah asing dan ini bsa berdampak buruk
Karena teori nebeng itu , dr 100 ritel jdilah 8-10 ritel yg smart , sejatinya market maker akan memaklumi nya
Naik turun harga akan mempermainkan psikologis jdilah pemenang dngn memaksimilkan data yg ada bukan opini publik
$JPFA Yang punya barang seperti saya di rata-rata 1.912
Mungkin akan ke fikiran untuk buang 50% saat posisi los di 1 atau 3 %
Kemudian masuk lagi saat posisi sudah los di 10% untuk mendapat rata-rata yang bagus š¤£
@arthab Harga sekarang sudah mulai mahal tapi belum overvalued. Karakter $JPFA cukup defensif di sektor konsumsi dan mencoba merebut hegemoni $CPIN. Overall bagus untuk investasi jangka panjang karena fundamental kuat dan stabil, rutin bagi dividen, growth aset dan laba yang baik, kinerja manajemen solid.
$JPFA Bagaimana Japfa akan membayar Hutang jangka pendeknya yang MEMBENGKAK karena Obilgasi yang jatuh tempo?
$CPIN $JPFA $MAIN
Sepertinya penurunan sektor poultry hari ini termanifestasi dari rilisnya IHK BPS bulan April 2025...š„²
Disclaimer On
Bukan ajakan buy/sell/hold
#self reminder atas dasar pengalaman, pengamatan dan "riset kecil".
salam cuan, salam silent investor
Emiten sektor poultry telah rilis LK Q1-nya dan hasilnya sepertinya related dengan laporan BPS IHK bulan Pebruari sslahsatunya adalah tekanan deflasi pada komoditas utama salah satunya daging ayam ras dan telur ayam ras, masing-masing -0,06% dan -0,02%. Sementara bulan puasa maret tidak mampu mengangkat penjualan sektor poultry kemungkinan karena serapan program MBG tidak maksimal karena bulan puasa.
Semoga utk Q2 di bulan april, mei, dan juni tidak akan terjadi lagi deflasi begitu pula dikuartal berikutnya.
Disclaimer On
Bukan ajakan buy/sell/hold
#self reminder atas dasar pengalaman, pengamatan dan "riset kecil".
salam cuan, salam silent investor
random tag $CPIN $JPFA $MAIN
1/4
Perkembangan produksi beras dan jagung Indonesia, proyeksi sampai Juni 2025 oleh BPS
* BERAS *
ā Luas Panen
Apr-Jun -8,56% yoy
Jan-Jun +11,90% yoy
ā Produksi Padi / Gabah
Apr-Jun -9,33% yoy
Jan-Jun +11,17% yoy
ā Produksi Beras
Apr-Jun -9,29% yoy
Jan-Jun +11,17% yoy
* JAGUNG *
ā Luas Panen
Apr-Jun -12,52% yoy
Jan-Jun +11,64% yoy
ā Produksi Jagung
Apr-Jun -10,88% yoy
Jan-Jun +12,88% yoy
Produksi beras dan jagung Indonesia dalam periode Apr-Jun diperkirakan bakal mengalami penurunan secara tahunan.
Namun secara kumulatif ytd Jan-Jun, produksi diproyeksi masih meningkat signifikan secara tahunan.
Penurunan produksi Apr-Jun lebih dikarenakan pergeseran musim tanam dan musim panen yang terjadi tahun 2024 lalu akibat El Nino, yang mana tahun 2025 cuaca sudah lebih kondusif.
Sehingga produktivitas beras dan jagung tahun 2025 secara keseluruhan akan meningkat.
Hal ini baik dalam mendukung ketahanan pangan, mengurangi ketergantungan impor, dan menstabilkan harga pangan serta inflasi.
$IHSG $HOKI $JPFA