Volume
Avg volume
PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM) menjadi perusahaan pemasok batubara yang terintegrasi di Indonesia menjadi pemasok Batubara untuk pasar energi dunia. Perusahaan memiliki wilayah kerja di Kalimantan dengan tambang batubara yang dioperasikan dan dikelola anak perusahaan. Selain itu ITM memiliki beberapa anak perusahaan lain yang memberikan dukungan operasional dan berpotensi dikembangkan bagi bisnis energi Perusahaan di masa depan. Perusahaan juga terus menambah cadangan batubara untuk mendukung kesinambungan usaha.
$BREN
Rumus bertambah kaya untuk waktu lama versiku
Capital gain trading di BREN atau $AMMN
DCA ke $ITMG
Bagi karyawan khususnya guru seperti saya
Hal ini tidak memusingkan karna makin lama makin paham
Dividen for living
15,3% 😱😱
Hal yang sulit ketika kita terlalu pusing dengan apa yang kita pikirkan
Harusnya sabar, santai, semangat dan perbesar earnings power di RL bagi yang teman2 karyawan
Note : Porsi saya di AMMN sudah habis ya
Pentingnya Prinsip Investasi agar tidak Tenggelam Dalam Informasi
Hari ini ada salah satu user Stockbit yang curhat tentang bingung mau beli saham apa di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Masuk di pasar saham di Stockbit itu memang mirip dengan masuk ke perpustakaan raksasa, tapi semua buku di sana ngomong bersamaan. Ada yang teriak, ada yang bisik-bisik, ada yang nyuruh beli saham ini, ada yang bilang jual semua, ada yang debat inflasi, suku bunga, crypto, batu bara, ESG, dividen, valuasi, semua bersuara. Itulah dunia investasi Stockbit hari ini, terlalu banyak informasi, terlalu banyak analisis, terlalu banyak katanya, katanya. Tapi ironisnya, kalau kamu cuma punya sedikit informasi? Sama saja. Buta arah. Gak tahu mau mulai dari mana, bingung milih saham, takut salah beli, akhirnya malah gak beli apa-apa atau asal ikut-ikutan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Masalah sebenarnya itu bukanlah jumlah informasi. Masalah utamanya adalah gak ada prinsip yang dipegang. Tanpa prinsip, semua info jadi noise. Tapi dengan prinsip, kamu bisa bikin saringan. Gak semua harus kamu dengar. Gak semua harus kamu tanggapi. Cukup cari yang sesuai tujuan.
Sekarang, mari kita jujur soal posisi. Kalau kamu lahir dari keluarga kaya, langsung punya Rp1–10 miliar, strategi investasimu simpel banget. Taruh di SBN kupon 6%, dapet passive income Rp60 juta – 600 juta per tahun. Ambil 4% (buat hidup), sisanya 2% reinvest ke saham dividend yield >6% kayak GEMS, TAPG, ITMG, LPPF. Modal aman, pokok gak terganggu, hidup enak, gak perlu ngotot cari cuan dari capital gain. Kamu tinggal cari saham yang rutin bagi dividen dan bisnisnya stabil. Selesai.
Tapi kalau kamu lahir dari belakang gerobak bakso Pak Toto, kerja dari pagi sampai sore, gaji UMR Rp5 juta, dan masih harus bayar kontrakan dan bensin, maka kamu gak bisa langsung hidup dari dividen. Harus nyicil selot-selot. Misalnya Rp500 ribu sebulan ditaruh ke saham yang kamu yakin sehat. Satu lot, dua lot, pelan-pelan. Ini bukan jalur cepat. Tapi ini jalur realistis. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Biar gak nyasar, kamu butuh sistem. Dan sistem paling sederhana tapi powerful adalah screener dividen Stockbit. Bukan screener asal-asalan, tapi screener dengan logika. Misalnya:
Dividend yield ≥ 6%
PE ratio ≤ 15
Net income positif
Free cash flow positif
Net debt terkendali
Tujuannya? Supaya kamu gak terjebak beli saham yang cuma terlihat bagus di permukaan, tapi ternyata bolong dalamnya. Ini cara meredam noise. Kamu gak perlu tahu semua saham di market. Cukup tahu yang lolos dari saringanmu. Dengan Skrining sederhana seperti ini, tidak perlu menjadi ahli coding atau dewa trader, cukup disiplin saja.
Tapi ingat, screener kadang salah baca data. Ada saham yang kelihatan yield-nya 12%, tapi ternyata itu dibayar dari one-off gain atau bukan recurring profit. Makanya, setelah screener ngeluarin kandidat, kamu wajib konfirmasi dengan laporan keuangan asli. Buka LK tahunan atau Q4, cek apakah laba konsisten, dividen dibayar dari kas nyata, dan utang gak melonjak. Kalau gak ada FCF atau operasional jeblok tapi dividen tinggi, itu warning, dividend trap. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sederhana aja, begitu kamu lihat laporan keuangan laba bersih > laba usaha, itu artinya ada lain-lain. Dalam kondisi normal, laba bersih < laba usaha karena ada pajak yang harus dibayar.
Nah, prinsip beli berdasarkan Skrining ini sebenarnya mirip banget sama gaya Joel Greenblatt (magic formula), Ben Graham (value investing murni), dan gaya mekanis investor institusi. Mereka gak pakai feeling. Mereka pakai angka. Dan mereka konsisten. Mereka gak panik waktu market panik. Karena mereka tahu bahwa selama saham yang dibeli punya return bagus, valuasi masuk akal, dan cashflow kuat, tinggal tunggu waktu buat hasil keluar. Selama bagi dividend yield >6% ya beli aja terus.
Sekarang, bayangin dua orang dengan latar belakang berbeda investasi saham:
1. Anak Orang Kaya – Modal Rp10 Miliar
Taruh Rp8 miliar ke SBN 6% → hasil Rp480 juta/tahun
Ambil Rp400 juta buat hidup, sisanya Rp80 juta beli saham dividen tinggi
Cek saham lewat screener → GEMS, TAPG, UNTR, AUTO
Reinvest tiap tahun. Total dividen dari saham bisa nambah jadi Rp100–200 juta per tahun.
Tanpa jual satu lembar pun, hidup dari hasil dan portofolio makin tebal
2. Anak Gerobak Bakso Pak Toto – Gaji Rp5 Juta/Bulan
Sisihkan Rp500 ribu/bulan → Rp6 juta setahun
Setiap bulan beli saham yang lolos screener dan udah dikonfirmasi LK-nya
Tahun pertama: dapat dividen kecil, cuma Rp200–400 ribu
Tahun kelima: portofolio bisa Rp35–40 juta, dividen tahunan Rp2–3 juta
Tahun ke-10: portofolio tembus Rp100 juta, dividen tahunan Rp8–10 juta
Gak instan, tapi tiap tahun nambah. Lambat, tapi konsisten.
Gak pernah jual, hanya beli dari yang lolos screener, dan terus reinvest
Keduanya bisa sukses. Bedanya cuma di kecepatan. Tapi fondasinya sama yakni sama-sama punya prinsip, pakai screener yang disiplin, dan selalu konfirmasi pakai data laporan keuangan. Kamu gak akan bisa kontrol market. Tapi kamu bisa kontrol prosesmu. Dan proses yang baik, kalau diulang terus, akan ngasih hasil. Dalam dunia investasi, disiplin dan logika jauh lebih penting dari intuisi dan keberuntungan.
Jadi kalau kamu merasa bingung, jangan cari lebih banyak info. Cukup cari filter yang bagus, dan prinsip yang kamu bisa pegang kuat. Biarkan orang lain ribut di luar, kamu tinggal beli saham yang sesuai rumusmu sendiri. Gak dramatis, tapi bertumbuh. Gak viral, tapi menenangkan. Gak cepat, tapi pasti. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$RALS $ITMG $TLKM
1/10
@theaoel ptba biasa dividen gede, biasa dividen gede kemungkinan dividen trapnya mayan gede jga, sama kyk $LPPF atw $ITMG
nah reboundnya itu biasa beda", LPPF dh mulai rebound balik ke harga awal 2000, sedangkan ITMG masih lelet, jadi ada kemungkinkan PTBA bakalan sama dgn itmg lelet reboundnya, tpi klu mau cari dividennya ptba itu mengiurkan emang, beberapa tahun lalu pernah 1000 lot/saham tapi itu ptba lagi di pucuk sekali 4000, ane rasa masih bnyk yg nyangkut disana
jadi tergantung agan aja, mau cari dividen atw capital gain, atw klu mau entry ex date PTBA skrng bwt dividen di tahun depan
@AliefNauval Menarik....👍🏻🙂
Kenapa saya (saklek) memilih DY di atas >7% ? Dan tidak memilih DY <7% dengan CAGR tinggi ?
Alasannya sangat subyektif, saya menyukai sesuatu yang stabil dan mudah dipetakan dalam rencana, tetapi saya coba jelaskan secara obyektif.
Saham dengan DY >7% yg rutin, memenuhi hal2 tsb diatas. Contohnya $ITMG dgn CAGR yg tidak tinggi, tetapi stabil secara keuangan dan mampu membagikan DY tinggi.
Kemudian saham CAGR tinggi sebenarnya sangat tepat dengan EDCA yg saya terapkan, dimana volatilitas harganya yg berkaitan erat dengan pertumbuhan atau penurunan laba perusahaan, dapat saya manfaatkan maksimal.
Tetapi karena value yg harus bertumbuh dengan ekspansi, dan reinvestasi labanya, cenderung memiliki keuangan yg lebih tidak stabil dan terproyeksi langsung pada apresiasi harga sahamnya yg juga volatil.
Dengan waktu pantau saya yg terbatas membuat risiko investasi lebih tinggi.
Semoga cukup menjelaskan....🙂
Sukses selalu ya...👍🏻
STOCK SPLIT $CUAN
Stock Split adalah hal sangat wajar dan sering dilakukan oleh Emiten-emiten di luar negeri jadi tidak perlu dipermasalahkan.
Stock Split cukup sering dilakukan di negara-negara maju, terutama Amerika Serikat dan Jepang, sebagai cara untuk menurunkan harga per lembar saham dan menarik lebih banyak investor ritel. Di sisi lain, perusahaan bisa tetap mempertahankan valuasi tinggi sambil meningkatkan aksesibilitas bagi INVESTOR KECIL.
Ini seharusnya jadi Catatan BEI dan Stakeholdernya…
Saham seharga Rp. 10.000 sd Rp. 50.000 seharusnya tidak memerlukan stock split andaikan BEI tidak mewajibkan Investor Ritel dan Kecil bisa membeli saham dalam Satuan Lembar, Sehingga Likuiditas IHSG meningkat, Ritel Investor Kecil bisa membeli dan menabung Saham-saham yang Harganya 10.000 keatas…
Berikut Bursa-bursa Dunia yang Mengijikan Investor Ritel kecil Membeli Saham dalam satuan Lembar:
Bursa yang Membolehkan Pembelian Saham per Lembar:
1. NYSE (New York Stock Exchange) - Amerika Serikat
Lot standar: 100 lembar (digunakan untuk transaksi institusi)
Investor ritel bisa membeli 1 lembar saham atau bahkan fractional shares melalui broker tertentu.
Contoh broker: Robinhood, Fidelity, Charles Schwab, eToro
2. NASDAQ - Amerika Serikat
Sama seperti NYSE, boleh membeli per lembar, tidak wajib 1 lot.
Broker modern bahkan mengizinkan pembelian saham 0.1 lembar, misalnya saham Apple seharga $200 bisa dibeli hanya dengan $20.
3. London Stock Exchange (LSE) - Inggris
Tidak mewajibkan pembelian satu lot penuh, bisa beli per lembar, meskipun ada “market lot” yang berlaku di institusi bahkan Beberapa saham punya lot size besar, tapi untuk ritel, per lembar diperbolehkan.
4. Toronto Stock Exchange (TSX) - Kanada
Investor ritel bisa membeli per lembar saham.
Board lot digunakan untuk perdagangan besar, tapi ritel tidak dibatasi.
5. Australian Securities Exchange (ASX) - Australia
Minimal pembelian awal biasanya setara dengan AUD 500, tapi secara teknis bisa per lembar, tergantung harga saham.
6. Euronext (Prancis, Belanda, Belgia, dll.)
Membolehkan pembelian saham per lembar, tergantung broker.
7. Frankfurt Stock Exchange (FSE) - Jerman
Bisa membeli saham per lembar, tidak harus 1 lot.
8. Swiss Exchange (SIX) - Swiss
Saham bisa dibeli per lembar oleh investor ritel.
9. Tokyo Stock Exchange (TSE) - Jepang
Umumnya 1 lot = 100 saham, tapi investor bisa membeli odd-lots (kurang dari 1 lot), meskipun likuiditasnya mungkin lebih rendah.
10. Korea Exchange (KRX) – Korea Selatan
Lot umum adalah 1 lembar, jadi bebas beli per lembar.
Bursa-bursa di negara maju seperti AS, Kanada, Inggris, Jerman, Jepang, dan Australia cenderung lebih fleksibel dan memperbolehkan pembelian per lembar saham, apalagi dengan adanya broker online modern.
Sekali lagi Saham-saham yang harganya antara 10.000 sd 50.000 di IHSG ini SEHARUSNYA TIDAK PERLU STOCK SPLIT jika BEI Adaptif terhadap Kebutuhan Investor Ritel Kecil dan Tehnology sehingga Akan Cepat Mencapai Kapitalisasi Pasar 50 Trilyun per hari…
$ITMG dan $UNTR akan Terbang harganya jika boleh beli perlembar, Sebab saat ini beli ITMG dan UNTR 2 Lot saja sama harganya dng beli Motor Second… 😂😂😂👍
Info Singkat saham untuk 22 Mei 2025 (bukan rekomendasi jual-beli) :
$UNTR : Rangenya yakni 21.275,- (support ) s/d Rp 22.400,- (Resistance). Posisi bandar masi didalam sebesar Rp 81,2 Milyar di harga rata-rata Rp 22.025 selama seminggu terakhir. Untuk UNTR memang posisi bandarnya belum signifikan, secara teknikal sendiri belum ada tanda apapun. Jadi keputusannya untuk jangka pendek adalah wait and see sampai paling tidak dia kembali keatas area Rp 22.400 baru diukur kembali.
$ITMG : Rangenya masi sama yakni Rp 22.150,- (support ) s/d Rp 22.900,- (resistance) . Posisi bandar masi keluar sebesar Rp 90,1 Milyar,- selama seminggu terakhir, untuk ITMG sewajarnya akan lebih baik jika dia menutup gap bawah dikisaran area Rp 22.150,- dahulu.
$HMSP : Rangenya yakni Rp 610,-- (support ) s/d Rp 650,- (resistance) . Posisi bandar masi keluar sebesar Rp 22,8 Milyar selama seminggu terakhir. Untuk HMSP keluarnya bandar tidak signifikan, secara teknikal HMSP masi punya potensi untuk uji area resistance di Rp 650 yang juga merupakan resistance trendline nya. Jika ini mampu ditembus maka akan terjadi reversal trend jangka pendek. Kita pantau saja dulu.
Ingin mendapatkaan analisa IHSG harian dan info saham ASII dan BRIS serta ikut polling saham yang akan dibahas setiap harinya? yuk gabung dengan grub seirine investama, klik disini : https://bit.ly/telegramSEC.
Catatan : Kita sedang dalam fase Kangoroo Market, dimana market akan bergerak naik turun tanpa pola yang jelas dan sangat rentan dengan katalis-katalis sekecil apapun itu. Pada kondisi ini, sangat disarankan hanya investing dan minimalkan trading. Jika memang harus trading maka lakukan fast trading harian saja, dengan money management yang ketat.
Jika merasa informasi ini berguna juga boleh traktir secangkir kopi via stockbit tips, terimakasih.❤️❤️❤️
Yuk dibaca juga :
1. Rumus sederhana investasi ala plankton : http://bit.ly/3QrVEAL
2. Mengenal ESOP ( Employee Stock Option ) dan tata kelola manajemen : http://bit.ly/3w5hkZV
3. ESOP (Employee Stock Option) - Kasus GoTo : http://bit.ly/3VZa3oY
Harus diingat:
1. Jangan trading dengan brutal mentang-mentang melihat bandar ada didalam, gunakan money management yang baik.
2. ini hanyalah info singkat dan bukan rekomendasi jual-beli.
DISCLAIMER ON
"Semoga informasi ini berguna bagi teman-teman sekalian, support terus kami dengan "LIKE" dan "FOLLOW" akun stockbit
@satriaika7 Sebenarnya ini thesis secara umum, bukan ngomongin perusahaan coal.. Tapi baiklah coba saya kasih ilustrasi pada perusahaan coal. Ketika market sudah mengantisipasi akan adanya peningkatan kinerja, umumnya harga akan naik lebih dulu sehingga PBV juga akan naik lebih dulu dan biasanya akan segera disusul dengan PE yg turun. Nah saat tersebut kalau menurut saya kurang cocok buat entri, karena resiko penurunan harga akan lebih besar. Saya kasih contoh graphic PBV dan PE band $ITMG. Mungkin yg pernah entri di harga 40rbuan sudah mengalaminya.. Kalau saat ini mungkin sudah lebih pas buat entry karena graphic chart PBV dan PE nya sudah sama-sama rendah/ turun.. Disc on ya.
Harga coal naik, tapi ga ngaruh sama harga sahamnya?
ealah mas...anak baru kah dirimu di saham batubara? 😏
pas 2022, setelah perang Rusia-Ukraina meletus, harga batubara terbang ke 300++ dalam beberapa minggu saja...
Harga saham $ITMG?
stagnan di 25rb 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣
pasar saham batubara, saya amati itu sering telat mikir (telmi)
jadi... manfaatkan aja telminya pasar