


Volume
Avg volume
PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) didirikan pada tanggal 16 Mei 1955 dengan nama N.V. Indonesian Tobacco & Industrial Company dan mulai beroperasi secara komersial untuk jenis tembakau iris pada tahun 1980. Kantor pusat Indonesian Tobacco Tbk berlokasi di Jln. Letjen S. Parman No. 92, Malang, Jawa Timur 65122 Indonesia ITIC bergerak dalam bidang industri rokok dan tembakau. ITIC memproduksi beberapa merek diantaranya Manna, Butterfly, Kuda Terbang, DC 9, Djago Tarung, Mawar Anggrek, Kuda Terbang Merah, Kuda Terbang Biru, Roda Terbang, Deer, Roadhouse, Lampion Lilin, Anggur Kupu, Bunga Sakura, Pohon Sagu, Deer, Save, dan Black Be... Read More
$ITIC secara pertumbuhan masih bagus Net Profit Margin diatas 11%, PBV <1 , rasio debt to equity 0.30 (cukup oke), masih cukup meyakinkan dan mudah2an kebijakan menkeu tidak menaikkan cukai memberi sentimen positif ke ITIC🥳
$ITIC LK Q3 2025: No Cukai, No Cry
Kenaikan cukai adalah momok bagi semua perusahaan rokok, tidak terkecuali bagi ITIC. Memang yang bayar cukai itu adalah pelanggan atau para perokok. Mereka rela bayar demi memasukkan asap ke paru-paru mereka dan paru-paru orang terdekat mereka. Tetapi tetap saja, perusahaan rokok legal itu pusing kalau cukai naik karena saingan mereka para pabrik rokok ilegal itu tidak perlu bayar cukai, cukup bayar oknum saja. Kalau bayar cukai bisa ratusan miliar, kalau bayar oknum paling 1 miliar saja sudah cukup. Jadi kenaikan cukai membuat perusahaan rokok legal seperti ITIC harus berkeringat dingin karena tidak semua kenaikan bisa dengan mudah dibebankan ke konsumen, apalagi kalau pesaing ilegal makin agresif.
Lanjutan diskusi di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Berdasarkan data keuangan ITIC untuk LK Q3 2025, beban cukai yang dicatat sebagai Pita Cukai adalah komponen biaya utama dalam COGS. Angkanya mencapai 23,27 miliar Rupiah selama sembilan bulan. Kalau dibandingkan dengan ukuran perusahaan secara keseluruhan, cukai terlihat kecil terhadap total aset yang mencapai 634,25 miliar Rupiah atau hanya 3,67%. Terhadap total ekuitas yang 450,21 miliar Rupiah juga terlihat kecil yaitu 5,17% karena ekuitas ITIC banyak berasal dari surplus revaluasi aset, bukan dari laba yang benar-benar dihasilkan. Namun begitu kita masuk ke dalam struktur biaya produksi dan profitabilitas, beban cukai ini terasa berat luar biasa. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari total pendapatan 229,89 miliar Rupiah, cukai menyedot sekitar 10% dari uang yang masuk ke perusahaan. Kalau dilihat terhadap COGS yang nilainya 177,44 miliar Rupiah, porsi cukai sudah mencapai 13,11%. Itu artinya, dari seratus ribu Rupiah yang keluar untuk produksi, sekitar tiga belas ribu Rupiah adalah untuk pita cukai saja, bukan untuk bahan baku dan bukan untuk gaji pekerja pabrik. Bahkan jika dibandingkan dengan total beban usaha yang hanya 19,38 miliar Rupiah, beban cukai itu 120% lebih besar dari semua beban administrasi, pemasaran, dan gaji kantor gabungan. Jadi beban cukai ini jelas lebih menentukan nasib margin daripada efisiensi karyawan kantor.
Yang bikin kepala makin pening, laba operasi ITIC untuk sembilan bulan hanya 33,07 miliar Rupiah. Dan cukai ini nilainya setara 70% dari laba operasi. Jika cukai naik sedikit saja dan tidak bisa diimbangi kenaikan harga jual, laba operasi langsung terpotong. Bahkan lebih ngeri, laba bersih ITIC hanya 16,89 miliar Rupiah, sehingga nilai beban cukai 137% lebih besar dari laba tersebut. Dalam bahasa yang lebih mudah, jika ITIC bisa menghilangkan beban cukai tanpa mengurangi penjualan satu Rupiah pun, laba bersih bisa dua kali lipat lebih besar. Ini menjelaskan kenapa kebijakan tarif cukai sangat menentukan masa depan profitabilitas ITIC.
Beban cukai bahkan menyedot hampir 60% dari CFO atau kas bersih yang dihasilkan oleh operasional sebesar 39,11 miliar Rupiah. Kas dan bank ITIC per LK Q3 2025 hanya 2,14 miliar Rupiah, sehingga beban cukai mencapai 1.083% dari saldo kas. Itu berarti perusahaan harus menjual produk dan menagih piutang terus menerus untuk bisa membayar cukai. Jika arus kas dari pelanggan tersendat sedikit saja, masalah likuiditas bisa langsung terjadi. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Apabila kita simulasi kenaikan cukai 10% dengan asumsi semua faktor lain tetap sama, maka beban cukai naik sekitar 2,33 miliar Rupiah. Dampaknya, COGS naik 1,31%, laba bruto turun 4,44%, laba operasi turun 7,03%, dan laba bersih turun sekitar 10,74%. Artinya setiap satu kenaikan persen cukai saja bisa menggerus laba bersih dengan sensitivitas yang tinggi. Sebaliknya, jika cukai turun 10%, laba bersih bisa melonjak sekitar 10,74% juga. Jadi kebijakan cukai yang lebih lunak bisa langsung menjadi booster profit perusahaan rokok seperti ITIC.
Beban cukai di ITIC sangat material dalam menentukan untung rugi perusahaan. Walaupun terlihat kecil dibanding total aset atau total ekuitas, beban cukai ini sangat besar dibanding laba dan kas. Cukai 137% lebih besar daripada laba bersih dan 10 kali lebih besar daripada kas yang tersisa di perusahaan. Itu menunjukkan bahwa profitabilitas ITIC sangat rentan. Jika cukai naik, ITIC bisa ngos-ngosan menjaga margin. Tapi jika ada angin segar dari kebijakan Menkeu yang baru, saham ITIC bisa kembali bernafas dan profit pun bisa ikut meroket. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$GGRM $HMSP

$ITIC LK Q3 2025: Optimisme Cukai Belum Tercermin di Kinerja
ITIC adalah perusahaan rokok pertama yang merilis LK Q3 2025. Banyak pihak sempat berharap bisnis rokok akan kembali cetak laba gede setelah Menteri Keuangan berganti dari Sri Mulyani yang hampir setiap tahun mendorong kenaikan cukai ke Purbaya yang diharapkan lebih ramah terhadap industri. Namun pergantian menteri keuangan baru terjadi awal September 2025 sehingga data LK Q3 2025 ini bisa jadi belum mencerminkan dampaknya. Pertanyaan besarnya tentu apakah perubahan kebijakan cukai ini benar-benar bisa mengangkat kembali performa ITIC yang selama ini tersendat karena regulasi yang menekan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Lanjutan dari diskusi di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Berdasarkan LK Q3 2025, ITIC merupakan perusahaan industri pengolahan tembakau dan rokok yang berkantor pusat di Malang dengan jumlah karyawan tetap 257 orang turun dari 272 orang tahun sebelumnya. Sumber uang utama berasal dari penjualan produk ke pasar domestik sebesar 233,23 miliar Rupiah dan ekspor sebesar 898,8 juta Rupiah dalam periode LK Q3 2025. Papua menjadi pasar terbesar menyumbang 168,9 miliar Rupiah lalu Nusa Tenggara 40,39 miliar Rupiah dan Kalimantan 29,04 miliar Rupiah. Empat pelanggan besar bahkan masing-masing menyumbang lebih dari 10% penjualan. Operasional berjalan normal namun pembayaran kas kepada pemasok mencapai 154,09 miliar Rupiah yang membuat manajemen harus sangat efisien dalam modal kerja.
Aset terbesar ITIC menurut LK Q3 2025 masih berupa aset tetap bernilai 426,27 miliar Rupiah setara 67% total aset. Nilai ini hasil revaluasi dan membawa risiko jika nilai realisasi turun meskipun manajemen menilai tidak ada penurunan nilai. Persediaan 178,65 miliar Rupiah sedikit turun dibanding akhir 2024. Piutang usaha naik menjadi 16,55 miliar Rupiah tetapi seluruhnya sudah lewat jatuh tempo meski hanya sampai 30 hari. Tidak ada cadangan kerugian piutang yang diakui sehingga ini menjadi risiko yang wajib diperhatikan. Ada pula uang muka pembelian mesin baru yang naik signifikan menjadi 6,17 miliar Rupiah dan ini sinyal bahwa perusahaan sedang memperkuat lini produksi.
Di sisi liabilitas dalam LK Q3 2025, utang bank sebesar 134,82 miliar Rupiah menjadi sumber risiko paling besar karena tingkat bunga berada di kisaran 9% sampai 9,25%. Jika suku bunga naik 0,5% maka laba sebelum pajak akan turun sekitar 674 juta Rupiah. Utang usaha meningkat menjadi 35,54 miliar Rupiah sedangkan liabilitas sewa turun karena pembayaran cicilan gudang yang disewa dari direktur utama. Total ekuitas naik menjadi 450,21 miliar Rupiah terutama dari kenaikan saldo laba yang kini mencapai 89,5 miliar Rupiah. Namun perlu dicatat bahwa 61% ekuitas berasal dari surplus revaluasi sehingga bukan kas maupun profit yang siap dibagikan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Pendapatan dalam LK Q3 2025 justru turun menjadi 229,89 miliar Rupiah dari 243,06 miliar Rupiah atau turun 5,42%. Celakanya perjanjian kredit mengharuskan penurunan penjualan tidak lebih dari 4% dibandingkan 2024 sehingga kondisi ini sebenarnya melanggar covenant. Untungnya COGS turun lebih besar yaitu 6,47% menjadi 177,43 miliar Rupiah yang membuat margin kotor naik dari 21,95% menjadi 22,81%. Efisiensi beban usaha juga terjadi sehingga margin operasi naik menjadi 14,38%. Laba bersih tetap stagnan sekitar 16,89 miliar Rupiah dengan margin bersih 7,35%. Beban keuangan naik menjadi 9,97 miliar Rupiah sehingga masih menjadi ganjalan utama pertumbuhan laba.
Perbaikan paling dramatis dalam LK Q3 2025 justru terjadi di arus kas operasi. Jika tahun lalu negatif 3,15 miliar Rupiah kini berbalik positif 39,11 miliar Rupiah berkat pengelolaan pembayaran kas kepada pemasok yang lebih baik. Namun kas habis tergerus untuk investasi mesin dan pembayaran utang sehingga posisi kas tinggal 2,14 miliar Rupiah menurun 37% dibanding akhir tahun lalu. Artinya perusahaan makin efisien menghasilkan kas tetapi langsung digunakan untuk pengembangan dan memperbaiki struktur keuangan.
Jika data LK Q3 2025 ini diannualisasi ITIC menghasilkan EPS sekitar 23,95 Rupiah per saham. Dengan harga saham Rp 364 berarti PER sekitar 15,2 kali yang tergolong sedang untuk perusahaan dengan pertumbuhan lambat. Nilai buku per saham sekitar 478,58 Rupiah sehingga PBV hanya 0,76 kali yang memberi sinyal saham sedang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya. Dari sisi kas bebas setelah belanja modal diperkirakan 49,07 miliar Rupiah sehingga EV per FCF sekitar 9,69 kali yang tergolong menarik. Kombinasi PBV murah dan EV per FCF rendah menunjukkan ada potensi undervalued namun pasar mungkin masih memberi diskon karena kekhawatiran penjualan stagnan dan pelanggaran covenant kredit. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kunci terbesar bisnis rokok tetap pada beban pita cukai menurut LK Q3 2025. Beban pita cukai turun menjadi 23,26 miliar Rupiah dari 25,7 miliar Rupiah tahun sebelumnya dan ini membantu margin. Jika Purbaya nanti menahan kenaikan cukai atau memberi ruang bagi industri kombinasi margin yang membaik mesin baru yang meningkatkan efisiensi dan pasar luar Jawa yang masih bisa dikembangkan bisa menjadi pemicu kenaikan profit yang berarti. Namun dengan penjualan yang masih turun risiko piutang dan likuiditas kas yang ketat efek positif kebijakan baru kemungkinan baru akan terasa pada kinerja 2026 bukan LK Q3 2025 ini.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$HMSP $GGRM
1/2


Update LK Q3 2025
$KKGI , $BBTN , $ITIC
susunan abjad :
ADHI
AIMS
AKRA
ASDM
ASSA
BACA
BALI
BANK
BBCA
BBNI
BBTN
BOBA
BSBK
CARS
CFIN
DADA
DCII
DEWI
DFAM
DIGI
DKFT
DSNG
EAST
ESSA
ESTI
FORE
GEMA
GJTL
GRPM
GUNA
HEAL
IBFN
INTA
IPCC
ISEA
ITIC
KKGI
KUAS
MARK
MEDS
MPIX
MPRO
MSIE
MUTU
NSSS
OCAP
OILS
PAMG
PJAA
PMUI
PPRE
PPRO
PSKT
PTPP
PTRO
PTSN
RGAS
SNLK
SOLA
SPMA
UNVR
WSBP
WSKT

$UNVR
-> ✅️Growth revenue Q3 to Q2 2025
-> ✅️Growth Eps Q3 to Q2 2025
-> ✅️GPM Q3 to Q2 2025
-> ✅️NPM Q3 to Q2 2025
-> ✅️GPM Q3 to Annual 2024
-> ✅️GPM Q3 to TTM 2025
-> ✅️NPM Q3 to Annual 2024
-> ✅️NPM Q3 to TTM 2025
-> ✅️Cash Flow Operasi dan history
langsung aja ya, UNVR bagi saya valuasinya ga masuk. layak buy jika teman2 mahir teknikal dan support dan resistennya.🙏
jadi tau kan kenapa UNVR berdetak kencang hari ini chartnya👀
kalau kriteria valuasinya saya lebarin, masuk radar pasti.
$RGAS
-> ✅️Growth revenue Q3 to Q2 2025
-> ❎️Growth Eps Q3 to Q2 2025
$ITIC
-> ❎️Growth revenue Q3 to Q2 2025
Full video konferensi pers Menkeu Purbaya hari ini (24/10)
Menkeu melaporkan update perbaikan Coretax dan sistem keamanan administrasi keuangan pemerintah.
Menkeu juga membacakan progres tindak lanjut laporan pengaduan tentang pajak dan bea cukai via WA Lapor Pak Purbaya.
https://cutt.ly/Or4lYvAv
Menkeu juga menginfokan kemungkinan $BMRI akan minta tambahan penempatan dana rekening pemerintah, karena alokasi Rp 55 triliun sebelumnya sudah habis disalurkan menjadi kredit.
$ITIC $BUAH
$ITIC pada Q3 2025 membukukan Laba Bersih Rp 9 B atau naik 7.27% dibanding Q3 2024 sebesar Rp 9 B. Pada perdagangan saat ini, PE Ratio (TTM) perseroan berada di level 16.15x.
Pendapatan meningkat 0.69% menjadi Rp 80 B. Gross Profit Margin di kuartal ini adalah 25.76% dibandingkan dengan 25.83% di periode yang sama tahun lalu. Laba Kotor tercatat naik 0.42% menjadi Rp 20.67 B.
Sementara itu Beban Keuangan $ITIC tercatat sebesar Rp (3 B). Total Debt pada Q3 2025 sebesar Rp 135 B dibanding Rp 138 B di Q3 2024. Dengan demikian, Debt to Equity Ratio $ITIC menjadi 0.30 dibanding 0.34 pada kuartal lalu.
Dari sisi Arus Kas, $ITIC melaporkan positive Operating Cashflow sebesar Rp 15 B. Selain itu, emiten telah menyerap Capex pada periode ini senilai Rp (2 B) sehingga Free Cash Flow tercatat Rp 14 B.
Data tersaji dalam kuartalan, bukan year to date.
Selengkapnya Data Finansial bisa diakses http://stockbit.com/symbol/ITIC/financials
Analisis teknikal untuk saham $ZATA
Yang mau analisa saham dengan AI 99% Akurat, prompt-nya udh gw sediain, link dibio.
---
🔹 1. Bollinger Bands (BB 20,2)
Harga baru menembus pita tengah (middle band) dan mendekati upper band.
Ini menunjukkan momentum awal rebound dari fase downtrend sebelumnya.
Namun, upper band di sekitar 94 bisa menjadi resistance kuat jangka pendek.
📊 Sinyal: Awal momentum bullish (positif, tapi masih uji resistance).
---
🔹 2. Moving Average (MA 50)
Harga saat ini berada sedikit di atas MA50 (sekitar 72).
Penutupan di atas MA50 sering dianggap konfirmasi awal pembalikan arah naik (reversal) jika bertahan beberapa hari ke depan.
📊 Sinyal: Bullish jangka pendek, konfirmasi diperlukan jika harga mampu bertahan >72 selama 2–3 hari.
---
🔹 3. MACD (12,26,9)
Garis MACD (biru) berada di bawah garis sinyal (merah), tapi jarak mulai menyempit dan histogram merah menipis.
Ini menandakan potensi golden cross akan terjadi — sinyal pembalikan arah dari bearish ke bullish.
📊 Sinyal: Buy on anticipation — momentum naik mulai terbentuk tapi belum konfirmasi penuh.
---
🔹 4. RSI (14)
Nilai RSI berada di 63,5, artinya sudah masuk area bullish namun belum overbought (70).
Ini menunjukkan ruang kenaikan masih terbuka sebelum potensi jenuh beli.
📊 Sinyal: Momentum positif, masih aman untuk entry.
---
🔹 5. Volume
Volume perdagangan meningkat signifikan (1.64B vs rata-rata 360M).
Lonjakan volume seperti ini biasanya menandakan minat beli yang kuat dan memperkuat sinyal breakout.
📊 Sinyal: Konfirmasi akumulasi oleh market.
---
📈 Kesimpulan
Indikator Sinyal Keterangan
Bollinger Bands Bullish Awal Harga menembus pita tengah
MA 50 Bullish Harga di atas MA
MACD Bullish Potensial Hampir terjadi golden cross
RSI Bullish Masih di bawah overbought
Volume Bullish Lonjakan signifikan
---
💡 Rekomendasi: BUY (agresif) / HOLD (konservatif)
Buy range: 72–77
Target jangka pendek: 90–94 (upper BB)
Support kuat: 70 / 72
Cut loss: di bawah 68
$HMSP $ITIC

$COCO makan yang manis-manis bikin senyum.
Dijamin sampai tua pakai $AHAP
Sesekali menghisap rokoknya $ITIC
gw posting sham kesyngan gw itu skrg $ITIC
dia merah biarin aja.
gw gransi ke 500
berlaku juga naik buat $WIIM $HMSP ggrm