8,325

+100

(1.22%)

Today

11.96 M

Volume

8.99 M

Avg volume

Company Background

PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yang didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma di tahun 1990, memiliki berbagai kegiatan usaha yang telah beroperasi sejak awal tahun 1980an. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) bergerak dalam bidang makanan olahan, bumbu, minuman, kemasan, minyak goreng, pabrik gandum dan pabrik pembuatan karung tepung.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDF

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDF bang

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Mi instan SAKURA untuk yang SAKUnya RAta
$INDF $ICBP

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BRIS $MBMA $INDF Cusss dm

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDF semoga under 8300 dulu

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDF: Saatnya Bangkit, Bukan Sekadar Bertahan

Setelah melewati masa-masa penuh tantangan, salah satu raksasa konsumer paling legendaris di Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang nyata. Dan kali ini, ceritanya bukan lagi tentang bertahan hidup — melainkan tentang tumbuh dan berkembang.

Mengawali tahun 2025 dengan langkah yang lebih mantap, Indofood Sukses Makmur (INDF) mencatat kinerja kuartal pertama (Q1) yang solid. Pendapatan mengalami kenaikan yang sehat, laba kembali mencatat pertumbuhan dua digit, dan margin operasional tetap terjaga dengan baik. Singkatnya, perusahaan mulai menemukan kembali ritmenya, perlahan tapi pasti memperkuat pondasinya.

Motor Utama: Consumer Branded Products (CBP)
Salah satu kunci kebangkitan INDF terletak pada segmen produk konsumer bermerek (CBP) — tempat berbagai merek yang akrab di telinga masyarakat Indonesia berada. Meski dihadapkan pada tekanan biaya bahan baku yang lebih tinggi, segmen ini tetap mendominasi, menyumbang porsi terbesar baik terhadap penjualan maupun laba.

Volume penjualan masih stabil, dan ada potensi kenaikan harga produk ke depannya. Artinya, segmen CBP tidak hanya bertahan, tapi bersiap menjadi motor penggerak pertumbuhan yang lebih besar lagi.

Bogasari: Diam-diam Menguntungkan
Segmen tepung terigu melalui anak usaha Bogasari juga mencatat hasil menarik. Walaupun pendapatan sedikit terkoreksi, justru laba operasional (EBIT) melonjak hampir 20%. Ini didorong oleh harga gandum yang lebih lunak serta volume penjualan yang tetap kuat.

Yang menarik, manajemen berencana menggelontorkan belanja modal (capex) sebesar Rp1,5 triliun untuk modernisasi pabrik. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tak hanya fokus pada kinerja jangka pendek, tapi juga serius meningkatkan efisiensi dan margin jangka panjang.

Agribisnis: Bintang Baru dalam Portofolio
Namun, performa paling mencolok justru datang dari divisi agribisnis. Didukung oleh harga minyak kelapa sawit (CPO) yang menguntungkan serta perbaikan produk, divisi ini mencatat salah satu kuartal terbaiknya dalam beberapa tahun terakhir — dengan EBIT yang lebih dari dua kali lipat.

Jika kondisi pasar tetap mendukung, bukan tidak mungkin segmen ini akan menjadi kontributor utama laba perusahaan di sisa tahun ini. Untuk investor, ini adalah sinyal bahwa diversifikasi INDF mulai menunjukkan hasil nyata.

Valuasi: Stabilitas dengan Potensi Upside
Dari sisi valuasi, saham INDF saat ini masih diperdagangkan di bawah rata-rata historisnya. Dengan forward PE hanya 6,6x, serta proyeksi dividen yield yang bisa tembus 7% pada 2027, INDF menawarkan kombinasi langka: fundamental solid, potensi kenaikan harga (capital gain), dan pendapatan pasif dari dividen.

Ini bukan lagi sekadar cerita tentang mi instan atau produk kemasan. INDF hari ini adalah cerita tentang disiplin, diversifikasi, dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Bagi investor ritel yang mencari emiten dengan fondasi kuat dan potensi jangka panjang, saham ini patut masuk radar kembali.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

kamu miskin tapi ingin kaya ?


malas tapi ingin berhasil ?
bodoh tapi ingin sukses ?
merasa selalu sial tapi ingin jadi hoki ?
banyak dosa tapi ingin menerima berkat melimpah ?
jahat tapi ingin menerima segala kebaikan dari semesta ?

segera bergabung dengan circle yang tepat :

https://stockbit.com/chat/group/invitation/Jcpkm5d6YmuZ





______
$IHSG $INDF $HMSP

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

📉 Lebaran rame, tapi belanja rakyat lesu?

Laba 1Q25 sektor Konsumer lesu

Padahal momentum Lebaran biasanya jadi booster

Tanda-tanda daya beli makin lemah

Rakyat makin hemat, tren downtrading makin nyata

Tapi ini belum akhir cerita

Ada 3 katalis yang bisa jadi penyelamat:

🇮🇩 Penguatan Rupiah

Naik 4% dari titik lemahnya di April

Bisa bantu tekan biaya bahan baku

Lebih dari 50% bahan baku pakai USD

👷‍♀️ BSU (Bantuan Subsidi Upah)

Rp300 ribu/bulan, 2 bulan

Langsung ke rekening 17,3 juta pekerja bergaji kecil

Daya beli naik = konsumsi naik?

🍽️ Program MBG makin luas

Insentif buat mahasiswa & penciptaan dapur baru

Lebih banyak uang saku, lebih banyak belanja?

Meski margin tertekan...

Efisiensi tetap jadi tameng

Gaji & logistik dipangkas

📦 Sektor Konsumer: masih kuat walau diterpa badai

3Q21 & 3Q23 jadi buktinya

Tapi daya beli rapuh & harga komoditas bisa jadi jebakan

$ICBP $UNVR $INDF
____
Follow & Like biar yang lain bisa dapat manfaat juga ^^

Cek link bio untuk join VIP Membership Saham Bagger.

Kamu bisa dapetin akses analisa saham mingguan, dashboard data 800+ saham, Watchlist Momentum investing terbaik saat ini: https://cutt.ly/EetQOBGO

Kalo mau ebook gratis, klik link nya diatas, join newsletter analisa saham bareng ribuan subscriber lain☝🏻
___
Stockbit External Community

Saya seorang Momentum Investor yang fokus di Fundamental first lalu technical analysis secara quantitative.

Mau ikutan perjalanan investasi saya?

❤️ Join External Community, masukkan kode: A39716
https://stockbit.com/community

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDF

Berikut adalah estimasi dividen INDF tahun ini berdasarkan rasio pembayaran (payout ratio) tahun lalu:

📊 1. Rasio Pembayaran Tahun Lalu

Beberapa sumber melaporkan rasio pembayaran INDF di kisaran:
• 24% menurut Simply Wall St
• 27,1% menurut Finbox
• 29% menurut laporan Fitch Ratings

➡️ Kita gunakan angka 29% untuk estimasi yang lebih konservatif dan terkini.

📈 2. Laba Bersih Tahun Lalu

Laba bersih INDF (trailing twelve months) diperkirakan sekitar Rp 8,92 triliun.

🧮 3. Estimasi Total Dividen

Jika INDF mempertahankan payout ratio 29%:

Dividen = 29% × Rp 8,92 T = Rp 2,587 triliun

💵 4. Estimasi Dividen per Saham

Jumlah saham beredar: sekitar 8,78 miliar lembar.
Maka dividen per saham:

Rp 2,587 T ÷ 8,78 M = sekitar Rp 295 per saham

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDF ayo turun lagi under 8200

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDF kasish komen donk,bsok naik.gakk?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDF Kemarin ATH sekarang mari kita hitung harga wajarnya.

1: PER Rata-rata

Asumsikan PER wajar industri consumer goods adalah 10x–12x.

Harga Wajar = EPS × PER

Jika pakai EPS annualised (1,240.95):

PER Harga Wajar

10x 12,409
11x 13,650
12x 14,891

Harga wajar konservatif INDF = 12.400 – 14.800


2: DCF Kasar (Free Cash Flow)

Misal growth FCF flat, dan kamu pakai discount rate 10%:

FCFPS = 1,280

DCF Value = FCFPS / 10% = 12,800
Harga wajar berdasarkan FCF = ±12.800

Parameter Estimasi Harga Wajar

Valuasi PE konservatif Rp 12.400 – 14.800
FCF-based (DCF kasar) Rp 12.800
Harga pasar saat ini Sekitar Rp 8.200an masih undervalued cocok untuk inves jangka panjang, ditambah lagi ngasih uang tunggu yaitu dividen.

$ANTM $PTBA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@RizalZabarudin iya fixed100% SCAM ini $UNVR $INDF $SMGR

Wah ini tim Legal nya $SIMP $INDF $ICBP tolong di crosscheck kebenarannya, sudah membawa nama Salim Group bisa sangat merugikan dan meresahkan.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia Mei 2025 dari Survei Konsumen oleh BI.

❌ Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2025 menurun cukup dalam ke 117,5.

Dari semula 121,7 pada April 2025, dan jauh lebih rendah dari 125,2 pada Mei 2024.

Didorong oleh :

❌ Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Mei 2025 yang turun drastis ke 106,0.

Dari semula 113,7 pada April 2025, dan jauh lebih rendah dari 115,4 pada Mei 2024.

❌ Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Mei 2025 yang turun tipis ke 129,0.

Dari semula 129,8 pada April 2025, dan lebih rendah dari 135,0 pada Mei 2024.

.............................
Keyakinan konsumen yang drop bukanlah berita yang baik.

Ini adalah pertanda permintaan yang melemah, daya beli yang melemah, aktivitas belanja konsumsi yang berkurang, dan berpotensi makin menurunkan laju pertumbuhan ekonomi.

Walaupun semua angka masih di atas 100 (optimis).

Kondisi saat ini (IKE) perlu jadi perhatian, karena masyarakat mulai merasakan tekanan berat pada perekonomian keluarganya.

Diharapkan dengan stimulus yang baru diluncurkan pada awal Juni 2025 bisa sedikit membantu.
Walaupun sangat disayangkan diskon PLN 50% harus batal karena ini yang paling bisa dirasakan oleh mayoritas masyarakat menengah.

$BMRI $ASII $INDF

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@andriguntoro masih kalah ama yg punya stockbit “Bayar 5Juta $UNVR $INDF $SMGR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDF

Kemarin tiba-tiba teringat akan industrialisasi 4.0, konspirasi The Great Reset 2030, PHK, hilangnya kelas menengah, judol, & pinjol.

Industrialisasi 4.0 menitik beratkan pada teknologi. Setelah robotisasi, dilanjut dengan serba online yang memutus banyak rantai distribusi.

Akibatnya, ditengah persaingan bisnis yang ketat, mau tidak mau perusahaan melakukan PHK. Dengan penerapan teknologi yang masif, banyak pekerjaan dapat digantikan robot, baik untuk manufaktur maupun administratif.

Kelas menengah merupakan kelas yang nanggung. Tetapi yang mungkin mengganggu adalah gaya investasi kelas ini yang tidak produktif. Kenapa? Ya paling beli emas, tanah, rumah; yang niatnya buat tabungan hari tua karena harganya akan naik.

Masalah judol, ini gimana ya? Memang mayoritas masyarakat itu belum hidup enak. Kemudahan judol menjadi harapan naik kelas untuk hidup enak. Padahal judi off-line aja kalah terus, apalagi yang online yang algoritmanya mudah diubah-ubah, pasti tambah kalah. Kalo menang ya emang dikasih menang, dah gitu aja.

Soal pinjol ini memanfaatkan lemahnya literasi keuangan & kemudahan akses. Tujuannya adalah merusak nama. Kenapa? Kalo kurang uang solusinya adalah cari pekerjaan baru yang gaji lebih tinggi atau pekerjaan sampingan. Bunga pinjol tinggi. Dan bisa dipastikan debitur gak bisa bayar. Perusahaan pinjol gak rugi karena ada asuransi. Tapi nama debitur sudah rusak gak bisa pinjam lagi.

Ada 2 hal yang dapat ditarik dari hal ini:
*) Pemodal dapat mempertahankan posisinya dengan persaingan usaha yang terukur.
*) Dengan sistem perpajakan yang kian bagus, sekalipun daya beli masyarakat melemah, penerimaan negara tetap terjaga.

Random tag:
$INDF $BBCA $ASII

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UNVR saham idola fundamentalis dahulu kala sekarang jadi saham hujatan investor idealis yang menganut prinsip belilah produk yang di kenal banyak orang dan populer dari dulu sampai sekarang.

Siapa yg tidak kenal produk Unilever. Hampir semua orang di Indonesia minimal pernah memakai produk nya. Tetapi produk yang populer belum tentu sejalan dengan harga sahamnya yang konsisten turun terus tiap tahun. Bagi pemegang saham Unilever yang beli tahun lalu, apalagi yg sudah hold ini saham bertahun tahun semua deviden yg di dapatkan tidak ada artinya di bandingkan penurunan harga sahamnya.

Apakah saat ini harga saham UNVR sudah menarik untuk di lirik untuk menjadi bagian dari portfolio deviden investing gue?

Kelebihan UNVR:

* Siapa yang tidak pernah pakai Pepsodent, Lifebuoy, dove, rexona, Sunsilk, clear, citra, glow& lovely, Pond's, lux, Vaseline, axe, Rinso, sunlight, Molto, wipol, cif, super Pell, Bango, Royco, Sariwangi, buavita, Jawara, knorr. Minimal pasti pernah dengar produk keluaran Unilever. begitu hebatnya branding nya bahkan dari orang tertua di keluarga sampai anak kecil mungkin pernah pakai produk nya. Itulah kelebihan UNVR yg sangat unik karena untuk punya 1 brand populer sangat sulit. apalagi ini perusahaan bahkan punya puluhan brand yang populer dan bahkan beberapa menjadi pemimpin pasar di kategori nya.

* Jaringan distribusi produk Unilever sangat luas. Di mana mana dari Sabang sampai Merauke produk Unilever gampang di temukan. Dari toko besar sampai warung warung kecil produk nya selalu tersedia dan gampang di temukan.

* UNVR selalu konsisten bagi deviden tiap tahun. Bahkan di saat covid pun deviden tetap di bagikan. Tiap tahun selalu laba. Artinya UNVR termasuk perusahaan yang tidak kenal krisis. Sangat langka dan jarang ada perusahaan yang selalu profit baik waktu bull cycle atau bear cycle.

* Loyalitas konsumer yang tinggi. Jarang ada produk yg pemakai nya turun temurun dari jaman kakek neneknya sampai ke cucu nya. Branding nya begitu berakar kuat di setiap keluarga di Indonesia.

* Memiliki saham yang konsisten bagi deviden sangat membantu untuk mendapatkan kepastian pendapatan pasif income setiap tahun.

*Laporan keuangan yang sehat, profit terus, deviden konsisten bikin kita tidur nyenyak hold saham ini tanpa kuatir perusahaan nya mendadak bangkrut atau delisting.

Kekurangan UNVR:

* Unilever terlalu lama berada di area comfort zone sampai mereka terlambat menyadari kompetitor perlahan mulai menggerus pangsa pasar mereka. Seperti Wings dan produk lokal lainnya yang menawarkan harga yang lebih murah.

* Minim inovasi untuk menjangkau pangsa pasar lebih bawah yang lebih mengutamakan harga di bandingkan merk. Akibatnya banyak konsumen yg merasa produk Unilever yg beredar sekarang terlalu mahal beralih ke produk substitusi yang lebih murah harganya.

* PBV kurang lebih 18x walaupun sudah lebih baik dari dulu tapi tetap sangat tidak sehat. bandingkan dengan $INDF yang PBV nya sekitaran 1 atau bahkan TCID yang pbv nya hanya sekitar 0.5 an. Investor UNVR murni hanya mengandalkan PER yang cukup wajar dan deviden tiap tahun sebagai alasan membeli saham ini dan berharap perusahaan nya tidak pernah bangkrut sampai harus jual aset nya dengan pbv yang seperti ini.

* High DPR(deviden payment ratio) yang bahkan hampir 100% menandakan kurang nya inovasi sampai management memutuskan untuk membagikan seluruh Laba nya. Good news nya untuk pembagian deviden tahun 2024 DPR nya turun di angkat sehat sekitar 67%. Semoga ini sinyal bahwa management punya rencana untuk mengembangkan usaha/inovasi dengan sisa laba yang di tahan.

* Dampak boikot yang sedikit banyak ada pengaruh nya terhadap penjualan produk secara keseluruhan.

Setelah mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, untuk harga sekitaran saat ini gue ngerasa UNVR cocok masuk portfolio saham deviden investing gue.

Dengan DPR 67 persen dan total deviden 88 rupiah setahun, deviden yield nya kurang lebih sekitaran 5% lebih setahun. untuk saham defensif sangat realistis. lebih besar dari deposito, tapi jauh di bawah saham cyclical.

Tetapi alasan utama gue sebenarnya karena gue ngerasa kedepannya laba UNVR bisa lebih baik dari tahun lalu.

Q3 dan Q4 2024 sangat mengejutkan buruknya. mungkin itu sebabnya harga saham UNVR terjun bebas dari 2rb-3rb sampai bottom nya di 1rb an. Tetapi melihat Q1 2025;nya walaupun turun dikit di bandingkan tahun 2024, tetapi secara Q to Q jauh lebih baik. Gue berharap kinerja Q2 mirip mirip dengan tahun lalu. Semoga juga Q3 dan Q4 nya bisa naik jauh di bandingkan tahun lalu. Bila hal ini tercapai, kemungkinan interim deviden dan final deviden lebih besar dari sebelumnya sangat mungkin terjadi. Apalagi secara harga. begitu kinerja tahun ini lebih baik dari tahun lalu, potensi saham UNVR memulai jalur uptrend nya sangat besar. Target kembali di atas 2rb-3rb an sangat mungkin terjadi.

Apakah awal tahun 2025 adalah bottom dari UNVR dan sekarang dalam proses turnaround company? Biarlah waktu yg membuktikan.

Buy good company at the right price. Semoga harga sekarang adalah harga yg baik untuk entry dan semoga kedepannya deviden nya meningkat terus biar deviden yield nya semakin tinggi. Itulah tujuan utama deviden investing.

Sejelek jeleknya UNVR untuk harga sekarang deviden yield nya hampir 2x lipat lebih besar dari $BBCA. untuk sektor perbankan bbca mungkin leader nya. Begitu pula untuk sektor produk rumah tangga. UNVR tetap leader di sektoral nya.

PS: always DYOR....karena tomorrow is a mystery....😂😂😂

Read more...

Berbagi ide

$INDF

Biasa kalau kata anak teknikal, sudah break high, itu no limit

Apakah si induk mau balap $ICBP ?

Yuk foreign, selama masih haka, naik terus

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Rilis data ekonomi US

✅ Core Inflation Rate MoM May = 0,1% (vs previous 0,2%, vs consensus 0,3%)
✅ Inflation Rate MoM May = 0,1% (vs previous and consensus 0,2%)

➖ Core Inflation Rate YoY May = 2,8% (vs previous 2,8%, vs consensus 2,9%)
➖ Inflation Rate YoY May = 2,4% (vs previous 2,3%, vs consensus 2,5%)

Laju inflasi US melemah secara bulanan di bawah ekspektasi, baik indeks keseluruhan CPI maupun komponen inti (core).

Walaupun secara tahunan laju inflasi masih stagnan, namun masih di bawah ekspektasi peningkatan.

Rilis ini mendukung kebijakan dovish Fed.
Kekhawatiran terkait kebijakan tarif Trump akan menaikkan inflasi secara ekstrem, sejauh ini belum terbukti.

$BREN $INDF $PANI

Read more...

$INDF
next, semoga tercapai

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

SKLT — Saham Sambel & Kerupuk yang Tetap Tumbuh Meski Ekonomi Lesu

Di tengah isu geopolitik yang memanas dan ekonomi yang lemah, satu hal tetap nggak berubah: sambel dan kerupuk tetap jadi teman makan orang indonesia.
Yes, urusan lidah ini gak ngaruh walaupun daya beli lemah, toh harga kerupuk masih terjangkau. Sambel juga udah jadi kewajiban temen lauk dan rasanya ada yang kurang kalau ga ada yang satu ini.

🌶️ Sambel: Budaya, Tren, dan (ternyata) Potensi Ekonomi

Coba pikir deh, dari Sabang sampai Merauke pasti ada sambel. Dan itu bukan cuma gaya hidup, tapi udah jadi budaya.
Data konsumsi cabai sesuai gambar bisa jadi cermin betapa pedas itu udah mendarah daging buat orang kita.

Kuliner pedas makin jadi primadona. Ayam geprek, seblak, ceker level 99 — semua diburu.

Generasi milenial dan Gen Z doyan konten tantangan makan pedas. Nggak peduli nangis-nangis asal viral.

Inovasi kuliner sambel nggak ada habisnya. Dan demand-nya? Terus naik.

🫓 Kerupuk: Bukan Cuma Pelengkap, Tapi Komoditas Serius

Kerupuk udah jadi teman lauk orang ndonesia
Buktinya?

Konsumsi kerupuk per kapita di Indonesia tembus 1,56 kg per tahun.

Bahkan kerupuk-kerupuk Indonesia udah ekspansi ke luar negeri!
Nilai ekspor kerupuk & keripik Indonesia di 2023 tembus US$ 37,77 juta.
Pasarnya? Korea Selatan, Belanda, Tiongkok, sampai Amerika Serikat.
Salah satu pemain ekspor kerupuk udang? SKLT.

SKLT udah berhasil ekspor ke 30 negara dari Asia, Eropa, Amerika sampai Australia. Keren kan!

💰 Sekarang Ngomongin Duitnya

Kalau sambel dan kerupuk punya pasar yang kuat dan nggak lekang oleh resesi, tentu ada peluang bisnis di sana. Dan SKLT ngasih bukti nyata:

Laba bersih Q1 2025: Rp 33,5 miliar, naik 47,58% dibanding Q1 2024 yang ‘cuma’ Rp 22,7 miliar.

Pendapatan Q1 2025 juga naik jadi Rp 654 miliar dari Rp 518 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Artinya apa? Demand jalan, ekspor jalan, laba juga ikut naik.
SKLT bukan sekadar saham “receh kerupuk”, tapi bisa jadi hidden gem yang jarang dibahas, tapi worth buat dicermati.

$SKLT $INDF $ICBP

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDF Wahh saham pribadi yg nyantai santaii sudah di atas trnyata😊

Krna paham mengikuti pergerakan band4r saham ini jadi mau kemana mana tidak akan worry

Pembahasan awal $INDF : https://stockbit.com/post/17692254

NB : Mengikuti asing khusus di saham saham yg mereka kontrol , kalo ngikui asing di saham small cap sama aja boong😂

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

ATH baru. Congrats Teh $INDF 🎉🎊

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

liat $ASII seperti liat $INDF , dulu ga kemana" juga soalnya harganya 😂

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Apakah kembali ke 8-9 tahun lalu? $INDF

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDF ayo ath baru

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDF

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$IHSG $TLKM $INDF
Value investing terbukti memberikan return investasi yang optimal. Lantas bagaimana cara belajar value investing untuk pemula?

Baca selengkapnya:
https://bit.ly/8CaraBelajarValueInvesting

Untuk mendapatkan Layanan Investment Advisory secara personalized, informasinya di sini https://bit.ly/RKAdvisory

#RivanKurniawanChannel #RKArticle

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy