


Volume
Avg volume
PT Vale Indonesia menambang nikel laterit untuk menghasilkan produk akhir berupa nikel dalam matte. Rata-rata volume produksi nikel per tahun mencapai 75.000 metrik ton. Dalam memproduksi nikel di Blok Sorowako, kami menggunakan teknologi pyrometalurgi (meleburkan bijih nikel laterit). Nikel yang kami hasilkan diekspor seluruhnya kepada Sumitomo Metal Mining Co, Ltd (Jepang) dalam kontrak khusus jangka panjang yang dijalin kedua perusahaan tersebut. Beroperasi dalam naungan Kontrak Karya yang telah diamandemen pada 17 Oktober 2014 dan berlaku hingga 28 Desember 2025 dengan luas konsesi seluas 118.017 hektar meliputi Sulawesi Se... Read More
Dari $INCO kita bisa mengintip bahwa pendapatan dari penjualan saprolit sangat menguntungkan bahkan mengimbangi penjualan nickel matte yang menurun QoQ maupun Yoy, dan dengan optimisme management yg di Q4 akan menjual 1,6 jt wmt mencerminkan bahwa kebutuhan biji nikel itu sangat tinggi, maka beruntunglah emiten penambang yang masih menyisakan RKAB untuk Q4, $DKFT masih tersisa 1,1 jt Wmt, $NICL tersisa 200-300 rb Wmt
⛏️ INCO 9M25 Earnings Call: Penjualan Saprolit Mengimbangi Penurunan Nickel Matte
Manajemen Vale Indonesia ($INCO) dalam earnings call kinerja 3Q25 pada Senin (24/11) menyampaikan outlook kinerja 4Q25 dan guidance 2026. Berikut rinciannya:
Nickel Matte: Produksi pada 4Q25 Diproyeksikan Turun Akibat Maintenance
Manajemen INCO menjelaskan bahwa produksi nickel matte pada 4Q25 diperkirakan turun ke level 16.259 ton (-16% QoQ, -12% YoY), sehingga volume produksi nickel matte selama 2025 mencapai 71.234 ton (-0,1% YoY). Perkiraan tersebut didasarkan pada proses perbaikan sebagian electric furnace hingga Mei 2026 di pabrik feronikel perseroan, sesuai dengan guidance pada 1H25. Dengan kondisi tersebut, target volume produksi nickel matte selama 2026 ditetapkan di level 67.000 ton, mengimplikasikan penurunan -5,9% YoY dari estimasi volume produksi selama 2025.
Bijih Saprolit: Penjualan Diperkirakan Melonjak pada 4Q25, Volume selama 2025 Capai 2,5 Juta Wmt
Volume penjualan bijih saprolit diproyeksikan melonjak ke level 1,6 juta wmt pada 4Q25 (+79% QoQ), setelah sepanjang 9M25 baru mencapai 0,9 juta wmt. Secara penuh, volume penjualan bijih saprolit selama 2025 diperkirakan mencapai 2,5 juta wmt (vs. 2024: tidak ada). Harga saprolit masih premium sekitar 20–25 dolar AS per wmt dibandingkan harga patokan mineral. Untuk 2026, perseroan sedang mengajukan RKAB dengan target volume produksi bijih saprolit sebanyak total 20 juta wmt bijih dari tambang Bahodopi dan Pomalaa.
Capex Cycle: Dividend Payout Berpotensi Menurun, Neraca Bergerak ke Net Debt
INCO akan mengalokasikan capex sebesar 750 juta dolar AS selama 2026 (vs. alokasi capex 2025: 540 juta dolar AS), yang ditujukan untuk pemeliharaan smelter nickel matte, pengembangan tambang Bahodopi dan Pomalaa, serta investasi ke 3 proyek joint venture smelter HPAL yang ditargetkan rampung secara bertahap hingga 2027. Porsi belanja modal yang besar tersebut membuat neraca diperkirakan akan bergerak dari posisi net cash menjadi net debt, serta berpotensi menekan dividend payout (vs. dividend payout ratio 2024: 60%), namun terkompensasi oleh prospek pertumbuhan yang kuat dan terdiversifikasi.
🔑 Key Takeaway
Jika seluruh proyek ekspansi berjalan sesuai jadwal, kami menilai INCO berpotensi menjadi salah satu perusahaan nikel dengan outlook pertumbuhan volume produksi tertinggi di BEI. Namun, terdapat beberapa risiko utama bagi INCO, yakni: 1) penurunan harga jual, baik dari harga nikel global maupun penyusutan premium harga saprolit; dan 2) volume penjualan berada di bawah guidance akibat kendala operasional maupun perizinan.
Stockbit Snips 24 November 2025
https://cutt.ly/8ttgywNQ

KABARBURSA.COM - Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menilai kasus penjualan solar nonsubsidi yang melibatkan PT Vale Indonesia tidak hanya persoalan jual beli bahan bakar dengan harga lebih murah dari ketentuan.
Keuntungan sebesar Rp62,14 miliar disebut dalam sidang dakwaan. Praktik lancung itu sebag...

www.kabarbursa.com

$INCO wkwkw..susah naik soalnya gw hold terus..biarin bandar turunin terus ..kita adu kuat 😎.sampe harga 2000 gw serok lagi ☺
Analisis teknikal part 1 - Senin, 24 November 2025. Udah gue share, ya. Sebelum beli, tetap analisis sendiri dulu baik fundamental maupun teknikal. Atur cut loss sesuai batas masing-masing
Jangan lupa selalu update berita terbaru dari portal berita kesayangan kalian 😁
$BRPT
$MBMA
$INCO
Analisis Teknikal Part 1,
Hari/Tanggal Senin, 24 November 2025.
$BRPT (treding buy)
support : 3.370
resistance : 3.600
target price : 3.740 (+7,16%)
cut loss : 3.320
$MBMA (buy on weakness)
support : 540
resistance : 575
target price : 595 (+6,25%)
cut loss : 525 (sesuaikan sama lu)
$INCO (treding buy)
support : 3.790
resistance : 3.970
target price : 4.070 (+3,30%)
cut loss : 3.700
Disclaimer On:
Semua analisis di sini hanya untuk edukasi dan informasi umum. Keputusan transaksi beserta risiko dan keuntungan sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing investor. Selalu lakukan riset tambahan sebelum trading. Happy trading! 😁
$INCO mengalami retest di MA 200 kemarin kemudian mengalami kenaikan. Jika MA 200 berhasil jebol maka akan menjadi bearish. Tapi menariknya semua indikator yang saya pakai yaitu MA, RSI, dan Volume menunjukkan support yang sangat bagus. Kenapa saya bilang bagus karena kemarin harga sempat berhenti di MA 200 kemudian harga naik, itu diimbangi dengan RSI yang cukup rendah dan kemarin menyentuh area overbought yaitu 29 dan volume juga mengalami kenaikan. Jadi kemungkinan terbesar harga akan kembali naik

KABARBURSA.COM - J.P. Morgan Sekuritas Indonesia dengan kode broker BK tercatat melakukan rotasi portofolio dalam skala besar sepanjang periode 17–21 November 2025.
Pada sisi pembelian, BMRI menjadi saham dengan akumulasi terbesar. J.P Morgan tercatat memborong sebesar Rp651,8 miliar atau sekitar ...

www.kabarbursa.com

$INCO (Vale Indonesia - Nikel)
• Status: Strong Buy. BK (JP Morgan) kunci harga di 3.940.
• Action: BUY ON WEAKNESS.
• Area Entry: 3.880 - 3.920. (Biasanya pagi ada dip sedikit sebelum ditarik lagi).
• Target Profit: 4.100 - 4.200.
• Stop Loss: Jika jebol 3.800.
Narasi "Hilirisasi Nikel 2.0" (Battery Grade)
Saham Terkait: INCO (Vale Indonesia)
Kenapa BK (JP Morgan) dan BB memborong INCO?
• Bukan Sekadar Gali Tambang: Era gali bijih nikel mentah sudah lewat. Narasi sekarang adalah HPAL (High Pressure Acid Leaching). Ini teknologi untuk mengubah nikel kadar rendah menjadi bahan baku baterai mobil listrik.
• Mitra Global (Non-China): INCO memiliki kemitraan strategis dengan Ford dan Volkswagen untuk pabrik HPAL. Ini sangat seksi bagi investor Barat (seperti JP Morgan/UBS) yang mencari suplai nikel "bersih" (ESG Compliant) dan tidak terlalu bergantung pada China.
• Divestasi Selesai: Ketidakpastian soal divestasi saham ke pemerintah (Mind ID) sudah selesai. Sekarang manajemen punya kejelasan untuk gas pol ekspansi. Ketidakpastian yang hilang = Sinyal masuk bagi asing.
Happy cuan $INCO yang scalping sesuai arahan rekom! ⛏️⚡️
Cuan pun naik level, serasa ikut proses smelter: dari bahan mentah jadi hasil jadi! 🔥💸🤣
📌 Cek profile gue buat list saham rekomendasi Bloomberg yang belum terbang...
[WATCHLIST ONLY : 143 EMITEN]
Jum'at, 21 November 2025 15:54
Saham potensial gap-up/down di CLOSING market, diurut berdasarkan nilai persentase:
(cukup pantau baris paling atas dan paling bawah untuk cek gap terbesar):
GAP UP:
🔼 $BNGA gap up ke 1840 (+50 / +2.79%) dari 1790
🔼 $MBMA gap up ke 565 (+15 / +2.73%) dari 550
🔼 $INCO gap up ke 3940 (+90 / +2.34%) dari 3850
🔼 MDKA gap up ke 2230 (+50 / +2.29%) dari 2180
🔼 AUTO gap up ke 2630 (+40 / +1.54%) dari 2590
🔼 DRMA gap up ke 1035 (+15 / +1.47%) dari 1020
🔼 LSIP gap up ke 1400 (+20 / +1.45%) dari 1380
🔼 BMRI gap up ke 4980 (+70 / +1.43%) dari 4910
🔼 DSNG gap up ke 1695 (+20 / +1.19%) dari 1675
🔼 PTPP gap up ke 374 (+4 / +1.08%) dari 370
🔼 BBCA gap up ke 8425 (+75 / +0.9%) dari 8350
🔼 EPMT gap up ke 2340 (+20 / +0.86%) dari 2320
🔼 CPIN gap up ke 4770 (+40 / +0.85%) dari 4730
🔼 BRIS gap up ke 2420 (+20 / +0.83%) dari 2400
🔼 BBRI gap up ke 3980 (+30 / +0.76%) dari 3950
🔼 SMGR gap up ke 2710 (+20 / +0.74%) dari 2690
🔼 TINS gap up ke 3040 (+20 / +0.66%) dari 3020
GAP DOWN:
🔽 PANI gap down ke 14025 (-50 / -0.36%) dari 14075
🔽 TBIG gap down ke 1965 (-10 / -0.51%) dari 1975
🔽 PGAS gap down ke 1720 (-10 / -0.58%) dari 1730
🔽 BLUE gap down ke 2980 (-20 / -0.67%) dari 3000
🔽 TKIM gap down ke 7000 (-50 / -0.71%) dari 7050
🔽 BTPS gap down ke 1360 (-10 / -0.73%) dari 1370
🔽 ICBP gap down ke 8325 (-75 / -0.89%) dari 8400
🔽 INDF gap down ke 7025 (-75 / -1.06%) dari 7100
🔽 TSPC gap down ke 2760 (-30 / -1.08%) dari 2790
🔽 HRTA gap down ke 1355 (-15 / -1.09%) dari 1370
🔽 ASII gap down ke 6325 (-75 / -1.17%) dari 6400
🔽 ASSA gap down ke 1070 (-15 / -1.38%) dari 1085
🔽 IPCC gap down ke 1235 (-20 / -1.59%) dari 1255
🔽 ANTM gap down ke 2880 (-60 / -2.04%) dari 2940
Cek ulang semuanya dan IEP bisa berubah smp menit terakhir. Salam Cuan.
UNPOPULAR OPINION: Market ijo terus itu gak seru! Gini dong lebih degdegan yang agak merah seperti hari ini biar ada sensasi dan uji nyali milih saham.
Spill dong saham apa yang kalian nekad beli hari ini, tapi sekarang jadi floating loss?
$AADI $NCKL $INCO
https://cutt.ly/AtrQ3pL1
$NCKL $INCO $DKFT Moratorium Smelter Nikel, Saham Pemain Gede Diterawang Melejit 50%
Pemerintah melalui PP Nomor 28/2025 menerapkan moratorium pembangunan smelter nikel untuk mengendalikan pasokan dan harga dunia. Hal ini bakal menjadi sentimen positif saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nickel yang diganjar target harga tinggi oleh broker papan atas.
Berdasarkan riset Mandiri Sekuritas (Mansek), pemerintah menghentikan penerbitan izin smelter baru di platform OSS, berlaku untuk feronikel, nickel pig iron (NPI), nikel matte, dan mixed hydroxide precipitate (MHP). Tetapi, tidak ada perubahan regulasi lain di luar moratorium ini.
“Regulasi ini menyasar rencana pembangunan sekaligus smelter yang belum dibangun, kendati sudah mengantongi izin,” tulis Mansek, dikutip Kamis (20/11/2025).
