


Volume
Avg volume
PT Vale Indonesia menambang nikel laterit untuk menghasilkan produk akhir berupa nikel dalam matte. Rata-rata volume produksi nikel per tahun mencapai 75.000 metrik ton. Dalam memproduksi nikel di Blok Sorowako, kami menggunakan teknologi pyrometalurgi (meleburkan bijih nikel laterit). Nikel yang kami hasilkan diekspor seluruhnya kepada Sumitomo Metal Mining Co, Ltd (Jepang) dalam kontrak khusus jangka panjang yang dijalin kedua perusahaan tersebut. Beroperasi dalam naungan Kontrak Karya yang telah diamandemen pada 17 Oktober 2014 dan berlaku hingga 28 Desember 2025 dengan luas konsesi seluas 118.017 hektar meliputi Sulawesi Se... Read More
KABARBURSA.COM - Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat tekanan jual signifikan dari investor asing sepanjang periode perdagangan 24β26 November 2025.
Data broker summary Stockbit menunjukkan bahwa aliran dana asing dalam tiga hari terakhir didominasi aksi distribusi besar, menempatkan INCO p...

www.kabarbursa.com

$INCO kalo naik itu yg kenceng dan terus-terusan woiii... jangan naik sekali alakadarnya, terus turun lima kali. Asu tenan..,π€£π€£
Pergerakan Besar Selalu Diawali Persiapan
Lonjakan harga jarang terjadi secara tiba-tiba. Sebelum itu, biasanya ada fase sunyi di mana saham dikoleksi secara perlahan. Di fase inilah smart money bekerja, membangun posisi tanpa menarik perhatian.
Trigger Smart Money memonitor transaksi yang benar-benar terjadi di market, bukan prediksi atau asumsi.
π Lonjakan Volume adalah Sinyal Awal
Saat volume tiba-tiba melonjak jauh di atas kebiasaan intraday, itu menjadi peringatan dini bahwa ada aktivitas besar yang sedang berlangsung.
π Filtering yang Mengurangi False Signal
Tools ini tidak langsung menyimpulkan peluang. Ia memeriksa arah aliran dana untuk membedakan antara pembelian agresif dan aksi buang barang.
π Dengan pendekatan ini, trader bisa bersiap jauh sebelum harga bergerak cepat.
$BABY $INCO $PSAB
1/2


IDXChannel β Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (27/11/2025), berpotensi melemah setelah ditutup menguat 0,94 persen ke 8.602,13.
Pada perdagangan kemarin tercatat net sell asing Rp506 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing yaitu BBRI, BBCA, SMGR, BUMI dan FILM.
Untuk perdag...

www.idxchannel.com

$INCO terus bersolek mempersiapkan diri untuk Audit IRMA Tahap 2...
Nikel Jantung Baru Dunia Modern
https://cutt.ly/DttLSCwj
Bagaimana dengan $NCKL?
1/3



masih belajar saham,
kira-kira 5 tahun setelah post ini, jadi apa nantinya
$SICO 138
$LSIP 1395
$INCO 3810
Berdasarkan analisis saya beberapa hari lalu tentang $ANTM saat ini harganya sudah di 3020 bahkan menyentuh 3060 sesi 2. berikut ini hasil analisisnya. semoga bermanfaat untuk ambil keputusan dan perbandingan $INCO $HRUM . silahkan di subscribe ya teman teman agar saya semangat berbagai analisis dan rekomendasi harga.
https://cutt.ly/OttHFE1f
$KETR & $INCO mau nyoba nyicil,ketr barang AH sepertinya sudah habis dan inco muncul berita badnews terus π, $MEDC masih sabar menanti
KABARBURSA.COM β Isu lingkungan kembali menekan sentimen terhadap saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) setelah dua laporan terbaru mengungkapkan lonjakan limbah B3 serta naiknya konsumsi energi dan emisi dalam tiga tahun terakhir. Situasi ini diklaim memicu kekhawatiran investor, terutama di tengah ...

www.kabarbursa.com

$NCKL STRONG BUY (High Conviction)
NCKL saat ini adalah (The Most Undervalued Growth Play) di sektor nikel Indonesia, bukan Value Trap.
Pasar menghukum NCKL dengan diskon valuasi yang tidak wajar akibat sentimen bearish nikel kelas 1 (LME), namun gagal melihat profitabilitas superior NCKL dari struktur biaya rendah dan transisi sukses ke Cash Flow Machine melalui ONC (HPAL).
Data Bloomberg Terminal (Nov 26, 2025):
βLME Nickel (Battery/Class 1):
Stabil di $16.150/ton. Pasar Baterai EV global mulai pulih perlahan namun inventori LME masih tinggi.
βNPI China (Stainless/Class 2):
Diperdagangkan di $11.800/ton (Ex-Works China).
βThe Spread: Spread harga NPI vs LME menyempit namun stabil.
βInsight:
Pendapatan NCKL dari RKEF (NPI) tetap solid. Pasar terlalu fokus pada LME, padahal realitasnya harga NPI di $11.800 memberikan margin sehat bagi NCKL yang memiliki biaya rendah, berbeda dengan penambang di Australia/Kaledonia Baru yg tutup tambang.
Valuation Metric Audit (EV/EBITDA Focus)
Menggunakan metrik Enterprise Value to EBITDA (metrik standar industri tambang untuk menetralkan struktur modal dan depresiasi):
$MBMA : 11.2x EV/EBITDA (Premium karena narasi Growth agresif).
$INCO : 9.4x EV/EBITDA (Premium karena ESG/Divestasi).
βNCKL (Harita): 5.8x EV/EBITDA.
βDiperdagangkan pada -1.5 Standar Deviasi di bawah rata' peers. Ini adalah diskon irasional mengingat NCKL memiliki kapasitas produksi yg setara atau lebih besar dari peers.
TEKNIKAL:
TIER 1 Buy: Rp 970-980
TARGET PRICE (Rational):
βTP 1 : Rp 1.250 (Resistance Swing High Q1 2025).
βTP 2 (Fair Value EV/EBITDA): Rp 1.550.
βBasis: Re rating valuasi NCKL kembali ke 8x EV/EBITDA (rata' industri).
βSTOP LOSS (Invalidation):
βLevel: Close Weekly < Rp 890.
βRationale: Jika harga jebol di bawah Rp 900 (Support Psikologis & Struktural), akumulasi gagal dan tren berpotensi kembali Bearish.
Risiko Utama:
Regulasi FEOC & Dumping NPI
Risiko terbesar adalah jika:
βHarga NPI Jatuh di Bawah $9.000/ton,
Jika China melakukan dumping baja atau permintaan properti kolaps total, menekan NPI di bawah Cash Cost NCKL ($8.750). Ini akan menggerus margin hingga nol.
βBlokade FEOC Diperketat:
Jika AS mengeluarkan aturan baru di akhir 2025 yang secara spesifik melarang produk nikel dengan kepemilikan China >25% (walaupun minoritas) masuk rantai pasok, NCKL mungkin kehilangan premi harga MHP.
DAMPAK INSIDEN GRASBERG TERHADAP PRODUKSI DAN PROSPEK FREEPORT INDONESIA
Insiden luncuran material basah di Grasberg Block Cave (GBC) membuat produksi emas PT Freeport Indonesia (PTFI) turun tajam. Produksi tahun 2025 diperkirakan hanya 33 ton, jauh di bawah target RKAB 67 ton. Penurunan makin dalam pada 2026 dengan proyeksi 26 ton, level terendah karena operasional belum pulih sepenuhnya.
Pemulihan baru terlihat mulai 2027, ketika produksi emas diproyeksikan kembali ke 40 ton, lalu naik stabil ke 43 ton pada 2028β2029. Smelter baru juga baru bisa kembali beroperasi pada kuartal II/2026 karena prioritas pasokan masih diberikan ke smelter lama PT Smelting.
Meski produksi turun, kenaikan harga emas dan tembaga membuat setoran PTFI ke negara justru melonjak menjadi US$4,1 miliar, atau 117% dari target. Harga tembaga naik menjadi US$4,46 per pound (lebih tinggi 19% dari rencana), sementara harga emas melonjak hingga US$3.426 per ounce. Pendapatan perusahaan pada 2025 diperkirakan mencapai US$8,5 miliar, hanya turun 18% dari target awal US$10,4 miliar.
DPR meminta PTFI mempercepat pemulihan operasional untuk memanfaatkan momentum lonjakan harga komoditas global. Legislatif juga mendorong optimalisasi kerja sama antarperusahaan tambang agar kebutuhan dalam negeri terpenuhi tanpa meningkatnya impor. Di pasar global, harga emas tetap tinggi dan berada dalam fase konsolidasi setelah mencapai rekor di atas US$4.380 per ounce, dengan kenaikan sekitar 55% sepanjang tahun berjalan.
1. Saham yang Terpengaruh Negatif (Paling Langsung)
A. $ANTM β Aneka Tambang
Dampak: Negatif jangka pendek
- ANTM menyerap seluruh produksi emas PTFI.
- Produksi emas PTFI turun dari 33 ton (2025) β 26 ton (2026).
- Artinya pasokan emas untuk ANTM berkurang, sehingga pendapatan segmen emas bisa turun.
- Meski harga emas naik, volume ANTM menurun, sehingga margin bisa tertekan.
Kesimpulan:
ANTM paling terkena dampak langsung dari penurunan produksi emas PTFI.
2. Saham yang Berpotensi Positif (Karena Harga Komoditas Naik)
A. AMMN β Amman Mineral
Dampak: Positif
- AMMN adalah produsen tembaga & emas.
- PTFI memproyeksikan penjualan tembaga turun, sehingga suplai global berkurang.
- Harga tembaga kini naik ke sekitar US$4,46/pound (lebih tinggi dari rencana US$3,75).
- AMMN sangat diuntungkan bila harga tembaga dan emas tetap tinggi.
Kesimpulan:
AMMN diuntungkan oleh momentum harga komoditas.
B. $MDKA β Merdeka Copper Gold
Dampak: Positif
- MDKA punya eksposur emas dan tembaga.
- Jika produksi PTFI turun, pasar mengalihkan ekspektasi ke produsen lain seperti MDKA.
- Harga emas global naik ke US$4.000 per ounce+.
- Kenaikan harga komoditas dapat meningkatkan pendapatan dan valuasi MDKA.
Kesimpulan:
MDKA mendapat sentimen positif dari kenaikan harga emas-tembaga.
3. Saham yang Terdampak Secara Sentimen Grup
A. $INCO β Vale Indonesia
Dampak: Sentimen Negatif Ringan
- INCO tidak terkait langsung dengan emas PTFI.
- Namun, keduanya berada di dalam ekosistem MIND ID.
- Jika PTFI bermasalah, investor kadang melihatnya sebagai risiko tata kelola grup.
Kesimpulan:
Dampak lebih ke sentimen, bukan fundamental.
Implikasi Utama untuk Investor
- PTFI memproyeksikan pemulihan baru mulai 2027, sehingga tekanan ke ANTM masih berlanjut 2025β2026.
- Harga emas dan tembaga naik signifikan, sehingga saham produsen non-Freeport (AMMN, MDKA) menjadi pemenang dalam jangka pendek.
- Saham-saham dalam ekosistem MIND ID (ANTM, INCO) dapat menerima spillover sentiment dari insiden terkait tata kelola tambang.
- Momentum harga komoditas global sedang kuat. Produsen logam yang tidak terganggu operasionalnya adalah pihak yang paling diuntungkan.
Sumber : Google

$INCO Masuk kedalam area support kuat bisa cicil beli di harga saat ini, volum bertahap naik, ritel masih mendominasi akumulasi, foreign 1 minggu ini keluar, fear mulai di sebar..
Entry area 3800-3820
SL 3720-3700
Tp 1 RR 1 3950
tp 2 RR 1,5
TP 3 RR 2
Dyor bukan ajakan menjual atau membeli
Vale Indonesia Tbk - INCO
Laporan Keuangan
- Neraca Keuangan
- Laporan Laba Rugi
- Laporan Arus Kas
- Laporan Perubahan Ekuitas
Kunjungi dan follow kami untuk laporan lengkap fundamental emiten!
$INCO
1/4




@Kamikakon12 masih dong bang, alasannya :
1. Kebutuhan ore terhadap jumlah smelter yg beroperasi di indo masih kurang belum di tambah tahun depan dengan beroperasinya cukup banyak smelter baru.
Sudah pernah sy post disini : https://stockbit.com/post/23219220
2. Cadangan ore $DKFT yg telah di eksplorasi sudah di update tahun ini yg tujuannya memang untuk memenuhi pengusulan RKAB 7jt WMT berdasarkan JORC sekitar April 2025 sekitar 90an juta WMT.
3. Banyak smelter yang sebelumnya βmakanβ ore ilegal namun akhir tahun ini lagi gencar2nya satgas PKH menyasar tambang2 tersebut tentunya menguntungkan bagi tambang legal, dan jelas permintaan ore legal bakal meningkat.
4. Emiten sekelas $INCO saja mengajukan RKAB untuk produksi saprolit tahun depan sebanyak 20jt WMT padahal tahun ini cuma kurleb 2,5jt WMT malah tahun 2024 sama sekali tidak menjual saprolite alias dipakai sendiri, dan kita tau sendiri INCO pun punya smelter sendiri namun tetap memilih menjual sangat banyak ore dikarenakan kebutuhan ore sangat tinggi karena banyaknya smelter di Indonesia.
5. Cost operasional smelter itu mahal, apalagi yang RKEF, mengurangi produksi tidak berarti mengurangi cost, malah fixed cost biasanya tetap makanya smelter lebih memilih tetap bekerja dg utilitas 80-90% agar biaya produksi per ton rendah.
DYOR ya bg, soalnya ada nenek yg bilang kalau sy mau jebak ritel, padahal sy jg ritel π
KABARBURSA.COM β Pergerakan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dalam beberapa pekan terakhir tampak seperti sedang mencari pijakan baru. Ketika harga perlahan melemah dan tekanan distribusi asing semakin menebal, rilis manajemen dalam earnings call 3Q25 justru mengonfirmasi bahwa fundamental INCO ...

www.kabarbursa.com

Moratorium Smelter Nikel Diterapkan! Apa Dampaknya Bagi Emiten Nikel?
Pemerintah Indonesia secara resmi melakukan penerapan moratorium izin pembangunan smelter nikel, dimana kebijakan tersebut melarang penerbitan izin baru untuk pembangunan smelter nikel lewat sistem OSS pada produk turunan nikel seperti FeNi, NPI, nickel matte, dan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
Tidak hanya untuk perizinan baru, tapi kebijakan tersebut juga menyasar pada perizinan yang sudah diterbitkan pada perusahaan tapi belum menunjukkan adanya kemajuan konstruksi smelter nikel atau belum masuk tahap pembangunan.
Proyek yang sudah berjalan nantinya akan dibantu Asosiasi Smelter Nikel Indonesia dalam mengajukan dispensasi agar bisa melanjutkan konstruksi karena mereka memulai konstruksi sebelum aturan diterbitkan.
Kondisi ini dilakukan untuk menjaga harga nikel global tetap bisa terjaga, seperti yang kita tahu bahwa saat ini harga nikel global mengalami pelemahan bahkan harganya berada di bawah level USD 15.000 per ton, atau lebih tepatnya sebesar USD 14.698 per ton.
Indonesia sendiri merupakan produsen nikel terbesar dunia, data estimasi produksi nikel tahun 2024 dari USGS menunjukkan jika pada tahun 2024 Indonesia menjadi produsen terbesar nikel dunia mencapai 2,2 juta ton, total produksi nikel dunia sendiri mencapai 3,7 juta ton.
Sehingga kebijakan ini berpotensi positif ke harga nikel ke depan karena produksi nikel global bisa tertahan, dan pada akhirnya bisa memberi dampak positif bagi kinerja emiten nikel saat harga jualnya membaik. Meskipun bagi yang tidak mendapat perizinan membangun smelter nikel ada potensi proyeksi kinerja ke depan jadi kurang baik, karena turunnya produksi.
Saat ini ada beberapa perusahaan nikel Indonesia yang sedang dalam tahap pembangunan smelter nikel, seperti anak usaha HRUM yakni PT Blue Sparking Energy yang sedang membangun smelter nikel dengan produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), yang diproyeksi mulai beroperasi pada Q1 2026.
Kemudian ada INCO yang sangat dikenal dengan pembangunan tiga smelter nikel-nya yakni Sorowako, Morowali, dan Pomalaa. Dimana ketiganya sudah dalam tahap konstruksi, dan diproyeksi bisa selesai tahun 2026 - 2027 nanti.
Karena sedang dalam tahap pembangunan, maka ini akan aman dari kebijakan tersebut. Terlihat juga ada blok Tanamalia milik INCO, namun ini masih dalam tahap awal program eksplorasi untuk pertambangannya.
Gimana menurutmu, apakah kebijakan ini tepat dilakukan dengan kondisi turunnya harga nikel?
πΒ Join ke channel Telegram buat dapetin insight lainnya! Klik link di bio.
Disclaimer: Konten ini dibuat dengan tujuan informasi dan edukasi, bukan merupakan rekomendasi untuk jual, beli, atau hold suatu saham. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing investor.
$HRUM $INCO $IHSG
1/4




KABARBURSA.COM - Dugaan keuntungan Rp62,14 miliar yang diterima PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melalui pembelian solar nonsubsidi di bawah harga pasar dinilai membuka persoalan tata kelola energi dalam industri nikel.
Ekonom Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, menilai kasus tersebut bukan semata u...

www.kabarbursa.com

@MuhammadRifan heran saya
orang lain kerja nyata ini duit juga duit santai, mau ku ambil 1 tahun kek, 2 tahun kek , 3 tahun ya gak masalah, itu duit gak kemana mana .. asalkan Perusahaannya Jelas secara fundamental.. wong aset aset kami juga di Kontrak Harita dia kan ada shippingn busnsnya jga.. saat ini pengapalan lagi cooling down due to RKAB ahir tahun guys saya kerja didalamnya
$NCKL $INCO
congratz untuk yang masih hold $NCKL, bagaimana dampak moratorium smelter nickel yang ditakutkan oleh tambang nickel. Ini ulasannya oleh mansek. apakah termasuk $INCO $ANTM ?
https://cutt.ly/MttbKLSj π€
KABARBURSA.COM - Investor asing terpantau melepas saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada perdagangan Senin, 24 November 2025. Berdasarkan data broker summary di Stockbit, aliran dana asing keluar dari sejumlah broker.
Distribusi terbesar berasal dari broker KZ, yang melepas 33.800 lot dengan nilai ...

www.kabarbursa.com

Meniru Taktik Profesional: Bagaimana Smart Money Menggunakan Volume Abnormal untuk Akumulasi
Para trader profesional dan institusi besar tidak berdagang berdasarkan spekulasi atau gossip. Mereka menggunakan taktik terstruktur, salah satunya adalah menggunakan Volume Abnormal sebagai alat untuk mengakumulasi saham tanpa menaikkan harga terlalu cepat. Mereka sengaja menciptakan lonjakan volume besar (5x lipat) yang membingungkan ritel, namun di balik itu, mereka mengontrol Money Flow untuk memastikan akumulasi berjalan lancar.
Trigger Smart Money adalah alat reverse engineering taktik profesional ini. Kami mencari bukti Volume Abnormal yang digunakan sebagai cover untuk mengakumulasi. Begitu terdeteksi, sistem kami segera memvalidasi apakah volume tersebut adalah SMART MONEY (pembelian) yang dominan dan terorganisir, atau sekadar noise yang didorong oleh bad money.
Hasil analisis CLEAN MONEY adalah inti dari taktik tiruan ini. Jika CLEAN MONEY melonjak positif, itu berarti taktik akumulasi Smart Money berhasil dan Anda memiliki kesempatan untuk masuk bersama mereka. Dengan data SMART MONEY, BAD MONEY, dan CLEAN MONEY yang real-time, Anda dapat berhenti berdagang seperti amatir dan mulai meniru taktik dan entry point yang digunakan oleh para profesional sejati.
$RAJA $RISE $INCO
1/2

