Volume
Avg volume
PT lndomobil Sukses lnternasional Tbk. (Perseroan) merupakan induk dari suatu kelompok usaha otomotif terpadu yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang terkemuka di Indonesia. Bidang usaha utama Perseroan dan anak perusahaan antara lain meliputi pemegang lisensi merek, distributor penjualan kendaraan, layanan purna jual, jasa pembiayaan kendaraan bermotor, distributor suku cadang, perakitan kendaraan bermotor, produsen komponen otomotif, jasa persewaan kendaraan, jual beli kendaraan bekas, jasa pengurusan transportasi, distribusi bahan bakar, jasa pendidikan non formal, serta usaha pendukung la... Read More
$IMAS ini prospek, karena ATPM banyak merek mobil listrik.... harga minyak tak menentu, bahkan bisa jadi makin naik.....bakal banyak orang beralih ke mobil listrik...tapi IMAS ini margin profitnya kok tipis kali yak....revenue bisa sampai 20 an triliun per tahun, tapi labanya cuman dapat 200 an miliar,
Rilis data penjualan mobil Indonesia Mei 2025 oleh Gaikindo dilansir dari Bisnis
https://cutt.ly/6rmHciAM
❌ Penjualan mobil wholesales Mei 2025 sebanyak 60.613 unit.
Turun -15,1% yoy dibandingkan Mei 2024 (71.391).
Naik +18,4% mtm dari Apr 2025 (51.205) karena ada libur lebaran di April.
❌ Penjualan mobil retail Mei 2025 sebanyak 61.339 unit.
Turun -15,1% yoy dari Mei 2024 (72.246).
Naik +7,6% mtm dari Apr 2025 (57.030).
❌ Penjualan mobil kumulatif wholesales Jan-Mei 2025 sebanyak 316.981 unit.
Turun -5,5% yoy dari Jan-Mei 2024 (335.405).
Minus tahunan ini menebal dari Jan-Apr 2025 yang hanya -2,9% yoy.
❌ Penjualan mobil kumulatif retail Jan-Mei 2025 sebanyak 328.852 unit.
Turun -9,2% yoy dari Jan-Mei 2024 (362.163).
Minus tahunan ini membesar dari Jan-Apr 2025 yang hanya -7,7% yoy.
❌ Penjualan mobil wholesales baru mencapai 35,22% dari target Gaikindo tahun 2025 di 900 ribu unit.
Jika disetahunkan penjualan mobil hanya mencapai 760.754 unit atau hanya 84,5% dari target.
..........................
Penjualan mobil di Indonesia kembali drop semakin dalam secara tahunan.
Daya beli yang lesu tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang lemah menjadi penyebab.
Bukan berita baik bagi sektor otomotif dan juga ekonomi Indonesia secara keseluruhan jika tren ini terus bertahan hingga akhir tahun nanti.
$ASII $IMAS $IHSG
1/5
Rilis data distribusi sepeda motor Indonesia Mei 2025 oleh AISI
➖ Distribusi (penjualan) sepeda motor di pasar domestik Mei 2025 mencapai 505.350 unit.
Naik +24,26% mtm dibandingkan Apr 2025 (406.691).
Turun tipis -0,06% yoy dibandingkan Mei 2024 (505.670), dan lebih rendah dibandingkan Mei 2023 (529.771).
➖ Distribusi selama periode berjalan Q2 2025 (Apr-Mei) mencapai 912.041 unit.
Turun -1,38% yoy dibandingkan Apr-Mei 2024 (924.806).
Namun lebih tinggi dari Apr-Mei 2023 (884.094).
❌ Distribusi kumulatif Jan-Mei 2025 mencapai 2.595.303 unit.
Turun tipis -2,43% dari Jan-Mei 2024 (2.659.896).
Juga lebih rendah dari Jan-Mei 2023 (2.708.167).
➖ Distribusi motor sampai Mei 2025 sudah terkumpul di kisaran 38,74% hingga 40,55% dari angka yang ditargetkan AISI pada range 6,4 juta sampai 6,7 juta unit.
Jika disetahunkan, maka hingga akhir 2025 akan terkumpul penjualan 6.228.727 unit, masih sedikit di bawah target tersebut, atau sekitar 92,97% hingga 97,32% dari target.
Di 7 bulan tersisa tahun 2025, sisanya masih mungkin dikejar.
...................................
Penjualan sepeda motor anggota AISI (Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, TVS) di pasar domestik masih dalam tekanan pelemahan hingga Mei 2025, di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi.
Namun capaian ini masih cukup baik, karena penurunan penjualan dapat dibatasi, serta masih memungkinkan untuk memenuhi target penjualan sampai akhir tahun 2025 nanti.
$MPMX $ASII $IMAS
1/3
Aion Indonesia telah membuka pabrik perakitan kendaraan listrik di Cikampek, Jawa Barat, yang mulai beroperasi pada kuartal pertama tahun 2025. Pabrik ini merupakan fasilitas produksi khusus Aion, bukan sekadar menumpang fasilitas lain, dengan kapasitas produksi sekitar 20.000 hingga 50.000 unit per tahun. Model pertama yang dirakit secara lokal adalah Aion V, disusul oleh Aion Hyptech HT dan Aion Y Plus, dengan rencana produksi dimulai sejak Maret 2025 dan berlanjut hingga pertengahan tahun. Selain itu, model terbaru Aion UT juga akan diproduksi di pabrik ini. Kehadiran pabrik ini menandai komitmen Aion untuk memperkuat posisi dan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia secara lokal
Model mobil Aion yang sudah dan akan dirakit secara lokal di pabrik Cikampek, Jawa Barat, meliputi:
Aion V, yang mulai dirakit lokal pada Maret 2025.
Aion Hyptec HT, mulai dirakit pada Mei 2025.
Aion Y Plus, mulai dirakit lokal pada Juni 2025, sebelumnya sudah diproduksi secara CKD sejak akhir 2024.
Aion UT, yang direncanakan juga akan diproduksi secara lokal di pabrik Cikampek setelah model-model sebelumnya.
Selain itu, Aion Indonesia berencana menghadirkan MPV listrik 7 penumpang yang juga akan dirakit lokal di pabrik ini.
Jadi, saat ini ada empat model utama yang sudah atau akan dirakit lokal di Cikampek: Aion V, Aion Hyptec HT, Aion Y Plus, dan Aion UT, dengan rencana penambahan model MPV listrik 7 penumpang.
$IMAS $CFIN $PTRO
1/5
Mobil baru < 1 juta unit. Sisa nya Mokas. Tidak heran dealer Honda beberapa sudah gulung tikar :((
$ASLC $ASII $IMAS
Saya bukan anti-EV, justru saya berharap EV akan menjadi produk yang matang seperti Mesin Engine sekarang, sehingga untuk kita-kita yang punya pendapatan pas-pasan tidak merasa khawatir ketika memiliki sebuah EV. $ASII $IMAS $ANTM
$IMAS harga fronx live
https://cutt.ly/Arv9XybY
$IMAS
persiapan, sudah cekek kering, bandar sudah nampung full muatan.. 2500 target konservatif. aslinya bakal sampe 3000
✅ Watchlist – 23 Mei 2025
Edisi Emak Cek Radar Akumulasi~ 🔍📈
🌱 1. $IMAS (930) – Early Swing on Volume Surge
📊 Delta BV: +0.18M | B-Acc: 38.33% (tinggi!)
📈 Volume +98.9% | Breakout MA10 (916)
📉 Freq Spike: 1.06 | BV Dev: +0.25
🧩 Mirip pola IMJS sebelum markup. Pantau ketat, tunggu retrace sehat → re-entry!
🐘 2. $GJTL (1.155) – Bandar Smart Money Detected
📊 Delta BV: +0.93M | B-Acc: 17.53%
📈 Volume +31.5% | Freq Spike: 1.52
💚 BV Dev: +1.03 | Harga > MA10
🧩 Akumulasi kuat, ada potensi lanjut. Entry bisa dipertimbangkan kalau validasi besok mantap!
🏦 3. $BANK (850) – Low Profile, Slow Accumulation
📊 Delta BV: +0.18M | B-Acc: 12.49%
📈 Volume +3.3% | Harga > MA10
💚 BV Dev: +0.14 → akumulasi perlahan
🧩 Cocok buat swing konservatif. Tunggu validasi biar gak kejebak false breakout ya, Mak!
📝 STRADA itu sabar, Mak. Pantau dulu besok sebelum aksi, jangan asal sikat!
$TFCO: Perusahaan dengan Boring Business
Diskusi tentang saham Jong Kox Gembelisasi di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Bayangkan kamu lagi nongkrong di warung bakso Pak Toto. Bakso-nya enak, kuahnya gurih, tempatnya bersih, dan yang paling penting adalah warung ini sudah berdiri sejak zaman bokap kamu masih pacaran sama nyokap kamu. Gak ganti-ganti pemilik, gak pernah pindah tempat, tapi tetap laris dan punya pelanggan loyal. Warung ini punya satu keunikan yakni meskipun dapurnya ramai dan mangkoknya gak pernah kering, ternyata sumber keuntungan utama warung ini bukan dari jualan bakso, tapi dari bunga deposito. Yup, Pak Toto lebih banyak dapat uang dari uang yang dia simpan di bank ketimbang dari jualan mie atau tahu goreng. Dan kalau kamu bisa bayangkan warung itu dalam bentuk perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia, maka itulah PT Tifico Fiber Indonesia Tbk atau TFCO. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
TFCO adalah pabrik bahan baku serat sintetis. Bukan perusahaan yang kamu temuin produknya langsung di rak minimarket. Tapi kamu pasti pakai atau konsumsi hasil akhir dari produk mereka. Mereka bikin empat jenis barang yakni Staple Fiber (serat pendek yang dipakai buat isi bantal, kasur, jok mobil, karpet), Filament Yarn (benang panjang untuk tirai, pakaian olahraga, sabuk pengaman), PET Chip (butiran plastik dasar buat botol Aqua, kemasan makanan, dll), dan RCL alias chip hasil daur ulang (buat tas belanja ramah lingkungan, kaos daur ulang, dll). Dari empat itu, yang paling gede kontribusinya adalah Staple Fiber karena menyumbang 54% dari total penjualan, disusul Filament (24%), Chip (20%), dan RCL hanya 1,3%. Tapi lucunya, yang paling menguntungkan itu justru si RCL dengan gross margin 57%, sedangkan Chip malah rugi kotor 3,1%. Jadi, bayangin Pak Toto jualan bakso isi wagyu tapi cuma 1 mangkok sehari, sedangkan bakso isi tulang ayam yang bikin rugi dia jual 100 mangkok. Iya, aneh. Tapi begitulah bisnis sok sial. Mungkin induknya yang suruh bisnis begitu.
Sekarang kita ngomongin rantai pasokan TFCO. Bahan utama yang masuk ke pabrik TFCO itu PTA dan MEG, dua bahan kimia turunan minyak yang jadi tulang punggung pembuatan plastik dan serat. PTA dan MEG ini mereka beli dari dua vendor besar yakni PT Ineos Aromatics Indonesia dan PT Merak Chemicals Indonesia, yang menyumbang 73% dari total utang usaha TFCO. Jadi hampir semua bahan baku tergantung dua pemasok. Barang mentah ini diolah jadi fiber, yarn, chip, lalu dikirim ke pelanggan mereka yakni pabrik tekstil, otomotif, dan kemasan seperti Teijin Frontier Jepang, World Yamatex, Indo Kordsa, Pacific Poly, Kewalram Indonesia, dan lainnya. Produknya gak dijual ke retail, jadi kamu gak akan nemu label “Tifico” di kaos yang kamu beli, tapi bahan dasarnya kemungkinan besar dari mereka. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Mayoritas saham TFCO (33%) dikuasai oleh PT Prospect Motor, sebuah perusahaan yang menariknya juga terkait dengan Honda di Indonesia. Sisanya dimiliki publik. Gak ada grup konglomerat besar di belakang TFCO, dan ini bikin perusahaan ini “netral” gak ada campur tangan terlalu dalam dari grup tertentu. Gak ada manuver aneh-aneh. Tapi ya itu tadi, karena gak ada pendorong agresif juga, mereka jadi terkesan jalan di tempat. Paling dikendalikan pesanan jok mobil Honda CRV. Bisa jadi bahan jok mobil $ASII dan $IMAS juga dari sini. Who knows.
Laba bersih Q1 2025 TFCO sebesar $2 juta, tapi $698 ribu (30%) berasal dari bunga deposito dan obligasi. Jadi mereka gak cuma hidup dari “jualan bakso serat nilon”, tapi juga dari bunga tabungan. Mereka punya kas $47,8 juta dan investasi di obligasi dan surat utang senilai $39 juta, total $87 juta, yang nyaris 60% dari market cap mereka ($147 juta). Sementara laba operasional inti mereka cuma $1,56 juta, yang bisa naik tahun ini karena harga bahan baku turun dan biaya-biaya ditekan. Tapi dari situ aja udah kelihatan, perusahaan ini hidup dari hasil disiplin keuangan, bukan dari pertumbuhan bisnis. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
TFCO adalah tipe warung bakso yang disiplin banget seperti Pak Toto. Gak punya utang berbunga, DER-nya cuma 0,08x, total aset $340 juta, liabilitas kecil hanya $25 juta, dan ekuitas gede $315 juta. Arus kas operasional positif $5,1 juta, dan Capex-nya kecil banget ($455 ribu), jadi gak boros dan gak terlalu ekspansif. Tapi dari sisi laba? Tipis. Gross margin hanya 5,7%, operating margin 3,3%, net margin 4,2%. Bahkan kalau dibandingin sama tukang bakso keliling yang bisa punya margin 20%, TFCO ini kalah jauh.
Harga saham TFCO saat tulisan ini dibuat adalah Rp500 per lembar. Dengan jumlah saham 4,82 miliar, market cap-nya sekitar Rp2,41 triliun atau $147 juta. Bandingkan sama ekuitas $315 juta, maka PBV-nya cuma 0,47x. Murah banget. Tapi kalau lihat laba tahunan yang sekitar $8 juta, PER-nya jadi 18,4x. Mahal. Ini ibarat kamu beli warung bakso Pak Toto karena tanahnya luas dan uang kas-nya banyak, tapi kamu tahu omzetnya gak tumbuh-tumbuh. Jadi murah di neraca, tapi gak murah kalau hitung return. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi TFCO ini bisa dianggap sehat secara keuangan, gak boros, gak punya utang, laba kasable, dan punya pelanggan tetap. Cocok banget buat investor konservatif yang cari tempat aman buat parkir duit. Gak ada risiko besar, gak ada drama. Dan yang paling penting, mereka masih relevan. Orang masih butuh bantal, botol plastik, dan jaket olahraga. TFCO adalah salah satu dari sedikit emiten manufaktur yang masih bertahan lebih dari 50 tahun.
Tapi sayangnya TFCO ini gak ada semangat ekspansi. Gak ada transformasi. Produk yang rugi masih dijual besar-besaran (Chip), produk margin tinggi (RCL) cuma jadi pelengkap. Manajemen terlalu konservatif, lebih sibuk nyimpen uang daripada muter modal. ROE dan ROA sangat rendah (2,5% dan 0,6%), revenue stagnan, dan kontribusi laba besar datang dari bunga, bukan dari operasional.
Jadi TFCO ini mirip warung bakso Pak Toto yang punya dapur bersih, pelanggan tetap, kas gede, gak punya utang ke tukang daging, dan gak pernah bon ke PLN. Tapi jualannya cuma bakso biasa, gak pernah ganti resep, gak nambah cabang, dan gak naikin harga. Aman? Banget. Tapi bikin kaya cepat? Kayaknya enggak. Cocok buat yang pengen investasi tenang dan gak gampang kaget. Tapi buat kamu yang cari pertumbuhan dan gebrakan, TFCO bukan tempatnya. Ini bukan warung buat franchise. Ini warung buat nongkrong, makan pelan-pelan, dan tidur nyenyak. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sepi banget sahamnya, ndak ada bandar yang main di sini.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10
https://cutt.ly/yrxXSDtm
BYD aja pengen nyicip kue hybrid 🤭
$ASII $IMAS $IHSG
Dibawah naungan $ASII hampir mustahil, tapi kalo satu aliansi dari Jepang dan Cina nya mungkin saja, soalnya kan sudah ada kerjasama teknologi. Paling mungkin sih punya mobil kembar tapi beda ATPM, seperti Nissan Livina dan Mitsubisi Xpander, Nissan dipegang sama $IMAS, Mitsubshi beda sendiri lagi.
Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) angkat bicara terkait prospek penawaran umum perdana saham (IPO) anak usahanya di bidang properti, PT Griya Idola (GI). Meski tidak menutup kemungkinan untuk membawa Griya Idola melantai di bursa, manajemen menegaskan bahwa langkah IPO harus benar-benar mendukung rencana ekspansi jangka panjang, bukan justru menjadi penghambat.
“Semua kemungkinan masih terbuka. Tapi jangan sampai setelah IPO justru nggak bisa ekspansi lagi. Jangan kayak sekarang, landbank kami mentok di 600 hektare,” ujar Head of Investor Relations BRPT, Pandhu Anugrah, Kamis (15/5/2025).
Menurut BRPT, kondisi landbank saat ini dinilai belum cukup jika mengingat visi jangka panjang perusahaan dalam pengembangan kawasan industri terintegrasi.
Pasca-IPO, Griya Idola diharapkan bisa memiliki fleksibilitas finansial dan korporasi untuk terus menambah cadangan lahan serta mengembangkan kawasan baru untuk minimal 10 hingga 20 tahun ke depan.
Rencana ekspansi ini tidak hanya terbatas pada kawasan Cilegon, Banten, di mana Griya Idola dan grup usaha Chandra Asri, telah mengelola kawasan industri dan menyatu dengan fasilitas petrokimia. Kini, mereka juga mengincar kawasan strategis baru di Patimban, Subang, Jawa Barat.
“Patimban itu sangat strategis, dekat pelabuhan dan sudah ada investor dari sektor otomotif dan logistik yang mulai masuk. Kita tidak bisa ketinggalan,” lanjut Pandhu.
Pengembangan kawasan industri di Patimban disebut akan mengikuti pola pengembangan di Cilegon yakni berbasis ekosistem dan sinergi antar entitas grup, mulai dari logistik, energi, hingga pengolahan limbah. Ini juga sejalan dengan visi jangka panjang Chandra Asri Group untuk membentuk rantai pasok industri yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Barito Geber Kapasitas
BRPT menargetkan peningkatan kapasitas terpasang energi panas bumi menjadi 1.000 MW dalam waktu dekat, seperti tertung dalam paparan publik terbaru. Hal ini sekaligus menjadi bagian dari ekspansi bisnis yang menjadi pilar pertumbuhan utama grup ke depan.
Tidak cukup menargetkan 1.000 MW, BRPT membidik kapasitas berlipat hingga 2.000 MW (2 gigawatt/GW) pada tahun 2030 mendatang. "Kita sekarang kira-kira 886 MW," kata Pandhu.
Peningkatan kapasitas ini akan dijalankan melalui anak usaha Star Energy yang selama ini menjadi tulang punggung lini energi terbarukan grup usaha Barito. Proyek-proyek panas bumi di wilayah Jawa Barat menjadi titik tumpu ekspansi, termasuk pengembangan wilayah kerja baru hasil lelang pemerintah.
Tak hanya sektor energi, BRPT juga menggantungkan ambisi jangka panjang pada perluasan bisnis petrokimia lewat PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Perusahaan menargetkan kapasitas produksi petrokimia bisa tumbuh hingga lima kali lipat dalam dua tahun ke depan, seiring penyelesaian megaproyek kompleks petrokimia kedua (CAP2).
Mengacu pada pernyataan manajemen TPIA yang dikutip dari berita Bloomberg Technoz sebelumnya, saat ini kapasitas TPIA berada di kisaran 1 juta ton per tahun. Lewat CAP2, kapasitas akan terdongkrak hingga 4–5 juta ton per tahun paling lambat pada 2026.
“Kami perkirakan dengan CAP2, kapasitas akan naik empat hingga lima kali lipat dibanding saat ini,” sebut manajemen.
Dengan basis pertumbuhan ganda dari sektor energi dan petrokimia ini, BRPT menyiratkan bahwa ekspansi dalam jangka panjang bukan hanya soal kuantitas kapasitas, melainkan peningkatan kontribusi pendapatan berkelanjutan dari bisnis yang lebih ramah lingkungan dan berbasis substitusi impor bahan baku industri.
Harga BRPT Menuju Rp1.000
Menyinggung potensi pertumbuhan harga saham, Pandhu meyakini BRPT bakal segara mengalami apresiasi menjadi Rp1.000. Per penutupan perdagangan Kamis (16/5/2025), saham BRPT bertahan di Rp860. Meski begitu sepanjang 2025 (year to date/ytd) BRPT masih melemah 8,5%.
Potensi kenaikan didukung oleh struktur kepemilikan saham yang memiliki free float lebih besar dibandingkan entitas grup lainnya seperti TPIA, singgung Pandhu. Besarnya free float BRPT membuat saham perusahaan lebih likuid dan responsif terhadap permintaan pasar.
"Kalau dibandingkan dengan TPIA, free float BRPT memang lebih besar. Jadi, pergerakan harga kita bisa lebih mudah dipengaruhi oleh aksi beli investor." Dengan free float yang lebih luas, peluang harga saham BRPT untuk naik secara signifikan terbuka lebar karena lebih banyak saham yang tersedia untuk diperdagangkan publik.
Kondisi berbeda dengan TPIA dan beberapa perusahaan lain dalam grup yang memiliki free float lebih kecil sehingga pergerakan harganya cenderung lebih terbatas.
$BRPT $SICO $IMAS
Hype Emiten. Jumat, 16 Mei 2025
Kata kunci: ASII, BYD, otomotif, GAIKINDO, mobil listrik
ASII Terkoreksi, BYD Melesat! Pasar Mobil Digempur Listrik Cina!
Ringkasan:
Penjualan mobil nasional pada April 2025 tercatat 51.205 unit (+5% YoY, -28% MoM). Meski pulih secara tahunan, koreksi bulanan mencerminkan dampak Lebaran. Namun sorotan utama justru datang dari BYD dan Chery yang terus mencuri pangsa pasar dari pemain lama seperti Astra International (ASII).
Highlight Data:
Total Wholesales 4M25: 256.368 unit (-3% YoY), setara 28–34% dari target tahunan GAIKINDO.
ASII April 2025: 26.976 unit (+0% YoY, -29% MoM).
Market Share ASII: Turun jadi 52,7% (vs Apr 2024: 55,2%).
Toyota + Lexus: 16.268 unit (+5% YoY).
Daihatsu: 8.884 unit (-6% YoY).
Penjualan ASII 4M25: 137.788 unit (-6% YoY), market share turun ke 53,7%.
BYD + Denza Market Share: Naik jadi 8,4% (vs Des 2024: ~2%).
Chery Market Share: 3,2%.
BEV Sales per 1Q25: Resmi lampaui HEV.
Analisis:
ASII mulai kehilangan dominasi, meski Toyota masih ditopang oleh hybrid. Namun, penetrasi agresif BYD dan Chery di segmen mobil listrik berbasis baterai (BEV) jadi ancaman serius. BYD kini jadi pemain ke-4 terbesar di Indonesia, hanya dalam setahun sejak masuk pasar!
Investor Insight:
> Penurunan market share ASII bisa memicu aksi profit-taking jangka pendek.
Namun, perhatian pasar kini juga tertuju pada strategi elektrifikasi Grup Astra dan potensi kolaborasi atau akuisisi untuk mengimbangi dominasi BEV asal Tiongkok.
Gimana menurut kalian? Apakah era dominasi ASII mulai terancam? Atau ini cuma koreksi sementara?
Tulis pendapat kalian di kolom komentar! Gas diskusi!
$ASII $IMAS $ERAL